Anda di halaman 1dari 123

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA DI SD – PDGK4107

NAMA: WASILATUN NAJATI


NIM: 857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

i
LEMBAR DATA

MAHASISWA

Nama : WASILATUN NAJATI


NIM/ID Lainnya : 857984503
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR PGSD/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama : Drs. AGUS HIDAYAT,M.Pd


NIP/ID Tutor : 196208061988031013 / 45002092
Instansi Asal : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo
Nomor HP : 08122744663
Alamat Email : guesdayat1@gmail.com

ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : WASILATUN NAJATI


NIM : 857984503
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada
klaim atas karya saya ini.

Wonosobo, ………… 2023


Yang membuat pernyataan

Wasilatun Najati

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i


LEMBAR DATA .......................................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iv
A. PRAKTIKUM BIMBINGAN ........................................................................................ 1
KP. 1 Ciri-ciri Makhluk Hidup (Gerak pada Tumbuhan) ................................................. 2
KP. 2 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan ...................................... 14
KP. 3 Ekosistem Darat ...................................................................................................... 25
KP. 4 Pengaruh Detergen terhadap Perkecambahan ......................................................... 29
KP. 5 Uji Makanan ( Uji Karbohidrat dan Uji Lemak ) .................................................... 36
KP. 6 Gerak ....................................................................................................................... 51
KP. 7 Jenis dan Bentuk Gelombang .................................................................................. 61
KP. 8 Sifat Cahaya ............................................................................................................ 66
KP. 9 Lensa Cembung dan Lensa Cekung ........................................................................ 77
KP. 10 Kelistrikan ............................................................................................................. 84
B. PRAKTIKUM MANDIRI
KP. 1 Simbiosis ................................................................................................................. 97
KP. 2 Pencernaan Makanan .............................................................................................. 104
KP. 3 Mata ......................................................................................................................... 110
KP. 4 Alam Semesta .......................................................................................................... 115

iv
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (GERAK PADA TUMBUHAN)

Disusun oleh :

Nama : Wasilatun Najati


NIM : 857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(GERAK PADA TUMBUHAN)

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropism negative pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat tulis dan penggaris

2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
1. GERAK PADA TUMBUHAN
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
Gerak tubuh tumbuhan dibagi atas 3 gerak :
a. Gerak Taksis
Gerak taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, seperti contoh
pada tumbuhan bersel satu.
Dilihat dari sumber rangsangannya dibagi menjadi dua :
a) Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya.
Misalnya klorofil (zat hijau daun) yang bergerak menuju arah datangnya cahaya.
b) Kemotaksis
2
Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia.
Misalnya spermatozoa yang bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan. Sel
telur (ovum) mengeluarkan zat kimia (gula dan protein) yang dapat merangsang
spermatozoa untuk bergerak mendekatinya.

b. Gerak Nasti
Gerak nasti yaitu gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak
ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
Macam-macam gerak nasti:
 Seismonasti
Seismonasti yaitu gerak nasti yang rangsangannya berupa sentuhan.
Contoh: daun putri malu yang menutup jika disentuh.
 Niktinasti
Niktinasti yaitu gerak nasti yang rangsangannya berupa suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur.
Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, 'nux', yang berarti malam. Umumnya,
daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada
waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain
disebabkan oleh suasana gelap, gerak 'tidur' daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
Contoh ; daun petai cina dan daun bunga kupu-kupu yang menutup pada waktu
malam, gerak tidur daun pohon turi dimalam hari yang mengatupkan daunnya saat
hari mulai gelap.
 Termonasti
Termonasti yaitu gerak nasti pada tumbuhan akibat adanya rangsangan suhu.
Biasanya ditemukan pada bunga tulip yang akan mekar jika suhu lingkungan
sekitarnya sesuai.
 Fotonasti
Fotonasti yaitu gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan
cahaya matahari.
Misalnya bunga pukul sembilan yang mekar sekitar pukul sembilan.
 Nasti kompleks
Yaitu gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus.
Rangsangan yang diterima dapat berupa cahaya matahari, suhu, air, dan zat kimia.
Contoh: gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga pada stomata.
c. Gerak tropisme
Gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya dipengaruhi oleh datangnya
rangsang.

3
Tropisme berasal dari bahasa Yunani, 'trope', yang berarti membelok. Bila gerakannya
mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif, sedangkan jika gerak responsnya
menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.
 Gerak tropisme positif
Gerak tropisme positif yaitu jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang
 Gerak tropisme negative
Gerak tropisme negative yaitu jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya
rangsang

Dilihat dari sumber rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi lima, yakni:


a) Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari.
Fototropisme sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Selain itu, fototropisme
ini berkaitan erat dengan zat tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin.
Pada sisi batang yang terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak
terkena cahaya
b) Gerak seimonasti
Gerak seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau sentuhan.
c) Geotropisme
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi.
Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responsnya menuju ke
bumi atau menuju ke bawah.
d) Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa air. Gerak
akar tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair).
e) Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia.
Misalnya gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah.
f) Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa sentuhan
benda yang lebih keras.
Misalnya gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.

4
2. KARAKTERISTIK PUTRI MALU

Nama ilmiah: Mimosa pudica

Kerajaan: Plantae

Famili: Fabaceae

Spesies: M. pudica

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Tanaman putri malu atau tanaman yang memiliki nama latin Mimosa Pudica Linn
merupakan tanaman yang tumbuh liar dan melimpah di ngara Indonesia. Tanaman putri malu juga
memiliki sinonim nama latin yaitu Mimosa Asperata Blanco. Karena habitat tanaman yang dapat
tumbuh diberbagai tempat maka terdapat nama-nama berbeda di masing-masing daerah tumbuh.
Di daerah minangkabau tanaman ini disebut tanaman rebah bangun, di daerah Manado disebut
sebagai tanaman daun kaget-kaget, di daerah Jawa menyebut tanaman ini dengan nama kucingan
(Syahid,2009).
Mimosa Pudica Linn berasal dari kata mimic yang memiliki arti daun yang sensitive dan pudica
yang bermakna malu, menyusut dan mengundurkan diri (Abirami et al,2014). Putri malu atau
Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis, yang ditemukan pada
ketinggian 1200 M diatas permukaan laut.

Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa daun majemuk
menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung
runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6- 16 mm,
lebar 1-3 mm, berwarna hijau, dan umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun disentuh sirip
akan melipatkan diri menyirip rangkap. Sirip yang dimiliki Mimosa pudica terkumpul rapat dengan
panjang 4-5,5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Tumbuhan putri malu atau Mimosa
pudica memiliki dua macam kepekaan, yakni terhadap sentuhan (seismonasti) dan terhadap
intensitas cahaya matahari atau melakukan gerakan tidur pada malam hari (niktinasti).

3. KARAKTERISTIK KACANG MERAH


Kacang merah atau kacang jogo tergolong pangan nabati. Kacang merah atau kacang
joggo ini mempunyai nama ilmiah yang sama dengan kacang buncis, yaitu Phaseolus vulgaris L.
Menurut Rukmana (1998), kedudukan kacang merah dalam tatanama (sistematika) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta

5
Sub divisi : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilonaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L

Varietas kacang merah yang beredar dipasaran sangat banyak dan beraneka ragam. Kacang
merah mempunyai batang pendek dengan tinggi sekitar 30 cm. Daun bersifat majemuk tiga dan
helai daunnya berbentuk jorong segitiga. Tanaman ini memiliki akar tunggang yang sebagian
membentuk bintil-bintil (nodula) yang merupakan sumber nitrogen dan sebagian lagi tanpa nodula
yang fungsinya antara lain menyerap air dan unsur hara. Bunga tersusun dalam karangan berbentuk
tandan dengan pertumbuhan karangan bunga yang serempak/bersamaan. ( Rukaman, 1998).

E. CARA KERJA
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar.
3. Caranya carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman
tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
4. Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun putri malu tersebut
dengan menggunakan penggaris.
5. Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian akhir
modul ini.

b. Niktinasti
a. Sediakan dua buah pot putri malu.
b. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
c. Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
d. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.

6
e. Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
f. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
g. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
daun putri malu pada pot A.
h. Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel
1.3) di bagian akhir modul ini.

Percobaan niktinasti.
(1) Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula.
(2) tanaman pada pot B ditutup dengan kardus kedap cahaya dengan alas hitam.

2. Gerak tropisme (Geotropisme negatif)


a. Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah.
Caranya tanamlah 3 biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan
yang dipotong dan diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak.
b. Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan berdiri
dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B untuk pot yang
lainnya.
c. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan berdiri
(vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian akhir modul
ini.

7
F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

No Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan


daun putri malu
1. Halus Menutup lambat Menutup dengan
waktu ± 10 menit
2. Sedang Menutup agak cepat Menutup dengan
waktu ± 8 menit
3. Kasar Daun langsung menutup Menutup dengan
dengan cepat waktu ± 6 menit

Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti

NO Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu


daun putri malu Mula-mula Setengah jam
kemudian
1. Disimpan ditempat Daun terbuka Daun terbuka
terang
2. Ditutup dengan kardus Daun membuka Daun menutup

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke.. Keterangan


pot
1 2 3 4 5 6 7
A tegak tega tegak tegak tegak tegak tegak Batang
k tumbuh tegak
B lurus lurus Mulai bengkok bengkok bengkok bengkok Batang
bengkok
membelok
menuju arah
cahaya
matahari

8
G. JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan anda
memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan, sebenarnya anda juga sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawaban
1. Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti yaitu daun lamtoro dan Cassia
corymbosa. Hal tersebut dikarenakan kedua tanaman tersebut yang melipat kebawah pada
saat malam hari.
2. Perbedaan niktinasti dengan seismonasti adalah sebagai berikut :
Gerak Niktinasti
a. Gerak niktinasti adalah gerak nasti yang rangsangannya berupa suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur.
b. Contoh : pada tanaman putri malu yang ditutup dengan kardus yang lama kelamaan
akan menutup karena tidak adanya cahaya yang mengenai daun putri malu.
Gerak Seismonasti
c. Gerak seismonasti adalah gerak nasty yang rangsangannya berupa sentuhan.
d. Contoh : menutupnya daun putrid malu ketika mendapat rangsangan sentuhan,
baik itu sentuhan halus, sedang maupun kasar.
3. Pada kegiatan praktik gerak pada tumbuhan yang telah dilakukan, praktikan juga
membuktikan adanya gerak fototropisme. Gerak fototropisme merupakan gerak tumbuhan
disebabkan oleh pengaruh rangsangan cahaya. Gerak fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif. Fototropisme positif merupakan gerak tumbuhan yang mendekati arah
datangnya cahaya matahari. Pada petumbuhan biji kacang merah, arah tumbuhnya
mengikuti arah datangnya sinar matahari. Jadi biji kacang merah juga mengalami gerak
fototropisme positif.

H. PEMBAHASAN
1. Kegiatan Pertama (Gerak Seismonasti dan Niktinasti)
a) Gerak Seismonasti
Gerak seismonasti merupakan gerak nasti yang terjadi karena peristiwa rangsangan
sentuhan. Jadi praktikan melakukan pengamatan pada putri malu. Dan melakukan 3 sentuhan.
1) Sentuhan halus

9
Pada saat melakukan sentuhan halus, praktikan mengamati sebelum dan sesudah daun
putri malu. Daun menutup dengan lambat dan membuka seperti semula dengan cepat.
2) Sentuhan sedang
Saat melakukan sentuhan sedang pada daun putri malu. Daun menutup agak cepat dan
membuka kembali agak lambat dari sebelumnya sentuhan halus.
3) Sentuhan kasar
Pada saat sentuhan kasar, Daun menutup dengan cepat dan membuka kembali dengan
lambat.

Tanaman putri malu ketika disentuh


Tanaman putri malu sebelum
(daun menutup
disentuh (daun membuka)

b). Gerak niktinasti


Gerak niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Pada kegiatan
praktik yang telah dilakukan, praktikan melakukan pengamatan pada daun putri malu yang
menggunakan alat kardus dan ditutup selama setengah jam. Pada foto pertama, putri malu yang
terkena cahaya matahari langsung, dan foto kedua praktikan melakukan percobaan gerak
niktinasi dengan menutup putri malu dengan kardus.

2. Kegiatan Kedua (Gerak Geotropisme Negatif )


Praktikan melakukan pengamatan pada kacang merah. Dengan media yang digunakan
adalah kapas yang lembab. Sebelum menanam dikapas, kacang merah direndam terlebih dahulu
selama 1 malam, kemudian meletakkan pada media tanam di pot A dan pot B, masing-masing 4
biji.Setelah batang kacang merah sudah tumbuh dan terlihat baik, namun tidak semua biji kacang
yang ditanam tumbuh,hanya 2 dari 4 biji yang tumbuh, selanjutnya praktikan dengan membiarkan
pot yang A berdiri (vertical) dan meletakkan pot B secara horisontal (seperti yang tertera pada
gambar). Untuk kemudian praktikan melakukan pengamatan selama satu minggu dan menuliskan
hasilnya pada lembar kerja.

10
Berikut adalah kondisi tanaman kacang merah pot A dan pot B

Pot A yang diletakkan vertikal Pot B yang diletakkan horisontal

Akar, batang dan daun dari kedua tanaman kacang merah setiap harinya selalu mengalami
pertumbuhan, yang ditandai dengan pertambahan panjang dari hari pertama hingga hari ketujuh.
Perbedaan mendasar dari kedua tanaman di pot A dan B yaitu kondisi batangnya. Pada pot A batang
tumbuh dengan tegak. Pada pot A kondisi batang kacang merah tumbuh tegak, sedangkan pada pot
B batang kacang merah tumbuh membelok.
Berdasarkan landasan teori yang ada maka pengamatan yang dilakukan pada kedua
tanaman kacang merah pot A dan pot B merupakan gerak geotropisme negative. Hal ini
dikarenakan kedua batang tanaman dalam pot A dan pot B semakin tumbuh menjauhi pusat bumi.
Selain tumbuhan tersebut melakukan gerak geotropisme, tanaman kacang merah juga mengalami
gerak fototropisme, yang ditandai dengan membeloknya batang tanaman kacang merah pada pot
B, yaitu gerak tumbuhan yang arah pertumbuhannya mendekati sumber cahaya.

I. KESIMPULAN
Berdasakan pengamatan pada yang telah dilakukan pada praktikum 1, dapat
disimpulkan bahwa :

a) Gerak Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap.
Contoh : menutupnya daun putri malu saat ditutup dengan kardus.

b) Gerak seismonasti merupakan gerak nasti yang terjadi karena peristiwa rangsangan
sentuhan.
Contoh : Daun putri malu yang menutup ketika adanya sentuhan.

c) Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme.
Contoh : Gerak batang pada kacang merah tumbuh mengikuti arah datangnya sinar matahari.

11
J. DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Fauzan Tri. 2019 “Macam-Macam Gerak pada Tumbuhan yang Perlu Diketahui”
https://www.bola.com/ragam/read/4635889/macam-macam-gerak-pada-tumbuhan-yang-perlu-
diketahui
Anonym. 2019. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Putri Malu.https://agrotek.id/klasifikasi-dan-
morfologi-tanaman-putri-malu/
Anonym. 2019. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Merah. https://agrotek.id/klasifikasi-
dan-morfologi-tanamankacang-merah/

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami adalah pada praktikum pengamatan pertumbuhan kacang merah,
yaitu ketika biji kacang merah yang ditanam tidak tumbuh semua, hanya beberapa biji yang
tumbuh. Hal tersebut dikarenakan kualitas dari kacang merah yang kurang baik

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Pengamatan Gerak Seismonasti

Proses awal/persiapan mencari


Proses pengamatan gerak
media putri malu yang akan
seismonasti
diamati
Pengamatan Gerak Niktinasti

Proses awal Proses pengamatan Daun menutup setelah


pengamatan gerak gerak niktinasti ditutup dengan kardus
niktinasti
12
Proses Pengamatan Gerak Geotropisme

13
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 2
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

Disusun oleh :

Wasilatun Najati
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

14
LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 2.1
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang diperlukan :
1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring (kapas) secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan. Pertumbuhan


merupakan proses yang ditandai adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme.
Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih
sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses-proses diferensi sel. Pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh
kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.
Pada kegiatan praktik kali ini, praktikan akan menggunakan biji kacang merah sebagai
contoh dari salah satu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kacang jogo adalah sejenis
kacang dari jenis Phaseolus vulgaris. Dalam bahasa Inggris, kacang ini dikenal dengan nama Red
Kidney Bean. Dalam masakan Indonesia, kacang ini dicampurkan ke dalam rendang atau dimasak
sebagai sup, yang disebut sup kacang merah. Wikipedia

Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah
dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang merah lebih baik daripada nilai gizi biji kacang
hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan makromolekul menjadi
mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan senyawa tokoferol
(vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif
(terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya cerna

15
bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam saat
perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan vitamin E (atokoferol) terjadi setelah
proses perkecambahan selama 48 jam (Anggrahini, 2009).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur dan tata cara praktikum
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam (lihat Gambar 1.8).
4. di dalam botol selai (Rumanta, 2002)
5. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
6. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji. Kemudian
amati dan masukkan hasilnya ke lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah.

Hari Gambar pertumbuhan Panjang


Keterangan
ke perkecambahan kacang merah Akar Batang
1.
Ada sebagian
kacang merah
0cm
0 cm yang sudah
terlihat bakal
tumbuh akar

16
2.

Pada hari
2 cm 0 cm pertama akar
tumbuh 2cm

3
Batang sudah
mulai tumbuh
8 cm 4 cm
dan biji kacang
terangkat ketas.

4.

Bakal daun
12 cm 10 cm sudah mulai
terlihat

5.

Batang tumbuh
14 cm 14 cm
dengan pesat

6.

Daun sudah
16 cm 19 cm
mulai melebar

7.

Batang semakin
19 cm 23 cm tinggi, daun
melebar.

8.

19 cm 25 cm Tetap tumbuh

17
9. Batang masih
terus tumbuh,
biji kacang
mulai
21 cm 27 cm
membesar.
Tumbuh
mengikuti arah
datangnya sinar.

G. JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari ke berapakah akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang mengarah ke
atas?mengapa demikian?

Jawaban :
1) Berdasarkan praktik yang telah dilakukan praktikan, pada hari ke 2 akar sudah mulai
tumbuh hanya sekitar 2cm.
2) Tidak, akar yang tumbuh akan bercabang dan menyebar kebawah media. Hal ini disebabkan
oleh gerak geotropisme. Gerak getropisme atau gerak Gravitropism adalah gerakan
tanaman yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan gravitasi bumi. Contoh geotropisme
gerak adalah gerakan akar yang tumbuh secara vertikal menuju pusat bumi.

H. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan,


pada hari ke 0 , pemilihan biji kacang merah yang berkualitas bagus, segar dan sehat. Dan sudah
ada yang tampak bakal akar akan tumbuh.
Hari ke-1 dan 2 akar tumbuh sampai 4cm, dan batang 2cm.
Hari ke-3 batang terus bertumbuh dan membuat kacang merah terangkat keatas.
Hari ke-4 biji kacang merah terangkat keatas. Bakal daun sudah mulai terlihat.
Hari ke-5 Batang bertumbuh sangat pesat.
Hari ke-6 Daun sudah terlihat sempurna dan pertumbuhan mengikuti arah datangnya sinar
matahari.
Hari ke-7 Panjang daun dan batang semakin menjulang.
Hari ke 8 dan ke 9 daun membuka lebar dan batang terus tumbuh.
Pada hari ke 10 – 14 , tanaman tumbuh dengan baik dan tidak ada yang layu.
Karena praktikan selalu menyiram dan menaruh ditempat yang cukup akan cahaya.

18
I. KESIMPULAN
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme.
Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih
sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses-proses diferensi sel. Pada pertumbuhan biji
kacang merah, setiap hari mengalami pertambahan panjang akar dan batang dan lebar daun. Hal
ini dikarenakan pengaruh dari luar yaitu cahaya matahari, kelembapan media dan kualitasdari
biji kacang merah.

J. DAFTAR PUSTAKA
2012. “KEGIATAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN”,http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/kegiatan-praktikum-
pertumbuhan-dan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami adalah, praktikan membuat dua media. Dan hanya 1 media yang
dapat hidup dengan baik. Tidak semua biji yang ditanam mengalami pertumbuhan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan


Tahap persiapan, biji kacang merah sudah mulai tumbuh

Proses Kegiatan
Tanaman kacang merah sudah tumbuh dan biji baru
sudah mulai muncul.

Tahap Akhir
Batang, daun dan biji kacang merah tumbuh dengan
baik. Arah geraknya mengikuti arah datangnya cahaya.

19
LAPORAN PRAKTIKUM 2.2
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

B. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. Alat dan Bahan


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol selai 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah ± 20 ekor

D. Landasan Teori
Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi
eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model
yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi dan evolusi sejarah
kehidupan. D. melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu
dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta
memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati. (Wikipedia)

E. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan
ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat.
Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaanbersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan
6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.

20
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masingmasing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap
botol selai.

2) Menangkap lalat buah


a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik
terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah
terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncangguncangkan tong
sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengna
cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastic.

Gambar 1.9
Cara menangkap lalat buah (Rumanta, 2002)

3) Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan pembiakan,
dengan cara sebagai berikut.
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5
menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan

21
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
(Tabel 1.11).

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari ke - Waktu pengamatan Kejadian / perubahan


0 Senin, 1 Mei 2023 Membuat media
1 Selasa, 2 Mei 2023 Lalat buah berwarna coklat dan aktif
2 Rabu, 3 Mei 2023 Lalat buah bertelur dan menempel
pada dasar media
3 Kamis, 4 Mei 2023 Telur menetas dan menjadi larva
menmepel pada dinding media.
4 Jumat, 5 Mei 2023 Larva bergerak aktif. Tubuh larva
memendek dan membesar.
5 Sabtu, 6 Mei 2023 Larva berubah menjadi pupa,
warnanya putih kecoklatan.
6 Minggu, 7 Mei 2023 Masih berbentuk pupa, tetapi
ukurannya bertambah besar dansudah
mulai terlihat bentuk
badannya.
7 Senin, 8 Mei 2023 Masih berbentuk pupa dan ukuran
membesar dan memendek.
8 Selasa, 9 Mei 2023 Berbentuk pupa dan diam di dinding
media
9 Rabu, 10 Mei 2023 Menyerupai bentuk lalat tetapi belum
bisa terbang
10 Kamis, 11 Mei 2023 Sudah menjadi drospilla dewasa dan
siap untuk terbang dan dilepaskan

G. Jawab Pertanyaan
Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawaban
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, pada hari ke 10 lalat terbentuk namun belum bisa
terbang. Pada hari ke 11 lalat dewasa sudah terbentuk.

H. Pembahasan
Pengamatan dilakukan selama 11 hari pada 3 media yang terbuat dari pisang ambon dan
tape singkong yang dihaluskan.
Pada hari ke 0 lalat buah berwarba coklat.

22
Dihari ke-1 lalat buah menaruh telur pada dasar media, berwarna putih dan ukurannya masih
kecil. Kemudian pada hari ke-3 telur yang ada pada dasar media menetas dan menjadi larva,
bentuknya putih kecil dan menempel pada dinding.
Pada hari ke-4 dan 7 larva bergerak aktif dan tubuhnya memendek dan membesar.
Pada hari ke-8 berbentuk pupa dan diam pada dinding media.
Pada hari ke-9 pengamatan, sudah terlihat lalat buah namun belum bisa terbang secara
maksimal. Dan pada hari ke-10 pengamatan, lalat buah sudah bisa terbang dan menjadi lalat
dewasa.

I. Kesimpulan
Tahapan hidup pada lalat hewan lalat dewasa – telur – larva – pupa – lalat kecil – lalat dewasa

J. Daftar pustaka
2021. “Dropshila melanogaster” https://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster
https://pdfcoffee.com/qdownload/praktikum-ipa-lalat-buahdocx-pdf-free.html

K. Kesulitan yang dialami


Kesulitan yang dialami yaitu ketika penangkapan lalat buah, dimana ketika praktikan
mendekat, lalat langsung terbang karena adanya gerakan.

L. Foto praktikum

Tahap persiapan, pembuatan media


dan memasukan lalat buah

Tahapan larva

23
Larva menempel pada dinding media

Larva bergerak aktif, lalat dewasa


terbentuk

24
LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 3
EKOSISTEM (EKOSISTEM DARAT)

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

25
LAPORAN PRAKTIKUM 3
EKOSISTEM (EKOSISTEM DARAT)

A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat

B. TUJUAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkunag sekitar

D. CARA KERJA
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angina, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1

Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Subur
2 Cahaya Terang (Siang hari)
3 Suhu 280 C
4 Angin Semilir
5 Air Jernih

26
Tabel 2.2

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Bambu Burung Jamur
2 Pohon Kelapa Kupu-kupu Cacing
3 Pohon pisang Belalang Bakteri
4 Pohon Sengon Ular Rayap
5 Rumput teki Kadal
6 Pakis Semut

Tabel 2.3

Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen biotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Subur
2 Cahaya Terang (Siang hari)
3 Suhu 300 C
4 Angin Semilir perlahan
5 Air Jernih

Tabel 2.4

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Belimbing Kupu-kupu Jamur
2 Pohon Jambu Ulat Cacing
3 Pohon anggur Laba-laba Bakteri
4 Pohon Kelengkeng Siput
5 Pohon Jahe Semut

F. PEMBAHASAN
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure
biotic (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur
tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan fungsional dan structural
dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.

G. KESIMPULAN

Ekosistem darat alami dan buatan memliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada Komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau bisa dikatakan penyusun ekosistem darat alami lebih
lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

27
H. JAWABAN PERTANYAAN
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem
yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah ekosistem darat
alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah ekosistem darat
alami. Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem hutan. Hutan mempunyai komponen
biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

Ekosistem alami Ekosistem darat alami

Ekosistem darat alami Ekosistem darat buatan

Jenis hewan (ulat)


Ekosistem darat buatan

LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 4


28
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :

Wasilatun Najati
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

29
LAPORAN PRAKTIKUM 4
PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. TUJUAN
Untuk mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:
a. 1 buah botol air mineral 1500 ml
b. 7 buah botol air mineral 600 ml
c. 7 buah botol air mineral 240 ml
d. 1 buah sendok makan
e. Tisue
f. Ember
g. Gelas ukur plastik
h. Corong kecil plastik
i. Kertas timah
j. Baskom kecil
k. Penggaris
2. Bahan:
a. Air sumur
b. Deterjen
c. Kacang hijau

D. CARA KERJA
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% dan larutan kontrol
berupa air sumur. Dengan cara:
a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 1000 ml dengan
menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml berlabel 100%
b. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 50%

30
c. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 25%
d. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 12,5%
e. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 6,25%
f. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 3,1%
2. Menyediakan 7 gelas air mineral 240ml dan memberi label:
Label I : 100%
Label II : 50%
Label III : 25%
Label IV : 12,5%
Label V : 6,25%
Label VI : 3,1%
Kontrol : 0% (air sumur)
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label Kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan
VI dan 10 butir dalam larutan Kontrol
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

Konsentrasi Larutan deterjen


No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0 1 1 2 1 1 2

31
2 0 1 1 1 1 1 3
3 0 1 1 1 1 1 1
4 0 0 1 1 1 1 1
5 0 0 1 1 1 1 2
6 0 0 1 1 1 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1
8 0 0 0 1 1 1 1
9 0 0 0 0 1 1 1
10 0 0 0 0 2 1 1
Jumlah 0 3 7 9 11 10 14

Rata-rata 0 0.3 0.7 0.9 1.1 1 1.4

Konsentrasi Larutan deterjen


No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 3 2 3 3
2 0 1 2 2 2 2 4
3 1 1 1 1 1 2 2
4 1 1 1 1 1 1 4
5 0 1 1 1 2 1 4
6 0 1 2 2 1 2 3
7 0 1 1 1 2 2 2
8 1 1 1 2 2 2 0
9 1 1 0 1 2 2 1
10 0 1 0 1 3 2 3
Jumlah 5 10 11 15 18 19 26
Rata-rata 0.5 1 1.1 1.5 1.8 1.9 2.6

Grafik
Rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam dan 48
jam
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 3,1 6,25 12,5 25 50 100

24 jam 48 jam

32
F. PEMBAHASAN
Devinisi Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam.

Penggunaan detergen dapat mengganggu pertumbuhan kecambah. Jika tidak ada


konsentrasi detergen akar tumbuh 2,6 cm. jika konsentrasi 3,1 % akar masih bisa tumbuh
1,9 cm, konsentrasi 6,25% masih bias tumbuh 1,8 cm, dan konsentrasi yang lain seperti
pada tabel di atas. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha
memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan
bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun
dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative
yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut
dengan pencemaran.

G. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa salah
satu terhambatnya pertumbuhan organisme/makhluk hidup disebabkan adanya
penggunaan deterjen yang digunakan manusia, bahkan penggunaan deterjen dalam
kadar banyak, bisa mengakibatkan organisme mati.

Penggunaan detergen dalam kadar tinggi mengakibatkan terhambatnya


pertumbuhan akar pada kacang hijau. Jadi sebagai manusia kita harus bijak
menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan dan
mempengaruhi ekosistem yang akan mematikan organisme-organisme.

H. JAWABAN PERTANYAAN

1. Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan


deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik
dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati berarti bisa jadi biji yang
ada di dalam larutan 0 (kontrol) adalah bukan bitit unggul, atau bibit yang sudah
mati.
3. Pertumbuhan kacang hijau harus di tutup dengan kertas timah adalah untuk
mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau.

33
I. FOTO PRAKTIKUM

34
35
LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN 5
UJI ZAT MAKANAN

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

36
LAPORAN PRAKTIKUM 5.1
UJI KARBOHIDRAT

A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 di iris kecil
4. Apel 1 di iris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujung sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

D. LANDASAN TEORI
Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan
makanan menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh.
Terdapat dua macam proses pencernaan, yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan
secara kimiawi. Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dipecah menjadi zat-
zat makanan terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubah menjadi
nutrient melalui system pencernaan.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh
tenaga dan energy dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan
hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak, maka

37
dari itu manusia dihimbau untuk memperhatikan makanan yang mereka konsumsi setiap
harinya.
Makanan terdiri atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien, dan
dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah
besar oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien
merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh seperti mineral
dan vitamin
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur – unsur C, H dan O.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi, Monosakarida, disakaridan dan polisakarida.
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,
seperti Glukosa, galaktosa dan fruktosa. Disakarida merupakan senyawa karbohidrat
dengan gugus gula dua, seperti, maltosa, sukrosa dan laktosa. Polisakarida merupakan
senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul gula, seperti glikogen, amilum dan
selulosa.
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energy bagi
sel-sel otak, lensa mata dan jaringan saraf. Selain itu karbohidrat juga berperan
pentingdalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan basa dan asam, dan
pembentukan stuktur sel, jaringan serta organ tubuh.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan kertas buram, larutan iodin, serta bahan makanan yang akan di uji
2. Agar lebih mudah untuk pengamatan, kertas dibuat table untuk meletakan bahan makanan
3. Lumatkan Nasi menggunakan tangan, lalu letakan di atas kertas, kemudian teteskan
larutan iodine secukupnya
4. Tunggu beberapa saat, amaati perubahan warnanya
5. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi
larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi larutan yodium
6. Begitu juga dengan makanan yang lain, seperti kentang, singkong, pisang, biskuit, tepung
terigu
7. Catat semua hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-
zat manakah yang mengandung amilum.

38
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Uji Karbohidrat


Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
yodium yodium
1 Pisang Kuning Ungu kebiruan V
2 Apel Putih Putih X
3 Nasi Putih Biru tua V
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih X
5 Tahu putih Putih Putih X
6 Margarin Kuning Kuning X
7 Biskuit Kecoklatan Ungu kebiruan V
8 Tepung terigu Putih Biru V
9 Gula Pasir Putih Putih X
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan V

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
Jawab :
Tidak, Bahan makanana nasi , terigu ,dan kentang menunjukan warna ungu kehitaman,
sedangkan gula pasir tidak berubah warna, keempat bahan makanan tersebut merupakan
sumber karbohidrat , terigu dan kentang yang memiliki kandungan karbohidrat yang lebih
banyak.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab :
Bahan makanan yang setelah diuji berubah warna menjadi biru ungu karena didalamnya
terkandung polisakarida, dimana polisakarida terkandung dalam karbohidrat. Sedangkan
setelah pengujian tidak berubah warna karena didalam bahan makanan tersebut tidak
mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab :
Bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat yaitu pisang, nasi, biscuit, tepung
terigu, dan kentang.
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawab :
39
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahawa bahan makanan yang mengandung
karbohidrat/ amilum akan berubah warna menjadi biru keunguan setelah ditetesi yodium,
sedangkan bahan yang tidak berubah warna setelah ditetesi yodium maka dapat kita
simpulkan bahwa bahan tersebut tidak mengandung amilum.

H. PEMBAHASAN
Uji yodium membuktikan adanya polisakarida. Apabila bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat maka bahan makanan tersebut akan berubah warna menjadi Hitam
utuk kadar Karbohidrat yang tinggi. Hal ini disebabkan karena larutan pati terdapat unit-unit
glikosa yang membentuk rantai heliks, karena ada ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit
glikosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium
yang dapat masuk kedalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua cenderung ungu
dan kehitaman pada kompleks tersebut.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsure karbon, hydrogen,
dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi
di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energy sebesar
4 kkal dan energy hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi- fungsinya seperti bernafas,
kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti
berolahraga atau bekerja.
Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium dalam KI akan berubah
warnanya menjadi biru-ungu atau biru.
Dari pernyataan diatas diperoleh hasil percobaan sebagai berikut :
1. Pisang
Pada uji karbohidrat, pisang di iris kecil. Pisang semula berwarna kekuningan kemudian
etelah ditetsi yodium pisang berubah warna menjadi ungu kebiruan. Hal ini
menunjukkan bahwa pisang mengandung karbohidrat.
2. Apel
Pada uji karbohidrat apel di iris kecil. Apel semula berwarna putih kemudian setelah
ditetsi yodium apel tidak berubah warna. Hal ini menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat.
3. Nasi
Pada uji karbohidrat nasi 2-3 butir. Nasi semula berwarna putih kemudian setelah ditetsi
yodium nasi berubah warna biru tua. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat.
4. Telurputih rebus

40
Pada uji karbohidrat telur putih rebus di iris kecil. Putih telur resbus semula berwarna
putih kemudian setelah ditetsi yodium tidak berubah warna. Hal ini menunjukkan
bahwa putih telur rebus tidak mengandung karbohidrat.
5. Tahu putih
Pada uji karbohidrat tahu putih diiris kecil. Tahu putih semula berwarna putihkemudian
setelah ditetsi yodium tidak berubah warna. Hal ini menunjukkan bahwa tahu putih
tidak mengandung karbohidrat.
6. Margarin
Pada uji karbohidrat margarin, margarin semula berwarna kuning kemudian setelah
ditetsi yodium tidak berubah warna. Hal ini menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat.
7. Biscuit
Pada uji karbohidrat biscuit, biscuit yang semula berwarna coklat kemudian setelah
ditetsi yodium berubah warna menjadi ungu kebiruan . Hal ini menunjukkan bahwa
biscuit mengandung karbohidrat
8. Tepung terigu
Pada uji karbohidrat tepung terigu, yang semula berwarna putih kemudian setelah
ditetsi yodium berubahm enjadi biru tua. Hal ini menunjukkan bahwa tepung terigu
mengandung karbohidrat.
9. Gula pasir
Pada uji karbohidrat gula pair, semula berwarna putih kemudian setelah ditetsi yodium
tidak berubah warna. Hal ini menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat.
10. Kentang
Pada uji karbohidrat kentang, semula berwarna kuning kemudian setelah ditetsi yodium
berubah menjadi ungu kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa kentang mengandung
karbohidrat.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahan makanan tidak semuanya mengandung karbohidrat
2. Yang warnanya tidak berubah berarti tidak atau kurang mengandung karbohidrat
3. Yang warnanya biru tua banyak mengandung karbohidrat
4. Yang warnanya coklat berarti sedikit mengandung karbohidrat

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.
Ichan,M.dkk.(2001). Ilmu kesehatan dan Gizi . Jakarta :Universitas Terbuka.

41
WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka
https://eliasranjawali.wordpress.com/2017/08/14/karbohidrat/

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran yang bisa saya berikan untuk penelitian uji karbohidrat ini adalah dalam
mencampurkan kalium iodin jangan terlalu banyak, karena akan mempengaruhi kejelasan
warna pada bahan makanan yang di campur.
Kesulitan yang saya alami pada penelitian ini adalah dalam memperoleh salah satu bahan
percobaan yaitu kalium iodide 0,1 M 10 ml sehingga saya menggantinya dengan betadin.
Namun demikian betadin pada percobaan uji karbohidrat tetap memiliki fungsi yang sama
dengan kalium iodide.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

GAMBAR PERCOBAAN UJI KARBOHIDRAT

Persiapan praktikum uji karbohidrat

Bahan yang akan Bahan dilumatkan Bahan ditetesi


diuji karbohidrat terlebih dahulu yodium

42
Putih telur Bahan ditetesi Setelah ditetesi
ditetesi yodium yodium yodium, terlihat
perubahan warna

43
LAPORAN PRAKTIKUM 5.2
UJI LEMAK

A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Lemak

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidntifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Kertas coklat ukuran 10 x 12 cm
4. Lampu senter 1 buah
5. Lilin 1 buah
6. Sendok 1 buah
7. Kemiri 2 butir
8. Margarine 1 sendok
9. Wortel 1 buah
10. Seledri 1 tangkai
11. Biji jagung kering 1 genggam
12. Singkog kering 1 iris
13. Kacang tanah yg dikupas
14. Pepaya 1 potong kecil
15. Santan 1-3 sendok the
16. Minyak goreng 5 ml
17. Susu 1-3 sendok the
18. Air 5 ml

D. LANDASAN TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka Seperti
juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Berdasarkan sumbernya lemak dijadikan menjadi 2 yaitu, lemak nabati dan lemak
hewani. Sumber lemak Nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan sumber lemak
hewani berasal dari hewan.
Didalam tubuh, lemak diserap dan diuraikan dalam bentuk asam dan gliserol. Asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh, dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak

44
jenuh berbentuk cair yang biasanya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat
yang biasanya berasal dari Otak hati dan Daging.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri
dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk
trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam
lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak
sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak
dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak
hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak
ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energy tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membrane sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormone seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila

45
masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan
diangkut kehati dalam bentuk senyawa lesitin.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran10
x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isapair dengan pipet dan teteskan air diatas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain , isap minnyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat yang
lainnya.
4. Biarkan kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit . sesudah itu periksa keduanya
dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut.
Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catat gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan makanan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambil sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1).berilah nomor dan nama , jenis bahan
makanan yang diuji .bahan makanan yang diuji (1) kemiri , (2)margarin , (3) seledri ,
(4) wortel , (5) biji jagung kering , (6) singkong kering , (7) kacang tanah kering , (8)
pepaya , (9) santan , (10) susu.
6. Haluskan kemiri, usap–usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri . biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggun waktu,kerjakan hal serupa untukkesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarin diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarin diatas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8. Usapkan seledri diatas kertas coklat kira- kira 10 kali. Potonglah wortel dan usap-
usapkan diatas kertas coklat berulang kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong
kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan diatas kertas
coklat sebanyak 1o kali teteskan air santan pada kertas coklat . teteskan pula susu pada
kertas pada kertas coklat yang terakhir biarkan kesembilan kertas coklat ini selama 10
menit.
9. Setelah sepuluh menit , awasi kertas coklat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter keara bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yangmeninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel dilembar
kerja

46
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Uji Lemak

Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
1 Kemiri √ Mengandung lemak
2 Margarin √ Mengandung lemak
3 Wortel √ Tidakmengandung lemak
4 Seledri √ Tidakmengandung lemak
5 Bijijagungkering √ Tidakmengandung lemak
6 Singkongkering √ Tidakmengandung lemak
7 Kacangtanahkering √ Mengandung lemak
8 Pepaya √ Tidakmengandung lemak
9 Santan √ Mengandung lemak
10 Susu √ Tidakmengandung lemak
11 Minyak Goreng √ Mengandung lemak

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda? Jawab
:
Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan pe paya
tidak terdapat noda seperti minyak, kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab :
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan pepaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak? Jawab:
Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, pepaya, dan susu

H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.

47
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Pepaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa pepaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan

48
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, pepaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.
Semoga postingan LaporanPraktikum Uji Makanan Lemak (Praktikum IPA di SD) ini
bisa member manfaat. Amiin YRA.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil kesimpulan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
Lakukan penelitian secara berulang-ulang, agar hasilnya maksimal

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap persiapan

Hasil percobaan uji lemak pada Hasil percobaan uji lemak pada
makanan setelah didiamkan 10 menit makanan setelah didiamkan 10 menit

49
Pengecekan lemak pada Pengecekan Lemak pada santan
kemiri dan wortel

Pengecekan kandungan Pengecekan kandungan


lemak pada susu lemak pada margarin

50
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 6
GERAK

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

51
LAPORAN PRAKTIKUM 6.1
GERAK LURUS BERATURAN

A. JudulPercobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

B. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan
D. Dasar Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah. Pada
gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan
perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka)
waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak
lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
E. Cara Kerja
1. Merakit alat dan bahan
2. Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik
3. Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titikA
4. Mengukur panjang BC
5. Membiarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6. Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, dan C berubah)
7. Mencatat data pada lembar kerja

52
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan GLB


No Jarak BD s (m) Waktu t (sek)
1 0,50 m 1,2 d
2 0,48 m 0,56 d
3 0,45 m 0,47 d
4 0,40 m 0,40 d
5 0,35 m 0,35 d

G. JAWABAN PERTANYAAN
a. Buatlah grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)percobaan GLB (S sumbu
vertikal dan t sumbu horizontal)

Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaanGLB :

53
Grafik percobaan GLB

Kecepatan benda berdasarkan grafik :v= s


t

b. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas !

c. Buatlah kesimpulannya ?
semakin dekat jarak yang ditempuh maka semakin singkat kecepatan yang diperlukan.

H. PEMBAHASAN

Gambar 4.6 Gerak Lurus Beraturan

Dari data hasil pengamatan data diatas ketika panjang BC berbeda maka waktu yang
diperlukan benda untuk bergerak dari BC juga berbeda. Sedangkan kecepatan yang digunakan
adalah konstan.Perbandingan jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan
adalah berbanding lurus.

54
I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum diatas adalah semakin jauh jarak
benda maka semakin lama pula waktu yang digunakan untuk mencapai jarak tersebut
dan kecepatan yang digunakan adalah konstan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Ruwanto,B. 2006. Fisika Kelompok Teknologi , Jakarta : Yudistira

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil pengataman yang saya lakukan, kesulitan yang saya alami adalah kesulitan dalam
menghitung waktu dengan stopwatch, sebaiknya dilakukan oleh beberapa praktikan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal/valid.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap persiapan
Menyiapkan alat dan merangkai

55
Proses Percobaan

Data hasil Praktikum

56
LAPORAN PRAKTIKUM 6.2
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Gerak Lurus Berubah Beraturan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung
2. Stopwatch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak Lurus Berubah Beraturan merupakan gerak yang lintasanya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
Gerak lurus berubah beraturan memiliki percepatan tetap karena pertambahan kecepatan rata-
ratanya sama besar dalam selang waktu yang sama besar pula. Perubahan kecepatan persatuan
waktu disebut dengan percepatan.
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang
disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka
kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan
GLBB diperlamabat.
Percepatan dalam gerak lurus =berubah− beraturan

𝑣 − 𝑣𝑜
𝑎=
𝑡

57
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun alat dan bahan
2. Menentukan dan mengukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Membiarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik mengusahakan agar beban
tmbahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5. Melakukan percobaan sampai 5 kali dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
6. Mencatat data pada lembar kerja

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan GLBB

No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 100 35 0,57 50 0,61
2 100 37 0,40 52 0,71
3 100 39 0,48 54 0,57
4 100 41 0,32 56 0,40
5 100 43 0,41 58 0,62

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB

58
2. Buatlah kesimpulannya !
Gerak lurus berubah beraturan mempunyai kecepatan yang selalu berubah secara
tetap dan mempunyai percepatan yang tetap
3. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)
Perbedaan grafik GLB dan GLBB adalah, pada GLB terdapat satu garis lurus dan
GL BB terdapat dua garis lurus, pada GLBB ada yang grafiknya berupa garis lurus
yang sedikit melengkung.

H. PEMBAHASAN
Jarak antara AB dan BC sama tapi waktu yang diperlukan benda berbeda. Sehingga
kecepatan benda yang digunakan untuk bergerak tidak sama. Benda yang sudah bergerak
menjadi berubah kecepatanya karena adanya percepatan.

I. KESIMPULAN
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.
Jika suatu benda bergerak lurus berubah beraturan, maka kecepatannya tidak konstan .
Tetapi percepatanya konstan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Ruwanto,B. 2006. Fisika Kelompok Teknologi , Jakarta : Yudistira

59
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Dari hasil pengataman yang saya lakukan, kesulitan yang saya alami adalah
kesulitandalam menghitung ketika benda jatuh, karena terlalu cepat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Persiapan
Merakit alat

Proses Percobaan

Tahap Akhir
Mencatat hasil percobaan

60
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 7
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

61
LAPORAN

PRAKTIKUM BIMBINGAN 7

GELOMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Jenis-jenis Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

C. ALAT DAN BAHAN


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m, = 0,5 cm
3. Benang kasur panjang 3 m
4. Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Getaran adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titk keseimbangan. Karena
gerak yang terjadi berulang – ulang getaran disebut juga gerak periodik / gerak
berkala. Gelombang adalah getaran/ usikan yang merambat . Dalam perambatannya
gelombangmemindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain .
Menurut arah rambatnya gelombang dibedakan menjadi 2 , yaitu :
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.
Contah : gelombang pada permukaan air , gelombang tali , gelombang
elektromagnetik, gelombang radar dsb.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar
denganarah rambatannya
Contoh : gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam
tabung tertutup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang
oleh teman anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri
b. Mengusik ujung slinki yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat ke kiri dan ke kanan . Mengamati gelombang yang

62
terjadi pada slinki . Mengamati apa yang terjadi pada ujung slinki ? (
bergetar ), apa yang merambat pada slinki ? ( getaran ), apa gelombang itu
? ( gelombang transversal )
c. Mengusik lagi ujung slinki berulang – ulang seperti langkah – langkah .
mengamati arah getar ( arah usik ) dan arah rambat gelombang. Mengamati
arah getar dan arah rambat gelombang transversal. Bagaimana arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu ? ( arah getar & gelombang naik
turun )
d. Mengamati karet gelang diteengah – tengah slinki . Mengusik lagi ujung
slink yang dipegang berulang – ulang . Mengamati ada/tidak dan jika ada
dari mana energi yang merambat melalui slinki ? Jika ada dari manakah
asalnya ?
e. Lakukan percobaan dari langkah 1 sampai dengan 4 sekali lagi. Kali ini
slinki di ganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki.
Jika ada perbedaannya, sebutkan !
f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada
tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan teman. Ujung yang lain di
pegang sendiri.
g. Usiklah ujing slinki yang kita pegang debulang-ulang dengan cara
menggerakan ujing slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan. Amati
arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut ?
h. Apa perbedaan antar gelombang transversal dan gelombang longitudinal ?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pada langkah kerja 2
Setelah slinki diusik ujung slinki memantulkan gelombang yang merambat
pada slinkigelombang tersebut disebut gelombang transversal.

2. Pada langkah kerja 3


Berdasarkan hasil pengamatan arah getar dan gelombang transversal itu naik turun

3. Pada langkah kerja 4


Berdasarkan hasil pengamatan karet gelang ikut berpindah, terdapat energi
yangmerambat melalui slinki yang berasal dari slinki yang usik .

4. Pada langkah kerja 5

63
Berdasarkan hasil pengamatan arah getar dan arah ramabat gelombang
longitudinaladalah searah ( berimpit ) / mendatar

G. JAWABAN PERTANYAAN
Apa perbedaan antar gelombang transversal dan gelombang longitudinal ?
Jawab :

NO Gelombang transversal Gelombang longitudinal


Arah rambatnya naik turun terhadap Arah rambat mendatar / searah
1. arah getar ( berimpit )

Terbentuk puncak ( bukit ) dan Terbentuk rapatan dan


2. lembah (dasar) gelombang renggangan

H. PEMBAHASAN
Pada gelombang transversal amplitude merupakan ketinggian maksimum puncak atau
kedalaman maksimum lembah, yang diukur dari posisi yang setimbang. Jarak dari dua titik
yang sama dan berurutan pada gelombang disebut dengan panjang gelombang. Panjang
gelombang juga bisa dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah
ke lembah.

Pada gelombag longitudinal, serangkaian rapatan dan renggangan merambat


sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah dimana kumparan pegas saling mendekat.
Sedangkan renggangan merupakan daerah dimana kumparan pegas saling menjauhi.

Panjang gelombangnya adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau renggangan
yang berurutan. Yang dimaksud disibni adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan
pada rapatan atau renggangan.

I. KESIMPULAN
Menurut arah rambatnya gelombang dibedakan menjadi 2 , yaitu :
a. Gelombang transversal dimana arah rambatnya naik turun terhadap arah getar ,
terbentuk puncak ( bukit ) dan lembah ( dasar ) gelombang

b. Gelombang longitudinal dimana arah rambatnya mendatar / searah dengan arah


getar , terbentuk rapatan dan renggangan .

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri. Rumus
Fisika.com, Pemantulan Gelombang atau refleksi Gelombang, dikases dari
http://www.rumus-fisika.com/2013/12/pemantulan-gelombang-atau-refleksi-

64
gelombang.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil kesimpulan diatas agar penelitian dapat berlangsung maksimal dan
mendapat hasilyang akurat maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Usiklah slinki dengan kuat, supaya gelombang yang dihasilkan benar-
benar terlihatdengan jelas
2. Lakukan praktikum dengan meminta bantuan orang lain, atau pada ujung
slinki diikatkuat-kuat pada tembok
3. Jika percobaan yang dilakukan belum berhasil, ulangi percobaan sampai
beberapa kaliagar percobaan dapat berhasil

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Persiapan

Percobaan gelombang transversal dan longitudinal

65
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 8
SIFAT CAHAYA

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023

66
LAPORAN PRAKTIKUM 8.1
PEMANTULAN CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan cahaya

B. TUJUAN
1. Membuktikan bahwa cahaya dipantukan
2. Menjelaskan jalannya berkas sinar pada proses pemantulan
3. Mengitung besarnya sudut pantul berdasarkan sudut datang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar (3 x 6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah
gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuewensi dan
panjang gelombang saja.

Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan. Sebab tak mungkin cahaya
bersifat partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah satunya benar atau kedua-duanya
salah, yang pasti masing-masing pendapat di atas memiliki kelebihan dan kekurangan.

Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat


tanpa zat perantara (medium). Hukum pemantulan cahaya :
1. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
2. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
Pemantulan baur disebabkan oleh bidang pantul yang tidak rata sehingga cahaya
yangterpantul menjadi berbaur kesegala arah.
Pemantulan teratur disebabkan oleh bidang pantul yang rata sehingga cahaya yang

67
dipantulkan menjadi sejajar.
Bayangan suatu benda pada cermin dan lensa timbul karena adanya cahaya yang
mengenai benda tersebut. Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan licin dan
mengkilap yang mampu memantulkan cahaya sehingga dapat membentuk bayangan.
Lensa adalah benda tembus cahaya yang dibatasi oleh bidang lengkung dengan
kemampuan membelokkan/membiaskan berkas cahaya yang melewatinya. Adanya
pembiasan cahaya lensa inilah yang dapat menghasilkan bayangan. Sifat bayangan pada
cermin dan lensa menjadi berbeda karena sifat atau karakteristik pengolahan sinar pada
cermin dan lensa yang tidak sama.

Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya


apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan berlaku
aturan-aturan sebagai berikut:
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung
dancermin cembung.
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan
sebuahbenda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar dating melalui titik focus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar dating menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali.
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion
kendaraan. Sifat pemantulan pada cermin cembung yaitu Bayangan yang
dihasilkan adalah bayanganmaya yang diperkecil menyebarkan berkas cahaya
(divergen).
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik focus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar dating seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M = perbesaran bayangan
h’ = tinggi bayangan bendah = tinggi benda
s’ = jarak bayangan benda kecermins = jarak benda ke cermin

F. CARA KERJA
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti gambar.

68
2. Menyalakan lampu senter dan amati dengan balk jalannya berkas cahaya pada
saatsebelum dan sesudah mengenai cermin datar
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dansudut pantulnya
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r)
5. Mengulangi langkah 1 s/d 3 untuk cermin cekung dan cermin cembung
6. menggambar pemantulan berkas sinarnya
G. HASIL PENGAMATAN

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar:


1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.

Tabel besarnya sudut datang dan sudut pantul:

69
No. i (derajat) r (derajat)
1 10 10
2 15 15
3 20 20
4 25 25
5 30 30

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung:


1. Jika benda berada di ruang I bayangan bersifat
 maya
 tegak
 diperbesar.
2. Benda di ruang II maka bayangannya bersifat
 Nyata
 Terbalik
 diperbesar
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung:
1. Maya
2. Tegak
3. Diperkecil

H. PEMBAHASAN
Percobaan pada cermin datar menghasilkan bayangan sebagai berikut:
1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.
Pada cermin cermin cekung dihasilkan bayangan sebagai berikut:
 Jika benda berada di ruang I bayangan bersifat
 maya
 tegak
 diperbesar.
 Benda di ruang II maka bayangannya bersifat
 Nyata
 Terbalik
 Diperbesar
Sedangkan pada cermin cembung terbentuk bayangan sebagai berikut:

70
 Maya
 Tegak
 Diperkecil

I. KESIMPULAN
Pada cermin datar besar sudut datang sama dengan sudut pantul. Sifat bayangan sama besar
dan tegak pada cermin cembung sifat bayangan yang dihasilkan selalu maya, tegak, dan
diperkecil. Pada cermin cekung sifat bayangan yang dihasilkan sesuai dengan letak benda

J. FOTO PERCOBAAN
Tahap Persiapan

Mempersiapkan dan merakit alat yang


akan digunakan

Proses Percobaan

71
LAPORAN PRAKTIKUM 8.2
PEMBIASAN CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
Pembiasan cahaya

B. TUJUAN
1. Menjelaskan bahwa cahaya dibiaskan jika melalui medium yang berbeda
2. Menjelaskan prinsip kerja kaca pembesar
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan pada lensa cembung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas pituh
5. Busur derajat
6. Layat (tabir kertas)
7. Lilin
8. Penggaris

D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah mampu merambat lurus. Namun, jika cahaya melewati dua
buah medium yang berbeda indeks biasanya, cahaya akan dibelokkan seperti pada gambar
diatas. Adapun ketentuan yang harus kamu perhatikan adalah sebagai berikut.

1. Jika cahaya datang dari medium kurang rapat (indeks bias kecil), contohnya udara ke
arah medium rapat, (indeks bias besar) contohnya air, maka arah rambat cahaya akan
belok mendekati garis normal, sehingga sudut datang (r) < sudut bias (i). Berikut
contohnya.

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal cahaya akan


merambat lurus,yaitu dari A – B – C. Oleh karena indeks bias udara lebih kecil

72
daripada air, maka arahrambatnya akan dibelokkan menjadi A – B – D.
2. Jika cahaya datang dari medium rapat (indeks bias besar) ke medium kurang
rapat (indeks bias kecil), maka arah rambat cahaya akan dibelokkan
menjauhi garis normal,sehingga sudut datang (r) > sudut bias (i). Berikut ini

contohnya.

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada kondisi normal, cahaya akan merambat
lurus dari A – B – C. Oleh karena indeks bias air lebih besar daripada udara, maka
arah rambat cahaya akan dibelokkan menjadi A – B – D.
Penerapan pembiasan pada kehidupan sehari-hari
1. Pemantulan Sempurna
Pemantulan sempurna terjadi jika seberkas cahaya datang medium rapat (indeks
bias besar) menuju medium kurang rapat (indeks bias kecil). Syarat terjadinya
pemantulan sempurna adalah sudut datang harus lebih besar dari sudut sudut kritis
(sudut datang yangmenghasilkan sudut bias 90̊ ).
Pemantulan sempurna ini dimanfaatkan untuk membuat serat optik. Serat optik
merupakan sejenis kabel yang memiliki daya transmisi cukup tinggi.

2. Pensil atau Sedotan Terlihat Patah

Seperti pembahasan di awal materi ini, pensil atau sedotan yang sebagian
batangnya dicelupkan ke dalam air akan terlihat patah. Hal itu disebabkan oleh
adanya perbedaan medium yang dilalui cahaya.
3. Air Laut Terlihat Dangkal
Jika kamu pernah ke pantai, mungkin kamu merasa ingin berenang di dalam
lautan karena lautan terlihat cukup dangkal. Sebenarnya, lautan tersebut tidaklah
dangkal.
Hal ini bisa terjadi karena cahaya melewati dua medium yang berbeda, dari udara
ke air. Prinsipnya hampir sama dengan pensil yang seolah patah di dalam air.
4. Pembiasan Pada Lensa
Lensa memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan. Misalnya saja untuk
kacamata, teropong, lup, dan mikroskop. Indeks bias antara medium lensa dan
udara jelas berbeda. Itulah mengapa lensa mampu membiaskan cahaya yang
masuk ke dalamnya.

73
Contohnya saja bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat. Setelah memakai
kacamata, para penderita bisa melihat kembali pada jarak normal karena bayangan
yang dibentuk oleh benda tepat jatuh di retina.

E. CARA KERJA
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti pada gambar
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca
3. Gambarlah jalannya berkas sinar tersebut sehingga tampak sudutdatang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besarnya sudut dating dan sudut bias tersebut.

Perguanakan lensa cembung untuk mengamati sebuah hurufnpada buku dengan


jarak yang relative dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No. Sudut datang (i) Sudut pantul (r)


1 9 8
2 20 11
3 40 22
4 36 20

1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung (kaca pembesar)


 Maya
 Tegak
 Diperbesar
2. Jarak benda dan jarak bayangan pada lensa cembung (kaca pembesar)

74
No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 8 12
2 7 13
3 6 14
4 5 15

G. PERTANYAAN
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
danviolet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, menggunakan kaca plan paralel atau balok kaca. Balok kaca itu
sendiri adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang tidak sama dengan sudut biasnya. Sudut
datang dan sudut bias disini ditentukan oleh sudut datang sang pengamat. Pergeseran yang
terjadi dalam kaca plan paralel ini merukapan pergeseran yang selalu mendekati garis
normal. Hal ini disebabkan sinar datang dari medium udara (kurang rapat) ke medium yang
lebih rapat (plan paralel). Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan
balok kaca.

Hal ini sesuai dengan Hukum II Snellius: berbunyi “ Jika sinar datang dari medium kurang
rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka
sinardi belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih
rapat ke medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis normal ”.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa Sinar datang dari mediaum yang indeks
biasnya kecil ke medium yang indeks biasnya lebih besar, maka sinar dibelokkan
mendekati garis normal. Sinar datang dari medium yang indeks biasnya besar ke mediaum

75
yang indeks biasnyaa lebih besar, maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal. Sifat
bayangan lensa cembung : nyata terbalik diperbesar. Sifat bayanan lensa cekung: maya
tegak diperkecil.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.studiobelajar.com/cermin-lensa-cembung-cekung/
Sumardjono, dkk (2000). Fisika Dasar I. Universitas Negeri Malang

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil kesimpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut:
a. Butuh ketelitian pada saat menguur sudut datang, sudut pantul dan sudut bias
b. Harus bisa membedakan antara cermin dan lensa
c. Lakukanlah percobaan selama beberapa kali, agar mendapatkan hasil yang
maksimal dantepat
d. Memahami perbedaan sifat cahaya dalam praktikum ini yaitu perbedaan
antarapemantulan dan pembiasan cahaya.

Ketelitian pada saat mengukur jarak benda maupun jarak bayangan.

76
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 9
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

77
LAPORAN PRAKTIKUM 9.1
CERMIN CEKUNG dan LENSA CEMBUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
Cermin cekung dan lensa cembung

B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optic yaitu cermin dan lensa banyak
kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung,
maupun cermin cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya
yang memantulkan hamper semua cahaya yang dating. Sedangkan lensa adalah
piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang
batasnya bidang datar.

Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar
bias jika sumber cahaya berada jauh takhingga. Sedangkan titik api cermin
cekung merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya
berada jauh takterhingga.
 Cermin

Cermin berbeda dengan lensa. Hanya satu sisi pada cermin yang memiliki
fungsi untuk memantulkan cahaya yakni sisi muka cermin, sedangkan pada sisi
belakang cermin tidak masalah apapun bentuknya karena cahaya memang
tidak melewati cermin.
Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki muka cermin berbentuk cekungan kedalam seperti

78
wajan penggorengan. Cermin cekung berfungsi untuk memantulkan dan
kemudian memfokuskan cahaya yang datang. Cermin cekung (konkaf) biasa
disebut cermin positif karena bersifat memfokuskan sinar cahaya (konvergen).
Titik fokus cermin cekung berada didepan cermin sehingga bersifat real dan
bernilaipositif.

Perhatikan gambar diatas, terdapat tiga sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu:
 setiap sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan
dipantulkanmunujui titik fokus di depan lensa.
 setiap sinar datang yang menuju titik fokus di depan lensa akan
dipantulkanmenjadi sejajar dengan sumbu utama.
 setiap sinar datang yang menuju titik pusat cermin (R) akan
dipantulkankembali dari R yang merupakan jari-jari kelengkungan
cermin.
Contoh pemanfaatan cermin cekung adalah sebagai pengumpul sinar matahari pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sebagai pemantul pada setiap lampu
sorot/senter sehingga cahaya yang dihasilkan tidak menyebar.

 Lensa
Lensa adalah suatu benda transparan yang memiliki dua sisi lengkungan
berupa cembung ataupun cekung. Lensa berfungsi untuk membiaskan atau
meneruskan cahaya (refaktor). Lensa biasanya terbuat dari kaca ataupun
plastik. Pada materi ini akan dibahas dua tipe lensa berdasarkan
bentuk/geometri lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Lensa Cembung (Konveks)
Lensa cembung berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang datang. Lensa
cembung (konveks) biasa disebut lensa positif. Disebut positif karena dapat
memfokuskan cahaya (konvergen). Terdapat tiga macam lensa cembung
berdasarkan geometri di kedua sisinya, yaitu:
 cembung cembung (bikonveks)

79
 cembung datar (planokonveks)
 cembung cekung (konkaf-konveks)

Perhatikan gambar diatas, titik dimana semua sinar berpotongan menuju


satu titik disebut sebagai titik fokus (F1). f merupakan jarak titik fokus ke
lensa dan selalu bernilai positif (kanan). F1 merupakan titik fokus sejati dan
F2 merupakan titik fokus maya.

Terdapat tiga sinar istimewa pada lensa cembung (perhatikan gambar diatas),
yaitu:
 setiap sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan menuju
titikfokus sejati (F1) di belakang lensa.
 setiap sinar datang yang melalui titik fokus maya (F2) di depan lensa akan
dibiaskanmenjadi sejajar dengan sumbu utama.
 setiap sinar datang yang melalui titik pusat lensa akan diteruskan tanpa
pembiasan. Contoh pemanfaatan lensa cembung adalah digunakan untuk
penderita rabun dekatatau hipermetropi, kaca pembesar, lensa pada teropong,

80
lensa pada mikroskop,lensa periskop, lensa proyektor, dan lain sebagainya.

F. CARA KERJA
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Menyusun lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan
sumbercahaya
b. Menyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan
layar agarpada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda

2. Percobaan Cermin Cekung


a. Menyusun alat seperti gambar
b. Menyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar
agar padalayar terbentuk bayangan paling tajam
c. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda

G. HASIL PENGAMATAN
a. Lensa cembung
No. Jarak benda (s) cm Jarak bayangan (s’) cm
1 16 24
2 15 25
3 13 27
4 12 28
5 10 30

b. Cermin cekung
No. Jarak benda (s) cm Jarak bayangan (s’) cm
1 16 36
2 14 38
3 12 40
4 10 42
5 8 44

81
H. PERTANYAAN
1. Jarak focus lensa
cembung1/f = 1/s
+ 1/s’
1/f = 1/16 + 1/24
1/f = 5/48F = 48/5

F=9,6

2. Kekuatan lensaP = 1/f


P = 1/9,6
3. Titik focus cermin cekung

1/f = 1/s + 1/s’


1/f = 1/16 + 1/36
1/f = 9+4/144F = 144/13
F = 10,1

I. PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan bayangan lilin yang jelas dan terang, maka kita harus mengatur
jarak antara benda dengan lensa atau cermin dan jarak antara bayangan benda
dengan lensa atau cermin pada jarak yang sesuai. Bayangan yang dihasilkan tiap lensa
dan cermin berbeda-beda. Hal ini dikarenakan sifat-sifat tiap lensa dan cermin juga
berbeda.
Pada lensa cembung dengan jarak benda sejauh 16 cm didapatkan bayangan yang jelas
pda jarak 24 cm. Sedangkan pada jarak benda berada 15 cm dari lensa didapatkan
bayangan yang jelas pada jarak 25 cm. Ketika benda digeser sejauh 13 cm bayangan
yang tertangkap jelas berada pada jarak 27 cm. Dan saat benda berada pada jarak 12
cm bayangan yang tertangkap jelas pada jarak 28 cm. yamg terakhir ketika benda
berada pada jarak 10 cm dari lensa bayangan yang tertangkap jelas ada pada jarak 30
cm.

Untuk percobaan pada cermin cekung didapatkan hasil sebagai berikut: ketika benda
berada pada jarak 16 cm bayangan yang tertangkap jelas pada layar berada dijarak 36
cm. sedangakan saat benda berada pada jarak 14 cm maka bayangan yang tertangkap
jelas terletak pada jarak 38 cm. Saat benda digeser pada posisi 12 cm dari cermin
ternyata bayangan yang tertangkap jelas terletak pada jarak 40 cm. Dan ketika benda
dipindahkan pada jarak 10 cm terllihat bayangan yang jelas pada jarak 42 cm. Yang
terakhir benda diletakkan pada jarak 8 cm didapatkan bayangan yang terang pada
jarak 44 cm.

82
J. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang lensa cembung dan cermin cekung dapat disimpulkan
bahwa jarak benda terhadap lensa dan jarak lensa terhadap layar sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya banyangan. Jika jarak benda maupun jarak lensa terhadap
layarterlalu jauh maka bayangan yang dihasilkan tidak terlalu jelas. Pada penyusunan
alat untuk percobaan lensa dan cermin disusun secara berbeda agar bayangan dapat
ditangkap oleh layar dengan jelas.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.studiobelajar.com/cermin-lensa-cembung-cekung/ Sumardjono,
dkk (2000). Fisika Dasar I. Universitas Negeri Malang

L. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil kesimpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut:
3. Mampu membedakan antara cermin cekung dan cermin cembung.
4. Ketelitian pada saat mengukur jarak benda maupun bayangan.
Melakukan percobaan berulang untuk mendapat bayangan yang paling jelas dan
paling terang.

M. FOTO KEGIATAN
Percobaan praktikum lensa cembung dan cermin
cekung

83
LAPORAN
PRAKTIKUM BIMBINGAN 10
KELISTRIKAN

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

84
PRAKTIKUM
BIMBINGAN KE 10.1
MUATAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan muatan listrik

B. TUJUAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari
sifatmuatan.
2. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastic.
5. Isolasi.
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

D. LANDASANTEORI
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Sedangkan
muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang bedekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol
yang sering digunakan untuk menggambarkan muatan adalah Q (coloumb). Q adalah sifat
dasar yang dimiliki oleh materi baik berupa proton maupun electron.

Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
electron. Sementara atom yang kelebihan electron akan bermuatan negatif. Besarnya
muatan tergantung pada kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena itu muatan
atom merupakan kelipatan satuan dari Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
samadengan jumlah electron yang mengelilinginya.

Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa partikel
dasarsehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik menarik serta
tolak menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapat berjenis positif serta negatif.
Bila 2 barang mempunyai muatan yang sama akan tolak menolak serta kedua barang
akan tarik menarik bila mempunyai muatan yang berbeda jenis. Butuh dikenal,

85
partikel dasar serta subatomic seperti electron serta proton mempunyai muatan
listrik. Elektron bermuatan negative serta proton bermuatan positif.
 Jenis Muatan Listrik
1. Muatan Listrik Positif (Proton)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif biasanya bersifat saling
tolak menolak dengan sesuatu barang yang bermuatan, serta dalam perihal ini
terjalin sebab muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi saling tolak
menolak.

2. Muatan Listrik Negatif( Elektron)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada sesuatu barang bisa
ditentukan bila ada barang yang mempunyai muatan negative serta saling tolak menolak
dengan plastik yang mempunyai muatan, hingga bisa ditentukan kalau muatan barang
tersebut negatif.

E. CARA KERJA
1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa
kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang
terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa
yang terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi).
Setelah itu mendekatkan padakedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan.
Serta mengamati apa yang terjadi?

5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?

6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. DATA HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kiri digosok Bola pingpong kanan digosok dengan


dengan wool plastik nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

86
Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

G. PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidaksalingberinteraksi?
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative
maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
b. B bermuatan positif
c. C bermuatan negatif
d. D bermuatan positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?

Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan


adalah tarikmenarik.

H. PEMBAHASAN
 Terjadi gaya tarik menarik antara bola pingpong yang digosokkan kain wool
dengan kain wool, kain wool dengan plastic, kain wool dengan nilon,, dan antara
kain nilon dengan plastic dikarenakan adanya muatan listrik yang berbeda.
 Pada potongan kertas yang didekatakan dengan sisir plastic juga saling tarik
menarik ketika potongan kertas tidak tertarik lagi oleh sisir yang dipengaruhi
gaya listrik pada sisir telah habis.
 Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong karena tidak
adanya muatan listrik sebelum digosokkan dengan kain wool, kain nilon, maupun
plastik.
 Terjadi reaksi saling menolak pada kedua bola pingpong yang keduanya
digosokkan dengan plastic dan kain nilon karena kedua bola pingpong bermuatan
sama.

I. KESIMPULAN
 Dua buah benda dapat saling tarik menarik apabila, keduanya mengandung
muatanlistrik yang berbeda-beda.

87
 Dua buahbenda yang bersifat netral ,tidak dapat saling tarik- menarik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/muatan-listrik-pengertian-jenis-
sifat-sifat- persamaan-rumus-muatan-dan-contoh-soal.html

F. Suryatmo, Setya. 1992. Dasar-dasar Teknik Listrik. Jakarta:PT.Rineka Cipta,

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dari hasil kesimpulan diatas agar penelitian dapat berlangsung maksimal dan
mendapat hasilyang akurat maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Lakukan praktikum secara berkelompok untuk mempermudah melakukan
perlakuan berupa penggosokan bola pingpong secara bersamaan. Karena jika
dialukan secara bergantian maka besar kemungkinan pada salah satu bola
pingpong telah kehilangan muatan.
2. Lakukan praktikum dengan teliti dan sungguh-sungguh

3. Jika percobaan yang dilakukan belum berhasil, ulangi percobaan sampai


beberapa kalidan percobaan dapat berhasil

L. FOTO KEGIATAN
Tahap Persiapan
Kegiatan praktikum ketika menggosok
bola pingpong dengan kain

88
Gambar pada bola pingpong yang telah
diberi perlakuan berupa digosokkan
dengan kain tertentu. Kemudian benda
tersebut didekatkan sehingga
menimbulkan reaksi saling tarik-menarik
atau tolak-menolak.

89
PRAKTIKUM
BIMBINGAN KE 10.2
PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. Judul Percobaan
Percobaan arus dan tegangan listrik

B. Tujuan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. Alat dan Bahan


1. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
2. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3 buah
3. AVO meter 1 buah
4. Dudukan baterai 3 buah
5. Baterai 1,5 volt 3 buah

D. LandasanTeori

1. Aruslistrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik
dalam kehidupan sehari-hari berkisardari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere(mA ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-
200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar
arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistan sisesuai dengan
hukum Ohm. Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan.

Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan


menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.
2. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam

90
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energypotensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial
listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah,
tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menujutegangan rendah.

E. Cara Kerja
Percobaan 1: Arus Listrik
1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala langgsung memeriksa sebabnya.
4. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

F. Data Hasil Pengamatan

Jenis bahan:
No Bahan Lampu Konduktor
menyala tidak ya tidak
1 Lempengbesi √ √
2 Lempengtembaga √ √
3 LogamMulia (Emas) √ √
4 Kayu √ √
5 Karetpenghapus √ √
6 Grafit (matapensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

91
A. Pembahasan

1. Lempeng besi
Setelah kabel merah dihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar maka didapatkan hasil lampu dapat menyala.
2. Lempeng tembaga
Setelah kabel merah dihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga
sebagai saklar maka didapatkan hasil lampu dapat menyala.
3. Logam mulia (emas)
Setelah kabel merah dihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan logam mulia sebagai
saklar makadidapatkan hasil lampu dapat menyala.

4. Kayu
Setelah kabel merah dihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar
maka didapatkan hasil lampu tidak dapat menyala.
5. Karet penghapus
Setelah kabel merah dihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai
saklar maka didapatkan hasil lampu tidak dapat menyala.
6. Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merahd ihubungkan pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan grafit sebagai saklar
maka didapatkan hasil lampu dapat menyala.
7. Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
8. Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastic sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
9. Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke air kran sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
10. Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam( - ) dirangkai dengan lampu

92
dan dihubungkan ke air garam sebagai pengganti saklar ternyata lampu tidak
menyala.

G. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benda-benda konduktor


dapatmenghantarkan arus listrik. Sedangkan beda isolator dapat memutus arus
listrik.
1. Berikut bahan yang termasuk konduktor:
 Lempeng besi
 Lempeng tembaga
 Logam mulia
 Grafit
 Air garam

2. Berikut bahan yang termasuk isolator:


 Kayu
 Karet penghapus
 Kertas
 Tas plastik
 Air kran

Percobaan 2: Tegangan Listrik


1. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.

2. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

3. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

93
4. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri.
5. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

H. Pertanyaan
1. Dari pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tagangan listrik.
Arus listrik adalah tingkat di mana muatan listrik mengalir melewati sebuah
titik disirkuit.
Tegangan listrik adalah gaya listrik yang akan menggerakkan arus listrik antara dua
titik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun
secara seri?Baterai disuusn secara seri agar
lampu menyala terang
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan
tegangan listrik!Hubungan antara arus listrik dengan
tegangan listrik :
 I = V / R
 R = V / I
 V = I . R Keterangan:
 I = arus listrik (ampere)
 V = tegangan listrik (volt)
 R = hambatan listrik (ohm)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yangdisusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?

Pada rangkaian parallel baterainya lebi htahan lama karena muatan listrik yang
mengalirlebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang :Arus listrik dan
Tegangan listrik
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi kepotensial rendah.
Sedangkan tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

94
I. Pembahasan
 Pada rangkaian pertama lampu tidak menyala disebabkan tidak adanya arus listrik yang
mengalir karena kutub negative tidak terhhubung dalam arus.
 Pada rangkaian kedua lampu mulai menyala karena terpasang baterai dengan kabel
terhubung pada kutub positif dan kutub negative sehingga arus dapat mengalir dan lampu
menyala redup.
 Pada rangkaian ketiga lampu mulai menyala lebih terang karena terpasang dua baterai
sehingga tegangan menjadi lebih kuat dan arus yang dihasilkan menjadi lebih besar.
 Pada percobaan terakhir rangkaian keempat lampu menyala sangat terang hal ini
disebabkan adanya penambahan tegangan sehingga lampu dapat menyala dengan terang.
 Lampu menyala berbeda pada rangakaian b,c, dan d disebabkan jumlah tegangan yang
berbeda, semakin banyak baterai yang terpasang maka lampu menyala semakin terang.

J. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa lampu dapat menyala jika kedua
kabel terhubung dengan kutub positif dan kutub negative baterai. Jika salah satu kabel
terputus dari sumber listrik maka arus tidak dapat mengalir dan menyebabkan lampu tidak
dapat menyala. Jumlah baterai juga berpengaruh terhadap nyala lampu yang diuji. Semakin
banyak sumber tegangan maka nyala lampu semakin terang. Begitu juga sebaliknya,
semakin sedikit sumber tegangan maka nyala lampu semakin redup.

K. Daftar pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik

http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
F. Suryatmo, Setya. 1992. Dasar-dasar Teknik Listrik. Jakarta:PT.Rineka Cipta,

L. Kesulitan yang dialami


Dari kesimpulan diatas agar mendapatkan hasil praktikum yang baik maka
penulismemberikan saran sebagai berikut:
1. Mampu membedakan rangakaian terbuka dan rangkaian tertutup
2. Mampu membedakan rangkaian seri dan parallel.
3. Lebih teliti ketika mengamati nyala lampu pada masing-masing rangkaian.

95
M. Foto kegiatan

Gambar persiapan alat dan bahan praktikum

Proses percobaan arus dan tegangan listrik

96
LAPORAN
PRAKTIKUM MANDIRI 1
SIMBIOSIS

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

97
PRAKTIKUM MANDIRI 1

SIMBIOSIS

A. SIMBIOSIS PARASITISME
I. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di Lingkungan sekitar

II. Alat dam Bahan


1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

III. Cara Kerja


a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Pergi kelingkungan sekitar
c. Mencoba mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
d. Menemukan 5 hubungan yang terjadi
e. Menuliskan identifikasi pada Lembar Kerja
f. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Menentukan jenis keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan
h. Menuangkan hasil dengan melengkapi tabel

IV. Hasil Pengamatan


Tabel 1.7
Hasil pengamatan simbiosis
parasitisme

No Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


parasitisme Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
makhluk makhluk keuntungan
hidup hidup
1. kucing Gatal-gatal Kutu kucing Mendapat
tempat tinggal

2. Daun Dimakan dan bisa ulat Mendapatkan


mati sumber
makanan

98
3. Pohon kelapa Makanan benalu Menyerap
berkurang makanan

V. Pembahasan

Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (Organisme),


di manasatu spesies mendapat keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut
inang) dirugikan.

Contoh-contoh simbiosis parasitisme adalah :

1. Kucing dan kutu

Hubungan antara kucing dan kutu termasuk


simbiosis parasitisme. Kutu mendapat tempat
tinggal dan makanan di bulu kucing, sementara
kucing dirugikan karena gatal.

2. Daun dan ulat


Ulat dengan daun dikatakan simbiosis
parasitisme, karena ulat diuntungkan dengan
memakan daun sedangkan daun dirugikan
karena menjadi rusak danbisa mati

VI. Kesimpulan

Dari beberapa contoh simbiosis yang ada di atas dapat di ambil kesimpulan
bahwasimbiosis Parasitisme sangat merugikan Makhluk hidup yang berperan sebagai
inangnya. Meskipun ada contoh yang tidak sampai mematikan namun tetap
merugikanterhadap inangnya.
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme.

99
VII. Jawaban Pertanyaan

1. Hubungan kutu kucing dengan kucing termasuk simbiosis Parasitisme,


karena kutu kucing menghisap darah pada anjing yang mengakibatkan
gatal atau berkurangnya darah pada kucing.
2. Diantara contoh-contoh ada yang menyebabkan kematian, yaitu benalu
dengan inangnya dan daun dengan ulat daun. Benalu hidup menempel pada
batang pohon inangnaya, sedangkan benalu masih melakukan proses
fotosintesis untuk kelangsungan hidupnya sendiri. Maka secara perlahan-
lahan inangnya akan mati.
3.
B. SIMBIOSIS MUTUALISME
I. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di Lingkungan sekitar

II. Alat dam Bahan


1. Alat-alat tulis.
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

III. Cara Kerja


a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Pergi kelingkungan sekitar
c. Mencoba mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
d. Menemukan 5 hubungan yang terjadi
e. Menuliskan identifikasi pada Lembar Kerja
f. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Menentukan jenis keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan
h. Menuangkan hasil dengan melengkapi tabel

IV. Hasil Pengamatan

Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
No Jenis hubungan Keuntungan pihak A Keuntungan pihak B
mutualisme

100
1. Lebah : membutuhkan Bunga : membutuhkan
nectar yang ada pada peran lebah untuk
bunga sebagai sumber membantu penyerbukan
makanan
2. Burung jalak : Kerbau : diuntungkan
mendapatkan makanan karena kutu-kutu yang ada
dari kutu yang ada di ditubuhnya hilang
tubuh kerbau

V. Pembahasan

Simbiosis mutualisme merupakan interaksi antar makhluk hidup yang saling


menguntungkan. Adanya interaksi tersebut membuat kehidupan dua atau lebih
makhluk hidup yang berinteraksi bisa saling mendukung dan terjaga dengan baik.
Tidak ada salah satu yang merasa dirugikan, sehingga bisa hidup berdampingan dengan
baik.

Contoh-contoh simbiosis mutualisme adalah :

 Lebah dan tanaman bunga


Lebah dan tanaman bunga adalah contoh simbiosis muutualisme karena saling
menguntungkan.
Lebah memerlukan nectar yang ada pada tanaman bunga sebagai sumber
makanan,sedangkan bunga membutuhkan peran dari lebah untuk membantu
penyerbukan
 Burung jalak dengan kerbau
Burung jalak mendapatkana makanan dari kutu-kutu yang ada pada tubuh kerbau,
sementara kerbau merasa nyaman karena kutu yang ada pada tubuhnya hilang.

VI. Kesimpulan
Dari beberapa contoh diatas dapat disimpulkan bahwa simbiosis mutualisme
merupakan simbiosis yang saling menguntungkan antara kedua makhluk hidup. Jadi
makhluk hidup yangsaling menguntungkan tersebut dapat hidup berdampingan dengan
baik.

C. SIMBIOSIS KOMENSALISME
I. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di Lingkungan sekitar

101
II. Alat dam Bahan
a. Alat-alat tulis.
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

III. Cara Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pergi kelingkungan sekitar
3. Mencoba mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan 5 hubungan yang terjadi
5. Menuliskan identifikasi pada Lembar Kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7. Menentukan jenis keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan
8. Menuangkan hasil dengan melengkapi tabel

IV. Hasil Pengamatan

Contoh simbiosis komensalisme dalam kehidupan sehari-hari


bisa kita lihat padatanaman anggrek yang menempel dipohon
klarasdia. Anggrek akan mendapatkan keuntungan karena
memiliki tempat untuk tumbuh, paparan sinar matahari, dan zat
lain yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Di lain pihak
pohon klarasdia tidak dirugikan atau diuntungkan dari adanya
pohon anggrek yang menempel.

V. Pembahasan

Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak
diuntungkan (netral).

Umumnya simbiosis komensalisme terjadi pada tumbuhan yang hidup dengan cara
epifit, yaitu menumpang pada tumbuhan lain.

Contoh simbiosis komensalisme adalah tanaman anggrek yang menempel pada pohon
klarasdia. Anggrek akan mendapatkan keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh,
paparan sinar matahari dan zat lain yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Di lain pihak
pohon klarasdia tidak dirugikan atau diuntungkan dariadanya pohon anggrek yang

102
menempel.

VI. Kesimpulan

Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa simbiosis komensalisme tidak merugikan
organisme yang lain. Satu organisme diuntungkan namun organisme yang lain tidak
dirugikan ataupun diuntungkan, namun organisme tersebut dapat hidup berdampingan
dengan tidak mengganggu satu dengan yang lain.

103
LAPORAN
PRAKTIKUM MANDIRI 2
SISTEM PENCERNAAN

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023

104
PRAKTIKUM MANDIRI 2
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar system pencernaan
2. Alat Tulis

D. LANDASAN TEORI
Sistem pencernaan merupakan suatu proses yang ,melibatkan organ-organ pencernaan.
Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan
yang siap diserap dalam tubuh.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi 2 macam,
sepertiberikut :
 Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah, serta peremasan
yang terjadi di lambung.
 Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan merubah makanan yang bermolekul besar menjadi makanan yang
bermolekul kecil.
Proses pencernaan makanan melalui proses bebagai berikut :
 Ingesti : pemasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut
 Mastikasi : Proses mengunyah makanan oleh gigi
 Deglutisi : Proses menelan makanan di kerongkongan
 Digesti : Pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim yang terdapat di lambung.

 Absorpsi : Proses penyerapan, terjadi di usus halus

 Defekasi : Pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk


tubuhmelalui anus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Memperhatikan gambar system pencernaan yang terdapat pada lembar kerja.
b. Mengurutkan system pencernaan tersebut mulai dari mulut.

105
c. Menuliskan bagian-bagian pada lembar kerja.
d. Menyimpulkan
e. Lakukan percobaan dari langkah 1 sampai dengan 4 sekali lagi. Kali ini slinki di ganti

F. HASIL PENGAMATAN

Gambar sistem pencernaan makanan


Keterangan gambar :
1) Kelenjar ludah
2) Parotis
3) Submandibularis (bawah rahang)
4) Sublingualis (bawah lidah)
5) Rongga mulut
6) Amandel
7) Lidah
8) Esofagus
9) Pankreas
10) Lambung
11) Saluran pankreas
12) Hati
13) Kantong empedu
14) Duodenum
15) Saluran empedu
16) Kolon

106
17) Kolon transversum
18) Kolonascenden
19) Kolondescenden
20) Ileum
21) Sekum
22) Appendiks/Umbai cacing
23) Rektrum/poros usus
24) Anus

G. JAWABAN PERTANYAAN
a. Sebutkan bagian dari system pencernaan yang
menghasilkan enzim?Jawab:
Kelenjar ludah, lambung dan usus halus
b. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ
tersebut?Jawab:
Enzim yang di hasilkan oleh kelenjar ludah adalah : Enzim
amylase Enzim yang di hasilkan pada lambung adalah : renin,
pepsin dan lipase
Enzim yang di hasilkan pada usus halus : sucrose, maltase, lactase, peptidase.
c. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!

Jawab:
Enzim amylase, menguraikan pati dalam makanan menjdi gula
sederhanaRenin, mengendapkan kasein atau protein susu
menjadi air susu.
Pepsin, memecah molekul-molekul protein menjadi
peptide.Lipase, mengubah lemak menjadiasam
lemak dan gliserol.
Sukrose, membantu mempercepat proses pemecahansukrosa menjadi glukosa.
Maltase, membantu mempercepat pemecahan maltose menjadi dua molekul glukosa.
Laktase, membantu proses pemecahan laktosa menjadi galaktosa dan glukosa
Peptidase, membantu memperepat proses pemecahan peptide menjadi asam amino

H. PEMBAHASAN
Sistem pencernaan pertama-tama melalui mulut dengan proses pencernaan mekanik
yaitu mengunyah makanan. Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah, yaitu galdula
parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis. Air ludah berperan penting
dalamperubahan zat secara kimiawi yang terjadi dalammulut. Enzim di dalam ludah yang
menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan
yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan didalam mulut oleh air liur disebut

107
dengan bolus.
Kemudian bolus bergerak dari mulut kelambung melalui kerongkongan yang
disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Dalam lambung
pencernaan kimiawi di bantu oleh getah lambung. Getah lambung mengandung bermacam-
macam zat kimia, getah lambung juga mangandung asam lambung dan enzim-enzim
pencernaan seperti renin, pepsinogen dan lipase. Asam lambung mempunyai fungsi
mengaktifkan enzim yang berada di getah lambung.
Selanjutnya kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfingter pilorus yang
berukuran kecil. Apabila otot ini berkontraksi maka kimus akan masuk ke usus halus dari
sedikit demi sedikit. Pencernaan yang terjadi di usus halus lebih bersifat kimiawi, karena
memerlukan bantuan enzim. Sisa pencernaan yang tidak digunakan oleh tubuh masuk
kedalam usus besar, kemudian dibantu oleh bakteri E.Coli berubah menjadi feses dan di
keluarkan melalui anus.

I. KESIMPULAN
 Sistem pencernaan selalu di bantu oleh enzim dalam proses pencernaan kimiawi
 Air dalam tubuh sangat membantu proses pencernaaan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka Ichan,M.dkk.(2001). Ilmu kesehatan dan Gizi . Jakarta
:Universitas Terbuka. STAR. (2002). Biologiuntuk SLTP kelas 1.
Media Karya Putra.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran :
Semoga dengan mempelajari pencernaan manusia kita jadi lebih tau tentang
prosespencernaan manusia dari awal sampai akhir.

108
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Pengamatan system pencernaan manusia

109
LAPORAN
PRAKTIKUM MANDIRI 3
MATA

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

110
LAPORAN
PARAKTIKUM MANDIRI 3
MATA

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan bintik buta

B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
b. Menentukan Jarak benda yang anda lihat yang bayanganya tepat mengenai bintik buta

C. ALAT DAN BAHAN


a. Gambar A dan B
b. Table pengamatan
c. Alat tulis dan penggaris

D. LANDASAN TEORI
Bola mata vertebrata terdiri atas sklera (sclera) lapisan luar yang keras dan berwarna
putih,terbuat dari jaringan ikat dan lapisan dalam yang tipis dan berpigmen, disebut koroid.
Dibagian depan mata sklera menjadi kornea (cornea) yang transparan, yang melewatkan
cahaya ke dalam serta bertindak sebagai lensa tetap. Dibagian depan mata, koroid
membentuk iris banyak berbentuk donat yang memberikan warna pada mata. Dengan
mengubah ukuran iris meregulasi jumlah cahaya yang memasuki pupil, lubang di tengah
iris tepat di dalam koroid, retina membentuk lapisan terdalam dari bola mata dan
mengandung lapisan-lapisan neuron dan fotosreseptor . Infomasi dari fotoreptor
meninggalkan mata pada cakram optik, suatu titik bagian luar bawah retina tepat saraf optik
melekat ke mata karena tidak ada fotoreseptor dalam cakram optik, terbentuklah bintik buta
(blid spot) cahaya ke bagian retina tersebut tidak terdeteksi (Campbell, 2008:274)

Setiap individu memiliki jarak bintik buta yang berbeda-beda dengan individu yang
lainnya saat melihat objek. Saat kita tidak dapat melihat suatu objek pada jarak tertentu,
maka itulah jarak titik buta.Semua implus syaraf dibangkitkan oleh batang dan kerucut. Sel
batang dan kerucut merupakan bagian retina yang mampu menerima rangsang sinar
tak berwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel
kerucut).Sel batang dan sel kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf
optik, oleh karena itu objek dapat ditebak bentuknya. (Alfiana, 2016)
Kita melihat suatu benda dengan dua mata. Bayangan benda jatuh di retina mata
kanandan kiri pada titik-titik yang selaras, lalu implus-implus dari titik itu diintrepretasikan
di otaksebagai suatu bayangan. Bila satu mata ditekan, maka titik-titik selaras itu berhak

111
posisinya akibatnya kita akan melihat dua bayangan. (Sri M, 2016:28)
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang
masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut
sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya
menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus
oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda

Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini
akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf
optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu
benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian
bintik buta pada retina.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan Bintik buta 1
 Siapkan alat dan bahan, table pengamatan dan alat tulis
 Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
 Peganglahgambar yang tersedia dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.
 Pusatkan pandangan mata anda pada tanda positif (+) selanjutnya secara
perlahan- lahan dekatkan gambartersebut ke bagian mata anda dengan
pandangan mata kanananda tetap terfokus pada tanda (+) tersebut.

 Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar
tersebut tampak dalam pandangan mata anda?

b. Percobaan Bintik buta 2


 Perhatikan gambar yang telah disiapkan
 Tutup mata kiri anda dengan jari tangan, dan dengan mata kanan
anda,pandanglahtanda positif (+) secara tajam,jarak gambar mulai dengan
60 cm dari mata anda.
 Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambartersebut kearah muka anda,
sementara pandangan anda tetep tertuju pada tanda (+).
 Catatlah semua pengamatan pada lembar pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN

Table hasil pengamatan bintik buta 1

No Jarak gambar A dari Dengan focus pada tanda positif (+) Ket
mata anda maka tanda bundaran hitam
1 60 cm Tampak jelas

112
2 30 cm Tampak jelas
3 15 cm Tampak jelas
4 6 cm Buram
5 5 cm Buram hapit tidak terlihat
6 3 cm Tidak terlihat

Keterangan : Pada jarak 5 cm tanda (•) hampir tidak nampak oleh mata.
Table hasil pengamatan bintik buta 2

Dengan focus pada tanda positif (+) maka :

No Jarak gambar A dari Garis pendek tampak


Garis pendek
mata anda menyatu dengan garis
panjang *)
1 60 cm Tampak jelas
2 20 cm Tampak buram
3 10 cm Buram
4 5 cm Hapir tdk √

G. JAWABAN PERTANYAAN
a. Pada percobaan bintik buta 1, mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan anda pada
jarak tertentu?
Jawab :
Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena focus mata kita ke tanda (+), semakin
dekat jarak focus maka tanda (•) akan hilang.
b. Pada percobaan bintik buta 2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda? Jelaskan?
Jawab :
Pada percobaaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena focus
benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm kedua garis tersebut
menyatu

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan 1, pada jarak 60 cm, focus mata masih baik dan tanda (+) terlihat
jelas. Jarak pandang semakin dekat maka tanda (•) akan semakin hilang karena pandangan
focus ke tanda (+). Dan pada percobaan 2 pada jarak 60 cm pandangan masih baik dan
tanda masih tampak jelas, setelah jarak 5 cm garis akan tampak menyatu.
Pada saat melakukan percobaan dibantu oleh seorang teman untuk mengukur jarak
ketika fokus kita telah menemukan bintik buta dan jarak ketika ingin memulai percobaan

I. KESIMPULAN
Jarak bintik buta adalah jarak dimana kita tidak dapat melihat suatu objek pada jarak
tertentu. Bintik buta ini berhubungan dengan sel kerucut (yang mampu menerima sel
berwarna) dan sel batang (yang mampu menerima sel tidak berwarna)

Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak

113
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Maryanti, Sri. 2016. Modul Praktikum Biologi Umum. Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-bintik-buta-ipa-
sd.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran :
1. Lakukan percobaan dengan bantuan teman anda.
2. Lakukan percobaan beberapa kali agar hasil maksimal

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Percobaan bitnik buta 1 Percobaan bitnik buta 2

LAMPIRAN GAMBAR

114
LAPORAN
PRAKTIKUM MANDIRI 4
ALAM SEMESTA

WASILATUN NAJATI
857984503

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

115
PRAKTIKUM MANDIRI 4
GERHANA

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerhana

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastic dengan diameter 10 cm
4. Lampu senter
5. Spidol

D. LANDASAN TEORI
Gerhana matahari adalah penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda
langit lainnya. Ketika benda langit menerima cahaya dari matahari, benda tersebut
membentuk bayang-bayang kerucut yang memanjang menjauhi matahari. Daerah yang
paling gelap disebut umbra dan daerah bayang-bayang yang sama disebut penumbra.
Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup
oleh bola pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong.
Saat bola pingpong digerakkan kekiri dan kekanan, bentuk bayangan yang ada pada
bola tenis akan tampak berubah-ubah.
Eksperimen yang dilakukan menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari.
Cahaya senter diumpamakan sebagai sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan.
Saat gerhana matahari, bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian
sinar matahari kepermukaan bumi tertutup oleh bulan.

Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana
matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.
Gerhana matahari total terjadi pada saat bulan menutup seluruh cahaya matahari
yang mengakibatkan daerah yang tertutupi menjadi gelap total.
Gerhana matahari sebagian, terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana

116
hanya menutupi sebagian dari piringan matahari, sehingga daerah yang tertutupi hanya
mengalami sebagian gelap.
Gerhana matahari cincin, terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada
ukuran piringan matahari, sehingga bagian piringan matahari pada sekeliling bulan tampak
seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana bulan hibrida adalah peralihan (transisi) dari gerhana matahari total ke
gerhana matahari cincin, sehingga mengakibatkan di satu titik gerhana ini akan muncul
sebagai gerhana matahari total dan pada titik lain muncul sebagai gerhana matahari cincin.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Tulislah bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan plastic
sebagai globe(bumi).
b. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis sehingga dapat berdiri tegak,
lakukan halyang sama pada bola plastik.
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing
d. Susun di atas meja dalam ruang gelap.

Lampu senter/proyektor film Globe/bola plastik bola pingpong


Susunan alat gerhana bulan

e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai
globe.Catatlah dalam lembar pengamatan

f. Susun percobaan sepertil angkah no 4 dengan merubah posisi bola


pingpong denganbola plastik (globe).

Lampusenter bola pingpong Globe


Susunan alat gerhana matahari

g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalanya sinar yang menimpa bola

117
pingpongdan diterima oleh globe. Catat dalam lembar pengamatan

F. HASIL PENGAMATAN
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan
bumiberada pada satu garis lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan
bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bag I pengamat dalam daerah bayang-
bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari,
bulan dan bumipada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga
bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada
siang hari.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda
langitlainnya
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan?Proses terjadinya
gerhana matahari adalah sebagai berikut:
Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan

Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu
garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi
sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
3. Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!
Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur

H. PEMBAHASAN
Gerhana matahari terjadi jika bulan berada di antara matahari dan bumi dalam satu garis.
Keterangan:
a. Matahari penuh
b. Gerhana parsial
c. Gerhana total
d. Gerhana parsial
e. Matahari penuh

Gerhana bulan terjadi jika bumi berada diantara matahari dan bulan dalam satu
garis lurus.

118
Keterangan ;
a. Bulan penuh
b. Gerhana parsial
c. Gerhana total
d. Gerhana parsial
e. Bulan penuh

I. KESIMPULAN
Gerhana terjadi karena adanya penggelapan cahaya suatu benda langit oleh benda langit
lainnya. Gerhana matahari terjadi jika bulan berada di antara matahari dan bumi dalam
satu garis. Gerhana bulan terjadi jika bumi berada diantara matahari dan bulan dalam
satu garislurus.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M.dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
https://www.amongguru.com/percobaan-sains-sederhana-membuat-gerhana-matahari/
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA 1 petunjuk Praktikum. Jakarta:
UniversitasTerbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran :
1. Lakukan percobaan di suasana yg agak gelap, agar hasilnya bisa maksimal
2. Lakukan bercobaan beberapa kali

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Praktikum Gerhana

119

Anda mungkin juga menyukai