Anda di halaman 1dari 1

Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-

anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak.
Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat
sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu
saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa
melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi
pada anak). Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide,
berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu
bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan
zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu.
Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam
dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak
berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak
sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa
menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing
mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.
Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada
siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam
konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21. Budi
pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita
lakukan sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-
siswanya dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan
pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.
Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang
masih suka bermain. Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan
adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya.
Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang
dan tidak mudah bosan. Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada,
selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak
anak untuk melestarikan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai