Anda di halaman 1dari 10

MATERI BDR

PRAKARYA
KELAS XII
PETUNJUK
1. KERJAKAN TUGAS DI AKHIR MATERI
2. KERJAKAN TUGAS DI AKHIR MATERI
Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

BAB I
WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN
UNTUK PASAR LOKAL

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

• Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk
membuat produk kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan.
• Menghayati perilakujujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja sama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat
karya kerajinan untuk pasar local guna membangun semangat usaha.
• Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan untuk pasar local
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya,teknologi,dan prosedur berkarya.
• Mempresentasikan,mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat, dan menjual karya
produk kerajinan untuk pasar lokal dengan perilaku jujur dan percaya diri melalui penjualan
konsinyasi.
• Menyajikan wirausaha kerajinan untuk pasar lokal berdasarkan analisis pengelolaan sumber
daya yang ada di lingkungan sekitar.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal


1. Pengertian Pasar
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu.
Menurut kajian ilmu ekonomi, pasar merupakan suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu. Proses
interaksi tersebut dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan
Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan atas:
 Pasar Lokal
Pasar lokal dapat dipahami sebagai pasar yang terbatas di lingkungan atau daerah
yang sama dengan tempat produksi
Contoh: Pasar Baru Atambua dan Pasar Bei Abuk Betun
 Pasar Nasional
Pasar Nasional adalah pasar yang meliputi wilayah suatu negara tertentu.
Contohnya: Pasar Uang dan Pasar Modal BEJ (Bursa Efek Jakarta).

 Pasar Global atau Pasar Internasional.


Pasar International adalah pasar yg pedagang dan pembelinya berasal dr seluruh dunia.
Contohnya: Pasar Tembakau di Bremen Jerman..pasar intan di Amsterdam

2. Potensi dan Kebutuhan Pasar Lokal


Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan permintaan dan
pendekatan penawaran.
 Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari pasar
sasaran
 Pendekatan penawaran mengandalkan pada kemampuan wirausahawan membuat
produk inovatif.
Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan dua cara yaitu:
 Melalui pengamatan terhadap pasar sasaran.
Misalnya untuk mengenali kebutuhan pasar sasaran siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler olahraga, kita dapat mengamati kebiasaan mereka. Siswa tersebut pada
umumnya berangkat ke sekolah dengan membawa baju ganti dan perlengkapan
olahraga selain buku pelajaran dan perlengkapan sekolah. Mereka membutuhkan tas
untuk membawa perlengkapan ekstrakurilernya. Bentuk,ukuran,dan warna dari tas
tersebut harus sesuai dengan selera mereka.

 Melalui wawancara pasar.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

3. Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal


Dalam pembuatan suatu produk kerajinan untuk pasar lokal, dibutuhkaan sumber daya
usaha yang tepat. Sumber daya usaha yang dibutuhkan adalah:
 Bahan baku atau material
 Teknik
 Alat
 Keterampilan.
Wirausaha kerajinan untuk pasar lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan
baku, potensi teknik, dan keterampilan yang ada di daerah tersebut.
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah suatu bahan yang bisa digunakan dalam membuat suatu produk.
Bahan baku dapat berupa:
 Bahan Alam
Bahan alam adalah semua bahan-bahan yang asalnya dari alam dan diambil secara
alamiah (tanpa melalui proses sitensa) dan dipergunakan sebagai bahan
baku kerajinan.
Contoh: serat nanas, eceng gondok, tanah liat, kayu, rotan, bambu, kerang, dan
tulang.

 Bahan buatan,
Bahan buatan adalah bahan yang berasal dari bahan sintetis.
Contoh: kain, plastik, kaca, dan karet.

Bahan baku atau material yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk
kerajinan harus memiliki jumlah yang cukup agar produk yang dihasilkan memiliki
standar bentuk dan kualitas yang sama.

b. Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan produk tergantung dari materialnya. Beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk pembuatan kerajinan di antaranya:
 Teknik ukir
Teknik ukir adalah teknik berkarya seni rupa pahatan dengan cara membentuk
mengurangi bahan yang diukir dengan menggunakan peralatan ukir
 Teknik sambungan
Teknik sambung adalah teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan bahan
dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.

 Teknik anyam
Teknik anyam adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara
menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan anyam yang berupa lungsi dan pakan

 Teknik jahit.
Teknik menjahit adalah salah satu teknik yg digunakan untuk menyambung kan
antara satu kain dengan yg lainnya atau kain itu sendiri, yg alat dan bahannya berupa
jarum jahit dan benang.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

B. Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal


1. Perancangan Produk Kerajinan
Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan
pembuatan gambar atau sketsa ide.Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model
dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi.
a. Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat
Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang
dilakukan dalam kelompok. Brainstormin adalah metode yang sangat umum untuk
menemukan ide-ide baru, yang didasarkan pada spontanitas dan kreativitas.
Brainstorming memiliki tujuan untuk merangsang otak berpikir secara logis, spontan,
dan kreatif
Pada proses brainstorming, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk
menghasilkan ide- ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Setiap orang berhak
mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide
yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap
ide yang muncul..
b. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa
pertimbangan teknis, di antaranya, bagaimana cara menggunakan produk tersebut?
Apakah material yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan
untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan
ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? dan
pertanyaan-pertanyaan lainnya.
c. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi,
artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat
adalah berbentuk tiga dimensi, maka studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format
tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material
sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.Material sebenarnya adalah material
yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam
pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan
perekat).

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

d. Penentuan Desain Akhir


Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah model. Penetapan desain akhir dapat
dilakukan melalui diskusi atau evaluasi.Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang
bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
2. Produksi Produk Kerajinan
Produksi adalah membuat produk dalam jumlah tertentu sehingga siap menjadi
komoditi yang akan dijual.
Tahapan produksi secara umum terbagi atas:
a. Pengolahan bahan atau pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada
limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang
awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme.
Pembahanan pada limbah botol plastic terdiri atas proses pencucian botol dan
melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pembahanan pada tulang adalah
proses perebusan,pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk
memasuki tahap pembentukan, yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan.
Pembahanan bambu adalah dengan penjemuran dan perendaman agar bambu lebih awet
dan tahan lama.

b. Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material,dan
bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokkan
menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat). Material solid seperti
logam,kaca,plastik,ataukayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan
dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara
digunting sesuai bentuk yang diinginkan,dianyam atau dirangkai, dan direkatkan
dengan bantuan lem

c. Perakitan
Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan
dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali, atau teknik
sambungan tertentu.
d. Finishing.
Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan.Penghalusan yang
dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau
menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa
pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih
menarik.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

3. Metode Produksi dan Keselamatan Kerja


Produksi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode tradisional atau modern.
a. Metode Tradisional
Metode produksi tradisional adalah metode produksi yang masih menggunakan alat-alat
produksi yang masih sederhana. Pada metode tradisional, satu orang melakukan setiap
tahapan produksi,
b. Metode Modern
Metode produksi modern adalah metode produksi yang telah menggunakan mesin
sebagai alat produksi. Pada metode modern, satu orang hanya melakukan satu tahap
produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ban berjalan karena
serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin
ban berjalan atau conveyer.
Pemanfaatan metode modern lebih efisien dalam penggunaan waktu sehingga sesuai
untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode tradisional kurang tepat digunakan untuk
produksi dalam jumlah banyak karena produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai
standar bentuk yang sama.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan. Proses pembahanan
dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang
dapat melukai bagian tubuh pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa
kacamata pelindung, dan masker. Pada proses pembahanan dan finishing, apabila
menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernapasan, maka pekerja
harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, yang tak
kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati- hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap
tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.

4. Kemasan Produk Kerajinan


Kemasan produk secara umum adalah suatu wadah ataupun pembungkus yang
memiliki fungsi untuk mencegah ataupun meminimalisir terjadinya kerusakan pada
produk yang dikemas.
Tujuan kemasan produk adalah:
o melindungi produk dari debu dan kotoran, benturan dan cuaca
o memberikan kemudahan membawa (kemudahan distribusi)
o menambah daya tarik
o sebagai identitas atau brand dari produk tersebut.

Jenis kemasan berdasarkan struktur isi ini dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu:
o Kemasan Primer
Kemasan produk primer adalah bahan yang diolah menjadi wadah langsung untuk
bahan makanan, seperti kaleng susu, botol minum, dll.
o Kemasan Sekunder
Kemasan produk sekunder adalah suatu wadah yang memiliki fungsi dalam hal
memberikan perlindungan pada kelompok kemasan lain, seperti kotak kardus, kotak peti
kayu, dll.
o Kemasan Tersier
Kemasan produk tersier adalah suatu kemasan yang bisa dimanfaatkan untuk
melindungi produk selama proses pengiriman berlangsung

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal


Harga jual produk adalah sejumlah hargayang dibebankan kepada konsumen yang
dihitung dari biaya produksi dan biaya lain diluar produksi seperti biaya distribusi
dan promosi.
1. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya
produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah:
 Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah semua biaya untuk bisa mendapatkan sampai
dengan bahan yang sudah siap untuk digunakan, yang didalamnya meliputi
harga bahan, ongkos angkut, dan penyimpanan lainnya.

 Biaya tenaga kerja


Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para
pekerja dan pegawai yang bekerja dalam menghasilkan suatu produk

 Biaya overhead.
Biaya overhead adalah pengeluaran tambahan yang tidak berkaitan langsung
dengan proses bisnis atau produksi yang dilakukan.
Secara umum biaya overhead dibedakan atas 2 yaitu:
o Biaya overhead tetap,yaitu biaya overhead yang jumlahnya
tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah
o Biaya overhead variabel, yaitu biaya overhead yang
jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan
perubahan jumlah produksi.
Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar
minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses
produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk
membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem, dan bahan-bahan lainnya dapat
dimasukkan ke dalam biaya overhead. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan
tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP).
Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua
pendekatan. Pendekatan pertama adalah fullcosting dan pendekatan kedua adalah
variable costing.
a. Pendekatan Full Costing
Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsure biaya produksi, yaitu
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead (tetap dan
variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran,
serta biaya administrasi dan umum.

b. Pendekatan Variable Costing


Pendekatan variable costing memisahkan penghitungan biaya produksi yang
berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variable terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variable ditambah dengan
biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas
biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan
biaya umum tetap.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

3. Penetapan Harga Produk


Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand
Approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk
jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

b. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)


Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen
dengan tingkat keuntungan yang diinginkan, baik dengan mark uppricingdan
break even analysis.
c. Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung
variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan
kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya.
D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk
memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price,dan promotion atau dikenal
pula dengan sebutan 4P. Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada
calon pembeli dan membuat pembeli membeli produk.
Promosi yang tepat akan diikuti oleh empat bentuk respon dari calon pembeli.
Empat bentuk respon ini dikenal dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, dan
Action).
1. Perhatian (attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi
yang menarik didengar dan dilihat, serta unggul dari pada promosi
produk pesaing.
2. Ketertarikan (interest) dari calon pembeli.
3. Keinginan (desire) calon pembeli untuk memiliki produk.
4. Tindakan (action) membeli.
5.
Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi Above The Line dan Bellow
The Line.
1. Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan,seperti iklan
dimedia cetak, iklan radio, poster.
2. Promosi Bellow the Line adalah promosi melalui kegiatan
promosinya, contohnya mengadakan peragaan busana untuk
mempromosikan produk-produk fashion atau menyelenggarakan
lomba kreativitas untuk mempromosikan produk alat gambar.

Pkw kelas xii


Bab 1
FELIX BRIA & LUKAS MAUK

E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal


Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan
produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai
dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian konsinyasi berisi
hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian
konsinyasi adalah nama pihak pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi
barang (konsinyi), nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan
penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko).

TUGAS

1. Wawancaralah seorang pelaku pasar dan catatlah hal-hal yang terkait dengan
potensi dan kebutuhan yang tersedia di pasar lokal !
2. Buatlah sebuah surat konsinyasi jual beli!

Pkw kelas xii

Anda mungkin juga menyukai