Anda di halaman 1dari 23

FOTOSINTESIS, REAKSI UMUM FOTOSINTESIS, PERANAN

KLOROFIL DAN CAHAYA, MEKANISME MASUKNYA


DARI CAHAYA METAHARI KE DALAM
SEL TUMBUHAN

Nama Kelompok:

1. Nama: Rachel Deswita Nim: 2101011138


2. Rifka sri rahayu 2101011139
3. Riska Imelda Panjaitan 2101011140
4. Risnawati 2101011141

NAMA DOSEN
TETTY NOVERITA, S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI S1 FARAMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ilmiah tentang “ Fotosintesis, Reaksi Umum Fotosintesis, Peranan Klorofil
Dan Cahaya, Mekanisme Masuknya Dari Cahaya Metahari Ke Dalam Sel
Tumbuhan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................


........................................................................................................................3
2.1. Proses Fotosintesis...........................................................................
3
2.2. Reaksi Kimia Fotosintesis, Bagaimana Proses dan Faktornya........
4
2.3. Reaksi Kimia Fotosintesis................................................................
5
2.4. Faktor-Faktor dari Hasil Reaksi Kimia Fotosintesis........................
5
2.5. Pengertian Klorofil, Sifat-Sifat, dan Peranannya dalam
Fotosintesis.......................................................................................
........................................................................................................8
2.6. Pengertian Klorofil...........................................................................
8
2.7. Sifat-Sifat Klorofil...........................................................................
8
2.8. Peran Klorofil dalam Fotosintesis....................................................
9

ii
2.9. Peranan klorofil pada proses fotosintesis.........................................
10
2.10. Manfaat Klorofil...............................................................................
11
2.11. Mekanisme Masuknya Energi Cahaya Matahari Ke Dalam Sel
Tumbuhan........................................................................................
......................................................................................................11
2.12. Reaksi Cahaya Pada Fotosintesis.....................................................
13

BAB III PENUTUP.........................................................................................


......................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan......................................................................................
17
3.2. Saran.................................................................................................
18

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


......................................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh
dan hidup. Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semuanya diperoleh atau berasal dari
tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu, dan telur yang
semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi
(makanan) manusia di peroleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan
memperoleh makanan atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya.
Berdasarkan makanan yang dikomsumsinya, hewan dibagi menjadi 3 jenis
diantaranya, hewan karnivora atau biasa disebut dengan pemakan daging
contohnya adalah buaya, komodo dan burung elang. Lalu, jenis hewan lainnya
yaitu hewan herbivora atau biasa disebut dengan pemakan tumbuhan contohnya
adalah kelinci, gajah dan kuda. Dan jenis hewan yang lainnya yaitu hewan
omnivora yang biasa disebut dengan pemakan daging dan tumbuhan atau hewan
pemakan keduanya contohnya adalah ayam, bebek dan panda.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri untuk
memenuhi segala kebutuhan makanan dan energinya. Untuk membangun
tubuhnya dan mendapatkan energi, manusia dan hewan mengambil zat-zat yang
berasal dari tumbuhan sebagai sumber makanannya. Hal ini menunjukan bahwa
manusia dan hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan
hidupnya (1).
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk hidup
yang membutuhkan energi, tumbuhanpun demikian. Tumbuhan juga sangat
membutuhkan energi dan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan
dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses. Fotosintesislah
proses yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan (2).
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh
makanan dan energinya dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan,

1
tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat membuat makanannya
sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan
makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya (3).
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang
terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida
dengan bantuan energi cahaya atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan
glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup sangat
bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari
senyawa anorganik dinamakan organisme autrotof.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proses Fotosintesis


Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai
makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang berarti Cahaya dan Synthesis
yang berarti proses pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan
proses mengolah bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan
menggunakan bantuan dari cahaya (4).
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah
karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari
udara dan mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula.
Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen. Proses atau reaksi ini sangat
memerlukan energi yang secara alami didapat dari cahaya matahari. Energi dari
cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan terdiri
dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat menghasilkan
oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk membentuk
senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan
bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada
hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi, gula atau glukosa
dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia (4).
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang
disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya
yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh

3
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

2.2. Reaksi Kimia Fotosintesis, Bagaimana Proses dan Faktornya

Ilustrasi reaksi kimia fotosintesis. Foto: Smithsonian Science Education Center


Reaksi kimia fotosintesis merupakan cara tumbuhan untuk memproduksi energi
kimia yang bermanfaat bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya.

Fotosintesis berlangsung di bagian tumbuhan yang memiliki kloroplas.


Misalnya, pada daun dan batang yang bewarna hijau. Kloroplas mengandung
klorofil yang merupakan bahan utama untuk menyerap energi cahaya.
Proses tersebut mengubah sinar matahari menjadi makanan atau energi
bagi tumbuhan. Tumbuhan hijau membutuhkan sinar matahari untuk dapat
melakukan proses ini, sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi.
Tumbuhan hijau dikategorikan sebagai organisme autotrof, yakni
organisme yang dapat membuat makanannya sendiri (5).

4
2.3. Reaksi Kimia Fotosintesis

Ilustrasi reaksi kimia fotosintesis. Foto: Oregon Forest Resources Institute.


Karbon dioksida (CO₂) akan diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui
stomata. Sementara itu, air (6H₂O) diambil dari dari dalam tanah oleh akar dan
diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).

Ketika cahaya Matahari muncul, zat klorofil pada daun akan menyerap
cahaya tersebut sebagai energi utama dalam pembuatan glukosa.
Sehingga, proses pembuatannya seringkali terjadi pada pagi dan siang hari.
Pada proses tersebut, glukosa yang dihasilkan akan menjadi bahan dasar yang
nantinya diolah kembali menjadi zat makanan seperti protein, lemak, vitamin dan
senyawa lainnya.
Zat makanan yang terbentuk digunakan untuk proses respirasi dan sisanya
akan disimpan pada batang, akar, buah, dan biji. Oksigen yang dihasilkan dari
proses fotosintesis akan dilepaskan ke udara bebas. Saat kita duduk di bawah
pohon pada siang hari, maka akan terasa lebih segar (5).

2.4. Faktor-Faktor dari Hasil Reaksi Kimia Fotosintesis


Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berikut
ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi reaksi keseimbangan kimia
fotosintesis.

5
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dibagi menjadi 9
bagian diantaranya :
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya
yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang
gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas
tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi
cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat.
Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan
pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun
menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju proses fotosintesis.
3. Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau
karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses
fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni
atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat.
Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan
intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju
fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-
pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 10 0 , kerja
enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu
tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis
dengan baik pada kisaran suhu 10-35 0 .

6
5. Oksigen
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju
fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan
sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah
Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).
7. Air
Tumbuhan sangat membutuhkan air. Jika tumbuhan kekurangan air, maka
tumbuhan tersebut akan layu. Jika daun layu, maka stomata cenderung menutup.
Akibatnya difusi karbondioksida dari udara terhambat.
8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang
sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh
membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa (5).

7
2.5. Pengertian Klorofil, Sifat-Sifat, dan Peranannya dalam Fotosintesis
Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.
Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup yang memanfaatkan sinar
matahari. Sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis agar dapat bertahan hidup.
Fotosintesis adalah peristiwa perubahan senyawa anorganik (CO2 dan
H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya
matahari. Ada banyak faktor utama yang mempengaruhi proses fotosintesis, salah
satunya adalah klorofil. Klorofil adalah sebuah pigmen yang terdapat dalam
krolopas yang berfungsi untuk menyerap sinar matahari (6).

2.6. Pengertian Klorofil


Menurut penelitian Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator
Kekurangan Air pada Tanaman yang dilakukan oleh Nio Song Ai dan Yunia
Banyo, klorofil berasal dari bahasa Yunani, yakni chloros artinya hijau dan
phyllos artinya daun.
Istilah klorofil kemudian mulai digunakan pada tahun 1818 untuk
menamai pigmen yang diambil dari ekstrak tanaman dengan menggunakan pelarut
organik. Adapun pengertian klorofil ialah pigmen yang memberikan warna hijau
pada tumbuhan, seperti tumbuhan bertingkat tinggi, alga dan bakteri fotosintetik.
Klorofil terletak pada kloroplas, yakni organel sel tanaman yang mempunyai
membran luar, membran dalam, ruang antar membran dan stroma.
Kloroplas adalah bagian tumbuhan yang menjadi tempat dari klorofil
berada (7).

