Anda di halaman 1dari 40

MODUL PRAKTIKUM

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


UNTUK MAHASISWA

Oleh
Dr. Rusman Sinaga

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
Modul Praktikum PLTS

MODUL PRAKTIKUM
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Oleh:
Dr. Rusman Sinaga

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


ii
Modul Praktikum PLTS

Digunakan pada Perkuliahan Energi Terbarukan

Kupang, 1 Agustus 2022

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


iii
Modul Praktikum PLTS

PRAKATA

Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasihnya sehingga
Modul Praktikum Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Modul praktikum ini merupakan bahan ajar berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) yang digunakan sebagai modul praktikum mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program
Studi Teknik Instalasi Listrik untuk membentuk salah satu bagian dari capaian pembelajaran
kualifikasi mata kuliah Energi Terbarukan pada Program Sarjana Terapan.
Modul praktikum ini berisi kegiatan pembelajaran yang memberikan informasi kepada
mahasisa tentang karakteristik dan prinsip kerja PLTS serta mampu memperoleh data primer
yang dituliskan dalam lembar kerja (job sheet) yang telah disediakan. Proses pembelajaran ini
mengharapkan mahasiswa memiliki kualifikasi sebagai analis untuk menganalisis hasil
pengukuran dan pengujian sistem PLTS.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam
penyelesaian modul ini. Semoga modul praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 1 Agustus 2022


Penyusun,
Dr. Rusman Sinaga

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


iv
Modul Praktikum PLTS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ii
PENGESAHAN
iii
PRAKATA
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
PENDAHULUAN
8
A. Matakuliah Energi Terbarukan
8
B. Tujuan Pembelajaran
8
C. Petunjuk Penggunaan Modul
9
PRAKTIKUM 1
PENGUJIAN KARAKTERISTIK SOLAR PHOTOVOLTAIC (PV) 10
A. Tujuan 10
B. Dasar Teori 10
1. Solar Photovoltaic (PV) 11
2. Karakteristik Solar PV 13
3. Luaran Daya dan Effisiensi Solar PV 13
C. Alat dan Bahan 14
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 14
E. Langkah Percobaan 16
F. Hasil Percobaan 16
G. Analis 18
H. Kesimpulan 22
PRAKTIKUM 2
PENGUJIAN INPUT OUTPUT PLTS 23
A. Tujuan 23
B. Dasar Teori 23
1. Solar Charge Controller 23
2. Inverter 24
3. Baterai 26
C. Alat dan Bahan 28
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 28
E. Langkah Percobaan 28
F. Hasil Percobaan 32
G. Analisis 34
H. Kesimpulan 36
DAFTAR PUSTAKA 37

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


v
Modul Praktikum PLTS

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.1 Struktur modul Solar PV 10
1.2 Kurva perubahan tegangan dan arus Solar PV terhadap radiasi matahari 11
1.3 Kurva perubahan tegangan dan arus Solar PV terhadap suhu 12
1.4 Rangkaian pengujian karakteristik Solar PV 15
1.5 Karakteristik variabel Solar PV polycrystalline 50 Wp 18
1.6 Karakteristik arus dan tegangan, solar PV polycrystalline 50 Wp 18
1.7 Pengaruh radiasi matahari terhadap kenaikan arus Solar PV polycrystalline 50 Wp 19
1.8 Karakteristik Variabe Solar PV monocrystallin 50 Wp 20
1.9 Karakteristik arus dan tegangan, solar PV monocrystallin 50 Wp 20
1.10 Pengaruh radiasi matahari terhadap kenaikan arus Solar PV monocrystalline 21
1.11 Effisiensi dan suhu solar PV polycrystalline dengan monocrystalline 21
2.1. Rangkaian Solar Charge Controller 24
2.2. Rangkaian Inverter dan gelombang tegangan masukan dan keluaran inverter 25
2.3. Konstruksi baterai 27
2.4. Rangkaian diagram pengujian input output PLTS 29
2.5. Pengukuran tegangan Solar PV 30
2.6. Pengukuran tegangan pada Baterai 30
2.7. Pengukuran arus pengisian pada Baterai 31
2.8. Pengukuran tegangan keluaran DC 31
2.9. Pengukuran tegangan Inverter 32
2.10. Karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu Solar PV polycrystalline 35
2.11. Pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output DC Solar PV polycrystalline 36
2.12. Karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu Solar PV monocrystalline 37
2.13. Pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output Solar DC PV monocrystalline 37

