oPARAMETER
oINTEGRASI SISTEM
oBUILDING MANAGEMENT SYSTEM
oELEMEN
oMATRIK IMPLEMENTASI ELEMEN
STANDAR TEKNIS
DIAGRAM ALIR PENILAIAN
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
9 PRINSIP BGC
Bekerja secara otomatis Perlindungan dari ancaman siber Bersifat fleksibel
Menggunakan sistem automasi untuk Dilengkapi dengan sistem keamanan yang Kesiapan BGC di masa depan melibatkan
memantau dan mengendalikan berbagai dapat melindungi BGC dari ancaman siber pertimbangan skalabilitas dan fleksibilitas.
elemen dalam Bangunan Gedung agar (peretasan) baik dalam bentuk serangan Infrastruktur harus mengakomodasi
beroperasi secara optimal, efisien, dan melalui jaringan maupun melalui perangkat. kemajuan teknologi dan kebutuhan
responsif terhadap kebutuhan pengguna pengguna yang berkembang.
PARAMETER BGC
4 PARAMETER BGC
PARAMETER BGC
4 PARAMETER BGC
INTEGRASI SISTEM
BUILDING
MANAGEMENT
DIAGRAM ALIR PENILAIAN
SYSTEM
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
Susunan BMS:
• Lapis bawah (LowLayer):
Tempat interaksi antar perangkat (sensor,
kontroler, aktuator).
• Lapis Tengah (MiddleLayer):
Pengolahan data dan analisis, serta basis data
penyimpanan.
• Lapis Atas (TopLayer):
Data yang telah diolah ditampilkan dalam
bentuk tabel/grafik pada aplikasi BMS yang
digunakan pengguna. Digunakan untuk
pemantauan dan kontrol oleh pengguna.
Standar Acuan:
● ANSI/ASHRAE 135-2020 ● IEC EN 61131-2
● ISO 16484 ● EN 61326
ELEMEN
DIAGRAM ALIR PENILAIAN
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
Sistem Manajemen Bangunan Gedung (Building Management System)
Terintegrasi
16 ELEMEN BGC
ELEMEN BGC
1. Sistem Alarm Kebencanaan dan Pemberitahuan Massal
Umum
Sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan massal
mengurangi kemungkinan cedera atau kehilangan nyawa
dan membatasi kerusakan akibat kejadian kebencanaan
seperti kebakaran atau bencana lainnya. Sistem ini dapat
diintegrasikan dengan sistem bangunan gedung lainnya.
Kriteria
Standar acuan:
• PP 16/2021 • SNI 03-6574-2001
• Permen PU 26/2008 • NFPA 72
• SNI 03-3985-2000 • NFPA 101
Komponen
Sistem deteksi kebencanaan, panel kontrol alarm kebencanaan,
panel isyarat (annunciator), sistem pemadam kebakaran,
sistem pemberitahuan massal.
ELEMEN BGC
2. Sistem Kamera Pengawas
Umum
Dikenal sebagai sistem closed-circuit television systems
(CCTV), merupakan salah satu bagian dari sistem keamanan
dan keselamatan dari suatu bangunan gedung.
Kriteria
ISO 22311:2012
Komponen
Kamera (bullet shaped, dome, pan-tilt, zoom), stasiun
pemantauan, perekam video, kabel dan router, perangkat
penyimpan rekaman video, catu daya, dan sistem manajemen
video.
ELEMEN BGC
3. Sistem Kontrol Akses
Umum
Salah satu pendukung sistem keamanan untuk mengontrol dan
membatasi pengguna bangunan gedung yang akan masuk ke area
tertentu melalui pintu khusus yang terkontrol. Dimanfaatkan untuk
manajemen pengunjung, perhitungan orang, dll.
Kriteria
Standar acuan:
• ISO/IEC 27001 • UL 294
• FIPS 201-2 • ANSI/BHMA A156.25
Komponen
Kredensial dan metode identifikasi, pembaca akses, kontroler,
perangkat door lock, perangkat tombol keluar, perangkat
emergency break glass, perangkat daya tegangan rendah
(PDTR), dan manajemen akses.
ELEMEN BGC
4. Sistem Distribusi Video dan Papan Informasi Digital
Umum
Distribusi video ditempatkan di area umum seperti pintu masuk
gedung, kafetaria, ruang pertemuan, lift, ruang kelas, dan lain
sebagainya sebagai sarana informasi kepada pengguna
bangunan.
Kriteria
• Standar kompresi video H.264, MPEG-2 dan MPEG-4: ukuran file
menjadi lebih kecil tanpa mengorbankan kualitas gambar.
• Pengiriman konten multimedia dilakukan melalui jaringan IP
dengan standar RTP dan RTSP.
• Standar keamanan jaringan: ONVIF dan PSIA
• Standar keamanan IPTV: DRM, TLS, SRTP.
Komponen
Sumber video (kamera pengawas), perangkat perekam (DVR atau
NVR), atau sumber video lainnya seperti file video yang disimpan
di server), enkoder, jaringan komunikasi, dan dekoder.
Sistem Kontrol
• Format TV digital dikelompokkan menjadi SDTV, EDTV, dan
HDTV. Integrasi Sistem
• Transmisi video digital melalui jaringan data dengan moda Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
unicast , multicast, atau broadcast. seperti sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan
• Papan informasi digital terdiri dari komponen tampilan, massal, audio visual, kelistrikan, parkir dan pengelolaan
prosesor dan kontroler media, stasiun kerja, serta pemutar utilitas serta elemen BGC lain yang relevan.
media dan server.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
5. Sistem Audio Visual
Umum
Dapat diterapkan pada seluruh area bangunan gedung,
namun sebagian dirancang untuk kebutuhan khusus
ruangan tertentu seperti auditorium, ruang rapat, ruang kelas,
dan lainnya.
Kriteria
Standar acuan:
• Permen Perindustrian • SNI 04-6253-2003
15/2018 • SNI 04-6709.2-2004
• SNI 04-6709.1-2002 • SNI 04-6709.10-2004
• SNI 04-6714.1-2002 • dll
Komponen
• Sumber Audio Visual (mikrofon, instrumen elektronik,
perangkat lain yg sudah terprogram).
• Pemrosesan Audio Visual.
• Output Audio Visual (loudspeaker, monitor).
Sistem Kontrol
• Sistem kontrol audio visual dapat melibatkan perangkat Integrasi Sistem
komputer, perangkat lunak, dan jaringan data dengan Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
protokol Ethernet dan IP. seperti sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan
• Sistem kontrol berbasis jaringan IP mengelola perangkat massal, pencahayaan, distribusi video dan papan informasi
sistem audio visual yang terhubung ke antarmuka digital, kelistrikan, dan pengelolaan utilitas serta elemen BGC
Ethernet. lain yang relevan.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
6. Sistem Jaringan Akses Kabel dan Antena Terdistribusi
Umum
Sistem jaringan akses kabel merupakan sistem jaringan yang
memberikan layanan telekomunikasi ke pelanggan berupa
TV kabel, telepon rumah, dan akses internet menggunakan
kabel fiber optik. Antena terdistribusi merupakan sistem yang
digunakan untuk meningkatkan cakupan sinyal seluler di
dalam bangunan gedung
Kriteria
• Sistem jaringan suara stabil dan dapat menjamin kualitas
panggilan suara yang baik, fleksibel dan dapat Sistem Kontrol
menawarkan fitur-fitur tambahan seperti video call dan
• Sistem antena terdistribusi menggunakan Pico Cell untuk
konferensi panggilan.
memperkuat sinyal seluler di dalam bangunan gedung dan
• Transmisi suara secara waktu-nyata (real-time).
meningkatkan kualitas layanan telepon seluler
• Mudah untuk diintegrasikan dengan sistem lain (email
atau aplikasi berbasis website). • Teknologi lain berupa konvergensi layanan seluler dan Wi-Fi,
• Menggunakan satu jaringan untuk data, suara, dan televisi sehingga pengguna dapat memilih jaringan seluler dan Wi-
sehingga menghemat biaya konsolidasi sumber daya Fi yang tersedia dengan menggunakan perangkat masing-
untuk manajemen, administrasi, dan pemeliharaan . masing.
ELEMEN BGC
7. Sistem Kelistrikan
Umum
Memantau sistem distribusi listrik, memberikan data konsumsi
listrik secara keseluruhan dan spesifik, kualitas daya listrik, serta
alarm peristiwa (event alarm).
Kriteria
SNI 0225:2020 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
• Dilengkapi sensor pemantau penggunaan energi listrik.
• Mampu mengendalikan peralatan dan sistem.
• Memantau beban energi dari peralatan dan sistem.
• Dapat diintegrasikan dengan sumber energi terbarukan.
• Data dapat dianalisis untuk identifikasi pola konsumsi.
• Menerapkan demand response untuk mengurangi
penggunaan energi listrik pada waktu beban puncak..
Komponen
● Perangkat pengukuran (metering devices)
● Sistem monitoring dan kontrol
● Komponen distribusi daya Integrasi Sistem
● Jaringan komunikasi
Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
● Sistem analisis dan pelaporan
seperti sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan
Sistem Kontrol massal, jaringan akses kabel dan antena terdistribusi,
• Monitoring pengondisian udara, pencahayaan, ventilasi, audio visual,
• Jaringan koneksi backbone sistem kelistrikan distribusi video dan papan informasi digital, transportasi
• Metering dan submetering dalam gedung, penyediaan air minum, pengelolaan air
• Sakelar Daya Cedas limban, dan pengelolaan utilitas serta elemen BGC lain yang
• Power over Ethernet (POE) relevan.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
8. Sistem Pencahayaan
Umum
Memanfaatkan teknologi dan automasi dalam
mengoptimalkan pencahayaan pada bangunan gedung
untuk kenyamanan, efisiensi energi, dan produktifitas
penghuni
Kriteria
Standar acuan:
• SNI 6197:2020 • SNI IEC 60929:2009
• SNI 03-6575-2001 • SNI 03-2396-2001
Komponen
Kontroler, panel relai, sensor kehadiran, pengatur cahaya
(dimmer), dan sensor pencahayaan alami
Sistem Kontrol
Pusat kontrol terdiri dari server yang mendukung web,
workstation dengan GUI, dan aplikasi perangkat lunak untuk
Integrasi Sistem
administrasi sistem.
Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
Kontroler dan server sistem terhubung melalui jaringan seperti sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan
Ethernet, serta memiliki antarmuka komunikasi. Kontroler massal, kontrol akses, pengondisian udara, audio visual,
sistem dapat berkomunikasi dengan masing-masing panel kelistrikan, dan pengelolaan utilitas serta elemen BGC lain
melalui koneksi Ethernet atau protokol lain yang sesuai standar, yang relevan.
yang dialihkan ke jaringan IP yang lebih besar
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
9. Sistem Pengondisian Udara
Umum
Sistem pengondisian udara dilengkapi dengan
teknologi yang terintegrasi dan bekerja secara
otomatis untuk mengoptimalkan kinerja sistem
pengondisian udara.
Kriteria
Standar acuan:
• SNI 6390:2020
• SNI 03-6572-2001
• ASHRAE/IESNA 90.1
Komponen
• Chiller
• Air Handling Unit (AHU)
• Air Terminal Unit (ATU)
Sistem Kontrol
Integrasi Sistem
• Sistem mampu mengontrol kondisi variabel dan
komponennya yang meliputi tekanan gas dan Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
cairan, suhu, kelembapan, laju aliran gas dan seperti sistem alarm kebencanaan dan pemberitahuan massal,
cairan, serta kecepatan dan kondisi on/off kontrol akses, kamera pengawas, pencahayaan, ventilasi,
perlengkapan mekanikal. kelistrikan, dan pengelolaan utilitas serta elemen BGC lain yang
• Sensor harus dapat berkomunikasi satu sama lain relevan.
atau dengan kontroler melalui sinyal analog atau
digital.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
10. Sistem Ventilasi
Umum
• Sistem ventilasi pada BGC dirancang untuk memastikan
sirkulasi udara yang sehat dan nyaman sesuai dengan
kebutuhan penghuni dan operasi bangunan gedung
sehingga dapat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan,
dan produktivitas penghuni.
Kriteria
Standar teknis:
• PP 16/2021 • SNI 03-6572-2001
• Permenkes 48/2016 • SNI 6390:2020
• Permenkes 1077/2011 • ASHRAE 62.1 & 62.2
ELEMEN BGC
11. Sistem Penyediaan Air Minum
Umum
Menggunakan teknologi yang terintegrasi untuk memantau,
mengatur, dan mengoptimalkan penggunaan air dengan
mudah dan akurat.
Kriteria
Standar acuan:
• SNI 8153:2015 • SNI 122:2022
• SNI 0140:2007 • ISA 18.2
• SNI 2547:2019 • dll.
Komponen
Meter air cerdas, katup cerdas, Automated Demand-
Responsive System (ADRS), pembersihan otomatis,
pemantauan kualitas air, peralatan plambing aliran rendah,
sistem kontrol kebocoran.
Sistem Kontrol
Menggunakan SCADA sebagai instrumen kontrol utama.
Instrumentasi untuk kualitas dan kuantitas air dapat Integrasi Sistem
menggunakan Modbus RTU dalam proses pembacaan laju
Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
aliran hingga volume konsumsinya.
seperti sistem kelistrikan dan pengelolaan utilitas serta
elemen BGC lain yang relevan.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
12. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Umum
Sistem yang dapat memantau pengelolaan air limbah secara
waktu-nyata dan daring
Kriteria
Standar acuan:
• SNI 579-2020
• SNI 8153:2015
• ISA 112
• SNI 797:2020
• ISA 18.2
• SNI 03-6379-2000
• dll.
Komponen
● Sensor yang dipasang dalam pipa air limbah atau unit
pengumpulan/pengolahan
● Human Machine Interface (HMI), antar muka untuk
memantau dan mengontrol sistem atau proses secara
langsung.
● Akuisisi data oleh RTU/PLC untuk berkomunikasi dengan
sistem perangkat lunak BAS.
● Protokol Modbus melalui koneksi Ethernet untuk
mengintegrasikan data dengan sistem BAS.
ELEMEN BGC
13. Sistem Pengelolaan Sampah
Umum
Strategi pengelolaan sampah pada BGC:
• Pewadahan sampah sesuai jenis sampah dan
pengumpulan sampah berbasis IoT.
• Efisiensi rute pengumpulan sampah menuju TPS 3R.
• Edukasi terhadap operator, penghuni, dan pengunjung
bangunan gedung tentang pengelolaan sampah 3R.
Kriteria
Standar acuan:
• ISO/IEC 20922:2016 • ISA 18.2
• SNI 8632-2018 • Permen Kominfo 1/2019
Komponen
● Stasiun-kerja penanganan sampah.
● Jaringan komunikasi.
● Sistem catu daya.
Sistem Kontrol
Sistem kontrol persampahan menggunakan smart bin dengan
fitur sebagai berikut:
• Pemantauan tingkat isi sampah
Integrasi Sistem
• Optimalisasi rute pengumpulan sampah
• Notifikasi dan peringatan Dapat diintegrasikan dengan BAS/BMS dan elemen BGC lain,
• Penggunaan energi terbarukan seperti sistem pengelolaan utilitas serta elemen BGC lain
• Pemadatan sampah yang relevan.
PERMEN PUPR 10/23 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CERDAS
ELEMEN BGC
14. Sistem Transportasi dalam Gedung
Umum
Sistem transportasi dalam gedung pada BGC dapat
memantau kinerja, memprediksi waktu pemeliharaan,
peningkatan keamanan, kontrol jarak jauh, dan/atau
menganalisis perilaku pengguna untuk efisiensi energi.
Kriteria
Standar acuan:
• PP 16/2021
• ISO 22201-1:2017
• Permenaker 6/2017
• ETSI TS 103 735 V1.1.1 (2021-03)
• Permen PUPR 21/2021
• ETSI TS 103 849 V1.1.1 (2022-08)
Komponen
Motor, kontrol elektrik, sistem keamanan, sensor dan
sistem pengukuran, serta sistem komunikasi.
ELEMEN BGC
15. Sistem Parkir
Umum
Memberikan informasi secara waktu nyata tentang
ketersediaan tempat parkir, memandu pengguna menuju
tempat parkir yang kosong, dan bahkan melakukan reservasi
tempat parkir secara daring.
Kriteria
Standar acuan:
• PP 16/2021
• Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No.272/1996
Komponen
• Aplikasi
• Transaksi data
• RFID
• Sensor fisik
• Jaringan
ELEMEN BGC
16. Sistem Pengelolaan Utilitas
Umum
Merupakan sistem terpadu dari BGC yang menggabungkan
beberapa fungsi manajemen operasional fasilitas dan sistem
teknologi.
Kriteria
Kriteria umum pemilihan sistem pengelolaan utilitas meliputi:
• Kelengkapan fitur
• Keamanan data
• Skalabilitas
• Kemudahan penggunaan
• Integrasi dan kompatibilitas
• Dukungan dan layanan
• Ketersediaan dan keandalan
• Biaya kepemilikan
Komponen
Perangkat lunak pengelolaan fasilitas, sistem manajemen
bangunan, sistem manajemen energi, sistem manajemen
pemeliharaan komputerisasi, dan manajer fasilitas.