Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)

Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA


BUKITTINGGI DITINJAU DARI ASPEK MANAJEMEN DAN MASLAHAH
Kuliman1 dan Nisaul Mardiah2
1,2
Program Studi Manajemen STIE Haji Agus Salim
kulimanharahap@yahoo.co.id

Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi peranan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam
mensajahterakan masyarakat. APBD Kota Bukitttinggi perlu untuk dikritisi sebagai upaya perbaikan dan
tepat sasarannya pemanfaat APBD, karena jika APBD dikelola dengan baik maka masyarakat akan
diuntungkan, namun jika tidak maka masyarakat tidak akan merasakan manfaatnya. Secara umum,
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Kota Bukittinggi: ditinjau dari Aspek Manajemen dan Maslahah. Penelitian ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif analisis. Fokus penelitiannya pada penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan
belanja daerah di kota Bukittinggi berdasarkan pendekatan Bottom Up dan Top Dwon yang nantinya
dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu, Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (POAC)
kemudian ditinjau dengan aspek ke Maslahahan. Instrument pengumpulan data adalah wawancara dan
observasi pada lokasi penelitian dan juga berdasarkan dokumen dan artikel-artikel terkait. Teknik anasilis
datanya adalah secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada Proses Penyusunan dan
Pemanfaatan Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Bukittinggi: Sebuah Tinjauan dari
Aspek Manajemen terdapat adanya kesesuaian dan ketidak sesuaian khususnya dalam hal waktu
penyususnan dan penetapan yang tidak tepat waktu. Kemudian ditinjau dari aspek Maslahah ditemukan
adanya maslahah baik bersifat ‘Ammah maupun Khassah.
Kata Kunci: APBD, Manajemen, Maslahah
Abstract. This research is motivated by the role of the Regional Budget Revenue (APBD) in the welfare of
the community. The APBD of the City of Bukitttinggi needs to be criticized as an effort to improve and
appropriately suggest the use of the APBD, because if the APBD is well managed then the community will
benefit, but if not then the community will not feel the benefits.In general, this study aims to describe the
Preparing the Regional Budget for the City of Bukittinggi: An Overview of Management and Maslahah
Aspects .This research uses descriptive analysis type of research. The focus of his research is on the
preparation of regional revenue and expenditure budget designs in the city of Bukittinggi based on the
Bottom Up and Top Dwon approach which will later be associated with management functions namely ,
Planning, Organizing, Actuating, and Controlling (POAC) and then reviewed with aspects to Maslahahan
.Data collection instruments are interviews and observations at the research location and also based on
documents and related articles. The data anasilis technique is qualitative. The results of this study indicate
that in the Process of Preparing and Utilizing Regional Budget and Revenue (APBD) in the City of
Bukittinggi: An Overview of Management Aspects there is a suitability and incompatibility, especially in
terms of the time of preparation and the determination that is not timely.Then from the aspect of Maslahah,
it was found that there were maslahah both ' Ammah and Khassah .
Keyword: APBD, Management, Maslahah

Latar Belakang tuntutan terciptanya anggaran daerah yang


APBD memiliki fungsi yang sangat penting berorientasi kepada masyarakat.
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. APBD merupakan alat/wadah untuk
Oleh karena itu maka, Pemerintah Daerah harus menampung berbagai kepentingan publik yang
berupaya secara nyata, dan terstruktur guna diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan
menghasilkan APBD yang dapat mencerminkan program yang telah melalui perumusan APBD
kebutuhan riil masyarakat, sesuai dengan potensi yang manfaatnya benar-benar akan dirasakan oleh
daerah masing-masing serta, dapat memenuhi masyarakat.

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 1


Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
Dalam pemanfaatan APBN, maupun APBD maslahah dilawankan dengan kata al-mafsadah
pemerintah sudah berupaya untuk mengentaskan yang artinya kerusakan. Secara terminologis,
kemiskinan dengan cara, penguatan lembaga maslahah telah diberi muatan makna oleh
masyarakat dan penguatan permodalan beberapa ulama usûl al-fiqh . Al-Gazâli (w. 505
masyarakat, yang direalisasikan dengan cara, H), misalnya, mengatakan bahwa makna genuine
seperti pemberian beasiswa dan raskin (beras dari maslahah adalah menarik/mewujudkan
miskin) yang dialokasikan dari APBN, dan kemanfaatan atau menyingkirkan/menghindari
APBD. Usaha selanjutnya yang dilakukan kemudaratan ( jalb manfa‘ah atau daf‘madarrah )
pemerintahan daerah adalah, penguatan UMKM Menurut al-Gazâli, yang dimaksud maslahah,
(Usaha Mikro Kecil Menengah), dengan cara dalam arti terminologis-syar’i adalah memelihara
mengadakan pelatihan, penguatan permodalan, dan mewujudkan tujuan Syara’ yang berupa
dan promosi. Sejalan dengan hal ini, produktivitas memelihara agama, jiwa, akal budi, keturunan,
masyarakat harus ditingkatkan karena pada dan harta kekayaan. Ditegaskan oleh al-Gazâli
hakikatnya tidak ada masyarakat yang miskin bahwa setiap sesuatu yang dapat menjamin dan
akan tetapi malas. melindungi eksistensi kelima hal tersebut
dikualifikasi sebagai maslahah; sebaliknya, setiap
Kajian Pustaka sesuatu yang dapat mengganggu dan merusak
Manajemen yang baik menjadi keharusan kelima hal tersebut dinilai sebagai mafsadah;
dalam perumusan dan pengelolaan APBD. maka, mencegah dan menghilangkan sesuatu yang
Menurut Athoillah (2010) manajemen mempunyai demikian dikualifikasi sebagai maslahah.
arti yang sangat luas, dapat berarti proses seni, Tujuan penyusunan APBD adalah sebagai
atupun ilmu. Dikatakan proses karna manajemen pedoman penerimaan dan pengeluaran daerah,
terdapat beberapa tahapan untuk mencapai tujuan, agar terjadi keseimbangan yang dinamis, demi
yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan tercapainya peningkatan produksi, peningkatan
dan pengawasan. Dikatakan seni karena kesempatan kerja, dan pertumbuhan ekonomi
manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk yang tinggi. Adapun tujuan akhirnya adalah
seorang manajer dalam mencapai tujuan. mencapai masyarakat yang adil dan makmur
Menurut Hasibuan (2009) Fungsi pokok secara material dan spritual berdasarkan pancasila
manajemen terdiri dari planning, organizing, dan UUD 1945. Adapun tujuan APBD menurut
actuating, and controlling, yang biasanya undang-undang No 32 Tahun 2003 adalah:
disingkat dengan POAC. Masing-masing fungsi 1. Membantu Pemerintah Daerah untuk
ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem mencapai tujuan fiskal.
dimana dimana masing-masing unsurnya tidak 2. Meningkatkan pengaturan atau koordinasi
boleh terlepas satu sama lainnya. Sedangkan setiap bagian-bagian yang berada pada
menurut Sadili (2010) fungsi-fungsi manajemen lingkungan Pemerintah Daerah.
adalah elemen-elemen dasar dan selalu ada dan 3. Membantu menghadirkan dan menciptakan
melekat didalam proses manajemen yang akan efisiensi dan keadilan terhadap penyediaan
dijadikan acuan oleh manajer dalam barang dan jasa publik dan umum.
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. 4. Menciptakan prioritas belanja atau
Dari beberapa pengertian dari fungsi-fungsi keutamaan belanja Pemerintah Daerah.
manajemen di atas, dapat dipahami bahwa semua 5. Menghadirkan dan meningkatkan
manajemen diawali dengan perencanaan transparansi Pemerintah Daerah terhadap
(planning) karena perencanaan akan menentukan masyarakat luas dan Pemerintah Daerah
tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. dapat mempertanggung jawabkan kepada
Secara etimologis, arti al-maslahah dapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
berarti kebaikan, kebermanfaatan, kepantasan,
kelayakan, keselarasan, kepatutan. Kata al-
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 2
Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
Metode Penelitian diuraikan dalam bentuk penggambaran (deskripsi)
Jenis penelitian ini adalah penelitian mengenai permasalahan dari objek penelitian.
deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan hasil Alat analisa yang digunakan dalam
penelitian dengan melakukan wawancara secara penelitian ini adalah data yang diperoleh
mendalam yang kemudian hasil wawancara diolah dilapangan yang akan dianalisis menggunakan
dan akan diperoleh data tentang penyusunan teknik deskriptif analisis. Menurut Sugiyono
APBD Kota Bukittinggi: ditinjau dari Aspek (2012) teknik deskriptif analisis yaitu
Manajemen dan Maslahah. mendiskripsikan variabel-variabel yang diteliti
Penelitian ini dilakukan pada Badan dan mengnalisis kondisi-kondisi di lapangan di
Keuangan Daerah Kota Bukittinggi dan Kantor kaitkan dengan konsep-konsep manajemen atau
Bappeda Kota Bukittinggi yang beralamat di Jln. fungsi-fungsi manajemen dan maslahah. Adapun
Sudirman No. 27-29 Bukittinggi. Penelitian fungsi-fungsi manajemen di sini yaitu Planning,
dilaksanakan pada tahun 2018. Jenis data yang Organizing, Acuating, dan Controlling (POAC),
digunakan dalam penelitian ini adalah data sedangkan aspek Maslahah meliputi maslahah
kualitatif dan kuantitatif. ‘Ammah dan Maslahah Khasssah.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data sekunder Hasil dan Pembahasan
diperoleh dari lokasi penelitian sedangkan data Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota
sekunder diperoleh dari kepustakaan dan besar yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
dokumen-dokumen terkait. Jumlah penduduk mengalami pertumbuhan. Hal
Penelitian deskriptif dengan metode ini bisa dilihat dari tabel dibawah ini:
kualitatif dimaksudkan untuk memberikan
Tabel 1. Kecamatan di Kota Bukittinggi
gambaran secara jelas mengenai masalah yang Jumlah Kepadatan
No Keterangan Luas
diteliti, mengidentifikasi dan menjelaskan, data penduduk
1 Kecamatan 6,9 38.510 5.579/jiwa/km2
yang ada secara sistematis. Hal ini didasarkan Guguk km 2
jiwa
pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat Panjang
peneliti melakukan penelitian kemudian 2 Kecamatan 9,2 20.700 2.250/jiwa/km2
2
Aur Birugo km jiwa
menganalisanya dan membandingkan dengan Tigo Baleh
kenyataan yang ada dengan teori, dan selanjutnya 3 Kecamatan 12,18 32.160 2.639/jiwa/km2
2
Mandiangi 5km jiwa
menarik kesimpulan. n Koto
Dasar penelitian yang dilakukan adalah Selayan
wawancara langsung yaitu penelitian yang Sumber: www.Bukittinggi.go.id (2018)
dilakukan dengan mengumpulkan dan Dalam rangka penyusunan APBD tahun
menganalisa suatu peristiwa atau proses tertentu 2017, Menteri dalam Negeri mengeluarkan
dengan memilih data atau menentukan ruang peraturan yaitu Peraturan Menteri Dalam Negri
lingkup tertentu sebagai sampel yang dianggap Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Pedoman
refresentatif. Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Teknik pengumpulan data yang dilakukan (APBD) Tahun Anggaran 2017 yang berisi
dalam penelitian ini adalah teknik riset lapangan tentang pedoman yang mesti dilaksanakan oleh
wawancara (indepth interview) dan riset internet Pemerintah Daerah dalam Penyusunan APBD
dan studi dokumen. Kemudian analisa data yang Tahun Anggaran 2017. Dalam Permedagri
diperoleh dilapangan akan dianalisis dengan tersebut dijelaskan tahapan penyusunan jadwal
menggunakan teknik analisis data secara APBD sebagai berikut:
kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan
variabel-variabel yang diteliti berdasarkan pada
laporan, catatan-catatan yang ada dilapangan dan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 3


Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
Tabel 2. Tahapan dan Jadwal Proses Rancangan Perda tentang lambat 7 hari
Penyusunan APBD APBD sesuai dengan kerja (sejak
No Uraian Waktu Lama hasil evaluasi yang diterima
1 Penyusunan RKPD Akhir bulan ditetapkan dengan keputusan
Mei pimpinan DPRD tentang hasil
2 Penyampaian Rancangan Minggu 1 1 penyempurnaan evaluasi)
KUA dan Rancangan bulan juni minggu Rancangan Perda tentang
PPAS oleh Ketua TAPD APBD
kepada Kepala Daerah. 12 Penyampaian keputusan 3 hari kerja
3. Penyampaian rancangan Pertengahan 6 DPRD tentang setelah
KUA dan rancangan bulan Juni minggu penyempurnaan keputusan
PPAS oleh Kepala Rancangan Perda tentang DPRD
DPRD. APBD kepada MDN/ ditetapkan.
4 Kesepakatan antara Akhir bulan 6 Gubenur.
kepala daerah dan DPRD Juli minggu 13 Penetapan Perda tentang Paling
atas rancangan KUA dan APBD dan Perkada lambat akhir
PPAS tentang penjabaran Desember
5 Penerbitan surat edaran Awal bulan 8 APBD sesuai dengan (31
kepala daerah perihal Agustus minggu hasil evaluasi. Desember)
pedoman penyusunan 14 Penyampaian Perda Paling
RKA-SKPD dan RKA – tentang APBD dan lambat 7 hari
PPKD. Perkada tentang kerja setelah
6 Penyusunan dan Awal bulan 8 penjabaran APBD Perda dan
pembahasan RKA-SKPD Agustus minggu kepada MDN/ Gubernur Perkada
dan RKA-PPKD serta sampai akhir ditetapkan.
penyusunan Rancangan buln Sumber: Permendagri Nomor 31 Tahun 2016
Perda tentang APBD September
Tabel 2 diatas menunjukkan tahapan proses
7 Penyampaian Rancangan Minggu 1 2 bulan
Perda tentang APBD bulan penyusunan APBD dimulai dari Penyusunan
Kepada DPRD Oktober RKPD hingga penetapan Perda APBD dan
8 Pengambilan persetujuan Paling 2 bulan
bersama DPRD dan lambat 1
Perkada Penjabaran APBD sesuai dengan hasil
Kepala Daerah bulan evaluasi.
sebelum
tahun Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
anggaran Belanja Daerah
yang
bersangkuta Setelah RKA- SKPD diterima Kepala Badan
n. Keuangan Kota Bukittinggi, selanjutnya
9 Menyampikan 3 hari kerja disampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintah
Rancangan Perda tentang setelah
APBD dan Rancangan persetujuan Daaerah (TAPD) untuk diteliti atau dibahas.
Perkada Tetang bersama. Dalam melakukan pembahasan terhadap RKA-
Penjabaran APBD
SKPD oleh TAPD dilakukan bersama Kepala
kepada MDN/
Gubenrnur untuk di SKPD dan Staf yang terkait. Jika di dalam proses
evaluasi pembahasan terdapat atau penelitian terdapat
10 Hasil evaluasi Paling lama
Rancangan Perda tentang 15 hari kerja
RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian dengan
APBD dan Rancangan setelah ketentuan yang berlaku, termasuk bentuk
Perkada Tentang Rancangan dokumen RKA-SKPD, maka Kepala SKPD
Penjabaran APBD Perda
tentang bersama stafnya melakukan perbaikan dan
APBD dan selanjutnya diteliti kembali oleh TAPD untuk
Rancangan
disetujui.
Perkada
tentang Adapun Jadwal dan realisasi penyampaian
Penjabaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
APBD
diterima Daerah Pemerintah Daerah kepada DPRD yaitu:
oleh
MDN/Guber
nur
11 Penyempurnana Paling

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 4


Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
Tabel 3. Jadwal dan pelaksanaan penyampaian antara Kepala
Rancangan APBD Daerah dan
Tahapan DPRD
Penyusunan Jadwal Realisasi Ket. 5 Surat Edaran Awal bulan 21 Agustus Tidak
APBD Kepala Daerah Agustus 2016 tepat
Penyampaian Minggu 2 Tidak Perihal 2016 waktu
Rancangan APBD pertama Desember tepat Pedoman
RKA-SKPD
kepada DPRD Bulan 2016 waktu
dan RKA-
Oktober PPKD
Sumber: Badan Keuangan Kota Bukittinggi (data yang 6 Penyusunan Awal bulan 4-6 Tidak
sudah diolah oleh peneliti Tahun 2018) dan Agustus Novemebe tepat
Dengan selesainya pengiriman atau pembahasan sampai r 2016 waktu
RKA-SKPD dengan akhir
penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan RKA- September
dan Belanja Daerah (RAPBD) atau Rancangan PPKD serta 2016
Peraturan Daerah tentang APBD beserta Penyusunan
Rancangan
lampiranya kepada DPRD diharapkan Rancangan APBD
APBD (RAPBD) tersebut dibahas sekaligus dapat 7 Penyampaian Minggu 1 2 Tidak
Rancangan bulan Desember tepat
disetujui bersama antara Walikota Bukittinggi dan APBD kepada Oktober 2016 waktu
DPRD yang bersangkutan. Dengan demikian, DPRD 2016
maka berarti pula bahwa Proses Penyusunan 8 Pengambilan Paling lama 29 Tidak
Persetujuan (satu) bulan Desember tepat
Rancangan APBD sudah berakhir untuk periode bersama sebelum 2016 waktu
tahun anggaran berkenaan. DPRD dan tahun
Kepala Daerah anggaran
yang
Pembahasan dan Persetujuan Atas RAPBD ditentukan
Dalam Pembahasan dan Persetujuan atas 9 Hasil Evaluasi 15 hari kerja 23 Tidak
RAPBD ada 4 tahapan pembicaraan untuk sampai Rancangan (bulan Desember tepat
APBD Desember ) 2016 waktu
pada tahap akhir yaitu disetujui atau tidak 2016
disetujui sebuah Rancangan Peraturan Daerah 10 Penetapan Paling 30 Tepat
APBD oleh DPRD. Adapun Kegiatan yang ada Perda APBD lambat akhir Desember waktu
dan Perkada Desember 2016
pada setiap tahapannya adalah: Penjabaran (31
Tabel 4. Jadwal Dan Pelaksanaan Proses APBD sesuai desember
Penyusunan APBD dengan hasil 2016)
evaluasi.
No Uraian Waktu Realisasi Ket. Sumber: Bappeda dan Badan Keuangan Kota Bukittinggi (
data yang sudah diolah oleh peneliti Tahun 2018)
1 Penyusunan Akhir Bulan 23 Mei Tepat
RKPD Mei 2016 2016 waktu Pemanfaatan Anggaran Pendapatan Belanja
2 Penyampaian Minggu 1 2 Agustus Tidak Daerah (APBD) di Kota Bukittinggi
Rancangan bulan Juni 2016 tepat
KUA dan 2016 waktu Pemanfaatan Anggaran Pendapatan Belanja
Rancangan Daerah (APBD) Kota Bukittinggi dapat kita lihat
PPAS oleh
ketua TAPD pada terealisasinya masing-masing program dan
kepada Kepala kegiatan yang telah diajukan oleh masing-masing
Daerah
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui
3 Penyampaian Pertengahan 6 Tidak
Rancangan bulan Juni September tepat berbagai tahapan sampai disetujuinya program
KUA dan 2016 2016 waktu dan kegiatan yang akan direalisasikan tersebut
Kepala Daerah
dan kepada dengan menggunakan atau memanfaatkan dana
DPRD APBD Tahun Anggaran 2017.
4 Rancangan Akhir bulan 12 Tidak Dimana dana Anggaran tersebut sudah
KUA dan Iuli 2016 September tepat
Rancangan 2016 waktu ditetapkan oleh Pemerintah Daerah bersama
PPAS dengan Dewan Perwakilan Daerah Kota
disepakati Bukittinggi. Hal ini dapat dilihat dari capaian
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 5
Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
kinerja yang dicapai oleh masing-masing Satuan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kerja Perangkat Daerah melalui Capaian kinerja (SKPD), baik itu Rencana Jangka Panjang
Tahun Anggaran 2017, dikutip dari hasil maupun Rencana Jangka Menengah, yang di
wawancara Bapak Deddy Moeis selaku juru bicara susun bersama di Kantor Bappeda yang
dari fraksi partai Gerindra dalam sidang paripurna dinamai dengan Rencana Kerja Perangkat
DPRD tanggal 7/9/2017,mengatakan secara umum Daerah (RKPD) .Hal ini dibuktikan dengan
jika dilihat dari Pendapatan Asli Daerah Tahun adanya beberapa kendala yang dihadapi terkait
2017 masih di bawah target dari yang diharapkan dengan perencanaan ini yaitu adanya beberapa
oleh Pemerintahan Kota Bukittinggi. SKPD yang memasukkan Program dan
Dalam rapat paripurna yang diadakan di Kegiatan yang tidak disepakati sebelumnya
kantor DPRD Kota Bukittinggi bertepat di ruang atau tidak dianggarkan sebelumnya, dan
siding utama kantor DPRD Kota Bukittinggi, adanya program dan kegiatan yang disetujui
Walikota H.M Ramlan Nurmatias, S.H tetapi pagu Anggarannya melebihi KUA/PPAS
mengatakan, belum semua kegiatan yang sehingga apa yang telah direncanakan
dianggarkan pada Tahun Anggaran 2017 dapat sebelumnya menjadi tidak sinkron lagi.
dilaksanakan dan semua kegiatan yang tertunda Dan pada saat pengentrian dan pembahasan
itu akan dilaksanakan atau disesuaikan dengan bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah
melalui Perubahan APBD Tahun anggran 2017. Daerah terpaksa untuk dikaji ulang dan
dilakukan perombakan lagi, sehingga hal ini
Proses Penyusunan APBD di Kota Bukittinggi
dapat menyita waktu dalam pembahasan yang
Ditinjau dari Aspek Manjemen
sudah terencana sebelumnya menjadi molor
Proses penyusunan Anggaran Pendapatan
untuk menyelesaikan permasalahan yang
Dan Belanja Daerah (APBD) jika dilihat dari atau
terajadi. Namun hal segera dapat teratasi
ditinjau dari Aspek Manajemen melalui fungsi-
dengan merombak ulang lagi dalam
fungsi Manajemen yaitu, fungsi pokok manajemen
pembahasan yang dilakukan bersama Tim
terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, and
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang
Controlling, yang biasanya disingkat dengan
sudah dibentuk oleh Pemerintahan Kota
POAC.
Bukittinggi.
Masing-masing fungsi ini saling berkaitan
2. Organizing (Pengorganisasian)
dan membentuk suatu sistem dimana dimana
Dari segi pengorganisasian Proses Penyusunan
masing-masing unsurnya tidak boleh terlepas satu
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota
sama lainnya. Begitupun dengan Proses
Bukittinggi sudah terlaksana dengan baik yang
Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
mana dalam pembagian kerja atau
(APBD) yang di tinjau dari sebuah Aspek
pengorganisasian tersebut, terdiri dari 9-11
Manajemen melalui fungsi-fungsi manajemen
orang per Tim Pembahasan RAPBD yang
yang di mulai dari proses Perencanaan,
mana dalam satu tim tersebut terdiri dari
Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengawasan
Ketua Tim, Wakil Ketua Tim, Anggota
sehingga tercapailah tujuan dari organisasi atau
Pembahas, dan Notulen pada masing- masing
Instansi Pemerintahan dalam mencapai sasarannya
Tim permasing-masing Dinas.
secara efektif dan efisien. Berikut adalah proses
3. Actuating (Pengarahan/Pelaksanaan)
penyusunan APBD ditinjau dari aspek
Dari segi pengarahan/pelaksanaan Proses
manajemen:
Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja
1. Planning (Perencanaan)
Daerah Kota Bukittingi belum terealisasikan
Dari segi perencanaan Proses Penyusunan
dengan baik hal ini dapat dilihat dari beberapa
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah belum
kesalahan yang terjadi saat pegentrian data oleh
sepenuhnya terlaksana dengan baik melalui
masing-masing dinas dikarenakan pemahaman
Program dan Kegiatan yang diusulkan oleh
yang masih kurang pada masing-masing SKPD
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 6
Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
seperti: masih adanya kesalahan yang kesalahan yang terjadi sebelum dokumen
dilakukan oleh operator masing-masing Satuan APBD tersebut disahkan untuk di serahkan ke
Kerja Perangkat Daerah yang salah Gubernur untuk dievaluasi dan disetujui. Dan
mengentrikan program dan kegiatan mereka, untuk ini DPRD Kota Bukittinggi telah
sehingga hal ini membuat Tim Audit dari melakukan control dengan baik sehingga
Badan Keuangan Daerah harus memperbaiki permasalahan-permasalah atau kendala-kendala
lagi data yang sudah dientrikan, kecuali untuk yang dihadapi dalam Proses Penyusunan
Pagu Anggaran jika masih tidak sesuai dengan APBD di bawah persetujuan DPRD dan
KUA/PPAS maka yang bisa menguranginya controlling nya. Akan tetapi di dalam APBD
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Tahun 2017 Anggota Dewan Perwakilan
bersangkutan jika tidak maka Dokumen Rakyat Daerah Kota Bukittinggi mengalami
Pelaksanaan Anggaran tersebut tidak bisa di beberapa keteledoran atau kelalaian dalam
deal kan oleh Kasi Perencanaan untuk penyetujuan beberapa kegiatan dana anggaran
diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk di yang diajukan untuk ditinjau lagi seperti:
evaluasi nantinya oleh Gubernur. Rencana Rehab Rumah Dinas Walikota dan
Dan masih terdapat kesalahan dimana Program Wakil Walikota yang mendapatkan kritikan
dan Kegiatan tersebut sudah dihapuskan tetapi dari masing-masing fraksi dan adanya beberapa
masih dimasukan juga pagu anggarannya oleh kegiatan yang sudah dianggarkan tapi belum
SKPD. Akan tetapi untuk Proses Penyusunan jalan padahal dananya sudah ada yaitu:
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun pembangunan RSUD, pedestrian jam gadang,
2018 Pemerintahan Kota Bukittinggi dan dan rehab kantor DPRD.
Badan Keuangan Kota Bukittinggi sudah
membuat acara Bimbingan Teknis (BIMTEK) Aspek Maslahah
APBD Tahun 2018 untuk seluruh Satuan Kerja Maslahah Ammah
Perangkat Daerah yang ada di Kota Bukittinggi Maslahah ‘ammâh, yakni maslahah yang
bersama dengan kepala SKPD masing-masing pemeliharaannya menentukan kebaikan dan
agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam kesejahteraan segenap masyarakat atau sebagian
pengentrian data kedalam aplikasi. Sehingga besar masyarakat, tanpa melihat pada satuan-
proses penyusunan ini dapat berjalan dengan satuan individu dari mereka. Dilihat dari aspek
baik tanpa ada kendala untuk tahun-tahun maslahah amah, maka proses penyusunan APBD
berikutnya. Kota Bukittinggi sudah sesuai maslahah amah.
4. Controlling (Pengawasan) Hal ini bisa dilihat dari proses penyususnan
Dari segi pengawasan Proses Penyusunan APBD yang dimulai dari lapisan bawah
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota masyarakat (kelurahan) hingga tingkat Kota.
Bukittinggi dipolopori oleh anggota Dewan Sehingga program-program yang masuk kedalam
Perwakilan Rakyat dan Walikota serta Wakil APBD bertujuan untuk kesejahteraan segenap
Walikota dalam proses pengawasan masyarakat seperti pembangunan RSUD,
pelaksanaan kegiatan ini apakah sudah sesuai pembangunan pasar, pedestrian jam gadang, dsb.
dengan ketetapan peraturan perundang- Maslahah Khassah
undangan atau belum, dan apakah semua Maslahah khâssah, yakni maslahah yang
kegiatan telah sesuai dengan program dan pemeliharaannya menentukan kebaikan dan
kegiatan yang di tetapkan sebelumnya, kesejahteraan yang bersifat individuil; dari yang
sehingga tidak terjadi permasalahan dalam bersifat individual ini akan mengarah kepada
proses pengesahan APBD. kebaikan dan kesejahteraan yang bersifat kolektif
Untuk ini DPRD Kota Bukittinggi memegang (publik). Dalam proses penyususnan APBD Kota
peranan penting dalam Proses Penyusunan Bukittinggi juga terdapat aspek maslahah khassah,
APBD ini sehingga nantinya tidak ada lagi seperti terdapatnya program-program yang
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 7
Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta ISSN: 1907-6576 (print)
Vol. 15, No. 1, Januari 2020 ISSN: 2615-5370 (online)
bersifat individual, seperti anggaran gaji pegawai, mengatasinya Pemerintah sudah membuat
bantuan sosial, dan sebagainya. acara Bimtek APBD Tahun Anggaran 2018
agar kesalahan di tahun 2017 tidak terjadi
Pembahasan dan Kesimpulan lagi.
Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan 4. Dari segi pengawasan masih kurang efektif
dan Belanja Daerah Kota Bukittinggi sebagian dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan
sudah ada yang sesuai dengan Aspek Manajemen yang tidak terealisasikan, ditambah dengan
dan ada yang belum sesuai dengan Aspek adanya kegiatan yang harus ditinjau ulang
Manajemen diantaranya: lagi oleh DPRD dan Walikota selaku
1. Dari segi Perencanaan belum terealisasikan pengawas/pemegang control dalam
dengan baik hal ini dapat dilihat dari Rencana penyusunan dan pembahasan APBD .
Jangka Menengah dan Rencana Jangka
Panjang yang sudah disusun bersama di Sedangkan dari proses penyususunan APBD
Kantor Bappeda Kota Bukittinggi melalui Kota Bukittinggi dianggap mengandung unsur
berbagai program dan Kegiatan yang maslahah bagi kesejahteraan masyarakat umum
diusulkan oleh masing - masing Satuan Kerja dan individu. Kesejahteraan umum seperti
Perangkat Daerah (SKPD) akan tetapi dalam Pembangunan RSUD, Pendestrian Jam Gadang
praktiknya masih ada beberapa Kendala yang sedangkan maslahah bersifat khassah seperti
dihadapi yaitu adanya penambahan atau anggaran gaji, bantuan sosial, dsb.
penggantian program dan kegiatan yang
sudah terencana sebelumnya sehingga hal ini Daftar Pustaka
menyebabkan harus dilakukan lagi
pembahasan ulang yang dapat menyita waktu Asmawi. 2014. Konseptualisasi Teori Maslahah.
Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum. UIN
dalam proses penyusunan APBD, akan tetapi
Jakarta.
hal ini sudah dapat teratasi dengan baik serta Athoillah, Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen.
adanya penijauan ulang yang harus dilkukan CV. Pustaka Setia. Bandung
lagi terhadap beberapa kegiatan yang sudah Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen Sumber
direncanakan sebelumnya. Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
2. Dari segi pengorganisasian sudah Mahmudi. 2010. Manajemen Keuangan Daerah.
direalisasikan dengan baik dengan adanya Penerbit Erlangga. Jakarta
Nordiawan, Dedi. 2012. Anggaran disuatu
struktur organisasi yang jelas untuk setiap
pemerintahan. Salemba Empat. Jakarta
masing-masing Tim Pembahasan yang sudah Permendagri Nomor 13 Tahun 2016
dibentuk oleh Tim Anggaran Pemerintah Permendagri Nomor 31 Tahun 2016
Daerah bersama dengan Pemerintahan Kota Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya
Bukittinggi. Manusia. Pustaka Setia. Bandung
3. Dari segi pengarahan masih mengalami
kendala dibuktikan dengan adanya kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh masing-
masing SKPD, dalam memasukan Program
dan Kegiatan yang akan dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2017 akan tetapi untuk

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta 8

Anda mungkin juga menyukai