Januari - juni
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapakan berkat limpahan kasih sayang dan karunia dari Allah SWT,
maka kami tim PONEK dapat menyelesaikanlaporan dan hasil analisis pelayanan PONEK bulan
Januari s/ Juni 2022.
Pelaksanaan Pelayanan PONEK tahun 2022 dapat berjalan tidak terlepas dari kerjasama
semua pihak yang terkait dalam mencapai suatu tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam semua
aspek pelayanan terhadap pasien di RSUD Sungai Lilin, di samping itu juga semua ini dapat
terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak.
Demikian lah Laporan dan hasil Analisis pelayanan PONEK ini kami buat.
A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan dalam pelayanan kesehatan yang semakin ketat, setiap rumah sakit
dituntut untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Untuk memenuhi
tuntutan terhadap pelayanan yang bersifat modern, rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan
harus selalu berupaya untukmeningkatkan mutu pelayanannya.
Mutu atau kualitas yang dapat diberikan kepada pasien sangat erat kaitannya dengan kondisi dan
nilai-nilai yang dianu toleh rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan maupun pasien sebagai penerima
jasa pelayanan. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu perlu dilakukan secara berkesinambungan antara
rumah sakit sebagai penyedia pelayanan dan pasien sebagai penerima jasa pelayanan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan juga perlu dilakukan secara teratur agar dapat secara
konsisten menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan yang dapat diberikan oleh rumah sakit kepada
pasiennya. Dalam kegiatan peningkatan mutu Pelayanan Obstetri Nenatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) perlu suatu program yang terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan
dalam mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan
yang diharapkan, dengan indicator penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Sungai Lilin khususnya dalam Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
b. Tujuan Khusus
1. Tercapainya tertib administrasi pelayanan PONEK secara berkesinabungan.
2. Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf pelayanan PONEK
3. Tercapainya profesionalisme dokter dan perawat dalam melakukan tindakan pelayanan
PONEK
4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang cukup untuk PONEK
5. Meningkatkan SDM baik kuantitas dan kualitasnya
6. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
C. RUANG LINGKUP
a. Sumber data
Data yang digunakan merupakan data primer yang berasal dari laporan ruang Ponek
b. Periode data
Data yang dikumpulkan merupakan data bulan j a n u a r i sampai dengan juni 2022
BAB II
GAMBARAN SITUASI
8 Klem cirugi 2
9 Gunting jaringan 1
10 Klem bengkok 1
11 Inspekulo set 3
12 Partus set 3
13 Speculum cocor bebek 2
14 Penster 2
15 Goodle 5
16 Kom kecil 1
17 Gunting verban 2
18 Tromol besar 1
19 Tromol kecil 1
2. Melaksanakan standar
pelayanan ANC
sesuai SOP
3. Melaksanakan asuhan
persalinan
normal sesuai
SOP
4. Melaksanakan penyuluhan
IMD dan
ASI
Eksklusif dan 10 langka
menyusui
5. Mengajukan usulan
pelatihan , sarana
dan prasarana
6. MONEV
pengajuan usulan, dan
pelaksanaan pelayanan
7 Melaksanakan
Audit Maternal
Perinatal
8 Melaksanakan monitoring
dan
evaluasi serta
pembinaan rujukan
bagi
FKTP
BAB IV
EVALUASI KINERJA MUTU PELAYANAN PONEK DAN ANALISIS
KEGIATAN
A. UNIT PONEK
Unit PONEK adalah salah satu unit yang terletak di lantai 1 Gedung
IGD RSUD Sungai Lilin. Unit PONEK berfungsi menerima pasien PONEK dari jejaring
internal maupun ekternal Rumah Sakit. Untuk tim ponek RSUD Sungai Lilin yaitu :
Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah pasien yang datang ke ponek
adalah kasus yang memang memerlukan penanganan rawat inap. Baik yang
datang sendiri maupun dengan rujukan oleh tenaga kesehatan. Adapun pasien
Ponek yang rawat jalan adalah pasien inpartu yang belum memasuki fase aktif.
Bulan Jumlah
Januari 77
Februari 77
Maret 60
April 72
Mei 74
Juni 65
jumlah 425
Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah pasien januari - juni 2022
tidak memiliki kenaikan ataupun penurunan kunjungan yang siknifikan.
c) Rujukan Ke Luar Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin periode Januari
hingga Juli 2022
Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rujukan dari ruang PONEK
lebih tinggi dibandingkan dari ruang perawatan kebidanan, ini karena skrining
kegawat daruratan sudah dilakukan dari ruang PONEK.
Dari ruang PONEK 8 kasus ibu hamil dengan anemia berat, dirujuk karena
persediaan darah yang kosong di RSUD Sungai Lilin. 2 kasus dengan eklamisa
yang memerlukan tatalaksana lanjutan. 1 kasus KET dan 1 kasus molahidatidosa
dengan susp. Covid 19 dan 4 kasus dengan PPI dirujuk dengan indikasi bayi
kemungkinan memerlukan ruang NICU.
Berdasarkan data diatas juga didapatkan bahwa rujukan ke luar Rumah
Sakit Umum Daerah Sungai Lilin dari ruang kebidanan pada bulan Januari sampai
April sudah 0 kasus, namun pada bulan Mei dan Juni terdapat angka rujukan
dikarenakan terdapat temuan kasus Eklamsi yang memerlukan ruang tatalaksana
lanjutan dan anemia berat dengan keganasan yang memerlukan penanganan
lanjutan di RS lain.
d) Rujukan ke dalam RSUD Sungai Lilin dari FKTP sekitar Rumah Sakit
Umum Daerah Sungai Lilin periode Januari hingga Juli 2022
Bulan Jumlah
Januari 4
Februari 14
Maret 6
April 10
Mei 16
Juni 3
jumlah 53
Analisa :
Berdasarkan data diatas didapat bahwa rujukan ke RSUD Sungai Lilin dari
FKTP sekitar wilaya kerja RSUD Sungai Lilin bahwa kasus tersering adalah
persalinan dengan PEB 15 kasus. Kpsw 13 kasus.kausu abortus 8 kasus. PPI 7
kasus. Kala 2 lama berjumlah 6 kasus.
e) Persalinan normal dan section caesarea (SC) di Rumah Sakit Umum Daerah
Sungai Lilin periode Januari hingga Juli 2022
Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Sectio 17 26 9 13 15 6 24
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42 41
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48 65
Analisa :
Pada data diatas didapat Indikasi operasi tertinggi pada Sectio caesarea
adalah kasus bekas SC dengan penyulit, yaitu 22 kasus. Kemudaian indikasi SC
tertinggi ke dua adalah PEB dengan penyulit, 19 kasus. Indikasi tertinggi ke tiga
adalah KPSW dengan penyulit, 17 kasus. Kemudian ke empat indikasi SC
dilakukan pada kasus gawat janin yaitu 9 kasus.
Kasus lain yang dilakukan tindakan SC adalah kala II lama, inpending
eklamsia, eklamsi, plasenta previa, dan malposisi.
PENCAPAIAN TARGET
4. Kejadian tidak dilakukanya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
- pada persalinan normal
Analisa :
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari sampai bulan April
2022 belum terlaksananya IMD pada ibu dan bayi SC. Namun setelah
disosialisasikan IMD pada ibu SC dapat dilihat angka kejadian tidak dilakukanya
IMD diruang operasi menurun. Adapun kasus yang tidak dilakukan IMD adalah
pada bayi yang lahir tidak memenuhi syarat IMD.
Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Sectio 17 26 9 13 15 6 24
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42 41
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48 65
Imunisasi hb o 45 50 29 42 52 45 60
Polio 1 45 50 29 42 0 35 60
Analisa :
Jika dilihat pada tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi
pada bayi baru lahir tidak 100% hal ini dikarenakan imunisasi yang kadang
tidak tersedia beberapa waktu.
Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sectio 17 26 9 13 15 6
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48
Bayi sehat 41 46 25 36 49 41
Bayi sakit 7 13 10 13 5 7
Analisa :
Dari data diatas didapat bahwa jumlah bayi sakit yang dirawat
dengan BBLR dan sepsis adalah yang tertinggi, yaitu masing-masing 12
kasus. Bayi yang dirawat karena susp. Covid ada 5 bayi. Asfiksia 4 kasus.
RDS, HMD, TTN berjumlah 3 kasus. BBLSR dan Tersangka Infeksi 2 kasus.
Atresia ani dan neonatal 1 kasus.
BAB V
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
A. MASALAH
a. Belum cukupnya Tenaga ponek sesuai standar baik dari segi jumlah maupun
kompetensinya
b. Sarana dan prasarana yang belum sesuai dengan standar PONEK
c. Masih tingginya angka kematian neonatus terutama IUFD
d. Pencatatan dan Pelaporan yang belum optimal
e. Penanganan neonatus di IGD belum sesuai standar PONEK
B. PEMECAHAN MASALAH
f. Melengkapi kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manuasia.
g. Melengkapi sarana dan prasarana sesuai standar PONEK
A. KESIMPULAN
Pelayanan PONEK sebagai suatu kegiatan yang integratif di rumah sakit perlu terus
ditingkatkan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Resiko kematian ibu maternal dan bayinya khususnya pada masa neonatal masih sangat
tinggi sehingga peningkatan kualitas dari pelayanan obstetric sangat penting. Perawatan
neonatal tidak dapat dipisahkan dengan masa kehamilan seorang ibu. Angka kematian
neonatal masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian
neonatal, antara lain penyakit dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.
B. SARAN
a. Pihak manajemen rumah sakit agar sering melakukan evaluasi & supervise Agar
tercipta peningkatan kualitas mutu layanan
b. Perlu di adakannya pelatihan ulang sebagai penyegaran bagi dokter umum/ IGD dan
perawat/bidan mengenai resusitasi bayi baru lahir, untuk lebih meminimalisir kasus
asfiksia intra partum.
c. Penambahan jumlah tenaga perawat dan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia, agar pelayanan berjalan optimal.
d. Mencukupi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
e. Kerjasama lintas sektoral perlu ditingkatkan.