Anda di halaman 1dari 4

Definisi Film Dokumenter

Sesungguhnya kata ini muncul dari tulisan John Grierson ketika menanggapi film-film karya Robert
Flaherty, terutama sekali Nanook of the North. Film yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam itu tidak lagi
mendongeng ala Hollywood. Grierson kemudian menyampaikan pandangannya bahwa apa yang
dilakukan oleh Flaherty tersebut merupakan sebuah perlakuan kreatif terhadap kejadian-kejadian
actual yang ada (the creative treatment of actuality).
Walaupun definisi ini bertahan cukup lama, kemudian bermunculanlah orang-orang yang mencoba
mendefinisikan dengan caranya masing-masing (arbitrer) seperti yang coba dikumpulkan berikut ini :
1. Paul Rotha :
Definisi Dokumenter bukan merujuk pada subyek atau sebuah gaya, namun dokumenter adalah
sebuah pendekatan. Pendekatan dalam dokumenter dalam film berbeda dari film cerita. Bukan
karena tidak dipedulikannya aspek kriya / kerajianan (craftsmanship) dalam pembuatannya, tetapi
dengan sengaja justru memperlihatkan bagaimana kriya tersebut digunakan.
2. Paul Wells :
Teks Non-Fiksi yang menggunakan footagefootage yang aktual, di mana termasuk di dalamnya
perekaman langsung dari peristiwa yang akan disajikan dan materi-materi riset yang berhubungan
dengan peristiwa itu, misalnya hasil wawancara, statistik, dlsb. Teks-teks seperti ini biasanya
disuguhkan dari sudut pandang tertentu dan memusatkan perhatiannya pada sebuah isu-isu sosial
tertentu yang sangat memungkinkan untuk dapat menarik perhatian penontonnya.
4. Steve Blandford, Barry Keith Grant dan Jim Hillier :
Pembuatan film yang subyeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar
terjadi di dunia realita dan di luar dunia sinema.
(The Film Studies Dictionary, halaman 73).
5. Frank Beaver :
Sebuah film non-fiksi. Film Dokumenter biasanya di-shoot di sebuah lokasi nyata, tidak
menggunakan actor dan temanya terfokus pada subyeksubyek seperti sejarah, ilmu pengetahuan,
social atau lingkungan. Tujuan dasarnya adalah untuk memberi pencerahan, member informasi,
pendidikan, melakukan persuasi dan memberikan wawasan tentang dunia yang kita tinggali.
(Dictionary of Film Terms, halaman 119)
6. Louis Giannetti :
Tidak seperti kebanyakan film-film fiksi, dokumenter berurusan dengan fakta-fakta, seperti manusia,
tempat dan peristiwa serta tidak dibuat . Para pembuat film dokumenter percaya mereka
menciptakan ;dunia di dalam filmnya seperti apa adanya.
(Understanding Movies , Edisi Ke-7, halaman 339)
7. Timothy Corrigan :
Sebuah film non-fiksi tentang masyarakat dan peristiwanya, seringkali mengabaikan struktur naratif
yang tradisional.
(A Short Guide to Writing About Film, Edisi Ke-4, halaman 206).
8. Michael Rabinger :
Dokumenter harusnya dibuat dengan hati dan bukan hanya dengan pikiran kita saja. Film
dokumenter ada untuk mengubah cara kita merasakan sesuatu.
9. Ralph S. Singleton and James A. Conrad :
Film dari sebuah peristiwa yang aktual. Peristiwa-peristiwa tersebut didokumentasikan dengan
menggunakan orang-orang biasa dan bukan actor.
(Filmmakers Dictionary, Edisi Ke-2, halaman 94)
10. Edmund F. Penney :
Suatu jenis film yang melakukan interpretasi terhadap subyek dan latar belakang yang nyata.
Terkadang istilah ini digunakan secara luas untuk memperlihatkan aspek realistiknya dibandingkan
pada film-film cerita konvensional. Namun istilah ini juga telah menjadi sempit karena seringkali
hanya menyajikan rangkaian gambar dengan narasi dan soundtrack dari kehidupan nyata.
(Facts on File Film and Broadcast Terms, halaman 73).
11. James Monaco :
Istilah dengan makna yang sangat luas, secara mendasar digunakan untuk merujuk pada film atau
program televisi yang tidak seluruhnya fiktif saat menyajikan alam.
(The Dictionary of New Media, halaman 94)
12. Ira Konigsberg :
Sebuah film yang berkaitan langsung dengan suatu fakta dan non-fiksi yang berusaha untuk
menyampaikan kenyataan dan bukan sebuah kenyataan yang direkayasa. Film-film seperti ini peduli
terhadap perilaku masyarakat, suatu tempat atau suatu aktivitas.
(The Complete Film Dictionary, Edisi Ke-2, halaman 103).
13. Gerald Mast dan Bruce F. Kawin
Sebuah film non-fiksi yang menata unsur-unsur faktual dan menyajikannya, dengan tujuan tertentu.
(A Short History of the Movies, Edisi Ke-7, halaman 64).
14. David Bordwell dan Kristin Thompson
Justru yang menarik adalah apa yang dikatakan oleh David Bordwell dan Kristin
Thompson dalam Film Art: An Introduction, Edisi Ke-5. Menurutnya bahwa inti dari film
dokumenter adalah untuk menyajikan informasi yang faktual tentang dunia di luar film itu
sendiri. Bedanya dengan fiksi adalah dalam pembuatannya tidak ada rekayasa baik dari tokohnya
(manusia), ruang (tempat), waktu dan juga peristiwanya.
15. Misbach Yusabiran
Misbach Yusabiran melalui Penulis Skenario, Armantono pernah mengatakan bahwa dokumenter
adalah suatu dokumentasi yang diolah secara kreatif dan bertujuan untuk mempengaruhi (mem-
persuasi) penontonnya. Dengan definisi ini, film dokumenter seringkali menjadi sangat dekat dengan
film-film yang bernuansa propaganda
10FILM DOKUM YG MENGGEMPARKAN DUNIA
Bingung mau ngapain di akhir pekan? Kalau Anda malas ke luar rumah, nonton film
dokumenter aja, yuk! Lisa Bona, Manajer Program Kineforum Dewan Kesenian Jakarta,
memilihkan 10 film dokumenter yang sempat menghebohkan dunia (urutan tidak
menunjukkan peringkat).

1. Fahrenheit 9/11 (Michael Moore, AS, 2004)
Opini kritis tentang kebijakan War on Terror pada masa Presiden Bush dan cara media
massa memberitakannya. Film ini memenangkan Palm d'Or, penghargaan tertinggi
Festival Film Cannes ke-57 (2004). Jarang sekali ada film dokumenter yang bisa
memenangkan penghargaan ini.

2. Born into Brothels (Zana Briski & Ross Kauffman, AS, 2004)
Zana, wanita fotografer Amerika, datang ke lokalisasi pekerja seks komersial di
Sonagachi, Kolkata, India. Ia mengajari mereka memotret dan menyusun film ini dari
banyak potongan kehidupan sehari-hari para penghuni lokalisasi.

3. March of the Penguins (Luc Jacquet, Prancis, 2005)
Pengamatan selama setahun tentang migrasi kelompok penguin di Antartika, dengan
narasi para aktor terkenal. Film ini membuka diskusi yang luas tentang konsep keluarga
di masa modern.

4. An Inconvenient Truth (Davis Guggenheim, AS, 2006)
Film dokumenter terlaris di AS ini mendokumentasikan kampanye pendidikan
lingkungan oleh mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, tentang pemanasan global.

5. Dixie Chicks: Shut Up and Sing (Barbara Kopple & Cecelia Peck, AS, 2006)
Cerita personal tentang kelompok band wanita, Dixie Chicks, yang banyak mendapat
masalah di negeri sendiri karena selama di London aktif mengkritik kebijakan perang
Presiden Bush di depan publik.

6. Earth (Alastair Fothergill & Mark Linfield, Inggris/Jerman/AS/Jepang , 2007)
Film ini mendokumentasikan perjalanan mengunjungi keragaman habitat hewan liar di
berbagai penjuru dunia.

7. Pertaruhan (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Indonesia, 2008)
Empat film dokumenter pendek tentang kontroversi seputar tubuh wanita di Indonesia.

8. This Is It (Kenny Ortega, AS, 2009)
Rekaman proses persiapan konser Michael Jackson ini menghebohkan dunia setelah
Michael Jackson meninggal 18 hari sebelum konser dimulai.

9. Oceans (Jacques Perrin & Jacques Cluzaud, Perancis, 2010)
Film ini menguak misteri bawah laut. Dunia sempat dikagetkan ketika para hiu dibantai
dengan kejam demi kepentingan manusia.

10. Justin Bieber: Never Say Never (AS, 2011)
Ini yang terbaru, tapi berhasil mencuri perhatian dunia. Kisah hidup Justin Bieber
sekaligus mengikuti perjalanannya tur keliling dunia tahun 2010. Film ini juga beredar
dalam versi 3D. (f)

Anda mungkin juga menyukai