Drama
Drama
H.Wan merupakan seorang preman palak di pasar ini sekaligus ketua dari geng
Romusha ( Rombongan Muka Susah ). H.Wan memiliki seorang ajudan kang pukul bernama
Rojali yang hobi mabukan bahkan memukul orang yang tak bersalah.
BUK!
BACAKAK!
Kerusuhan Memed dan H.Wan memang menjadi hal yang biasa. Memed adalah
seorang pendekar di desa. Tak heran jika ia berani melawan H.Wan dan ajudannya. Factor
keributan kedua orang itu tidak lain karena seorang istri Sandromeda. Diva adalah kembang
desa yang cantik dan menawan. Tak heran dia menjadi rebutan paara pria kala itu. Dan
Sandromeda Razaq lah pemenang hatinya. Mereka juga mempunyai anak yang bernama M.
Galak Sandromeda. Galak adalah seorang yang rajin dan juga patuh terhadap kedua orang
tuaanya.
Hari demi hari berlalu, Galak tumbuh menjadi seorang remaja, Galak memang anak
yang tampan, tapi ia tetap rendah hati dan tidak pernah sombong.
Sampai pada suatu hari ketika malam purnama. Saat itu Memed sedang menyeruput
kopi dan melihat ada kobaran api dan teriakan minta tolong dari warga, dengan tangkas
Memed langsung berlari meninggalkan kopi yang tersisa setengah. Melihat hal yang ganjil
tersebut, Diva pun mengikuti Memed. Tidak biasanya ia malam malam berlari pontang
panting. Dan Galak yang penasaran juga ikut mengikuti pergerakan orang tuanya. Sampailah
di sebuah rumah yang telah hangus dilalap api yakni rumah pak Riko dan pemandangan yang
ia lihat selani rumah terbakar H.Wan dan Rojali.
JLEBB!!
Memed : “ Riko!!!!”
Galak : “ Dasar pembunuh! Om Riko kan tidak salah kenapa harus dibunuh?”
H.Wan : : Sepertinya kamu juga mau nyusul om Riko? Hahahah.”
Memed : “ Jangan ucapkan itu ditelingaku.’
BACAKAK!!
Diva : “ Awaaaass!!!”
SLEEEK!!!
Galak : “ Ayaaaaaah……!”
Diva : “ Maaaaas…….!”
H.Wan : “ Hahaha, sekarang kamu.”
Diva : “ Lari galak, masuk gerobak.”
H.Wan : “ Kejar dia!!!”
SLEEEK! (meringis)
Keesokan harinya. Kabar duka menyelimuti desa. Marco yang kala itu ingin
meenyusun sayuran terkejut karena melihat seorang anak yang tertidur di gerobaknya. Ia tahu
itu anak mendiang temannya Sandromeda. Ia juga tahu bagaimana perasaan anak itu akibat
peristiwa semalam.
Hari demi hari. Galak lalui tanpa semangat hidup. Termenung menung, lemah, lesu,
letih, loyo. Begitu seterusnya. Namun secarik senyuman terbit ketika Marco menanyakan satu
hal.
Hari demi hari, Galak latihan tanpa henti. Semangat dan tekadnya sangat tinggi.
Gerakan demi gerakan ia lakukan dengan lihai. Sampai suatu saat, ia bermimpi persis dengan
kejadian yang sudah ia coba lupakan. Dan ketika siang tiba Galak menjumpai seseorang.
Di sisi lain, Marco yang diketahui menjaga Galak juga ikut diusir dari kampungnya.
Mata yang semula terpejam tiba tiba terbuka dan memperlihatkan seorang pria berbaju hitam.
Muka berbalut kain hitam.
Latihan dengan pria misterius pun dilakukan. Ternyata pria misterius itu juga memilki
seorang murid sebaya Galak yang bernama Viko. Viko adalah seorang penunggang babi yang
lihai. Dan mulai lah latihan dari Galak dengan pria misterius tersebut.
Latihan keras terus ia lakukan setiap hari tanpa kenal letih. Dan ia ingat akan
tujuannya yakni membela kampungnya dan mengusir para penjahat tersebut dan Viko selalu
membantu dan mendampinginya untuk berlatih. Waktu berlalu hingga pada suatu hari Galak
dihantui mimpi itu lagi. Tanpa pikir panjang akhirnya ia meminta izin kepada pria misterius
untuk pergi ke kampungnya untuk menemui H.Wan. pri misterius itu mengizinkan dan
membisikan sesuatu pada Galak dan membiarkan ia pergi.
BUK!!!
Galak : “ Nonjok kok diam diam??”
BACAKAK!!!
Tak lama kemudian, datang sosok pengguna babi. Dan tiba tiba…
BACAKAK!!!
Galak berhasil apa yang dibisikkan oleh pria misterius itu. Setangkai di mulut H.Wan
adalah kunci dari kelemahannya. Tiba tiba, datang pria misterius dan membuka topengnya.
Ternyata ……