Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS

MODUL 7

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART, ACTIVITY RELATIONSHIP


DIAGRAM DAN AREA ALLOCATION DIAGRAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

KETUA : ALBERT ROBERTO ( 5303019018)

ANGGOTA 2 : ALDO APRILLIO (5303019015)

ANGGOTA 3 : JEFFRY SETIAWAN (5303019001)

ANGGOTA 4 : LORENSIA PUTRI (5303019017)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2022
I. PENDAHULUAN
Pabrik adalah tempat berlangsungnya proses produksi, yang mengubah input menjadi
output. Dalam proses produksi tersebut, tentu terdapat beberapa stasiun kerja yang saling
berhubungan, sehingga untuk menghasilkan output atau produk yang efektif dan efisien
dibutuhkan beberapa pertimbangan. Salah satunya dengan rancangan tata letak yang tepat.
Beberapa cara yang dapat membantu untuk menemukan rancangan tata letak yang tepat adalah
dengan menyusun Activity Relationship Chart (ARC), Activity Relationship Diagram (ARD),
dan Area Allocation Diagram (AAD).
ARC merupakan suatu gambar atau peta yang digunakan untuk merencanakan dan
menganalisis keterkaitan antar kegiatan (Herahu, 2008). ARD digunakan untuk mendapatkan
gambaran tentang tata letak suatu departemen relatif terhadap departemen lainnya. Sedangkan
AAD digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang tata letak suatu departemen relatif
terhadap departemen lainnya. Ketiga cara tersebut berlaku juga untuk merencanakan layout
pada kantor. Dengan menggunakan ARC, ARD, dan AAD, perusahaan dapat memperkirakan
layout yang optimal dengan mempertimbangkan frekuensi kedekatan antar departemen atau
antar stasiun kerja.

II. METODE
Pada modul VII ini akan dilakukan penyusunan rancangan layout dari suatu
perusahaan, yaitu kantor dan pabrik. Penyusunan akan melewati beberapa cara, yaitu ARC,
ARD, dan AAD. Ketiga cara tersebut saling berhubungan satu sama lain, sehingga sebagai
langkah awal untuk penyusunan rancangan layout ini adalah dengan menyusun ARC terlebih
dahulu. Sebelum menyusun ARC, diperlukan daftar stasiun kerja dan fasilitas pendukung
(untuk pabrik) dan daftar ruangan pada kantor serta fasilitas pendukungnya. Lalu, menentukan
daftar alasan dari kedekatan beserta kode (berupa nomor). Kemudian menyusun ARC pabrik
dan kantor dengan bantuan software Ms. Visio. Selanjutnya menyusun tabel yang berisi derajat
kedekatan antar ruangan kantor atau stasiun kerja berdasarkan ARC yang sudah dibuat. Setelah
ARC berhasil disusun, tahap selanjutnya adalah dengan menyusun ARD. ARD terbagi menjadi
dua jenis, ARD berbentuk garis dan ARD berbentuk blok. ARD merupakan suatu diagram yang
tujuannya juga untuk melihat kedekatan antar ruangan berdasarkan ARC. Dalam menyusun
ARD berpatokan dengan derajat kedekatan. Selanjutnya adalah menyusun AAD dengan
melihat luas lantai pada modul sebelumnya dan menentukan panjang serta lebar setiap lantai.
Pembuatan AAD menggunakan software Visio dan AutoCAD.
III. HASIL DAN DISKUSI
Pada bagian ini dibuatlah ARC, ARD, dan AAD yang terbagi dalam tiga bagian yaitu
ruang produksi, kantor lantai satu, dan kantor lantai dua. Ruang produksi meliputi ruang setiap
stasiun kerja, warehouse raw material, dan warehouse finished goods. Kantor lantai satu
meliputi ruang departemen (indirect labor), lobby, musholla, kantin, parkiran, dan lainnya
(dapat dilihat pada Tabel 7.3). Kantor lantai dua meliputi ruang rapat, dan ruang direktur utama.
Ketiga bagian tersebut memiliki toilet masing-masing berjumlah dua toilet dan satu toilet.
Pembuatan ARC merupakan langkah awal untuk membuat ARD dan AAD. Dalam
membuat ARC diperlukan beberapa data yaitu derajat kedekatan hubungan antar seluruh
kegiatan yang ada dalam perusahaan mobil mainan dan alasan kedekatan tersebut. Kode pada
data derajat kedekatan dapat dilihat Tabel 7.1 yang terdiri A, E, I, O, U, dan X. Tabel 7.1 juga
menjelaskan keterangan disetiap kodenya. Selain data derajat kedekatan, diperlukan juga data
alasan kedekatan untuk mendukung pemilihan kode pada derajat kedekatan. Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 7.2.

Tabel 7.1 Kode dan Keterangan Kedekatan dalam ARC


Kode Keterangan
A Mutlak perlu didekatkan
E Sangat penting didekatkan
I Penting untuk didekatkan
O Cukup/biasa
U Tidak penting
X Tidak diperkenankan berdekatan

Tabel 7.2 Kode dan Alasan Kedekatan dalam ARC


Kode Alasan Kedekatan
1 Mengunakan tenaga kerja yang sama
2 Menggunakan area kerja yang sama
3 Menggunakan peralatan kerja yang sama
4 Adanya aliran kerja
5 Tidak adanya aliran kerja
6 Rendahnya frekuensi interaksi antar proses
7 Tingginya frekuensi interaksi antar proses
8 Memudahkan pengawasan dan keamanan
9 Menggunakan catatan yang sama
10 Bau tidak sedap, noise, dan kotor
11 Kebutuhan Individu

2.1 Ruang Produksi (Pabrik)


Gambar 7.1 memperlihatkan ARC pada ruang produksi atau pabrik yang telah
dibuat dengan menggunakan data pendukung dari Tabel 7.1 dan Tabel 7.2. Pembacaan
ARC pada Gambar 7.1 dapat dicontohkan sebagai berikut:
• Warehouse finished good memiliki kedekatan dengan tingkat yang biasa atau
cukup (O) dengan warehouse raw material dikarenakan rendahnya frekuensi
interaksi antar proses yang dilakukan pada kedua warehouse tersebut.
Warehouse raw material menerima bahan baku yang dikirim dari supplier dan
menyimpan bahan baku hingga saatnya bahan baku tersebut diproses untuk
diproduksi.
• Stasiun kerja pengukuran memiliki kedekatan yang mutlak (A) dengan stasiun
kerja pemotongan dikarenakan aliran proses kerja, tingginya frekuensi interaksi
antar proses, dan menggunakan area tenaga kerja yang sama. Stasiun kerja
pengukuran dengan stasiun kerja pemotongan tidak dapat dipisahkan dan
lokasinya harus bersebelahan. Setelah dilakukan pengukuran pada bahan baku,
langkah selanjutnya adalah memotong bahan baku tersebut sesuai dengan
ukuran.
Gambar 7.1 ARC Ruang Produksi (Pabrik)

Pada Tabel 7.3 menunjukan rangkuman kedekatan semua ruang yang ada pada
pabrik pembuatan mobil mainan dari ARC ruang produksi (Gambar 7.1). Rangkuman ini
dijadikan sebagai data awal untuk pembuatan ARD.
Tabel 7.3 Derajat Kedekatan Ruang Produksi
Ruangan Derajat Kedekatan
Kode
Produksi A E I O U X
Warehouse
1 8,10 7 - 2,9 3,4,5,6 -
finished goods
Warehouse raw
2 3,10 - 4 1,9 5,6,7,8 -
material
Pengukuran
3 2,4 - 7,8 9 1,5,6 10
(prefabrikasi)
Pemotongan
4 3,7 - 2 5,6,8,9 1 10
(fabrikasi)
Pemeriksaan
5 6 - - 4,7,9 1,2,3,8 10
(fabrikasi)
Peleburan &
pencetakan 6 5 - 7 4,9 1,2,3,8 10
(fabrikasi)
Pendinginan
7 4 1,8 3,6 5,9 2 10
(fabrikasi)
Perakitan
8 1 7 3 4,9 2,5,6,10 -
(assembly)
1,2,3,4,
Toilet 9 - - - 10 -
5,6,7,8
3,4,5,
Parkir muatan 10 1,2 - - 9 8
6,7
Gambar 7.2 ARD Blok Ruang Produksi

Setelah mengetahui hubungan kedekatan pada setiap stasiun kerja, selanjutnya adalah
menyusun ARD berbentuk blok. Adapun penempatan lokasi setiap stasiun kerja
dipertimbangkan sesuai dengan derajat kedekatan dan ARC sebelumnya. Pada Gambar 7.2
menunjukkan adanya arah mulai dari material masuk, melewati beberapa proses, hingga keluar
menjadi produk mobil mainan. Material akan masuk ke warehouse raw material, lalu material
akan melewati beberapa proses kerja, mulai dari pengukuran, pemotongan, pemeriksaan.
Setelah material diperiksa dan sesuai dengan kriteria, selanjutnya material akan melewati dua
proses kerja berbeda sesuai dengan kebutuhan, dua proses kerja tersebut antara lain peleburan
& pencetakan, pendinginan. Dari kedua proses kerja tersebut, kemudian material akan
digabungkan diproses kerja perakitan. Setelah perakitan selesai, produk yang sudah jadi akan
masuk ke warehouse finished goods dan siap untuk dikirimkan sesuai dengan pesanan.

Gambar 7.3 ARD Garis Ruang Produksi

Selain ARD blok, ada juga ARD garis. Pada ARD ini lebih jelas menjelaskan hubungan
atau derajat kedekatan antar stasiun kerja pada ruang produksi, hal ini dinyatakan dengan
simbol seperti yang sudah tertera pada Gambar 7.3. Pada kode (I, IX), (XI, I), (XI, II), (II, III),
(III, IV), (IV, V) memiliki hubungan kedekatan yang mutlak, sehingga pada penyusunan AAD
nanti hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan. Begitu pula dengan ruangan lainnya yang
memiliki kode garis dan warna seperti biru, hijau, dan coklat yang dikondisikan dengan ARC.
Selain itu, peletakan setiap ruangan disesuaikan dengan AAD balok sebelumnya.
Tabel 7.4 Data AAD Ruang Produksi
Area Lantai Produksi
Luas Panjang Lebar
No Nama Area Prioritas
(m2) (m) (m)
Warehouse Perakitan,
1 49,5 7 7,07
finished goods Parkir muatan
Warehouse raw Pengukuran,
2 385,317 45 8,56
material Parkir Muatan
Warehouse
Pengukuran
3 Raw Material,
(prefabrikasi)
Pemotongan 86,792 9 9,64
Pemotongan Pengukuran,
4
(fabrikasi) Pemeriksaan
Pemotongan,
Pemeriksaan
5 peleburan & 44 11 4
(fabrikasi)
pencetakan
Peleburan &
Warehouse
6 pencetakan 870,8 70 12,44
Raw Material
(fabrikasi)
Pendinginan Peleburan &
7 16 4 4
(fabrikasi) pencetakan
Perakitan Warehouse
8 125,64 31,41 4
(assembly) Finished Goods
9 Toilet - 11,16 3,34 3,34
Warehouse
Finished
Parkir muatan
10 Goods, 4066,14 67,769 60
(logistik)
Warehouse
Raw Material
Gambar 7.4 AAD Ruang Produksi

Berdasarkan Tabel 7.4 yang digunakan untuk merancang Area Allocation


Diagram (AAD) berdasarkan panjang dan lebar disetiap departemen produksi.
Perancangan AAD ini merupakan gambaran awal dari tata letak fasilitas untuk setiap
departemen dilantai produksi yang dapat dilihat pada Gambar 7.4 dan didalamnya terdapat
parkir muatan, warehouse raw material, pengukuran (prefabrikasi), pembengkokan pipa
(fabrikasi), pemeriksaan (fabrikasi), pemotongan (fabrikasi), toilet, pemberian lubang
(fabrikasi), pengelasan pipa (fabrikasi), perakitan (assembly), dan warehouse finished
good. Gambaran tiga dimensi menggunakan software AutoCAD untuk ruang produksi
dapat dilihat pada lampiran (Gambar L.1-Gambar L-4).
2.2 Kantor Lantai Satu (Office Lt. 1)
Kantor pembuatan mobil mainan ini dibagi menjadi dua lantai. Ruang yang ada pada
lantai satu ini dapat dilihat Tabel 7.5, pada kolom “Ruangan Kantor Lantai Satu”. Untuk
membuat ARC kantor lantai satu ini menggunakan data pendukung pada Tabel 7.1 dan
Tabel 7.2. Gambar 7.5 menampilkan ARC kantor lantai satu yang telah dibuat. Selain
menunjukan ruang apa saja yang ada dalam kantor lantai satu, Tabel 7.5 juga menunjukan
rangkuman ARC yang menyatakan kedekatan antar ruangan. Hal ini menjadi data awal
untuk pembuatan ARD.

Gambar 7.5 ARC Kantor Lantai Satu


Ruangan Kantor Derajat Kedekatan
Kode
Lantai Satu A E I O U X
Depertemen 6,8,9,10,12,
1 - 2,3,4 7 5,11 -
purchasing 13,14
8,9,10,12,
Depertemen PPIC 2 - 1,3,6,7 - 4,5,11,15 -
13,14
Depertemen 1,2,4, 8,9,10,12,
3 - - 11,15 -
Personalia 5,6,7 13,14
Depertemen 2,5,6,7, 8,9,10,12,
4 - 1,3 - -
Keuangan 11,15 13,14
Depertemen 1,2,4, 8,9,10,12,
5 - 3 6,7 -
Pemasaran 11,15 13,14
1,8,9,10,12,
Depertemen Kualitas 6 7 2,3 5 4,11,15 -
13,14

Depertemen Produksi 7 6 2,3 1,5 4,8,11,15 9,12,13,14 10

1,2,3,4,5,
Cleaning Service 8 - 11 14 7,12,13 -
6,9,10
1,2,3,4,5,6,7,
Security 9 - - 10,12 11,14 -
8,13,15

Lobby 10 - - 9,11,12 13,14,15 1,2,3,4,5,6,8 7

1,2,3,4,5,
Toilet 11 - 8 10,14 12,15 -
6,7,9,13
1,2,3,4,5,6,
Parkir 12 - - 9,10 8,13,14 -
7,11,15
1,2,3,4,5,6,
Musholla 13 - - 14 8,10,11,12 -
7,9,15
1,2,3,4,5,
Kantin 14 - - 8,11,13 9,10,12 -
6,7,15
1,2,3,4,5,
Dapur 15 - - - 9,11,12,13,14 -
6,7,8,10
Tabel 7.5 Derajat Kedekatan Kantor Lantai Satu

Gambar 7.6 ARD Blok Kantor Lantai Satu

Sama seperti pada ruang produksi, ARD disusun setelah ARC berhasil dirancang. Pada
kantor lantai satu ini, terdapat beberapa ruang kantor seperti, ruangan setiap departemen, lobby,
dapur, cleaning service, toilet. Selain itu, ada juga beberapa fasilitas penunjang seperti kantin,
security, dan musholla.
Gambar 7.7 ARD Garis Kantor Lantai Satu
Pada ARD garis kantor lantai satu yang dapat dilihat pada Gambar 7.7, menunjukkan
bahwa setiap departemen memiliki derajat kedekatan yang rata-rata penting. Hal ini
dikarenakan adanya penggunaan dokumen yang saling berkaitan dan memudahkan untuk
koordinasi dan komunikasi antar departemen. Peletakan setiap ruangan didasari atas hasil
derajat kedekatan dan ARC pada kantor lantai satu.

