Anda di halaman 1dari 16

-5-

BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
A. TUPOKSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 5 tahun 2021 tentang


Nomenklatur , susunan organisasi ,Urian tugas dan fungsi serta tata kerja rumah sakit
Paru Rumah Sakit merupakan unit organisasi yang bersifat khusus yang memiliki
klasifikasi B, serta memberikan layanan secara profesional, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan propinsi jawa timur. Rumah sakit Paru
jember di pimpin oleh seorang direktur rumah sakit mempunyai kewenangan
melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian, yang pertanggungjawabannya dilaksanakan melalui penyampaian laporan
pelaksanaan. Rumah Sakit Paru Jember mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang penyakit paru, jantung bedah dan pelayanan kesehatan umum
sesuai kebutuhan masyarakat secara paripurna. Rumah Sakit dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program Rumah Sakit;

b. pelaksanaan ketatausahaan;

c. pengawasan dan pengendalian operasional Rumah Sakit;

d. pelayanan medik penyakit paru, jantung, bedah, dan pelayanan kesehatan


umum yang dibutuhkan masyarakat;

e. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik;

f. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;

g. penyelenggaraan pelayanan rujukan pasien, spesimen, dan program;

h. penyelenggaraan koordinasi dan kemitraan kegiatan Rumah Sakit;

i. penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pendidikan dan pelatihan;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program;

k. pelaksanaan program kesehatan nasional;

l. pelaksanaan dukungan pembinaan wilayah di bidang teknis medis


tuberkulosis dan penyakit paru lainnya;

m. pelaksanaan pelayanan kesehatan paru masyarakat meliputi promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di dalam gedung maupun di
luar gedung di wilayah kerjanya;
n. pelaksanaan dukungan pembinaan wilayah di bidang teknis; dan

o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas.

Adapun Susunan Organisasi Rumah sakit paru terdiri atas:


a. Bagian Tata Usaha, membawahi:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Subbagian Keuangan dan Perencanaan.
b. Bidang Pelayanan, membawahi:
1. Seksi Pelayanan Medik;
2. Seksi Penunjang Medik.
c. Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat, Peneliti Pengembangan, membawahi:
1. Seksi Upaya Kesehatan Masyarakat; dan
2. Seksi Penelitian dan Pengembangan.
d. Kelompok Staf Medis;
e. Komite Rumah Sakit;
f. Satuan Pemeriksaan Internal;
g. Instalasi; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian dalam susunan struktur rumah sakit paru dipimpin oleh Kepala Bagian
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur. Bidang dipimpin oleh
Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.
Sedangakan Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Gambar I. Bagan struktur organisasi rumah sakit paru jember

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi direktur rumah sakit paru jember
dibantu oleh :
-7-
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan dan mengoordinasikan
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, rumah
tangga, pemeliharaan sarana dan prasarana, kehumasan, termasuk pengelolaan
keuangan, aset, pengelolaan jaminan kesehatan, perencanaan dan evaluasi program
anggaran. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan tata kelola organisasi, perundang-undangan dan perizinan;
b. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan urusan rumah tangga, pemeliharaan barang, dan perlengkapan
kantor;
c. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan surat menyurat, kearsipan, dan perpustakaan;
d. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan hubungan masyarakat, protokoler, Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID), pengaduan masyarakat, dan program kerja sama;
e. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan pelayanan penunjang yang meliputi pengelolaan instalasi sarana
dan prasarana, gudang medik dan non medik, ambulans, pemeliharaan
jaringan yang meliputi listrik, telepon, gas medik, dan air bersih;
f. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan pengamanan dan penertiban;
g. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM);
h. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta
pengelolaan ketatausahaan pengelolaan keuangan, akuntansi, aset, jaminan
kesehatan dan pelaporannya;
i. penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi dan
pelaporan pengelolaan program kegiatan anggaran; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian tata usaha membawahi :


1. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis umum dan
kepegawaian;
b) melaksanakan tata kelola organisasi, perundang- undangan, dan
perizinan;
c) melaksanakan urusan rumah tangga, pemeliharaan barang, dan

Bagian Kelima . . .
perlengkapan kantor;
d) melaksanakan surat menyurat, kearsipan, dan perpustakaan;
e) melaksanakan hubungan masyarakat, protokoler, PPID, pengaduan
masyarakat, dan program kerjasama;
f) melaksanakan pelayanan penunjang yang meliputi pengelolaan
instalasi sarana dan prasarana, gudang medik dan non medik,
ambulan, pemeliharaan jaringan yang meliputi listrik, telepon, gas
medik, dan air bersih;
g) melaksanakan pengamanan dan penertiban;
h) melaksanakan administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM;

i) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan umum


dan kepegawaian; dan
j) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata
Usaha.
2. Subbagian Keuangan dan Perencanaan mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
keuangan dan perencanaan;
b) melaksanakan akuntansi dan verifikasi;
c) melaksanakan perbendaharaan baik pengeluaran maupun
penerimaan;
d) melaksanakan pengadaan barang dan jasa Rumah Sakit;
e) melaksanakan progam anggaran dan pelaporan;
f) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
program Rumah Sakit; dan
g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata
Usaha.

Bidang Pelayanan mempunyai tugas mempersiapkan perumusan kebijakan


teknis medik dan melaksanakan kegiatan pelayanan medik dan kegiatan penunjang
medik serta pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan di
masyarakat. Untuk melaksanakan tugas Bidang Pelayanan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis pelayanan medik dan penunjang medik;
b. pelaksanaan pelayanan paru, jantung, bedah, dan pelayanan kesehatan umum
sesuai kebutuhan masyarakat;
c. pelaksanaan penunjang pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat;
d. pelaksanaan pengolahan data rekammedik serta penjamin pelayanan
kesehatan;
-9-
e. pelaksanaan sterilisasi terpusat di Rumah Sakit;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan medik dan
penunjang medik; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian bidang pelayanan


membawahi
1. Seksi Pelayanan Medik yang mempunyai tugas:
a) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan medik;
b) melaksanakan pelayanan paru, jantung, bedah, dan pelayanan
kesehatan umum sesuai kebutuhan masyarakat;
c) melaksanakan peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit;
d) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pelayanan medik; dan
e) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

1. Seksi Penunjang Medik yang mempunyai tugas:


a) menyusun bahan perumusan kebijakan teknis penunjang
medik;
b) melaksanakan penunjang pelayanan sesuai kebutuhan
masyarakat;
c) melaksanakan peningkatan mutu penunjang di Rumah Sakit;
d) melaksanakan pengolahan data rekam medik serta penjamin
pelayanan kesehatan;
e) melaksanakan sterilisasi terpusat di Rumah Sakit;
f) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
penunjang medik; dan
g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pelayanan

Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat, Penelitian dan Pengembangan mempunyai


tugas mempersiapkan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan dalam
bidang upaya kesehatan masyarakat, promosi kesehatan, sanitasi lingkungan, penelitian dan
pengembangan Rumah Sakit, survey kepuasan pelanggan, pendidikan dan pelatihan, dan
sistem informasi Rumah Sakit. Untuk melaksanakan tugas Bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis UKM, penelitian dan pengembangan;
b. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi UKM di wilayah binaan;
Bagian Kelima . . .
c. pelaksanaan promosi kesehatan Rumah Sakit;
a. pelaksanaan kegiatan linen Rumah Sakit;
b. pelaksanaan sanitasi lingkungan;
c. pelaksanaan program kesehatan nasional;
d. pelaksanaan pengelolaan limbah medik dan non medik;
e. pelaksanaan penelitian dan pengembangan program pelayanan kesehatan
baik dibidang penelitian, pengembangan dan pelayanan kesehatan termasuk
sarana dan SDM;
f. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan;
g. pelaksanaan pengembangan teknologi informasi di Rumah Sakit; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Direktur.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala bidang Upaya Kesehatan Masyarakat,


Penelitian dan Pengembangan membawahi

1. Seksi Upaya Kesehatan Masyarakat yang mempunyai tugas:


a) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dukungan UKM;
b) menyiapkan bahan pelaksanaan program kesehatan nasional;
c) melaksanakan koordinasi dan fasilitasi UKM di wilayah
binaan;
d) melaksanakan program promosi serta pelayanan publik di Rumah
Sakit;
e) melaksanakan kegiatan linen Rumah Sakit;
f) melaksanakan sanitasi lingkungan;
g) melaksanakan pengelolaan limbah medik dan non medik;
h) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan UKM; dan
i) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

