Anda di halaman 1dari 6

LAGOLO

Legenda Lagolo kisah dari daerah Nusa Tenggara Barat, salah satu provinsi di Indonesia
yang memiliki garis pantai yang panjang adalah Nusa Tenggara Barat. Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang ber provinsi di Mataram ini terdiri dari pulau lombok dan pulau Sumbawa, pulau
sumbawa yang merupakan pulau terbesar di provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sebuah cerita
rakyat tentang legenda Lagolo yang masih diceritakan secara turun temurun sampai, sekarang
bagaimana kisah legenda lagolo mari kita simak bersama dalam cerita berikut ini:

Pada zaman dahulu kala tersebutlah Sepasang Suami istri Yang Sangat kaya raya,
Sayangnya meskipun kaya raya Sehari-hari mereka terlihat Sangat Sedih. Sebenarnya apa peyebab
kesedihan Sepasang suami istri tersebut

Ayah Lagolo (zidane): "Adinda, harta kita sangat banyak akan tetapi kita belum dikarunia kan
seorang anak untuk mewariskan harta kita."

Ibu Lagolo (alex): "Iya, kakanda. Saya juga memirkan hal yang sama."

Sejak saat itu pasangan Suami Istri tersebut berdoa memohon Kepada yang maha kuarsa,
agar Segara dikaruniai Seorang anak

Ayah Lagolo : "ya tuhan karuniakan lah kepada kami seorang anak"

Ibu Lagolo: "Aamiin"

beberapa tahun kemudian doa Sepasang suami Istri tersebut akhirnya dikabulkan

Ibu Lagolo: "kakanda akhirnya saya mengandung seorang anak"

Ayah Lagolo: "iya adinda akhirnya kita dikaruniai seorang anak"

beberapa bulan kemudian Ibu Lagolo melahirkan Seorang anak laki-laki Yang sangat
tampan, anak laki-laki tersebut diberinama lagolo Yang memiliki arti membawa golok dan
Pembuka Jalan.

Ibu Lagolo: "kakanda akhirnya kita di karuniai seorang anak, setelah menunggu sekian lama"

Ayah Lagolo:"benar adinda kita harus bersyukur akan karunia yang diberikan oleh tuhan"
lagolo Sangat dimanja oleh orang tuanya akibatnya logolo menjadi anak yang Pemalas
Setiap lagolo hanya bermalas malasan dirumah.

Ayah Lagolo:"Lagolo pergilah main keluar jangan hanya bermalasan di rumah. Setiap hari pekerjaan
mu hanya tidur saja"

Lagolo: "ahh aku sangat malas, lebih baik aku tidur saja"

Ayah Lagolo : "pergilah bermain sana"

Lagolo: "Baiklah daripada dirumah, setiap harinya hanya dimarahi"

Ketika pergi bermain, lagolo Selalu berkelahi dengan temannya, akibatnya orang tuanya
menjadi malu dengan perilaku lagolo.

Tetangga (rahma): "Hey teman teman ayo kita bermain engklek"

tetangga (satria): "boleehhh"

tetangga (satria,naya,rahma) : *melakukan hompimpah*


Lagolo:"apa yang harus kulakukan di luar sini, padahal lebih enak tidur di rumah" ( lagolo melempar
batu kepada anak yang sedang bermain)

Tetangga (Rahma): "apa yang kau lakukan? Kenapa kau menganggu kami bermain?"

Lagolo:"terserah aku, kau keberatan?"

Tetangga (Naya): "sombong sekali anak ini"

Lagolo yang panik karena sudah membuat temannya pingsan pun, lalu kabur
meninggalkannya.

Karena kejadian itupun kedua orang tua lagolo merasa malu akibat perbuatan anaknya

ayah lagolo: "lagolo kenapa kau bisa berkelahi dengan teman mu, tadi pagi orang tua dari anak itu
datang kemari untuk minta pertanggung jawaban atas tindakan yang telah kau lakukan"

lagolo: "tapi aku hanya membalas perbuatan mereka, mereka duluan yg membuat ku kesal"

ibu lagolo: "ibu mengerti tapi janganlah engkau berkelahi dengan teman sebaya mu

lagolo: "baiklah ibu aku tidak akan mengulanginya lagi"

lagolo menjawab nasehat yang di berikan orang tuanya dengan nada yang tidak peduli.
Beberapa tahun kemudian usia lagolo pun menginjak 17 tahun.

Ayah lagolo (zidane): "lagolo, sekarang usiamu sudah 17 tahun, sudah saat nya kamu berburu ke
hutan."

Lagolo (azriel): "ahh, aku malas berburu ayah buat apa mengejar ngejar hewan hutan, lebih baik aku
tidur saja dirumah"

Ayah lagolo : " berburu merupakan adat desa kita, kalau kamu tidak mau berburu maka kamu harus
berhadap kepada ketya adat untuk diberi hukuman, dan warga desa akan memandangmu sebagai
lelaki lemah dan juga pengecut, apa itu yang kamu mau? "

Tidak ada pilihan lain bagi lagolo yang pemalas. Keesokan harinya dengan berat hari lagolo
mengikuti ayah dan para laki laki lain di kampungnya pergi berburu di hutan. Lagolo tidak biasa
berjalan jauh pun tidak lama kemudian merasa kecapean

Lagolo: "ayah masih jauhkah tempatnya? "

Ayah :"tidak jauh lagi ayok cepat lah"

Lagolo: "tetapi kaki ku sudah tidak kuat berjalan dan membawa busur dan golok dan juga bebekalan
yang kita bawa juga cukup banyak "

Ayah :" busur panah dan parang serta bebekalan, biar ayah yg bawa."

Setelah menyerahkan busur panah dan tombak serta pembekalan lainnya lagolo berjalan
lambat di belakang. Dia sengaja berjalan lambat agar tertinggal dari rombongan pemburu
tersebut. Setelah rombongan pemburu tersebut semakin jauh lagolo bersandar di sebuah pohon.

Lagolo:"Ahh lebih baik aku diam disini lagi pula saat pulang nanti mereka akan lewat jalan ini lagi

lagolo tiba tiba terkejut mendengar suara aneh tersebut. Lagolo berjalan kesana kemari
mencari asal muasal suara tersebut, akhirnya lagolo menemukan pohon yang sangat besar, lagolo
melihat buah berwarna hijau muda dan bentuknya seperti tabung berlubang bergelantungan
menjuntai ke bawah sepertinya dari lubang itulah suara aneh itu tersebut berasal

Lagolo:"Buah yang aneh, kenapa buah dari pohon itu bisa mengeluarkan suara?

Setelah puas melihat pohon yang mengeluarkan suara aneh tersebut, lagolo berniat
kembali ke tempat nya semuala, namun sayang lagolo lupa jalan, dia kebingungan mencari jalan
kembali, lagolo berjalan kesana kemari sambil berteriak memanggil ayahnya

Lagolo:"ayah...ayah...ayah
Lagolo benar benar tersesat di hutan itu, selama berhari hari. Lagolo berjalan menyusuri
hutan tersebut untuk mencari jalan keluar, ia makan buah buahan yang di temuinya, ketika malam
tiba, lagolo tidur kedinginan diatas tanah, hingga suatu hari seorang pemburu menemukan lagolo
yang sedang tertidur diatas tanah, pemburu tersebut merasa kasihan dan membangunkan lagolo

Sandari:"hei bangunlah!"

Lagolo: "hah siapa kamu? Apakah kamu manusia? Atau jin penunggu hutan ini?"

Sandari: "tentu saja aku manusia, namaku sandari. Aku seorang pemburu dan petualang, kamu
sendiri siapa? Dan kenapa kamu terlihat menyedihkan sendirian di hutan ini?"

Lagolo: "namaku lagolo, aku terpisah sendirian dari rombongan pemburu di kampung."

Sandari: "jangan jadi manusia cengeng, kalau mau aku bisa mengajarimu."

Lagolo: "wah , benarkah?

Sandari ternyata merupakan pemburu yang handal dan berpengalaman dia mengajari
lagolo cara memanah, bercocok tanam dan juga bertarung. Sedangkan lagolo yang sudah
menyadari kekeliruannya selama ini berubah menjadi anak yang rajin belajar dan memperhatik

Sandari:"hey lagolo kau sudah ku ajarkan berkali kali cara memanah, tapi kenapa selalu salah"

Lagolo:"Mana ku tahu, mungkin kau saja yang tidak benar mengajar nya"

Sandari:"Sudahlah mari kita makan terlebih dahulu"

Lagolo:"Tapi aku jago dalam bercocok tanam"

Sandari:"Terserah kau saja"

saat makan sandari menceritakan bahwa ia hidup sebatang kara, kedua orang tua nya
sudah lama meninggal sehingga ia memutuskan untuk menjadi seorang petualang.