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


vi
Modul Praktikum PLTS

DAFTAR TABEL

Tabel
1.1. Hasil pengukuran variabel karakteristik Solar PV polycrystalline 16
1.2. Hasil pengukuran variabel karakteristik Solar PV monocrystalline 17
2.1. Hasil pengukuran input output variabel Solar PV polycrystalline 100 Wp 32
2.2. Hasil pengukuran input output variabel Solar PV monocrystalline 100 Wp 33

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022


vii
Modul Praktikum PLTS

PENDAHULUAN

A. Mata Kuliah Energi Terbarukan


Pengembangan Intalasi listrik baik pada pengembangan sistem dari sumber energi listrik,
pusat pembangkit tenaga listrik, sampai kepada sambungan rumah dan instalasi perumahan
maupun untuk mendukung pengembangan instalasi listrik industri dan peningkatan rasio
elektrifikasi maka tenaga teknis dan analis ketenagalistrikan khususnya untuk bidang instalasi
listrik sangat dibutuhkan. Tenaga teknis dan analis ketenagalistrikan salah satunya dihasilkan
dari pendidikan Diploma IV Teknik Instalasi listrik yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Salah satu Matakuliah Sains Terapan (MST) pada program Diploma
IV Teknik Instalasi Listrik di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Kupang adalah
matakuliah Energi Terbarukan. Kurikulum berbasis KKNI menuntut kesepadanan dengan level
Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang level 6 untuk D4/S1. Lulusan Diploma 4
atau Sarjana Sains Terapan paling rendah setara dengan level 6 dimana Level 6 ini
dikelompokkan dalam jabatan teknisi dan atau analis dengan kualifikasi utama adalah mampu
mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang
dihadapi [1].
Salah satu bahan kajian dalam matakuliah Energi Terbarukan adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). PLTS menggunakan energi surya sebagai energi primer untuk
membangkitkan tenaga listrik. Energi surya dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan
mengaplikasikan modul Solar Photovoltaik (PV). Penggunaan energi surya memiliki
keunggulan- keunggulan yaitu ramah lingkungan, sumber energi mudah didapat dan
perawatannya mudah [2].

B. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa, terutama yang berkenaan
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan
bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidangnya. Secara
spesifik pembelajaran dalam praktikum PLTS diharapkan mahasiswa memahami karakteristik
Solar Photovoltaic berdasarkan kinerja sistem dan pengukuran variabel dan parameter sistem

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

8
Modul Praktikum PLTS

PLTS. Mahasiswa diharapkan menguasai prinsip kerja sistem pembangkit tenaga listrik dan
menyajikannya dalam laporan atau dokumentasi yang konvergen.

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

9
Modul Praktikum PLTS

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Penggunaan Modul Praktikum PLTS ini menjadi salah satu acuan yang digunakan dalam
praktikum PLTS dan mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif untuk mencermati setiap materi
praktikum yang diberikan dalam modul ini dan wajib memperhatikan hal-hal berikut:
 Pastikan tempat sekitar praktikum aman dari sengatan listrik
 Persiapkan alat dan bahan yang digunakan melalui Prananta Laboratorium Pendidikan (PLP)
 Bacalah dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan praktikum pada modul
 Cermatilah langkah-langkah kerja pada setiap kegiatan praktikum yang ada pada modul
sebelum mengerjakan, bila belum jelas tanyakan pada dosen
 Rangkailah komponen sesuai materi praktikum yang dibutuhkan
 Jangan menghubungkan alat ke sumber tegangan secara langsung sebelum disetujui oleh
dosen
 Kembalikan semua peralatan praktikum yang digunakan bila telah selesai melaksanakan
kegiatan praktikum. Pengecekan peralatan dan bahan praktikum dilakukan bersama-sama
dengan PLP.

