Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 555

Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR


(Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi Covid-19
Angga Adiputra Wijaya1, Tri Nurany2, Muhammad Prakarsa Al Qard Saleh3
1,2
Politeknik Piksi Ganesha; Jl. Jend. Gatot Subroto No. 301, Bandung 40274, Indonesia, Telp.
(022) 87340030/Fax.(022) 87340086
3
Jurusan Teknik Informatika, Komputer Multimedia, Fakultas IT dan Komputer, Bandung e-
mail: *1aawijaya@piksi.ac.id, 2tnurany@piksi.ac.id, 3ras_akuto@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi Covid-19. Sistem pintu otomatis ini
dirancang dengan menggunakan kendali otomatis yang dipadu dengan sensor dan motor.
Sensor PIR dapat mendeteksi adanya manusia yang akan mendatangi pintu. Sensor PIR ini akan
mengantar sinyal ke alat kendali. Pengendali akan mengirimkan data informasi pengolahan
ke motor sehingga dapat membuka dan menutup pintu secara sendirinya. Pintu merupakan
sebuah media yang digunakan sebagai jalan untuk masuk atau keluar dari satu ruang
ke ruang lainnya. Umumnya pintu pada fasilitas umum di buka secara manual. Dimasa pandemi
ini sangat rawan karena gagang pintu tersebut disentuh banyak orang yang memungkinkan
dampak penularan Covid-19. Kelebihan inovasi ini yaitu bisa memudahkan orang membuka
tutup pintu tanpa kontak fisik dengan pintu tersebut. Adapun pintu akan terbuka otomatis ketika
ada objek stimulus (energi fisik) yang menggerakannya. Terkait masalah yang ada saat ini
penulis mengagas untuk membuat sebuah alat perancangan pintu otomatis menggunakan sensor
PIR yang dapat diimplementasikan pada pintu – pintu fasilitas umum dengan harapan mampu
membantu mengurangi resiko penularan dan mencegah penyebaran yang semakin luas.

Kata kunci - Covid-19, Passive Infrared Receiver, Pintu Otomatis

Abstract
The purpose of this research is to design an automatic door using a PIR (Passive
Infrared Receiver) Sensor during the Covid-19 Pandemic. This automatic door system is
designed using automatic control combined with sensors and motors. The PIR sensor can detect
a human coming to the door. This PIR sensor will send a signal to the controller. The controller
will send processing information data to the motor so that it can open and close the door by
itself. The door is a medium that is used as a way to enter or exit from one room to another.
Generally, doors in public facilities are opened manually. During this pandemic, it is very
vulnerable because the doorknob is touched by many people which allows the impact of
Covid19 transmission. The advantage of this innovation is that it can make it easier for people
to open and close the door without physical contact with the door. The door will open
automatically when there is a stimulus object (physical energy) that moves it. Regarding the
current problems, the author proposes to make an automatic door design tool using a PIR
sensor that can be implemented on the doors of public facilities in the hope of helping reduce
the risk of transmission and prevent wider spread.
556 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

Keywords - Covid-19, Passive Infrared Receiver, Automatic Door

Received, 2012; Accepted July 10th, 20 1 http://jurnal.mdp.ac.id jatisi@mdp.ac.id


I. PENDAHULUAN

P erkembangan ilmu pengetahuan teknologi terus mendorong masyarakat terus berupaya


secara efektif mengatasi sagala persoalan yang muncul pada lingkungan mereka. Salah
satunya inovasi mikrokontroler yang mengambil bagian penting dalam ruang tertentu
dari keberadaaan manusia. Untuk ikut menangani suatu masalah, manusia cukup banyak
menghabiskan banyak waktu tenaga, dan tentunya biaya yang banyak, namun dengan
memanfaatkan pengembangan inovasi mikrokontroler hal-hal tesebut dapat di tekan dan di
kendalikan hingga ke dasar.[1]. Mikrokontroller sendiri adalah suatu perangkat pengembangan
mikroprocessor atau sebuah chip yang berfungsi sebagai pengatur perkembangan perangkat
peralatan elektronik dan secara keseluruhan dapat menyimpan program.[2]. Menurut Chamim
(2012) Mikrokontroler adalah kerangka kerja PC dimana semua atau sebagian komponennya
dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut microkomputer chip soliter.[3]
Pada saat ini COVID-19 merupakan wabah penyakit yang menular dan terus berkembang
sehingga menjadi sorotan Dunia. Pandemi yang sampai saat ini melanda Indonesia terhitung
sejak Bulan Maret 2020 memberikan dampak nyata di berbagai aspek kehidupan, terutama
berpengaruh signifikan terhadap aspek kesehatan masyarakat.Oleh karen itu, dilakukan tindakan
pencegahan serta perlindungan diri dengan memperketat protokol kesehatan diantaranya
mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian, dan mengurangi
mobilitas.[4]
Perjalanan penyebaran utama Covid-19 ialah melalui bidang yang tercemar. Cara
penularan infeksi Covid-19 terjadi ketika seseorang menyentuh bidang yang sudah tercemar
infeksi dari individu yang memiliki gejala batuk atau bersin kemudian infeksi tersebut beralih ke
indra penciuman, mulut, atau mata yang terkena setelahnya.[5]. Studi epidemiologi dan virologi
saat ini membuktikan bahwa Covid -19 utamanya ditularkan dari pelaku yang bergejala
(simpotomatik) ke individu lain yang berada jarak dekat melalui dropet. Penularan Dropet
terjadi ketika seseorang berada jarak dekat dengan seseorang yang memiliki indikasi pernapasan
mislnya gejala batuk atau flu.[6]
Sebagai upaya meminimalkan penularan Covid-19 di berbagai fasilitas umum salah
satunya yaitu menyentuh gagang pintu yang sering kali tidak dapat dihindari dan banyak orang
yang memegangnya dalam satu gagang pintu yang sama, untuk itu maka diperlukan alat yang
sepenuhnya otomatis sehingga orang dapat melakukan setiap aktivitasnya lebih efisien dan
efektif tanpa melakukan kontak fisik. Dengan diterapkannya perancangan pintu otomatis ini
dapat mendukung pelaksanaan pelayanan fasilitas umum sebagaimana mestinya tanpa membuat
masyarakat khawatir akan dampak penularan Covid-19 pada fasilitas – fasilitas umum.
Cara kerja pintu otomatis ini mempergunakan Sensor Passive Infrared (Passive Infrared
Receiver) yang mendeteksi suhu bandan manusia. Pintu otomatis ini dapat membuka secara
otomatis ketika ada benda hidup yang medekat dan akan menutup setelah sudah tidak ada benda
yang bergerak ke arahnya. Sensor PIR digunakan sebagai salah satu input untuk kerangka
kontrol.[7]. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sensor inframerah yang didesain
hanya untuk mendeteksi sinar infamerah yang terpancar dari tubuh manusia.[8]. Sensor PIR
(Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared, akan tetapi tidak

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 557

seperti sensor infrared kebanyakan yang memiliki unsur utama IR LED dan fototransistor.
Sensor ini hanya bereaksi terhadapenergi dari objek emisi cahaya inframerah pasif dari benda
yang terdeteksi olehnya.[9]
Tujuan penulis mengambil judul tersebut dikarenakan pintu otomatis tersebut
merupakan suatu upaya kita untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya penularan Covid-19
yang sangat cepat terutama pada fasilitas – fasilitas umum yang kerapkali dikunjungi tidak
sedikit orang berada ditempat tersebut dengan berbagai aktifitasnya, sehingga dengan prinsip
kerja sensor PIR inilah yang dapat membantu memudahkan orang membuka tutup pintu tanpa
kontak fisik dengan pintu tersebut.

2. METODE PENELITIAN

Langkah awal dalam Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR Dimasa
Pandemi Covid-19 ini adalah dengan membuat sebuah blok diagram yang merupakan gambaran
dasar untuk perancangan terakhir membuat suatu kerangka atau alat, sehingga keseluruhan blok
diagram rangkaian tersebut akan menghasilkan suatu kerangka yang menghasilkan suatu
kerangka yang dapat dikerjakan atau dapat bekerja sesuai dengan gambar rencana. Rencana ini
terdiri dari peralatan yang latihannya dibatasi oleh pemrograman sehingga semua kerangka kerja
dapat saling berhubungan. Sistem yang dirancang dapat bekerja secara otomatis bila
mendapatkan masukan dari luar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode riset dan pengembangan.
Menurut Sugiyono (2014: 297) “Strategi kerja inovatif atau Research and Development adalah
teknik penelitian yang digunakan untuk menyampaikan item tertentu, dan menguji kecukupan
item tersebut”[10]
Medote ini diterapkan pada prosedur perancangan dalam beberapa tahap agar jelas,
berjalan dengan baik, dan teratur. Sumber data dalam perancangan ini berasal dari beberapa
buku dan beberapa literatur terkait dengan perancangan ini. Perancangan digambarkan dalam
diagram alir seperti pada Gambar 1.

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 results (First Author)
558 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

Gambar 1. Rancangan Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Blok Diagram


Perancangan blok diagram dilakukan dangan tujuan untuk mempermudah realisasi
sistem yang akan dibuat. Blok diagram Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR
(Pasive Infra Red) Dimasa Pandemi Covid-19 ditunjukan pada Gambar 2.

Gambar 2. Blok Diagram

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 559

Pada blok diagram diatas dapat dilihat bahwa Rancangan Pintu Otomatis Menggunakan
Sensor PIR (Pasive Infrared Receiver) ini memiliki input sebagai pendeteksi manusia dengan
cara merekam suhu panas dari tubuh manusia kemudian sensor PIR mengirim data sinyal digital
ke mikrokontroler arduino. Kemudian mikrokontroler arduino melanjutkan ke motor servo
untuk membuka dan kemudian menutup penutup pintu.

3.2 Perancangan Perangkat Lunak


Perancangan perangkat lunak, Arduino menggunakan perangkat lunak sendiri yang
sudah disediakan di Arduino. Untuk memperjelas, flowchart perancangan sistem secara umum
dapat dilihat pada Gambar 3.

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 results (First Author)
560 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

Gambar 3. Flowchart Pintu Otomatis Berbasis Arduino Pada Gambar 3


diatas bahwa sistem bekerja dimulai dari menghidupkan sistem
mikrokontroler, yaitu dengan memberi daya melalui adapter yang
terhubung ke Board Arduino, jika sistem mikrokontroler aktif maka PIR
akan mendeteksi, kemudian Arduino menerima data dari PIR lalu motor

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 561

servo terbuka dan jika sistem mikrokontrolernya tidak aktif maka PIR tidak
dapat mendeteksi atau terhenti.

3.3 Perancangan Perangkat Keseluruhan


Adapun perancangan sistem secara keseluruhan dalam sistem ini seperti terlihat pada
Gambar 4.

Gambar 4. Perancangan Perangkat Keseluruhan

Pada Gambar diatas terlihat ada beberapa alat yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu :
1. Arduino Uno sebagai mikrokontroler pada sebuah sistem yang akan dibangun.
Arduino akan diberikan bahasa pemograman menggunakan Arduino IDE sebagai software
agar Arduino bekerja sesuai perintah.
2. Pasive Infra Red sebagai pendeteksi suhu atau gerakan.
3. Motor Servo sebagai motor listrik yang akan mengeser pintu.
4. Breadboard atau projek Board sebagai papan kerja penghubung alat menggunakan kabel
jumper.

3.4 Instalasi Perangkat Keras


Instalasi perangkat keras merupakan suatu proses instalasi alat dan perakitan alat yang
digunakan dalam pembuatan prototype pintu otomatis berbasis Arduino. a. Gambar Rangkaian
Arduino Dengan Pasive Infra Red

Gambar 5. Rangkaian Arduino Dengan Pasive Infra Red


Gambar diatas merupakan rangkaian papan Arduino uno dengan passive infra red yang
dihubungkan dengan menggunakan beberapa kabel jumper sebagai konektor. Sensor passive
infra red ini memiliki 3 PIN diantaranya kabel berwarna merah adalah VCC 5V yang

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 results (First Author)
562 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

merupakan kabel positif, kabel berwarna kuning adalah OUT, dan kabel yang berwarna hitam
adalah GND atau ground yang merupakan kabel negative.
b. Gambar Rangkaian Arduino Dengan Motor Servo

Gambar 6. Rangkaian Arduino Dengan Motor Servo

Gambar diatas merupakan rangkaian papan Arduino uno dengan motor servo yang
dihubungkan menggunakan beberapa kabel jumper sebagai konektor. Motor servo memiliki 3
PIN diantaranya kabel berwarna merah adalah VCC 5V yang merupakan kabel
positif, kabel berwarna coklat adalah GND atau ground yang merupakan kabel negative, dan
warna orange adalah kabel data atau sinyal.

Tabel 1. Posisi PIN Arduino


No. Komponen PIN Arduino Keterangan
1. Sensor PIR Hubungkan PIR VCC pada sensor PIR ke PIN 5V
5V
pada Arduino
Hubungkan PIN OUT pada sensor PIR ke a4 pada
OUT
Arduino
Hubungkan PIN GND pada sensor PIR ke PIN
GND
GND pada Arduino
2. Motor servo Hubungkan pin vcc pada sensor PIR ke PIN 5V
5V
pada Arduino
9 Hubungkan PIN
Hubungkan PIN GND pada sensor PIR ke PIN
GND
GND pada Arduino
c. Rangkaian Keseluruhan

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 563

Gambar 7. Rangkaian Keseluruhan

Rangkaian keseluruhan merupakan rangkaian elemen hardware Arduino, Passive Infra Red dan
Motor Servo, dimana rangkaian ini merupakan rangkaian Perancangan Pintu Otomatis
Menggunakan Sensor Pasive Infra Red berbasis Arduino.

d. Gambar Keseluruhan

Gambar 8. Gambar Keseluruhan

Gambar diatas merupakan gambar keseluruhan dari Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan
Sensor PIR, dimana pada gambar ini dapat dilihat penempatan alat-alat yang digunakan dalam
perancangan pintu otomatis.

3.5 Pengujian Sistem


Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua elemen-elemen perangkat lunak
yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan oleh user atau
pengguna.

Tabel 2. Hasil Pengujian Sistem

Kelas Uji Butir Uji

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 results (First Author)
564 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

Connect Connect
Terdeteksi (Buka)
Kendali PIR Mendeteksi
Tidak Terdeteksi (Tetap Tertutup)

Tabel 3. Hasil Pengujian Sistem


Kelas Uji Butir Uji
Connect Connect
Posisi 00 (Tutup)
Kendali motor servo
Posisi 180 0(Buka)

3.6 Hasil Pengujian


Berikut ini adalah hasil pengujian berdasarkan requitmen pada rencana pengujian:

Tabel 4. Hasil Pengujian Connect PIR


Status PIR Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
[ ] diterima
Aktif Dapat mendeteksi Terdeteksi
[ ] ditolak
Aktifkan kembali [ ] diterima
Tidak aktif Tidak dapat mendeteksi
agar terdeteksi [ ] ditolak
Terhubung/ Dapat mendeteksi yang ada [ ] diterima
Terdeteksi
connect didepannya [ ] ditolak

Tabel 5. Hasil Pengujian Connect Motor Servo

Status Motor Servo Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Motor servo bergerak 1800 ke Motor servo bergerak 00 ke Motor servo [ ] diterima
arah kanan arah kiri bergerak 1800 [ ] ditolak

Tabel 6. Hasil Pengujian Produk


Jarak Kondis Pintu Pada Motor Waktu Respon
No. Kondisi Sensor Pir
Sensor Servo
1. 1 meter Merespon Menarik kawat pada pintu 1 detik
2. 3 meter Merespon Menarik kawat pada pintu 1 detik
3. 5 meter Merespon Menarik kawat pada pintu 1 detik
Tidak menarik kawat -
4. 7 meter Tidak merespon
pada pintu

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E- ISSN 2503-2933 565

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pintu merupakan bagian penting dalam rumah. Terkadang untuk membuka dan menutup
pintu rumah mengalami kesulitan. Dengan semakin berkembangnya teknologi menggantikan
pintu manual menjadi pintu otomatis. Dimana pada masa pandemi ini pintu otomatis merupakan
salah satu upaya dalam pencegahan penularan Covid-19 terutama pada fasilitas umum.
Perancangan ini merumuskan permasalahan bagaimana sitem pintu otomatis dengan
menggunakan sensor PIR. Metode penelitian yang digunakan adalah riset dan pengembangan.
Pintu otomatis ini di program oleh aplikasi arduino dengan membuat sistem Passive Infrared
Receiver sebagai pendeteksi objek pembawa data yang akan di terima receiver.
Hasil penelitian ini berupa modul/prototype pintu otomatis menggunakan sensor PIR
yang dapat beroperasi dengan baik. Kemampuan sensor PIR mendeteksi adanya pancaran sinar
infra merah pada jarak 1 meter - 5 meter dengan waktu respon selama 1 detik.
Sensor PIR ini bersifat pasif artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah
tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. N. Maulaawa, 2021, “Rancang Bangun Sistem Pintu Antisipasi Covid-19 Dengan
Sanitizer Otomatis Menggunakan Sensor Ultrasonik Arduino,” JATISI (Jurnal Tek.
Inform. dan Sist. Informasi), Vol. 8, No. 3, pp. 1040–1048, doi:
10.35957/jatisi.v8i3.1030.

[2] S. Sadad, 2010, “Implementasi Sensor Pyroelectric Infra Red (PIR) Sebagai Pewaktu
Televisi,” J. Ilm. Semesta Tek., Vol. 13, No. 2, pp. 130–136.

[3] Chamim, 2012. Mikrokontroler Belajar Code Vision AVR Mulai Dari Nol. Graha Ilmu,
Yogyakarta

[4] W. Indrawati, 2020. “Membantu Masyarakat Mencegah Wabah Covid-19,” ’Adalah Bul.
Huk. Keadilan, Vol. 4, No. 1, pp. 145–150.

[5] Q. D. Bau, A. Arfandi, and S. Mappangara, 2020, “Pelatihan Pembuatan Alat Pencuci
Tangan Praktis Untuk Mencegah Penularan Virus Covid 19 di Bulukumba,” Semin. Nas.
Pengabdi. …, pp. 625–628, [Online]. Available:
http://103.76.50.195/semnaslpm/article/view/16070.

[6] Makhrajani M. Ayu Dwi Putri Rusman, Fitriani Umar, 2021, Pandemi Covid -19
Psikososial Masyarakat di Masa Pandemi.

[7] Desmira, D. Aribowo, W. Dwi Nugroho, and Sutarti, 2020. “Penerapan Sensor Passive
Infrared (PIR) pada Pintu Otomatis di PT. LG ELECTRONIC Indonesia,” J.
PROSISKO, Vol. 7, No. 1, pp. 1–7,

[8] H. Santoso, 2017. Monster Arduino 2. Elang Sakti,

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 results (First Author)
566 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 1, Maret 2022, Hal. 555-565 E-ISSN 2503-2933

[9] N. Lestari, 2017. “Rancang Bangun Pintu Otomatis Menggunakan Arduino Uno dan PIR
(Passive Infra Red) Sensor di SMP Negeri Simpang Semambang,” Journal of Chemical
Information and Modeling, Vol. 53, No. 9. pp. 1689–1699.

[10] Sugiyono, 2014. Metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development. Bandung,

Angga, et., al [Perancangan Pintu Otomatis Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) Dimasa Pandemi
Covid-19 IJCCS Vol. x, No.

Anda mungkin juga menyukai