Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang
yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan
usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah
suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang
terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses.
B. Motivasi Berwirausaha
1. Laba
2. Kebebasan
4
Kebebasan mengatur waktu, bebas dari pengawasan, bebas dari peraturan yang
menindas, dan bebas dari pengaruh budaya organisasi/perusahaan.
3. Impian pribadi
Memiliki kebebasan untuk mencapai taraf hidup yang Anda inginkan, tanpa
harus menanggung tugas yang berulang karena harus mengikuti visi, misi, dan
impian orang lain.
4. Kemerdekaan
Memiliki rasa bangga, karena bisa mandiri dalam segala hal seperti permodalan,
mandiri dalam pengurusan atau administrasi, mandiri dalam pengawasan dan
menjadi pengelola diri sendiri.
Ali dan Asrori (2008:153) menyatakan bahwa motivasi berwirausaha seseorang
dapat diukur dengan:
Keinginan dan minat memasuki dunia bisnis
Seseorang yang termotivasi memasuki dunia usaha karena adanya keinginan
dan minat untuk bekerja sesuai keinginan dan kemampuannya.
Harapan dan cita-cita
Seseorang akan termotivasi karena mempunyai harapan masa depan yang lebih
baik dan akan berusaha mencapai cita-citanya sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
Tekanan dan insentif lingkungan
Seseorangan akan termotivasi untuk memasuki dunia usaha karena mereka
merasakan tekanan dan dorongan dari lingkungan sekitar, baik dari lingkungan
keluarga, dari lingkungan pendidikan, maupun dari lingkungan masyarakat,
misalnya karena keadaan ekonomi orang tuanya yang kurang mampu. akan
memotivasi siswa untuk memasuki dunia bisnis. dunia usaha.
Kebutuhan fisiologis
5
pertambangan, manufaktur pakaian, produksi minyak dan gas, dll. Hasil pertambangan
antara lain timah, batu bara, minyak, aspal, perak, emas, tembaga, seng, besi, baja...
E.Pedagang jasa
Unit usaha jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatan usahanya meliputi pemberian atau
penyediaan jasa kepada konsumen. Badan usaha ini hanya memberikan atau
menyewakan jasa kepada orang lain atau badan usaha lain. Unit usaha jasa dapat
dibedakan menjadi unit usaha keuangan dan unit usaha non keuangan:
Organisasi bisnis keuangan selalu terlibat dalam menyediakan atau memberikan layanan
kredit moneter. Contoh lembaga bisnis keuangan antara lain bank, koperasi, perusahaan
asuransi, dan lain-lain.
Demikian pula segala kerugian atau resiko yang ditimbulkannya adalah tanggung
jawabnya. Kepemilikan tunggal merupakan bentuk usaha yang dipilih banyak orang,
karena mendirikan pabrik sangat sederhana dan tidak melibatkan banyak birokrasi.
B.Kerjasama Bisnis
Kemitraan adalah badan usaha yang dibentuk oleh banyak orang untuk menjalankan
usaha dengan nama yang sama dan mereka adalah pemiliknya.
Tanggung jawab seorang anggota tidak terbatas pada jumlah modal yang
disumbangkan. Jika usahanya mengalami kerugian, maka seluruh harta pribadi mitra
dapat dijadikan jaminan untuk menutup kerugian usaha tersebut. Untuk menjalin
kemitraan yang kokoh, mereka sepakat untuk membuat akta formal atau akta di bawah
tangan. Ketika mereka melakukan tindakan formal,
Dokumen pendirian kemitraan terdaftar harus memuat:
Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal anggota perkumpulan
Berikan nama umum perusahaan dan usahanya secara umum
Menunjuk orang yang berwenang menandatangani atas nama
perusahaan
Kapan kemitraan dimulai dan berakhir
bisnis bila diperlukan. Alokasi modal mencakup dua hal, belanja modal merupakan
jumlah modal yang dibutuhkan untuk membeli peralatan. Kedua adalah biaya
operasional yang meliputi biaya listrik, gaji karyawan, sewa, dan lain-lain.
4. Pilih bahan-bahan berkualitas
Jangan mengecewakan konsumen sejak awal dengan memilih bahan baku yang minim.
Mencari dan memilih bahan-bahan yang berkualitas untuk menghasilkan produk bagus
yang menarik konsumen. Anda bisa mencari supplier bahan baku yang berkualitas
namun harganya cukup murah.
5. Pilih lokasi bisnis
Lokasi usaha merupakan salah satu faktor penting yang perlu ditambahkan dalam
strategi pendirian usaha . Sebagus apapun bisnis yang dijalankan, jika tidak bisa diakses
oleh publik maka akan sia-sia..
3. Visi
Dari segi visi, startup dan UMKM sangatlah berbeda. Pendiri startup cenderung
“mendominasi dunia.”Dalam hal ini berarti mereka ingin mengganggu hal-hal yang
lumrah terjadi di masyarakat bahkan industri tempat mereka beroperasi. Sedangkan
UMKM didirikan dengan visi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan.
Visi utamanya adalah bertahan hidup dan menjual. Untuk itu UMKM selalu mencari
cara dan peluang untuk menjaga kelangsungan usahanya. Sebaliknya memulai usaha
hanya bersifat sementara karena mempunyai tujuan yang lebih penting: pengembangan
usaha. Biasanya, tujuan akhir dari sebuah startup adalah untuk menggalang dana
melalui penawaran umum perdana (IPO).
4. Keuntungan
Seberapa cepat laba atas investasi dan seberapa cepat keuntungan dapat direalisasikan?
Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada startup dan UMKM, maka akan memberikan
jawaban yang berbeda-beda. Profitabilitas UMKM bisa dicapai secepat mungkin,
bahkan di hari pertama pembukaan. Karena UMKM fokus mencari
keuntungan.Sedangkan pada startup, keuntungan baru bisa didapat setelah bisnisnya
berjalan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Tujuan pertama adalah menghasilkan
produk yang disukai konsumen dan menaklukkan pasar. Jika target tersebut tercapai,
keuntungan perusahaan bisa mencapai miliaran, bahkan triliunan. Oleh karena itu, ada
istilah “cash burn” di startup. Pada fase ini, startup terus berkembang. Barulah startup
memasuki fase mencari keuntungan.
5. Pengeluaran
Perbedaan yang sangat jelas dan terkenal antara startup dan UMKM adalah masalah
pembiayaan. UMKM seringkali menerima modal dari kantong sendiri atau dukungan
dari kerabat atau pinjaman bank. Sedangkan startup, meskipun pada awalnya sering
menggunakan modal dari pendirinya sendiri, namun tetap akan mencari peluang
pendanaan dari investor. Pada akhirnya, startup ingin mendapat pendanaan dari
masyarakat melalui IPO.
6. Teknologi
12
Dari segi teknologi, UMKM tidak memerlukan teknologi khusus dan tidak banyak
menggunakan teknologi dalam operasional sehari-hari. Biasanya, teknologi yang
digunakan berkisar pada pemasaran dan akuntansi. Dalam startup, teknologi menjadi
salah satu fondasi, bahkan mungkin produk utamanya. Jika produk utamanya bukan
teknologi, maka startup tetap membutuhkannya untuk mencapai pertumbuhan bisnis
yang pesat.
7. Usia dan daya tahan
Menurut apiumhub.com, 32% UMKM akan mati dalam tiga tahun pertama. Bagi
perusahaan rintisan, angka ini bahkan lebih tinggi lagi, hingga 92% orang meninggal
dalam tiga tahun pertama
8. Exit Strategy
Dalam startup yang sebagian besar didanai oleh investor, tentu saja ada tanggung jawab
yang harus diemban. Para investor ini pasti menginginkan keuntungan. Agar investor
tetap tertarik untuk melakukan suntikan modal, maka startup harus memiliki exit
strategi, khususnya rencana bagi investor mengenai pencairan investasinya. Sedangkan
UMKM tidak perlu memikirkan exit strategi karena tidak adanya investor. Yang bisa
Anda lakukan hanyalah menjadikannya bisnis keluarga atau menjual bisnis tersebut ke
pihak lain.
Kualitas usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
Banyak usaha kecil dan menengah menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan
desain yang canggih. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin produk-produk hasil karya
UKM Indonesia mampu menembus pasar internasional. Banyak pula usaha kecil dan
menengah yang berhasil mengekspor produknya ke luar negeri. Namun, usaha kecil dan
menengah masih menghadapi sejumlah tantangan ketika memasuki pasar internasional.
Beberapa tantangan yang dihadapi adalah :
a. Harga yang ditawarkan UMKN Indonesia dinilai masih kurang kompeitif
dibandingkan produk sejenis di kawasan Asia
b. Kelengkapan informasi detail produk sesuai standar internasional. Saat
memasuki pasar internasional, usaha kecil dan menengan perlu memperhatikan
informasi produk sesuai regulasi sasaran.
c. Usaha kecil dan menengah juga harus mempelajari minat dan peluang pembeli
potensial. Ini adalah kegiatan selanjutnya ketika usaha kecil dan menengah
berpartisipasi dalam acara promosi investasi yang diselenggarakan.
14
d. Untuk membantu usaha kecil dan menengah agar siap mengekspor produknya,
lembaga pengelola harus memainkan peran penting. Ramdhan mengatakan
regulator harus memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah.
e. Diperlukan dukungan agregator baik eksportir maupun importir untuk
mempercepat ekspor produk UKM ke pasar internasional.
Pada dasarnya UMKM harus menghadirkan produk yang unik, berkualitas, rajin
mengikuti pameran, rutin menghubungi pembeli, dan sabar mengikuti setiap prosesnya
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/120000469/peran-umkm-dalam-
perekonomian-indonesia
https://money.kompas.com/read/2019/11/08/124256026/jajaki-pasar-internasional-
ini-5-tantangan-yang-harus-dihadapi-umkm