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

10
Modul Praktikum PLTS

PRAKTIKUM 1
PENGUJIAN KARAKTERISTIK SOLAR PHOTOVOLTAIC (PV)

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik sistem Solar PV
2. Mahasiswa mampu mengukur arus, tegangan, radiasi matahari dan suhu pada Solar PV.
3. Mahasiswa mampu menghitung daya dan efisiensi Solar PV
4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengukuran variabel yang mempengaruhi
karakteristik Solar PV

B. Dasar Teori
1. Solar Photovoltaic (PV)
Solar Photovoltaic (PV) merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi surya menjadi
energi listrik. Sel PV merupakan komponen utama dari modul PV. Sel ini terbuat dari bahan
semikonduktor yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Sel-sel saling
terhubung secara seri untuk mendapatkan tegangan total yang lebih tinggi melalui kawat busbar.
Bahan yang digunakan untuk sel fotovoltaik umumnya adalah silikon, seperti polycrystalline dan
monocrystalline [3]. Solar PV adalah komponen awal yang mengkonversi energi surya menjadi
energi listrik. Solar PV terbuat dari dua atau lebih lapisan bahan semikonduktor. Bahan
semikonduktor ialah suatu material yang dapat bersifat sebagai konduktif dan isolatif pada
kondisi tertentu. Material semikonduktor yang paling terkenal adalah silikon. Tenaga listrik yang
dihasilkan oleh satu solar PV sangat kecil sehingga beberapa rangkaian solar PV perlu
digabungkan agar terbentuk satuan komponen yang disebut Susunan Panel PV (Array
Photovoltaic Panel/APP) [4].
Pada dasarnya sel fotovolaik merupakan suatu dioda semikonduktor yang bekerja menurut
suatu proses khusus yang dinamakan proses tidak seimbang (non-equilibrium process) dan
berlandaskan efek fotovoltaik (photovoltaic effect). Sel fotovoltaik merupakan suatu P-N
junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan
semikonduktor sehingga dapat mengumpulkan radiasi matahari dan mengkonversinya menjadi
energi listrik. Luaran arus listrik hasil dari solar PV berupa arus DC dan bisa langsung digunakan

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

11
11
Modul Praktikum PLTS

atau bisa juga

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

12
12
Modul Praktikum PLTS

menggunakan baterai sebagai sistem penyimpan sehingga dapat digunakan pada saat dibutuhkan
terutama pada malam hari.struktur solar PV disajikan pada Gambar 1.1 [3]

Gambar 1.1 Struktur modul solar PV

2. Karakteristik Solar PV
Karakteristik penting solar PV terdiri dari tegangan open circuit (Voc), arus hubung singkat
(Isc), efek perubahan radiasi matahari, efek perubahan temperatur serta karakteristik tegangan-
arus pada solar PV. Tegangan open circuit (Voc) adalah tegangan yang dibaca pada saat arus
tidak mengalir atau bisa disebut juga arus sama dengan nol. Cara untuk mencapai open circuit
(Voc) yaitu dengan menghubungkan kutub positif dan kutub negatif modul surya dengan
voltmeter, sehingga akan terliat nilai tegangan open circuit solar PV pada voltmeter.
Arus hubung singkat (Isc) adalah arus maksimal yang dihasilkan oleh solar PV dengan cara
menghubung singkatkan kutub positif dengan kutub negatif pada solar PV. Nilai Isc akan terbaca
pada amperemeter. Arus yang dihasilkan solar PV dapat menentukan seberapa cepat modul
tersebut mengisi sebuah baterai. Selain itu, arus listrik yang mengalir pada Solar PV juga
menentukan daya maksimum solar PV yang digunakan. Efek perubahan negatif radiasi matahari
terjadi apabila jumlah energi surya yang diterima solar PV berkurang atau intensitas cahayanya
melemah, maka besar tegangan dan arus listrik yang dihasilkan juga akan menurun. Penurunan
tegangan relatif lebih kecil dibandingkan penurunan arus listriknya seperti yang disajikan pada
Gambar 1.2. [5]

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

13
13
Modul Praktikum PLTS

Gambar 1.2 Kurva perubahan tegangan dan arus Solar PV terhadap radiasi matahari

Solar PV dapat bekerja secara optimal pada suhu konstan yaitu 25º C atau sesuai degan
nameplate yang tertulis pada modul tersebut. Jika suhu disekitar solar PV meningkat melebihi
25ºC, maka akan mempengaruhi fill factor sehingga tegangan akan berkurang. Sedangkan
sebaliknya, arus yang dihasilkan akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada solar
PV. Kurva perubahan arus dan tegangan berdasarkan perubahan suhu disajikan pada Gambar 1.3
[5]

Gambar 1.3 Kurva perubahan tegangan dan arus Solar PV terhadap suhu

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

14
14
Modul Praktikum PLTS

3. Luaran Daya dan Effisiensi Solar PV


Luaran daya Solar PV adalah merupakan arus hubung singkat (Isc) berbanding lurus dengan
tegangan rangkaian terbuka (Voc) pada solar PV yang digunakan dituliskan seperti persamaan (1)
[6] :
Po = Isc. Voc..............................................................................................................................(1)
Dimana:
Po : Daya output Solar PV (Watt)
Isc : Arus hubung singkat (Ampere)
Voc : Tegangan rangkaian terbuka (Volt)

Besaran daya radiasi matahari yang datang sebagai daya input solar PV dapat dilakukan dengan
perhitungan menggunakan persamaan (2).
Pi = R. ASPV...................................................................................................................................................................................................(2)
Dimana:
Pi : Daya masuk ke panel surya (Watt)
ASPV : Luas permukaan Solar PV (m2)
R : Daya radiasi matahari (Solar Power Radiation) (Watt/m2)

Effisiensi Solar PV (Ƞ) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3):


Po
Ƞ= Pi x 100%........................................................................................................................(3)

C. Alat dan Bahan


1. Solar PV monocrystalline 50 Wp 1 Unit
2. Solar PV polycristalline 50 Wp 1 Unit
3. Penyangga solar PV 1 Unit
4. Ampere meter 1 unit
5. Voltmeter 2 unit
6. Solar power meter 1 unit
7. Gun thermometer 1 unit
8. Kabel penghubung secukupnya
Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

15
15
Modul Praktikum PLTS

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering
2. Pastikan belum ada sumber listrik sebelum memulai praktikum
3. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
4. Ambil skala terbesar terlebih dahulu pada alat ukur ketika mengukur arus maupun tegangan
untuk menghindari kerusakan

E. Langkah Percobaan
1. Persiapkan penempatan solar PV di luar ruangan yang terdapat sinar matahari langsung
2. Siapkan peralatan praktikum yang akan digunakan
3. Instalasi kabel seperti pada Gambar 1.4. [7], [8].
4. Konsultasikan ke dosen atau asisten praktikum terkait rangkaian instalasi, apabila sudah di
setujui mulailah praktikum
5. Letakkan solar PV pada posisi tersinari matahari sekitar ±15 Menit
6. Ukurlah Tegangan Open Circuit (Voc) solar PV setiap 10 menit
7. Ukurlah Arus Short Circuit (Isc) solar PV setiap 10 menit
8. Ukurlah Radiasi matahari (Rs) solar PV setiap 10 menit
9. Ukurlah Suhu (S) atau temperatur solar PV setiap 10 menit
10. Masukkan hasil-hasil pengukuruan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2
11. Gambar karakteristik variabel solar PV polycrystalline 50 Wp
12. Gambar karakteristik arus dan tegangan, solar PV polycrystalline 50 Wp
13. Gambar kurva pengaruh radiasi matahari terhadap kenaikan arus solar PV polycristalline 50 Wp
14. Gambar karakteristik variabel olar PsV monocrystallin 50 Wp
15. Gambar Karakteristik arus dan tegangan, solar PV monocrystallin 50 Wp
16. Gambar kurva pengaruh radiasi matahari terhadap kenaikan arus solar PV monocrystalline
17. Gambar perbedaan effisiensi dan suhu solar PV polycrystalline dengan monocrystalline
18. Lakukan Analisis terhadap masing-masing hasil pengukuran
19. Buat Kesimpulan hasil praktikum

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

16
16
Modul Praktikum PLTS

Gambar 1.4 Rangkaian pengujian karakteristik solar PV

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

17
17
Modul Praktikum PLTS

F. Hasil Percobaan
Tabel 1.1 Hasil pengukuran variabel karakteristik solar PV polycrystalline 50 Wp
Hari/ Tanggal :
Pukul Solar PV polycrystalline 50 WP
No
(WITA) Voc (V) Isc(A) R (W/m2) S (oC) P(W) Pi (W) ƞ (%)
1

10

Rata-rata

Keterangan:
VOC (V) : Tegangan Rangkaian Terbuka Solar PV
(Volt) ISC (A) : Arus Hubung Singkat (Ampere)
R (W/m2) : Radiasi Matahari (Watt/m2)
S (oC) : Suhu pada permukaan Solar PV (oC)
P (W) : Daya luaran Solar PV (Watt) (Persamaan 1)
Pi (W) : Daya masukan Solar PV (W/m2) (Persamaan 2)
ƞ (%) : Effisiensi (%) (Persamaan 3)

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

18
18
Modul Praktikum PLTS

Tabel 1.2 Hasil pengukuran variabel karakteristik solar PV monocrystalline 50 Wp


Hari/ Tanggal :
Pukul Solar PV monocrystalline 50 WP
No
(WITA) Voc (V) Isc(A) R (W/m2) S (oC) P(W) Pi (W) ƞ (%)
1

10

Rata-rata
Keterangan:
VOC (V) : Tegangan Rangkaian Terbuka Solar PV
(Volt) ISC (A) : Arus Hubung Singkat (Ampere)
R (W/m2) : Radiasi Matahari (Watt/m2)
S (oC) : Suhu pada permukaan Solar PV (oC)
P (W) : Daya luaran Solar PV (Watt) (Persamaan 1)
Pi (W) : Daya masukan Solar PV (W/m2) (Persamaan 2)
ƞ (%) : Effisiensi (%) (Persamaan 3)

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

19
19
Modul Praktikum PLTS

G. Analisis

Gambar 1.5 Karakteristik variabel solar PV polycrystalline 50 Wp

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

20
20
Modul Praktikum PLTS

Gambar 1.6 Karakteristik arus dan tegangan, solar PV polycrystalline 50 Wp

Gambar 1.7 Pengaruh radiasi matahari terhadap arus solar PV polycrystalline 50 Wp

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

21
21
Modul Praktikum PLTS

Gambar 1.8 Karakteristik variabe solar PV monocrystallin 50 Wp

Gambar 1.9 Karakteristik arus dan tegangan, solar PV monocrystallin 50 Wp

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

22
22
Modul Praktikum PLTS

Gambar 1.10 Pengaruh radiasi matahari terhadap arus Solar PV monocrystalline 50 Wp

Gambar 1.11 Effisiensi dan suhu solar PV polycrystalline dengan monocrystalline

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

23
23
Modul Praktikum PLTS

H. Kesimpulan

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

24
24
Modul Praktikum PLTS

PRAKTIKUM 2
PENGUJIAN INPUT OUTPUT PLTS

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik sistem pengisian bateray
2. Mahasiswa mampu mengukur arus pengisian baterai, tegangan input DC dan tegangan
output AC
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan pembebanan peralatan AC
4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengukuran variabel yang mempengaruhi sistem
pengisian baterai

B. Dasar Teori
1. Solar Charge Controller
Proses pengisian arus listrik dengan solar PV ke baterai tidak sama dengan pengisi baterai
konvensional (battery charger) yang menggunakan listrik. Hal ini disebabkan karena arus listrik
yang dihasilkan solar PV bisa besar, bisa juga kecil tergantung dari radiasi matahari. Proses
pengisian akan berlangsung selama ada radiasi matahari, tidak melihat apakah baterai tersebut
sudah penuh atau belum. Solar Charge Controller (SCC) atau juga dikenal sebagai Battery
Charge Regulator (BCR) adalah komponen elektronika daya untuk mengatur pengisian baterai
dari tangkapan sinar matahari melalui solar PV. Perangkat ini beroperasi dengan cara mengatur
tegangan dan arus pengisian berdasarkan daya yang tersedia dari larik solar PV dan status
pengisian baterai (state of charge/SoC). Rangkaian SCC disajikan Gambar 2.1. [9]

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

25
25
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.1 Rangkaian Solar Charge Controller (SCC)

2. Inverter
Inverter adalah perangkat elektronika daya yang dipergunakan untuk mengubah tegangan
DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output Inverter dapat berupa
tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan
sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input Inverter dapat menggunakan
baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi
tegangan DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa step up
transformer. Rangkaian dasar inverter setengah jembatan satu fasa dengan beban resitif dan
bentuk gelombangnya disajikan pada Gambar 2.2. [9]

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

26
26
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.2 Rangkaian Inverter dan gelombang tegangan masukan dan keluaran inverter
(a) Sinyal carrier dan modulasi; (b) Kondisi pensaklaran S+; (c) Kondisi pensaklaran S-
(d) Sinyal keluaran AC

Pada Gambar 2.2 diperlukan dua buah kapasitor untuk menghasilkan titik netral agar
tegangan pada setiap kapasitor Vi/2 dapat dijaga konstan. Sakelar S+ dan S- mempresentasikan
sakelar elektronis yang mencerminkan komponen semikonduktor daya. Sakelar S+ dan S- tidak
boleh bekerja secara serempak/simultan karena akan terjadi hubung singkat rangkaian. Kondisi
ON dan OFF dari sakelar S+ dan S- ditentukan dengan teknik modulasi, dalam hal ini
menggunakan prinsip PWM. Prinsip PWM dalam rangkaian ini membandingkan antara sinyal
modulasi Vc (dalam hal ini tegangan bolak-balik luaran yang diharapkan) dengan sinyal
pembawa dengan bentuk gelombang gigi gergaji (V Δ). Secara praktis, jika Vc > VΔ maka sakelar
S+ akan ON dan sakelar S- akan OFF, dan jika V c < VΔ maka sakelar S+ akan OFF dan sakelar
S- akan ON.

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

27
27
Modul Praktikum PLTS

Jenis Inverter
Ada beberapa jenis inverter yang berkembang hingga saat ini antara lain:
a. Square Sine Wave Inverter adalah tipe inverter yang menghasilkan output gelombang
persegi, jenis inverter ini tidak cocok untuk beban AC tertentu seperti motor induksi atau
transformer, selain tidak dapat bekerja, square sine wave dapat merusak peralatan tersebut.
b. Modified Sine Wave Inverter adalah tipe inverter yang menghasilkan output gelombang
persegi yang disempurnakan/persegi yang merupakan kombinasi antara square wave dan sine
wave. Inverter jenis ini masih dapat menggerakkan perangkat yang menggunakan kumparan,
hanya saja tidak maksimal serta faktor energy-loss yang masih cukup besar.
c. Pure Sine Wave Inverter adalah jenis inverter yang menghasilkan output gelombang sinus
murni setara listrik PLN. Inverter jenis ini diperlukan terutama untuk beban-beban yang
menggunakan kumparan induksi agar bekerja lebih mudah, lancar, dan tidak cepat panas.
d. Grid Tie Inverter adalah jenis spesial inverter yang dirancang untuk memasukkan arus listrik
ke sistem distribusi tenaga listrik yang sudah ada misalkan PLN/Genset. Inverter tersebut
harus disinkronkan dengan frekuensi grid yang sama, biasanya berisi satu atau lebih fitur
maximum power point tracking untuk konversi jumlah maksimum daya yang tersedia, dan
juga termasuk fitur proteksi keselamatan.

3. Baterai
Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah (DC). Secara garis besar, baterai
dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksinya. Berdasarkan aplikasi maka baterai dibedakan
untuk automotif, marine dan deep cycle. Deep cycle itu meliputi baterai yang biasa digunakan
untuk solar PV dan back up power. Sedangkan secara konstruksi maka baterai dibedakan
menjadi tipe basah, gel dan AGM (Absorbed Glass Mat). Battery jenis AGM biasanya juga
dikenal dgn VRLA (Valve Regulated Lead Acid). Baterai kering Deep Cycle juga dirancang
untuk menghasilkan tegangan yang stabil dan konsisten. Penurunan kemampuannya tidak lebih
dari 1- 2% per bulan tanpa perlu di-charge. Dibandingkan dengan baterai konvensional yang bisa
mencapai 2% per minggu untuk self-discharge. Konsekuensinya untuk charging/pengisian arus
kedalam baterai Deep Cycle harus lebih kecil dibandingkan baterai konvensional sehingga butuh
waktu yang lebih lama untuk mengisi muatannya. Antara tipe gel dan AGM hampir mirip hanya
saja baterai AGM mempunyai semua kelebihan yang dimiliki tipe gel tanpa memiliki

