PDF Tugas 14 Argumen Kritis Rommy Juando Sirait 23345578 Compress

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ROMMY JUANDO

JUANDO SIRAIT

NIM : 23345578

MAT
MATA KULIAH : FILOSOF
FILOSOFII PENDIDIKAN
PENDID IKAN INDONES
INDONESIA
IA

DOSEN : Dr. Muhammad Anwar,


Anwar, S.Pd, MT

Tugas 1.4: Argumentasi Kritis

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial,
Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang:

Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata) tentang gerakan transformasi

Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan


(Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan
argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga
ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

Jawaban :

Dalam dunia Pendidikan yang diutarakan oleh Ki Hadjar Dewantara dan melihat video

Pendidikan Zaman Kolonial dapat saya simpulkan bahwasanya dari kedua materi diatas untuk
pokok terpenting ada di system kurikulum yang hanya bertujuan untuk semata-mata
mementingkan Pendidikan calon -calon pegawai dibawah naungan belanda.

Dimana Pendidikan pada zaman tersebut hanya mengandalkan fokus pada aspek
intelektualis pada siswa. Para siswa tersebut belajar untuk mengejar nilai -nilai yang tinggi dalam
rapor sekolahnya atau ijazahnya, mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiwaannya.
Siswa dahulu lebih cenderung diajarkan membaca, menulis dan menghitung seperlunya. Dengan
tujuan hanya untuk membantu memajukan usaha di zaman kolonial belanda. Seperti diketahui

pada zaman OIC (Oost Indische Compagnie) bangsa Belanda menganggap Indonesia hanya
sebagai objek perdagangan. Jadi, pengajaran dan pendidikan yang diserahkan semata -mata untuk
memperbesar keuntungan perusahaan -perusahaan Belanda sendiri. Pada masa pemerintahan
hindia belanda menerbitkan undang undang dasar yang mana mengutamakan pendidikan anak -
anak eropa. Sedangkan untuk anak -anak Indonesia pemerintah hindia belanda hanya
menginstruksikan kepada gubernur -jenderal untuk mendirikan sekolah saja. Tidak ada kelanjutan
dimana adanya keharusan, kebutuhan bagi anak Indonesia untuk menempuh Pendidikan.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran merupakan bentuk


usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Disisi lain Ki Hajar
Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yakni menuntun segala kodrat yang ada pada
siswa, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi -tingginya baik
sebagai manusia yang merdeka maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan diibaratkan
tempat persemaian benih jagung. Kualitas jagung apapun jika ditempatkan atau diperlakukan
dengan baik maka akan menghasilkan jagung yang baik pula.

Dari situlah Ki Hadjar Dewantara akhirnya membuat suatu sistem kurikulum yang
berpihak kepada siswa seperti contoh dengan berdirinya sekolah Taman Siswa di Yogyakarta.
Karena pada dasarnya kita mempunyai identitas diri sebagai warga Indonesia. Pendidikan dan
pengajaran secara barat tidak bisa mutlak dianggap jelek banyak system pengajaran dari barat
masih bisa diimplementasikan pada pengajaran di indonesia dengan mengambil hal -hal baiknya
saja. Dari sinilah sistem Pendidikan di Indonesia dimulai.dengan mengedepankan merdeka
siswa.

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara,
https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara, https://www.gramedia.com/best-
seller/biografi-ki-hajar-dewantara/
dewantara/,,
https://repositori.kemdikbud.go.id/4881/1/Buku%20Ki%20Hajar%20Dewantara.pdf,

Anda mungkin juga menyukai