Pelaksanaan Pelayanan PONEK tahun 2023 dapat berjalan tidak terlepas dari kerjasama
semua pihak yang terkait dalam mencapai suatu tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam
semua aspek pelayanan terhadap pasien di RSU Permata Hati di Muara Bungo, di samping itu
juga semua ini dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak.
Demikian lah Laporan dan hasil Analisis pelayanan PONEK ini kami buat.
Dalam menghadapi persaingan dalam pelayanan kesehatan yang semakin ketat, setiap
rumah sakit dituntut untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan. Untuk memenuhi tuntutan terhadap pelayanan yang bersifat modern, rumah sakit
sebagai penyedia pelayanan kesehatan harus selalu berupaya untuk meningkatkan mutu
pelayanannya.
Mutu atau kualitas yang dapat diberikan kepada pasien sangat erat kaitannya dengan
kondisi dan nilai-nilai yang dianut oleh rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan maupun
pasien sebagai penerima jasa pelayanan. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu perlu
dilakukan secara berkesinambungan antara rumah sakit sebagai penyedia pelayanan dan
pasien sebagai penerima jasa pelayanan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan juga perlu dilakukan secara teratur agar dapat
secara konsisten menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan yang dapat diberikan oleh rumah
sakit kepada pasiennya. Dalam kegiatan peningkatan mutu Pelayanan Obstetri Nenatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) perlu suatu program yang terencana dan
berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan dalam mengevaluasi dan membuat rencana
tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan, dengan indicator
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RSU Permata Hati khususnya dalam Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
B. Tujuan Khusus
6. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
C. Ruang Lingkup
1. Sumber data
Data yang digunakan merupakan data primer yang berasal dari laporan
ruang Ponek.
2. Periode data
Data yang dikumpulkan merupakan data bulan September tahun 2023 dari
IGD dan Poliklinik Obgyn
BAB II
GAMBARAN SITUASI
6. Kamar bersalin
7. Ruangan Kamar Operasi (OK)
A. Alat Instrumen
NO NAMA INSTRUMEN JUMLAH
1 Heating set 2
2 Pinset anatomis 2
3 Gunting 1
4 Speculum sim 2
5 Korentang 2
6 Pinset cirugi 2
7 Klem anatomis 2
9 Klem cirugi 2
10 Gunting jaringan 2
11 Klem bengkok 2
12 Inspekulo set 1
13 Partus set 2
14 Speculum cocor bebek 2
17 Goodle 2
18 Kom kecil 4
20 Tromol besar 1
21 Tromol kecil 1
B. Peralatan Nonmedis
ALAT RUMAH TANGGA
1 Lemari obat 1
2 Kursi 3
3 Tong sampah injak 2
4 Lemari tenun 1
5 Lemari dokumen 1
ALAT TENUN
NO NAMA BARANG JUMLAH TERSEDIA
1 Lap tangan 5
3 Laken 5
6 Sandal 4
7 Sarung bantal 5
8 Perlak 5
BAB III
2) PONEK
7) Pelaksanaan AMP
e. Mengikuti audit maternal perinatal bila ada kasus kematian ibu atau
bayi dilingkungan internal maupun luar Rumah sakit
Unit PONEK adalah salah satu unit yang terletak di lantai 1 Gedung IGD RSU Permata
Hati. Unit PONEK berfungsi menerima pasien PONEK dari jejaring internal maupun
eksternal Rumah Sakit. Untuk tim ponek RSU Permata Hati yaitu :
Penasehat /pelindung : Direktur RSU Permata Hati
Teknis : dr. Husnul Abid, Sp.OG
dr. Fachrul Rozi, Sp. OG
dr. Zulkarnain, SpOG
Ketua : dr. Husnul Abid, Sp.OG
Sekretaris : dr. Hj. Melva Ardiany
1. Koordinator IGD : 1.Seluruh Dokter umum IGD
2.Sahadi, Am.Kep
2. Koordinator Poli : Agustin, Ners, S. Kep
3. Koordinator Kamar Bersalin : 1.Yuli Yanti, Am. Keb
2.Seluruh Petugas Kebidanan
September
1
0.9
0.8
0.7
0.6 September
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
JUMLAH
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui bahwa bulan Agustus 2023 tidak ada pasien
yang dirujuk ke luar RS.
B. DATA RAWATAN MATERNAL BERDASARKAN RUJUKAN DAN NON
RUJUKAN
Tabel Jumlah rawatan maternal berdasarkan rujukan dan non rujukan
di RSU Permata Hati
TOTAL
NON
NO BULAN RUJUKAN KUNJUNGAN
RUJUKAN
MATERNAL
1 September 86 276 362
September
300
250
200
September
150
100
50
0
RUJUKAN NON RUJUKAN
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui bahwa rawatan maternal terbanyak
berasal dari non rujukan sebanyak 276 rawatan.
C. ASAL RUJUKAN PASIEN MATERNAL
70
60
50
40
Series1
Series2
30
September
20
10
0
DARI PUSKESMAS DARI Rujukan Klinik/RS
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui jumlah total pasien rujukan 86 orang
pada bulan September 2023
D. Data Rawatan Neonatus
1. September 5 32 37
September
35
30
25
20 September
15
10
0
Rujukan Non rujukan
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui bahwa rawatan neonatal terbanyak
berasal dari non rujukan yaitu sebanyak 32 rawatan.
