Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PERALATAN INDUSTRI

PANGAN
“PENCAMPURAN”

NAMA : Amadda Imam Muhammad

NRP :183020187

KELAS : E

ASISTEN : Verondy Munazir Al Asmy

LABORATORIUM MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
MATERI PENCAMPURAN

TANGGAL PRAKTIKUM :5 desember 2020

TUJUAN : Untuk mencampurkan suatu bahan dengan


bahan lain sehingga terbentuk suatu campuran uniform dari
beberapa konstituen baik cair dengan padat, padat dengan padat
ataupun cair dengan gas.
PRINSIP : Berdasarkan peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih beberapa komponen yang mempunyai sifat
berbeda. Derajat pencampuran dapat di karakterisasi dari waktu yang
dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah energi yang
dibutuhkan untuk melakukan pencampuran.

RUMUS :
ρCampuran = WCampuran−W Pikno/ V Pikno
μCampuran =μAir x ρCampuran x tcampuran /ρAir x tAir
Nre =Da² x N x ρCampuran/ μCampuran

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


HASIL PENGAMATAN

 SAMPEL : sirup
 PERHITUNGAN: Diketahui :
 Vair : 4 L = 4000 mL
 V sampel :1 L = 1000 mL
 W pikno kosong : 16 gr = 0,016 Kg
 V pikno : 25 mL = 2,5 x 10-5 m3
 W pikno+campuran : 40 gr = 0,04 Kg
 t campuran : 7,3 s
 T air : 45˚C
 t air : 6,5 s
 Da : 10,6 cm = 0,106 m

 N : 10 Hz x = 2,5 rps
 Ditanyakan : P ?
Jawab
Interpolasi μCampuran A. 2-4
a 46 d 0,5883
b 47 x
c 48 e 0,5683

x=d+ (e-d)

= 0, 5883 + (0,5683-0,5883)

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


= 0, 5783
Interpolasi ρair A.2-3
a 40 d 992,25
b 47 x
c 50 e 988,07

x=d+ (e-d)

= 992, 25 + (988,07-992,25)
= 989, 324
- ρCampuran = WCampuran−W Pikno/ V Pikno
= 40 gr – 16 gr / 2,5x10-5
= 0,96 kg/m-3
- μCampuran =μAir x ρCampuran x tcampuran /ρAir x tAir
= 4ml x 0,96 gram x 7,3 s/45c x6,5 10-4
= 4,409 s
Nre =Da² x N x ρCampuran/ μCampuran
= 0,0112 mlx2,6rps x 0,96 gram/4,409 s
= 0,063 x 10-4

= 0,063x 0,96 gramx 7,8x1,338


= 0,6311 watt

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


PEMBAHASAN
Jelaskan hasil pengamatan adalah Berdasarkan hasil percobaan uji
pencampuran yang sudah di lakukan dapat di simpulkan bahwa sampel
sirup memiliki ρCampuran sebanyak 0,96 gram, μCampuran sebanyak
4,409 s,nre sebanyak 0,036 dan juga p sebayak 0, 6331 ml
Pengertian dasar Pencampuran merupakan proses mencampurkan satu
atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan ke dalam bahan lainnya
sehingga membuat suatu bentuk yang seragam dari beberapa konstituen
baik cair-padat, padat-padat, maupun cair-gas. Komponen yang jumlahnya
lebih banyak disebut fase kontinu dan yang lebih sedikit disebut fase
dispersi.( wirakartakusumah, 1992 )
Faktor yang mempengaruhi pencampuran Derajat pencampuran
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain , Aliran : Aliran yang turbulen
dan laju alir bahan yang tinggi basanya menguntungkan proses
pencampuran. Sebalikanya aliran yang laminer dapat menggagalkan
pencampuran selanjtnya Ukuran Partikel :Semakin luas permukaan kontak
bahan-bahan yang harus dicampur, yang berarti semakin kecil partikel dan
semakin mudah gerakannya didalam campuran, maka proses pencampuran
akan semakin baik. Perbedaan ukuran yang besar dalam proses
pencampuran akan menyulitkan dalam terciptanya derajat pencampuran
yang tinggi.(wirakartakusumah, 1992)
Kelarutan Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur
pada pencampuran, maka akan semakin baik pencampurannya. Pada saat
pelarutan terjadi, terjadi pula perstiwa difusi laju difusi dipercepat oleh
adanya aliran. Kelarutan sebanding dengan kenaikan suhu, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan naiknya suhu derajat pencampuran akan semakin
baik pula.
- Viskositas campuran
- Jenis bahan yang dicampur
- Urutan pencampuran
- Suhu dan Tekanan (pada gas)
- Bahan tambahan pada pencampuran seperti emulgator.(lubis 2012)
Perbedaan pencampuran dan homogenisasi adalah Pencampuran
adalah campuran 2 zat / lebih dan masih memiliki sifat sifat asalnya
sedangkan homogenisasi merupakan operasi ganda penurunan partikel dari
fase terdispersi dan sekaligus mendistribusikan ke fase kontinyu (rahayu.d,
2009)

