Skripsi 7101418139
Skripsi 7101418139
75
76
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh
Mahasiswa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kepuasan PJJ
Mahasiswa
254 39 100 78,35 11,212
Pendidikan
Ekonomi (Y1)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi sebesar 39 dan nilai tertinggi sebesar 100. Kemudian nilai
rata-rata pada variabel kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi sebesar 78,35 dan standar deviasi sebesar 11,212. Berdasarkan kategori
deskriptif, nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Semarang tergolong dalam kategori tinggi, namun walaupun tinggi terdapat
permasalahan yang terjadi sehingga perlu untuk diselesaikan terutama dalam
indikator kepastian (assurance). Data penelitian tentang kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang berasal dari jawaban responden,
setelah dianalisis dan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi akan terlihat
seperti Tabel 4.2. sebagai berikut:
77
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh
Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 85 - 100 66 26 % Sangat Tinggi
2. 69 - 84 146 57,4 % Tinggi
3. 53 - 68 37 14,6 % Cukup 78,35
4. 37 - 52 5 2% Rendah
5. 21 - 36 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
1. Keandalan (Reliability)
Data mengenai indikator keandalan (reliability) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai keandalan termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Indikator Keandalan (Reliability)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 60 23,6 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 161 63,4 % Tinggi
3. 10 - 13 29 11,4 % Cukup 15,93
4. 6-9 4 1,6 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
78
3. Kepastian (Assurance)
Data mengenai indikator kepastian (assurance) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai kepastian termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Indikator Kepastian (Assurance)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 50 19,7 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 145 57 % Tinggi
3. 10 - 13 53 20,9 % Cukup 15,34
4. 6-9 6 2,4 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Tabel 4.6
Distribusi Indikator Empati (Empathy)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 54 21.3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 146 57,5 % Tinggi
3. 10 - 13 47 18,5 % Cukup 15,50
4. 6-9 7 2,7 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 terhadap kepuasan pembelajaran
jarak jauh dalam hal indikator empati tinggi sebesar 15,50. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima perhatian dari
dosen dan kampus kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau
lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen masih belum memiliki
kepekaan yang tajam kepada mahasiswanya dan merasa tidak peduli..
5. Berwujud (Tangibles)
Data mengenai indikator berwujud (tangibles) pada variabel kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi diperoleh dari angket
penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif
persentase, indikator mengenai berwujud termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Indikator Berwujud (Tangibles)
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 71 28 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 150 59 % Tinggi
3. 10 - 13 28 11 % Cukup 15,98
4. 6-9 5 2% Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menerima
segala bentuk perhatian, pelayanan, sarana prasarana, dan sebagainya dengan ada
wujud pastinya dari dosen dan kampus kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh,
namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan dosen dan
mahasiswa masih belum berpenampilan menarik seperti perkuliahan tatap muka
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Fasilitas Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 35 - 41 69 27,2 % Sangat Tinggi
2. 28 - 34 129 50.8 % Tinggi
3. 21 - 27 49 19,3 % Cukup 31,26
4. 14 - 20 6 2,3 % Rendah
5. 7 - 13 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
memiliki fasilitas belajar atau dalam artian puas terhadap fasilitas belajar, namun
terdapat juga permasalahan yang terjadi. Sebanyak 69 mahasiswa dengan
persentase 27,2 % memiliki fasilitas belajar dalam kategori sangat tinggi.
Sebanyak 129 dari 254 mahasiswa dengan persentase 50,8 % memiliki fasilitas
belajar dalam kategori tinggi. Sebanyak 49 mahasiswa dengan persentase 19,3 %
memiliki fasilitas belajar dalam kategori cukup. Sebanyak 6 mahasiswa dengan
persentase 2,3 % fasilitas belajar dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa
dengan persentase 0,4 % memiliki fasilitas belajar dalam kategori sangat rendah.
1. Fasilitas Belajar di Perguruan Tinggi
Data mengenai indikator fasilitas belajar di perguruan tinggi pada variabel
fasilitas belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan.
Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai fasilitas belajar di
perguruan tinggi termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-
masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Indikator Fasilitas Belajar di Perguruan Tinggi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 54 21,3 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 132 52 % Tinggi
3. 10 - 13 54 21,2 % Cukup 15,07
4. 6-9 12 4,7 % Rendah
5. 2-5 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
83
Tabel 4.12
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Interaksi Mahasiswa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Interaksi
254 17 60 47,25 6,815
Mahasiswa (X2)
Valid N (listwise) 254
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari jumlah 254 responden,
nilai terendah dari variabel interaksi mahasiswa sebesar 17 dan nilai tertinggi
sebesar 60. Kemudian nilai rata-rata pada variabel interaksi mahasiswa sebesar
47,25 dan standar deviasi sebesar 6,815. Berdasarkan kategori deskriptif, nilai
rata- rata yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel interaksi mahasiswa
tergolong dalam kategori tinggi, namun walaupun tinggi terdapat permasalahan
yang terjadi sehingga perlu untuk diselesaikan terutama dalam indikator interaksi
pelajar dengan instruktur. Data penelitian tentang interaksi mahasiswa mengacu
pada deskripsi kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi
yang berasal dari jawaban responden, setelah dianalisis dan dimasukkan dalam
tabel distribusi frekuensi akan terlihat seperti Tabel 4.13. sebagai berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 51 - 60 74 29,1 % Sangat Tinggi
2. 41 - 50 144 56,7 % Tinggi
3. 31 - 40 33 13 % Cukup 47,25
4. 21 - 30 2 0,8 % Rendah
5. 11 - 20 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
saling berinteraksi atau dalam arti lain puas terhadap interaksi mahasiswa, namun
terdapat juga permasalahan yang terjadi. Sebanyak 74 mahasiswa dengan
persentase 29,1 % interaksi mahasiswa dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak
144 dari 254 mahasiswa dengan persentase 56,7 % interaksi mahasiswa dalam
kategori tinggi. Sebanyak 33 mahasiswa dengan persentase 13 % interaksi
mahasiswa dalam
85
Tabel 4.15
Distribusi Indikator Interaksi Pelajar-Pelajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 68 26,8 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 140 55,1 % Tinggi
3. 10 - 13 43 16,9 % Cukup 15,90
4. 6-9 1 0,4 % Rendah
5. 2-5 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa interaksi mahasiswa
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator interaksi pelajar-
pelajar atau interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa di perguruan tinggi
sebesar 15,90 dalam kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan
2018 dan 2019 dalam hal ini telah berinteraksi dengan temannya atau sesama
mahasiswa yang dilakukan secara baik di perguruan tinggi kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan proses diskusi yang terjadi masih belum bisa optimal.
3. Interaksi Pelajar-Konten
Data mengenai indikator interaksi pelajar-konten pada variabel interaksi
mahasiswa diperoleh dari angket penelitian sejumlah empat butir pernyataan. Dari
hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai interaksi pelajar-konten
termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban
responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Indikator Interaksi Pelajar-Konten
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 18 - 21 83 32,7 % Sangat Tinggi
2. 14 - 17 144 56,7 % Tinggi
3. 10 - 13 24 9,4 % Cukup 16,50
4. 6-9 3 1,2 % Rendah
5. 2-5 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa interaksi mahasiswa
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator interaksi pelajar-
konten atau interaksi antara mahasiswa dengan konten belajar di perguruan tinggi
87
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Variabel Media Pembelajaran Daring
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 68 - 80 95 37,4 % Sangat Tinggi
2. 55 - 67 134 52,8 % Tinggi
3. 42 - 54 23 9% Cukup 65,26
4. 29 - 41 1 0,4 % Rendah
5. 16 - 28 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
media pembelajaran daring yang digunakan tinggi atau dalam kata lain puas
terhadap media pembelajaran daring, namun terdapat juga permasalahan yang
terjadi. Sebanyak 95 mahasiswa dengan persentase 37,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 134 dari 254 mahasiswa dengan
persentase 52,8 % media pembelajaran daring dalam kategori tinggi. Sebanyak 23
mahasiswa dengan persentase 9 % media pembelajaran daring dalam kategori
cukup. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 %
media pembelajaran daring dalam kategori sangat rendah.
1. Relevansi
Data mengenai indikator relevansi pada variabel media pembelajaran daring
diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan. Dari hasil olah
data deskriptif persentase, indikator mengenai relevansi termasuk dalam kriteria
tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Indikator Relevansi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 69 27,2 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 146 57,5 % Tinggi
3. 8 - 10 37 14,5 % Cukup 12,21
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
89
Tabel 4.28
Distribusi Indikator Adanya Harapan dan Cita-Cita Masa Depan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 97 38,2 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 133 52,4 % Tinggi
3. 8 - 10 21 8,2 % Cukup 12,87
4. 5-7 1 0,4 % Rendah
5. 2-4 2 0,8 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya harapan dan cita-
cita masa depan dalam belajar sebesar 12,87 dengan kategori tinggi. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan
dan menerima motivasi belajar karena adanya harapan dan cita-cita masa depan
yang ingin diwujudkan kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika
ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan masih banyaknya
mahasiswa yang tidak ingin mendapatkan nilai tertinggi dari temannya.
4. Adanya Penghargaan dalam Belajar
Data mengenai indikator adanya penghargaan dalam belajar pada variabel
motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir pernyataan.
Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya penghargaan
dalam belajar termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.29
Distribusi Indikator Adanya Penghargaan dalam Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 70 27,5 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 128 50,4 % Tinggi
3. 8 - 10 50 19,7 % Cukup 12,20
4. 5-7 5 2% Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya penghargaan dalam
belajar sebesar 12,20 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
96
angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan dan menerima motivasi
belajar karena adanya penghargaan dalam belajar atau pemberian hadiah
kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat
permasalahan terkait pernyataan dosen tidak memberikan pujian kepada
mahasiswanya yang aktif.
5. Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Data mengenai indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar pada
variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk dalam kriteria tinggi, apabila
ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.30
Distribusi Indikator Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 63 24,8 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 140 55,1 % Tinggi
3. 8 - 10 47 18,5 % Cukup 12,09
4. 5-7 3 1,2 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.30 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar sebesar 12,09 dengan kategori tinggi. Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan
dan menerima motivasi belajar karena adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar atau dalam arti lain termotivasi karena ada kegiatan menarik selama
kegiatan belajar kaitannya dengan pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau
lagi terdapat permasalahan terkait pernyataan metode dan media pembelajaran
yang digunakan tidak menarik.
6. Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
Data mengenai indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif pada
variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian sejumlah tiga butir
pernyataan. Dari hasil olah data deskriptif persentase, indikator mengenai adanya
97
lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam kriteria tinggi, apabila ditinjau
dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.31
Distribusi Indikator Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata-Rata
1. 14 - 16 74 29,1 % Sangat Tinggi
2. 11 - 13 122 48 % Tinggi
3. 8 - 10 55 21,7 % Cukup 12,16
4. 5-7 2 0,8 % Rendah
5. 2-4 1 0,4 % Sangat Rendah
Jumlah 254 100 % Kategori Tinggi
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh dalam hal indikator adanya lingkungan belajar
yang kondusif sebesar 12,16 dengan kategori tinggi. Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi angkatan 2018 dan 2019 dalam hal ini telah menggunakan dan
menerima motivasi belajar karena adanya lingkungan belajar yang kondusif atau
dalam arti lain ketika belajar lingkungannya mendukung kaitannya dengan
pembelajaran jarak jauh, namun jika ditinjau lagi terdapat permasalahan terkait
pernyataan mahasiswa lebih suka belajar sendiri daripada kelompok.
Uji prasyarat regresi merupakan salah satu uji data yang harus ada pada
analisis regresi berbasis OLS (Ordinary Least Squares). Uji prasyarat regresi ini
ada dua, yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
98
signifikansi 0,052 > 0,05. Hal ini berarti lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa pada penelitian ini berdistribusi normal.
Tabel 4.33
Hasil Uji Linearitas Fasilitas Belajar dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 24 13,013 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 279,491 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 23 1,427 0,099
Mahasiswa * Within Groups 229
Fasilitas Total 253
Belajar
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.33 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 279,491 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.