Lagolo:"maafkan aku, aku tidak tahu bahwa orang tua mu sudah tidak adal"

Sandari:"Tidak apa, lagi pula aku yang ingin menceritakannya pada mu"

Suatu hari saat sandari dan lagolo sedang bertualang, mereka berniat untuk beristirahat
disebuah alun alun kerajaan

Tetapi ketika melanjutkan perjalanan menuju alun alun, sandari dan lagolo tidak sengaja
bertemu dengan 2 orang perampok

Perampok (latif): "lihatlah ada dua mangsa yang bisa kita rampok"

Sandari: "siapa kalian berdua? Apa yg ingin lakukan kepada kami?"

Perampok (fardan): "berikan semua harta dan barang kalian, jika kalian ingin selamat"

Sandari : lagolo coba kau perlihatkan kemampuan mu


Setelah membunuh dua perampok sandari dan lagolo melanjutkan perjalanan dan tiba di
sebuah alun-alun kerajaan, sandari dan lagolo sangat heran melihat alun-alun tersebut dipenuhi
orang-orang menonton sesuatu, ternyata orang-orang yang berkumpul di alun-alun tersebut
sedang menonton adu ketangkasan.

Sadari:"Lagolo bagaimana jika kau mengikuti adu ketangkasan itu, sekaligus mencoba hasil latihan
kau selama ini"

Lagolo:"Malass, lebih baik kita menonton saja"

Sandari:"Cepatlah aku juga ingin tahu sudah seberapa kuat kah dirimu"

Lagolo:"Cih baiklah"

Lagolo pun mengikuti adu ketangkasan tersebut. Acara dimulai dengan


mempersembahkan sebuah tarian yang bernama...

Setelah mempersembahkan sebuah tarian, adu ketangkasan pun dimulai. Lagolo berhasil
sampai ke grand final dan akan melawan seorang prajurit kerajaan

Prajurit:"Heyy bersiaplah, kau akan kalah telak"

Setelah semua pertandingan selesai, acara pun ditutup dengan mempersembahkan


kembali sebuah tarian yang berjudul rebo bontong.

Kemudian sang raja pun menemui lagolo untuk memberikan hadiah atas kemenangan
lagolo

Raja: " anak muda, siapa namamu? Aku

sungguh kagum oleh kehebatan mu.

Lagolo: "nama hamba lagolo yang mulia, semua ketangkasan yang hamba kuasai ini di ajarkan oleh
sahabat saya "sandari".

Raja: luar biasa, memang sudah seharusnya 2 sahabat saling mengajari dan membantu satu sama
yang lain nya, nah sekarang kamu berhak mendapatkan hadiah, ada sekantong emas"

Lagolo: "ampun mulia hamba tidak menginginkan uang emas, jika yang mulia berkenan bantulah
hamba kembali ke kampung halaman."

Lagolo pun menyebutkan nama desanya dan penyebab dia bisa kehilangan jalan pulang
dari desanya, sang raja pun menyanggupi permintaan lagolo, sang raja bahkan memaksa lagolo
menerima uang emas yang menjadi hak nya karena memenangkan adu ketangkasan.
Tidak sulit bagi raja menemukan kampung halaman lagolo, sang raja menyuruh dua
prajuritnya untuk mengawal lagolo dan sandari pulang ke kampung halamannya

Sandari:”Lagolo apakah rumah mu masih jauh?”

Lagolo:”Seharusnya tidak, aku ingat pernah melewati jalan ini saat dulu akan pergi berburu di
hutan.”

Setelah sampai, lagolo pun segara berlari menuju rumahnya, dan segera memeluk kedua
orang tuanya

Ayah dan ibunya menangis sambil memeluk lagolo, mereka mengira lagolo sudah
meninggal di dalam hutan

Ibu Lagolo:"Syukurlah kau masih selamat, kami mengira kau sudah meninggal di hutan"

Lagolo:"Tidak Ibu aku diselamatkan oleh sahabatku Sandari, dialah yang mengajari dan membantuku
selama di hutan"

Orang tua lagolo sangat bahagia putra satu-satunya kembali dalam keadaan sehat, lagolo
pun menceritakan mengapa ia bisa terpisah dari rombongan, lagolo pun menceritakan kenapa ia
bisa bertemu sandari

Ayah lagolo :"aku mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga, karena kau lah yang berhasil
mendidik lagolo dari seorang pemalas menjadi seorang yang pemberani."

Sandari: "sama sama paman semua ini sudah jadi kehendak yang maha kuasa, bahwa saya di
pertemukan dengan lagolo di hutan."

Ayah lagolo: "jika kamu tidak keberatan tinggal lah bersama kami, anggaplah kami sebagai keluarga
baru mu dan kami anggap kau sebagai anak, sehingga lagolo memiliki saudara."

Sandari pun tinggal bersama keluarga lagolo, ayah dan ibu lagolo bahagia mereka memiliki
anak angkat

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai