Anda di halaman 1dari 50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data melalui angket


yang disebar. Angket ini diisi oleh responden, yaitu sebanyak 254 mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019. Data
yang diperoleh dari pengisian angket, lalu diolah dan disajikan kedalam bentuk
analisis deskriptif, analisis regresi, uji hipotesis, dan koefisien determinan.
Pengolahan data tersebut diperoleh dan diketahui informasi dari masing-masing
variabel, yaitu kepuasan pembelajaran jarak jauh, fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar.

4.1.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisis data dengan cara


mendeskripsikan atau menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian, yaitu
kepuasan pembelajaran jarak jauh, fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media
pembelajaran daring, dan motivasi belajar. Untuk melakukan analisis deskriptif
dibantu dengan program aplikasi IBM SPSS 25. Analisis statistik deskriptif dalam
penelitian ini dijelaskan dan digambarkan per masing-masing variabel. Data-data
dalam variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh, fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar diperoleh dengan
menyebar angket kepada responden. Berikut ini hasil pengolahan dan penjelasan
analisis statistik deskriptif masing-masing variabel.

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Pembelajaran


Jarak Jauh Mahasiswa (Y)

Hasil penelitian analisis deskriptif variabel kepuasan pembelajaran jarak


jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket yang disebar kepada
254 responden dengan jumlah pernyataan sebanyak 20 butir. Kemudian data ini
diolah menggunakan IBM SPSS 25 dan diperoleh hasil analisis deskriptif untuk
variabel

75
76

kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi dapat dilihat


pada Tabel 4.1, sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh
Mahasiswa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kepuasan PJJ
Mahasiswa
254 39 100 78,35 11,212
Pendidikan
Ekonomi (Y1)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi sebesar 39 dan nilai tertinggi sebesar 100. Kemudian nilai
rata-rata pada variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi sebesar 78,35 dan standar deviasi sebesar 11,212. Berdasarkan kategori
deskriptif, nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Semarang tergolong dalam kategori tinggi, namun walaupun tinggi terdapat
permasalahan yang terjadi sehingga perlu untuk diselesaikan terutama dalam
indikator kepastian (assurance). Data penelitian tentang kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang berasal dari jawaban responden,
setelah dianalisis dan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi akan terlihat
seperti Tabel 4.2. sebagai berikut:
77

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh
Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 85 - 100 66 26 % Sangat Tinggi
2. 69 - 84 146 57,4 % Tinggi
3. 53 - 68 37 14,6 % Cukup 78,35
4. 37 - 52 5 2% Rendah
5. 21 - 36 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata mahasiswa Pendidikan


Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 memiliki
kepuasan terhadap pembelajaran jarak jauh, namun terdapat juga permasalahan
yang terjadi. Sebanyak 66 mahasiswa dengan persentase 26 % memiliki kepuasan
terhadap pembelajaran jarak jauh dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 146 dari
254 mahasiswa dengan persentase 57,4 % memiliki kepuasan terhadap
pembelajaran jarak jauh dalam kategori tinggi. Sebanyak 37 mahasiswa dengan
persentase 14,6
% memiliki kepuasan terhadap pembelajaran jarak jauh dalam kategori cukup.
Sebanyak 5 mahasiswa dengan persentase 2 % memiliki kepuasan terhadap
pembelajaran jarak jauh dalam kategori rendah.

1. Keandalan (Reliability)
Data mengenai indikator keandalan (reliability) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai keandalan termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Indikator Keandalan (Reliability)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 60 23,6 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 161 63,4 % Tinggi
3. 10 - 13 29 11,4 % Cukup 15,93
4. 6-9 4 1,6 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
78

Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi


Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa


Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator keandalan tinggi sebesar 15,93. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menaruh
kepercayaannya kepada dosen dan dosen dapat meningkatkan kemampuannya
selama pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan
terkait pernyataan dosen masih belum mampu bersifat kreatif.
2. Daya Tanggap (Responsiveness)
Data mengenai indikator daya tanggap (responsiveness) pada variabel
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari
angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai daya tanggap termasuk dalam kriteria tinggi,
apabila ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Indikator Daya Tanggap (Responsiveness)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 53 20,9 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 156 61,4 % Tinggi
3. 10 - 13 40 15,7 % Cukup 15,61
4. 6-9 4 1,6 % Rendah
5. 2-5 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa


Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator daya tanggap tinggi sebesar 15,61. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima
perhatian dari dosen, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan dosen masih belum bisa mendengarkan keluhan mahasiswa terkait
permasalahan yang dialami saat kuliah.
79

3. Kepastian (Assurance)
Data mengenai indikator kepastian (assurance) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai kepastian termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Indikator Kepastian (Assurance)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 50 19,7 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 145 57 % Tinggi
3. 10 - 13 53 20,9 % Cukup 15,34
4. 6-9 6 2,4 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa


Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator kepastian tinggi sebesar 15,34. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima
kepastian dari dosen dan kampus kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh,
namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen masih
belum mengoreksi tugas yang telah diberikan.
4. Empati (Empathy)
Data mengenai indikator empati (empathy) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai empati termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
80

Tabel 4.6
Distribusi Indikator Empati (Empathy)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 54 21.3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 146 57,5 % Tinggi
3. 10 - 13 47 18,5 % Cukup 15,50
4. 6-9 7 2,7 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator empati tinggi sebesar 15,50. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima perhatian dari
dosen dan kampus kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau
lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen masih belum memiliki
kepekaan yang tajam kepada mahasiswanya dan merasa tidak peduli..
5. Berwujud (Tangibles)
Data mengenai indikator berwujud (tangibles) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai berwujud termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Indikator Berwujud (Tangibles)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 71 28 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 150 59 % Tinggi
3. 10 - 13 28 11 % Cukup 15,98
4. 6-9 5 2% Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa


Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator berwujud tinggi sebesar 15,98. Mahasiswa
81

Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima
segala bentuk perhatian, pelayanan, sarana prasarana, dan sebagainya dengan ada
wujud pastinya dari dosen dan kampus kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh,
namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen dan
mahasiswa masih belum berpenampilan menarik seperti perkuliahan tatap muka

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Fasilitas Belajar (X1)

Hasil penelitian analisis deskriptif variabel fasilitas belajar diperoleh dari


angket yang disebar kepada 254 responden dengan jumlah pernyataan sebanyak 8
butir. Kemudian data ini diolah menggunakan IBM SPSS 25 dan diperoleh hasil
analisis deskriptif untuk variabel fasilitas belajar dapat dilihat pada Tabel 4.8,
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Fasilitas Belajar
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Fasilitas Belajar
254 11 40 31,26 5,102
(X1)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel fasilitas belajar sebesar 11 dan nilai tertinggi sebesar
40. Kemudian nilai rata-rata pada variabel fasilitas belajar sebesar 31,26 dan
standar deviasi sebesar 5,102. Berdasarkan kategori deskriptif, nilai rata-rata yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel fasilitas belajar tergolong dalam kategori
tinggi, namun walaupun tinggi terdapat permasalahan yang terjadi sehingga perlu
untuk diselesaikan terutama dalam indikator fasilitas belajar di perguruan tinggi.
Data penelitian tentang fasilitas belajar mengacu pada deskripsi kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang berasal dari
jawaban responden, setelah dianalisis dan dimasukkan dalam tabel distribusi
frekuensi akan terlihat seperti Tabel 4.9. sebagai berikut:
82

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Fasilitas Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 35 - 41 69 27,2 % Sangat Tinggi
2. 28 - 34 129 50.8 % Tinggi
3. 21 - 27 49 19,3 % Cukup 31,26
4. 14 - 20 6 2,3 % Rendah
5. 7 - 13 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
memiliki fasilitas belajar atau dalam artian puas terhadap fasilitas belajar, namun
terdapat juga permasalahan yang terjadi. Sebanyak 69 mahasiswa dengan
persentase 27,2 % memiliki fasilitas belajar dalam kategori sangat tinggi.
Sebanyak 129 dari 254 mahasiswa dengan persentase 50,8 % memiliki fasilitas
belajar dalam kategori tinggi. Sebanyak 49 mahasiswa dengan persentase 19,3 %
memiliki fasilitas belajar dalam kategori cukup. Sebanyak 6 mahasiswa dengan
persentase 2,3 % fasilitas belajar dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa
dengan persentase 0,4 % memiliki fasilitas belajar dalam kategori sangat rendah.
1. Fasilitas Belajar di Perguruan Tinggi
Data mengenai indikator fasilitas belajar di perguruan tinggi pada variabel
fasilitas belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan.
Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai fasilitas belajar di
perguruan tinggi termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-
masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Indikator Fasilitas Belajar di Perguruan Tinggi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 54 21,3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 132 52 % Tinggi
3. 10 - 13 54 21,2 % Cukup 15,07
4. 6-9 12 4,7 % Rendah
5. 2-5 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
83

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar terhadap


kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator fasilitas belajar di
perguruan tinggi tinggi sebesar 15,07. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima fasilitas belajar di perguruan tinggi
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat
permasalahan terkait pernyataan besarnya paket data yang diterima masih belum
mencukupi.
2. Fasilitas Belajar di Rumah
Data mengenai indikator fasilitas belajar di rumah pada variabel fasilitas
belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai fasilitas belajar di rumah
termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Indikator Fasilitas Belajar di Rumah
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 86 33,9 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 119 46,8 % Tinggi
3. 10 - 13 44 17,3 % Cukup 16,20
4. 6-9 5 2% Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator fasilitas belajar di rumah
tinggi sebesar 16,20. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019
dalam hal ini telah menerima fasilitas belajar di rumah kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan jaringan dirumah tidak mudah untuk diakses.

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Interaksi Mahasiswa (X2)

Hasil penelitian analisis deskriptif variabel interaksi mahasiswa diperoleh


dari angket yang disebar kepada 254 responden dengan jumlah pernyataan
sebanyak 12 butir. Kemudian data ini diolah menggunakan IBM SPSS 25 dan
diperoleh hasil analisis deskriptif untuk variabel interaksi mahasiswa dapat dilihat
pada Tabel 4.12, sebagai berikut:
84

Tabel 4.12
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Interaksi Mahasiswa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Interaksi
254 17 60 47,25 6,815
Mahasiswa (X2)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel interaksi mahasiswa sebesar 17 dan nilai tertinggi
sebesar 60. Kemudian nilai rata-rata pada variabel interaksi mahasiswa sebesar
47,25 dan standar deviasi sebesar 6,815. Berdasarkan kategori deskriptif, nilai
rata- rata yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel interaksi mahasiswa
tergolong dalam kategori tinggi, namun walaupun tinggi terdapat permasalahan
yang terjadi sehingga perlu untuk diselesaikan terutama dalam indikator interaksi
pelajar dengan instruktur. Data penelitian tentang interaksi mahasiswa mengacu
pada deskripsi kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi
yang berasal dari jawaban responden, setelah dianalisis dan dimasukkan dalam
tabel distribusi frekuensi akan terlihat seperti Tabel 4.13. sebagai berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 51 - 60 74 29,1 % Sangat Tinggi
2. 41 - 50 144 56,7 % Tinggi
3. 31 - 40 33 13 % Cukup 47,25
4. 21 - 30 2 0,8 % Rendah
5. 11 - 20 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
saling berinteraksi atau dalam arti lain puas terhadap interaksi mahasiswa, namun
terdapat juga permasalahan yang terjadi. Sebanyak 74 mahasiswa dengan
persentase 29,1 % interaksi mahasiswa dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak
144 dari 254 mahasiswa dengan persentase 56,7 % interaksi mahasiswa dalam
kategori tinggi. Sebanyak 33 mahasiswa dengan persentase 13 % interaksi
mahasiswa dalam
85

kategori cukup. Sebanyak 2 mahasiswa dengan persentase 0,8 % interaksi


mahasiswa dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4
% interaksi mahasiswa dalam kategori sangat rendah.
1. Interaksi Pelajar-Instruktur
Data mengenai indikator interaksi pelajar-instruktur pada variabel interaksi
mahasiswa diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai interaksi pelajar-
instruktur termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14
Distribusi Indikator Interaksi Pelajar-Instruktur
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 44 17,3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 133 52,4 % Tinggi
3. 10 - 13 66 26 % Cukup 14,85
4. 6-9 10 3,9 % Rendah
5. 2-5 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa interaksi mahasiswa
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator interaksi pelajar-
instruktur atau interaksi antara mahasiswa dengan dosen di perguruan tinggi
sebesar 14,85 dalam kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
2018 dan 2019 dalam hal ini telah berinteraksi dengan dosen yang dilakukan
secara baik di perguruan tinggi kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun
jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen masih belum bisa
fast respon terkait pesan yang dikirim mahasiswa.
2. Interaksi Pelajar-Pelajar
Data mengenai indikator interaksi pelajar-pelajar pada variabel interaksi
mahasiswa diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai interaksi pelajar-pelajar
termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
86

Tabel 4.15
Distribusi Indikator Interaksi Pelajar-Pelajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 68 26,8 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 140 55,1 % Tinggi
3. 10 - 13 43 16,9 % Cukup 15,90
4. 6-9 1 0,4 % Rendah
5. 2-5 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa interaksi mahasiswa
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator interaksi pelajar-
pelajar atau interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa di perguruan tinggi
sebesar 15,90 dalam kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
2018 dan 2019 dalam hal ini telah berinteraksi dengan temannya atau sesama
mahasiswa yang dilakukan secara baik di perguruan tinggi kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan proses diskusi yang terjadi masih belum bisa optimal.
3. Interaksi Pelajar-Konten
Data mengenai indikator interaksi pelajar-konten pada variabel interaksi
mahasiswa diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai interaksi pelajar-konten
termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Indikator Interaksi Pelajar-Konten
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 83 32,7 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 144 56,7 % Tinggi
3. 10 - 13 24 9,4 % Cukup 16,50
4. 6-9 3 1,2 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa interaksi mahasiswa
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator interaksi pelajar-
konten atau interaksi antara mahasiswa dengan konten belajar di perguruan tinggi
87

sebesar 16,50 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan


2018 dan 2019 dalam hal ini telah berinteraksi dengan konten belajar (belajar
melalui media) yang dilakukan secara baik kaitannya dengan pembelajaran jarak
jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan sumber
materi kebanyakan tidak berasal dari internet sehingga menyulitkan mahasiswa.

4.1.1.4 Analisis Deskriptif Variabel Media Pembelajaran


Daring (X3)

Hasil penelitian analisis deskriptif variabel media pembelajaran daring


diperoleh dari angket yang disebar kepada 254 responden dengan jumlah
pernyataan sebanyak 16 butir. Kemudian data ini diolah menggunakan IBM SPSS
25 dan diperoleh hasil analisis deskriptif untuk variabel media pembelajaran
daring dapat dilihat pada Tabel 4.17, sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Media Pembelajaran Daring
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Media
Pembelajaran 254 20 80 65,26 8,935
Daring (X3)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel media pembelajaran daring sebesar 20 dan nilai
tertinggi sebesar 80. Kemudian nilai rata-rata pada variabel media pembelajaran
daring sebesar 65,26 dan standar deviasi sebesar 8,935. Berdasarkan kategori
deskriptif, nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel media
pembelajaran daring tergolong dalam kategori tinggi, namun walaupun tinggi
terdapat permasalahan yang terjadi sehingga perlu untuk diselesaikan terutama
dalam indikator kemampuan dosen dan mahasiwa. Data penelitian tentang media
pembelajaran daring mengacu pada deskripsi kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang berasal dari jawaban responden, setelah
dianalisis dan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi akan terlihat seperti
Tabel 4.18. sebagai berikut:
88

Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Variabel Media Pembelajaran Daring
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 68 - 80 95 37,4 % Sangat Tinggi
2. 55 - 67 134 52,8 % Tinggi
3. 42 - 54 23 9% Cukup 65,26
4. 29 - 41 1 0,4 % Rendah
5. 16 - 28 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
media pembelajaran daring yang digunakan tinggi atau dalam kata lain puas
terhadap media pembelajaran daring, namun terdapat juga permasalahan yang
terjadi. Sebanyak 95 mahasiswa dengan persentase 37,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 134 dari 254 mahasiswa dengan
persentase 52,8 % media pembelajaran daring dalam kategori tinggi. Sebanyak 23
mahasiswa dengan persentase 9 % media pembelajaran daring dalam kategori
cukup. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 %
media pembelajaran daring dalam kategori sangat rendah.
1. Relevansi
Data mengenai indikator relevansi pada variabel media pembelajaran daring
diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan. Dari hasil olah
data deskriptif persentase, indikator mengenai relevansi termasuk dalam kriteria
tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Indikator Relevansi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 69 27,2 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 146 57,5 % Tinggi
3. 8 - 10 37 14,5 % Cukup 12,21
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
89

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran


daring terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator relevansi
atau sesuai sebesar 12,21 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan media pembelajaran
daring yang sesuai atas dasar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan kaitannya
dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan
terkait pernyataan media pembelajaran daring yang digunakan dosen tidak sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mahasiswa.
2. Kemampuan Dosen dan Mahasiswa
Data mengenai indikator kemampuan dosen dan mahasiswa pada variabel
media pembelajaran daring diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai
kemampuan dosen dan mahasiswa termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau
dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Indikator Kemampuan Dosen dan Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 57 22,4 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 153 60,2 % Tinggi
3. 8 - 10 40 15,8 % Cukup 11,98
4. 5-7 2 0,8 % Rendah
5. 2-4 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
daring terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator
kemampuan dosen dan mahasiswa atau sesuai kemampuan yang dimiliki sebesar
11,98 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan
2019 dalam hal ini telah menggunakan media pembelajaran daring yang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dosen dan mahasiswa kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan media pembelajaran daring yang digunakan dirasa membosankan bagi
mahasiswa.
3. Kemudahan Penggunaan
Data mengenai indikator kemudahan penggunaan pada variabel media
pembelajaran daring diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
90

pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai


kemudahan penggunaan termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari
masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.21
Distribusi Indikator Kemudahan Penggunaan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 84 33,1 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 136 53,5 % Tinggi
3. 8 - 10 32 12,6 % Cukup 12,54
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
daring terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator kemudahan
penggunaan sebesar 12,54 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan media
pembelajaran daring dengan mudah (mudah diperoleh, dibuat, dan digunakan)
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, baik mahasiswa maupun dosen, namun
jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan media pembelajaran
daring yang digunakan susah untuk diakses dan digunakan mahasiswa.
4. Ketersediaan
Data mengenai indikator ketersediaan pada variabel media pembelajaran
daring diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan. Dari hasil
olah data deskriptif persentase, indikator mengenai ketersediaan termasuk dalam
kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.22
Distribusi Indikator Ketersediaan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 84 33,1 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 136 53,5 % Tinggi
3. 8 - 10 32 12,6 % Cukup 12,04
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
91

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran


daring terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator kemudahan
penggunaan sebesar 12,54 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan media
pembelajaran daring dengan mudah (mudah diperoleh, dibuat, dan digunakan)
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, baik mahasiswa maupun dosen, namun
jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan media pembelajaran
daring yang digunakan tidak hemat paket data.
5. Kebermanfaatan
Data mengenai indikator kebermanfaatan pada variabel media pembelajaran
daring diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai kebermanfaatan
termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.23
Distribusi Indikator Kebermanfaatan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 82 32,3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 146 57,5 % Tinggi
3. 10 - 13 23 9% Cukup 16,49
4. 6-9 2 0,8 % Rendah
5. 2-5 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
daring terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator
kebermanfaatan sebesar 16,49 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan media
pembelajaran daring yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen selama
kegiatan belajar berlangsung kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun
jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan menggunakan platfrom
e-learning materi yang diajarkan tidak masuk dan lebih memilih menggunakan
platfrom video seperti zoom.
92

4.1.1.5 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar (X4)

Hasil penelitian analisis deskriptif variabel motivasi belajar diperoleh dari


angket yang disebar kepada 254 responden dengan jumlah pernyataan sebanyak
18 butir. Kemudian data ini diolah menggunakan IBM SPSS 25 dan diperoleh
hasil analisis deskriptif untuk variabel motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel
4.24, sebagai berikut:
Tabel 4.24
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Belajar
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Motivasi Belajar
254 22 90 74,89 9,985
(X4)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel motivasi belajar sebesar 22 dan nilai tertinggi sebesar
90. Kemudian nilai rata-rata pada variabel motivasi belajar sebesar 74,89 dan
standar deviasi sebesar 9,985. Berdasarkan kategori deskriptif, nilai rata-rata yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar tergolong dalam kategori
tinggi, namun walaupun tinggi terdapat permasalahan yang terjadi sehingga perlu
untuk diselesaikan terutama dalam indikator adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar. Data penelitian tentang motivasi belajar mengacu pada deskripsi kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang berasal dari
jawaban responden, setelah dianalisis dan dimasukkan dalam tabel distribusi
frekuensi akan terlihat seperti Tabel 4.25. sebagai berikut:
Tabel 4.25
Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 76 - 90 119 46,8 % Sangat Tinggi
2. 61 - 75 115 45,3 % Tinggi
3. 46 - 60 18 7,1 % Cukup 74,89
4. 31 - 45 1 0,4 % Rendah
5. 18 - 32 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
93

Berdasarkan Tabel 4.25 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa


Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
motivasi belajar tinggi atau dalam kata lain puas terhadap motivasi belajar, namun
terdapat juga permasalahan yang terjadi. Sebanyak 119 mahasiswa dengan
persentase 46,8 % motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 115
dari 254 mahasiswa dengan persentase 45,3 % motivasi belajar dalam kategori
tinggi. Sebanyak 18 mahasiswa dengan persentase 7,1 % motivasi belajar dalam
kategori cukup. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi belajar
dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi
belajar dalam kategori sangat rendah.
1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil
Data mengenai indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil pada variabel
motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan.
Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya hasrat dan
keinginan berhasil termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-
masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.26
Distribusi Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 113 44,5 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 117 46 % Tinggi
3. 8 - 10 21 8,3 % Cukup 12,04
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya hasrat dan
keinginan berhasil sebesar 12,54 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan dan
menerima motivasi belajar berdasarkan hasrat dan keinginan untuk berhasil
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat
permasalahan terkait pernyataan mahasiswa tidak mengerjakan tugas dengan tepat
waktu.
94