2.7. Sifat-Sifat Klorofil


Dikutip dari buku Pigmen Klorofil yang ditulis oleh Dwidjoseputro,
klorofil memiliki beberapa sifat yang dikelompokkan menjadi sifat fisik dan sifat
kimia. Sifat fisik dan sifat kimia klorofil ialah:

8
1. Sifat Fisik
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya dengan
gelombang yang berlainan atau gelombang yang berpendar atau berfluoresensi.
Klorofil memiliki kemampuan untuk menyerap sinar dengan panjang gelombang
antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru.
2. Sifat Kimia
Berikut beberapa sifat kimia yang dimiliki pigmen klorofil, yakni:
a. Tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih
polar, seperti etanol dan kloroform
b. Inti magnesium akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam,
sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang
berwarna coklat.

2.8. Peran Klorofil dalam Fotosintesis


Seperti yang disebutkan sebelumnya, klorofil merupakan salah satu faktor
utama dalam peristiwa fotosintesis. Hal tersebut disebabkan oleh fungsi utama
yang dimiliki klorofil.
Klorofil memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis karena
memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1. Menyerap Sinar Matahari
Klorofil berfungsi sebagai penyerap cahaya matahari yang berupa radiasi
elektromagnetik pada spektrum kasat mata.
Cahaya matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah
sampai violet, tetapi tidak semua panjang gelombang diserap dengan baik oleh
klorofil.
2. Memicu Fiksasi CO2 untuk Menghasilkan Karbohidrat
Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis diubah menjadi protein,
lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya.

9
3. Menyediakan Energi Bagi Ekosistem
Fotosintesis akan terjadi jika terdapat klorofil di dalam tumbuhan. Hasil dari
proses fotosintesis ialah oksigen, udara yang dibutuhkan oleh beberapa
komponen biotik di dalam suatu ekosistem, seperti hewan dan manusia (8).

2.9. Peranan klorofil pada proses fotosintesis


1. Klorofil yang memberi warna hijau pada daun tumbuhan yang berwarna hijau.
Klorofil disebut zat hijau daun.
2. Molekul klorofil mampu menyerap cahaya merah, biru, dan ungu. Hingga
memantulkan warna hijau kekuningan yang kerap dilihat manusia.
3. Klorofil sangat dibutuhkan oleh tubuhan untuk berfotosintesis selain air,
karbondioksida, dan cahaya.
4. Klorofil pada proses fotosintesis mengubah cahaya matahari menjadi energi.
5. Klorofil yang menyerap cahaya, meneruskan, dan mengolah cahaya ke tempat
terjadinya fotosintesis (mesofil) bersama karbondioksida dan air.
6. Secara tidak langsung, klorofillah yang membantu menghasilkan reaksi kimia
berupa gula dan oksigen.
7. Klorofil juga mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat untuk energi
tumbuhan.
8. Klorofil juga membuat gula (glukosa) sebagai pusat produksi pangan dari sel-
sel tanaman.
9. Bahkan klorofil juga membantu menciptakan oksigen pada proses fotosintesis
ini.
10. Berkat klorofil, tumbuhan bisa dengan mandiri membuat makanannya sendiri.
11. Klorofil mengolah senyawa kimia yang berasal dari sinar matahari dengan
pigmen yang dimilikinya.
12. Klorofil mampu membersihkan udara dengan menyerap karbondioksida dan
menciptakan

10
2.10. Manfaat Klorofil
1. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Zat hijau di dalam klorofik membantu membersihkan usus dan
menghilangkan ketegangan usus. Sehingga pencernaan Anda akan bersih
dari zat-zat berbahaya yang tertinggal.
2. Menghilangkan bau mulut
Klorofil tinggi akan sifat anti bakteri di dalamnya, maka klorofil mampu
membantu menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh bakteri di
dalam mulut.
3. Mengurangi sakit karena pankreatitis
Klorofil jika disuntikkan intravena membantu mengurangi rasa sakit dan
gejala lain yang berhubungan dengan pankreatitis.
4. Menurunkan berat badan
Klorofil membantu dalam mengendalikan nafsu makan dengan menjaga
kadar gula darah stabil dalam tubuh. Kedua hal ini berperan besar dalam
proses penurunan berat badan.
5. Kanker
Pada pasien kanker, zat beracun yang disebut karsinogen bertanggung
jawab atas kerusakan gen. Klorofilin yang ada di dalam klorofil berfungsi
untuk mengurangi karsinogen tersebut sehingga mampu membantu proses
penyembuhan pasien kanker.

2.11. Mekanisme Masuknya Energi Cahaya Matahari Ke Dalam Sel


Tumbuhan
Proses fotosintesis merupakan proses tumbuhan dalam memproduksi
makanannya sendiri. Proses fotosintesis melibatkan peran cahaya matahari.
Proses fotosintetis dapat disebut sebagai proses reaksi kimia yang terjadi
pada tumbuhan berklorofil hijau dengan cahaya matahari.
Fotosintesis berlangsung dalam kondisi di mana energi cahaya
matahari mengalami perubahan energi kimia bermanfaat untuk mengubah
air, karbondioksida, dan mineral menjadi oksigen dan senyawa organik.

11
Tempat proses fotosintesis berlangsung di daun, tepatnya di sel
tumbuhan bernama Kloroplas. Sel-sel ini mengandung klorofil. Dalam
prosesnya, karbondioksida di udara masuk melalui stomata di daun. Pada
saat yang sama akar tumbuhan menyerap air dari dalam tanah kemudian air
didistribusikan ke seluruh bagian tumbuhan terutama daun.
Di daun, karbondioksida dan air berproses dengan sinar matahari
menghasilkan glukosa, oksigen, dan air. Proses panjang inilah yang disebut
dengan proses fotosintesis. Orang awam akan menyebutnya sebagai proses
memproduksi makanan sendiri.
Oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut kemudian
didistribusikan ke seluruh bagian tanaman. Seperti halnya oksigen dalam
darah manusia yang didistribusikan ke seluruh tubuh manusia. Oksigen pada
tanaman dilepaskan melalui stomata. Sementara glukosa akan
didistribusikan ke seluruh bagian tumbuhan melalui sel tumbuhan.
Oksigen yang dihasilkan tumbuhan tidak hanya akan dinikmati oleh
tumbuhan itu sendiri, melainkan Oksigen juga akan dilepaskan ke seluruh
lingkungan sekitar dan akan dihirup oleh seluruh makhluk hidup yang ada
di dunia. Oleh karenanya, kita, manusia dan hewan sangat membutuhkan
keberadaan tumbuhan untuk memproduksi oksigen. Bila tak ada tanaman
sama sekali, kita akan kekurangan oksigen, lingkungan sekitar juga menjadi
gersang.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju
fotosintesis:
1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

12
4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis
jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang
tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah
memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

2.12. Reaksi Cahaya Pada Fotosintesis


1. Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksiNADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti
bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,
sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap
cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

Gambar2. Bagaimana suatu Fotosistem Menangkap Cahaya


Sumber:Campbelldan Reece,2002 :185

13
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II
menyerap cahaya matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan
menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II
akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air
akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini
akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid. Dengan menggunakan
elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk
PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran
lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke
suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang
terjadi di PS II adalah
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke
PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah
bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian
ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.
Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I.
Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, yang menerima
elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai
sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin
tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut
feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir
pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi
ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP + reduktase. Sehingga
reaksinya adalah:
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH

14
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke
dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP
dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+
pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat
anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang
adalah sebagai berikut
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus
Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom
karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang
menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan
CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco.
Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan
C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat
yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah
phosphoenolpyruvate carboxilase.

Gambar3. Diagram Siklus Calvin


Sumber :Campbell danReece,2002:190

15
Diagraminimenelusuriatomkarbon(bolaabu-abu)yangmengikutisiklus
Calvin. Ketiga fase dari sikluss Calvin menjelaskan fase-fase yang didiskusikan
di dalam modul ini. Untuk setiap tiga molekul CO2 yang memasuki siklus
Calvin; hasil bersihnya adalah satu molekul gliseraldehid-3-fosfat(G3P),yaitu
suatu gula berkarbon-3.Untuk setiap G3P yang disintesis, siklus Calvin
menghabiskan sembilan molekul ATP danenam molekul NADPH. Reaksi terang
melanjutkan siklus Calvin dengan menghasilkan kembali ATP dan NADPH (9).
Dalam hubungannya dengan pembentukan karbohidrat dalam proses
fotosintesis, karbohidrat ini merupakan hasil kerjasama antara reaksi terangd
engan siklus Calvin seperti terlihat dalam gambar berikut ini:

Gambar4.Diagram Alur Ikhtisar Fotosintesis: Kerjasama antara Reaksi Terang


dengan SiklusCalvin.
Sumber :CampbelldanReece,2002 :180
Keterangan Gambar: Didalam kloroplas, membrantilakoid adalah tempat
berlangsungnyareaksi terang; sedangkan siklus Calvin berlangsung di dalam
stroma. Reaksi terang menggunakan eneergi matahari untuk membentuk
ATP daan NADPH, yang masing-masing berfungsi sebagai energi kimia
dan tenaga peereduksi di dalam siklus Calvin. SiklusCalvin menggabungkan
CO2menjadi molekulorganik, yang dikonversikanmenjadigula (10).

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas Fotosintesis terjadi dalam dua rangkaian reaksi
kimia yang berurutan. Pada rangkaian pertama, yang dikenal sebagai reaksi yang
bergantung pada cahaya, klorofil dan pigmen lain menyerap cahaya matahari dan
menggunakan tenaga itu untuk menghasilkan molekul adenosina trofosfat (ATP)
dan nikotinamida adenina dinukleotida fosfat, koenzim II (NADPH2), yang
memindahkan energi.
Berdasarkan makalah tentang proses fotosintesis yang dijelaskan melalui
beberapa materi singkat diatas maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Proses fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang
sempurna.
2. Fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi
terang menggunakan sinar matahari sedangkan reaksi gelap hanya melibatkan
proses kimiawi.
3. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada
reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan langsung
dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak
dihasilkan.
4. Dalam Fotosintesis bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
5. Dalam Fotosintesis bahan yang dihasilkan berupa glukosa dan O2.
6. Fotosintesis sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting diantaranya
cahaya, enzim.

17
3.2. Saran
Berdasarkan makalah tentang proses fotosintesis yang dijelaskan melalui
beberapa materi singkat diatas maka penulis menyarankan :
1. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem
pembelajaran dikelas harus diselingi dengan kegiatan praktek diluar ruang
kelas.
2. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem
pembelajaran dikelas harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang lebih
memadai.
3. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya sistem
pembelajaran di kelas, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal ataupun
tugas lainnya yang bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa tentang bab
yang dipelajari.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. (2013). Facts on Plant Cell. http://www.plantcell.us/. Dikunjungi


2 Maret 2015.
2. Anonim. (2013). Cell Wall, Plant Anatomy.
3. Anonim. (2017). Transport of Water and Solutes in Plants.
https://courses.lumenlearning.com/boundlessbiology/chapter/transport-of-
water-and-solutes-in-plants/. Dikunjungi 21 Oktober 2017. Anonim.
(2017). Chloroplast..http://www.mhhe.com/biosci/esp/2001_gb.
4. Biology. 12th ed. McGraw-Hill Companies, Inc. Eveline, Y. (2013). Cintai
Pohon Sejak Dini. https://www.kompasiana.com/eveline/cintai-pohon-
sejakdini_551fb29ba33311db2bb67188. Dikunjungi 22 Oktober 2017.
5. Iswari, R.D & Utomo, S.W. (2017). Evaluasi Penerapan Program
Adiwiyata Untuk Membentuk Perilaku Peduli Lingkungan di Kalangan
Siswa.
6. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 15 (1): 35-41. Kerr, S. (2016). Plant
Development: Tissue Differentiation and Function.
http://bio1520.biology.gatech.edu/growth-and-reproduction/plant-
development-i-tissue-differentiationand-function/. Dikunjungi 21 Oktober
2.
7. Lakitan, B. (2008). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Edisi 1. Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
8. Nugroho, H., Purnomo & Sumardi, I. (2006). Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Edisi ke-1. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
9. Starr, C., Taggart, R., Evers, C. & Starr, L. (2012). Biologi: Kesatuan dan
Keragaman Makhluk Hidup (terj. Yenny Prasaja). Edisi 12. Penerbit
Salemba Teknika, Jakarta.
10. Taiz, L. & Zeiger, E. (2006). Plant Physiology. 4th ed. Sinauer Associates,
Inc.

19

Anda mungkin juga menyukai