Anda di halaman 1dari 31

BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

IV.1 Pengumpulan Data


IV.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Rahsa Nusantara merupakan sebuah Perusahaan yang bergerak dibidang
industri pangan atau meramu kebaikan alam, herba, rempah guna menjawab
tantangan dalam mencapai hidup sehat dan berkelanjutan. Tantangan tersebut antara
lain ialah tantangan dunia modern seperti kemudahan teknologi, perubahan gaya
hidup, perubahan iklim dan kesenjangan diberbagai aspek, oleh karena itulah Rahsa
Nusantara berharap dapat Kembali pada yang alami dan natural sebagai solusi.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2016 dengan kepercayaan terhadap
keyakinan bahwa solusi untuk dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di dunia
dan khususnya di Indonesia, karena berdasarkan data terkait hasil rempah-rempah
dunia dimana Indonesia menjadi penghasil terbesar didunia dan memiliki sekitar
90.000 jenis tumbuhan, dimana 9.600 teridentifikasi dan digunakan untuk pemulihan
Kesehatan, oleh karena itulah Rahsa Nusantara hadir untuk terciptanya kehidupan
yang lebih sehat dan berkelanjutan .
Dalam menjalankan bisnisnya Rahsa Nusantara selalu merancang proses
produksi dan konsumsi yang lebih sirkuler dan bertanggung jawab. Salah satunya
dengan penggunaan kemasan botol kaca untuk produk yang nantinya akan digunakan
Kembali dan dikembalikan. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari
Rahsa Nusantara untuk mengurangi emisi dan limbah serta menjalankan bisnis yang
berkelanjutan dan berkesadaran.
Pada proses produksinya sendiri menggunakan bahan-bahan alami local yang
bersumber dari seluruh penjuru Indonesia. Bahan-bahan ini diolah dengan etis dan
bertanggung jawab demi Kesehatan dan kesejahteraan di dunia modern ini. Adapun
sumber bahan baku yang digunakan berasal dari petani local di Bandung, Lembang,
Garut, Lampung, dan pulau lain di Indonesia.
IV.1.2 Visi dan Misi Perusahan
1. Visi

IV-1
Accelerating healthy and susteainable living adoption di Indonesia
2. Misi
Memperjuangkan kehidupan yang berkelanjutan, sehat dan beragam dalam
bentuk penyediaan produk dan layanan belanja, serta keterhubungan
pengalaman langsung dengan pendekatan kelokalan yang sirkuler dan
humanis

IV.1.3 Struktur Organisasi


Struktur perusahaan merupakan susunan yang menyangkut pembagian tugas
dan peran individu sesuai dengan kedudukannya dalam perusahaan. Berikut struktur
organisasi PT. Rahsa Nusantara :

Gambar 4. 1 Struktur organisasi PT. Rahsa Nusantara


IV.1.4 Layout Keseluruhan PT. Rahsa Nusantara

IV-2
Pen y imp an an
p rod u k ja di

Gambar 4. 2 Layout keseluruhan PT. Rahsa Nusantara

Gambar 4. 3 Layout object penelitian yang ditandai oleh angka


IV.1.5 Nama dan Ukuran Stasiun Kerja Lantai Produksi
Tabel 4. 1 Nama dan ukuran stasiun kerja lantai produksi

IV-3
Ukuran Koordinat
KODE WC Stasiun Kerja
P L Luas(m2) x y
1 Gudang bahan baku 8,13 3,05 24,7965 8,88 6
2 Gudang bahan kemas 0,52 4 2,08 4,86 0
Pencucian bahan dan alat
3 2 1 2 7,88 2,2
kemas
4 Penimbangan 2,6 0,8 2,08 5,85 5
5 Pelumatan 1 1 1 7,88 8
6 Memasak 3 1 3 7,88 9,69
7 Pemerasan 2 1 2 7,88 5
8 Mesin UV 1 1,8 1,8 7,88 13,47
9 Capping 1 1,2 1,2 6,10 14,25
10 Sterilisasi 1 1,25 1,25 2,88 14,25
11 Filling 1 1,25 1,25 4,53 14,25
12 Pelabelan kode produksi 1 1,25 1,25 2,88 9,54
13 QC 0,8 1,8 1 1,05 14,45
14 Area packing 5,35 2,81 15 14,95 8,60
15 Gudang produk jadi 6,9 3,05 21 11,93 7,14
Luas keseluruhan areal produksi 81,225

Titik koordinat x dan y didapatkan setelah melakukan penyesuaian dengan


aplikasi visio berdasarkan data letak dan ukuran masing masing departemen pada
objek penelitian dari hasil diskusi dengan pihak terkait.

IV-4
IV.1.6 Peta Aliran Proses Produksi

Gambar 4. 4 Peta aliran proses produksi


IV.2 Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan software
BLOCPLAN 90. Pengolahan data ini meliputi beberapa tahap pengumpulan data
diatas sebagai input atau masukan data dalam proses pengerjaannya, selain itu
pengolahaan data disini juga nantinya akan menghitung ongkos material handling
terhadap layout alternatif yang terpilih, dimana nantinya akan dibandingan dengan
nilai ongkos material handling awal .
IV-5
IV.2.1 Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja
Tabel 4. 2 Tabel Perhitungan rectilinear distance

No Departemen A ke B Jarak
1 Jarak gudang
bahan baku ke
10,02
gudang alat kemas
Jarak gudang bahan
2 4,80
baku ke pencucian
Jarak gudang alat
3 5,22
kemas ke pencucian
pencucian alat kemas
4 7,05
ke sterilisasi
Pencucian bahan ke
5 0,77
penimbangan
Pencucian bahan ke
6 2,80
pemerasan
Penimbangan ke
7 5,03
pelumatan
Pelumatan ke
8 1,69
memasak
pemerasan ke
9 4,69
memasak
10 Memasak ke filling 1,2142
11 Filling ke capping 1,5711
12 Capping ke UV 0,995
13 UV ke pelabelan 8,9332
14 Pelabelan ke QC 3,0882
15 Qc ke packing 8,05
Packing ke gudang
16 4,485
jadi
Total jarak 70,40

Keterangan :
Pehitungan Jarak berdasarkan Rectilinear Distance disini menggunakan rumus d =
|x1 – x2| + |y1 – y2|, berikut contoh perhitungannya ;
• Perhitungan jarak antara gudang bahan baku dengan pencucian d
= |8,88-7,88| + |6-2,2| d = 4,80 m

IV.2.2 Perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) Awal


Tabel 4. 3 Tabel Perhitungan ongkos material handling awal

No Departemen A ke B Jarak Biaya Permeter Biaya Perpindahan

IV-6
1 Jarak gudang
bahan baku ke 10,02 Rp200,00 Rp2.003,42
gudang alat kemas
Jarak gudang bahan
2 baku ke pencucian 4,80 Rp200,00 Rp960,00

Jarak gudang alat


3 5,22 Rp200,00 Rp1.043,42
kemas ke pencucian
pencucian alat kemas
4 7,05 Rp200,00 Rp1.410,00
ke sterilisasi
Pencucian bahan ke
5 penimbangan 0,77 Rp200,00 Rp154,48

Pencucian bahan ke
6 2,80 Rp200,00 Rp560,00
pemerasan
Penimbangan ke
7 5,03 Rp200,00 Rp1.005,52
pelumatan
Pelumatan ke
8 1,69 Rp200,00 Rp337,94
memasak
pemerasan ke
9 4,69 Rp200,00 Rp937,94
memasak
10 Memasak ke filling 1,2142 Rp200,00 Rp242,84
11 Filling ke capping 1,5711 Rp200,00 Rp314,22
12 Capping ke UV 0,995 Rp200,00 Rp199,00
13 UV ke pelabelan 8,9332 Rp200,00 Rp1.786,64
14 Pelabelan ke QC 3,0882 Rp200,00 Rp617,64
15 Qc ke packing 8,05 Rp200,00 Rp1.610,00
Packing ke gudang
16 4,485 Rp200,00 Rp897,00
jadi
Total jarak 70,40 Total OMH Awal Rp14.080,06
Keterangan :
Biaya per-meter sebesar Rp. 200 diasumsikan karena saat ini hanya pekerja yang
mengangkut tanpa ada alat, berikut contoh perhitungannya ;
• Perhitungan biaya perpindahan awal dari gudang bahan baku ke pencucian
OMH = 4,80 x Rp.200
OMH = Rp. 960/ meter
IV.2.3 Activity Relationship Chart (ARC)

IV-7
Gambar 4. 5 Activity Relationship Chart (ARC)

Keterangan Simbol :
A = Mutlak
E = Sangat Penting
I = Penting
O = Cukup Penting/biasa
U = Tidak Penting
X = Tidak Di Kehendaki

Keterangan Nilai Angka (keterangan nilai disini hanya untuk mempermudah dalam
penentuan simbol, nantinya setalah di input kedalam blocplan 90 maka nilai score
akan otomatis sesuai dengan ketentuan nilai score):
1 = Urutan aliran kerja
2 = Peralatan yang sama
3 = catatan yang sama yang sama
4 = Ruangan yang sama
5 = Bising, kotor, debu dan getaran
6 = Pemindahan barang mudah

IV-8
IV.2.4 Pengerjaan dengan software blocpan 90
1. Membuka software blocplan 90 dengan prantara aplikasi pembuka yaitu dosbox
lalu, masukan coding mount dan letak file data blocplan disimpan untuk
membukanya, seperti berikut.

Gambar 4. 6 Tahap membuka software blocplan 90 dengan aplikasi bantuan yaitu


dosbox

2. Setelah melakukan tahap diatas maka enter dan akan muncul tampilan seperti
ini, selanjutnya klik enter lagi untuk masuk kedalam aplikasi blocplan 90.

Gambar 4. 7 Tampilan awal blocplan 90

IV-9
3. Selanjutnya akan muncul tampilan dimana terdapat pertanyaan apakah ingin
membuka file yang tersimpan (D) atau membuat file baru (K), karena pada
penelitian ini baru dilakukan maka dipilih K untuk membuat file baru.

Gambar 4. 8 Tampilan blocplan 90 setelah di enter

4. Selanjutnya akan mulai masuk dalam tahap pengolahan dimana pada tahan ini
dilakukan penentuan jumlah departemen yang ingin dirancang dalam software
blocplan 90 dengan maksimal departemen yang dapat diinput ialah sebanyak
18.

Gambar 4. 9 Tampilan input jumlah departemen yang ingin di lakukan pengolahan

IV-10
5. Masukan nama departemen serta ukuran luas departemen (luas dari departemen
akan otomatis dibulatkan keatas ataupun kebawah oleh aplikasi), lalu enter.

Gambar 4. 10 Tampilan input nama departemen dan luas area

6. Setelah memasukan seluruh nama departemen serta luas akan tampilan sebagai
berikut, dimana luasan dari masing-masing departemen akan otomatis
dibulantkan oleh sistem dan hal tersebut tidak masalah, selanjutnya tidak ada
data yang salah dan ingin diubah maka klik N lalu enter.

Gambar 4. 11 Tampilan keseluruhan departemen dan luasan yang sudah dibulatkan


7. Maka akan tampil seperti berikut, dimana diharuskan memasukan nilai
kedekatan antar departemen menggunakan symbol yang sebelumnya sudah
ditentukan dengan activity relationship chart (ARC), apabila tidak ada kesalahan
data makan ketik N lalu enter, maka akan tampil bobot score untuk masing
masing code huruf yg digunakan dimana nilai disini akan mempengaruhi dari
nilai score akhir berdasarkan hubungan kedekatan atau rel- dist score.s

IV-11
Gambar 4. 12 Tampilan setelah input activity relationship chart

Gambar 4. 13 Tampilan bobot score untuk code huruf activity relationship chart

IV-12
Gambar 4. 14 Tampilan score untuk code huruf activity relationship chart

8. Langkah selanjutnya ialah pemilihan ratio yang ingin digunakan, pada penelitian
ini digunakan ratio nomor 1 menyesuaikan dengan keadaan layout sekarang dan
nantinya diharapkan dapat menghasilkan layout yang baik tanpa adanya
penyimpangan aliran material, jika sudah yakin dengan ratio yang dipilih maka
tekan enter dan akan muncul tampilan untuk memasukan informasi terkait
supply produk atau aliran material jika tidak ada maka tekan N lalu enter.

Gambar 4. 15 Tampilan untuk memilih ratio yang akan digunakan pada layout

Pada tahap ini tidak menggunakan aliran material dikarenakan penggunaan software
blocplan 90 ini hanya terfokus pada hubungan kedekatan antar departemen, yang
mana nantinya efisiensi dari aliran material akan dinilai berdasarkan hasil
perbandingan OMH awal dan akhir.

IV-13
Gambar 4. 16 Tampilan untuk memasukan aliran material atau tidak
9. Selanjutnya akan muncul tampilan menu untuk mencari beberapa alternatif
layout dimana terdapat single-story layout dan multistory layout, pada penelitian
ini menggunakan single-story layout karena kondisi lantai produksi hanya satu
lantai, oleh karena itu maka dipilih lah single-story layout dengan klik 3 lalu
enter.

Gambar 4. 17 Tampilan menu untuk mencari beberapa alternatif layout

10. Maka akan tampil menu dari single-story layout, dimana pada menu ini dipilih
nomor 4 atau automatic search untuk melakukan pencarian alternatif layout
secara otomatis berdasarkan data yang sudah dimasukan sebelumnya.

IV-14
Gambar 4. 20 Tampilan menu single-story layout
11. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk memasukan jumlah alternatif layout
yang diinginkan dengan maksimal hasil sebanyak 20, dan pada penelitian ini
hanya 5 alternatif agar dalam pemilihan alternatif nantinya tidak terlalu luas,
setelah yakin dengan jumlah alternatif yang diinginkan maka klik enter.

Gambar 4. 21 Tampilan input jumlah alternatif layout yang diinginkan

12. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk memilih departemen yang ingin di
letakkan secara manual, jika tidak maka klik N lalu enter.

IV-15
Gambar 4. 22 Tampilan input departemen yang ingin di letakkan secara manual
13. Selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut yang menandai bahwa proses
pengerjaan alternatif sedang berlangsung.

Gambar 4. 23 Tampilan proses pengerjaan alternatif sedang berlangsung

14. Selanjutnya akan muncul hasil score dari 5 alternatif layout yang telah diporses
oleh aplikasi, jika tidak ada hal yang dirasa kurang dan ingin dilanjut klik N lalu
enter.

IV-16
Gambar 4. 24 Tampilan hasil beberapa score berdasarkan data yang sudah di input
15. Maka akan muncul tampilan menu single-story layout seperti ini, lalu klik 5 atau
review saved layout untuk melihat hasil alternatif layout yang telah diproses
sebelumnya, lalu enter.

Gambar 4. 25 Tampilan menu single-story layout

16. Maka akan muncul tampilan untuk dapat memilih ingin melihat alternatif yang
ke-berapa terlebih dahulu dari masing-masing alternatif layout yang didapat
seperti ini, dan karena ingin melihat keseluruhan hasil alternatif yang didapat
maka dilihat dari alternatif 1 sampai 5.

IV-17
Gambar 4. 26 Tampilan awal untuk review saved layout
17. Tampilan hasil alternatif layout yang pertama, menampilkan bagaimana posisi
dari masing-masing departemen lantai produksi dengan hasil layout score
sebesar 0,09.

Gambar 4. 27 Tampilan hasil alternatif layout pertama

Gambar 4. 28 Tampilan hasil analisis alternatif layout pertama berisi koordinat


serta panjang dan lebar
IV-18
Gambar 4. 29 Tampilan hasil analisis alternatif layout pertama berisi data ketidak
sesuaian layout dengan ARC

Gambar 4. 30 Tampilan hasil analisis alternatif layout pertama

Pada hasil alternatif pertama ini memiliki R.Score sebesar 0,68 akan tetapi lumayan
banyak ketidak sesuaian pada penempatannya berdasarkan Arc yang sudah dibuat.
18. Tampilan hasil alternatif layout yang kedua, menampilkan bagaimana posisi dari
masing-masing departemen lantai produksi dengan hasil layout score sebesar
0,47.

IV-19
Gambar 4. 31 Tampilan hasil alternatif layout kedua

Gambar 4. 32 Tampilan hasil analisis alternatif layout kedua berisi


koordinat serta panjang dan lebar

Gambar 4. 33 Tampilan hasil analisis alternatif layout kedua berisi data ketidak
sesuaian layout dengan ARC

IV-20
Gambar 4. 34 Tampilan hasil analisis alternatif layout kedua

Pada hasil alternatif kedua ini memiliki R.Score sebesar 0,71 akan tetapi lumayan
banyak ketidak sesuaian pada penempatannya berdasarkan Arc yang sudah dibuat.
19. Tampilan hasil alternatif layout yang ketiga, menampilkan bagaimana posisi dari
masing-masing departemen lantai produksi dengan hasil layout score sebesar -
0,40.

Gambar 4. 35 Tampilan hasil alternatif layout ketiga

IV-21
Gambar 4. 36 Tampilan hasil analisis alternatif layout ketiga berisi koordinat serta
panjang dan lebar

Gambar 4. 37 Tampilan hasil analisis alternatif layout ketiga berisi data ketidak
sesuaian layout dengan ARC

Gambar 4. 38 Tampilan hasil analisis alternatif layout ketiga

IV-22
Pada hasil alternatif ketiga ini memiliki R.Score sebesar 0,72 akan tetapi lumayan
banyak ketidak sesuaian pada penempatannya berdasarkan Arc yang sudah dibuat.

20. Tampilan hasil alternatif layout yang keempat, menampilkan bagaimana posisi
dari masing-masing departemen lantai produksi dengan hasil layout score
sebesar 0,76.

Gambar 4. 39 Tampilan hasil alternatif layout keempat

Gambar 4. 40 Tampilan hasil analisis alternatif layout keempat berisi koordinat


serta panjang dan lebar

IV-23
Gambar 4. 41 Tampilan hasil analisis alternatif layout keempat berisi data ketidak
sesuaian layout dengan ARC

Gambar 4. 42 Tampilan hasil analisis alternatif layout keempat

Pada hasil alternatif keempat ini memiliki R.Score sebesar 0,76 akan tetapi lumayan
banyak ketidak sesuaian pada penempatannya berdasarkan Arc yang sudah dibuat.
21. Tampilan hasil alternatif layout yang kelima, menampilkan bagaimana posisi
dari masing-masing departemen lantai produksi dengan hasil layout score
sebesar 0,18.

IV-24
Gambar 4. 43 Tampilan hasil alternatif layout kelima

Gambar 4. 44 Tampilan hasil analisis alternatif layout kelima berisi koordinat serta
panjang dan lebar

Gambar 4. 45 Tampilan hasil analisis alternatif layout kelima berisi data ketidak
sesuaian layout dengan ARC

IV-25
Gambar 4. 46 Tampilan hasil analisis alternatif layout kelima

Pada hasil alternatif kelima ini memiliki R.Score sebesar 0,77 akan tetapi lumayan
banyak ketidak sesuaian pada penempatannya berdasarkan Arc yang sudah dibuat.
22. Apabila dirasa dari kelima alternatif sudah cukup untuk dilanjutkan ke tahap
analisis maka, Kembali ke menu awal single-story layout lalu pilih nomor 7
untuk Kembali ke main menu, lalu pilih nomor 5 atau save problem data untuk
menyimpan hasil pengolahan alternatif layout agar nanti bisa dibuka Kembali
(simpan nama file yang mudah diingat).

Gambar 4. 47 Tampilan menu single-story layout

IV-26
Gambar 4. 48 Tampilan main menu

IV.2.5 Analisis hasil alternatif layout terpilih berdasarkan hasil nilai pada
blocplan 90
Berdasarkan tahap pengolahan data diatas maka didapatkan beberapa hasil
yang bisa dikatakan cukup baik walaupun masih ada beberapa ketidak sesuaian, baik
dari bentuk layout, ARC yang tidak sesuai dan aliran yang dihasilkan, seperti hasil
score yang ada pada gambar dibawah ini;

Gambar 4. 49 Tampilan hasil analisis score layout


Dimana pada gambar diatas bisa dilihat bahwa jika ingin menetapkan layout
berdasarkan nilai kedekatan maka diambil adjacency score yang kedua yaitu layout
keempat dengan nilai 0,76, dengan bentuk layout sebagai berikut;

IV-27
Gambar 4. 50 hasil layout terpilih berdasarkan adjacency score terbesar

Selain itu juga terdapat alternatif layout yang bisa dipertimbangkan


berdasarkan nilai rel-dist score atau nilai jarak perpindahan antar dua fasilitas,
dimana nilai terbaik untuk score ini terdapat pada alternatif layout kedua dengan
bentuk layout sebagai berikut;

Gambar 4. 51 hasil layout terpilih berdasarkan Rel-Dist score terbesar


Berdasarkan dua pertimbangan dua alternatif layout diatas, maka diputuskan
untuk memilih layout berdasarkan nilai adjacency score terbaik, karena mengingat
fokus penggunaan blocplan yaitu memaksimalkan nilai kedekatan antar dua
departemen atau fasilitas, selain itu juga melihat layout alternatif kelima masih jauh
untuk kesesuain alur perpindahan yang nantinnya akan menimbulkan keterlambatan
proses produksi.
IV-28
Oleh karena itu dipilih alternatif layout keempat walau dengan nilai R-score
atau nilai efisiensi layout sebesar 0,76 yang sedikit lebih besar dengan nilai pada
alternatif ke dua sebesar 0,71, tetapi dipilihnya alternatif pertama guna
mempermudah perpindahan material karena masing-masing departemen berdekatan
sesuai alirannya, walaupun belum maksimal. Berikut data koordinat x dan y serta
Panjang dan lebar dari layout terpilih;

Gambar 4. 52 Data ukuran layout terpilih


IV.2.6 Nama Stasiun Kerja dan Perhitungan Jarak Antar Stasiun
Tabel 4. 5 Tabel data ukuran dari masing-masing departemen dari layout terpilih

Ukuran Koordinat
KODE WC Stasiun Kerja
P L Luas(m2) x y
1 Gudang bahan 4.3 5.2 0.8 6.62 9.72
baku
2 Produksi 4.5 5.2 0.9 2.24 9.72
3 Pemerasan Air 3.6 4.8 0.7 1.78 2.41
4 Packing 10.0 2.3 4.3 5.01 5.98
5 QC 4.4 5.2 0.9 10.97 9.72
6 Pemeliharaan 3.9 4.8 0.8 14.68 2.41
Mesin
7 Sanitasi 4.7 4.8 1.0 10.41 2.41
8 Mesin Energi 4.5 4.8 0.9 5.82 2.41
9 Shipping 6.6 2.3 2.9 13.32 5.98
10 Ofiice 3.4 5.2 0.7 14.90 9.72
Luas keseluruhan areal produksi 13,9

IV-29
Tabel 4. 6 Tabel data jarak antar departemen dari layout terpilih

Jarak
No Departemen A ke B
(m)
Jarak gudang bahan
1 baku ke 12.15
Pemerasan Air
Pemerasan Air ke
2 11,67
Produksi
Produksi ke
3 -8,73
QC
Qc ke packing
4 9,7
Packing
Packing ke
5 -1,83
Sanitasi
6 Sanitasi ke Shipping -6,48
Office ke
7 7,53
Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan Mesin ke
8 8,86
Mesin Energi
Total jarak 32,87

IV-30
IV-34 IV-35

Anda mungkin juga menyukai