2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar


Data mengenai indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
pada variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.27
Distribusi Indikator Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 85 33,4 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 143 56,3 % Tinggi
3. 8 - 10 22 8,7 % Cukup 12,62
4. 5-7 2 0,8 % Rendah
5. 2-4 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar sebesar 12,62 dengan kategori tinggi. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan
dan menerima motivasi belajar dengan dorongan dan kebutuhannya ketika belajar,
sehingga puas kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi
terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen tidak memberikan dorongan ke
mahasiswa baik secara bersama-sama maupun individu.
3. Adanya Harapan dan Cita-Cita Masa Depan
Data mengenai indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan pada
variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
harapan dan cita-cita masa depan termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau
dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
95

Tabel 4.28
Distribusi Indikator Adanya Harapan dan Cita-Cita Masa Depan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 97 38,2 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 133 52,4 % Tinggi
3. 8 - 10 21 8,2 % Cukup 12,87
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya harapan dan cita-
cita masa depan dalam belajar sebesar 12,87 dengan kategori tinggi. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan
dan menerima motivasi belajar karena adanya harapan dan cita-cita masa depan
yang ingin diwujudkan kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika
ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan masih banyaknya
mahasiswa yang tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi dari temannya.
4. Adanya Penghargaan dalam Belajar
Data mengenai indikator adanya penghargaan dalam belajar pada variabel
motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan.
Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya penghargaan
dalam belajar termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.29
Distribusi Indikator Adanya Penghargaan dalam Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 70 27,5 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 128 50,4 % Tinggi
3. 8 - 10 50 19,7 % Cukup 12,20
4. 5-7 5 2% Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya penghargaan dalam
belajar sebesar 12,20 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
96

angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan dan menerima motivasi
belajar karena adanya penghargaan dalam belajar atau pemberian hadiah
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat
permasalahan terkait pernyataan dosen tidak memberikan pujian kepada
mahasiswanya yang aktif.
5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Data mengenai indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar pada
variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.30
Distribusi Indikator Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 63 24,8 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 140 55,1 % Tinggi
3. 8 - 10 47 18,5 % Cukup 12,09
4. 5-7 3 1,2 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar sebesar 12,09 dengan kategori tinggi. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan
dan menerima motivasi belajar karena adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar atau dalam arti lain termotivasi karena ada kegiatan menarik selama
kegiatan belajar kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau
lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan metode dan media pembelajaran
yang digunakan tidak menarik.
6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
Data mengenai indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif pada
variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
97

lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau
dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.31
Distribusi Indikator Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 74 29,1 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 122 48 % Tinggi
3. 8 - 10 55 21,7 % Cukup 12,16
4. 5-7 2 0,8 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya lingkungan belajar
yang kondusif sebesar 12,16 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan dan
menerima motivasi belajar karena adanya lingkungan belajar yang kondusif atau
dalam arti lain ketika belajar lingkungannya mendukung kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan mahasiswa lebih suka belajar sendiri daripada kelompok.

4.1.2 Metode Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menentukan hubungan sebab dan akibat


antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini tujuannya untuk
menentukan hubungan sebab dan akibat antara fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, motivasi belajar dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa pendidikan ekonomi. Selain itu juga
tujuannya untuk mengukur kekuatan hubungan.

4.1.2.1 Uji Prasyarat Regresi

Uji prasyarat regresi merupakan salah satu uji data yang harus ada pada
analisis regresi berbasis OLS (Ordinary Least Squares). Uji prasyarat regresi ini
ada dua, yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
98

4.1.2.1.1 Uji Normalitas

Ghozali (2018:161) mengemukakan bahwa tujuan dari uji normalitas adalah


untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal atau tidak. Analisis regresi menggunakan uji
normalitas mengharuskan penelitian berdistribusi normal.
Penelitian ini menggunakan uji statistic non parametric Kolmogrov-Smirnov
Test (K-S) dengan bantuan IBM SPSS versi. Dasar pengambilannya jika nilai
signifikan kurang dari < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal, sedangkan
jika nilai signifikansi lebih dari > 0,05 maka distribusi dikatakan normal.
Penelitian ini uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
variabel fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring,
motivasi belajar, dan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa mempunyai
distribusi normal atau tidak.
Tabel 4.32
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 254
Normal Mean 0,0000000
Parameters a,b Std. Deviation 6,63865463
Absolute 0,083
Most Extreme Positive 0,059
Differences Negative -0,083
Test Statistic 0,083
Asymp. Sig. (2-
0,000c
tailed)
Sig. 0,052d
Monte Carlo
99% Confidence Lower Bound 0,046
Sig. (2-tailed) Upper Bound 0,057
Interval
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Liliefors Sgnificance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.32 untuk jumlah sampel sebanyak 254 mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
besarnya nilai Test Statistic Kolmogorov-Smirnov adalah 0,083 > 0,05 dan
99

signifikansi 0,052 > 0,05. Hal ini berarti lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa pada penelitian ini berdistribusi normal.

4.1.2.1.2 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat spesifikasi model yang digunakan


benar atau tidak. Penelitian ini menggunakan bantuan IBM SPSS 25. Uji linearitas
sendiri dapat dilihat pada output aplikasi IBM SPSS pada kolom linearity atau
pada deviation from linearity bagian tabel anova. Uji linearitas pada SPSS disebut
Test for Linearity. Pengujian pada IBM SPSS menggunakan Test for Linearity
pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05 (Basuki, n.d.,:16). Jika nilai
signifikansi < 0,05 maka artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara
variabel independent dengan variabel dependent. Begitupula sebaliknya, apabila
nilai signifikansi > 0,05 maka artinya tidak terdapat hubungan linier antara
variabel independent dengan variabel dependent. Hasil uji linearitas pada
penelitian ini ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut:

Tabel 4.33
Hasil Uji Linearitas Fasilitas Belajar dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 24 13,013 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 279,491 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 23 1,427 0,099
Mahasiswa * Within Groups 229
Fasilitas Total 253
Belajar
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.33 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 279,491 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.
100

Tabel 4.34
Hasil Uji Linearitas Interaksi Mahasiswa dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 29 15,805 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 401,251 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 28 2,039 0,002
Mahasiswa * Within Groups 224
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.34 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 401,251 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel interaksi mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa.

Tabel 4.35
Hasil Uji Linearitas Media Pembelajaran Daring dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 35 10,545 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 317,346 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 34 1,521 0,040
Mahasiswa * Within Groups 218
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.35 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 317,346 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel media pembelajaran daring dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa.
101

Tabel 4.36
Hasil Uji Linearitas Motivasi Belajar dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 39 5,567 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 191,901 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 38 0,663 0,934
Mahasiswa * Within Groups 214
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.36 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 191,901 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini akan dilakukan sebelum uji hipotesis. Hasil uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah model yang dipakai tersebut relevan atau
tidak karena akan digunakan pada uji selanjutnya. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Kedua uji asumsi klasik tersebut akan dijelaskan dalam uraian
berikut ini:
4.1.2.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan adanya korelasi atau tidak antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar sesama variabel bebas.
Variabel fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan
motivasi tidak boleh saling berkorelasi. Jika variabel-variabel bebas ini
berkorelasi maka tidak ortogonal atau sama dengan nol. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji multikoliniearitas dilakukan dengan dua cara. Pertama,
dengan melihat nilai tolerance, apabila nilai tolerance lebih besar dari > 0,10
maka tidak terjadi multikoliniearitas dan sebaliknya apabila nilai tolerance lebih
kecil dari < 0,10
102

maka telah terjadi multikoliniearitas. Kedua, dengan melihat nilai VIF (variance
inflation factor), apabila nilai VIF lebih kecil dari < 10,00 maka tidak terjadi
multikoliniearitas dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih besar dari > 10,00 maka
telah terjadi multikoliniearitas. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.37
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,259 0,001
Fasilitas Belajar 4,563 0,000 0,396 2,524
Interaksi Mahasiswa 4,739 0,000 0,242 4,125
Media Pembelajaran Daring 1,809 0,072 0,212 4,720
Motivasi Belajar 1,596 0,112 0,340 2,942
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.37 diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance
variabel fasilitas belajar yaitu sebesar 0,396; interaksi mahasiswa yaitu sebesar
0,242; media pembelajaran daring yaitu sebesar 0,212; dan motivasi belajar yaitu
sebesar 0,340 yang nilainya lebih besar dari > 0,10 dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas dengan membandingkan nilai tolerance. Sementara
itu VIF variabel fasilitas belajar yaitu sebesar 2,524; interaksi mahasiswa yaitu
sebesar 4,125; media pembelajaran daring yaitu sebesar 4,720; dan motivasi
belajar yaitu sebesar 2,942 yang nilainya lebih kecil dari < 10,00 dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dengan membandingkan nilai
VIF.

4.1.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi


terjadi ketidaksamaan atau kesamaan variabel dari residual satu pengamatan yang
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka
disebut heteroskedastisitas dan jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas atau homokedastisitas. Cara untuk
103

mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan uji glejser. Jika


nilai signifikansi menunjukkan nilai lebih dari > 0,05 maka model regresi dalam
penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi menunjukkan
nilai kurang dari < 0,05 maka model regresi dalam penelitian terjadi
heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan uji glejser dan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.38
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Model t Sig.
1 (Constant) 1,755 0,081
Fasilitas Belajar -0,124 0,901
Interaksi Mahasiswa -1,086 0,279
Media Pembelajaran Daring -0,874 0,383
Motivasi Belajar 2,527 0,012
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.38 output dari uji glejser diatas dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi untuk fasilitas belajar yaitu sebesar 0,901; interaksi mahasiswa
yaitu sebesar 0,279; media pembelajaran daring yaitu sebesar 0,383; dan motivasi
belajar yaitu sebesar 0,012. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikansi
lebih dari > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastistas.

4.1.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana


variabel bebas (independen) mempunyai pengaruh kepada variabel terikat
(dependen). Persamaan regresi untuk penelitian ini mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas, yaitu fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media
pembelajaran daring, dan motivasi belajar terhadap variabel terikat, yaitu
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Dari variabel-
variabel tersebut dapat disusun model regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e


104

Keterangan:
Y : Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
α : Konstanta
𝛽1 : Koefisien regresi Fasilitas Belajar
𝛽2 : Koefisien regresi Interaksi Mahasiswa
𝛽3 : Koefisien regresi Media Pembelajaran Daring
𝛽4 : Koefisien regresi Motivasi Belajar
X1 : Fasilitas Belajar
X2 : Interaksi Mahasiswa
X3 : Media Pembelajaran Daring
X4 : Motivasi Belajar
e : eror atau residual yang diterima
Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini disajikan pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.39
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 10,871 3,336
Fasilitas Belajar 0,598 0,131
Interaksi Mahasiswa 0,594 0,125
Media Pembelajaran Daring 0,185 0,102
Motivasi Belajar 0,115 0,072
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada tabel 4.39 maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 10,871 + 0,598X1 + 0,594X2 + 0,185X3 + 0,115X4
Persamaan regresi di atas, memiliki makna sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 10,871 yang berarti jika fasilitas belajar (X1), interaksi
mahasiswa (X2), media pembelajaran daring (X3), dan motivasi belajar (X4)
nilainya adalah 0 maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi (Y) nilainya adalah 10,871.
105

2. Koefisien regresi variabel fasilitas belajar (X1) menunjukkan bahwa koefisien


regresi sebesar 0,598. Hal ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan variabel
fasilitas belajar sebesar satu satuan (1%) maka akan menyebabkan
peningkatan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa (Y) sebesar 0,598
dengan asumsi interaksi mahasiswa (X2), media pembelajaran daring (X3),
dan motivasi belajar (X4) tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.
3. Koefisien regresi variabel interaksi mahasiswa (X2) menunjukkan bahwa
koefisien regresi sebesar 0,594. Hal ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan
variabel interaksi mahasiswa sebesar satu satuan (1%) maka akan
menyebabkan peningkatan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa (Y)
sebesar 0,594 dengan asumsi fasilitas belajar (X1), media pembelajaran daring
(X3), dan motivasi belajar (X4) tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara interaksi mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa.
4. Koefisien regresi variabel media pembelajaran daring (X3) menunjukkan
bahwa koefisien regresi sebesar 0,185. Hal ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan variabel media pembelajaran daring sebesar satu satuan (1%)
maka akan menyebabkan peningkatan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa
(Y) sebesar 0,185 dengan asumsi fasilitas belajar (X1), interaksi mahasiswa
(X2), dan motivasi belajar (X4) tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara media pembelajaran daring dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa.
5. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X4) menunjukkan bahwa
koefisien regresi sebesar 0,115. Hal ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan
variabel motivasi belajar sebesar satu satuan (1%) maka akan menyebabkan
peningkatan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa (Y) sebesar 0,115
dengan asumsi fasilitas belajar (X1), interaksi mahasiswa (X2), dan media
pembelajaran daring (X3) tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.
106

4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.


Uji hipotesis ini terdapat Ho dan Ha, apakah rumusan masalah diterima atau
ditolak. Uji hipotesis ini ada dua, uji signifikansi simultan (uji F) dan uji
signifikansi parsial (uji t).

4.1.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji simultan atau uji F digunakan untuk menguji secara bersama-sama


variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan program
IBM SPSS 25 untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas (fasilitas belajar,
interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar)
mempunyai pengaruh bersama-sama atau tidak terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa. Uji simultan dilakukan dengan
membandingkan signifikansi hitung sebesar α = 5% (0,05). Jika nilai sig < 0,05
atau F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh antara varaibel bebas dan terikat.
Sebaliknya, Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat
pengaruh antara varaibel bebas dan terikat. Hasil uji simultan dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.40
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model df Mean Square F Sig.
1 Regression 4 5162,916 115,296 0,000b
Residual 249 44,780
Total 253
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak jauh mahasiswa
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar, Interaksi
mahasiswa, Media Pembelajaran Daring
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4,40 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar
0,000. 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar mempunyai
pengaruh bersama-sama atau simultan terhadap variabel kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
107

4.1.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji signifikansi parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara
terpisah atau parsial antara variabel bebas dan terikat. Penelitian ini menggunakan
program IBM SPSS 25 untuk mengetahui apakah variabel bebas (fasilitas belajar,
interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar)
mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa. Uji parsial dilakukan dengan
membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel dengan nilai sebesar
α = 5% (0,05). Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh
antar masing-masing variabel bebas dan terikat atau Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya, Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat
pengaruh antar masing-masing varaibel bebas dan terikat. Hasil uji parsial dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.41
Hasil Uji Signifikansi Parsial Fasilitas Belajar dan Kepuasan Pembelajaran
Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 28,983 3,050 0,000
Fasilitas Belajar 1,579 0,096 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel fasilitas belajar (X1) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H2 diterima
atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
108

Tabel 4.42
Hasil Uji Signifikansi Parsial Interaksi Mahasiswa dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 18,738 3,175 0,000
Interaksi Mahasiswa 1,262 0,067 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel interaksi mahasiswa (X2) memiliki nilai coefficients B positif dan
nilai signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H3
diterima atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara interaksi
mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi.

Tabel 4.43
Hasil Uji Signifikansi Parsial Media Pembelajaran Daring dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 18,142 3,529 0,000
Media Pembelajaran 0,923 0,054 0,000
Daring
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel media pembelajaran daring (X3) memiliki nilai coefficients B
positif dan nilai signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
H4 diterima atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara media
pembelajaran daring dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi.
109

Tabel 4.44
Hasil Uji Signifikansi Parsial Motivasi Belajar dan Kepuasan Pembelajaran
Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 22,250 3,980 0,000
Motivasi Belajar 0,749 0,053 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel motivasi belajar (X4) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H5 diterima
atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

4.1.4 Koefisien Determinand

Koefisien determinand digunakan untuk menggambarkan berapa banyak


variasi yang dijelaskan dalam model. Cara untuk mengukur koefisien determinand
ada dua, yaitu determinasi simultan dan determinasi parsial.

4.1.4.1 Koefisien Determinasi Simultan (R 2 )

Koefisien determinasi simultan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa


jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Koefisien determinasi simultan dapat diketahui dengan melihat tabel
modal summary pada adjust R square dengan rumus nilai adjust R square x 100%
menggunakan aplikasi IBM SPSS 25. Pada penelitian ini determinasi simultan
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar terhadap kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hasil uji koefisien
determinasi simultan model regresi linear berganda dalam penelitian ini disajikan
dalam tabel berikut:
110

Tabel 4.45
Hasil Koefisien Determinasi Simultan Fasilitas Belajar, Interaksi Mahasiswa,
Media Pembelajaran Daring, dan Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
a
1 0,806 0,649 0,644
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar, Interaksi
mahasiswa, Media Pembelajaran Daring
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.45 menunjukkan bahwa nilai Adjust R Square sebesar
0,644 atau sebesar 64,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 64,4% variabel
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa mampu dijelaskan oleh variabel
fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi
belajar. Sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar model.

4.1.4.2 Koefisien Determinasi Parsial (r 2 )

Koefisien determinasi parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya


kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel dalam penelitian. Pada
penelitian ini determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besaran kontribusi
yang diberikan variabel fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran
daring, dan motivasi belajar terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hasil uji koefisien determinasi parsial model
regresi linear berganda dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.46
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial
Part
1 (Constant) 0,000
Fasilitas Belajar 0,000 0,719 0,719 0,719
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
111

Berdasarkan Tabel 4.46 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi parsial


untuk variabel fasilitas belajar sebesar 0,719. Nilai tersebut kemudian
dikuadratkan dan dipresentasikan menjadi (0,719)2 x 100% = 51,7%. Dapat
disimpulkan bahwa variabel fasilitas belajar berpengaruh sebesar 51,7% terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

Tabel 4.47
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Interaksi Mahasiswa terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Interaksi Mahasiswa 0,000 0,767 0,767 0,767
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.47 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi parsial


untuk variabel interaksi mahasiswa sebesar 0,767. Nilai tersebut kemudian
dikuadratkan dan dipresentasikan menjadi (0,767)2 x 100% = 58,8%. Dapat
disimpulkan bahwa variabel interaksi mahasiswa berpengaruh sebesar 58,8%
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

Tabel 4.48
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Media Pembelajaran Daring terhadap
Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Media Pembelajaran Daring 0,000 0,735 0,735 0,735
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.48 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi parsial


untuk variabel media pembelajaran daring sebesar 0,735. Nilai tersebut kemudian
dikuadratkan dan dipresentasikan menjadi (0,735)2 x 100% = 54,02%. Dapat
disimpulkan bahwa variabel media pembelajaran daring berpengaruh sebesar
112

54,02% terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan


Ekonomi.

Tabel 4.49
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Motivasi Belajar 0,000 0,667 0,667 0,667
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022

Berdasarkan Tabel 4.49 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi parsial


untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,667. Nilai tersebut kemudian
dikuadratkan dan dipresentasikan menjadi (0,667)2 x 100% = 44,48%. Dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh sebesar 44,48%
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Fasilitas Belajar, Interaksi Mahasiswa, Media


Pembelajaran Daring, dan Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar, interaksi


mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. Hal ini berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (uji F)
antara fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan
motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi. Tabel 4.40 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar 0,000.
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa H1 diterima variabel fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar mempunyai
pengaruh bersama-sama atau simultan terhadap variabel kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
113

Selain itu, berdasarkan Tabel 4.45 diketahui besarnya Adjust R Square


sebesar 0,644 atau sebesar 64,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 64,4%
variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa mampu dijelaskan oleh
variabel fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan
motivasi belajar. Sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan oleh faktor lain
diluar model penelitian atau terdapat pengaruh secara simultan variabel fasilitas
belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

Kepuasan di perguruan tinggi sangat penting sekali untuk diperhatikan,


terutama dalam masa pandemi covid-19. Pada masa pandemi ini mahasiswa rawan
sekali untuk bertindak negatif karena dari kampus tidak bisa memperhatikan.
Maka dari itu untuk membuat perilaku menjadi positif perlu yang namanya
diperhatikan dan keinginan serta harapan harus diwujudkan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sopiatin dalam bukunya. Pihak Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dalam hal ini harus membuat
mahasiswanya puas terhadap pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh
dalam hal ini harus memiliki keandalan, daya tanggap yang cepat, jaminan atau
kepastian yang aman, empati yang memahami mahasiswa, serta tindakan yang
berwujud, sehingga dapat mendorong kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya


kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan eksternal. Dengan kata lain yang diharapkan
mahasiswa ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Masa pandemi
covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang harus
diberikan, maka dari itu faktor eksternal dan faktor internal harus diperhatikan.
Mahasiswa memiliki fasilitas belajar, interaksi antara mahasiswa dan dosen dapat
berjalan, menggunakan media pembelajaran daring, dan motivasi belajar yang
tepat.

Fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan


motivasi belajar diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara
maksimal,
114

sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada
saat pandemi. Semakin baik dan terjaminnya fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar maka akan semakin
tinggi juga kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun
sebaliknya, jika fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring,
dan motivasi belajar kurang baik dan kurang terjamin maka kepuasan mahasiswa
terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan rendah. Terciptanya kepuasan
mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa
keinginannya terpenuhi.

Hasil analisis deskriptif berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian


besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan
2018 dan 2019 memiliki kepuasan terhadap pembelajaran jarak jauh dengan rata-
rata 78,35 kategori tinggi, namun demikian kepuasan juga perlu untuk
diperhatikan karena masih terdapat permasalahan terutama dalam indikator
kepastian (assurance). Sebanyak 66 mahasiswa dengan persentase 26 % memiliki
kepuasan terhadap pembelajaran jarak jauh dalam kategori sangat tinggi.
Sebanyak 146 dari
254 mahasiswa dengan persentase 57,4 % memiliki kepuasan terhadap
pembelajaran jarak jauh dalam kategori tinggi. Sebanyak 37 mahasiswa dengan
persentase 14,6 % memiliki kepuasan terhadap pembelajaran jarak jauh dalam
kategori cukup. Sebanyak 5 mahasiswa dengan persentase 2 % memiliki kepuasan
terhadap pembelajaran jarak jauh dalam kategori rendah. Selain itu juga variabel
fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi
belajar juga memiliki rata-rata dengan kategori tinggi.

4.2.2 Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan Pembelajaran


Jarak Jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar


berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hal ini berdasarkan hasil uji signifikansi
parsial (uji t) antara fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Tabel 4.41 menunjukkan variabel fasilitas
belajar (X1) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai signifikansi sebesar
0,000. 0,000
115

< 0,05 dapat disimpulkan bahwa H2 diterima atau terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.46 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel fasilitas belajar sebesar 0,719. Dapat
disimpulkan bahwa variabel fasilitas belajar berpengaruh sebesar 51,7% terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hasil analisis
regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai variabel fasilitas belajar sebesar
0,598 yang dapat diartikan apabilai setiap peningkatan fasilitas belajar sebesar
satu-satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa sebesar 0,598. Jadi, semakin baik fasilitas
belajar yang diberikan maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Sabihaini & Satoto, 2016) yang
menunjukkan ada hubungan positif antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar
terhadap kepuasan siswa. Penelitian terdahulu oleh (Haryati, 2020) yang
menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi profesional guru
dan fasilitas belajar dengan kepuasan belajar siswa SMK PGRI 2 Taman di masa
pandemi Covid-19. Penelitian terdahulu oleh (Nastiti, 2015) yang menunjukkan
bahwa layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS dengan kategori
hubungan sangat kuat.

Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya


kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan ekternal. Dengan kata lain yang diharapkan
ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Masa pandemi covid-19
seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang harus diberikan, maka
dari itu salah satu faktor eksternal berupa fasilitas belajar harus diperhatikan.
Fasilitas menjadi faktor yang penting dalam penyelenggara proses belajar
mengajar (Haryati, 2020:63). Fasilitas yang diperlukan saat pembelajaran jarak
jauh ini adalah fasilitas belajar di rumah dan di kampus. Indikator fasilitas
belajar adalah
116

fasilitas belajar di rumah dan fasilitas belajar di kampus. Peran kampus, dosen,
dan orang tua sangat diperlukan dalam memberikan fasilitas belajar yang terbaik.
Yugiswara et al., (2019:101) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki
fasilitas belajar yang memadai tentunya saat mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru akan termotivasi untuk
menyelesaikannya. Mahasiswa jika memiliki fasilitas belajar yang baik dan
memadai pastinya ketika diberikan pekerjaan oleh dosen akan langsung
mengerjakannya, berbeda dengan mahasiswa yang fasilitas belajarnya tidak baik
dan tidak memadai maka mahasiswa ini tidak bisa mengerjakan, sehingga
mengakibatkan tujuan pendidikannya tidak tercapai dan mahasiswa ini merasa
tidak puas terhadap pembelajaran jarak jauh. Terciptanya kepuasan mahasiswa
akan memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif fasilitas belajar pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata- rata nilai fasilitas belajar dalam kategori tinggi sebesar 31,26.
Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 memiliki fasilitas belajar atau dalam
artian puas terhadap fasilitas belajar, namun fasilitas belajar ini juga perlu untuk
diperhatikan karena ada yang merasa tidak puas terutama dalam indikator fasilitas
belajar di perguruan tinggi. Sebanyak 69 mahasiswa dengan persentase 27,2 %
fasilitas belajar dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 129 dari 254 mahasiswa
dengan persentase 50,8
% fasilitas belajar dalam kategori tinggi. Sebanyak 49 mahasiswa dengan
persentase 19,3 % fasilitas belajar dalam kategori cukup. Sebanyak 6 mahasiswa
dengan persentase 2,3 % fasilitas belajar dalam kategori rendah. Sebanyak 1
mahasiswa dengan persentase 0,4 % fasilitas belajar dalam kategori sangat rendah.

4.2.3 Pengaruh Interaksi Mahasiswa terhadap Kepuasan


Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi mahasiswa


berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hal ini berdasarkan hasil uji signifikansi
parsial (uji t) antara interaksi mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh
117

mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Tabel 4.42 menunjukkan variabel interaksi


mahasiswa (X2) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai signifikansi sebesar
0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H3 diterima atau terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara interaksi mahasiswa dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.47 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel interaksi mahasiswa sebesar 0,767.
Dapat disimpulkan bahwa variabel interaksi mahasiswa berpengaruh sebesar
58,8% terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi. Hasil analisis regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai variabel
interaksi mahasiswa sebesar 0,594 yang dapat diartikan apabilai setiap
peningkatan interaksi mahasiswa sebesar satu-satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa sebesar
0,594. Jadi, semakin baik interaksi mahasiswa maka kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Indarti et al., 2021)
menunjukkan bahwa variabel sumber belajar elektronik yang baik (good e-
resourches), konten pembelajaran (learning content), manfaat yang dirasakan
(perceived usefulness), dan interaksi antara pembelajaran dengan dosen (learner-
instructor interaction) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa program vokasi di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya. Dahlan et al., (2021) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa aspek yang perlu dilakukan perbaikan karena masuk dalam
kategori tidak baik dalam problematika yaitu aspek pemahaman materi dan
interaksi, serta kurang puas pada aspek materi dan metode pembelajaran. Sari &
Kurniawan (2021) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa secara tidak
langsung interaksi mempengaruhi kepuasan pembelajaran online melalui
kehadiran sosial di SMA Negeri 13 Surabaya.
Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan ekternal. Dengan kata lain yang diharapkan
mahasiswa ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Dalam masa
118

pandemi covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang
harus diberikan, maka dari itu salah satu faktor eksternal berupa interaksi
mahasiswa harus diperhatikan. Oetoyo & Daulay (2008:83) mengemukakan
bahwa salah satu bentuk kelemahan dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak
jauh adalah kurangnya interaksi antara mahasiswa dengan dosen. Seringkali pada
masa pandemi covid-19 interaksi yang terjalin terjadi hambatan. Hal ini karena
interaksi hanya bisa dilakukan melalui media perantara dan mahasiswa tidak bisa
bertemu langsung. Mahasiswa ini kurang nyaman dan menyebabkan pada kualitas
diri mahasiswa. Padahal dalam dunia pendidikan interaksi menjadi hal yang wajib
dilakukan.
Interaksi mahasiswa perlu untuk diperhatikan dan diberikan dengan tujuan
untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh beberapa ahli dalam (Sari & Kurniawan, 2021:134) interaksi menjadi faktor
inti yang mempengaruhi suksesnya tujuan pembelajaran dan perkembangan
mahasiswa. Tetapi dalam hal ini bukan hanya dosen saja tetapi mahasiswa juga
harus bertindak. Indikator dalam interaksi mahasiswa adalah mahasiswa dengan
mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan konten belajar.
Interaksi mahasiswa diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara
maksimal, sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak
jauh pada saat pandemi. Semakin baik interaksi mahasiswa dengan dosen,
mahasiswa, dan konten belajar maka akan semakin tinggi juga kepuasan
mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun sebaliknya, jika interaksi
mahasiswa dengan dosen, mahasiswa, dan konten belajar kurang baik maka
kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan rendah.
Terciptanya kepuasan mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri untuk
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif interaksi mahasiswa pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata-rata nilai interaksi mahasiswa dalam kategori tinggi sebesar
47,25. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 saling berinteraksi atau
119

dalam arti lain puas terhadap interaksi mahasiswa, namun perlu untuk
diperhatikan juga interaksi karena ada yang merasa tidak puas terutama dalam
indikator interaksi pelajar dengan instruktur. Sebanyak 74 mahasiswa dengan
persentase 29,1 % interaksi mahasiswa dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak
144 dari 254 mahasiswa dengan persentase 56,7 % interaksi mahasiswa dalam
kategori tinggi. Sebanyak 33 mahasiswa dengan persentase 13 % interaksi
mahasiswa dalam kategori cukup. Sebanyak 2 mahasiswa dengan persentase 0,8
% interaksi mahasiswa dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan
persentase 0,4
% interaksi mahasiswa dalam kategori sangat rendah.

4.2.4 Pengaruh Media Pembelajaran Daring terhadap Kepuasan


Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran


daring berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hal ini berdasarkan hasil uji
signifikansi parsial (uji t) antara media pembelajaran daring dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Tabel 4.43
menunjukkan variabel media pembelajaran daring (X3) memiliki nilai coefficients
B positif dan nilai signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan
bahwa H4 diterima atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
media pembelajaran daring dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi.
Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.48 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel media pembelajaran daring sebesar
0,735. Dapat disimpulkan bahwa variabel media pembelajaran daring berpengaruh
sebesar 54,02% terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. Hasil analisis regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai
variabel media pembelajaran daring sebesar 0,185 yang dapat diartikan apabilai
setiap peningkatan media pembelajaran daring sebesar satu-satuan maka akan
menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa sebesar 0,185. Jadi, semakin baik media pembelajaran daring maka
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi juga akan
tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (Indarti et al., 2021) yang menunjukkan bahwa variabel sumber
belajar elektronik yang baik (good e-
120

resourches), konten pembelajaran (learning content), manfaat yang dirasakan


(perceived usefulness), dan interaksi antara pembelajaran dengan dosen (learner-
instructor interaction) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa program vokasi di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya. Hakim & Mulyapradana (2020) yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan media daring terhadap kepuasan
mahasiswa pada saat pandemi Covid-19. Napitupulu (2020) menunjukkan bahwa
variasi semua butir secara bersama-sama mempunyai hubungan positif terhadap
kepuasan mahasiswa pada saat perkuliahan daring yaitu menunjukkan taraf 5%.
Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan ekternal. Dengan kata lain yang diharapkan
mahasiswa ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Masa pandemi
covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang harus
diberikan, maka dari itu salah satu faktor eksternal berupa media pembelajaran
daring harus diperhatikan.
Masa pandemi ini kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan secara
langsung dan harus menggunakan media perantara. Hal ini terjadi karena
pemerintah membatasi orang yang berkerumun. Selain itu kegiatan belajar
mengajar harus tetap berjalan, maka dari itu dipilihlah media pembelajaran daring
sebagai media perantara. Berbagai jenjang pendidikan saat adanya pandemi
seperti sekarang mulai memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem
pembelajaran daring untuk kegiatan pembelajaran (Astuti & Prestiadi, 2020:129).
Media pembelajaran daring dianggap sebagai satu-satunya cara yang bisa
dilakukan supaya mahasiswa dapat menerima informasi dan dapat melangsungkan
pendidikan dengan lancar. Indikator media pembelajaran daring yang harus
diperhatikan yaitu relevansi, kemampuan dosen dan mahasiswa, kemudahan
penggunaan, ketersediaan, serta kebermanfaatan.
Begitupun juga di Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai salah satu jurusan
di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang sudah menerapkan
pembelajaran jarak jauh menggunakan media perantara berupa media
pembelajaran
121

daring. Pihak jurusan terutama dosen dalam hal ini harus memberikan yang
terbaik dalam bidang media pembelajaran daring. Media pembelajaran daring
diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara maksimal, sehingga
mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada saat
pandemi. Semakin baik dan berkualitasnya media pembelajaran daring maka akan
semakin tinggi juga kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh.
Begitupun sebaliknya, jika media pembelajaran daring kurang baik dan kurang
berkualitas maka kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan
rendah. Terciptanya kepuasan mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri
untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif media pembelajaran daring pada
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan
2019 menunjukkan rata-rata nilai media pembelajaran daring dalam kategori
tinggi sebesar 65,26%. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 media
pembelajaran daring yang digunakan tinggi atau dalam kata lain puas terhadap
media pembelajaran daring, namun media pembelajaran juga perlu untuk
diperhatikan karena ada mahasiswa yang tidak puas terhadap media pembelajaran
daring terutama dalam indikator kemampuan dosen dan mahasiswa. Sebanyak 95
mahasiswa dengan persentase 37,4 % media pembelajaran daring dalam kategori
sangat tinggi. Sebanyak 134 dari 254 mahasiswa dengan persentase 52,8 % media
pembelajaran daring dalam kategori tinggi. Sebanyak 23 mahasiswa dengan
persentase 9 % media pembelajaran daring dalam kategori cukup. Sebanyak 1
mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran daring dalam kategori
rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori sangat rendah.

4.2.5 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kepuasan Pembelajaran


Jarak Jauh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar


berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hal ini berdasarkan hasil uji signifikansi
122

parsial (uji t) antara motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Tabel 4.44 menunjukkan variabel motivasi
belajar (X4) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai signifikansi sebesar
0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H5 diterima atau terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.49 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,667. Dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh sebesar 44,47%
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil analisis regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai variabel motivasi
belajar sebesar 0,115 yang dapat diartikan apabila setiap peningkatan motivasi
belajar sebesar satu-satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa sebesar 0,115. Jadi, semakin baik
motivasi belajar maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Ningsih (2021) yang menunjukkan bahwa ada
pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh dan Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Belajar Mahasiswa pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMSU. Nasrah & Muafiah (2020) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa pencapain hasil motivasi belajar dan hasil belajar belum
maksimal, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar mahasisswa dalam perkuliahan IPA.
Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan ekternal. Dengan kata lain yang diharapkan
mahasiswa ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Masa pandemi
covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang harus
diberikan, maka dari itu salah satu faktor eksternal dan faktor internal (motivator)
berupa motivasi belajar harus diperhatikan.
Pada masa pandemi ini yang kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah
atau pembelajaran secara jarak jauh mengharuskan mahasiswanya untuk belajar
123

sendiri. Belajar sendiri ini kadangkala mahasiswa merasa bosan. Selain itu karena
mahasiswa masih labil atau masih bingung menyebabkan pantang menyerah.
Maka dari itu perlu yang namanya dorongan. Dorongan ini bisa berasal dari dalam
(intrinsik) dan berasal dari luar (ekstrinsik). Dorongan dalam dunia pendidikan ini
disebut juga dengan motivasi belajar. Peran dosen dan kampus sangat diharapkan
mahasiswa supaya nantinya mendapatkan dorongan. Selain dosen dan kampus,
mahasiswa juga patut mencari dorongannya sendiri, bisa dari orang lain bahkan
dirinya sendiri pun bisa mendorong. Hakim & Mulyapradana (2020:156)
berpendapat bahwa tantangan terbesar agar motivasi belajar mahasiswa di masa
pandemi ini tetap terjaga dengan baik maka peran dosen dan mahasiswa sangat
berpengaruh terhadap motivasi. Setelah adanya dorongan pastinya tingkah laku
dan perbuatan mahasiswa akan berubah ke arah positif, sehingga mahasiswa ini
merasa senang dan puas terhadap motivasi belajar dan pembelajaran jarak jauh.
Indikator yang harus diperhatikan dalam motivasi belajar yaitu, adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
Di Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai salah satu jurusan di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang harus menerapkan pemberian motivasi
belajar kepada mahasiswanya terutama disaat pandemi seperti sekarang. Motivasi
belajar diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara maksimal,
sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada
saat pandemi. Semakin baik motivasi belajar maka akan semakin tinggi juga
kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun sebaliknya,
jika motivasi belajar kurang baik maka kepuasan mahasiswa terhadap
pembelajaran jarak jauh pun akan rendah. Terciptanya kepuasan mahasiswa akan
memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif motivasi belajar pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata- rata nilai motivasi belajar dalam kategori tinggi sebesar
74,89%. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
124

angkatan 2018 dan 2019 motivasi belajar tinggi atau dalam kata lain puas
terhadap motivasi belajar, namun motivasi juga perlu untuk diperhatikan karena
ada yang merasa tidak puas terhadap motivasi belajar terutama dalam indikator
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Sebanyak 119 mahasiswa dengan
persentase 46,8 % motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 115
dari 254 mahasiswa dengan persentase 45,3 % motivasi belajar dalam kategori
tinggi. Sebanyak 18 mahasiswa dengan persentase 7,1 % motivasi belajar dalam
kategori cukup. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi belajar
dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi
belajar dalam kategori sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai