Anda di halaman 1dari 2

FILM

Oppenheimer, Pencipta dan Penghancur Dunia Baru


Film ”Oppenheimer” garapan sutradara Christopher Nolan menceritakan kisah hidup
Julius Robert Oppenheimer, sang Bapak Bom Atom, dengan apik, intim, dan
menggugah emosi.

(Kompas, 16 Juli 2023).Cillian Murphy sebagai J Robert Oppenheimer dalam


film Oppenheimer yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai Christopher Nolan.

Dunia menjuluki Julius Robert Oppenheimer sebagai Prometheus asal Amerika Serikat. Ia sukses
menciptakan senjata, peradaban, bahkan dunia baru. Pada akhirnya, ketakutan Bapak Bom Atom ini
atas ciptaannya sendiri betul terjadi.

Tahun 2020, sutradara kenamaan Christopher Nolan menyelesaikan film fiksi ilmiah Tenet. Ia lalu
menerima hadiah dari aktor Robert Pattinson, yakni buku berisikan pidato-pidato Oppenheimer era
1950-an setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Ketika membaca buku itu, Nolan mendapati Oppenheimer sebagai karakter yang menarik.
Oppenheimer bergulat dengan konsekuensi dari apa yang telah ia lakukan lewat penciptaan bom
atom atau senjata nuklir pertama di dunia. Ide untuk membuat membuat biopik tentang tokoh ini
timbul.

”Yang ingin saya lakukan adalah membawa penonton ke dalam pikiran dan pengalaman seseorang
yang berada di pusat perubahan terbesar dalam sejarah dunia. J Robert Oppenheimer adalah orang
terpenting yang pernah hidup. Dia menciptakan dunia yang kita tinggali ini, menjadi baik atau buruk,
kisahnya harus dilihat untuk bisa dipercaya,” tutur Nolan, dalam pernyataan pers yang diterima di
Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Nolan menggarap film Oppenheimer berdasarkan buku American Prometheus (2005) karya Kai Bird
dan Martin J Sherwin. Buku yang mendapat penghargaan Pulitzer ini menelisik berbagai aspek
kehidupan sang ilmuwan, termasuk kiprahnya sebagai pemimpin ilmuwan untuk Proyek Manhattan.

Proyek Manhattan adalah proyek Pemerintah AS untuk menciptakan senjata nuklir pertama di masa
Perang Dunia II. Berbasis di Los Alamos, New Mexico, proyek ini menjadi pertarungan kecepatan
intelektual antara ilmuwan AS melawan ilmuwan Jerman, sementara ancaman Rusia ikut
membayangi.

Aktor Cillian Murphy terpilih untuk memerankan Oppenheimer. Film ini menandakan kolaborasi
keenam antara sang sutradara dan aktor, meskipun di film-film lalu Murphy hanya bermain sebagai
peran pendukung. Untuk menjadi sang ilmuwan yang identik dengan cangklong, topi, dan jas
kebesaran, Murphy rela berdiet ketat.

Oppenheimer lahir di New York, AS, pada 22 April 1904. Mengutip American Prometheus (2005), dia
berasal dari keluarga imigran Jerman generasi pertama dan kedua. Ia secara etnis dan budaya adalah
seorang Yahudi, tetapi bergabung dalam Masyarakat Budaya Etis yang merayakan rasionalisme serta
humanisme sekuler yang progresif.

Aktor besar lainnya terlibat sebagai sosok penting di sekitar Oppenheimer. Emily Blunt menjadi Kitty
Oppenheimer, istri Oppenheimer; Matt Damon menjadi Leslie Groves, pejabat militer AS; dan Robert
Downey Jr menjadi Lewis Strauss, pejabat Atomic Energy Commission (AEC). Sementara Florence
Pugh memerankan Jean Tatlock, kekasih Oppenheimer sekaligus anggota Partai Komunis.

Film Oppenheimer dengan format IMAX mengambil tema alur maju dan mundur. Gaya ini memang
adalah ciri khas Nolan yang kerap mengimplementasi struktur narasi yang tidak konvensional,
seperti terlihat pada Memento (2000) dan Tenet (2020).
Ketakutan terbukti
Pada akhirnya, ketakutan Oppenheimer terbukti. Penemuan bom atom membuat
negara-negara adidaya berlomba untuk menciptakan senjata terkuat dengan alasan
keamanan nasional. Dampaknya terasa sampai sekarang. Konflik dunia yang
melibatkan negara adidaya selalu berujung pada kekhawatiran akan perang nuklir,
seperti Perang Rusia-Ukraina yang belum usai.

Negara berkembang hanya bisa berusaha meredakan suasana lewat jalur diplomasi.
Bahkan di kawasan Asia Tenggara, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
atau ASEAN gelisah lantaran para pemilik senjata nuklir masih enggan meneken
protokol Traktat Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Nuklir atau SEANWFZ
(Kompas, 16 Juli 2023).

Dalam dokumenter televisi NBC pada 1965, Oppenheimer menceritakan pemikiran


yang melintas saat dia melakukan uji coba dan melihat awan jamur membubung
tinggi ke langit di Los Alamos. Dia teringat bait dalam Bhagavad Gita atau
Bhagawadgita, sebuah kitab kuno bagi umat Hindu.

”Kami tahu dunia tidak akan sama. Beberapa orang tertawa, beberapa orang
menangis. Kebanyakan orang diam. Saya ingat baris dari kitab suci Hindu,
Bhagavad-Gita…. ’Sekarang saya menjadi kematian, penghancur dunia’,” kata
Oppenheimer.

Nolan menceritakan kisah Oppenheimer dari perspektif Oppenheimer dengan apik,


intim, dan menggugah emosi selama tiga jam. Film Oppenheimer telah tayang di
bioskop Indonesia sejak 19 Juli 2023.

Anda mungkin juga menyukai