Anda di halaman 1dari 15

KOROSI PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN

PENGETAHUAN TENTANG BAHAN

Disusun Oleh

Nama : Ruslan Loilatu


NPM : 100.701.17.048
Kelas :C
Dosen Pengampu : Andrieanto Nurrochman, S.T., M.Sc.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021 M / 1443 H
Pokok pembahsan
PENDAHULUAN

KOROSI (CORROSION)

DAMPAK KOROSI PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN


(CORROSION IMPACT ON MINING INDUSTRY)

METODE MENANGGULANGI KOROSI PADA SUATU


LOGAM
(COMBATING CORROSION METHOD)
PENDAHULUAN
Industri Pertambangan, Industri Pengolahan Mineral dan Industri Metalurgi
Ekstraktif merupakan contoh dari industri yang berkaitan langsung dengan berbagai
media korosif. Peralatan pertambangan, maupun instalasi pada pabrik mengalami
tingkat korosi yang tinggi karena operasi yang keras dan kondisi lingkungan serta bahan
kimia yang bersifat korosif.
Korosi dapat menyebabkan kegagalan struktural atau hilangnya penahanan dari
struktur bahan tersebut, kemudian biaya dari perbaikan peralatan yang terdampak
korosi cenderung mahal, hingga rusak dan terkontaminasinya peralatan tersebut hingga
berdampak langsung pada lingkungan.

Diperlukannya Pengendalian Korosi


pada Industri Pertambangan
KOROSI (CORROSION)
Korosi adalah kerusakan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia terhadap
lingkungan sekitarnya. Dalam kebanyakan kasus, korosi berarti oksidasi elektrokimia
logam dalam reaksi dengan pengoksidasi seperti oksigen (O2). Laju korosi dapat
dipercepat dengan adanya debu, temperatur dan kelembapan yang tinggi, hingga
adanya bahan kimia dan pelarut dengan nilai pH asam yang tinggi. Berbeda jenis logam
maka akan berbeda juga kecepatan laju korosinya.

Reaksi Terbentuknya Suatu Korosi


DAMPAK KOROSI PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
(CORROSION IMPACT ON MINING INDUSTRY)
Dampak korosi pada suatu Industri Pertambangan secara umum terbagi atas 5 (lima)
dampak utama, terutama yang nantinya akan mempengaruhi kegiatan operasi produksi
dari industri pertambangan tersebut. Adapun kelima dampak tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Sistem Penyangaan Tambang Bawah Tanah (Support Systems in Underground Mines )
2. Sistem Penyediaan Air Pada Tambang (Mine Water Supply System)
3. Industri Pengolahan Mineral (Mineral Processing Industry)
4. Tali Kawat, Sistem Transportasi Bawah Tanah (Wire Ropes, UG Mines Transportation)
5. Pipa untuk Menyalurkan Konsentrat dan Pengotor (Slurry Pipes)

Suatu Korosi yang Dibiarkan Jelas


Akan Berdampak Besar pada suatu
Ekonomi Secara Masif
SISTEM PENYANGAAN TAMBANG BAWAH TANAH
(SUPPORT SYSTEM IN UNDERGROUND MINES)
Sistem penyangaan pada tambang bawah tanah merupakan salah satu hal yang
paling penting untuk dipertimbangkan hal ini dikarenakan berdampak langsung pada
keamanan dalam kegiatan operasi produksi.
Suatu sistem penyangaan sebisa mungkin terbuat dari bahan yang tahan akan korosi,
dikarenakan fungsi dari sistem penyangaan sendiri yaitu untuk menambah kemampuan
batuan khususnya dalam waktu untuk tidak ambruk dari stand up time asli dari batuan
tersebut. Salah satu contoh sistem penyanggaan tambang bawah tanah adalah baut
batuan (rock bolt).

Baut Batuan (Rock Bolt) yang Mengalami Korosi


SISTEM PENYEDIAAN AIR PADA TAMBANG
(MINE WATER SUPPLY SYSTEM)
Air pada suatu industri pertambangan memiliki banyak kegunaan, di antaranya
untuk membantu sirkulasi dalam kegiatan pengeboran, hingga kegunaan lain yang dapat
menunjang kegiatan operasi produksi.
Akan tetapi pengadaan suatu air pada tambang diperlukan bantuan pipa sekaligus
pompa yang digunakan dalam menyalurkannya. Dikarenakan nilai pH dari air pada
tambang umunya memiliki zat asam, maka laju korosi pada pipa penyuplai air pada
tambang cenderung lebih cepat daripada pipa penyalur fluida lainnya.

