Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

HIPERTENSI
PUSKESMAS SUKAMULYA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KETAPANG


PUSKESMAS SUKAMULYA
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN

Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah PTM,


bagi masyarakat sehat, yang mempunyai faktor risiko dan bagi penyandang PTM,
dengan tujuan bagi yang belum memiliki faktor risiko agar tidak timbul faktor risiko
PTM, kemudian bagi yang mempunyai faktor risiko diupayakan agar kondisi faktor
risiko PTM menjadi normal.
Pada masa pandemi COVID-19, orang yang mengidap penyakit tidak
menular yang selanjutnya di sebut penyandang PTM merupakan populasi yang
sangat rentan terinfeksi, bahkan disertai jumlah kematian cukup tinggi. Hal ini di
sebabkan karena pada umumnya beberapa organ dalam tubuh penderita telah
mengalami gangguan sehingga menurunkan imunitas tubuh dan meningkatkan
resiko kematian pada pasien COVID-19.
Oleh sebab itu upaya pencegahan dan pengendalian PTM perlu terus di
terapkan secara aman dan efektif, dalam arti meminimalisir risiko dan dampak
penularan COVID-19 bak bagi petugas maupun masyarakat yang dilayani.

B. LATAR BELAKANG

Data WHO menunjukkan sampai tanggal 25 Mei 2020 terdapat 5.411.498


kasus COVID-19 di dunia yang menyebar di 216 negara, sedangkan di Indonesia
jumlah kasus mencapai 22.750 orang dengan tingkat kematian 6,02%. Gejala yang
ditimbulkan oleh COVID-19 ini sangat beragam, mulai dengan gejala ringan sampai
berat yang berujung kepada kematian. COVID-19 bisa menginfeksi siapa saja tetapi
fatality ratenya meningkat pada kelompok usia lanjut dan kelompok yang memiliki
komorbid, salah satunya penyakit tidak menular (PTM) dan faktor risikonya seperti
hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, penyakit paru kronis, penyakit
kanker dan konsumsi rokok. Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari 3
negara yaitu Wuhan, AS dan Indonesa menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang
meninggal memiliki karakteristik usia lanjut dan dengan penyakit penyerta
Hipertensi, DM, penyakit Jantung, Asma, penyakit Ginjal Kronik dan Keganasan.
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan
morbiditas di Indonesia, sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi
yang sangat perlu dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatanSeseorang akan
dikatakan hipertensi menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia (PERKI, 2015) yaitu bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang
Hipertensi krisis merupakan salah satu bentuk hipertensi berat yang dapat
mengganggu target organ apabila tidak ditanggulangi segera dan memerlukan
penurunan tekanan darah 15-20% tekanan arteri rerata dalam 1-24 jamPenyakit
Tidak Menular (PTM) umumnya bersifat kronis dan beberapa telah mengalami
kerusakan organ sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh
penderitanya secara bertahap dan sangat rentan terhadap infeksi termasuk yang
disebabkan oleh infeksi virus COVID 19. Penyakit Hipertensi merupakan salah satu
dari Penyakit Tidak Menular yang sangat tinggi angka penderitanya. Untuk itu
sangat penting sekali untuk selalu di kontrol secara rutin.

C. TUJUAN
Tujuan umum: Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan Hipertensi.
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
2. Terpantaunya secara rutin penderita hipertensi

D. TATA NILAI PROGRAM


Tata nilai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :

P : Profesional

A : Akuntabel

S : Sinergi

T : Transparant

I : Inovatif

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelayanan kesehatan Hipertensi meliputi :
a. Registrasi
Mengisi daftar hadir kegiatan pelayanan kesehatan penderita
Hipertensi
b. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah dan berat
badan
c. Konseling
Konseling dilakukan secaraindividu/ kelompok untuk mengedukasi adanya faktor
resiko tidak menular yang ditemukan saat pemeriksaan
d. Rujukan
Rujukan dilakukan bila terdapat hasil pemerksaan tekanan darah tinggi dan
penlu untuk mendapat pengobatan lebih lanjut di FKTP Optimal < 120 dan < 80
Normal 120 – 129 dan / atau 80 – 84 Normal tinggi 130 – 139 dan / atau 84 – 89
Hipertensi derajat 1 140 – 159 dan / atau 90 – 99 Hipertensi derajat 2 160 – 179
dan / atau 100 – 109 Hipertensi derajat 3 ≥ 180 dan / atau ≥ 110 Hipertensi
sistolik Terisolasi ≥ 140 dan < 90

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Prosedur / langkah langkah yang harus dilakukan oleh kader/ petugas

a. Persiapan Penyelenggaraan pelayanan Hipertensi

1) Melakukan koordinasi dengan bidan desa dan kader untuk waktu


pelaksanaan pelayanan Hipertensi
2) Menginformasikan agar peserta yang datang ke Pelayanan Hipertensi
dalam kondisi sehat (tidak ada riwayat demam, riwayat bepergian ke daerah lain
riwayat kontak dengan orang positif selama 14 hari terakhir).
3) Pengumuman disertai instruksi mengenakan masker dan mematuhi protokol
kesehatan
4) Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun
b. Saat Penyelenggaraan Pelayanan Hipertensi
1) Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2) Petugas melakukan pemeriksaan

3) Setelah proses pelaksanaan peserta diminta untuk segera meninggalkan


lokasi agar tidak terjadi kerumunan massa.
c. Setelah penyelenggaraan Pelayanan Hipertensi
1) Petugas melakukan pembersihan lokasi serta alat-alat yang digunakan
sesuai ketentuan
2) Melepas APD dan mencuci tangan sesuai standar

3) Membersihkan diri dan mandi segera setiba di rumah

2. Prosedur / langkah yang harus dilakukan oleh penderita Hipertensi

a. Sebelum berangkat ke pelayanan Hipertensi

1) Memastikan dalam kondisi sehat untuk datang ke pelayanan Hipertensi


(tidak ada riwayat demam, riwayat bepergian ke daerah lain/ riwayat kontak
dengan positif selama 14 hari terakhir
2) Selalu gunakan masker

3) Datang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh penyelenggara


agar tidak terjadi kerumunan dalam satu waktu dan selalu jaga jarak.
b. Ketika di lakukan pemeriksaan

1) Patuhi protokol kesehatan

2) Duduk/berdiri ditempat yang telah ditentukan

3) Lakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan dari kader/petugas


c. Setelah Melakukan pemeriksaan
1) Segera meninggalkan lokasi pemeriksaan

2) Segera membersihkan diri setibanya di rumah


G. SASARAN
Warga usia 15 tahun keatas yang mempunyai riwayat penyakit Hipertensi.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


no kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelayanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Hipertensi

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Program

Peralatan di persiapkan 1 hari sebelum kegiatan

2. Proses

Seluruh peserta yang hadir dilakukan pemeriksaan

3. Hasil

Terpantaunaya pemeriksaan penderita Hipertensi secara berkala

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan,. Data hasil pemeriksaan
dicatat dalam form pelayanan Hipertensi
2. Pelaporan dilakukan setiap 1 bulan sekali dan di input dalam laporan PTM.
K. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat, apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam kerangka acuan kegiatan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Singkup, Januari 2023

Mengetahui, Penanggung Jawab Program


Kepala Puskesmas Sukamulya, Penyakit Tidak Menular

Wary Purnama, S.Kep.,Ns.,M.Kes. Jaziroh, Amd. Kep


NIP.19790409 200604 1 010 NIP. 198907152023212011

Anda mungkin juga menyukai