Anda di halaman 1dari 10

Jakarta, 22 Juni 2022

Nomor : 1420/I/LB.01/H3/2022
Lampiran : 1 (satu) lembar
Hal : “Population Talk II : Kajian Penduduk Tumbuh Seimbang”

Yth.
( Daftar Terlampir )
Di
Tempat

Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXIX pada tanggal 29 Juni dan
World Population Day tanggal 11 Juli 2022, maka akan dilaksanakan kegiatan “Population Talk
II” yang akan membahas kajian penduduk tumbuh seimbang serta persebaran dan mobilitas
penduduk di Indonesia.
Berkenaan dengan hal tersebut kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir sebagai peserta aktif
pada kegiatan yang akan diselenggarakan secara Hybrid pada:
1. Hari/Tanggal : Rabu 29 Juni 2022
Waktu : 08.00 WIB – Selesai (Jadwal Terlampir)
Link : Meeting ID (875 4514 1740)
Passcode (706970)

2. Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2022


Waktu : 08.00 WIB – Selesai (Jadwal Terlampir )
Link : Meeting ID (979 0045 5518)
Passcode (022366)

Terlampir kami sampaikan kerangka Acuan dan Jadwal kegiatan.


Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan Kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Pusat Penelitian dan


Pengembangan Kependudukan,

Dr. Indra Murty Surbakti, MA


Tembusan :
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 1314 JKT 13013
Telp: 8009029 (5 Line) 8008371 (10 Line) Fax.: (021) 8008554 Website : http///.bkkbn.go.id
LAMPIRAN DAFTAR UNDANGAN

Tanggal : Jakarta, 22 Juni 2022


Nomor : 1420/I/LB.01/H3/2022
Lampiran : 1 (satu) lembar
Hal : “Population Talk II : Kajian Penduduk Tumbuh Seimbang”

Yang Terhormat :

1. BAPPENAS
a. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
b. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan
c. Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
d. Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial

2. KEMENTERIAN KESEHATAN
a. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
c. Direktur Penyehatan Lingkungan
d. Kepala Pusat ebijakan Upaya Kesehatan
e. Kepala Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan

3. KEMENTERIAN DALAM NEGERI


a. Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil;
b. Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV, Direktorat Jendral
Pembangunan Daerah;
c. Direktorat Pendaftaran Penduduk, Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil.
d. Direktorat Jendral Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 1314 JKT 13013
Telp: 8009029 (5 Line) 8008371 (10 Line) Fax.: (021) 8008554 Website : http///.bkkbn.go.id
4. BADAN RISET DAN INOVASI NASI0NAL
a. Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan Kebudayaan,
Kedeputian Bidang Kebijakan Pembangunan;
b. Direktorat Pengukuran dan Indikator Riset, Teknologi dan Inovasi, Kedeputian Bidang
Kebijakan Riset dan Inovasi;
c. Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia
d. Pusat Riset Kependudukan, Organisasi Riset IPSH;

5. BADAN PUSAT STATISTIK


a. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan
b. Direktorat Pengembangan Metodologi Survei dan Sensus
c. Direktorat Sistem Informasi Statistik
d. Direktorat Diseminasi Statistik
e. Direktorat Statistik dan Kesejahteraan Rakyat

6. KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan

7. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


a. Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
b. Asisten Deputi Kependudukan dan Keluarga Berencana, Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
c. Asisten Deputi Pelayanan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

8. BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


a. Pejabat Tinggi Madya BKKBN
b. Pejabat Tinggi Pratama BKKBN Pusat dan Provinsi
c. Koordinator dan Sub Koordinator Unit kerja BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 1314 JKT 13013
Telp: 8009029 (5 Line) 8008371 (10 Line) Fax.: (021) 8008554 Website : http///.bkkbn.go.id
d. Para Fungsional BKKBN ( Penata KKB, Analis kebijakan, Penyuluh Keluarga
Berencana/PKB dan fungsional lainnya)

9. UNIVERSITAS INDONESIA
a. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
b. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
c. Ketua Lembaga Demografi

10. UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
11. PUSAT STUDI KEPENDUDUKAN DAN KEBIJAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA (PSKK-
UGM)
12. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
13. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
14. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
15. MITRA KERJA
a. Ikatan Peminat Ahli Demografi Indonesia (IPADI)
b. Koalisi Kependudukan
c. FABSEDU
d. IPeKB
e. UNFPA Representative for Indonesia
f. Duta Genre Seluruh Indonesia
g. Mahasiswa/Mahasiwi Seluruh Indonesia

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO.BOX : 1314 JKT 13013
Telp: 8009029 (5 Line) 8008371 (10 Line) Fax.: (021) 8008554 Website : http///.bkkbn.go.id
Kerangka Acuan Population Talks II
‘KAJIAN PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2024’
A. Latar belakang
RPJMN 2020-2024 menekankan pentingnya peran SDM yang berkualitas dan berdaya
saing dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur. Hal ini sejalan dengan rencana pelaksanaan Grand Design Pembangunan
Kependudukan (GDPK) yang bertujuan untuk tercapainya kualitas penduduk yang tinggi
sehingga mampu menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan bangsa. GDPK terdiri
dari 5 pilar strategi: 1. Pengendalian kuantitas penduduk, 2. Peningkatan kualitas
penduduk, 3. Pembangunan keluarga, 4. Penataan persebaran dan pengarahan mobilitas
penduduk, dan 5. Penataan administrasi kependudukan. Isu kependudukan dalam GDPK
yang masih sering diperbincangkan adalah terkait dengan pengendalian penduduk
melalui tingkat kelahiran serta persebaran dan mobilitas penduduk, apalagi dengan
berpindahnya ibu kota negara. Oleh karena itu, kegiatan Population talk ini akan terbatas
untuk membahas pilar 1 dan 4 di GDPK, yaitu pengendalian kuantitas penduduk serta
persebaran dan mobilitas penduduk.
Sejalan dengan arahan RPJMN 2020-2024, visi pada Renstra BKKBN 2020-2024 adalah
“Terwujudnya Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang”.
Selanjutnya dalam RPJMN dinyatakan bahwa Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) akan
diwujudkan melalui pengendalian kelahiran, karena tingkat kelahiran merupakan salah
satu faktor penentu jumlah dan struktur penduduk di suatu wilayah, selain kematian,
persebaran dan mobilitas penduduk. Untuk mencapai PTS, angka kelahiran total (TFR)
ditargetkan untuk diturunkan menjadi 2,1 anak per wanita pada tahun 2024.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan TFR Indonesia
sebesar 2,4 anak per wanita, setelah stagnan pada angka 2,6 anak sejak SDKI 2002/03
sampai dengan SDKI 2012. Angka fertilitas menurut provinsi bervariasi, mulai dari 2,1
sampai dengan 3,4 anak per wanita. Walaupun telah terjadi penurunan, tetapi dengan
angka fertilitas yang tinggi di masa lampau, untuk beberapa waktu Indonesia masih akan
mengalami pertumbuhan penduduk yang dikenal sebagai population momentum.
Sensus Penduduk (SP) 2020 mencatat penduduk Indonesia berjumlah 270,20 juta jiwa,
dan laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010–2020)
sebesar 1,25 persen per tahun. Pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia
diperkirakan akan mencapai 319 juta jiwa apabila TFR dapat ditahan pada tingkat 2,1.
Hasil pelaksanaan Population Talks I dengan tema Kajian Penduduk Tumbuh Seimbang
2024 diperoleh kesimpulan beberapa alternatif, yaitu :
1). Bila TFR < 2,1 dan NRR < 1,0, dengan konsekuensi Jangka pendek akan
memperlihatkan Jumlah penduduk masih akan bertambah karena momentum
kependudukan (population momentum), sedangkan Jangka panjang : jumlah
penduduk akan berkurang. TFR pada replacement rate sulit dipertahankan dalam
jangka panjang, sedangkan bila TFR lebih rendah dari 2.1, cenderung akan terus

1
turun dan sulit untuk meningkat lagi; Kebijakan Renstra BKKBN 2020-2024, Penduduk
Tumbuh Seimbang dengan TFR 2,1 (replacement level) pada 2024.
2). Bila TFR 1,8 – 2,2, dengan kebijakan tidak bisa bersifat tunggal / seragam untuk
seluruh Indonesia, karena Era desentralisasi diharapkan lebih mendengar aspirasi
daerah, Indonesia sebagai “negara kepulauan” dengan variasi SDM dan SDA serta Era
digital virtual telah menggeser nilai anak dari positif (benefit) ke negatif (cost).
Kebijakan pengendalian penduduk perlu dikaji secara terintegrasi dengan
pengembangan kualitas, pembangunan keluarga, dan pengarahan mobilitas serta
perlu diantisipasi ageing population,
3) Bila TFR tidak ditentukan, maka Penurunan jumlah penduduk baru akan terjadi
setelah 40 tahun dan penurunan jumlah penduduk bukan menjadi masalah:
• Jumlah penduduk yang lebih sedikit lebih mudah diatur, kepadatan berkurang
• Kekurangan tenaga kerja dapat diatasi dengan kemajuan teknologi
• Penduduk kelompok 60 + juga dapat masuk angkatan kerja.
Dengan hasil-hasil tersebut perlu ditindaklanjuti bersama pakar untuk membahas dan
menyepakati alternatif kebijakan-kebijakan yang dapat menjadi konsep dan rekomendasi
kebijakan yang dapat disampaikan kepada para stakeholder terkait dengan Penduduk
Tumbuh Seimbang, TFR Ideal dan Replacement level.
Selain dengan pencapaian TFR, persebaran dan mobilitas penduduk juga menjadi bagian
untuk tercapainya tujuan pilar keempat GDPK, yaitu penataan persebaran dan
pengarahan mobilitas penduduk. Konsentrasi penduduk bersamaan dengan perjalanan
sejarahnya selalu terkonsentrasi pada daerah atau wilayah tertentu. Dalam banyak hal
proses terkonsentrasinya penduduk berkaitan dengan konsentrasi aktivitas ekonomi
masyarakat pada setiap wilayah tertentu. Persebaran penduduk Indonesia secara historis
terkonsentrasi di Pulau Jawa yang luasnya hanya 7 persen dari seluruh wilayah Indonesia
dan hingga sekarang penduduk yang mendiami Pulau Jawa tetap berkisar pada angka 60
persen.
Salah satu perubahan dalam dimensi persebaran penduduk di Indonesia adalah
urbanisasi, yang secara demografis diartikan sebagai penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan (urban area). Sebagai sebuah gejala sosial dan bisa menjadi transformasi
sosial yang dialami oleh sebuah negara dapat memberikan perubahan pada berbagai
aspek, baik yang bersifat ekonomi, sosial, politik, maupun kebudayaan. Sampai saat ini,
urbanisasi dinilai masih belum memenuhi potensinya untuk menjadi pendorong
terjadinya peningkatan kesejahteraan, inklusifitas dan kelayakan huni secara
berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut penting kiranya untuk mengupas tentang
beberapa permasalahan dan perkembangan penduduk perkotaan yang terjadi di
Indonesia. Terlebih jika dikaitkan dengan rencana penerapan konsep Livable and
metropolitan City untuk kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.

2
Tentunya, upaya untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang dan persebaran penduduk
yang lebih merata dipengaruhi oleh adanya pandemic Covid-19 yang sampai sekarang
masih belum reda. Pandemi tersebut dapat menghambat upaya penurunan angka
kelahiran. Selain itu, pergerakan manusia antar wilayah juga bisa terganggu dengan
pembatasan-pembatasan, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) yang diterapkan pemerintah. Akan menarik sekali untuk melihat pengaruh
pembatasan-pembatasan tersebut terhadap upaya-upaya penurunan TFR dan mobilitas
penduduk serta adaptasi masyarakat.

B. Tujuan
1. Mendapat masukan untuk merumuskan kebijakan replacement rate fertility yang
sesuai dengan kondisi sosial demografis di Indonesia dalam rangka mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang tahun 2024.
2. Mendapatkan masukan tentang persebaran dan mobilitas penduduk yang terjadi di
Indonesia.

D. Pelaksanaan
Kegiatan Population Talks akan dilaksanakan dengan Hybrid pada :
1. Hari/Tanggal : Rabu 29 Juni 2022
Waktu : 08.00 WIB – Selesai (Jadwal Terlampir)
Link : Meeting ID (875 4514 1740)
Passcode (706970)

2. Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2022


Waktu : 08.00 WIB – Selesai (Jadwal Terlampir )
Link : Meeting ID (979 0045 5518)
Passcode (022366)
E. Peserta :
1. UNFPA
2. BKKBN Pusat (PTM, PTP, Para Fungsional BKKBN )
3. Perwakilan BKKBN Provinsi (Kaper, Koordinator dan Sub Koordinator dan para
Fungsional)
4. Kementerian/ Lembaga Terkait (Bappenas/ Kementerian Kesehatan/ BPS)
5. Badan Riset dan Inovasi Nasional
6. Perguruan Tinggi (LD - FEB-UI/ PSKK – UGM/ FKM – UI/ Urindo/ Mahasiswa)
7. Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) BKKBN seluruh Indonesia
8. Mitra Kerja (IPADI/ Koalisi Kependudukan/ Fapsedu)

E. Dana
Dana pelaksanaan Population Talks bersumber pada dana UNFPA tahun 2022

3
Jadwal Acara Population Talk II
Kajian Penduduk Tumbuh Seimbang 2024
Bogor, 29 Juni 2022

Jam Materi Pembicara


08.00-08.30 Pembukaan MC:

- Laporan Panitia - Dr. Indra Murty Surbakti, M.A.


- Sambutan UNFPA - Dr. Richard Makalew
- Sambutan Deputi Bidang Latbang - Prof. drh. M Rizal. M. Damanik,
BKKBN MRep.Sc, PhD.

08.30-10.30 Panel I: Moderator:


Dr. Indra Murty Surbakti, M.A,
(PUSDU)

1. Rumusan Hasil Population Talk I Prof. drh.M. Rizal Martua Damanik,


MRep.Sc., PhD.
(BKKBN)

2. Disparitas TFR di tingkat regional: Prof. Sri Moertingsih Adioetomo


Bagaimana dengan kebijakannya? (LD UI)

3. Pembahasan/Perumus Dr. Sudibyo Alimoeso, M.Sc.


(IPADI)
4. Diskusi

10.30-10.40 Coffee Break


10.40-13.00 Panel II: Moderator:
Dr. Faharuddin, SST. M.Si.
(DITDAMDUK)

1. Dinamika/Tren Fertilitas perkotaan Dr. Sukamdi, MSc.


dan perdesaan di Indonesia (UGM)

2. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Dr. Lilis Heri Mis Cicih


TFR di Indonesia: Apakah tetap (LD UI)
menurun?

3. Pembahasan/Perumus: Dr. Sudibyo Alimoeso, MSc.


(IPADI)
4. Diskusi

13.00 Penutupan Dr. Indra Murty Surbakti, M.A,


Kepala Puslitbang Kependudukan

4
Jadwal Acara Population Talks II
Kajian Penduduk Tumbuh Seimbang 2024
Bogor, 30 Juni 2022

Jam Materi Pembicara


08.00-08.30 Pembukaan MC:

Pengantar Kegiatan Dr. Indra Murty Surbakti, M.A.

08.30-10.30 Panel I: Moderator:


Dr. Munawar Asikin, SSi., MSE
(DITRENDUK)

1. Pola Demografi, Urbanisasi dan Prof. Tommy Firman


Perkembangan Kota di (ITB)
Indonesia

2. Kebijakan Pembangunan Nawawi, MA., PhD.


Kependudukan dan (BRIN)
Keseimbangan persebaran
Penduduk

3. Pembahasan/ Perumus Dr. Wendy Hartanto, MA


(BKKBN)
4. Diskusi

10.30-10.40 Coffee Break


10.40-13.00 Panel II: Moderator:
Ir. Mila Rahmawati, MS.
(DITJAKDUK)

1. Transformasi Mobilitas Dr. Drs. Chotib, Msi.


Penduduk di Masa Pendemi (LD UI)
Covid-19: Nowhere but
Anywhere?

2. Penataan Persebaran dan Dr. M. Cholifihani


Pengarahan Mobilitas penduduk (Bappenas)
dikaitkan dengan bonus
demografi

3. Pembahas/Perumus: Dr. Wendy Hartanto, MA


(BKKBN)
4. Diskusi

13.00 Penutupan Dr. Indra Murty Surbakti, M.A,


Kepala Puslitbang Kependudukan

5
Kepala Pusat Penelitian
dan Pengembangan Kependudukan,

Dr. Indra Murty Surbakti, MA

Anda mungkin juga menyukai