Anda di halaman 1dari 8

muhamad ikhsan Padilah

muhammad Raihan firdaus


muhammad Padli abdilah
haqqi ribbiyuna
Energi terbarukan adalah sumber energi yang diperoleh dari
sumber alam yang dapat diperbaharui dalam skala manusia,
seperti sinar matahari, angin, air (hidro), panas bumi, dan
biomassa.

Sementara itu, energi tak terbarukan adalah sumber energi yang


diperoleh dari sumber alam yang memiliki pasokan terbatas dan
tidak dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat dalam skala
manusia. Energi ini dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti batu
bara, minyak bumi, dan gas alam, yang memerlukan proses
pembentukan yang sangat lambat dalam skala waktu geologis.
Energi Terbarukan Energi Tak terbarukan
1. *Batu Bara:* Bahan bakar fosil
yang berasal dari sisa-sisa
1. *Tenaga Surya:* Energi
tumbuhan purba yang terkubur
matahari yang dikonversi menjadi dalam tanah dan digunakan untuk
listrik melalui panel surya. pembangkit listrik atau pemanasan.
2. *Tenaga Angin:* Energi kinetik 2. *Minyak Bumi:* Sumber energi
dari angin yang dimanfaatkan fosil yang diekstraksi dari reservoir
untuk menghasilkan listrik melalui di dalam bumi dan digunakan untuk
turbin angin. transportasi, pembangkit listrik, dan
berbagai keperluan industri.
3. *Tenaga Air:* Energi air yang
3. *Gas Alam:* Energi fosil berupa
dimanfaatkan melalui campuran gas alam yang
pembangkit listrik tenaga air diekstraksi dari reservoir di dalam
(PLTA) dari bendungan atau bumi dan digunakan sebagai bahan
mikrohidro. bakar dan bahan baku industri
kimia.
1. **Peningkatan Permintaan Energi Bersih:** Semakin banyak masyarakat yang
sadar akan pentingnya lingkungan dan berkelanjutan, sehingga terjadi
peningkatan permintaan terhadap energi bersih dan ramah lingkungan seperti
energi terbarukan (surya, angin, air, biomassa) yang lebih berkelanjutan
daripada bahan bakar fosil.
2. **Penggunaan Teknologi Hemat Energi:** Masyarakat modern cenderung menggunakan teknologi hemat energi seperti lampu LED, perangkat rumah tangga berlabel energi, dan kendaraan listrik untuk
mengurangi konsumsi energi listrik dan bahan bakar.

3. **Mobilitas Berkelanjutan:** Masyarakat modern cenderung beralih ke transportasi yang lebih berkelanjutan seperti penggunaan transportasi umum, sepeda, atau kendaraan listrik untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas buang.

4. **Kesadaran Efisiensi Energi:** Kesadaran akan efisiensi energi semakin meningkat, dengan masyarakat modern lebih memperhatikan keefisienan dalam penggunaan energi dan bahan bakar, baik di rumah,
tempat kerja, maupun dalam kegiatan sehari-hari.

5. **Penggunaan Perangkat Elektronik:** Konsumsi energi listrik meningkat seiring dengan peningkatan penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone, komputer, dan perangkat rumah tangga lainnya.

6. **Kesadaran Konsumen:** Masyarakat modern juga semakin sadar akan dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil dan energi non-terbarukan lainnya, sehingga ada kecenderungan untuk beralih
ke opsi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan demikian, masyarakat modern dewasa ini cenderung mengarah kepada pola konsumsi yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam hal penggunaan bahan bakar dan energi listrik, dengan meningkatnya
permintaan terhadap energi bersih dan teknologi hemat energi.
Jika konsumsi energi terus meningkat tanpa diimbangi dengan langkah-langkah yang tepat, beberapa
permasalahan dapat timbul, antara lain:

1 1. Depleksi Sumber Daya Alam yang Terbatas


2. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca
3. Polusi Udara dan Dampak Kesehatan
4. Ketergantungan pada Pasokan Energi yang Tidak Stabil
5. Kerusakan Lingkungan dan Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Untuk mengatasi permasalahan ini, penting untuk mengadopsi


kebijakan dan praktik yang mendukung penggunaan energi yang
lebih efisien, diversifikasi sumber energi dengan lebih banyaknya
2 energi terbarukan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain
itu, inovasi teknologi, kesadaran masyarakat, dan kerjasama
internasional juga diperlukan untuk mencapai transisi menuju
sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Indonesia memiliki potensi Pengembangan energi alternatif ini
yang besar untuk 1. Energi Terbarukan memerlukan investasi dalam
- Energi Matahari (Tenaga Surya) infrastruktur, teknologi, dan
mengembangkan berbagai
- Energi Angin (Tenaga Angin) kebijakan yang mendukung. Dengan
sumber energi alternatif yang
- Energi Air (Tenaga Air) memanfaatkan potensi energi
dapat digunakan sebagai
alternatif yang berkelanjutan dan
alternatif dari bahan bakar fosil. ramah lingkungan, Indonesia dapat
2. Energi Biomassa
Beberapa potensi energi mengurangi ketergantungan pada
alternatif yang dapat bahan bakar fosil, mengurangi emisi
3. Geothermal
dieksplorasi di Indonesia gas rumah kaca, dan mencapai
termasuk: 4. Ombak dan Pasang Surut keberlanjutan energi dalam jangka
panjang.
Keuntungan utama dari energi terbarukan adalah bahwa sumber
daya ini dapat diperbaharui dan cenderung memiliki dampak
lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar
fosil.

Sementara itu, energi tak terbarukan, Penggunaan berlebihan


sumber daya energi tak terbarukan dapat menyebabkan depleksi
sumber daya dan dampak lingkungan yang serius, termasuk emisi
gas rumah kaca dan perubahan iklim.

Pergeseran ke energi terbarukan dianggap penting untuk


mengurangi ketergantungan pada energi tak terbarukan,
mengurangi dampak lingkungan, dan mencapai keberlanjutan
energi. Meskipun tantangan teknis dan ekonomi masih ada,
pengembangan teknologi dan kesadaran akan pentingnya energi
terbarukan semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai