Anda di halaman 1dari 27

Kedudukan

Nota Pemeriksaan
Dalam Putusan PHI
Oleh :
Dr. Sugeng Santoso PN, S.H.,M.M.,M.H.
Sabtu 24 Februari 2024
Peringatan dan/atau 2024

perintah tertulis Pengawas


Ketenagakerjaan yg ditujukan
NOTA kepada Pengusaha atau
PEMERIKSAAN Pengurus untuk memperbaiki
ketidakpatuhan terhadap
Nota Pengawas Ketenagakerjaan Norma Ketenagakerjaan
berdasarkan hasil
pemeriksaan Pengawas
Ketenagakerjaan

Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI 2


Nota Pemeriksaan
Khusus
Pengawas Ketenagakerjaan dapat membuat Nota Pemeriksaan Khusus
yang hanya memuat perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada Perusahaan lain.
Nota Pemeriksaan Khusus dibuat berdasarkan pemeriksaan khusus
terhadap norma kerja perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada Perusahaan lain

2024

Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI 3


Putusan Mahkamah Agung
No. 363 K/TUN/2012
Dalam pertimbangan hukumnya, Mahkamah Agung RI menilai Nota
Pemeriksaan Nomor : 560/02/NP/VI/2011 tanggal 20 Juni 2011 dan
Nota Pemeriksaan II, Nomor : 560/03/NP/VI/2011 tanggal 24 Juni
2011, yang diterbitkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kota Bau Bau, merupakan Keputusan Tata Usaha Negara

2024
PrKedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan
4
PHI
Pasal 1 angka 3 UU No 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
5
Putusan Mahkamah
Konstitusi No.7/PUU-
XII/2014
Frasa “Demi Hukum” Pasal 59 ayat 7, Pasal 65 ayat (8), Pasal 66
ayat (4) UU No.13 tahun 2003 tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat sepanjang tidak dimaknai “Pekerja/Buruh dapat
meminta pengesahan Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan pada Pengadilan Negeri setempat dengan syarat::

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
6
Putusan Mahkamah
Konstitusi No.7/PUU-
XII/2014
Telah dilaksanakan perundingan bipartite namun perundingan bipartit
tersebut tidak mencapai kesepakatan atau salah satu pihak menolak
untuk berunding dan,
Telah dilakukan pemeriksaan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
7
Putusan Mahkamah
Konstitusi No.7/PUU-
XII/2014
Pasal 59 ayat (7) terkait perubahan PKWT menjadi PKWTT, Pasal 65
ayat (8) Beralihnya Hubungan Kerja Pekerja Pemborongan ke
Perusahaan Pemberi Kerja, Pasal 66 ayat (4) Beralihnya Hubungan
Kerja Pekerja Penyedia jasa ke Perusahaan Pemberi Kerja

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
8
Permenaker 33 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan:
Pasal 35 ayat (1)
Dalam hal Nota Pemeriksaan Khusus yang memuat pelaksanaan
penerapan perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada Perusahaan lain telah
mendapatkan pengesahan dari pengadilan negeri setempat, Pengawas
Ketenagakerjaan wajib untuk memastikan pelaksanaannya
2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
9
KEWENANGAN
PHI

Di tingkat pertama perselisihan hak;

Di tingkat pertama dan terakhir


perselisihan kepentingan;

Di tingkat pertama perselisihan PHK ;

Di tingkat pertama dan terakhir


perselisihan antar SP/SB dalam satu
perusahaan
HUKUM ACARA
Hukum Acara yang berlaku pada Pengadilan
Hubungan Industrial adalah Hukum Acara Perdata
yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Umum kecuali yang diatur secara khusus
dalam UU ini;
Hukum Pembuktian
Actori In Cumbit Probatio : siapa yang menggugat
dialah yang wajib membuktikan, Asas ini dikenal dalam
hukum acara perdata dan secara eksplisit diatur dalam
Pasal 163 HIR/283 RBg dan Pasal 1863 KUHPerdata

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
12
Nota Pemeriksaan sebagai
Bukti
Bagaimana jika belum ada Nota Pemeriksaan
Bagaimana jika terhadap Nota Pemeriksaan masih
dilakukan upaya hukum
Bagaimana jika pekerja/buruh yang menggugat tidak
termasuk dalam Nota Pemeriksaan
2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
13
PUTUSAN
Nomor 585 K/Pdt.Sus-PHI/2018
putusan Nomor 52/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Sby. tanggal 18 Oktober 2017, yang
amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi: - Menolak eksepsi Tergugat;
Dlam Provisi: - Menolak tuntutan provisi Para Penggugat;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Para Penggugat berhak mendpatkan Upah Minimum
Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) sektor industri makaroni, mie danproduk
sejenisnya (non usaha mikro dan kecil) Kabupaten Sidoarjo tahun
2015 dan tahun 2016;
3. Menghukum Tergugat membayar kekurangan pembayaran upah kepada
Para Penggugat pada tahun 2015 dan tahun 2016 secara tunai dan
sekaligus, dengan rincian sebagai berikut:
PUTUSAN
Nomor 585 K/Pdt.Sus-PHI/2018
Pertimbangan MA :
Bahwa terbukti telah terdapat selisih kekurangan pembayaran
Terhadap upah Para Penggugat pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 karena
sesuai ketentuan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) Sektor
Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya (Non Usaha Mikro dan Kecil)
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 dan Tahun 2016 Tergugat masih membayar
upah kepada Para Penggugat dengan menggunakan ketentuan Upah
Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) Kabupaten Sidoarjo, maka
sesuai Pasal 90 ayat 1 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan tuntutan Para Penggugat cukup beralasan, maka Tergugat
harus membayar kekurangan upah tersebut sebagaimana telah
dipertimbangkan oleh Judex Facti;
PUTUSAN
Nomor 585 K/Pdt.Sus-PHI/2018
Salah satu Anggota mengajukan DO :
Para Termohon Kasasi pada tanggal 3 Februari 2016 telah mengadukan kepada Pegawai
Pengawas Ketenagakerjaan dan dari Pemohon Kasasi mencatatkan perselisihan kepada Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo,
adapun dari pengaduan tersebut keluarlah Nota dari Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan
yang terakhir keluarlah surat dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo pada
tanggal 7 Juni 2016 dengan Surat Nomor 560/3642/404.3.3/2016 perihal
Perkembangan Penanganan Kasus di
PT Wijaya Panca Sentosa Food/Tergugat/Pemohon Kasasi yang ditandatangani oleh Kepala
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Bapak M. Husni Thamrin, S.H., M.M. (bukti
T-4), yang pada intinya surat tersebut menyatakan PT Wijaya Panca Sentosa
Food/Tergugat/Pemohon Kasasi tidak wajib untuk melaksanakan Upah Minimum Sektoral
Kabupaten/Kota Tahun 2015 dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota Tahun 2016;
PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor 230 K/Pdt.Sus-PHI/2019
PNomor 142/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Bdg tanggal 24 Oktober 2018, yang
amarnya sebagai berikut:
Dalam Provisi:
- Menolak tuntutan Provisi Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Balai Pelayanan
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah
Provinsi Jawa Barat Nomor 560/749/BP2K-Wil tanggal 24 Mei 2017, perihal Nota
Pemeriksaan Khusus;
3. Menyatakan Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini;
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor 230 K/Pdt.Sus-PHI/2019
PPertimbangan MA :
Bahwa Surat Balai Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah
II Dinas 560/749/BP2K-Wil.2 tertanggal 24 Mei 2017, perihal
Nota Pemeriksaan tersebut adalah tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat, sehingga tidak mempunyai kekuatan eksekutorial;
PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor 587 K/Pdt.Sus-PHI/2019
PNomor 43/Pdt.Sus-PHI/2018/PN Smr tanggal 30 Januari 2019, yang amarnya
sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Para Penggugat dengan
Tergugat semenjak 3 Desember 2017, untuk Penggugat (1) atas nama
Muhammad, semenjak 3 Januari 2018 untuk Penggugat (2) atas nama
Asrijal, Penggugat (3) atas nama Dedi Hendrawan dan Penggugat (4)
atas nama Rudi Hartono;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus
hak_x0002_hak Para Penggugat akibat pemutusan hubungan kerja sebesar
jumlah
sebagai berikut:
PUTUSAN
PUTUSAN
Nomor 587 K/Pdt.Sus-PHI/2019
PPertimbangan MA :
Bahwa judex facti telah benar menerapkan ketentuan Pasal 59
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, karena
sesuai Hasil Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
setempat telah terjadi pelanggaran Pasal 59 Undang Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sehingga demi hukum hubungan
kerja berubah menjadi perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan oleh
karena putusnya hubungan kerja bukan karena kesalahan Para Penggugat
maka sudah patut dan adil diterapkan ketentuan Pasal 164 ayat (3) Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
PUTUSAN
Nomor 1176 K/Pdt.Sus-PHI/2020
Putusan Nomor
96/Pdt.Sus-PHI/2019/PN Smr, tanggal 15 April 2020 yang amarnya sebagai
berikut:
Dalam Eksepsi : - Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian;
2. Menghukum Tergugat untuk memperkerjakan kembali Penggugat I ditempat semula
dengan status sebagai karyawan tetap sejak dibacakannya putusan ini;
3. Menghukum Tergugat untuk memperkerjakan kembali Penggugat II ditempat semula
dengan status sebagai karyawan tetap sejak dibacakan putusan ini;
4. Menghukum Tergugat untuk membayarkan secara tunai dan langsung kekurangan upah
Para Penggugat dengan rician sebagai berikut :
PUTUSAN
Nomor 1176 K/Pdt.Sus-PHI/2020
Pertimbangan MA :
Bahwa bukti yang diajukan baik oleh Para Penggugat maupun bukti dari
Tergugat yang mana Para Penggugat meminta untuk dipekerjakan kembali hal
ini didukung oleh bukti Tergugat yang membatalkan surat Pemutusan
Hubungan Kerja kepada Para Penggugat, maka surat Pemutusan hubungan Kerja
yang dikeluarkan oleh Tergugat terhadap Para Penggugat batal sejak
dibacakannya putusan ini dan Kepada Para Penggugat untuk kembali kerja
ditempat semula dengan status sebagai karyawan tetap (PKWTT), berdasarkan
nota Dinas Pegawai pengawas Propinsi Kalimantan Timur Nomor
566/2713/PPK/DTKT/2019
PUTUSAN
Nomor 143 K/Pdt.Sus-PHI/2021
Pengadilan Negeri Palembang telah memberikan putusan Nomor
70/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.Plg., tanggal 29 Oktober 2019 dengan amar
sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan adanya kekurangan pembayaran upah lembur Penggugat oleh
Tergugat sejak tahun 2011 sampai dengan 2018;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar kekurangan bayar upah lembur
kepada Penggugat sebesar Rp107,892,628.00 (seratus tujuh juta delapan
ratus sembilan puluh dua ribu enam ratus dua puluh delapan rupiah);
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
PUTUSAN
Nomor 143 K/Pdt.Sus-PHI/2021
Pertimbangan MA :
Bahwa atas perselisihan upah lembur tersebut telah diselesaikan oleh
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana telah dipertimbangkan oleh
Judex Facti berupa Surat Nomor 560/5108/NAKERTRANS/2018 tanggal 14
November 2018 perihal Nota Pemeriksaan II beserta Penetapan Pegawai
Pengawas Ketenagakerjaan dan Revisi Jumlah Seluruh Kekurangan Upah Lembur
Karyawan PT EKAJAYA MULTIPERKASA pada Lampiran 1 (satu) membuktikan
kelebihan waktu kerja Penggugat sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2018
dan berdasarkan tabel perhitungan tersebut upah lembur yang harus dibayar oleh
Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp107.892.628,00 (seratus tujuh juta
delapan ratus sembilan puluh dua ribu enam ratus dua puluh delapan
rupiah), setelah dikurangi premi bulanan yang telah diterima Para Tergugat;
PUTUSAN
Nomor 143 K/Pdt.Sus-PHI/2021
Pertimbangan MA :
Bahwa penerapan hukum a quo sesuai dengan ketentuan Keputusan
Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Nomor KEP. 275/Men/1989 dan No. POL Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan
Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan
Pengamanan (Satpam) tanggal 22 Mei 1989 dan maksud ketentuan Pasal
33 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pengawasan Ketenagakerjaan, sehingga adil diterapkan;
Kesimpulan
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
1. Sebagai alat bukti biasa
2. Sebagai alat bukti yang menentukan

2024
Kedudukan Nota Pemeriksaan dalam Putusan PHI
26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai