BAB I
PENDAHULUAN
Peran Pusat dalam kerangka Otonomi Daerah akan banyak bersifat menentukan kebijakan
makro, melakukan supervise, monitoring, evaluasi, control dan pemberdayaan (capacity
building).
Peran daerah akan lebih banyak pada tataran pelaksanaan otonomi tersebut dan berwenang
membuat kebijakan untuk daerahnya. Kebijakan - kebijakan tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Perundangan undangan 1945 dan/atau yang lebih tinggi yaitu dasar Ideologi
PANCASILA yang berbudaya dan menjadi warisan Luhur bangsa Indonesia.
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu:
1. Fungsi Layanan (Servicing Function) Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah tidak
pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak untuk dilayaani,
dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan) dan sebagainya.
2. Fungsi Pengaturan (Regulating Function) fungsi pemerintah adalah mengatur dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai
warga negara.
3. Fungsi Pemberdayaan Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan
motivator untuk membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi
setiap persoalan hidup.
Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia no.32 tahun 2004
adalah sebagai berikut :
1. pemerintah daerah mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.
2. menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, pelayanan
umum, dan daya saing rendah.
3. pemerintah daerah memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dimana hubungan
tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum,pemanfaatan sumber daya
alam, dan sumber daya lainnya.
2.3 HUBUNGAN STRUKTURAL PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Ada beberapa faktor yang menentukan hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah, ada 4 faktor yaitu:
1. Hubungan kewenangan;
2. Hubungan keuangan;
3. Hubungan pengawasan;
4. Hubungan yang timbul dari susunan organisasi pemerintah di daerah.
1. Hubungan kerja vertical ( hubungan kerja antara pimpinan antara pimpinan dan
bawahan);
2. Hubungan kerja horizontal (hubungan kerja antara pejabat pada tingkat atau eselon
yang sama );
Sumber :
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Salah satu bentuk peran pemerintah adalah dengan Fungsi pemerintah itu sendiri, yaitu
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat untuk memajukan dan
mensejahterakan rakyat itu sendiri, seperti yang telah diamanatkan pada Pembukaan Undang
– Undang Dasar 1945. Selain itu fungsi pemerintah yang lain adalah dalam bentuk Fungsi
Pelayanan, Fungsi Pengaturan, Fungsi Pembangunan, Fungsi Pemberdayaan manusia serta
hasil Bumi dan fungsi Penegakkan Hukum,
3.2 SARAN
Semua upaya ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial di suatu daerah Namun,
setiap wilayah dan/atau komunitas masyarakat memiliki tantangan dan kebutuhan yang
berbeda sehingga solusi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi
setempat.