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


Posisi batang pengaduk pencampuran yang optimal Pada umumnya
proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan
pengaduk pada pusat diameter tangki(Center). Posisi ini memiliki pola
aliran yang khas. Pada tangki tidak bersekat dengan pengaduk yang
berputar ditengah, energi sentrifugal yang bekerja pada fluida
meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan memperendah ketinggian
fluida pada pusat putaran. Pola ini biasa disebut dengan
pusaran(vortex)dengan pusat pada sumbu pengaduk. Pusaran ini akan
menjadi semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran
yang juga meningkatkan turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah
proses disperse gas-cair, terbentuknya pusaran tidak diinginkan. Hal ini
disebabkan pusaran tersebut bisa menghasilkan dispersi udara yang
menghambat dispersi gas ke cairan dan sebaliknya.(Rahayu,2012)
Pengertian vorteks, dan fungsi baffle vorteks adalah aliran cairan
yang berputar dan biasanya turbulen. Gerakan spiral apapun dengan arah
aliran tertutup disebut aliran vorteks. Gerakan cairan yang berputar cepat
mengitari pusatnya disebut vorteks. Kecepatan dan tingkat rotasi cairan
dalam vorteks bebas (irotasional) lebih tinggi di pusatnya, dan menurun
secara progresif sesuai jarak dari pusatnya, sementara kecepatan vorteks
dorongan (rotasional) adalah nol di pusat dan meningkat secara
proporsional sesuai jarak dari pusatnya. Kedua jenis vorteks tersebut
memiliki tekanan minimum di pusat, meski tekanan minimum pada
vorteks bebas lebih rendah.. Fungsi baffle ,Sekat (Baffle) adalah lembaran
vertikal datar yang ditempelkan pada dinding tangki. Tujuan utama
menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah terjadinya pusaran saat
terjadinya pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi sumbu
pengaduk pada tangki bersekat berada di tengah. Namun, pada umumnya
pemakaian sekat akan menambah beban pengadukan yang berakibat pada
bertambahnya kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki juga
membentuk distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena
pola aliran yang terjadi terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan
ukuran sekat yang lebih besar mampu menghasilkan pencampuran yang
lebih baik.(tekimku, 2012)
Bahas mengenai aliran fluida dalam proses pencampuran Aliran
pluida dalam proses pencampuran sendiri bergantung pada kecepatan putar
dan juga viskositas dari benda / pengaduk , semakin cepat pengaduk
berputar , maka semakin lancar juga aliran fluida tersebut berputar,tetapi
apabila perputaran berjalan sangat lambat , maka aliran fluidanya pun akan
mengikutinya .(tekimku, 2011)
LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD
Bahas mengenai alat viskometer dan piknometer yaitu viskometer
adalah alat yang sering ditemui di laboratorium. Kegunaan dari viskometer
adalah untuk mengukur viskositas dari sebuah cairan. Viskositas sendiri
merupakan kekentalan dari sebuah zat cair. Kekentalan zat cair sendiri
diukur untuk mengetahui nilai perlawanan terhadap pergeseran
benda.Kegunaan mengukur viskositas sendiri berguna untuk mengetahui
apakah zat cair itu ideal atau tidak. Seharusnya, zat cair yang ideal tidak
memiliki kekentalan. Viskometer penting dimiliki di dalam laboratorium,
karena kebanyakan eksperimen pasti menggunakan cairan sebagai zat
yang diteliti. Oleh karena itu, viskositas penting untuk dimiliki dalam
sebuah laboratorium, terutama untuk melakukan tes terhadap zat cair.
Viskometer pada intinya berguna untuk mengukur kekentalan sebuah
cairan. Viskometer mengukur kekentalan cairan menggunakan sebuah pipa
gelas, atau yang biasa disebut gelas kapiler. Cairan dapat dikatakan
memiliki viskositas yang rendah (cair) apabila cairan dapat mengalir
dengan cepat dalam pipa itu. Begitu juga sebaliknya, cairan dikatakan
memiliki viskositas tinggi (kental) apabila cairan mengalir dengan lambat
di dalam pipa. Viskometer mengukur viskositas dengan cara mengukur
kecepatan cairan mengalir di dalam tabung silinder. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa cairan yang mengalir lambat merupakan cairan
kental dan cairan yang mengalir cepat merupakan zat cairan yang tidak
kental. Sedangkan Piknometer adalah alat yang berfungsi mengukur nilai
suatu massa jenis atau densitas dari fluida. Piknometer terbuat dari bahan
kaca dan berbentuk mirip botol parfum. praktikum yang di ukur Biasanya
adalah massa jenis dari oli, dan juga untuk minyak goreng.Piknometer
juga dipakai untuk pengukuran material berpori seperti batuan, Sampel
yang akan diukur massa jenisnya harus dihaluskan terlebih dahulu sampai
berbentuk serbuk/serpihan. Dengan demikian pori-pori benar-benar hilang
dalam sampel yang berbentuk serbuk.Bagian-Bagian Piknometer Tutup
piknometer, berfungsi untuk mempertahankan suhu di dalam piknometer
.Lubang untuk tempat keluar masuknya sample/objek Gelas atau tabung
ukur, untuk mengukur volume cairan yang didalam piknometer Cara
Menggunakan Piknometer Perhatikan volume pada piknometernya.
biasanya bervolume 25 ml dan 50 ml.setelah itu Timbanglah piknometer
dalam keadaan kosong. Kemudian Masukkan fluida yang akan diukur
massa jenisnya ke dalam piknometer tersebut. Jika sudah pas volumenya,
tutup piknometer. Timbang massa piknometer yang berisi fluida. Hitung
massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno
berisi fluida dengan massa pikno kosong. Setelah mendapat data massa
LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD
dan volume fluidanya, kita dapat menentukan nilai rho/masssa jenis (ρ)
fluida dengan persamaan: rho (ρ) = m/V=(massa pikno+isi) – (massa
pikno kosong) / volume. Adapun satuan yang biasanya di gunakan yaitu
massa dalam satuan gram (gr) dan volume dalam satuan ml = cm3
Membersihkan dan mengeringkan piknometer setelah dipakai(tekimku,
2011)
Pengertian off center dan fungsinya yaitu Off center ialah dinding
pengaduk yang befungsi untuik Salah satu upaya untuk menghilangkan
pusaran ini adalah dengan merubah posisi sumbu pengaduk. Posisi
tersebut berupa posisi sumbu pengaduk tetap tegak lurus namun berjarak
dekat dengan dinding tangki (off center)(tekim, 2011)
Sanitasi alat (di laboratorium)adalah tindakan sanitasi yang dikerjakan
di laboratorium diarahkan kepadakebersihan ruang dan peralatan
laboratorium dengan desinfeksilantai, saniter memakai larutan zat-zat
golongan kresoldan fenol yang di sini dikenal sebagai lisol
dankarbol.(Asmawidjaja,T.1999)

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum pengayakan
menggunakan sampel sirup dengan berat basis 4000ml
didapatkan hasil bahwa memiliki kekentalan sebesar
0,6311ml
SARAN
Praktikan harus benar memperhatikan prosedur yang ada
dan hati hati dalam perhitungan agar tidak terjadi kesalahan
yang akan mempengaruhi pada data yang di dapat

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


DAFTAR PUSTAKA
asmawidjaja, tatang. (1999). dasar dasar k3. bandung: sekolah menengah kejuruan
sandhy putra.

lubis, ahmad. (2012 ). mixing . medan: ahmadhusnilubis. http://ahmadhusnilubis


.blogspot. com/2012/02/pencampuran-bahan-kimia-mixing-process.html

rahayu. (2012). pemisahan campuran. bandung: kimiaupi.edu.http://www.kimiaupi.edu

tekimku. (2011 ). pemisahan campuran . tekimku . http://tekimku.blogspot.com /2011/


08/pengadukan-dan-pencampuran.

Wirakartakusumah, amir dkk (1998). peralatan dan unit proses industri pangan. bogor:
institut pertanian bogor .

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


LAMPIRAN
 GRAFIK

 SNI

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


LEMBAR PENILAIAN

Nilai Laporan Bandung, 8 November 2020

Verondy Munazir Al Asmy


173020133

Catatan :

LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD


LABORATORIUM MPIP AMADDA IMAM MUHAMMAD

Anda mungkin juga menyukai