2. Seksi Penelitian dan Pengembangan yang, mempunyai tugas:


a) menyusun bahan perumusan kebijakan teknis penelitian dan
pengembangan;
b) melaksanakan penelitian dan pengembangan program pelayanan
kesehatan;
c) melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan program
pelayanan kesehatan;
d) melaksanakan pengembangan teknologi informasi di Rumah Sakit;
e) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian
dan pengembangan; dan
f) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Kelompok Staf Medis adalah sekelompok staf medis
yang keanggotaannya sesuai dengan profesi dan
keahliannya.Kelompok Staf Medis merupakan kelompok
profesi medik terdiri dari dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
dan dokter gigi spesialis yang melaksanakan tugas profesi
meliputi diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan,
pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan di
instalasi dalam jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. Kelompok Staf
Medis ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Komite Rumah Sakit adalah perangkat khusus yang


dibentuk sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit untuk tujuan dan
tugas tertentu. Rumah Sakit paling sedikit memiliki komite medik
dan komite keperawatan. Komite Rumah Sakit dipimpin oleh
Ketua. Ketua Komite diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur.Komite Rumah Sakit ditetapkan dengan Keputusan
Direktur

Satuan Pemeriksaan Internal adalah perangkat Rumah


Sakit yang bertugas melakukan pemeriksaan internal dalam
rangka membantu Direktur untuk meningkatkan kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial
sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan
bisnis yang sehat. Satuan Pemeriksaan Internal dipimpin oleh
Ketua Satuan Pemeriksaan Internal. Ketua Satuan Pemeriksaan
Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. Satuan
Pemeriksaan Internal ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang


dibentuk guna penyelenggaraan kegiatan pelayanan,
pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan
kesehatan. Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi. Kepala
Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. Instalasi

11
12

ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah


tenaga dalam jenjang jabatan fungsional tertentu yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional
senior. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan
oleh Gubernur berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai
peraturan perundang-undangan.

B. SUMBER DAYA APARATUR

Jumlah pegawai pada rumah sakit paru jember sebanyak …. dengan rincian
sebagai berikut :
1. Berdasarkan profesi dan Status Kepegawaian
Tabel 1. Profesi dan Status Kepegawaian tahun 2023 di rumah sakit paru
Jember
No Jenis Ketengaan Jumlah Status Keterangan
kepegawaian
ASN Non ASN %
A Tenaga medik Dasar
1 Dokter Umum 18 12 6
2 Dokter Gigi 0 0 0
B Tenaga medis Spesilis dasar
1 Dokter spesialis anak 1 0 1
2 Dokter Spesialis Penyakit 2 2 0
Dalam,
3 Dokter spesialis bedah 2 1 1
umum
4 Dokter Spesilais Obgyn 1 1 0
C Tenaga medik sub spesialis dasar
1 Dokter Bedah BTKV 1 0 1
D Tenaga spesialis penunjang medik
1 Dokter Spesialis Anestesi 2 1 1
2 Dokter Spesialis Radiologi 2 1 1
3 Dokter spesialis Patologi 1 1 0
klinik
4 Dokter Spesilis Patologi 1 1 0
Anatomi
E Tenaga Medis spesilais lainnya
1 Dokter spesialis mata 1 0 1
2 Dokter spesialis jantung dan 3 1 2
pembuluh darah
3 Dokter spesialis paru
4 Dokter spesialis Urologi 1 0 1
5 Dokter spesialis bedah 1 1 0
Orthopedi
6 Dokter Bedah syarap 1 0 1
7 Dokter Bedah Plastik 1 0 1
8 Dokter spesialis Neurologi 1 0 1
9 Dokter spesialis Rehabilitasi 1 0 1
medis
F Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 4 3 1
2 D3 Kefarmasian 7 1 6
D Tenaga Keperawatan dan tenaga Kesehatan lain
1 S1 i Keperatan 54 13 434
2 D3 Keperawatan 65 42 33
4 Bidan 15 4 11
5 D3 Gizi 2 2 0
6 S1 Gizi 6 6 0
7 S1 Penata Anestesi 1 1 0
8 D4 Perekam medis 4 2 2
9 S1 Penegelola tehnik 2 0 2
lingkungan
10 D3 tehnil elektromedik 2 2 0

13
14

11 D4 Elektromedik 1 1 0
12 S1 elektromedik 1 1 0
13 D3 analis Kesehatan 2 1 1
14 D3 radiologi 6 3 3
15 D4 Radiologi 2 1 1
16 D3 fisioterapi 2 2 0
17 Sarajana Kesehatan 5 4 1
masayarakat
17 Sarjana Psikologi 2 0 9
18 Lain lain 14 5 9
19 Tenaga non media lainnya 140 41 99
Total tenaga 388 148 240
(profil RSP tahun 2023)
Dari table 1 diatas didapatkan informasi bahwa jenis tenaga di rumah sakit
paru cukup lengkap. Berdarakan status ketenagaan didapakan bahwa 38,1%
dengan status PNS.