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

28
28
Modul Praktikum PLTS

kekurangannya. Kekurangan tipe Gel adalah pada waktu dicharge maka tegangannya harus 20%
lebih rendah dari baterai tipe AGM ataupun basah. Bila overcharge maka akan timbul rongga di
dalam gelnya yg sulit diperbaiki sehingga berkurang kapasitas muatannya. Baterai Deep Cycle
tahan terhadap cuaca ekstrim yang membekukan karena tidak ada cairan yang dapat membeku
maupun mengembang. Sedangkan pengguna baterai konvensional pada kendaraan bermotor pada
umumnya tidak dapat distart pada cuaca dingin yang ekstrim.
Ada 2 rating untuk baterai yaitu CCA dan RC.
 CCA (Cold Cranking Ampere) menunjukkan seberapa besar arus yang dapat dikeluarkan
serentak selama 30 detik pada titik beku air yaitu 00 Celcius.
 RC (Reserve Capacity) menunjukkan berapa lama (dalam menit) baterai tersebut dapat
menyalurkan arus sebesar 25A sambil tetap menjaga tegangannya di atas 10.5 Volt.
Baterai Deep Cycle mempunyai 2-3 kali lipat nilai RC dibandingkan baterai konvensional.
Umur baterai AGM rata-rata antara 5-8 tahun. Konstruksi pada baterai dapat dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Konstruksi baterai [9]


C. Alat dan Bahan
1. Solar PV monocrystalline 100 Wp 1 Unit
2. Solar PV polycristalline 100 Wp 1 Unit

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

29
29
Modul Praktikum PLTS

3. Penyangga solar PV 1 Unit

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

30
30
Modul Praktikum PLTS

4. Ampere meter 1 unit


5. Voltmeter 2 unit
6. Solar Charg Controller 1 Unit
7. Inverter 1 Unit
8. Baterai 1 Unit
9. Beban Lampu Pijar 3 Unit
10. Beban Kipas Angin 1 Unit
11. Gan thermometer 1 unit
12. Kabel penghubung secukupnya

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


1. Kondisi tangan sebelum praktikum harus dalam kondisi kering
2. Pastikan belum ada sumber listrik pada sebelum memulai praktikum
3. Gunakanlah peralatan praktikum sesuai fungsinya
4. Ambil skala terbesar terlebih dahulu pada alat ukur ketika mengukur arus maupun tegangan
untuk menghindari kerusakan

D. Langkah Percobaan
1. Siapkan peralatan praktikum yang akan digunakan
2. Tempatkan Solar PV polycrystalline dan Solar PV monocrystalline di luar ruangan yang
terdapat sinar matahari langsung
3. Instalasi kabel seperti pada Gambar 2.4 [9]
4. Konsultasikan ke dosen atau asisten praktikum terkait rangkaian instalasi, apabila sudah di
setujui mulailah praktikum
5. Letakkan Solar PV pada posisi tersinari matahari sekitar ±15 Menit
6. Ukurlah tegangan Solar PV pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang bertuliskan
Solar PV. Seperti pada Gambar 2.5
7. Ukurlah Tegangan Baterai pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang bertuliskan
Baterai. Seperti pada Gambar 2.6

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

31
31
Modul Praktikum PLTS

8. Ukurlah Arus Pengisian Pada Baterai pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang
bertuliskan Baterai. Seperti pada Gambar 2. 7
9. Ukurlah tegangan keluaran pada Blok “Solar Charge Controller” di port yang bertuliskan
DC output. Seperti pada Gambar 2.8 dengan catatan kabel Panel Surya tidak dipasang
10. Ukurlah tegangan AC pada Blok “Inverter” di port yang bertuliskan AC Output. Seperti
pada Gambar 2.9 dengan catatan kabel Panel Surya tidak dipasang.
11. Catat hasil pengukuran Solar PV polycrystalline pada Tabel 2.1.dan hasil pengukuran Solar
PV monocrystalline pada Tabel 2.2
12. Gambar karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu solar PV polycrystalline
13. Gambar kurva pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output DC solar PV polycrystalline
14. Gambar karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu solar PV monocrystalline
15. Gambar kurva pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output solar DC PV monocrystalline
16. Lakungan pengulangan pengukuran dengan variasi beban lampu pijar dengan kipas angin
17. Lakukan analisis terhadap hasil pengukuran
18. Buat kesimpulan hasil praktikum

Gambar 2.4 Rangkaian pengujian input output PLTS

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

32
32
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.5 Pengukuran tegangan solar PV

Gambar 2.6 Pengukuran tegangan pada baterai

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

33
33
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.7 Pengukuran arus pengisian pada baterai

Gambar 2.8 Pengukuran tegangan keluaran DC

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

34
34
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.9 Pengukuran tegangan Inverter

F. Hasil Percobaan
Tabel 2.1. Hasil pengukuran input output variabel solar PV polycrystalline 100 Wp
Hari/Tanggal:
No Pukul (WITA) VPV (V) VB (V) IC (A) VDC (V) VAC(V)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

32
32
Modul Praktikum PLTS

Keterangan:
VPV (V) : Tegangan Solar PV (Volt)
VB (V) : Tegangan pada Baterai
(Volt)
IC (A) : Arus Pengisian pada Baterai
(Ampere) VDC (V) : Tegangan DC Output (Volt)
VAC (V) : Tegangan Inverter (Volt)

Tabel 2.2. Hasil pengukuran input output variabel solar PV monocrystalline 100 Wp
Hari/Tanggal:
No Pukul (WITA) VPV (V) VB (V) IC (A) VDC (V) VAC(V)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Keterangan:
VPV (V) : Tegangan Solar PV (Volt)
VB (V) : Tegangan pada Baterai
(Volt)
IC (A) : Arus Pengisian pada Baterai
(Ampere) VDC (V) : Tegangan DC Output (Volt)
VAC (V) : Tegangan Inverter (Volt)

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

33
33
Modul Praktikum PLTS

G. Analisis

Gambar 2.10 Karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu solar PV polycrystalline 100 Wp
Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

34
34
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.11 Pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output DC solar PV polycrystalline 100 Wp

Gambar 2.12 Karakteristik variabel kelistrikan terhadap waktu solar PV monocrystalline 100 Wp

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

35
35
Modul Praktikum PLTS

Gambar 2.13 Pengaruh arus pengisian terhadap tegangan output DC solar PV monocrystalline 100 Wp

H. Kesimpulan

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

36
36
Modul Praktikum PLTS

DAFTAR PUSTAKA
1. [DPK] Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Panduan Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Vokasi. Jakarta (ID). Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran
2. Hasan H. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Saugi. Jurnal
Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) 10 (2)169-180
3. Ramadhani B. 2018. Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dos & Don’ts. Deutsche
Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Energising Development
(EnDev). Indonesia. Jakarta
4. Sinaga R. 2018. Rekayasa Sistem Pengelolaan Sumber Energi Listrik (Studi Kasus di
Kabupaten Kupang-Nusa Tenggara Timur). [Disertasi]. IPB. Bogor.
5. Satwiko S. 2012 Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya
pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng &
DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN: 0853-0823
6. Napitupulu RAM, Simanjuntak S, Sibarani S. 2017. Pengaruh Material Monokristal dan
Polikristal Terhadap Karakteristik Sel Surya 20 Wp dengan tracking sistem Dua Sumbu.
Medan. Laporan Penelitian. Universitas HKBP Nomensen.
7. Yanuar, Umar L, Setiadi RN. 2012. Evaluasi Nilai Tahanan Internal Modul Panel PV
Berdasakan Permodelan Kurva I (V). Prosiding Seminar Nasional Fisika Terapan III
Departemen Fisika Universitas Airlangga. Surabaya
8. Tino AA. 2016. Dampak debu terhadap kinerja modul photovoltaik di kampus Politeknik
Negeri Kupang. Jurnal Ilmiah Flash. 2(1) 26-33
9. Pribadi AB. 2016. Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan Rotasi Dinamis. Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Malang

Jurusan Teknik Elektro PNK 2022

37
37

Anda mungkin juga menyukai