E. Berdasarkan Rujukan Keluar
Tabel data neonatus berdasarkan rujukan keluar
NO BULAN TOTAL JUMLAH
KUNJUNGAN RUJUKAN
1 September 37 1
September
1.2
0.8
September
0.6
0.4
0.2
0
JUMLAH RUJUKAN
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui Jumlah rujukan keluar 1 Pasien pada
bulan September 2023.
F. Data Pasien Rawat Gabung Bulan September 2023
September
300
250
200
September
150
100
50
0
JUMLAH YANG BISA RAWAT GABUNG
Dari tabel diatas terlihat jumlah bayi yang lahir 277 dan bayi yang bisa dilakukan
rawat gabung 241, Jenis rawat gabung yang dilakukan adalah parsial dimana sewaktu
waktu ibu dipisahkan dengan anak, misalnya saat memandikan bayi. Total pelaksanaan
rawat gabung pada bulan September 2023 adalah 241 pasien.
Hanya 87.00% yang bisa dilakukan rawat gabung (rooming in) di karenakan
keadaan bayi yang lahir yang bermasalah dirawat Picu 32 Pasien ,IUFD 4 pasien sehingga
tidak bisa untuk dilakukan rawat gabung.
Rencana tindak lanjut :
September
300
250
200
September
150
100
50
0
JUMLAH YANG BISA RAWAT GABUNG
Berdasarkan Tabel dan grafik diatas diketahui bahwa angka kematian maternal di
RSU Permata Hati 0 pada 362 kunjungan maternal.
H. Data Kematian Neonatal Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tabel data kematian neonatal
NO BULAN KEMATIAN JUMLAH KUNJUNGAN
PERINATAL
1 September 2 27
1.5
Series1
Series2
1
0.5
0
BULAN KEMATIAN PERINATAL
Dari grafik dan tabel diatas terlihat, bulan September kematian neonatal adalah 2
Pasien
I. DATA PERSALINAN
September
300
250
200
September
150
100
50
0
SPONTAN SC
Dari grafik dan tabel diatas terlihat, bulan September untuk partus spontan sebanyak
28 pasien dan SC, SC+MOW,SC+Gamelly sebanyak 243 pasien dari seluruh total
kunjungan ibu.
J. Evaluasi Pelakasanaan IMD
LAHIR HIDUP
1 September 241 235
IMD
250
200
150 IMD
100
50
0
September
Dari grafik diatas terlihat bahwa bayi yang dapat dilakukan IMD hanya 235 bayi atau
(86.50%) dikarenakan ada beberapa bayi yang tidak bisa dilakukan IMD karena kondisi
tertentu.
Rencana tindak lanjut:
Mengadakan pelatihan IMD untuk tenaga kesehatan di ruangan terkait pelaksanakan
IMD.
Meningkatkan pendidikan kesehatan pada ibu untuk mencegah komplikasi
kehamilan.
K. Pelaksanaan Asi Eksklusif Dari Total Rawatan Bayi
Tabel pelaksanaan asi eksklusif dari total rawatan bayi
N RAWAT RAWATAN TOTAL ASI
BULAN
O GABUNG NEONATAL RAWATAN EKSLUSIF
1 September 241 32 273 250
September
300
250
200
September
150
100
50
0
ASI EKSLUSIF
Dari data diatas terlihat pelaksanaan ASI ekslusif didapatkan 250 atau (91,57%) orang
dan 8,43% tidak memberikan asi eklusif. Hal ini disebabkan karna kondisi bayi yang di rawat
di ruang NICU sehingga tidak memungkinkan dilakukan ASI ekslusif, adapun permasalahan
lain yang menyebabkan tidak terlaksananya ASI ekslusif
Rencana Tindak Lanjut :
PMK
8
7
6
5
PMK
4
3
2
1
0
September
Dari grafik diatas terlihat seluruh kunjungan neonatal dengan BBLR yang
dilakukan pelaksanaan metode kangguru, yaitu terlihat dari 12 bayi BBLR sebanyak 7
bayi tidak dilakukan PMK karena kondisi bayi yang tidak dapat dilakuakn PMK.
Rencana Tindak Lanjut :
5.1. MASALAH
a. Belum cukupnya Tenaga ponek sesuai standar baik dari segi jumlah maupun
kompetensinya
b. Sarana dan prasarana yang belum sesuai dengan standar PONEK
g. Melengkapi sarana dan prasarana area stabilisasi neonatus di IGD dan meningkatkan
kemampuan petugas IGD dalam penanganan kasus Emergensi neonatus.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Pelayanan PONEK sebagai suatu kegiatan yang integratif di rumah sakit
perlu terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi. Resiko kematian ibu maternal dan bayinya khususnya pada masa
neonatal masih sangat tinggi sehingga peningkatan kualitas dari pelayanan obstetric
sangat penting. Perawatan neonatal tidak dapat dipisahkan dengan masa kehamilan
seorang ibu. Angka kematian neonatal masih cukup tinggi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingginya angka kematian neonatal, antara lain penyakit dan
perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.
6.2. SARAN
a. Pihak manajemen rumah sakit agar sering melakukan evaluasi & supervise
Agar tercipta peningkatan kualitas mutu layanan
b. Perlu di adakannya pelatihan ulang sebagai penyegaran bagi dokter umum/
IGD dan perawat/bidan mengenai resusitasi bayi baru lahir, untuk lebih
meminimalisir kasus asfiksia intra partum.
c. Penambahan jumlah tenaga perawat dan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia, agar pelayanan berjalan optimal.
d. Mencukupi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
(dr.Husnul Abid,Sp.OG)