Anda di halaman 1dari 4

➢ Tarif PPN 10% menjadi 11% berlaku sejak 1 April 2022

➢ Tarif PPN 11% menjadi 12% berlaku sejak 1 Januari 2022


➢ Pengecualian penggunaan PP 55:

➢ Piutang tak tertagih yang boleh dibebankan:


➢ Sumbangan yang boleh dibebankan:

➢ PPN
a. Pembuat faktur adalah PENJUAL
b. Faktur dibuat pada transaksi yang paling awal terjadi (penyerahan/pembayaran)
c. Tarif ekspor PPN 0%
➢ Metode perhitungan pajak masukan yang disetorkan:
1. Pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan (deemed omzet)
a. Peredaran bruto tidak melebihi 1,8 M dalam 2 tahun
b. Jika sudah melebihi 1,8 M maka harus pakai mekanisme PM PK
c. Kalau dalam 2 tahun balik <1,8M maka boleh pake pedoman

PPN 10% PPN 11%


JKP 4% x DPP 4,4% x DPP
BKP 3% x DPP 3,3% x DPP
Usaha tertentu 1% x DPP 1,1% x DPP
Emas 2% x DPP 2,2% x DPP
Bangunan sendiri 2% x DPP 2,2% x DPP
d.
e. Usaha tertentu:

f. Pakai SPT 1111 DM


2. Mekanisme pengkreditan PM terhadap PK
a. Selisih lebih PK atas PM (PK-PM)
b. Pakai SPT 1111
➢ Perhitungan PPh terutang badan
a. Omzet <= 4,8M semua fasilitas
b. Omzet >4,8M sampai 50M setengah fasilitas
c. Omzet >50M non fasilitas
➢ Batas lapor dan setor spt:
a. SPT tahunan OP: bulan maret
b. SPT Tahunan badan: bulan April
c. SPT PPN: akhir bulan berikutnya
➢ Sanksi denda:
a. Telat bayar: denda bunga
b. Telat lapor PPh OP: denda Rp. 100.000
c. Telat lapor PPh Badan: denda Rp. 1.000.000
d. Telat lapor PPN: denda Rp. 500.000
➢ NIK menjadi NPWP:
a. Batas penggunaan NPWP sampai 30 juni 2024
b. NIK menjadi NPWP berlaku sejak 1 Juli 2024
➢ Batas penggunaan PP 55:
a. Badan (PT): 3 tahun
b. Badan (bukan PT): 4 tahun
c. OP: 7 tahun
d. Dihitung dari tahun awal penggunaan PP 55
e. Contoh: mulai pakai PP 55 tahun 2022 jadi kalua PT batasnya sampai 2024 (2022, 2023, 2024)
➢ Kondisi jika terjadi lebih bayar (pasal 28A):
a. Restitusi: pengembalian kelebihan
b. Kompensasi: kelebihan pembayaran digunakan untuk membayar utang pajak selanjutnya

c.
d. WP meminta pengembalian dana dan bersedia untuk mengikuti prosedur yang dilaksanakan
oleh DJP (memberikan bukti potong PPh, faktur, dll) dan melakukan pemeriksaan
e. Jika ada lebih bayar tetep hitung pph 25 nya
f. Lebih bayar tadi bisa buat nutupin angsuran pph 25 bulan ini
➢ PMK:
a. Perlakuan piutang: PMK 207/PMK 0.10/205
b. Perlakuan natura: PMK No. 66 2023
c. Perlakuan penyusutan: PMK No. 72 2023
➢ Penyusutan

Anda mungkin juga menyukai