BATANG TUBUH
PENYELENGGARAAN BAGUNAN GEDUNG CERDAS
DASAR PEMBENTUKAN
1. untuk menjamin keberlangsungan sumber daya alam, dan mengurangi dampak
perubahan iklim melalui konsep penerapan bangunan pintar atau bangunan gedung
cerdas perlu pedoman yang jelas dan terstandar dalam penyelenggaraan bangunan
Gedung
2. untuk mewujudkan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan sebagai
bangunan pintar atau bangunan gedung cerdas berdasarkan ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dalam rangka memenuhi
standar teknis bangunan gedung, diperlukan pedoman bagi pelaku penyelenggaraan
bangunan gedung
BAB I
KETENTUAN UMUM
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
Bangunan Gedung Hijau (BGH) kriteria yang harus dipenuhi untuk mewujudkan
kinerja BGC pada tahap pemrograman,
perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
Bangunan Gedung yang memenuhi standar
pemanfaatan, dan pembongkaran.
teknis Bangunan Gedung dan memiliki kinerja
terukur secara signifikan dalam penghematan
Tenaga Ahli BGC
energi, air, dan sumber daya lainnya melalui
penerapan prinsip BGH sesuai dengan fungsi
dan klasifikasi dalam setiap tahapan tenaga ahli yang memiliki SKK ahli BGC sesuai
penyelenggaraannya. dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
BAB II
STANDAR TEKNIS BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
Bersifat fleksibel
Parameter BGC merupakan
Pemantauan berkelanjutan tolok ukur penilaian
elemen BGC dalam
Bersifat inklusif menerapkan prinsip BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
16 ELEMEN BGC
PENYELENGGARAAN BGC
PENYELENGGARAAN BGC
PEMBERLAKUAN STANDAR TEKNIS BGC
No. Kategori Penjelasan
1. Wajib (mandatory) a. Bangunan Gedung yang berdasarkan konteks kawasan, lingkungan, dan/atau kearifan
lokal ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai BGC
b. Bangunan Gedung yang dikenai standar teknis BGH yang menggunakan metode
penyelenggaraan kinerja tinggi, biaya tinggi (high performance, high cost) yang
memenuhi kondisi:
1) luas tapak bangunan terbatas (terbatas dalam pengolahan tapak bangunan atau
massa bangunan karena luas kaveling yang terbatas)
2) berada di kawasan intensitas tinggi; dan
3) kebutuhan konstruksi BGH bertingkat tinggi di atas 8 (delapan) lantai.
2. Disarankan a. Bangunan Gedung Fungsi Khusus (BGFK) yang bukan termasuk pada poin 1b.
(recommended) b. Bangunan Gedung yang dikenai standar teknis BGH dengan kategori wajib
(mandatory) selain BGH sebagaimana dimaksud poin 1b.
3. Sukarela (voluntary) Bangunan Gedung selain kategori wajib (mandatory) dan disarankan (recommended)
yang diajukan berdasarkan permohonan dari Pemilik, Pengguna, dan/atau Pengelola.
BGH yang menggunakan metode penyelenggaraan kinerja tinggi, biaya tinggi (high performance,
high cost) merupakan BGH yang dirancang, dibangun dan mampu beroperasi melalui peningkatan
kinerja lingkungan dan nilai ekonomi secara berkelanjutan melalui integrasi pemilihan material
bangunan, sistem efisiensi energi, dan air sebagai prinsip BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
PENYELENGGARAAN BGC
TAHAP PEMROGRAMAN
Tidak T Pemenuhan
Dinilai
Matriks Implementasi Klasifikasi BG
Elemen BGC
Y
Daftar Simak Pemeriksaan &
Parameter
(P) Penilaian Kinerja BGC
Prinsip BGC Keamanan Protokol dan Jaringan Integrasi Data dan Kemampuan
Siber (P1) Komunikasi (P2) Sistem (P3) Sistem(P4)
Kriteria Unjuk
Kerja Wajib dan
Pilihan (K)
Sertifikat Siap (Ready)
sebagai BGC
Status BGC Sertifikat Memenuhi
(Comply) sebagai BGC
Sertifikat dan/atau Plakat
Pemeringkatan BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
Daftar Simak, Dokumen Prasyarat & Daftar Simak, Dokumen Prasyarat & Daftar Simak, Dokumen Prasyarat &
Input
Dokumen Pembuktian Dokumen Pembuktian Dokumen Pembuktian
Kesiapan BGC melalui pemenuhan Kesesuaian implementasi tahap Kesesuaian implementasi tahap
kriteria unjuk kerja BGC. perencanaan teknis pelaksanaan konstruksi
Penilaian
BGC Pemeriksaan kinerja BGC
Pemeriksaan kinerja BGC Penilaian kinerja BGC
berdasarkan parameter BGC. berdasarkan parameter BGC. berdasarkan parameter BGC.
Daftar Simak Pemeriksaan Kinerja Daftar Simak Pemeriksaan Kinerja Daftar Simak Penilaian Kinerja BGC
Daftar
BGC Tahap Perencanaan Teknis BGC Tahap Pelaksanaan Konstruksi Tahap Pemanfaatan
Simak
(kualitatif / tanpa skor) (kualitatif / tanpa skor) (kuantitatif / dengan skor)
Status & Sertifikat Siap (Ready) Sertifikat Memenuhi (Comply) Sertifikat dan/atau Plakat
Output sebagai BGC sebagai BGC pemeringkatan BGC
SERTIFIKASI BGC
PROSES SERTIFIKASI
Mengunggah dokumen
BGC ke SIMBG: Penerbitan Sertifikat BGC atau
Pemohon mengajukan surat keterangan pembongkaran
• Daftar simak penilaian Verifikasi
permohonan sertifikasi BGC dilakukan secara elektronik
BGC oleh TPA
kepada Pemerintah Daerah melalui SIMBG tanpa dipungut
• Dokumen prasyarat
• Dokumen pembuktian biaya.
• Masa berlaku sertifikat 5 tahun.
• Dapat dicetak eksklusif atau dalam
PROSES BANDING bentuk plakat dengan biaya dari
Pemohon.
Pengajuan banding kepada kepada
Dalam hal hasil
Menteri melalui Direktur Jenderal Banding tidak Keputusan banding
verifikasi TPA tidak
Cipta Karya selaku kepala sekretariat dapat menjadi dasar
diterima, Pemohon
pusat pembinaan BGH-BGC dengan ditindaklanjuti/dap penerbitan sertifikat
dapat melakukan
ditembuskan kepada Pemerintah at ditindaklanjuti BGC oleh Pemda
banding.
Daerah serta TPA.
SERTIFIKAT BGC
Tahap Pembongkaran
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
PENDANAAN BGC
1. Pendanaan BGC merupakan keseluruhan biaya yang digunakan untuk memenuhi Standar
Teknis BGC setiap tahapan Penyelenggaraan BGC.
2. Biaya BGC dapat digunakan untuk Sistem Manajemen Bangunan Gedung (Building
Management System) dan Elemen BGC
3. Biaya BGC menjadi bagian dari komponen biaya pekerjaan nonstandar.
4. Biaya BGC dapat menjadi bagian biaya untuk pemenuhan standar teknis Bangunan
Gedung dan/atau BGH.
5. Biaya BGC pada BGN dihitung sesuai kebutuhan nyata dan kewajaran harga serta
termasuk ke dalam biaya nonstandar BGN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Biaya BGC pada Bangunan Gedung selain BGN dapat mengacu pada ketentuan BGN atau
ditetapkan oleh Pemilik sesuai fungsi, klasifikasi, dan kebutuhan penerapan BGC.
BAB VII
PEMBINAAN BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
PEMBINAAN BGC
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BGC 1. Menteri bertindak sebagai penanggung jawab dan pembina
teknis penyelenggaraan BGC menugaskan Dirjen Cipta Karya
selaku Kepala Sekretariat Pusat Pembinaan BGH-BGC.
1. PENGATURAN
Dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan 1. Sekretariat Pusat Pembinaan BGH-BGC berwenang dalam
penyusunan dan penyebarluasan norma, standar, melakukan pengembangan kelembagaan dalam
prosedur dan penilaian kinerja BGC yang bersifat penyelenggaraan BGC nasional, guna hal-hal sebagai
nasional. berikut:
• pengembangan penyelenggaraan BGC nasional;
• penyusunan peta jalan BGC nasional;
2. PEMBERDAYAAN • penyelenggaraan pelembagaan BGC termasuk fasilitasi
Dilakukan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah pembentukan asosiasi profesi ahli BGC dan lembaga
Daerah dan pelaku BGC berupa: sertifikasi profesi BGC yang bekerja sama dengan pelaku
• peningkatan kesadaran akan hak, kewajiban dan penyelenggaraan BGC sesuai dengan ketentuan
peran dalam proses Penyelenggaraan BGC. peraturan perundang-undangan;
• peningkatan kapasitas aparat Pemerintah Pusat, • pengembangan kapasitas kelembagaan BGC di
Pemerintah Daerah dan pelaku BGC. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan
Pemerintah Daerah kabupaten/kota, termasuk dalam
menerbitkan sertifikat pelatihan penyelenggaraan BGC
3. PENGAWASAN untuk aparatur sipil negara; dan
• pengembangan kapasitas Tenaga Ahli BGC secara
Pemantauan dan pengendalian terhadap kualitatif dan kuantitatif sebagai pelaku penyelenggaraan
pelaksanaan penerapan peraturan perundang- BGC.
undangan bidang BGC.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
PEMBINAAN BGC
Pada masa peralihan, Menteri
menetapkan tenaga pelatih
sertifikasi pelatihan
penyelenggaraan BGC.
PELATIHAN
Masa peralihan:
PENYELENGGARAAN BGC
Berlaku selama penetapan Menteri
belum dicabut atau sampai dengan
Tenaga Ahli BGC:
terbentuknya lembaga sertifikasi
tenaga ahli yang memiliki SKK ahli BGC sesuai dengan
profesi yang menerbitkan SKK ahli
ketentuan peraturan perundang-undangan,
BGC.
atau
tenaga ahli yang memiliki STRA atau SKK klasifikasi
arsitektur, sipil, mekanikal, tata lingkungan, atau sains dan
rekayasa teknik yang telah mendapatkan sertifikat
pelatihan penyelenggaraan BGC.
BAB VIII
INSENTIF DAN SANKSI
ADMINISTRATIF BGC
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
PENUTUP