Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tiurmaida E.

B Manihuruk

Jurusan : Sosiologi

Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia

Kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar


Dewantara
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)
hidup dan tumbuhnya
tumbuhnya kekuatan
kekuatan kodrat anak. Pendidikan bertuj
bertujuan
uan untuk menuntun
menuntun
(memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat
memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas
kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa. KHD menjelaskan bahwa
dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat
alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak an ak berada,
sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. KHD hendak
mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai
kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman,
pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak un untuk
tuk memiliki Keterampilan
Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya
peserta didik di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan
peserta didik di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur. KHD menegaskan juga
bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan
zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat
berbeda dengan para peserta didik pertengahan dan akhir abad ke-20. Kodrat alam
Indonesia dengan memiliki 2 musim (musim hujan dan musim kemarau) serta
bentangan alam
a lam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keberagaman
dalam memaknai dan menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus
berkembang dinamis mempengaruhi
mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid. Bu Budi
di pekerti
juga merupakan dasar pemikiran KHD, yakni perpaduan harmonis antara pikiran,
perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat. Hal
ini menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
pendidikan. Budi pekerti merupakan modal dasar kebahagiaan yang berperi-
kemanusiaan. Budi pekerti merupakan kunci untuk mencapai keselarasan dan
keseimbangan hidup (harmoni).

Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru dan perubahan diri yang saya
alami dan akan saya praktekkan di sekolah

Saya berpikir bahwa


bahwa anak atau peserta didik adalah kertas kosong yang harus
ditransfer dengan ilmu pengetahuan. Tugas saya seorang guru adalah untuk
mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Namun setelah mempelajari topik ini
pemikiran saya telah berubah, kegiatan yang akan dilakukan agar
agar proses pembelajaran
yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat terwujud dengan
menerapkan merdeka belajar, kemerdekaan belajar yang memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk senyaman mungkin dalam suasana bahagia tanpa adanya rasa
tertekan. Merdeka belajar yang berorientasi dan berpusat kepada peserta didik dengan
pendekatan pendidikan yang holistik. Pendidikan holistik adalah pendidikan untuk
membangun tumbuh kembang anak dengan mengembangkan segala potensi yang ada
pada diri anak secara seimbang yang nantinya menghasilkan kebijaksanaan
keb ijaksanaan dan nilai-
nilai kemanusiaan sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang merupakan cikal
bakal dari Profil Pelajar Pancasila yang Beriman dan Bertakwa Kepada
K epada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandir, Bernalar Kritis, Gotong Royong,
Berkebinekaan Global. Saya juga harus memberikan tuntunan kepada anak didik
dengan lebih sabar dan ikhlas, karena mereka masing-masing unik dan berbeda. Tidak
perlu memberikan hukuman yang sifatnya tidak mendidik, memberikan
member ikan teladan agar
mereka bisa melihat dan menirunya. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan
bagi mereka dengan mencoba
mencoba berbagai macam model pembelajaran.

Proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH


dewantara secara
secara konkret sesuai dengan konteks sosial budaya

Konteks dan nilai dalam budaya lokal juga menjadi unsur penting dalam
mendidik anak. Mengingat adanya faktor kodrat anak dan kodrat alam, beberapa nilai
lokal seperti permainan tradisional bisa disisipkan bahkan menjadi media dalam
mendidik anak. Di sumatera barat terdapat
terdapa t banyak permainan tradisional seperti
bakiak dan cakbur (galah panjang), yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
serta menimbulkan rasa senang dan gembira pada anak. Permainan ini juga dapat
menjadikan anak mudah bersosialisasi dan mengembangkan aspek kepribadian
terutama saling bekerjasama, toleransi, sportif, aktif dalam berkomunikasi dengan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai