KELOMPOK
Anggota:
-M.Aldi
-Wandi Supriatna
-Indah Nurandini
-Ziffana Padma
1.MAJALENGKA
FAKTOR DAN KEUNGGULAN.
Majalengka memiliki beberapa faktor yang menyebabkan kemajuannya, antara lain potensi
pertanian yang subur, strategis geografisnya, serta upaya pemerintah daerah dalam
pengembangan infrastruktur dan pendidikan. Keunggulan daerah ini juga terletak pada
keragaman budaya dan pariwisata yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
1.Potensi Pertanian: Keberhasilan Majalengka dalam pertanian, terutama dalam produksi padi,
memiliki dampak besar pada pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
*contoh daerah yg menghasilkan pertanian di kabupaten Majalengka:
•cigasong: merupakan daerah yang produktif dalam budidaya tanaman seperti cabai,tomat,dan
terong
3.Pendidikan: Fokus pada pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan lokal meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, memicu inovasi, dan mendukung sektor industri.
*Contoh:
•Pusat Pendidikan Terkemuka: Adanya sekolah-sekolah unggulan, baik tingkat dasar,
menengah, maupun tinggi, yang memberikan pendidikan berkualitas dan memiliki prestasi yang
baik.
*Contoh:
•Warisan Budaya: Terdapat beragam warisan budaya seperti tarian, seni rupa, musik
tradisional, dan adat istiadat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
•Kesenian Lokal: Majalengka memiliki kesenian lokal yang kaya, seperti tari Topeng Cirebon,
Kuda Lumping, dan Wayang Golek, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin
merasakan budaya lokal.
Dengan sinergi faktor-faktor ini, Majalengka mampu mengalami kemajuan dan memiliki
keunggulan dalam beberapa aspek yang berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan
sosialnya.
2.SUKABUMI
FAKTOR DAN KEUNGGULAN.
Sukabumi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Untuk memberikan
penjelasan mengenai masing-masing faktor di Sukabumi, kita dapat mempertimbangkan
beberapa aspek, seperti geografi, ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, perlu diingat bahwa
informasi terkini mungkin tidak selalu tersedia, karena pengetahuan saya terakhir diperbarui
pada Januari 2022. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa faktor tersebut:
1.Geografi:
Sukabumi terletak di bagian selatan Jawa Barat dan memiliki topografi yang beragam, termasuk
pegunungan, perbukitan, dan pantai.
Keberagaman geografi ini dapat mempengaruhi sektor pertanian dan pariwisata di wilayah
tersebut.
2.Ekonomi:
Contohnya seperti:
•Palabuhanratu yang menjadi kawasan agrowisata sesuai dengan potensi pada bidang
perikanan dan pariwisata.
•Tegalbuleud yang fokus pada bidang pertambangan pasir besi dan perkebunan.
3.Budaya:
Budaya di Sukabumi mencakup kesenian tradisional, musik, tarian, dan kerajinan tangan.
Warisan budaya dapat menjadi daya tarik wisata, yang dapat memberikan dampak positif pada
perekonomian lokal.
contohnya:
•Dogdog lojor merupakan salah satu tradisi dan budaya Sukabumi, seni tradisi ini masih eksis
hingga sekarang khususnya di Kasepuhan Ciptagelar,Sukabumi. Tradisi kesenian ini
memadukan musik dan tarian khas Banten Kidul.
•tarian:Tari Cepet adalah tarian yang berkembang di Kab. Sukabumi yang pada awalnya
digunakan sebagai bagian dari upacara ritual ngabungbang pada masyarakat di Kampung
Waluran, Desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
4.Pariwisata:
Sukabumi memiliki potensi pariwisata yang besar, termasuk pantai-pantai indah, pegunungan,
dan tempat-tempat bersejarah.
Pengembangan sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian
daerah.
•Masjid Agung Kota Sukabumi ini syarat dengan kesejarahan. Karena dibangun sudah sejak
abad ke 19 yang berlokasi di Jalan Alun-Alun Utara Keluarahan Gunung Parang, Kecamatan
Cikole, Kota Sukabumi, tepat di jantung Kota
Berdasarkan sejarah Masjid Agung Kota Sukabumi ini dibangun di atas tanah wakaf dari
Ahmad Juwaeni di penghujung abad ke 19. Di masjid inilah bendera merah putih
pertamakalinya berkibar di wilayah Kota Sukabumi.
•Gunung Gedé merupakan sebuah gunung berapi kerucut yang berada di bagian barat Pulau
Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango,
yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di
Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten
Cianjur dan Sukabumi.