Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dini Anggraeni

No Absen : 10

PTK ID : 7000226784

Tugas 1.4: Argumentasi Kritis

Setelah membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara dan melihat video Pendidikan Zaman Kolonial,
Anda membuat sebuah tulisan argumen kritis tentang:

Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi
Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan
(Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan
argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga
ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)

Jawaban:

Pada zaman sebelum kemerdekaan pendidikan sudah terlaksana, yang dilaksanaan oleh kolonial
Belanda tahun 1854. Sistem pendidikan masa kolonial tidak dapat menjadikan warga pribumi
belajar sepenuhnya. Melihat fenomena tersebut, Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara
mengorganisir dan memperbarui pendidikan nasional dengan mendirikan Taman Siswa pada 3
Juli 1922 di Yogyakarta. Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan terlihat dari
konsep mengenai Tri Pusat Pendidikan, bahwa dalam kehidupan anak-anak, terdapat tiga tempat
penting yang menjadi pusat pendidikan bagi mereka, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan
alam pergerakan pemuda.

Setelah indonesia merdeka, Kongres Taman siswa di tahun 1946 merumuskan kembali
pernyataan asas tahun 1922. Dikemukakan Panca Dharma sebagai dasar Taman Siswa, yang
berisi Kemerdekaan, kodrat alam, kebangsaan, kebudayaan dan kemanusiaan. Perguruan Taman
Siswa memiliki peranan cukup besar terhadap perkembangan pendidikan nasional Indonesia,
yakni menanamkan semangat kebangsaan serta sikap anti penjajahan. Persoalannya sekarang
adalah bagaimana menyesuaikan asas-asas yang dicetuskan dalam zaman penjajahan itu dengan
kondisi sekarang.

Jika dahulu, fokus Ki Hajar Dewantara memberikan pendidikan untuk masyarakat bangsa
Indonesia bertujuan menyadarkan akan hakikat masyarakat bangsa Indonesia sebagai manusia
yang merdeka dari penjajahan. Lain halnya dengan pendidikan di zaman sekarang yang
bertujuan untuk meningkatkan kulitas dan kuantitas kehidupan. Sehingga asas kemerdekaan,
kodrat alam, kebangsaan, kebudayaan dan kemanusiaan pun tidak terlalu ditekankan. Asas ini
bisa dijadikan pedoman secara naluriah manusia yang berpendidikan untuk kehidupan yang lebih
baik. Dari konsep tersebut lahirlah istilah Tripusat Pendidikan yang menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional meliputi tiga hal, yaitu pendidikan
keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat.Selain konsep Tri Pusat Pendidikan, Ki
Hadjar Dewantara juga mencetuskan lima asas pendidikan yang dikenal dengan Pancadharma,
yaitu: Kodrat alam, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan; dan Kemanusiaan.

Asas kodrat alam memiliki makna bahwa secara lahiriah akal pikiran manusia dapat berkembang
dan dikembangkan. Kemudian asas kemerdekaan dapat diartikan bahwasanya para peserta didik
diarahkan untuk merdeka secara lahir dan batin baik pikiran maupun tenaganya dimana mereka
tidak hanya diberikan pengetahuan searah, tetapi juga diberi kebebasan untuk merdeka dalam
mengembangkan diri mereka secara mandiri. Asas ketiga ialah kebudayaan, yaitu asas yang
menyadarkan peserta didik bahwa pendidikan didasari sebagai sebuah proses yang dinamis.
Selanjurnya adalah asas kebangsaan yang artinya dalam belajar peserta didik harus
menimbuhkan rasa cinta tanah air dalam dunia mereka. Terakhir adalah asas kemanusiaan
dimana diharapkan pendidikan dapat mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi daerah, suku,
keturunan dan agama.

Konsep dan filosofi Ki Hadjar Dewantara inilah yang menjadi pedoman serta acuan bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia hingga saat ini. Salah satunya adalah dikembangkannya
Kurikulum Merdeka supaya siswa dapat memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran
sehingga nantinya tujuan dari pendidikan nasional tercapai, yaitu merdeka belajar, merdeka
mengajar untuk Indonesia merdeka sesungguhnya.

Referensi: https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/76_gerakan-transformasi-
ki-hadjar-dewantara-dalam-perkembangan-pendidikan-sebelum-dan-sesudah-kemerdekan

Anda mungkin juga menyukai