IDENTITAS DIRI
i
NIM : 855753638
KELAS : IA BI
POKJAR : BELITANG
PRODI : S1 PGSD
NO HP : 0857-8341-8563
EMAIL : dwisusantiululadzmi@gmail.com
UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktikum IPA ini dengan baik.
Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penyusun mengikuti proses pembelajaran di UPBJJ-
UT Palembang POKJAR Belitang, penyusun banyak mendapatkan pengetahuan berharga yang tak
ternilai, yang pada akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusun dalam membuat laporan
Praktikum IPA ini. Selain itu, laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester I
(satu) di UPBJJ-UT Palembang POKJAR Belitang .
Penyusunan laporan tugas akhir semester I (satu) ini, tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir semester I (satu) ini, diantaranya :
1. IBU YUNITA PANCA PUTRI, M.Si selaku Tutor Praktikum IPA di UPBJJ-UT Palembang
Pokjar belitang
2. Kedua Orang tua, teman-teman Mahasiswa dan saudara-saudara yang telah memberi bantuan
baik moril, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam
pembuatan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penyusun telah
bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penyusun berharap Laporan Praktikum IPA ini akan
memberi manfaat bagi pembaca yang nantinya membuat Laporan Praktikum IPA.
DWI SUSANTI
NIM 855753638
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
IDENTITAS DIRI.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iv
MODUL 1
A. Gerak Pada Tumbuhan..........................................................................1
MODUL 2
A. Ekosistem Darat....................................................................................9
B. Ekosistem Perairan...............................................................................16
C. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan......................................20
MODUL 3
A. Uji Lemak.............................................................................................27
B. Uji Karbohidrat ....................................................................................36
C. Uji Protein.............................................................................................43
D. Struktur Sistem Pencernaan..................................................................51
MODUL 4
A. Gaya Magnet.........................................................................................56
MODUL 5
A. Konveksi...............................................................................................60
B. Pemuaian Zat Cair................................................................................64
C. Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya.........................69
MODUL 6
A. Gelombang Stationer............................................................................74
MODUL 7
A. Percobaan Cermin Cekung...................................................................80
iv
A. Kegiatan Praktikum :
B. Tujuan Percobaan
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu (gerak Seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu
(Gerak Niktinasti)
C. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam
c) Stopwatch/Jam tangan
d) Alat tulis dan penggaris
D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ
1
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam
Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang.
Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena
tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri
malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda,
maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu
menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan
sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan
bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung
menutup sekaligus.
E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar
kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama
dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
F. Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak seismonasti :
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan
pada daun putri Reaksi daun putri malu keterangan
malu
2 Sedang Daun menutup agak cepat Daun perlu waktu kurang lebih
2 menit untuk membuka
kembali
Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti
G. Pertanyaan-pertanyaan
2. Apa perbedaan antara niktinasi dan seismonasti pada percobaan yang relah anda lakukan?
Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan di atas, diketahui bahwa, Niktinasti adalah gerak daun putri malu
yang dipengaruhi rangsang dari cahaya sedangkan seismonasti adalah gerak putri malu
dipengaruhi rangsang sentuhan
H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti dan gerak niktinasti sebagai berikut :
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan
air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan
di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
I. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika
arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Dalam melaksanakan percobaan ada beberapa kesulitan yang dihadapi oleh pelaku percobaan,
dianataranya:
1) Pada saat penanaman tumbuhan putri malu, terkadang tumbuhan ini tidak langsung
hidup saat di tanam, harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan suhu ruangnya.
2) Pada saat percobaan, ketika tumbuhan diterpa angin maka daun putri malu akan
menutup, sehingga harus menunggu sampai terbuka kembali ketika akan dilaksanakan
percobaan.
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video:
https://youtu.be/zuTXqpyh53g
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Link video:
https://youtu.be/zuTXqpyh53g
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
B. Tujuan Penelitian
Mebandingkan komponen komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan
D. Landasan Teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Komponen
biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan komponen abiotik
meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
E. Prosedur Percobaan
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan pencahayaan,
angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun yang
singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat permukaan
atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika perlu.
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen Abiotik Kondisi / keadaan
1 Air Jernih
2 Batu Tidak bergerak
3 Tanah Tidak bergerak
4 Pasir Tidak bergerak
5 Cuaca 310 C
Tabel 2.2
Komponen biotic ekosistem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Kucing Cacing
2 Pohon jati Ayam Jamur
3 Pohon pisang Bebek Rayap
4 Pohon jagung Sapi
5 Pohon kopi coklat Marmut
10
Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen Abiotik Kondisi / keadaan
1 Rumah Tidak bergerak
2 Kolam Tidak bergerak
3 kertas Tidak bergerak
4 Vas bunga Tidak bergerak
5 Asbak Tidak bergerak
Tabel 2.4
Komponen biotic ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bayam Kucing Cacing
2 Pohon cabai Ayam Jamur
3 Papaya Bebek Rayap
4 Lantana Sapi
5 Bunga kamboja Marmut
G. Pertanyaan –pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotic lebih banyak?
Mengapa demikian ? jelaskan secara singkat
JAWABAN
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia
H. Pembahasan
Secara harfiah, ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang
berfungsi sebagai suatu kesatuan ekologi dalam alam. Selain itu, ekosistem juga dapat berarti
komunitas yang terdiri dari tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem ini
meliputi wilayah daratan yang sangat luas yang disebut bioma. Ekosistem ini sangat dipengaruhi
oleh iklim, letak geografis, hingga letak astronomis.
11
Ekosistem memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan makhluk
hidup yang hidup di ekosistem tersebut, sedangkan abiotik adalah komponen yang tidak hidup
seperti suhu, udara, cahaya, air, iklim, dan sebagainya.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
I. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan
jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.
J. Daftar pustaka
https://kumparan.com/berita-hari-ini/macam-macam-ekosistem-dari-yang-alami-hingga-
buatan-1uP2sD0DF6x/full
https://academia.co.id/laporan-praktikum-ekosistem
12
13
14
A. Kegiatan Praktikum :
EKOSISTEM PERAIRAN
B. Tujuan Percobaan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan
1. Alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Barometer
4. Termometer
D. Landasan Teori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik.
Ekosistem dibagi menjadi 2:
Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik yang
terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan taman.
Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik
yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
E. Prosedur Pengamatan
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang utama
pada ekosistem perairan adalah Air.
2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa bertahan
hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan Makhluk
hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu
hewan amfibi.
H. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan. Maka komponen
penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut
Komponen biotik pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam
ikan dan spesies lainya.
16
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan oleh pemiliknya
untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.
Dibawah ini contoh ekosistem perairan buatan :
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri, kangkung, putih telur, tempe dan daging
ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu roti.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam
yang terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang mengalami
perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus), tempe, daging ayam, dan
tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu
roti dan gula
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melakukan praktikum ekosistem perairan kearena alat dan bahan mudah
untuk diketemukan
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video:
https://youtu.be/-E70Uj7sIWI
Deskripsi foto/video
Proses kegiatan :
Menemukan ekosistem perairan disekitar
Tahap Akhir :
Mengamati komponen biotik yang ada di
ekosistem perairan
Ekosistem biotik yang ada di perairan
antara lain : Lumut, eceng gondok, mata
lele, teratai
18
A. Kegiatan Praktikum :
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
B. Tujuan Penelitian
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
D. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan , khususnya pada tumbuhan
berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semulanberada pada kondisi dormon
mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi
tumbuhan muda.
Faktor yang memperngaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal meliputi Gen dan Hormon
2. Faktor eksternal meliputi, air, cahaya, suhu, nutrisi, ph, ketinggian tempat,O2 , CO2,
kelembapan dan angin.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Disbanding dengan sabun, deterjen mempunyai
19
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik sertabtidak terpengaruh oleh
kesadaran air. Deterjen merupakan garam Natrium dan asam sulfonat.
E. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larurat diterjen 100 %, 50%, 25%, 6,25%, 3,10% serta kontrol yang berupa air
ledeng /PDAM. Simpan cairan dengan gelas kimia yang telah di beri lebelnsebagai berikut:
a. Label I : 100%
b. Label II : 50%
c. Label III : 25%
d. Label IV : 12,5 %
e. Label V : 6,25%
f. Label VI : 3,1%
g. Label control : (air ledeng/PDAM)
2. cara menyediakan larutan
a. Larutkann `1 gram deterjen padaair ledeng/PDAM hingga 1000 ml. kemudian beri lebel
100%
b. Ambil larutan 500 larutan deterjen 100% lalu tambahkan air hingga 1000 ml.kemudian beri
lebel 50%
c. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml. kemudian beri lebel
25%
d. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml. kemudian beri lebel
12,5%
e. Ambil 500 ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml. kemudian beri
lebel 6,25%
f. Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air hingga 1000 ml. kemudian beri
lebel 3,10%
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri lebel kontrol, I, II,III,IV,V DAN VI. Masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/ kertas tissue
4. Masukkan kacang hijau kedalam air gelas, kemudian buanglah kacang hijau yang mengapung
sementara kacang yang tenggelam digunakan dalam percobaan
20
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan, dari gelas kimia I sampai 6
6. Atur kacang hijau dalam gelas kimia dengan lebel yang sesuai dan hilum mengarah ke bawah
7. Isilah gelas kimia yang diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang terlebel sama, kira-kira
100 ml
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak tidak ada cahaya yang masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar
dengan mistar.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per kosentrasisetelah 24 jam dan 48 jam.
F. Hasil pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (control)?
Jawab : sebagai pembanding konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan
0(control) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung
deterjen.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0(control) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : jika pada larutan 0(control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul(manul)
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawab : agar uap air deterjen tidak keluar, sehingga merasuk pada biji kacang hijau yang ada
didalam gelas.
H. Pembahasan
Deterjen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian(mencuci) berpengaruh terhadap makhluk
hidup yang ada di sekitar.
1. Pencemaran lingkungan meninbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada 4
tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
I. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar kosentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya mati.
22
J. Daftar pustaka
Maman Rumanta, dkk (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
23
Tahap Akhir :
Mengukur hasil perkembangan kecambang
setelah 24njam dan 48 jam
Dari hasil pengukuran bisa disimpulkan
bahwa gelas control atau gelas yang tidak
berisi larutan deterjen menghasilkan
pertumbuhan akar yang paling sempurna di
banding gelas berisi larutan deterjen;
24
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
A. Kegiatan Praktikum :
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
C. Alat dan Bahan
1. Piring plastic 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar
4. Lampu senter 1 buah
5. Lilin 1 buah
25
6. Sendok 1 buah
7. Kemiri 2 butir
8. Margarin 1 sendok kecil
9. Wortel 1 buah
10. Selesdri 1 tangkai
11. Biji jagung kering 1 genggam
12. Singkong kering 1 iris
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 buah
14. Papaya 1 potong kecil
15. Santan 1-3 sendok teh
16. Minyak goring 5 ml
17. Susu 1-3 sendok teh
18. Air 5 ml
D. Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur
yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga
kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
26
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen
(N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida,
yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar
komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak
campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi
dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan yang
dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa
yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk senyawa lesitin.
27
E. Prosedur Percobaan
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 10 x
10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat yang
lainnya. Biarkan selama 10 menit. Setelah itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya.
Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut
4. Ambilan sepuluh kertas yang sama. Berilah nomor dan nama jenis bahan makanan yang
diuji, yaitu : 1) kemiri, 2) margarine, 3) seledri 4) wortel 5) biji jagung 6) singkong
kering 7) kacang tanah kering 8) papaya 9) santan 10) susu
5. Haluskan kemiri, usap di kertas kira-kira 10 kali, bersihkan sisa kemiri kemudian biarkan 5-
10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lainnya.
Cairkan margarin diatas sendok mengunakan panas lilin, teteskan pada kertas dan biarkan 10
menit
7. Usapkan seledri sekitar 10 kali pada kertas kemudian biarkan 10 menit, potong wortel,
usapkan pada kertas, usapkan biji jagung pada kertas sekitar 10 kali, lakukan hal yang sama
pada singkong kering dan kacang tanah kering. Potong papaya usap pada kertas coklat,
teteskan air santan pada kertas, tetesan susu pada kertas coklat kemudian biarkan 10 menit
8. Setelah 10 menit, amati satu per satu. Pergunakan lampu senter kearah bekas usapan dari
bahan yang di uji. Kertas mana yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil
pengaatan pada table di lembar kerja
F. Hasil Pengamatan
Tabel
Hasil pengamatan uji lemak
Ya Tidak
1 Kemiri √
2 Margarie √
3 Seledri √
4 Wortel √
6 Singkong kering √
8 Papaya √
9 Santan √
10 susu √
G. Pertanyaan-pertanyaan
2. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya
bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
3. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu senter, bagaimana
terlihatnya?
Jawab : setelah didiamkan selama sepuluh menit, kertas kemiri ketika disorot dengan lampu
senter kelihatan transparan sedangkan pada kertas seledri dan papaya tidak transparan.
2. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawab : bahan makanan yang mengandung lemak antara lain : kemiri, margarin,kacang tanah ,
santan dan susu. Bahan makanan yang tidk mengandung lemak antra lain : seledri, wortel,biji
jangung kering, singkong, dan papaya.
29
H. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
B. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
C. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
D. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak
mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
E. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
F. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
biji jagung kering tidak mengandung lemak.
G. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.
30
I. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diatas , dapt disimpulkan bahwa dari bahan-bahan yang telah diuji terdiri
dari (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, dan susu), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan
ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering dan santan
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering dan
papaya
J. Daftar Pustaka
31
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melaksanakn praktikum uji lemak, karena bahan bahan yang di uji mudah
didapat
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Link video:
https://youtu.be/3fYrM9Tx578
Tahap Awal / Pembukaan
Deskripsi foto/video
32
Proses kegiatan :
Menggunakan 2 kertas coklat untuk
meneteskan air dan minyak
Setelah 10 menit , kertas yang telah ditetesi
minyak meninggalkan jejak, itu artinya
minyak mengandung lemak
Sedang kan pada kertas coklat yang ditetesi
air, setelah 10 menit tidak meninggalkan
jejak, itu artinya air tidak mengandung
lemak.
Hasil dari kedua bahan tersebut digunakan
sebagai pembanding untuk bahan yang
mengandung lemak atau tidak.
Tahap Akhir :
Melihat hasil uji bahan makanan setelah
didiamkan selama 10 menit.
Bahan yang mengandung lemak antara
lain : kemiri, margarin, kacang tanah,
santan dan susu
Bahan yang tidak mengandung lemak
antara lan :seledri, wortel, biji jagung
kering, singkong kerig, dan papaya.
33
Tahap Akhir
A. Kegiatan Praktikum :
UJI KARBOHIDRAT
B. Tujuan Percobaan
34
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n.
Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang
35
mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-
buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
E. Prosedur Percobaan
1) semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas piring
keramik seperti gambar berikut.
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan betadin. Perhatikan dan
catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan betadine. Catatlah bahan yang
diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan betadin
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
36
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan
yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang
coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
3. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita
tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan
yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah
menjadi Biru keunguan.
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol/ betadin yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol/Betadin digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di
atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan betadin dan tidak
menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
37
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan betadin berubah warna ungu pekat /
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan betadin menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji
seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi
putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan betadin tidak berubah warna. Hal itu
menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan betadin berubah warna
menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
38
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi cokelat.
Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan betadin berubah warna menjadi
hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang, apen,
nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi
dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Kesulitan yang dialami dalam melakukan praktikun uji karbohidrat ini adalah menemukan lugol,
sehingga disini diganti dengan betadin
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
39
Tahap https://youtu.be/Xbru4BD77qA
Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Proses kegiatan :
Mencampurkan semua bahan makanan dengan
betadin
Mengamati perubahan warna pada bahan
makanan
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/Xbru4BD77qA
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Melihat hasil perubahan warna dari bahan
makanan yang telah ditetesi dengan
betadin
Bahan makanan yang mengandung
karbohidrat antara lain : pisang, nasi,
biscuit, tepung terigu dan kentang.
40
A. Kegiatan Praktikum :
UJI PROTEIN
B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein
C. Alat dan Bahan
1. Piring plastk 1 buah
41
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Sendok makan 1 buah
7. Korek api 1 buah
8. Jepitan jemuran 1 buah
9. Kertas label
10. Air kapur 10 mL
D. Landasan Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian
yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-
kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan
cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau
dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah
racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar
akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelumnya
diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air
kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang
terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji tersebut.
42
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti
daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein
pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal
sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus halus dan
berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus melalui
pinositosis atau faogositosis
E. Prosedur Percobaan
Uji Melalui Pembakaran
1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran
atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya.
Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang diuji
adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya.
Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar!
1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji
meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan kangkung.
3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang lainnya untuk
menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar,
43
artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air
kapur demikian pula jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya
untuk larutan tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah bekas tetesan
air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di bakar
tersebut!
44
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan
bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam. Keunggulannya
tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan tempe sedangkan umgu yang lebih tua
pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus kandungan proteinnya lebih besar daripada pada
daging ayam dan tempe yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan
tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, b. Bahan
yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.
H. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan makanan
seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai bahan
makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur
yang telah direbus, roti, tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan
dengan larutan kapur dan asam sulfat.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan menyalakan
lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai kontrol dalam percobaan
ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar
tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium
aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang
45
dibakar, kami membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang
telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe yang
telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami
membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu. Seledri yang
dibakar ternyata tidak menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar, kangkung yang dibakar
tidak menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, putih telur yang dibakar
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang dibakar menghasilkan aroma
lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat, kami menyiapkan
bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih telur yang telah di rebus, roti,
tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke dalam plate tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang telah direbus,
roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan meneteskan larutan tembaga
sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut. Kami mengamati
adanya perubahan warna pada beberapa bahan makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih berupa warna
dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan tembaga sulfat menunjukkan
adanya perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Putih telur
yang telah direbus berubah warna dari putih menjadi ungu.
46
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari putih menjadi
ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung terigu berubah warna dari putih
menjadi ungu.
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan
bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu kangkung, seledri,roti.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam
yang terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut tidak mengandung protein sedangkan bahan
makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang mengalami
perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus), tempe, daging ayam, dan
tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu
roti dan gula
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melakukan praktikum uji protein kearena alat dan bahan mudah untuk
diketemukan
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
47
akan digunakan.
Link video:
https://youtu.be/V7rlYkNax2o
Deskripsi foto/video
Tahap Awal / Pembukaan
Proses kegiatan :
Membakar bahan-bahan makanan jika
berbau seperti bulu ayam menunjukan
bahw bahan makanan tersebut
mengandung protein
Mengamati perubahan warna pada bahan
makanan yang telah ditetesi zat kapur
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Melihat hasil perubahan warna dari bahan
makanan yang telah ditetesi dengan zat
kapur
Mencium bau bahan makanan jika
mengandung protein maka akan berbau
seperti bulu ayam dibakar
Dari uji bakar, bahan makanan yang
mengandung protein yaitu : putih
telur,tempe dan daging ayam
Dari uji tembaga sulfat, bahan makanan
48
Tahap Akhir
A. Kegiatan Praktikum :
B. Tujuan Percobaan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan
2. Alat tulis
D. Landasan Teori
49
Makanan/zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul-molekul yang snagat kompleks. Agar
makanan dapat dipergunakan oleh tubuh,maka diperlukan adanya proses yang dapat
menyederhanakan molekul- molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Proses penyederhanaan makanan terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi serta pembuangan
sisa-sisa nya dilangsungkan oleh berbagai struktur yang tergabung di dalam sistem pencernaan.
E. Prosedur Pengamatan
Perhatikan gambar system pencernaan yang telah disediakan
Urutkanlah system pencernaan tersebut mulai dari mulut
Tuliskan bagian-again tadi pada lembar kerja
Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil Pengamatan
• Kerongkongan
• Lambung
• Usus Halus
• Usus Besar
• Anus
A. Pertanyaan-pertanyaan
50
H. Pembahasan
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu bagi makanan
dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya.
Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan
membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan
yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan
membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga
mulut.
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong yang akan
dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara
rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah agar masuk
ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan
biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.
51
3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong yang
menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri
dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam
klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan.
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong dan usus
penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usus halus juga
memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan
yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan menggunakan
bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur yang akan
dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum
maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat itulah
seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang
kita semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.
B. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil
berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara
keseluruhan.
52
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi-
nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi
sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti), Proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses
mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan
Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melakukan praktikum struktur sistem pencernaan karena alat dan bahan
mudah untuk diketemukan
G. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
53
Link video:
http://youtu.be/OYAaZ3ZhsKU
A. Kegiatan Praktikum :
Gaya Magnet
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet
C. Alat dan Bahan
54
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Aluminium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastik
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastik
D. Landasan Teori
Magnet tergolong magnet alam, magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Magnet bisa menarik benda-benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobal. Salah satu sifat magnet
adalah memiliki gaya tarik. Artinya apabila magnet diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam
tertentu, akan menarik dan mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel di magnet.
E. Prosedur Percobaan
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
2) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
seperti gambar 4.2.
3) Amati apa yang terjadi
4) Masukkan data dalam tabel pengamatanpada singkong kering dan kacang tanah kering.
Potong papaya usap pada kertas coklat, teteskan air santan pada kertas, tetesan susu pada kertas
coklat kemudian biarkan 10 menit
5) Setelah 10 menit, amati satu per satu. Pergunakan lampu senter kearah bekas usapan dari
bahan yang di uji. Kertas mana yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil
pengaatan pada table di lembar kerja
F. Hasil Pengamatan
55
Tabel
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang?
Jawab : karena benda tersebut mengandung magnetic, sehingga benda tersebut dapat ditarik
oleh magnet
H. Pembahasan
Dari hasil percobaan di atas bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yaitu besi dan nikel,
contohnya jarum jahit. Benda yang dapat di tarik oleh magnet disebut dengan benda magnetik.
Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut paramagnetik, seperti aluminium. Benda yang tidak
dapat ditarik magnet seperti seng, benang jahit, plastik, dan kertas disebut dengan benda non
magnetik
I. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda benda tertentu yaitu
besi, nikel. Benda yang dapat ditarik disebut magnetic dan yang tidak bisa ditarik disebut non
magnetik
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
56
Tidak ada kesulitan dalam melaksanakan percobaan magnetik, karena bahan bahan yang di uji
mudah didapat
M. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video:
Deskripsi foto/video
Proses kegiatan :
Mendekatkan magnet dengan bahan bahan yang
sudah d sediakan tetapi tidak bersentuhan untuk
melihat benda tersebut tertarik atau tidak.
Proses Kegiatan
https://youtu.be/A4nPiuT42qg
57
Tahap Akhir :
Menuliskan hasil pengamatan pada table
pengamatan. Hasilnya dari bahan tersebut
yang dapat ditarik adalah jarum jahit dan
Tahap Akhir alumunium
58
A. Kegiatan Praktikum :
Konveksi
B. Tujuan Percobaan
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair
C. Alat dan Bahan
1. Kotak konveksi 1 buah.
2. Lilin 2 buah.
D. Landasan Teori
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini
terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang
panas dan bagian zat yang dingin.
E. Prosedur Percobaan
b. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm,
tinggi 15 cm.
c. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
d. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
e. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
f. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.
g. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
59
B. Hasil Pengamatan
1) Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak
mengalir ke cerobomg 2, bahkan mengalir balik keluar lewat cerobong 1.
2) Saat lilin dinyalakan asap dari cerobong 1 masuk ke kotak konveksi dan asap keluar mengalir
melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala lilin menyebabkan suhu didalam kotak
konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui
cerobong 2.
G. Pertanyaan-pertanyaan
1.peristiwa apa yang terjadi dalam cerobong pabrik dan cerobong dalam tungku?
Jawab : pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses
pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara berteknan tinggi sehingga
mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang telah
dilakukan yakni ketika asap dimasukan melalui cerobong 1, kemudia suhu dalam kotak kenveksi
menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya tertekan tinggi, maka akan mendorong/
mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.
Jawab : fungsi lilin dalam kotak kenveksi adalah sebagai sumber kalor/ panas yang berguna untuk
meningkatkan suhu udara sehingga udara menjadi bertekanan tinggi yang mampu mendrong keluar
udara yang berteknan rendah.
H. Pembahasan
Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak
konveksi tetapi tidak mengalir ke cerobong 2, bahkan mengalir balik keluar lewat cerobong 1
Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerong 2. Hal ini
terjadi karena nyala lilin meyebabkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan
udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.
I. Kesimpulan
60
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena perbedaan
massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat
tersebut.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melaksanakan percobaan magnetik, karena bahan bahan yang di uji
mudah didapat
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video:
https://youtu.be/gav3iZuFRm0
61
Proses kegiatan:
Melakukan percobaan sesuai dengan cara kerja
yang sudah ditentukan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Mengamati lilin sebelum dinyalakan yang
terjadi adalah asap masuk ke kotak
konveksi tetapi tidak mengalir ke
Tahap Akhir
cerobong 2
Mengamati lilin sesudah di nyalakan yang
terjadi adalah asap dari cerobong 1 masuk
ke kotak konveksi dan asap keluar
mengalir melalui cerobong 2.
62
A. Kegiatan Praktikum :
Pemuaian zat cair
B. Tujuan Penelitian
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.
C. Alat dan Bahan
1. botol minuman bekas 1 buah.
2. pewama secukupnya.
3. sedotan minuman 1 buah.
4. baskom/ember 1 buah.
5. Lilin mainan/malam secukupnya.
6. termometer 1 buah.
D. Landasan Teori
Zat cair/air jika kena panas atau dipanasi maka akan memuai. Pemuaian zat cair tersebut sering
juga disebut pemuaian volume.
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda
yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain
dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan
3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas
koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu
benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja.
Perumusannya adalah:
63
∆V = Vo.β.∆t
Dimana : ∆V = pertambahan volume
Vo = volume awal
Β = koefisien
∆t = perbedaan waktu
E. Prosedur Percobaan
1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl berwama putih
bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan lilin.
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan minuman (usahakan
sedotan berwarna putih bening.
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi dengan
air panas.
6. Perhatikan gambar pada modul hal. 5.22.
F. Hasil pengamatan
Cairan merah yang suhu semula adalah 27ºC karena menerima kalor dari air panas yang bersuhu
97ºC, Suhu cairan merah memuai dan suhunya meningkat menjadi 53ºC
64
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
Jawab :
Ada dua proses perpindahan kalor/panas pada percobaan diatas. Yaitu kalor dari air panas
menuju ke botol yang berisi cairan yang panas, kemudian menuju ke air yang ada di pipa
sedotan melalui pipa yang disumbat dari lilin.
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember di dinginkan?
Jawab :
Jika air dalam ember didinginkan, maka volume air dalam pipa akan menyusut/berkurang
dan akan berhenti menyusust jika suhu air dalam ember sama dengan suhu air dalam pipa.
H. Pembahasan
Pada saat botol berisi cairan merah dimasukkan ke dalam toples/ baskom yang berisi air panas.
Cairan merah yang ada di dalam botol menerima kalor dari panas yang ada di dalam
toples/baskom
Terjadi perpindahan kalor dari air panas di dalam toples/baskom ke dalam cairan merah di dalam
botol
Cairan merah dalam botol yang menerima panas (kalor) mengalami pemuaian volume. Hal ini
dibuktikan dengan tingi cairan merah dalam pipa sedotan yang terus bertambah
Cairan merah dalam pipa sedotan yang tinggi semula 0 cm pada suhu 27ºC mengalami muai
volume mencapai tinggi maksimum 5,25 cm pada suhu 53ºC
Saat suhu air panas di dalam toples mengalami penurunan. Tinggi cairan merah di dalam pipa
sedotan pun ikut mengalami penurunan
I. Kesimpulan
Suatu zat cair/air bila kena panas atau dipanasi maka akan memuai dan lama kelamaan akan
mendidih jika sudah mencapai suhu 100oC
65
J. Daftar pustaka
http://mozhasefhany.blogspot.com/2011/08/pemuaian-zat-cair.html
di unduh pada 09-06-2021
K. Kesulitan yang di alami saran dan masukan
Tidak ada kesulitan yang di alami pada percobaan pemuaian ini karena alat dan bahan mudah
untuk didapatkan
L. Foto Alat dan Bahan
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Proses Kegiatan
66
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Mencatat hasil pengamatan yang tekah diperoleh
pada table pengamatan
67
A. Kegiatan Praktikum :
B. Tujuan Percobaan
Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas
Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair
D. Landasan Teori
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih. Sebaliknya, gas
akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan
sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan
E. Prosedur Pengamatan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.
1. Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
68
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan-pertanyaan
69
Jawab : Benda gas yang langsung menjadi cair saat didinginkan yaitu uap kapur barus, uap
naftalin dan uap yodium kristal.
H. Pembahasan
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa mengalami
wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat langsung didinginkan menjadi padat tanpa
mengalami wujud cair terlebih dahulu.
I. Kesimpulan
1. Benda padat yang langsung menjadi gas saat dipanaskan yaitu
Yodium kristal dan parafin
2. Benda padat yang langsung menjadi cair saat dipanaskan yaitu
kapur barus dan naftalin
3. Benda gas yang langsung menjadi cair saat didinginkan yaitu uap
kapur barus, uap naftalin dan uap yodium kristal
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan dalam melakukan praktikum struktur sistem pencernaan karena alat dan bahan
mudah untuk diketemukan
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
70
Link video:
https://youtu.be/XA4jdJIvNpU
Tahap awal
Peoses kegiatan
71
Link video:
https://youtu.be/XA4jdJIvNpU
Proses Kegiatan
Link video:
https://youtu.be/XA4jdJIvNpU
72
A. Kegiatan Praktikum :
Gelombang Stasioner
B. Tujuan Percobaan
1) Mengamati gelombang stasioner
Catu daya
D. Landasan Teori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang identik tetapi
berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung
yang lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo
minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada
ujung tetap dan stasioner ujung bebas.
