BAB II
PANDANGAN UMUM TENTANG RUH
A. Terminologi Ruh
1. Pengertian Ruh Secara Bahasa dan Istilah
Ruh atau roh (dalam bahasa Indonesia) berasal dari bahasa arab yakni
ريحyang berarti angin. Angin memiliki makna aliran udara yang bersifat
abstrak1. Dalam kamus almunawwir ruh dalam tunggal (mufrad) memiliki makna
sesuai dengan penggunaannya2. Ada yang memaknai dengan wahyu, hukum
Allah dan perintah, malaikat yang secara umum adalah malaikat jibril, dan juga
ruh yang bermakna intisari atau hakikat. Dan ruh yang dimaksud adalah ruh yang
bersifat ruhani spiritual yang bersifat immateri memiliki keagungan atau pun dari
nilai agamis. Ruh dimaknai juga sebagai nafas yang bermakna nafas atau nyawa.
Nafas Atau atau nyawa adalah bagian abstrak yang ada dalam diri manusia
laksana angin yang keberadaanya dapat dirasakan namun tidak dapat dilihat
dengan indera penglihatan. Menurut Abu Haitham Ruh adalah nafas yang
berjalan diseluruh jasad. Jika ruh telah keluar maka manusia tidak bernafas.3
Para ulama banyak memberikan devinisi tentang ruh. Sebagian besar
berpendapat ruh adalah makhluk. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ahlul
Jama‟ah dan Atsar dengan landasan sabda Rasulullah SAW
Artinya
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.4"
4
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya . op.cit. hlm. 396.
5
Dewan Redaksi, Ensklopedi Islam vol. 4. op.cit. hlm. 174.
6
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 364.
3
Manusia terlahir kemuka bumi ini membawa sebuah misi yakni dalam
rangka beribadah kepada Allah SWT. Dalam prosesnya manusia memerlukan
sebuah aturan. Aturan tersebut (wahyu) diturunkan oleh Allah melalui
Malaikanya kepada seluruh utusannya (rasul) agar disampaikan kepada
ummatnya, dengan tujuan melahirkan manusia yang unggul yang patuh terhadap
segala aturannya. Ketiga ayat diatas para ulama memakanai ayat tersebut sebagai
wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul rasulnya
Ruh dimaknai sebagai Malaikat Jibril. Hal ini sesuai dengan yang
termakstub dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 253
7
Ibid., hlm. 673.
8
Ibid., hlm. 701.
4
ٍ ضهم َدرج
ات َوآتَ ْي نَا َ َ ْ ُ َ اَّللُ َوَرفَ َع بَ ْع َّ ض ِم ْن ُه ْم َم ْن َكلَّ َمٍ ض ُه ْم َعلَى بَ ْع َّ َالر ُس ُل ف
َ ضلْنَا بَ ْع ُّ ْك َ تِل
ين ِم ْن بَ ْع ِد ِى ْم ِم ْن بَ ْع ِد ِ َّ َّ اء
َ اَّللُ َما اقْتَ تَ َل الذ َ س َولَ ْو َشِ وح الْ ُق ُد ِ َِعيسى ابن مرََيَ الْب يِن
ِ ات َوأَيَّ ْد ََنهُ بِ ُر َّ ْ َ َ ْ َ
ِ ِ ِ ُ َما جاءتْ هم الْب يِن
َّ اء
اَّللُ َما اقْتَ تَ لُوا َ ات َولَك ِن ا ْختَ لَ ُفوا فَم ْن ُه ْم َم ْن
َ آم َن َوم ْن ُه ْم َم ْن َك َف َر َولَ ْو َش َّ ُ ُ َ َ َ
ل َما يُ ِري ُد َّ َولَ ِك َّن
ُ اَّللَ يَ ْف َع
Artinya
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain.
di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. dan Kami berikan kepada
Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul
Qudus. dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada
mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada
di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir.
seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi
Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.9
Dalam ayat pertama dan kedua terdapat kata ruh al-Qudus, para ulama
berpendapat bahwa yang dimaksud ruh al-Qudus tersebut adalah malaikat jibril,
9
Ibid., hlm. 52.
10
Ibid., hlm. 379.
11
Ibid., hlm. 527.
5
adapula yang memaknainya dengan kitab injil, kemudian dimaknai pula sebagai
ruh yang dapat menghidupkan orang mati. Serta ada juga yang memaknia
sebagai ruh yang di anugerah kan kepada Nabi Isa AS, sebagai penghormatan
kepadanya12
Dalam ayat kedua pun para ulama berpendapat bahwa ruh al-Amin
disana adalah Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para
Nabi dan rasul Nya
14
Ibid.,
15
Ibid.,
16
Ibid.,
17
Sayyid Sabiq. Perbedaan Alam Malaikat Roh dan Jin. (Jakarta: Aprindo: 2004), hlm. 82
7
18
Ahmad Sunarto. Hakekat Roh. op.cit. hlm. 87-92..
8
ت
َ ضى َعلَْي َها ال َْم ْو ُ ت ِِف َمنَ ِام َها فَ يُ ْم ِس
َ َك الَِِّت ق ْ َُي َم ْوِِتَا َوالَِِّت ََلْ ِت ِ اَّلل ي ت و ََّّف ْاألَنْ ُف
َسحَ َ َ َ َُّ
Kata Nafs yang jama’nya adalah anfus yang mana dalam kedua ayat
diatas artinya juga roh, jiwa, sukma atau nyawa. Sehingga keduanya memiliki
makna yang sama21 . Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs).
Menurutnya, jiwa adalah kesempurnaan awal, karena dengannya spesies (jins)
menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata. Jiwa (ruh) merupakan
19
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 665 .
20
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 187.
21
Sayyid Sabiq. Perbedaan Alam Malaikat Roh dan Jin. op.cit. hlm. 83
9
Artinya
telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
Ruh bersifat multidimensi yang tidak dibatasi oleh oleh ruang, dan waktu
serta hidup sebelum manusia ada. Bahkan kematian seorang manusia tidak berarti
kematian ruh. Allah SWT pertama kali menciptakan makhluk yang bernama Ruh
Muhammad, ia diciptakan dari cahaya jamalullah.29 Sebagaimana firman Allah dalam
Hadits Qudsi,
27
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 587.
28
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 719.
29
Syekh Abdul Qodir al-Jaelani. Sirrul Asror. op.cit. hlm. 10.
12
اول ما خلق هللا روحي واول ما خلق هللا نوري واول ما خلق هللا القلم واول ما خلق هللا العقل
Artinya
Yang pertama kali diciptakan oleh Allah ialah ruh ku. Dan yang pertama kali
diciptakan oleh Allah adalah cahayaku. Dan yang pertama kali diciptakan oleh Allah
ialah al-Qalam. Dan yang pertama diciptakan oleh Allah ialah aqal (H.R Abu Daud)
Dari penjelasan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa ruh, cahaya, al-
Qalam dan aqal yang pada dasarnya adalah satu yakni Hakikat Muhammad/ Nur
Muhammad yang bersifat bersih dari segala kegelapan yang menghalangi
jalalullah30.
Ruh Muhammad adalah ruh termurni sebagai pertama dan asal ruh seluruh
makhluk. Dari ruh Muhammad itulah diciptakan seluruh ruh ruh manusia di Alam
Lahut31 dalam bentuk terbaik dan hakiki dengan seluruh nama yang sama yakni
Muhammad. Begitupun makhluk yang lainnyapun diciptakan pula dari Nur
Muhammad atau Ruh Muhammad atau hakikat Muhammad. Sehingga mengimani
terhadap Nur Muhammad adalah bagian dari penyempurnaan ketaqwaan manusia.
Setelah selesai proses penciptaannya ruh ruh manusia maka Allah
menurunkan ruh ruh tersebut menuju alam paling rendah yakni jasad manusia.32 Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur‟an surat al-Tin ayat 5
ي ِِ
َ َس َف َل َسافل
ْ ُُثَّ َر َد ْد ََنهُ أ
Artinya
Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya33
30
Ibid., 10-11
31
Alam Lahut adalah negeri asal tempat diciptakannya berkumpulnya seluruh ruh
32
Ibid.,
33
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 903.
34
Unsiyyah adalah kenikmatan ruhani karena sempurnanya musyahadah didalam hati. Atau
konsisi dimana hati melihat tajalli Allah SWT dalam sifat al-Jalal
13
Dalam proses turunnya ruh dari alam lahut sampai menuju jasad manusia
melalui beberapa fase. Pada fase pertama Allah SWT menciptakan ruh di alam lahut
dan diberikan nama Ruh al-Qudsi. Ruh al-Qudsi adalah insan al-Haqiqi yang tinggal
dilubuk qalbu; dimana manifestasidari wujudnya akan muncul dengan tobat, taqin
dan melafadzakan dengan terus menerus kalimat tahlil ( )ال اله اال هللاdan dapat
merasakan musyahadah langsung pada Allah SWT. Ruh al-Qudsi ini memeiliki nama
lain yakni Thiflul Ma‟ani35 yang bermakna bayi ma’nawi . Hal tersebut berdasarkan
pada
Thiflul Ma‟ani lahir dari kalbu
Thiflul Ma‟ani ma’rifat kepada Allah
Thiflul Ma‟ani bersih dari dosa, syirik, ghaflah dan dosa dosa pikiran
Thiflul Ma‟ani ibarat anak anak yang masih bersih jiwanya
Thiflul Ma‟ani disimbolkan dengan rupa anak yang tampan seperti
malaikat
Thiflul Ma‟ani bersifat halus dan suci
Thiflul Ma‟ani ibarat anak anak yang disifati sebagai ahli syurga.
Sebagai mana firman Allah SWT dalam al-Quran surat al-Thur ayat 24
35
Thiflul Ma‟ani adalah bentuk yang pertama kali bagi wujud ruh ketika diciptakan di alam
lahut
14
36
Syekh Abdul Qodir al-Jaelani. Sirrul Asror. op.cit. hlm. 42-26
37
Ibid.,
15
Adapun ruang edar Ruh Rawani adalah kalbu. Penggalian potensinya adalah
ilmu tarekat. Bentuk amalannya adalah sibuk dengan 4 asma Allah SWT tingkat
pertama (laa ilaaha illalaah, Allah, Huwa, Al-Haqq) dari 12 asma utama Allah SWT,
tanpa suara dan huruf. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah dalam surat Al-
Isra ayat 110
38
Ibid., hlm. 48-60
39
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 418.
40
Syekh Abdul Qodir al-Jaelani. Sirrul Asror. op.cit. hlm. 42-26
16
ِ السم ٌ َِصلُ َها َباب ٍ ٍ َ اَّلل مثَ ًًل َكلِمةً يَيِبةً َك
اء َ َّ ت َوفَ ْرعُ َها ِِف ْ ش َر َرة يَيِّبَة أ َّ َ َ َُّ ب َ ر َر َ أَ ََلْ تَ َر َك ْي
َ ف
Artinya
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit,42
41
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 400.
42
Ibid., hlm. 349
17
Keuntungan dari penggalian potensi Ruh Rawani adalah hidupnya kalbu dan
musyahadah di alam malakaikat, seperti musyahadah atau menyaksikan surga,
penduduknya, cahayanya dan malaikat-malaikatnya. Keuntungan lainnya adalah
mudahnya melafadzkan asma al-batin dengan lisan batin, tanpa suara dan huruf.
Tempat Ruh Rawani diakhirat adalah surga tingkat kedua yaitu Jannatun na‟im.
Artinya
Ilmu ada dua macam. Pertama, ilmu lisan. Itulah hujjah Allah bagi makhluk. Kedua
ilmu Qalbu. Itulah ilmu yang bermanfaat (HR Ad-Darimi)
Ilmu kalbu tercatat sebagai ilmu yang bermanfaat karena kebanyakan ilmu-
ilmu yang bermanfaat sumbernya dari kalbu. Nabi bersabda dalam HR. Ibnu Hiban.
Setiap pemahaman lebih batin berarti lebih bermanfaat dan lebih menguntungkan,
karena batin ini adalah sumber atau pusat atau pokok segala hal. Maulana Jalaluddun
Ar-Rumi berkata,
Asma-asma utama Allah SWT yang 12 ini (laa Ilaaha Illallaah, Allah,
Huwa, Al-Haqq, Al-Hayyu, Al-Qayyum, Al-Qahar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Wahid,
Al-Ahad, Ash-Shamad) dilihat dari jumlah seperti halnya 12 mata air yang mengalir
dari pukulan tongkat Nabi Musa AS. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah
SWTsurat Al-Baqarah [2] ayat 60.
ت ِم ْنوُ اثْ نَ تَا َع ْش َرَة َع ْي نًا قَ ْد َعلِ َمْ اك ا ْْلَ َر َر فَانْ َف َر َر
َص َ ب بِ َع ْ وسى لَِق ْوِم ِو فَ ُقلْنَا ا
ْ ر ِر
ِ
ْ َوإِذ
َ استَ ْس َقى ُم
ِ ِ ِ اَّلل وََّل تَعثَوا ِِف ْاألَر ِ ِ ِ
ين
َ ض ُم ْفسد ْ ْ ْ َ َّ س َم ْش َربَ ُه ْم ُكلُوا َوا ْش َربُوا م ْن ِرْزق ٍ ُك ُّل أ ََُن
Artinya
Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:
18
"Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua belas
mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-
masing) Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu
berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.43
Sesuai perumpamaan ini maka ilmu lahiriah itu seperti air hujan yang turun
ke bumi. Adapun ilmu batiniah seperti air dari mata air asli. Ia lebih banyak
manfaatnya dari pada air hujan dan air darinya tidak akan pernah habis. Allah SWT
berfirman dalam surat Yasin ayat 33.
Jika (dengan air hujan) Allah mengeluarkan biji-bijian dari bumi Afaqi ini
sebagai makanan utama hewan-hewan yang hanya mengandalkan hawa nafsu, maka
Allah SWT (dengan air mata asli) mengeluarkan biji-bijian dari bumi Anfasi yang
merupakan makanan utama Ruh Ruhaniah.
Adapun keuntungan dari penggalian potensi Ruh Sulthani ini adalah melihat
pantulan Jamalullah (keindahan Allah SWT). Allah SWT berfirman dalam surat An-
Najm ayat 11.
43
Ibid., hlm. 11.
44
Ibid., hlm. 628
19
Adapun tempat Ruh Al-Qudsi adalah di dalam sirri (rasa). Allah SWT
berfirman, dalam hadis Qudsi,
ِ ِ ِ ِ
ّ َوإ ْن َُتْ َه ْر ِِبلْ َق ْول فَإنَّوُ يَ ْعلَ ُم
الس َّر َوأَ ْخ َفى
Artinya
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, Maka Sesungguhnya Dia mengetahui
rahasia dan yang lebih tersembunyi.
Siapapun tidak ada yang mampu mengetahui hal ini, kecuali Allah SWT.
Adapun keuntungan dari pengolahan Ruh Al-Qudsi ini adalah lahirnya Thifhul
Ma‟ani, musyahadah dan melihat Dzat Allah, baik keagungan-Nya maupun
keindahan-Nya yakni dengan penglihatan sirri. Allah SWT berfirman dalam surat Al-
Qiyamah ayat 22-23.
Dalam penglihatan itu, (Dzat Allah SWT) tidak dapat dijelaskan dalam
bentuk, cara dan perumpamaan. Allah SWT berfirman dalam surat Asy-Syura ayat
11.
20
Di tahap ini, manusia sudah sampai tujuannya. Jika manusia sudah sampai
pada tujuannya, akal tidak akan mampu menggambarkannya, kalbu tidak akan
mampu membayangkannya, lidah tidak akan mampu membicarakannya dan
memberitahukannya karena Allah SWT bersih dari perumpamaan. Bila kabar seperti
ini sampai kepada para ulama, mereka harus memahami terlebih dahulu tingkatan
kalbu. Mereka harus memiliki keinginan untuk mencapai hakikatnya dan harus
menghadapkan diri ke derajat yang paling tinggi dan harus berjuang agar sampai
kepada Ilmu Ladunni. Dan, itu adalah pengetahuan terhadap Dzat Ahadiyah. Jadi,
diharapkan para ulama tidak menentang dan mengingkari maqam-maqam yang
disebutkan tadi. Allah SWT menurunkan Ruh al-Qudsi menuju alam terendah yakni
menjadi manusia tiada lain bertujuan agar kalbu dan jasadnya manusia mencapai
derjat (syurga) dan al-Qurbah Seperti pendapat sebelumnya bahwa ruh adalah nafs
1. Nafs Amarah
21
Nafsu ini adalah nafsu yang mengajak pada kejelekan. Berikut adalah
contoh dari Nafs Amarah
1. البخلBakhil.
2. اْلسدDengki.
3. اجلهلBodoh.
4. الكِبSombong.
5. الغضبMarah.
1. اللومMenyesal
2. اْلويMengikuti kesenangannya.
3. املكرMenipu.
4. الغيبةMenggunjing.
5. الرتاءRiya’.
6. الظلمMengniaya.
22
8. الكذبBohong.
3. Nafs Mulhimmah
Nafsu ini adalah nafsu yang berupaya untuk mengajak manusia pada suatu
peribadahan atau senantiasa terketuk untuk berbuat kebajikan. Berikut adalah
nafsu Mulhimmah
1. السخاوةDermawan.
2. القناعةQona’ah (menerima).
3. التوبةTaubat.
4. التوارعTawadhu’(rendah diri).
5. الصِبSabar.
6. التحملMempertahankan.
1. اجلودBanyak memberi.
3. العبادةIbadah.
23
5. Nafs Radhiah
Nafsu ini adalah sikap dimana manusia sudah ridho dengan segala qodlo
dan qodar serta ketentuannya. Berikut adalah nafsu radhiah
2. اَّلخًلصIkhlas.
3. الوفاءMenepati janji.
4. الورعWaro’.
5. الزىدZuhud.
6. الكراماتKemuliaan.
6. Nafs Mardhiyah
Adalah nafsu yang sudah mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. Berikut
adalah bagian dari nafsu mardhiyah
6. هللا الررى ِبا قسمRidho dengan pembagian dari Allah. Dan lain lain.
7. Nafs Kamilah
Nafsu yang sudah bersih dari semua sifat-sifat madzmumah(tercela), dan
sempurna sifat-sifat kebaikannya, dan juga welas asih kepada semua makhluk.
Nafsu ini juga disebut nafsu shofiyyah nafsu ini hanya dimiliki oleh para Nabi
dan Rasul, manusia yang suci dan sempurna. Yang terpelihara dari perbuatan
tercela dan Allah selalu mengawasi dan membimbingnya.
2. ‘ عي اليقيAinul yaqin.
3. حق اليقيHaqqul yaqin.
6. الصدقSidq (jujur).
C. Peran Ruh
Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan yang terdiri dari dua unsur,
yakni ruhani dan jasmani. Dengan penggabungan dua unsur tersebut manusia
25
menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna dengan bekal akal dan
pikirannya. Dengan nya manusia mampu menyeimbangakan segala potensi yang
dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan hidup baik pribadi maupun umum. Potensi
dan pengetahuan yang dimiliki manusia memberikan banyak manfaat untuk seluruh
makhluk dimuka bumi ini.
Ruh dapat dimaknai sebagai fitrah asal manusia serta menjadi esensi (hakekat)
struktur manusia serta memberikan banyak fungsi druh pula memberikan motivasi
dan dari ruh pula menjadikan dinamisasi tingkah lakunya. Menurut al-Ghazali dalam
Misykah Al-Anwar, manusia memiliki tingkatan-tingkatan ruh rahaniah tertentu,
antara lain45:
1. Ruh inderawi
Yaitu ruh yang menerima sesuatu yang dikirim oleh panca indera. Ruh
ini adalah asal dan awal ruh makhluk hidup. Dengannya semua makhluk
hidup menjadi hidup. Ruh ini sudah ada walaupun pada bayi yang masih
menyusu. Dalam proses penciptaan Manusia ruh adalah awal dari segala
sesuatu yang menyebabkan manusia menjadi hidup, atau dengan kata lain ruh
adalah sesuatu yang menyebabkan sesuatu tadinya mati menjadi hidup.
Dengan adanya ruh manusia menjadi sesusatu yang istimewa mulia yang
memiliki kelebihan dari makhluk yang lainnya dengan dibekali akal, pikiran
dan kecerdasan sehingga hal tersebut sesuai dengan apa yang difirmankan
oleh Allah SWT dalam al-Qur‟an surat al-Mu’minun [23] ayat 14
45
Ir. Agus Haryo Sudarmojo. Nur Muhammad. (Yogyakarta: Bentang Pustaka: 2017), hlm.
117
26
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.46
ص َار َو ْاألَفْئِ َد َة قَِل ًيًل َما ِ ُُثَّ س َّواه ونَ َف َخ فِ ِيو ِمن ر
َّ وح ِو َو َج َع َل لَ ُك ُم
َ ْالس ْم َع َو ْاألَب ُ ْ َ ُ َ
Proses masuknya ruh kedalam janin ketika janin tersebut berumur 120
hari didalam kandungan dan pada usia tersebutlah Allah mengutus Malaikat
untuk meniupkan ruh kedalam janin Bahkan dalam satu riwayat hadits
46
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 476.
47
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur‟an : Tafsir Maudhu‟i atas Pelbagai Persoalan
Umat, (Jakarta : Mizan, 2007), hlm.293
48
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 587.
27
dikatakan bahwa ruh masuk kedalam tubuh manusia ketika tibuh tersebut
siap menerima ruh, artinya jasad manusia sudah dalam keadaan sempurna
yakni usia 120 hari49
4. Ruh Pemikir
Yaitu yang mengambil ilmu-ilmu aqli yang murni. Kemudian disatukan
dalam bentukta‟lifat (rangkaian) dan izdiwijat (duplikasi), lalu dideduksi
menjadi pengetahuan-pengetahun yang berharga lalu dikembangkan.
49
Lihat H.R. Ahmad bin Hambal, lihat juga al-Bukhari, Matn al-Masykul al-Bukhari,juz IV,
(Baeirut, Libanon: Dar al-Fikr), hlm. 162
28
Artinya
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan
perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al
Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan
Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami
kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar-
benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.50
آِب َء ُى ْم أ َْو
َ اَّللَ َوَر ُسولَوُ َولَ ْو َكانُوا َّ اد َّ َّلل َوالْيَ ْوِم ْايآ ِخ ِر يُ َوادُّو َن َم ْن َح
َِّ ََّل َُِت ُد قَ وما ي ْؤِمنو َن ِِب
ُ ُ ًْ
وح ِم ْنوُ َويُ ْد ِخلُ ُه ْم ِْ ب ِِف قُلُوِبِِ ُم
ٍ اْلميَا َن َوأَيَّ َد ُى ْم بِ ُر َ َك َكت َ ِاء ُى ْم أ َْو إِ ْخ َوانَ ُه ْم أ َْو َع ِش َيتَ ُه ْم أُولَئ
َ َأَبْن
َِّ ك ِحزب
اَّلل ِ َّ ر َيِ َّات َُتْ ِري ِمن ََتْتِ َها ْاألَنْ َهار َخالِ ِدين فِ َيها ر ٍ جن
ُ ْ َ روا َع ْنوُ أُولَئ ُ اَّللُ َع ْن ُه ْم َوَر َ َ ُ ْ َ
اَّلل ُى ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن َِّ أ َََّل إِ َّن ِحزب
َ ْ
50
Kementrian Agama RI, Alqur‟an dan Terjemahnya. op.cit. hlm. 701.
29
Artinya
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka
dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka
ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas
terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah,
bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.51
51
Ibid., hlm. 796.