Pipa Suplai Air pada Tambang yang Mengalami Korosi Hingga Kebocoran
INDUSTRI PENGOLAHAN MINERAL
(MINERAL PROCESSING INDUSTRY)
Mineral yang dilakukan pengolahan secara tidak langsung dapat meningkatkan laju
korosi pada alat yang digunakan pada pengolahan mineral tersebut. Hal tersebut sangat
didukung oleh sifat dari mineral yang cenderung memiliki pH asam, seperti mineral
yang mengandung banyak senyawa dari Besi, Sulfida dan Tembaga.

Instalasi dari Pabrik Pengolahan yang mengalami Korosi Hingga


Kehilangan Struktur Logamnya
TALI KAWAT, SISTEM TRANSPORTASI BAWAH TANAH
(WIRE ROPES, UG MINES TRANSPORTATION)
Tali kawat (Wire ropes) merupakan tali yang umumnya terbuat dari besi, baja,
maupun tembaga di mana pada tambang sendiri tali ini umumnya digunakan dalam rope
haulage transportation dan dikombinasikan dengan sistem katrol/kerekan (hoisting)

Wire Rope yang Mengalami Korosi


PIPA UNTUK MENYALURKAN KONSENTRAT & PENGOTOR
(SLURRY PIPES)
Sama halnya dengan pipa yang digunakan untuk menyalurkan air pada tambang,
pipa yang digunakan untuk menyalurkan konsentrat (concentrate) ataupun pengotor
(tailing/waste) memungkinkan mengalami korosi. Hal ini dikarenakan dari senyawa yang
terkandung dari konsentrat maupun pengotor tersebut yang umumnya mengandung
senyawa asam yang bersifat korosif.

Pipa Suplai Kosentrat Maupun Pengotor pada Tambang yang Mengalami Korosi
METODE MENANGGULANGI KOROSI PADA SUATU LOGAM
(COMBATING CORROSION METHOD)
Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi laju korosi pada suatu
logam, misalnya seperti proses pengecatan di mana fungsi dari adanya pelapisan logam
menggunakan cat yaitu untuk meminimalisir adanya reaksi oksidasi yang terbentuk
terhdapa permukaan logam. Akan tetapi seiring berkembangnya teknologi ditemukan
metode baru yang dapat digunakan untuk meminimalisir atau menghambat laju korosi,
di mana metode tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pemilihan Bahan yang Selektif (Selective Materials Selection)
2. Pelapisan Permukaan Logam (Surface Coatings)
3. Perlindungan / Proteksi dengan Aliran Listrik (Electrical Protection)

Diperlukannya Pelapisan atau


Proteksi Terhadap Logam untuk
Pengendalian Korosi pada Logam
PEMILIHAN BAHAN YANG SELEKTIF
(SELECTIVE MATERIALS SELECTION)
Pemilihan suatu bahan khususnya logam yang akan digunakan untuk setiap tahapan
pada Industri Pertambangan, Pengolahan, hingga Metalurgi Ektraktif menjadi salah satu
kunci keberhasilan kegiatan operasi produksi termasuk pengendalian biaya yang
mungkin harus dikeluarkan untuk biaya perawatan khususnya penangan korosi.
Setiap material atau logam secara umum memiliki metode yang sama untuk
mengatasi korosi yang akan terbentuk pada logam tersebut, akan tetapi berbeda jenis
logamnya akan berbeda juga ketahanan atau resistensinya terhadap korosi.

Pemilihan Material yang Selektif Menjadi Salah Satu Kunci Keberhasilan Penanganan Korosi
PELAPISAN PERMUKAAN LOGAM (SURFACE COATINGS)
Pelapisan logam pada bagian permukaan yaitu secara sederhana yaitu menggunakan
cat ataupun menggunakan cat khusus yang disesuaikan dengan jenis logam yang
digunakan. Pada umumnya fungsi pengecatan ini yaitu untuk mengurangi bahkan
menutup seluruh bagian permukaan logam yang memungkinkan terbentuknya reaksi
oksidasi atau reaksi sumber utama dari korosi.

Proses Pelapisan (Pengecatan) Permukaan Logam


PERLINDUNGAN / PROTEKSI DENGAN ALIRAN LISTRIK
(ELECTRICAL PROTECTION)
Dari berbagai banyak metode penanganan proteksi dengan aliran listrik, salah satu
yang dinilai paling resisten terhadap korosi sejauh ini yaitu dengan cara electroplating di
mana umumnya digunakan logam Krom (Cr) untuk bahan pelapisnya.
Metode ini menerapkan prinsip reaksi elektrolisis antara dua logam berbeda jenis, di
mana nantinya akan ada logam yang menjadi reseptor maupun akseptor elektron yang
diketahui dari anoda dan katoda yang bekerja pada proses elektrolisis ini.

Salah Satu Teknologi yang Dapat Menanggulangani Korosi adalah Electroplating

Anda mungkin juga menyukai