2. Berdasarkan Pendidikan
Tabel.II.2. Tabel Ketenagaan berdasarkan Pendidikan tahun 2023 di rumah
sakit Paru Jember.
NO. Pendidikan JUMLAH PRESENTASE
1 Sekolah dasar
2 Sekolah menengan pertama
3 Sekolah menengah atas
4 D3
5 D4
6 S1
7 S2
8 S3
9 Spesialis dan subspesialis
Total
Sumber : kepegawaian, RSP 2023
3. Jumlah tenaga di tiap Unit Per bidang / bagian
Tabel. 11. 3 Tabel jumlah tenaga tiap unit perbidang/bagian tahun 2023 di
rumah sakit paru jember
Ketenagaan
NO. JUMLAH Keterangan
Bidang/bagian/ dan unit

A BAGIAN TATA USAHA

Subag Umum dan


1
kepegawaian

Sekretariat dan
a
Kepegawaian

b Perlengkapan

c UPSR

Subag perencanaan dan


2
PPE

a Keuangan

b Perencanaan

c Pengadaan

B Bidang Pelayanan

1 Seksi Yanmed

a Rawat inap

b Rawat Jalan

c IRMC

d IGD

e ICU

f NICU

g Kamar Operasi

2 Seksi Penunjang

a. Laboratorium

b Radiologi

15
16

c Gizi

d IST

e Apotek

C BIDANG UKM LITBANG

1 Seksi Promosi

a Promosi Kesehatan

b Promosi rumah sakit

c Linen dan Laundry

d Sanitasi

Penelitian dan
2
pengembangan

a SIRS

b Perjanjian kerjasama

Total
Sumber : Data Kepegawaian RSP, 2023

II.3 Kinerja Organisasi Saat Ini

Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sangat
menentukan arah Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan masing-
masing Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten. Merujuk pada
visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaitu “Membangun Serta
Mewujudkan Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing, dan
Berbasis Lingkungan” dan Misi ke-1 “Membangun dan mewujudkan
Infrastruktur Desa dan Utilitas kota yang terpadu, partisipatif, efektif,
berwawasan lingkungan, serta selaras dengan pertumbuhan dan pemerataan
ssosial, ekonomi dan budaya, serta bertumpu pada nilai-nilai agama, budaya
dan kearifan lokal” maka telah ditetapkan sasaran strategis Dinas Lingkungan
Hidup dan Perhubungan Tahun 2022 - 2026 yaitu:

1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup


2. Meningkatnya infrastruktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas dan
konektivitas antar wilayah di Kabupaten Tuban untuk mendukung One
Village One Product (OVOP) dan pembangunan di wilayah Kabupaten
Tuban
Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Pemerintah Kabupaten
Tuban Tahun 2021-2026 yaitu “Membangun Serta Mewujudkan Tuban
Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing, dan Berbasis Lingkungan”.
Dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis internal dan eksternal,
maka ditetapkan 4 (empat) Misi untuk mewujudkan Visi Kabupaten Tuban pada
Tahun 2021-2026.
Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan turut serta berkontribusi dalam
mendukung Misi 1 yaitu “Membangun dan mewujudkan infrastruktur desa dan
Utilitas Kota yang terpadu, partisipatif, efektif, berwawasan lingkungan serta
selaras dengan pertumbuhan dan pemerataan sosial ekonomi dan budaya serta
bertumpu pada nilai-nilai agama, budaya, dan kearifan lokal”. Pencapaian Misi 1
ini diwujudkan melalui strategi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tuban
2021-2026 yaitu “Mewujudkan Kabupaten Tuban yang layak dan nyaman
Tinggal Berbasis Ruang Kewilayahan dan Infrastruktur terpadu, berwawasan
lingkungan, dan selaras aktivitas sosial ekonomi”.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup dan
Perhubungan Kabupaten Tuban merupakan pertanggungjawaban Kepala Dinas
atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan tujuan
dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai
kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target


dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja
tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan
pencapaian sasaran strategis. Capaian akhir Tahun 2022 serta target kinerja
urusan Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban Tahun 2022
adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel II.3.1 Capaian Kinerja Tahun 2022.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1 2 3 4 5 6

17
18

1. Meningkat-nya kualitas Indeks Kualitas Air 53.49 56.34 105.33%


lingkungan hidup (IKA)

Indeks Kualitas 79.32 82.35 103.82%


Udara (IKU)

Indeks Kualitas 50.21 50.20 99.98%


Lahan (IKL)

2. Meningkatnya Infrastruktur Rasio Konektivitas 68.89 68.92 100.04%


Perhubungan Yang Kabupaten/Kota
Mendukung Aksesibilitas
dan Konektivitas Antar Ketersediaan 32% 34% 106.25%
Wilayah di Kabupaten perlengkapan jalan
Tuban Untuk Mendukung Tingkat pelayanan 88% 92% 104.55%
One Village One Product jalan (LoS)
(OVOP) dan
Pembangunan Di Wilayah
Kab/Kota

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Tahun 2022

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hampir semua indikator


kinerja dapat mencapai target yang ditetapkan. Adapun rata-rata capaian kinerja
Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan mencapai 103.33%

II.4 Kinerja Organisasi yang Diharapkan


Untuk mendukung kinerja organisasi yang diharapkan, Dinas Lingkungan
Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban bekerja berdasarkan indikator kinerja
yang telah disusun berdasarkan renstra. Indikator kinerja adalah ukuran
kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja atau
ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan
organisasi dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum indikator kinerja yang telah
ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tuban, yaitu pada tujuan
daerah. Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, serta
rencana program dan kegiatan. Indikator kinerja Dinas Lingkugan Hidup
Kabupaten Tuban yang mengacu pada dan mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD serta Indikator Kinerja Daerah adalah seperti yang dijelaskan
didalam tabel II.4.1 dibawah ini:
Tabel II.4.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan
Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kondisi


Tujuan/Sasaran Kinerja Kinerja
pada pada
Awal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Akhir
Periode 2022 2023 2024 2025 2026 Periode
RPJMD RPJMD

(2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Indeks Kualitas 68.31* 63,23 63,44 63,65 63,86 64,07 64,07
Lingkungan Hidup
2. Indeks Kualitas Udara 99.63* 53,49 53,59 53,69 53,94 54,19 54,19
(IKU)
3. Indeks Kualitas Air 57.8* 79,32 79,42 79,52 79,81 80,10 80,10
(IKA)
4. Indeks Kualitas 52.69* 50,21 50,80 51,39 51,39 51,39 51,39
Tutupan Lahan (IKTL)
5. Indeks Kualitas 75,80 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00 84,00
Layanan Infrastruktur
(IKLI)
6. Rasio Konektivitas n/a 68,89 68,18 71,36 74,55 77,73 77,73
Kabupaten/Kota
7. Rasio Jalan dengan 26% 28% 32% 36% 40% 44% 44%
standar APJ lengkap
8. Tingkat Pelayanan 14% 12% 10% 9% 7% 5% 5%
Jalan Kabupaten/Kota

II.5 Budaya Organisasi


Budaya organisasi adalah aturan main yang menjadi pegangan pegawai dalam
menjalankan kewajibannya berikut dengan nilai – nilai perilaku dalam organisasi.
Budaya/Budaya organisasi bisa juga diartikan sebagai nilai, kepercayaan atau
pembagian kegiatan yang menjadi pedoman anggota organisasi. Budaya organisasi
Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan nilai-nilai, norma, dan praktik yang dianut
oleh organisasi tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan. Ciri khas budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan
antara lain:
1. Orientasi pada pelayanan publik : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan
Perhubungan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas dan
berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa tugas dan tanggung jawab yang diemban
oleh organisasi harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
2. Keterbukaan : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan yang
memperlihatkan sikap keterbukaan terhadap masukan dan saran dari berbagai

19
20

pihak, khususnya masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi.
3. Kolaborasi dan Kerjasama : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan
Perhubungan mengadakan kolaborasi dan kerjasama antara berbagai pihak, baik
internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Hal
ini dapat dilakukan melalui program-program kegiatan yang ada di Dinas
Lingkungan Hidup dan Perhubungan yang melibatkan stake holder di luar
organisasi.
4. Keberagaman : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan
memperlihatkan sikap yang inklusif terhadap keberagaman, baik dalam hal jenis
kelamin, agama, etnis maupun golongan. Hal ini penting untuk menciptakan
keharmonisan dalam organisasi.
5. Kepemimpinan : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan
memperlihatkan kepemimpinan yang melayani, berorientasi pada hasil, dan
memperhatikan kebutuhan masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan visi yang
jelas dan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
6. Inovasi : Budaya organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan berusaha
untuk melakukan inovasi – inovasi dalam hal pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan teknologi informasi. Adanya tuntutan dari masyarakat yang membutuhkan
layanan yang cepat dan mudah. Inovasi ini dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan.

II.6 Adopsi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan

Anda mungkin juga menyukai