Anda di halaman 1dari 9

Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456

E-ISSN 2746-6876

HASIL PRODUKSI DAN ANALISIS USAHA PEMBESARAN UDANG


VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. SUMBER ALAM SEGARA,
KECAMATAN BELINYU, KABUPATEN BANGKA

Oleh

Moh. Fauzi, Maria Goreti Eny Kristiani, Fitriska Hapsari, Angkasa Putra
Email: amohfauzi10@gmail.com

Politeknik Ahli Usaha Perikanan


Jl. AUP No. 1 Pasar Minggu, DKI Jakarta

ABSTRAK

Udang vaname merupakan produk primadona di sektor perikanan, yang memiliki


nilai ekonomis penting dan prospek ekspor cukup cerah. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui performansi kinerja budidaya udang vaname. Kajian dilakukan
dengan metode observative dan wawancara di PT. Sumber Alam Segara selama
75 hari dan dilakukan studi literatur sebagai data sekunder. Hasil pengamatan
menunjukan bahwa rata-rata Produktivitas yaitu 21-26 ton/ha, SR 57-68 % dan
FCR 1.74-2.13. Dengan hasil analisa finansial biaya investasi Rp. 10.887.800.000,
biaya penyusutan Rp. 356.060.000, biaya tetap Rp. 647.660.000, biaya tidak tetap
Rp. 3.774.926.820, keuntungan Rp. 3.973.189.652, BEP Harga Rp. 925.228.571,
BEP unit 21.153,3 kg, Payback Period 2,51 dan R/C Ratio 2,5.

Kata Kunci : Produktivitas, Udang Vaname, Kab. Bangka, Kepulauan Bangka

ABSTRACT

Vaname shrimp is a prima donna product in the fishery sector because it has
economic value and promising export prospects. This study was conducted to
determine the performance of vaname shrimp farming performance. The study was
conducted using observationative methods and interviews at PT. Sumber Alam
Segara for 75 days and conducted a literature study as secondary data. The results
showed that the average productivity was 21-26 tons /ha, SR 57-68% and FCR
1.74-2.13. With the results of the financial analysis of investment costs of Rp.
10,887,800,000, depreciation costs of Rp. 356,060,000, fixed costs of Rp.
647,660,000, non-fixed costs of Rp. 3,774,926,820, profits of Rp. 3,973,189,652,
BEP Price of Rp. 925,228,571, BEP units of 21,153.3 kg, Payback Period 2.51 and
R/C Ratio of 2.5.
Keywords: Productivity, Vaname Shrimp, Bangka Regency, Bangka Islands

PENDAHULUAN merupakan udang introduksi yang


berasal dari Pantai Barat Pasifik
Salah satu sektor perikanan Amerika Latin, kemudian
budidaya di indonesia yang sangat diperkenalkan kepada masyarakat di
potensial dan mempunyai prospek Indonesia melalui SK Menteri
yang besar dalam peningkatan Kelautan dan Perikanan RI.
devisa negara, salah satunya yaitu No.41/2001(Choeronawati et al.,
udang vaname (Karisma Jaya Yanti, 2019). Udang vaname merupakan
2019). Udang vaname (L. vannamei) produk primadona di sektor

10 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

perikanan karena memiliki nilai waktu pemeliharaan lebih pendek,


ekonomis dan prospek ekspor yang sekitar 90-100 hari per siklus
menjanjikan (Purwandari, 2021). (Purnamasari et al., 2017). Kontribusi
Kepulauan Bangka Belitung mencapai 45,6% dari keseluruhan
merupakan salah satu provinsi yang nilai perdagangan ekspor komoditas
mempunyai potensi pengembangan perikanan (Arafani et al., 2016) dan
disektor perikanan yang sangat paling digemari di pasar internasional
bagus sekaligus salah satu provinsi (Dahlan, 2017).
yang memiliki potensi SDKP cukup Kesuksesan dalam budidaya udang
besar yaitu memiliki luas wilayah vaname tidak luput dari berbagai
81.582 km2, luas daratan 16.281 masalah yang menyebabkan
km2 (20%), perairan laut 65.301 km²
kegagalan budidaya. Kegagalan
(80%),(Limbong, 2018). Bangka
Belitung juga merupakan provinsi yang terjadi diduga karena kerusakan
kepulauan sangat cocok untuk lingkungan tambak yang
budidaya udang karena kondisi menyebabkan penurunan daya
geografis dan alam cukup baik untuk dukung lingkungan akibat dari
pertumbuhan udang. Dengan pencemaran. Seiring
luasnya potensi sumber daya berkembangnya teknologi, udang
kelautan dan perikanan (SDKP) dan
vaname telah dikembangkan dengan
kondisi geografis yang sangat
mendukung kesempatan ini sistem intensif (Budiardi et al., 2008)
memberikan ruang yang besar untuk menggunakan plastik HDPE (High
memajukan dan menumbuhkan Density Polyethylene) di tambak
ekonomi serta meningkatkan volume (Yustiati & Andriani, 2022) dengan
ekspor diwilayah Bangka Belitung. padat tebar yang tinggi (Suwoyo et
Berdasarkan volume komoditas al., 2018) berkisar 100 ekor/m2
udang vaname di Provinsi Kepulauan
(Dianti et al., n.d. 2019) yang
Bangka Belitung pada tahun 2018
s.d. 2020 terjadi peningkatan dari mempermudah pengelolaan kualitas
1.931 ton menjadi 11.333 Ton air (Fuady et al., 2013). Berdasarkan
dengan Nilai Komoditas yaitu 77,214 hal tersebut, maka perlu dilakukan
M menjadi 588,283 M (dengan suatu upaya dalam rangka mengatur
peningkatan produksi 318%). kegiatan manajemen budidaya
Udang vaname (L. vannamei)
udang vaname yang berkelanjutan.
adalah komoditas unggulan (Kaligis
et al., 2015) , memiliki nilai ekonomis METODE PENELITIAN
penting (Dewi et al., 2019),dapat
tumbuh secepat udang windu yakni 3 Kegiatan ini dilaksanakan
g/pekan (Ibañez et al., 2011), dengan metode observatif dengan
kebutuhan protein yang lebih rendah disertai pola magang, dengan obyek
(Rahman et al., 2018), dapat pengamatan adalah sebanyak 8 bak
dibudidayakan pada kisaran salinitas dengan kapasitas 2.400 m2. Data
yang tinggi (Shilman & Tarno, 2019), yang diperoleh meliputi persiapan
sekitar 0,5-40 , mampu wadah, persiapan media, penebaran
mengkonversi pakan dengan baik benur, pengelolaan pakan,
(Arsad et al., 2017), dengan FCR 1,2- pengelolaan kualitas air, monitoring
1,6 (Mas’ ud & Rouf, 2017), lebih pertumbuhan, dan panen.
resisten terhadap kualitas lingkungan Sedangkan pengolahan data meliputi
yang rendah (Boyd et al., 2017) tahan produktivitas, SR (Survival Rate),
terhadap penyakit (Rachmawati et Food Convertion Ratio (FCR),
al., 2021) tingkat produktivitasnya Average Body Weight (ABW),
tinggi (Wasielesky et al., 2013), serta

11 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Average Daily Growth (ADG), Padat Biaya Investasi (Rp)


PP = x 1 Tahun
tebar, Size panen dan Umur panen, Kas bersih Tahun (Rp)
analisis laba/rugi, R/C Ratio
(Revenue Cost Ratio), BEP (Break Analisis Break Event Point (BEP)
Even Point), dan PP (Payback Analisis Break Event Point (BEP)
Period). Data diolah menggunakan adalah dengan menggunakan rumus
excel. Analisis data dilakukan dengan Primyastanto (2011) sebagai berikut :
pendekatan deskriptif. BEP Unit (ekor)
Biaya Tetap (Rp)
=
Analisis Laba/Rugi Harga/unit (Rp) - Biaya variabel/unit (Rp)
Adapun perhitungan Laba/Rugi
menurut rumus Primyastanto (2011) BEP Harga (RP)
Biaya Tetap (Rp)
adalah: =
1 - Harga/unit (Rp) / Biaya variabel/unit (Rp)
Laba Rugi (Rp)=Total penjualan (Rp)-
Total biaya(Rp) HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Pelaksanaan produksi yang


Ratio) dilakukan berdasarkan target yang
Adapun perhitungan yang dilakukan sudah ditetapkan dan mengacu pada
berdasarkan rumus menurut Standar Operasional Prosedur (SOP)
Primyastanto (2011) sebagai berikut : perusahaan. Adapun indikator yang
Pendapatan Total (Rp) dibandingkan meliputi Umur
(R/C) Ratio =
Biaya Total (Rp) Pemeliharaan, Produktivitas, Survival
Rate (SR), Food Convertion Ratio
Analisis Payback Period (PP) (FCR) dan size. Perusahaan
Analisis Payback Period (PP) adalah menetapkan target produksi sebagai
dengan menggunakan rumus nilai penentu keberhasilan usaha.
Primyastanto (2011) sebagai berikut : Adapun Target Produksi dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Target Produksi
No Uraian Target Hasil Ket
1 Umur pemeliharaan (hari) 140 140 Sesuai
2 Produktivitas (ton/ha) 20 21-26 Sesuai
3 SR (%) 80 57-68 Tidak Sesuai
4 FCR 1,5 1,74-2,13 Tidak Sesuai
5 Size 20-25 21-22 Sesuai

Umur pemeliharaan terbagi Produktivitas tambak pada 7


menjadi 2 yaitu umur pemeliharaan petak yang diamati, menunjukkan
pendek berkisar 90-120 dan umur rata-rata produktivitas pada siklus ke-
pemeliharaan panjang 121-140. 1 pada semua petakan melebihi
Umur pemeliharaan panjang target, yakni 20 ton/Ha. Produktivitas
dilakukan untuk mengejar target rata-rata pada siklus ke-2 di semua
produksi karena SR yang tidak petakan melebihi target perusahaan
optimal sehingga upaya difokuskan dengan produktivitas berkisar antara
pada penambahan size udang. 21-26 ton/ha. Nilai perbandingan
Setiap petakan harus menaikkan size produktivitas rata-rata siklus ke-1 dan
panennya dengan menambah masa siklus ke-2 tidak terlalu berbeda, di
pemeliharaan selama 20 hari, mana berdasarkan permintaan
sehingga target yang diinginkan perusahaan pada siklus ke-2
tercapai. diharuskan untuk menaikkan size

12 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

panennya. Oleh karena itu, masa perusahaan yaitu 20 ton/ha. Hasil


pemeliharaannya ditambah selama produktivitas dapat dilihat pada
20 hari menjadi 140 hari. Target Gambar 1.
produktivitas yang ditetapkan

Gambar 1. Produktivitas udang vaname di lokasi penelitian

Nilai produktivitas tertinggi dibandingkan dengan petak lainnya


(gambar 1) didapatkan pada siklus ke sehingga jumlah udang yang
2 petak D5 sebanyak 26.49 ton/ha. dihasilkan lebih sedikit.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa SR yang dihasilkan pada siklus
produktivitas udang vaname di lokasi 1 berkisar antara 80-83 % dan pada
penelitian sudah sangat bagus yakni siklus 2 berkisar antara 57-68 %,
melebihi 20 ton/ha dan pertumbuhan Target SR yang ditetapkan
udang optimal dengan masa perusahaan pada awal budidaya
pemeliharaan 140 hari. Nilai terendah yaitu 80%. Adapun SR pada masing-
pada petak D8 sebanyak 21.30 masing petak tambak yang diamati
ton/ha, hal ini dikarenakan padat dapat dilihat pada Gambar 2.
tebar pada petak D8 lebih rendah

Gambar 2. Survival Rate (SR) udang vaname di lokasi penelitian

Kisaran SR pada siklus 1 yang dapat dilihat dari pertambahan bobot


dihasilkan sudah sesuai dengan rata-rata udang serta laju
target perusahaan yang ditetapkan pertumbuhan udang selama
yakni 80%. Hal tersebut dikarena pemeliharaan lebih tinggi serta
kepadatan rendah sehingga pakan kualitas air tambak cukup baik yang
yang diberikan dapat dimanfaatkan dapat ditoleransi oleh udang untuk
dengan baik oleh udang untuk pertumbuhan dan kelangsungan
pertumbuhan yang lebih optimal dan hidupnya. Siklus 2 memiliki kisaran

13 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

yang berbeda yaitu 57-68 %, kisaran FCR pada siklus 2 selama penelitian
tersebut masih di bawah target, hal pada semua petak yang diamati
tersebut disebabkan karena udang relatif tinggi yaitu dengan kisaran
mengalami stres tinggi dan memiliki 1.74-2.13, kisaran tersebut melebihi
size variation yang berbeda. FCR target perusahaan yang ditetapkan.
yang diperoleh pada siklus 1 berkisar Nilai FCR pada masing-masing petak
antara 1.22-1.28, nilai FCR tersebut tambak yang diamati dapat dilihat
masih dikategorikan normal. Kisaran pada Gambar 3.

Gambar 3. Feed Convertion Rate (FCR) udang vaname di lokasi penelitian

Berdasarkan size yang dilakukan identifikasi masalah


didapatkan sudah mencapai target menggunakan Diagram Fishbone
perusahaan berkisar antara 21-22. dapat dilihat pada Lampiran 9.
Hal ini dikarenakan masa Penyebab utama terjadinya
pemeliharaan dalam jangka panjang penurunan Performansi Kinerja
yaitu 121-140 hari tetapi pada SR Budidaya diakibatkan oleh faktor
yang didapatkan tidak mencapai manusia, pelaksanaan metode.
target dikarenakan benur yang Permasalahan yang terjadi dibatasi
digunakan memiliki size yang oleh lima aspek produksi dapat dilihat
berbeda-beda. pada Tabel 3.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil
Performansi Kinerja Budidaya, maka

Tabel 3. Identifikasi Masalah


No Indikator Sebab Akibat
1 Man (Manusia) Kurangnya disiplin karyawan SOP yang kurang optimal

2 Method Waktu pemeliharaan yang panjang FCR meningkat


(Pelaksanaan) dan pemberian pakan yang berlebih
3 Material (Bahan) Benur tidak seragam Kanibalisme pada udang,
presentase nilai SR rendah
4 Machine (Sarana Biosekuriti footbath tidak berfungsi Masuknya hama ke dalam tambak
dan Prasarana)
5 Mother nature Pengelolaan limbah tidak optimal Lingkungan tidak optimal
(Lingkungan)

Berdasarkan masalah yang yang dapat memperbaiki kinerja


terdapat pada Performansi Kinerja budidayanya yang dilihat pada Tabel
Budidaya di PT. Sumber Alam 4.
Segara terdapat beberapa usulan

14 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Tabel 4. Usulan Permasalahan

No Indikator Usulan Intervensi


1 Kurangnya disiplin karyawan Melakukan pengawasan secara langsung
yang bekerja terhadap karyawan
2 Waktu pemeliharaan yang Menggunakan padat tebar rendah dengan
panjang waktu pemeliharan singkat
3. Pemberian pakan yang berlebih Menghitung pakan sesuai target produksi dan
keadaan nafsu makan udang
4 Penerapan biosekuriti yang Mengisi footbath secara berkala untuk
harus di maksimalkan meminimalisir hama yang masuk
5 Pengelolaan limbah yang tidak Perlu adanya penerapan IPAL
optimal

Analisis Finansial penjumlahan antara biaya tetap dan


biaya tidak tetap selama satu tahun.
1. Biaya Investasi
5. Total Pendapatan
Biaya investasi adalah modal awal
yang harus disediakan untuk Pendapatan pertahun sebesar Rp.
pengadaan materi atau peralatan 11.194.368.630. Pendapat pertahun
yang sifatnya fisik, yang nantinya adalah hasil asumsi dari total
modal tersebut akan terikat menjadi pendapatan 3 siklus dalam setahun
aset. Biaya investasi untuk kegiatan yang didapat dari penjualan udang
pembesaran udang vaname sebesar vaname dengan harga per size yang
Rp. 10.887.800.000 dengan biaya berbeda.
penyusutan pertahun sebesar Rp.
6. Analisis Laba/Rugi
356.060.000.
Analisis laba/rugi adalah jumlah
2. Biaya Tetap
keuntungan bersih selama satu
Biaya tetap merupakan biaya yang tahun. Laba/rugi bersih selama satu
tidak tergantung dengan volume tahun sebesar Rp. 3.973.189.652.
produksi sehingga jumlah produksi
7. Analisis R/C Rasio
yang dihasilkan mengalami
peningkatan atau penurunan Analisa R/C Ratio yang bertujuan
pengeluaran biaya tetap. Biaya tetap untuk membandingkan, mengukur
pertahun selama proses produksi serta menghitung tingkat usaha. R/C
pembesaran udang vaname sebesar Ratio yang diperoleh sebesar 2,5
Rp. 647.660.000. dapat disimpulkan bahwa usaha
produksi udang vaname tersebut
3. Biaya Tidak Tetap
layak untuk diteruskan, hal ini sesuai
Biaya tidak tetap merupakan biaya dengan pendapat Hamid & Kamisi
yang mempunyai hubungan erat (2012) bahwa R/C Ratio >1 berarti
dengan tingkat kuantitas produksi usaha dapat dikatakan layak.
yang dicapai sehingga apabila
8. Payback Period
produksi naik maka biaya variabel
juga naik. Biaya tidak tetap pertahun Payback Period merupakan jangka
selama proses produksi pembesaran waktu pengembalian investasi yang
udang vaname sebesar Rp. dikeluarkan. Adapun Payback Period
3.774.926.820. yang diperoleh adalah 2,51 maka
jangka waktu pengembalian biaya
4. Total Biaya
tersebut yaitu 2 tahun 6 bulan 3 hari.
Total biaya pertahun adalah Rp.
9. Break Event Point (BEP)
4.422.586.820 hasil ini didapat dari

15 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Perhitungan Break Event Point vaname (Litopenaeus


(BEP) merupakan suatu nilai dimana vannamei) di Lombok dengan
hasil penjualan produksi sama Real-Time Polymerase Chain
dengan biaya produksi, sehingga Reaction. Jurnal Veteriner,
pengeluaran sama dengan 17(1), 88–95.
pendapatan dengan demikian pada Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A.
saat itu perusahaan mengalami P., Maya V, B., Saputra, D. K.,
impas, tidak untung dan tidak rugi. & Buwono, N. R. (2017). Studi
Break Event Point (BEP) harga yang Kegiatan Budidaya
diperoleh sebesar Rp. 925.228.571 Pembesaran Udang Vaname
dan Break Event Point (BEP) unit (Litopenaeus vannamei)
sebesar 21.153,3 kg. dengan Penerapan Sistem
Pemeliharaan Berbeda
KESIMPULAN <Br><I>[Study of Vaname
Berdasarkan hasil dan pembahasan Shrimp Culture (Litopenaeus
Performansi Kinerja Budidaya di PT. vannamei) in Different
Sumber Alam Segara terdapat Rearing System]<I>. Jurnal
beberapa kesimpulan yang diperoleh Ilmiah Perikanan Dan
sebagai berikut : Kelautan, 9(1), 1.
https://doi.org/10.20473/jipk.v
1. Performansi Kinerja Budidaya
9i1.7624.
pada petakan yang diamati
Boyd, C. E., McNevin, A. A., Racine,
mencapai target dengan
P., Tinh, H. Q., Minh, H. N.,
kisaran ABW 22.42-25.84
Viriyatum, R., Paungkaew, D.,
g/ekor; kisaran FCR yaitu 1.74-
& Engle, C. (2017). Resource
2.13, dan kisaran SR antara 57-
use assessment of shrimp,
68 %.
Litopenaeus vannamei and
2. Analisis finansial dalam
Penaeus monodon,
kategori layak dengan
production in Thailand and
keuntungan sebesar Rp.
Vietnam. Journal of the World
3.973.189.652 /tahun, R/C
Aquaculture Society, 48(2),
Ratio 2.5 dan Payback Period 2
201–226.
tahun 6 bulan 3 hari.
Budiardi, T., Muluk, C., Widigdo, B.,
Praptokardiyo, K., &
DAFTAR PUSTAKA
Soedharma, D. (2008).
Tingkat pemanfaatan pakan
Amri K., & Kanna I. (2008). Budidaya
dan kelayakan kualitas air
Udang Vaname. Gramedia
serta estimasi pertumbuhan
Pustaka Utama. Jakarta. 159
dan produksi udang vaname
hal.
(Litopenaeus vannamei,
Andriyanto, F., Efani, A., & Riniwati,
Boone 1931) pada sistem
H. (2013). Analisis Faktor-
intensif. Jurnal Ilmu-Ilmu
Faktor Produksi Usaha
Perairan Dan Perikanan
Pembesaran Udang Vaname
Indonesia, 15(2), 109–116.
(Litopenaeus vannamei) di
Choeronawati, A. I., & Prayitno, S. B.
Kecamatan Paciran
(2019). Studi Kelayakan
Kabupaten Lamongan Jawa
Budidaya Tambak Di Lahan
Timur ; Pendekatan Fungsi
Pesisir Kabupaten Purworejo.
Cobb-Douglass. Jurnal
Jurnal Ilmu Dan Teknologi
ECSOFiM, 1(1), 82–96.
Kelautan Tropis, 11(1), 191–
Arafani, L., Ghazali, M., & Ali, M.
204.
(2016). Pelacakan virus
Dahlan, D. (2017). Pengaruh Online
bercak putih pada udang
Marketing, Kualitas

16 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Pelayanan Dan Harga Budidaya Udang Vaname


Terhadap Keputusan Berdasarkan Jenis Kolam Di
Pembelian Penumpang Dan Kecamatan Muncar,
Dampaknya Pada Kepuasan Kabupaten Banyuwangi.
Penumpang Xtrans Travel. Limbong, M. (2018). Kajian Potensi
Dianti, N. K. K., Johnny, M., & Sumberdaya Perikanan di
Meirany, J. (n.d.). Studi Irigasi Provinsi Kepualauan Bangka
Tambak Udang Di Desa Belitung. Jurnal Ilmiah Satya
Sungai Pangkalan Satu Minabahari, 3(2), 114–128.
Kecamatan Sungai Raya Mansyur, A., Mangampa, M.,
Kabupaten Bengkayang. Suwoyo, H. S., Pantjara, B., &
JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Syah, R. (2014). Petunjuk
Sipil, Tambang, 9(1). Teknis: Strategi Pengelolaan
Fuady, M. F., Supardjo, M. N., Studi, Pakan Pada Budidaya Udang
P., Sumberdaya, M., Vaname (Litopenaeus
Perikanan, J., Diponegoro, U., vannamei). Badan Penelitian
Pertumbuhan, L., & dan Pengembangan Kelautan
Kelulushidupan, T. (2013). dan Perikanan Kementerian
Pengaruh Pengelolaan Kelautan dan Perikanan.
Kualitas Air Terhadap Tingkat Mas’ ud, F., & Rouf, M. A. (2017).
Kelulushidupan Dan Laju Analisa Usaha Budidaya
Pertumbuhan Udang Vaname Udang Vanamei (Litopenaeus
(Litopenaeus vannamei) Di vannamei) Dengan Sistem
Pt. Indokor Bangun Desa, Budidaya Udang Skala Mini
Yogyakarta. 2, 155–162. Empang Plastik (Busmetik) di
Ghufron, M., Lamid, M., Sari, P.D.W., Kabupaten Lamongan.
& Suprapto, H (2017). Pada Grouper: Jurnal Ilmiah
Tambak Pendampingan PT Fakultas Perikanan
Central Proteina Prima Tbk Universitas Islam Lamongan,
Desa Paiton. Journal of 8(1), 20–26.
Aquaculture And Fish Health Novitasari, A., Iskandar, R.N.,
7(2). Elvazia, H.A., Harpeni, E.,
Ibañez, F. A. L., Hem, S., Ajler, P., Tarsim., & Wardiyanto.
Vecchi, E., Ciraolo, C., (2017). Efektivitas Pemberian
Baccanelli, M., Tramontano, Bacillus Sp. D2.2 Pada Media
R., Knezevich, F., & Carrizo, Teknis Molase Terhadap
A. (2011). A new classification Kualitas Air dan Performa
of complications in Pertumbuhan Udang Vaname
neurosurgery. World (Litopenaeus vannamei).
Neurosurgery, 75(5–6), 709– Biospecies Vol. 10 Hal 50 -
715. 59.
Kaligis, E., Kelautan, I., & Perikanan, Pratama, A., Wardiyanto, & Supono.
F. (2015). Respons (2017). Studi performa udang
pertumbuhan udang vaname vaname (Litopenaeus
(Litopenaeus vannamei) di vannamei) yang dipelihara
media bersalinitas rendah dengan sistem semi intensif
dengan pemberian pakan pada kondisi air tambak
protein dan kalsium berbeda. dengan kelimpahan plankton
Jurnal Ilmu Dan Teknologi yang berbeda pada saat
Kelautan Tropis, 7(1), 225– penebaran. e-Journal
234. Rekayasa dan teknologi
Karisma Jaya Yanti, T. (2019). budidaya perairan, 6(1), 643–
Analisis Finansial Usaha 652.

17 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023


Volume 4, Nomor 1, Februari 2023 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Primyastanto, M. (2011). Feasibility Suriawan, A., Efendi, S., Asmoro, S.,


Study Usaha Perikanan. & Wiyana, J. (2019). Sistem
Universitas BrawijayaPress. budidaya udang vaname
Malang. Xvi, 218. (Litopenaeus vannamei) pada
Purnamasari, I., Purnama, D., & tambak hdpe dengan sumber
Utami, M. A. F. (2017). air bawah tanah salinitas
Pertumbuhan udang vaname tinggi di kabupaten Pasuruan.
(Litopenaeus vannamei) di Jurnal Perekayasaan
tambak intensif. Jurnal Budidaya Air Payau dan Laut,
Enggano, 2(1), 58–67. 14, 6–14.
Purwandari, S. (2021). TA: Suwoyo, H. S., Fahrur, M., Makmur,
Identifikasi Faktor Penyebab M., & Syah, R. (2017).
Kerusakan Produk 567 Pada Pemanfaatan Limbah
Proses Peel Raw Di Pt Tambak Udang Super-Intensif
Centralpertiwi Bahari. Sebagai Pupuk Organik
Rachmawati, D., Hutabarat, J., Fiat, Untuk Pertumbuhan
A. I., Elfitasari, T., Windarto, Biomassa Kelekap Dan Nener
S., & Dewi, E. N. (2021). Bandeng. Media Akuakultur,
Penambahan Asam Amino 11(2), 97–110.
Triptofan Dalam Pakan Syafaat, M. N., Mansyur, A., &
Terhadap Tingkat Tonnek, S. (2012). Dinamika
Kanibalisme Dan Kualitas Air Pada Budidaya
Pertumbuhan Litopenaeus Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei. Jurnal Kelautan vannamei) 0.8.
Tropis, 24(3), 343–352. Wage. (2006). Pengaruh Perbedaan
Rahayu, H. (2013). Busmetik Dosis Oksigen Terlarut (DO)
(Budidaya Udang Skala Mini pada Degradasi Amonium
Empang Plastik). Kolam Kajian Budidaya
Rahman, R., Lahming, L., & Fadilah, Udang. J.Hidrosfir. Vol 1.
R. (2018). Evaluasi No.1 Hal 32- 37.
Komponen Gizi pada Pakan Wasielesky, W., Froes, C., Fóes, G.,
Udang Fermentasi. Jurnal Krummenauer, D., Lara, G., &
Pendidikan Teknologi Poersch, L. (2013). Nursery of
Pertanian, 4(2), 101–111. Litopenaeus vannamei reared
Shilman, M. I., & Tarno, S. (2019). in a biofloc system: The effect
Pcx-4 Pengaruh Bioremediasi of stocking densities and
Terhadap Pertumbuhan compensatory growth.
Udang Vannamei Journal of Shellfish Research,
(Litopenaeus Vannamei) 32(3), 799–806.
Yang Dipelihara Dalam Bak Yustiati, A., & Andriani, Y. (2022).
Beton. Review Teknik Budidaya
SNI 01-7246-2006. Produksi Udang Udang Pada Tambak Plastik
Vaname (Litopenaeus (Busmetik). Indonesian
vannamei) di Tambak dengan Journal of Aquaculture
Teknologi Intensif. Badan Medium, 2(1), 1–11.
Standarisasi Nasional.

18 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

Anda mungkin juga menyukai