Tabel 7.6 Data AAD Kantor Lantai Satu


Panjang
No Nama Area Prioritas Luas (m2) Lebar (m)
(m)
Kantor Lantai Bawah

Depertemen Dept. PPIC, Personalia,


1 33 5.5 6
purchasing Keuangan
Panjang
No Nama Area Prioritas Luas (m2) Lebar (m)
(m)

Depertemen Dept. Purchasing, Personalia,


2 33 5.5 6
PPIC Kualitas, Produksi

Depertemen Dept. Purchasing, PPIC,


3 33 5.5 6
Personalia Keuangan, Pemasaran, Kualitas

Depertemen
4 Dept. Purchasing, Personalia 33 5.5 6
Keuangan
Depertemen
5 Dept. Personalia 33 5.5 6
Pemasaran
Depertemen
6 Dept. Produksi 33 5.5 6
Kualitas
Depertemen
7 Dept. Kualitas 33 5.5 6
Produksi
Cleaning
8 Toilet 4,24 2 2,12
Service

9 Security Lobby, Parkiran 87,85 9,89 9,89

10 Lobby Security, Toilet, Parkitan 66,80 11 6,07

11 Toilet Cleaning Service 8,88 2,98 2,98

12 Parkiran Lobby 1151,33 46,05 25


13 Musholla Kantin 154,07 11,2 13,76

Cleaning Service, Toilet,


14 Kantin 312,3 17,67 17,67
Musholla

15 Dapur - 17,43 5,5 3,17


Gambar 7.8 AAD Kantor Lantai Satu

Berdasarkan Tabel 7.6 yang digunakan untuk merancang Area Allocation Diagram
(AAD) berdasarkan panjang dan lebar disetiap departemen dalam office lantai satu.
Perancangan AAD ini merupakan gambaran awal dari tata letak fasilitas untuk office lantai satu
dan dapat dilihat pada Gambar 7.8 yang didalamnya terdapat parkiran, security, kantin, lobby,
cleaning service, toilet, musholla, dapur atau pantry, dept. desain, dept, PPIC, dept. keuangan,
dept. purchasing, dept.SDM, dept. produksi, dept.logistik, dept. pemasaran, dan dept. kualitas.
Gambaran tiga dimensi menggunakan software AutoCAD untuk kantor lantai satu dapat dilihat
pada lampiran (Gambar L.1-Gambar L-4).

2.3 Kantor Lantai Dua (Office Lt. 2)


Pada lantai dua kantor pembuatan mobil mainan terdapat ruang direktur utama, general
managaer, satu toilet untuk lantai dua, dan ruang rapat sebagai tempat briefing para pekerja
sebelum memulai pekerjaan atau ketika membahas hal yang dibutuhkan. Untuk membuat ARC
kantor lantai dua ini menggunakan data pendukung pada Tabel 7.1 dan Tabel 7.2. Gambar 7.9
menampilkan ARC kantor lantai dua yang telah dibuat. Selain menunjukan ruang apa saja yang
ada dalam kantor lantai satu, Tabel 7.7 juga menunjukan rangkuman ARC yang menyatakan
kedekatan antar ruangan. Ruangan direktur utama harus dekat dengan ruang general manager.
Sedangkan ruang rapat dengan ruang direktur dan general manager memiliki tingkat kedekatan
yang lebih rendah dibandingkan ruang direktur dengan ruang general manager. Toilet memiliki
kedekatan yang cukup dengan semua ruangan kantor padaa lantai dua. Tabel 7.7 dapat menjadi
data awal untuk pembuatan ARD.

Gambar 7.9 ARC Kantor Lantai Dua

Tabel 7.7 Derajat Kedekatan Kantor Lantai Dua


Ruang Derajat Kedekatan
Kantor
Kode
Lantai A E I O U X
Dua
Direktur
1 - 2 3 4 - -
Utama
General
2 - 1 3 4 - -
Manager
Ruang
3 - - 1,2 4 - -
Rapat
Toilet 4 - - - 1,2,3 - -
Gambar 7.10 ARD Blok Kantor Lantai Dua

Pada Gambar 7.10 menunjukkan ARD blok pada kantor lantai dua. Kantor lantai dua
terdapat tiga ruang kerja dan satu fasilitas penunjang, antara lain ruang rapat, direktur utama,
general manager, dan toilet. Kantor lantai dua ini akan dilengkapi dengan fasilitas jembatan
sebagai sarana yang menghubungkan antara kantor dengan pabrik untuk kepentingan kontrol
dan pengawasan. Adapun peletakan ruangan disusun berdasarkan derajat kedekatan pada
kantor lantai dua.

Gambar 7.11 ARD Garis Kantor Lantai Dua


Pada Gambar 7.11 menunjukkan ARD garis pada kantor lantai dua. Terlihat bahwa
hubungan atau derajat kedekatan antar ruangan rata-rata penting. Hal tersebut dikarenakan
seringnya komunikasi yang dilakukan antara direktur utama dan general manager. Selain itu,
penting pula toilet sebagai suatu kebutuhan pribadi setiap orang. Adapun peletakkan setiap
ruangan disusun berdasarkan ARD blok kantor lantai dua.
Tabel 7.8 Data AAD Kantor Lantai Dua
Luas Panjang Lebar
No Nama Area Prioritas
(m2) (m) (m)
Kantor Lantai Atas
Direktur General
1 58,88 7,67 7,67
Utama Manager
General Direktur
2 36 6 6
Manager Utama
Direktur
Ruang Utama,
3 120,88 12,088 10
Rapat General
Manager
4 Toilet - 4,4 2,09 2,09

Gambar 7.12 AAD Kantor Lantai Dua

Berdasarkan Tabel 7.8 yang digunakan untuk merancang Area Allocation Diagram
(AAD) berdasarkan panjang dan lebar disetiap departemen dalam office lantai dua.
Perancangan AAD ini merupakan gambaran awal dari tata letak fasilitas untuk office lantai dua
dan dapat dilihat pada Gambar 7.12 yang didalamnya terdapat ruang rapat, ruangan direktur
utama, ruangan general manager, dan toilet. Gambaran tiga dimensi menggunakan software
AutoCAD untuk kantor lantai dua dapat dilihat pada lampiran (Gambar L.1-Gambar L-4).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan pada bagian Hasil dan Diskusi, dapat
disimpulkan sebelum membuat tata letak pabrik diperlukan yang namanya kajian-kajian,
pertimbangan untuk menentukan setiap ruangan dan lokasi yang akan didirikan. Hal mendasar
yang perlu dilakukan ialah menentukan alasan mengapa ruangan perlu didekatkan atau tidak,
setelah itu membuat ARC untuk memudahkan identifikasi ruangan mana saja yang perlu
didekatan dan mana yang tidak. Setelah itu dikelompokan menggunakan ARD untuk dapat
melihat lebih mudah mana saja ruangan yang harus dekat dan mana yang tidak.
Dari pertimbangan yang sudah dibuat maka didapat warehouse finished goods harus
dekat dengan ruang produksi hal ini dikarenakan untuk mengefisienkan pemindahan dan
penyimpanan barang yang sudah jadi. Ruang produksi juga harus dekat dengan warehouse raw
material, hal ini dikarenakan untuk mempercepat proses produksi sehingga ruangan ini wajib
untuk didekatkan.
Departemen Personalia harus didekatkan dengan semua departemen dikarenakan
departemen ini mempunyai peran penting untuk dapat berkomuniksi dan menjalin hubungan
yang baik dengan setiap departemen. Begitu juga dengan departemen PPIC harus dekat dengan
departemen purchasing, Personalia, desain, kualitas dan departemen produksi. Sedangkan
ruangan yang tidak diperkenankan dekat ialah departemen produksi dan lobby hal ini
dikarenakan suara bising dari produksi sehingga ruang lobby perlu dijauhkan agar tamu yang
berkunjung tidak terganggu dengan aktivitas produksi. Layout gabungan antar ruangan pada
perusahaan pembuat mobil mainan dapat dilihat pada lampiran (Gambar L-5 dan Gambar L-
6).

Anda mungkin juga menyukai