PENYUSUN :
1. ACHMED AGHNA ZAIN 02 IX-E
2. DIMAS ALFARIZI AMIN 10 IX-E
3. SYAFRIL HIDAYAT 16 IX-E
4. MOH. FATHAN ILHAMI 17 IX-E
5. SIDDIQY SAKTI SATRIA PRATAMA 28 IX-E
PEMBIMBING:
Ibu Suliha S.Pd
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena berkat rahmat dan
1945-1949.
Dalam penyusunan tugas akhir ini kami banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari Ibu suliha S,Pd selaku guru pengajar IPS di kelas IX-E. Oleh karena
sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Insyaallah tugas akhir ini dapat memberikan tambahan ilmu kepada kami
dalam belajar mata pelajaran IPS. Semoga Allah senantiasa meridhoi kegiatan ini.
Aamiin.
Kami menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan karya
ini.
3. De Javasche Bank
4. Dai Nippon Emisi
(1945 – 1947)
1 sen
5 sen
10 sen
Rp 1/2
Rp 1
Rp 5
Rp 10
Rp 100
ORI II 1947 – 1948 PENERBITAN ORI DILUNCURKAN DI JOGYAKARTA
Rp 5.00
Rp 25.00
Rp 10.00
Rp 100.00
ORI III (1947-1950)
Rp ½
Rp 2 ½
Rp 25
Rp 50
Rp 100
Rp 100
Rp 250.00
ORI IV (1948 )
Rp 40,00
Rp 75.00
Rp 100
Rp 400
Rp 600
SERI ORI BARU (1949)
Rp 10 sen
Rp 1/2
Rp 100
Rp 1
Rp 10
SERI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1950)
Rp 5
Rp 10
G.Penjelasan setiap perkembangan penerbitan
uang di indonesia berdasar kan waktunya
Seri ORI I (1945-1947):
Pada tanggal 17 Oktober 1945, tepat dua bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia, diluncurkanlah "Oeang Republik Indonesia" (ORI) untuk pertama kalinya. Namun,
belum sepenuhnya diedarkan. Baru pada tanggal 10 Oktober 1946, ORI mulai diedarkan untuk
pertama kalinya di Pulau Jawa.
ORI seri kedua diluncurkan di Yogyakarta pada tanggal 1 Januari 1947, ketika ibu
kota dan pusat pemerintahan Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Seri ini merupakan kelanjutan dari Seri ORI kedua, dan merupakan seri yang
cukup jarang ditemukan, sebab jumlah peredarannya terbatas.
Seri ini merupakan kelanjutan dari Seri ORI ketiga, dan merupakan seri yang
sangat sulit ditemukan, sebab jumlah peredarannya terbatas. Pada seri ini pula,
hampir semua nominalnya bersifat ganjil atau jarang ditemukan dalam nominal
biasa yang diketahui masyarakat. Uang ini ditandatangani di Yogyakarta oleh
Mohammad Hatta pada 23 Agustus 1948
Seri ORI Baru merupakan seri yang juga dikeluarkan di Yogyakarta tetapi
ditandatangani oleh Lukman Hakim. Seri ini sulit ditemukan, dan jumlah edarnya
sangat terbatas
H.PENUTUP
Kesimpulan:
Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai
alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran uatang,
atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang atau jasa. Dan dalam
sejarahnya uang terbagi dalam tiga kategori yaitu uang barang, uang kertas, uang
kredit atau giro. Sedangkan pada mulanya manusia tidak mengenal uang, tetapi
melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter. Walaupun pada awalnya
sistem barter ini sangat mudah dan sederhana, namun perkembangan masyarakat
membuat sistem ini menjadi sulit diterapkan dari sinilah muncul uang sebagai
solusinya untuk mempermudah transaksi
IDENTITAS PENYUSUN:
DIMAS
ALFARIZI
AMIN
SYAFRIL HIDAYAT
MOH. FATHAN ILHAMI