100
Tabel 4.34
Hasil Uji Linearitas Interaksi Mahasiswa dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 29 15,805 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 401,251 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 28 2,039 0,002
Mahasiswa * Within Groups 224
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.34 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 401,251 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel interaksi mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa.
Tabel 4.35
Hasil Uji Linearitas Media Pembelajaran Daring dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 35 10,545 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 317,346 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 34 1,521 0,040
Mahasiswa * Within Groups 218
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.35 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 317,346 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel media pembelajaran daring dengan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa.
101
Tabel 4.36
Hasil Uji Linearitas Motivasi Belajar dan Kepuasan Pembelajaran Jarak
Jauh Mahasiswa
ANOVA Table
df F Sig.
Kepuasan Between (Combined) 39 5,567 0,000
Pembelajaran Groups Linearity 1 191,901 0,000
Jarak Jauh Deviation from Linearity 38 0,663 0,934
Mahasiswa * Within Groups 214
Interaksi Total 253
Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.36 nilai signifikansi dari output diatas, diperoleh nilai
F sebesar 191,901 dengan nilai signifikansi linearity sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear dan
signifikan antara variabel motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak
jauh mahasiswa.
Uji asumsi klasik ini akan dilakukan sebelum uji hipotesis. Hasil uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah model yang dipakai tersebut relevan atau
tidak karena akan digunakan pada uji selanjutnya. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Kedua uji asumsi klasik tersebut akan dijelaskan dalam uraian
berikut ini:
4.1.2.2.1 Uji Multikolinearitas
maka telah terjadi multikoliniearitas. Kedua, dengan melihat nilai VIF (variance
inflation factor), apabila nilai VIF lebih kecil dari < 10,00 maka tidak terjadi
multikoliniearitas dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih besar dari > 10,00 maka
telah terjadi multikoliniearitas. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.37
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,259 0,001
Fasilitas Belajar 4,563 0,000 0,396 2,524
Interaksi Mahasiswa 4,739 0,000 0,242 4,125
Media Pembelajaran Daring 1,809 0,072 0,212 4,720
Motivasi Belajar 1,596 0,112 0,340 2,942
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.37 diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance
variabel fasilitas belajar yaitu sebesar 0,396; interaksi mahasiswa yaitu sebesar
0,242; media pembelajaran daring yaitu sebesar 0,212; dan motivasi belajar yaitu
sebesar 0,340 yang nilainya lebih besar dari > 0,10 dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas dengan membandingkan nilai tolerance. Sementara
itu VIF variabel fasilitas belajar yaitu sebesar 2,524; interaksi mahasiswa yaitu
sebesar 4,125; media pembelajaran daring yaitu sebesar 4,720; dan motivasi
belajar yaitu sebesar 2,942 yang nilainya lebih kecil dari < 10,00 dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dengan membandingkan nilai
VIF.
Tabel 4.38
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 1,755 0,081
Fasilitas Belajar -0,124 0,901
Interaksi Mahasiswa -1,086 0,279
Media Pembelajaran Daring -0,874 0,383
Motivasi Belajar 2,527 0,012
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4.38 output dari uji glejser diatas dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi untuk fasilitas belajar yaitu sebesar 0,901; interaksi mahasiswa
yaitu sebesar 0,279; media pembelajaran daring yaitu sebesar 0,383; dan motivasi
belajar yaitu sebesar 0,012. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikansi
lebih dari > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastistas.
Keterangan:
Y : Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
α : Konstanta
𝛽1 : Koefisien regresi Fasilitas Belajar
𝛽2 : Koefisien regresi Interaksi Mahasiswa
𝛽3 : Koefisien regresi Media Pembelajaran Daring
𝛽4 : Koefisien regresi Motivasi Belajar
X1 : Fasilitas Belajar
X2 : Interaksi Mahasiswa
X3 : Media Pembelajaran Daring
X4 : Motivasi Belajar
e : eror atau residual yang diterima
Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.39
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 10,871 3,336
Fasilitas Belajar 0,598 0,131
Interaksi Mahasiswa 0,594 0,125
Media Pembelajaran Daring 0,185 0,102
Motivasi Belajar 0,115 0,072
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada tabel 4.39 maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 10,871 + 0,598X1 + 0,594X2 + 0,185X3 + 0,115X4
Persamaan regresi di atas, memiliki makna sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 10,871 yang berarti jika fasilitas belajar (X1), interaksi
mahasiswa (X2), media pembelajaran daring (X3), dan motivasi belajar (X4)
nilainya adalah 0 maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi (Y) nilainya adalah 10,871.
105
Tabel 4.40
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model df Mean Square F Sig.
1 Regression 4 5162,916 115,296 0,000b
Residual 249 44,780
Total 253
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak jauh mahasiswa
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar, Interaksi
mahasiswa, Media Pembelajaran Daring
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 4,40 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar
0,000. 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar mempunyai
pengaruh bersama-sama atau simultan terhadap variabel kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
107
Uji signifikansi parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara
terpisah atau parsial antara variabel bebas dan terikat. Penelitian ini menggunakan
program IBM SPSS 25 untuk mengetahui apakah variabel bebas (fasilitas belajar,
interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar)
mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa. Uji parsial dilakukan dengan
membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel dengan nilai sebesar
α = 5% (0,05). Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh
antar masing-masing variabel bebas dan terikat atau Ho ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya, Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat
pengaruh antar masing-masing varaibel bebas dan terikat. Hasil uji parsial dalam
penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.41
Hasil Uji Signifikansi Parsial Fasilitas Belajar dan Kepuasan Pembelajaran
Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 28,983 3,050 0,000
Fasilitas Belajar 1,579 0,096 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel fasilitas belajar (X1) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H2 diterima
atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
108
Tabel 4.42
Hasil Uji Signifikansi Parsial Interaksi Mahasiswa dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 18,738 3,175 0,000
Interaksi Mahasiswa 1,262 0,067 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel interaksi mahasiswa (X2) memiliki nilai coefficients B positif dan
nilai signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H3
diterima atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara interaksi
mahasiswa dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi.
Tabel 4.43
Hasil Uji Signifikansi Parsial Media Pembelajaran Daring dan Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 18,142 3,529 0,000
Media Pembelajaran 0,923 0,054 0,000
Daring
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel media pembelajaran daring (X3) memiliki nilai coefficients B
positif dan nilai signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
H4 diterima atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara media
pembelajaran daring dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi.
109
Tabel 4.44
Hasil Uji Signifikansi Parsial Motivasi Belajar dan Kepuasan Pembelajaran
Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error Sig.
1 (Constant) 22,250 3,980 0,000
Motivasi Belajar 0,749 0,053 0,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Variabel motivasi belajar (X4) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H5 diterima
atau terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Tabel 4.45
Hasil Koefisien Determinasi Simultan Fasilitas Belajar, Interaksi Mahasiswa,
Media Pembelajaran Daring, dan Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
a
1 0,806 0,649 0,644
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar, Interaksi
mahasiswa, Media Pembelajaran Daring
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.45 menunjukkan bahwa nilai Adjust R Square sebesar
0,644 atau sebesar 64,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 64,4% variabel
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa mampu dijelaskan oleh variabel
fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi
belajar. Sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
Tabel 4.46
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial
Part
1 (Constant) 0,000
Fasilitas Belajar 0,000 0,719 0,719 0,719
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
111
Tabel 4.47
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Interaksi Mahasiswa terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Interaksi Mahasiswa 0,000 0,767 0,767 0,767
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Tabel 4.48
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Media Pembelajaran Daring terhadap
Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Media Pembelajaran Daring 0,000 0,735 0,735 0,735
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
Tabel 4.49
Hasil Koefisien Determinasi Parsial Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Coefficientsa
Correlation
Model Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0,000
Motivasi Belajar 0,000 0,667 0,667 0,667
a. Dependent Variable: Kepuasan Pembelajaran Jarak Jauh Mahasiswa
Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2022
4.2 Pembahasan
sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada
saat pandemi. Semakin baik dan terjaminnya fasilitas belajar, interaksi
mahasiswa, media pembelajaran daring, dan motivasi belajar maka akan semakin
tinggi juga kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun
sebaliknya, jika fasilitas belajar, interaksi mahasiswa, media pembelajaran daring,
dan motivasi belajar kurang baik dan kurang terjamin maka kepuasan mahasiswa
terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan rendah. Terciptanya kepuasan
mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa
keinginannya terpenuhi.
< 0,05 dapat disimpulkan bahwa H2 diterima atau terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara fasilitas belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.46 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel fasilitas belajar sebesar 0,719. Dapat
disimpulkan bahwa variabel fasilitas belajar berpengaruh sebesar 51,7% terhadap
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Hasil analisis
regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai variabel fasilitas belajar sebesar
0,598 yang dapat diartikan apabilai setiap peningkatan fasilitas belajar sebesar
satu-satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan kepuasan
pembelajaran jarak jauh mahasiswa sebesar 0,598. Jadi, semakin baik fasilitas
belajar yang diberikan maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Sabihaini & Satoto, 2016) yang
menunjukkan ada hubungan positif antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar
terhadap kepuasan siswa. Penelitian terdahulu oleh (Haryati, 2020) yang
menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi profesional guru
dan fasilitas belajar dengan kepuasan belajar siswa SMK PGRI 2 Taman di masa
pandemi Covid-19. Penelitian terdahulu oleh (Nastiti, 2015) yang menunjukkan
bahwa layanan mengajar dosen dan pemanfaatan fasilitas belajar bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa di UNPAS dengan kategori
hubungan sangat kuat.
fasilitas belajar di rumah dan fasilitas belajar di kampus. Peran kampus, dosen,
dan orang tua sangat diperlukan dalam memberikan fasilitas belajar yang terbaik.
Yugiswara et al., (2019:101) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki
fasilitas belajar yang memadai tentunya saat mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru akan termotivasi untuk
menyelesaikannya. Mahasiswa jika memiliki fasilitas belajar yang baik dan
memadai pastinya ketika diberikan pekerjaan oleh dosen akan langsung
mengerjakannya, berbeda dengan mahasiswa yang fasilitas belajarnya tidak baik
dan tidak memadai maka mahasiswa ini tidak bisa mengerjakan, sehingga
mengakibatkan tujuan pendidikannya tidak tercapai dan mahasiswa ini merasa
tidak puas terhadap pembelajaran jarak jauh. Terciptanya kepuasan mahasiswa
akan memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif fasilitas belajar pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata- rata nilai fasilitas belajar dalam kategori tinggi sebesar 31,26.
Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 memiliki fasilitas belajar atau dalam
artian puas terhadap fasilitas belajar, namun fasilitas belajar ini juga perlu untuk
diperhatikan karena ada yang merasa tidak puas terutama dalam indikator fasilitas
belajar di perguruan tinggi. Sebanyak 69 mahasiswa dengan persentase 27,2 %
fasilitas belajar dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 129 dari 254 mahasiswa
dengan persentase 50,8
% fasilitas belajar dalam kategori tinggi. Sebanyak 49 mahasiswa dengan
persentase 19,3 % fasilitas belajar dalam kategori cukup. Sebanyak 6 mahasiswa
dengan persentase 2,3 % fasilitas belajar dalam kategori rendah. Sebanyak 1
mahasiswa dengan persentase 0,4 % fasilitas belajar dalam kategori sangat rendah.
pandemi covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang
harus diberikan, maka dari itu salah satu faktor eksternal berupa interaksi
mahasiswa harus diperhatikan. Oetoyo & Daulay (2008:83) mengemukakan
bahwa salah satu bentuk kelemahan dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak
jauh adalah kurangnya interaksi antara mahasiswa dengan dosen. Seringkali pada
masa pandemi covid-19 interaksi yang terjalin terjadi hambatan. Hal ini karena
interaksi hanya bisa dilakukan melalui media perantara dan mahasiswa tidak bisa
bertemu langsung. Mahasiswa ini kurang nyaman dan menyebabkan pada kualitas
diri mahasiswa. Padahal dalam dunia pendidikan interaksi menjadi hal yang wajib
dilakukan.
Interaksi mahasiswa perlu untuk diperhatikan dan diberikan dengan tujuan
untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh beberapa ahli dalam (Sari & Kurniawan, 2021:134) interaksi menjadi faktor
inti yang mempengaruhi suksesnya tujuan pembelajaran dan perkembangan
mahasiswa. Tetapi dalam hal ini bukan hanya dosen saja tetapi mahasiswa juga
harus bertindak. Indikator dalam interaksi mahasiswa adalah mahasiswa dengan
mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan konten belajar.
Interaksi mahasiswa diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara
maksimal, sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak
jauh pada saat pandemi. Semakin baik interaksi mahasiswa dengan dosen,
mahasiswa, dan konten belajar maka akan semakin tinggi juga kepuasan
mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun sebaliknya, jika interaksi
mahasiswa dengan dosen, mahasiswa, dan konten belajar kurang baik maka
kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan rendah.
Terciptanya kepuasan mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri untuk
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif interaksi mahasiswa pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata-rata nilai interaksi mahasiswa dalam kategori tinggi sebesar
47,25. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 saling berinteraksi atau
119
dalam arti lain puas terhadap interaksi mahasiswa, namun perlu untuk
diperhatikan juga interaksi karena ada yang merasa tidak puas terutama dalam
indikator interaksi pelajar dengan instruktur. Sebanyak 74 mahasiswa dengan
persentase 29,1 % interaksi mahasiswa dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak
144 dari 254 mahasiswa dengan persentase 56,7 % interaksi mahasiswa dalam
kategori tinggi. Sebanyak 33 mahasiswa dengan persentase 13 % interaksi
mahasiswa dalam kategori cukup. Sebanyak 2 mahasiswa dengan persentase 0,8
% interaksi mahasiswa dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan
persentase 0,4
% interaksi mahasiswa dalam kategori sangat rendah.
daring. Pihak jurusan terutama dosen dalam hal ini harus memberikan yang
terbaik dalam bidang media pembelajaran daring. Media pembelajaran daring
diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara maksimal, sehingga
mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada saat
pandemi. Semakin baik dan berkualitasnya media pembelajaran daring maka akan
semakin tinggi juga kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh.
Begitupun sebaliknya, jika media pembelajaran daring kurang baik dan kurang
berkualitas maka kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh pun akan
rendah. Terciptanya kepuasan mahasiswa akan memberikan manfaat tersendiri
untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif media pembelajaran daring pada
mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan
2019 menunjukkan rata-rata nilai media pembelajaran daring dalam kategori
tinggi sebesar 65,26%. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019 media
pembelajaran daring yang digunakan tinggi atau dalam kata lain puas terhadap
media pembelajaran daring, namun media pembelajaran juga perlu untuk
diperhatikan karena ada mahasiswa yang tidak puas terhadap media pembelajaran
daring terutama dalam indikator kemampuan dosen dan mahasiswa. Sebanyak 95
mahasiswa dengan persentase 37,4 % media pembelajaran daring dalam kategori
sangat tinggi. Sebanyak 134 dari 254 mahasiswa dengan persentase 52,8 % media
pembelajaran daring dalam kategori tinggi. Sebanyak 23 mahasiswa dengan
persentase 9 % media pembelajaran daring dalam kategori cukup. Sebanyak 1
mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran daring dalam kategori
rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % media pembelajaran
daring dalam kategori sangat rendah.
parsial (uji t) antara motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran jarak jauh
mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Tabel 4.44 menunjukkan variabel motivasi
belajar (X4) memiliki nilai coefficients B positif dan nilai signifikansi sebesar
0,000. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa H5 diterima atau terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan kepuasan pembelajaran
jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil penelitian lain juga berdasarkan Tabel 4.49 terlihat bahwa nilai
koefisien determinasi parsial untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,667. Dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh sebesar 44,47%
terhadap kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
Hasil analisis regresi dalam Tabel 4.39 menunjukkan nilai variabel motivasi
belajar sebesar 0,115 yang dapat diartikan apabila setiap peningkatan motivasi
belajar sebesar satu-satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan
kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa sebesar 0,115. Jadi, semakin baik
motivasi belajar maka kepuasan pembelajaran jarak jauh mahasiswa Pendidikan
Ekonomi juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Ningsih (2021) yang menunjukkan bahwa ada
pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh dan Motivasi Belajar terhadap Kepuasan
Belajar Mahasiswa pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan UMSU. Nasrah & Muafiah (2020) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa pencapain hasil motivasi belajar dan hasil belajar belum
maksimal, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar mahasisswa dalam perkuliahan IPA.
Teori kepuasan mahasiswa Sopiatin (2010:33) menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian antara antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan
yang diterimanya. Selain itu juga terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan
mahasiswa, yaitu faktor internal dan ekternal. Dengan kata lain yang diharapkan
mahasiswa ini adalah sesuatu hal yang nyata dan harus dikabulkan. Masa pandemi
covid-19 seperti sekarang ini kepuasan menjadi hal yang wajib yang harus
diberikan, maka dari itu salah satu faktor eksternal dan faktor internal (motivator)
berupa motivasi belajar harus diperhatikan.
Pada masa pandemi ini yang kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah
atau pembelajaran secara jarak jauh mengharuskan mahasiswanya untuk belajar
123
sendiri. Belajar sendiri ini kadangkala mahasiswa merasa bosan. Selain itu karena
mahasiswa masih labil atau masih bingung menyebabkan pantang menyerah.
Maka dari itu perlu yang namanya dorongan. Dorongan ini bisa berasal dari dalam
(intrinsik) dan berasal dari luar (ekstrinsik). Dorongan dalam dunia pendidikan ini
disebut juga dengan motivasi belajar. Peran dosen dan kampus sangat diharapkan
mahasiswa supaya nantinya mendapatkan dorongan. Selain dosen dan kampus,
mahasiswa juga patut mencari dorongannya sendiri, bisa dari orang lain bahkan
dirinya sendiri pun bisa mendorong. Hakim & Mulyapradana (2020:156)
berpendapat bahwa tantangan terbesar agar motivasi belajar mahasiswa di masa
pandemi ini tetap terjaga dengan baik maka peran dosen dan mahasiswa sangat
berpengaruh terhadap motivasi. Setelah adanya dorongan pastinya tingkah laku
dan perbuatan mahasiswa akan berubah ke arah positif, sehingga mahasiswa ini
merasa senang dan puas terhadap motivasi belajar dan pembelajaran jarak jauh.
Indikator yang harus diperhatikan dalam motivasi belajar yaitu, adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
Di Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai salah satu jurusan di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang harus menerapkan pemberian motivasi
belajar kepada mahasiswanya terutama disaat pandemi seperti sekarang. Motivasi
belajar diharapkan dapat menunjang kegiatan akademik secara maksimal,
sehingga mahasiswa merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh pada
saat pandemi. Semakin baik motivasi belajar maka akan semakin tinggi juga
kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh. Begitupun sebaliknya,
jika motivasi belajar kurang baik maka kepuasan mahasiswa terhadap
pembelajaran jarak jauh pun akan rendah. Terciptanya kepuasan mahasiswa akan
memberikan manfaat tersendiri untuk Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang karena merasa keinginannya terpenuhi.
Hasil analisis variabel deskriptif motivasi belajar pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2018 dan 2019
menunjukkan rata- rata nilai motivasi belajar dalam kategori tinggi sebesar
74,89%. Dapat disimpulkan sebagian besar mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
124
angkatan 2018 dan 2019 motivasi belajar tinggi atau dalam kata lain puas
terhadap motivasi belajar, namun motivasi juga perlu untuk diperhatikan karena
ada yang merasa tidak puas terhadap motivasi belajar terutama dalam indikator
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Sebanyak 119 mahasiswa dengan
persentase 46,8 % motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi. Sebanyak 115
dari 254 mahasiswa dengan persentase 45,3 % motivasi belajar dalam kategori
tinggi. Sebanyak 18 mahasiswa dengan persentase 7,1 % motivasi belajar dalam
kategori cukup. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi belajar
dalam kategori rendah. Sebanyak 1 mahasiswa dengan persentase 0,4 % motivasi
belajar dalam kategori sangat rendah.