Anda di halaman 1dari 2

Atap bertanaman ekologis dan fungsional

Posted on Januari 31, 2012 | Tinggalkan Komentar

Rate This

astudioarchitect.com Taman diatas atap adalah jenis atap yang baru-baru ini berkembang
dengan pesat, digunakan baik untuk rumah tinggal maupun bangunan komersial. Tujuannya
adalah agar bisa memiliki taman meskipun berada diatas bangunan. Dalam merencanakan
konstruksi taman diatas atap, kita harus memperhatikan dahulu faktor keamanan berupa
beban yang harus dipikul oleh keseluruhan struktur yaitu dak beton itu sendiri, beban tanah
dan lapisan taman, tanaman dan juga manusia. Dalam artikel ini saya pilihkan buku yang
ditulis Heinz Frick berjudul ’Atap bertanaman ekologis dan fungsional’.

sumber gambar: http://www.thaigardendesign.com


Kutipan: Beban tambahan yang perlu diperhitungkan dalam tahap desain meliputi:

 beban mati yang meliputi berat dari kotak tanaman atau dinding pembatas taman
lainnya. Untuk bahan beton bertulang, berat lazimnya mencapai 24 kN/m2. Berat ini
tentunya dapat bervariasi tergantung apakah struktur beton ini dalam keadaan basah
atau kering.
 Beban hidup dapat terdiri atas berat kering dan bash dari media tanam (tanah),
pepohonan, air, dan juga orang yang menggunakan atap bertanaman ini.
 Beban hidup yang diperhitungkan untuk penggunaan (untuk atap datar yang dapat
dipergunakan tidak hanya untuk pemeliharan taman) adalah sekitar 1.5 kN/m2 denah.
 Berat dari tanah yang basah mencapai sekitar 22 kN/m3. Tanah pada atap bertanaman
ini beratnya tentu bervariasi tergantung pada ketebalan lapisan tanah yang dipakai.
Sebagai gambaran umum, kedalaman lapisan tanah ini berkisar antara 0.3-0.5 m untuk
jenis taman yang ditanami oleh rumput dan perdu dan berkisar antara 1-1.5m untuk
pohon pelindung yang berukuran kecil dan sedang.
 Beban angin harus dipertimbangkan dengan matang dalam desain atap bertanaman
dengan jalan memasukkan angka yang sesuai untuk beban tekanan yang disebabkan
oleh angin. Beban tekanan (tiupan) angin ini tergantung pada ketinggian tempat,
bentuk pohon (rimbun tidaknya) dan tipe struktur bangunan yang menopang atap
bertaman tersebut.
 Posisi dari beban terpusat di suatu lokasi atap bangunan yang ditimbulkan oleh pohon
dan beban tambahan struktural lainnya sangat penting untuk dipikirkan sejak awal
sehingga pekerjaan kedap air (waterproofing) telah dipersiapkan sebelumnya dan
pelat atap mempunyai kekuatan yang memadai untuk diberi beban tekanan akibat dari
tambahan berat ini.
 Sangat penting bagi para pemilik, pengguna, dan pihak manajemen gedung untuk
memperhatikan kterbatasan beban atap yang diizinkan dengan cara tidak membuat
taman di sembarang lokasi pada atap. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari
hal-hal yang dapat membahayakan keamanan struktur bangunan akibat diletakkannya
taman dan pepohonan yang berat pada atap yang seharusnya tidak boleh dibebani.
 Secara alamiah, setiap pohon dan tanaman akan tumbuh dan bertambah berat sejalan
dengan perkembangannya. Hal ini juga harus diperhatikan dalam perhitungan struktur
sebagai beban tambahan yang akan terkumpul seiring dengan bertambahnya usia
bangunan.

Aspek Konstruksi dan Susunannya

 Atap bertanaman pada dasarnya disusun sebagai berikut:


 Atap pelat beton bertulang dengan plesteran finishing semen; atau
 atap konstruksi kayu dengan lapisan papan atau multipleks;
 lapisan kedap air yang tahan terhadap akar tanaman;
 lapisan pelindung lapisan kedap air terhadap kerusakan mekanis;
 lapisan drainase (pengaliran air);
 lapisan penyaring;
 lapisan media tanam (tanah dan sebagainya); serta
 vegetasi (tanaman/pepohonan)

Ketebalan dari konstruksi taman diatas atap akan bervariasi tergantung pada tanaman yang
akan ditanam, rancangan sistem, dan fungsi tambahan lainnya disekitar taman.

http://books.google.co.id/books?id=q5VK8df79_cC&lpg=PA45&dq=atap%20bertanaman
%20ekologis&pg=PP1&output=embed
________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2011 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Find this in www.astudioarchitect.com

Anda mungkin juga menyukai