Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sheila Rengganis

NIM : 2215557
PPG PRAJABATAN PLB UPI 2022
Nama Filosofi Pendidikan Indonesia
Matakuliah
Review Pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Tujuan
pengalaman
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara ialah menuntun segala kodrat
belajar.
yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Pendidikan adalah tempat persemaian
benih-benih kebudayaan dalam masyarakat dengan kata lain pekerjaan
di dalam dunia pendidikan bukan saja pekerjaan hanya untuk anak
memiliki nilai ujian yang bagus dll namun pekerjaan untuk membentuk
peradaban. Pendikan tidak boleh statis namun pendidikan harus terus
berubah dan menjawab tuntutan zaman. Perubahan adalah hal yang
kekal yang harus terjadi. Terdapat salah satu kerangka perubahan
menurut Ki Hajar Dewantara yaitu kodrat keadaan (kodrat alam dan
kodrat zaman). Kodrat alam terkait dengan alam tempat dimana anak-
anak itu berada yang membentuk sebuah kebudayaan dan kebiasaan
suatu masyarakat seperti halnya jika alamnya daerah pertanian tentu
akan berbeda dengan daerah pegunungan. Sedangkan kodrat zaman
terkait dengan situasi dan kondisi dari waktu ke waktu sehingga tidak
akan sama dalam artian cara yang digunakan pasti akan berbeda
sehingga apabila memperhatikan ini, tentu akan lebih mudah diterima
oleh peserta didik. Sebagai seorang pendidik sejatinya menuntun anak
sesuai dengan kodratnya baik kodrat alam maupun kodrat zaman
karena itu tugas seorang pendidik sebagai among untuk menuntun
peserta didik.
Refleksi Setelah mempelajari topik ini, saya menyadari bahwa apa yang selama
pengalaman
ini kurang tepat. Saya terlalu memaksakan pemikiran saya kepada
belajar yang
dipilih anak. Saya selalu mengutamakan kemampuan kognitif merupakan satu-
satunya indikasi anak tersebut pandai. Akhirnya menyadari bahwa
setiap anak itu istimewa dengan kompetensi-kompetensi yang mereka
miliki. Saya akhirnya mengerti bahwa tugas kita bukan hanya
mengajar, mentransfer ilmu tapi juga mendidik mereka sesuai
kompetensi yang mereka miliki. Membiarkan mereka tumbuh sesuai
dengan kodratnya. Mempersiapkan mereka menjadi generasi yang
tangguh dan mampu menghadapi tuntutan di masa depan. Semenjak
anak itu lahir, mereka bukan hanya kertas putih tanpa goresan.
Sejatinya mereka lahir dengan goresan-goresan yang masing-masing
anak berbeda. Dengan pendidikan inilah, sebagai pendidik tugas kitalah
yang membuat goresan-goresan baik yang dulunya samar itu menjadi
tebal, dan mengaburkan goresan-goresan mereka yang kurang baik
menjadi tidak mendominasi dalam kehidupan mereka nantinya. Kita
harus selalu mendedikasikan diri kepada anak, sesuai istilah Ki Hajar
Dewantara yaitu "menghamba kepada anak" yang artinya lebih
menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan individu,
menghadirkan model dan metode belajar yang menggali motivasi untuk
membangun habit anak menjadi pembelajar sejati, selalu ingin tahu
terhadap informasi dan pengetahuan, suka dan senang membaca.
Menciptakan sekolah adalah taman yang menyenangkan. Karena sesuai
kodrat anak adalah bermain, maka setiap pembelajaran dilakukan
dengan permainan sehingga anak merasa nyaman. Menjadi teladan
yang patut dicontoh, memberikan semangat dan motivasi dalam setiap
Langkah mereka dan mendorong mereka menjadi generasi terbaik.
Hal yang akan saya terapkan di kelas setelah mempelajari topik ini
antara lain :
a. Merancang/membuat pembelajaran yang interaktif dan mampu
memenuhi kebutuhan peserta didik.
b. Menerapkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tuntutan abad
21 yaitu meliputi keterampilan berpikir kreatif (creative thinking),
berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving), berkomunikasi (communication), dan
berkolaborasi (collaboration).
c. Tidak memaksakan anak untuk hanya menghafal materi, tapi
menuntun anak untuk menemukan sendiri pengetahuannya dengan
menerapkan pembelajaran discovery learning sehingga anak menjadi
lebih paham karena berdasarkan pengalamannya sendiri.
d. Melakukan pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di
luar kelas. Hal ini untuk membangun karakter peserta didik untuk
dapat menghargai kebudayaan lokal.
e. Memberikan teladan yang baik, senantiasa memberikan semangat
dan motivasi serta mendorong mereka untuk meraih cita-citanya.
Analisis artefak
pembelajaran

Pada artefak pembelajaran tersebut menjelaskan tentang dasar – dasar


Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar Dewantara juga
mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti
perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik,
jadi perlu diselaraskan terlebih dahulu. Indonesia juga memiliki
potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada,
sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya
bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-
masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi,
yang bisa dilakukan adalah menunjukkan dan membimbing mereka
agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-
sifat jeleknya. Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru
harus membekali keterampilan kepada peserta didik sesuai zamannya
agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam
konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali peserta didik
dengan kecakapan Abad 21. Budi pekerti juga harus menjadi bagian
tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan
sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik
bagi peserta didik dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa
melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk
menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.
Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus
memperhatikan kodrat anak yang masih suka bermain. Lihatlah ketika
anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan
adalah “kegembiraan” dan itu membuat suatu kesan yang membekas di
hati dan pikirannya. Hendaknya guru juga memasukan unsur
permainan dalam pembelajaran agar peserta didik senang dan tidak
mudah bosan. Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional
yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita
juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan. Hal
terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan
memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya,
melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso
sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso)  dan
memberikan dorongan (tut wuri handayani)  bagi tumbuh kembangnya
peserta didik. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil,
berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai
kebahagiaan dan keselamatan.
Pembelajaran Dengan apa yang sudah saya pelajari, saya memahami dan akan
bermakna (good
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
practices)
karena setiap individu memiliki karakteristiknya masing-masing
sekalipun kembar siam dan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Guru perlu memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman dengan
menentukan model/metode/strategi pembelajaran. Hal yang harus
diperhatikan oleh guru pun ialah menghormati dan memperlakukan
anak dengan sebaik-baiknya sehingga guru dapat menuntun peserta
didik menjadi pribadi yang berkarakter dan mandiri. Adapun Praktik
baik yang saya lakukan yaitu menerapkan pembiasaan-pembiasaan
kecil seperti berdoa sebelum melakukan sesuatu, menumbuhkan
perilaku mandiri melalui kegiatan menyiapkan sendiri peralatan
kebutuhan belajar dsb yang mana diharapkan dapat membawa
pembiasaan tersebut dalam kesehariannya.

Anda mungkin juga menyukai