Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Strategi pengembangan budidaya rumput laut yang diperoleh dari hasil analisis dan
identifikasi nilai factor internal (IFAS) dengan nilai skor terbobot (S = 3,76; W = -1,61) dan
factor eksternal (EFAS) dengan nilai skor terbobot (O = 3,79; T = -1,74), adalah strategi S-O
pada kuadran I dengan jenis strategi Mengoptimalkan pemanfaatan lahan untuk kegiatan
budidaya rumput laut dan Pendampingan pembudidaya dalam kegiatan budidaya (persiapan
wadah, metode dan teknologi budidaya, pelaksanaan budidaya) dan pasca panen.
B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang tingkat keberhasilan budidaya rumput
laut pada berbagai lokasi sub zona budidaya KKP Laut Banda sehingga diperoleh data
tentang potensi dan daya dukungkeseluruhan lahan budidaya pada kawasan sub zona
budidaya KKP Laut Banda.

22
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, R. Syamsuddin, D.D. Trijuno, A. Tuwo. (2017). Morfologi, Kandungan Klorofil a,


Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii
yang Dibudidayakan pada Kedalaman Berbeda. Jurnal Rumput Laut Indonesia. 2(2):39-50.

Anggadiredja, Jana T. dkk. (2010). Rumput Laut. Depok: Penebar Swadaya.

Basir, A. P., Abukena, L., & Amiludin, M. (2017). The Growth of Seaweed (Kappaphycus
Alvarezii) Cultivated with Long Line and Off Bottom Method on Tita Banda Neira Maluku
Coastal Area. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 1(1), 20-23.

Basir, A. P., & Saimima, A. (2020). Analisis Lahan Potensial Untuk Kegiatan Budidaya Rumput
Laut Di Pantai Kampung Baru Desa Pulau Hatta, Kecamatan Banda, Maluku
Tengah. MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir, 6(1), 28-37.

Harifa A. I. (2020). Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda “The Heart of Banda Sea”. Balai
Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang. Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan. p.48.

Hernanto, Angga D. (2015). Pertumbuhan Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottoni Dan
Gracilaria SP.) Dengan Metode Long Line Di Perairan Pantai Bulu Jepara." Journal of
Aquaculture Management and Technology, 4 (2): 60-66.

KEPMEN-KP Nomor 69. (2009) tentang Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laut
Banda di Provinsi Maluku.

KEPMEN-KP Nomor 58. (2014). Tentang Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman Wisata
Perairan Laut Banda Di Provinsi Maluku Tahun 2014-2034. p.75.

Parenrengi A. & Sulaeman. (2007). Mengenal Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Media
Aquaculture. 2 (1): 142-146.

Rangkuti, Freddy. (2016) Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan
Bobot, Rating, dan OCAI Cet. Ke-22. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

23
Salim, Zamroni dan Ernawati. (2015) Info Komoditi Rumput Laut. Jakarta: Badan Pengkajian
dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia
& Al Mawardi Prima.

Suparmi dan Achmad Sahri. (2009) “Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian Pemanfaatan
Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan”, Sultan Agung, Vol XLIV
No. 118.

Yuniarsih E, Nirmala K, dan Radiarta I N. (2014). Tingkat Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Pada
Budidaya Rumput Laut Berbasis IMTA (Integrated Multi-Trhopic Aquaculture) di Teluk
Gerupuk, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. J. Ris. Akuakultur Vol. 9 No. 3: 487-500

Rohman, A., Wisnu, R. & Rejeki, S. 2018. Penentuan kesesuaian wilayah pesisir muara
gembong, kabupaten Bekasi untuk lokasi pengembangan budidaya rumput laut dengan
pemanfaatan system informasi geografis (SIG). Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 2(1):73–
82.

Damis, Armayani, Surianti, Hasrianti, A. Putri, M. Saenong. 2022. Strategi Pengembangan


Budidaya Rumput Laut di Wilayah Pesisir Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Jurnal of
Indonesian Tropical Fisheries, 5(1):27-39.

24

Anda mungkin juga menyukai