73
E. Prosedur Percobaan
Rangkai alat dan bahan seperti gambar di bawah (percobaan
Melde).
hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai timbul
gelombal stasioner pada tali.
Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung tenganangan
tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada
tali itu.
Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram, htung tegangan
tali dengan beban 125 gram.
Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang stasioner pada
tali itu
F. Hasil Pengamatan
Pada srangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar
naik Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali
bergetar naik turun.
74
Dalam percobaan ini dapat dilihat hasil gelombang stasioner dengan panjang gelombang sebagai
berikut:
G. Pertanyaan-pertanyaan
Jawab : Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.
Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap
arah rambatannya.
Jawab : Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
75
Jawab : Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
H. Pembahasan
I. Kesimpulan
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
76
Kesulitan yang kami alami dalam melakukan percobaan stasioner ini adalah menemukan peralatan
praktik.
a. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video:
Tahap Awal /
https://youtu.be/LRf6nmA_epk
Pembukaan
Proses kegiatan :
Melakukan langkah kerja seperti yang telah
dijelaskan di buku modul.
Membandingkan panjang gelombang
stasioner 1,2 dan 3 dan membandingkan
hubungan panjnag gelombang dengan
tegangan tali.
77
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Melihat hasil perbandingan panjang
gelombang stasioner 1, 2 dan 3.
Membandingkan hubungan panjang
Tahap Akhir
gelombang dengan tegangan tali
Mencatat hasil pengamatan
78
A. Kegiatan Praktikum :
B. Tujuan Percobaan
Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
C. Alat dan Bahan
1. Cermin cekung
2. Lilin dan korek api
3. Layar (tabir kertas)
D. Landasan Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua
akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung
(lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
E. Prosedur Pengamatan
79
L. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
F. Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan maka dapat di peroleh data seperti berikut. Dari
perobaan tersebut maka data yang kita peroleh yaitu jarak bayang berdasarkan jarak benda yang
telah kami tentukan yaitu 10, 12, 14, 16, 18. Setelah jarak bayangan diperoleh maka dapat di
tentukan fokus benda dengan menggunakan rumus yang telah di tentukan di atas yaitu + .
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm) Jarak focus cermin cekung
1 10 30 7,5
2 12 28 8,4
3 14 24 8,8
4 16 22 9,5
5 18 20 9,5
G. Pertanyaan-pertanyaan
Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawab :
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm) Jarak focus cermin cekung
1 10 30 7,5
2 12 28 8,4
3 14 24 8,8
4 16 22 9,5
5 18 20 9,5
Rumus yang digunakan dalam mencari jarak focus, dapat digunakan persamaan cermin sebagai
berikut:
80
+ .
4 F = 30
F=
H. Pembahasan
Hubungan antara jarak benda (s), jarak fokus (F) dan jarak banyangan (s’) pada cermin cekung
dapat ditentukan dengan persamaan
jarak fokus sama dengan setengah dari jarak pusat kelengkungan cermin, F = R, sehingga
persamaan cermin cekung dapat juga ditulis dalam bentuk :
= +
81
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jarak benda terhadap
cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang dihasilkan. Dapat di lihat dari hasil pada
tabel di atas bahwa semakin besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan terdapat
perbedaan yang tipis dengan jarak fokus .
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Kesulitan yang kami temukan dalam melaukan percobaan ini adalah menentukan jarak bayangan
yang akan berpengaruh terhadap penentuan jarak focus cermin cekung.
L. Foto/Video Praktikum
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
82
Proses kegiatan :
Menentukan jarak benda (cahaya ke
cermin cekung)
Mencari titik pantulan cahaya dari cermin
cekung
https://youtu.be/GcTuu8_TUE0
Proses Kegiatan
Tahap Akhir :
Mengukur jarak pantulan dari cermin
cekung
Mencatat hasil pengamatan pada table
pengamatan
Tahap Akhir
Video dapat dilihat di :
https://youtu.be/GcTuu8_TUE0
83
84
85