Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN DAN HASIL MONEV PROGRAM KERJA PROGRAM PONEK

Januari - juni
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapakan berkat limpahan kasih sayang dan karunia dari Allah SWT,
maka kami tim PONEK dapat menyelesaikanlaporan dan hasil analisis pelayanan PONEK bulan
Januari s/ Juni 2022.

Pelaksanaan Pelayanan PONEK tahun 2022 dapat berjalan tidak terlepas dari kerjasama
semua pihak yang terkait dalam mencapai suatu tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam semua
aspek pelayanan terhadap pasien di RSUD Sungai Lilin, di samping itu juga semua ini dapat
terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak.

Demikian lah Laporan dan hasil Analisis pelayanan PONEK ini kami buat.

Ditetapkan di Sungai Lilin


Pada tanggal 30 Juni2022
Direktur RSUD Sungai Lilin

dr. Tri Sinarum, MMRS


NIP. 19830311201412 2001
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi persaingan dalam pelayanan kesehatan yang semakin ketat, setiap rumah sakit
dituntut untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Untuk memenuhi
tuntutan terhadap pelayanan yang bersifat modern, rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan
harus selalu berupaya untukmeningkatkan mutu pelayanannya.
Mutu atau kualitas yang dapat diberikan kepada pasien sangat erat kaitannya dengan kondisi dan
nilai-nilai yang dianu toleh rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan maupun pasien sebagai penerima
jasa pelayanan. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu perlu dilakukan secara berkesinambungan antara
rumah sakit sebagai penyedia pelayanan dan pasien sebagai penerima jasa pelayanan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan juga perlu dilakukan secara teratur agar dapat secara
konsisten menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan yang dapat diberikan oleh rumah sakit kepada
pasiennya. Dalam kegiatan peningkatan mutu Pelayanan Obstetri Nenatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) perlu suatu program yang terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan
dalam mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan
yang diharapkan, dengan indicator penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Sungai Lilin khususnya dalam Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

b. Tujuan Khusus
1. Tercapainya tertib administrasi pelayanan PONEK secara berkesinabungan.
2. Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf pelayanan PONEK
3. Tercapainya profesionalisme dokter dan perawat dalam melakukan tindakan pelayanan
PONEK
4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang cukup untuk PONEK
5. Meningkatkan SDM baik kuantitas dan kualitasnya
6. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

C. RUANG LINGKUP
a. Sumber data
Data yang digunakan merupakan data primer yang berasal dari laporan ruang Ponek
b. Periode data
Data yang dikumpulkan merupakan data bulan j a n u a r i sampai dengan juni 2022
BAB II
GAMBARAN SITUASI

A. SUMBER DAYA MANUSIA TIM PONEK


Tabel 1. Distribusi tenaga berdasarkan tingkat pendidikan

1 Dokter spesialis kandungan 2


2 Dokter spesialis anak 1
3 Dokter penata anastesi 1
4 Dokter umum 8
5 D4 kebidanan 3
6 D3 kebidanan 10
7 Penata Anastesi 1
8 S1 keperawatan 3
9 D3 keperawatan 7

B. SARANA, PRASARANA DAN LOGISTIK


1. GAMBARAN RUANGAN
a) Ruangan Ponek terdiri dari:
1. Ruangan Neonatus
2. Ruangan Maternal
3. Ruangan Pencegahan infeksi
4. Ruangan Kepala Ruangan.
5. Ruang ganti Petugas
6. Kamar bersalin
7. Ruangan Kamar Operasi (OK)

b) FASILITAS ALAT MEDIS


PERALATAN MEDIS

NO NAMA ALAT RUANGAN PONEK


1 Inkubator transport 1
2 Pulse oxymetri 1
3 Ginekologi bed 2
4 Timbangan bayi 2
5 Suction 1
6 Termometer 1
7 Ambu bag 1
8 Pen light 1
9 Timbangan dewasa 1
10 Kursi roda 1
11 USG 1
12 Bengkok 3
13 Gunting verban 2
14 Troly 1
15 Regulator O2 15 liter 2
16 Standar infuse 4
17 Tensi meter 1
18 Stetoskop 1
19 Troli emergency 1
ALAT INSTRUMEN

NONAMA INSTRUMEN JUMLAH


1 Heating set 1
2 Pinset anatomis 2
3 Gunting 2
4 Speculum sim 3
5 Korentang 1
6 Pinset cirugi 2
7 Klem anatomis 2

8 Klem cirugi 2
9 Gunting jaringan 1
10 Klem bengkok 1
11 Inspekulo set 3
12 Partus set 3
13 Speculum cocor bebek 2
14 Penster 2
15 Goodle 5
16 Kom kecil 1
17 Gunting verban 2
18 Tromol besar 1
19 Tromol kecil 1

PERALATAN NON MEDIS

ALAT RUMAH TANGGA


NO NAMA BARANG JUMLAH
TERSEDIA
1 Lemari obat 1
2 Kursi 2
3 Tong sampah injak 2
4 Lemari tenun 1
5 Lemari dokumen 1
ALAT TENUN
NO NAMA BARANG JUMLAH
TERSEDIA
1 Laken 2
2 Penutup incubator 1
3 Sandal 1
4 Sarung bantal 2
5 Perlak 2
BAB III KEGIATAN TIM PONEK

A. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2022


Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1. Melakukan rapat
PONEK

2. Melaksanakan standar
pelayanan ANC
sesuai SOP

3. Melaksanakan asuhan
persalinan
normal sesuai
SOP

4. Melaksanakan penyuluhan
IMD dan
ASI
Eksklusif dan 10 langka
menyusui

5. Mengajukan usulan
pelatihan , sarana
dan prasarana

6. MONEV
pengajuan usulan, dan
pelaksanaan pelayanan
7 Melaksanakan
Audit Maternal
Perinatal

8 Melaksanakan monitoring
dan
evaluasi serta
pembinaan rujukan
bagi
FKTP
BAB IV
EVALUASI KINERJA MUTU PELAYANAN PONEK DAN ANALISIS
KEGIATAN

A. UNIT PONEK
Unit PONEK adalah salah satu unit yang terletak di lantai 1 Gedung
IGD RSUD Sungai Lilin. Unit PONEK berfungsi menerima pasien PONEK dari jejaring
internal maupun ekternal Rumah Sakit. Untuk tim ponek RSUD Sungai Lilin yaitu :

Penanggung jawab : dr. Tri Sinarum, MMRS


Ketua : dr. H. Fahmi Kurniawan, SpOG
Sekretaris : Nopiyanti Am.Keb
Tim :
A. SUB Tim Marenal : dr. H.Fahmi Kurniawan, Sp.OG
1. Nori Kristianti S.Tr.Keb
3. Sri Purwaningsih. Am.Keb
4. Luluk Suprihatin, Am.Keb
5. Anita Prima, Am.Keb

B. SUB Tim IGD : dr. Krista


1. Marsidah, SST
2. Mimi, Am.Keb
3. Rina Rahmawati S.Tr.Keb
4. Ariyantu, Am.Keb
5. Nur Hasanah, Am.Keb
6. Fenty Yuliabty, Am.Keb

C. SUB Tim PERINATAL : dr.Hj.Oktaviliani Sari,SpA.M.Kes


1. Purwanti Am.Keb
2. Mega Mahardika Am.Kep
3. Refi Reno, Am.Kep
4. Nurlela Am.Kep
5. Tursina Am.Kep

D. Anastesi : dr. I Fernandy T, Sp.An


1. Arif Budiono S.Kep
2. Rut Rindang Kasih, Am.Keb
3. Ratih Halendea, AMd
4. Antika, Am.KeP
B. DATA KINERJA PELAYANAN PONEK
1. PELAYANAN KEBIDANAN
a) Angka Kunjungan PONEK Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin periode
Januari hingga Juli 2022

Bulan Jumlah rawat inap Jumlah rawat jalan


Januari 76 3
Februari 77 6
Maret 68 10
April 70 3
Mei 82 3
Juni 63 3
jumlah 436 28

Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah pasien yang datang ke ponek
adalah kasus yang memang memerlukan penanganan rawat inap. Baik yang
datang sendiri maupun dengan rujukan oleh tenaga kesehatan. Adapun pasien
Ponek yang rawat jalan adalah pasien inpartu yang belum memasuki fase aktif.

b) Jumlah kunjungan Rawat Inap kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah


Sungai Lilin periode Januari hingga Juli 2022

Bulan Jumlah
Januari 77
Februari 77
Maret 60
April 72
Mei 74
Juni 65
jumlah 425

Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah pasien januari - juni 2022
tidak memiliki kenaikan ataupun penurunan kunjungan yang siknifikan.
c) Rujukan Ke Luar Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin periode Januari
hingga Juli 2022

Bulan Ruang VK Ruang Ponek


Januari 3 5
Februari 0 4
Maret 0 1
April 0 2
Mei 0 2
Juni 1 2
jumlah

Analisa :
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rujukan dari ruang PONEK
lebih tinggi dibandingkan dari ruang perawatan kebidanan, ini karena skrining
kegawat daruratan sudah dilakukan dari ruang PONEK.
Dari ruang PONEK 8 kasus ibu hamil dengan anemia berat, dirujuk karena
persediaan darah yang kosong di RSUD Sungai Lilin. 2 kasus dengan eklamisa
yang memerlukan tatalaksana lanjutan. 1 kasus KET dan 1 kasus molahidatidosa
dengan susp. Covid 19 dan 4 kasus dengan PPI dirujuk dengan indikasi bayi
kemungkinan memerlukan ruang NICU.
Berdasarkan data diatas juga didapatkan bahwa rujukan ke luar Rumah
Sakit Umum Daerah Sungai Lilin dari ruang kebidanan pada bulan Januari sampai
April sudah 0 kasus, namun pada bulan Mei dan Juni terdapat angka rujukan
dikarenakan terdapat temuan kasus Eklamsi yang memerlukan ruang tatalaksana
lanjutan dan anemia berat dengan keganasan yang memerlukan penanganan
lanjutan di RS lain.

d) Rujukan ke dalam RSUD Sungai Lilin dari FKTP sekitar Rumah Sakit
Umum Daerah Sungai Lilin periode Januari hingga Juli 2022

Bulan Jumlah
Januari 4
Februari 14
Maret 6
April 10
Mei 16
Juni 3
jumlah 53

Analisa :
Berdasarkan data diatas didapat bahwa rujukan ke RSUD Sungai Lilin dari
FKTP sekitar wilaya kerja RSUD Sungai Lilin bahwa kasus tersering adalah
persalinan dengan PEB 15 kasus. Kpsw 13 kasus.kausu abortus 8 kasus. PPI 7
kasus. Kala 2 lama berjumlah 6 kasus.
e) Persalinan normal dan section caesarea (SC) di Rumah Sakit Umum Daerah
Sungai Lilin periode Januari hingga Juli 2022

Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Sectio 17 26 9 13 15 6 24
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42 41
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48 65

Analisa :
Pada data diatas didapat Indikasi operasi tertinggi pada Sectio caesarea
adalah kasus bekas SC dengan penyulit, yaitu 22 kasus. Kemudaian indikasi SC
tertinggi ke dua adalah PEB dengan penyulit, 19 kasus. Indikasi tertinggi ke tiga
adalah KPSW dengan penyulit, 17 kasus. Kemudian ke empat indikasi SC
dilakukan pada kasus gawat janin yaitu 9 kasus.
Kasus lain yang dilakukan tindakan SC adalah kala II lama, inpending
eklamsia, eklamsi, plasenta previa, dan malposisi.

2. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi

Waktu Tunggu Operasi SC Emergency ≤ 30


120% menit
100% 94% 100%
80% 85%
60%
40%
20%
0%
JAN FEB MAR

PENCAPAIAN TARGET

Dari data di atas didapatkan persentase capaian waktu tanggap operasi SC


emergency ≤30 menit pada bulan Januari sebesar 94%, Februari sebesar 85% dan Maret
sebesar 100% sehingga sudah mencapai target ≥80%, selanjutnya akan terus dilakukan
pemantauan.
3. Angka kematian ibu dan Bayi

Bulan AKI AKB


Januari 1 2
Februari 0 1
Maret 0 3
April 1 2
Mei 0 0
Juni 0 1
Jumlah 2 9
Analisa :
Dari data diatas didapat jumlah kematian ibu bulan januari sampai juli 2022
adalah 2 ibu. Penyebab kematian pada kasus pertama adalah kecurigaan adanya emboli
air ketuban dan penyebab kematian pada kasus kedua bulan April adalah gagal nafas
karena serangan asma berat.
Dari data diatas didapat jumlah kematian bayi bulan januari sampai juli 2022
adalah 9 bayi. Penyebab tertinggi kematian bayi adalah IUFD, yaitu 7 kasus. 1 kasus
disebabkan kelainan organ Anenchephali dan 1 kasus bayi prematur dengan berat
1000gram.

4. Kejadian tidak dilakukanya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
- pada persalinan normal

Bulan Jumlah persalinan Jumlah tidak IMD


Januari 33 4
Februari 34 7
Maret 29 12
April 38 10
Mei 39 3
Juni 42 7
jumlah 215
Analisa :
pada tabel diatas dapat dilihat angka kejadian tidak dilakukan IMD
pada bayi dari ibu partus normal pada bulan januari dan februari cukup rendah,
namun pada bulan Maret dan April kembali meningkat. Setelah dilakukan sosialisasi
oleh tim PONEK tentang IMD maka angka kejadian tidak dilakukanya IMD
kembali menurun.
- pada Sactio Caesarea (SC)

Bulan Jumlah persalinan Jumlah tidak IMD


Januari 17 17
Februari 26 26
Maret 9 9
April 13 13
Mei 15 2
Juni 6 1
jumlah 86

Analisa :
Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari sampai bulan April
2022 belum terlaksananya IMD pada ibu dan bayi SC. Namun setelah
disosialisasikan IMD pada ibu SC dapat dilihat angka kejadian tidak dilakukanya
IMD diruang operasi menurun. Adapun kasus yang tidak dilakukan IMD adalah
pada bayi yang lahir tidak memenuhi syarat IMD.

5. Cakupan imunisasi bayi baru lahir di RSUD Sungai Lilin

Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Sectio 17 26 9 13 15 6 24
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42 41
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48 65
Imunisasi hb o 45 50 29 42 52 45 60
Polio 1 45 50 29 42 0 35 60
Analisa :
Jika dilihat pada tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi
pada bayi baru lahir tidak 100% hal ini dikarenakan imunisasi yang kadang
tidak tersedia beberapa waktu.

6. Jumlah bayi sehat dan bayi sakit

Pelayanan Bulan
Kebidanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sectio 17 26 9 13 15 6
Caesarea (SC
Persalinan 33 34 29 38 39 42
Normal
Jumlah 50 60 38 51 54 48
Bayi sehat 41 46 25 36 49 41
Bayi sakit 7 13 10 13 5 7
Analisa :
Dari data diatas didapat bahwa jumlah bayi sakit yang dirawat
dengan BBLR dan sepsis adalah yang tertinggi, yaitu masing-masing 12
kasus. Bayi yang dirawat karena susp. Covid ada 5 bayi. Asfiksia 4 kasus.
RDS, HMD, TTN berjumlah 3 kasus. BBLSR dan Tersangka Infeksi 2 kasus.
Atresia ani dan neonatal 1 kasus.
BAB V
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. MASALAH
a. Belum cukupnya Tenaga ponek sesuai standar baik dari segi jumlah maupun
kompetensinya
b. Sarana dan prasarana yang belum sesuai dengan standar PONEK
c. Masih tingginya angka kematian neonatus terutama IUFD
d. Pencatatan dan Pelaporan yang belum optimal
e. Penanganan neonatus di IGD belum sesuai standar PONEK

B. PEMECAHAN MASALAH
f. Melengkapi kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manuasia.
g. Melengkapi sarana dan prasarana sesuai standar PONEK

h. Peningkatan edukasi tentang ANC pada ibu hamil secara rutin


i. Membina Wilayah rujukan
j. Pelatihan ponek bagi dokter, perawat dan bidan.
k. Melengkapi sarana dan prasarana area stabilisasi neonatus di PONEK dan
meningkatkan kemampuan petugas PONEK.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelayanan PONEK sebagai suatu kegiatan yang integratif di rumah sakit perlu terus
ditingkatkan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Resiko kematian ibu maternal dan bayinya khususnya pada masa neonatal masih sangat
tinggi sehingga peningkatan kualitas dari pelayanan obstetric sangat penting. Perawatan
neonatal tidak dapat dipisahkan dengan masa kehamilan seorang ibu. Angka kematian
neonatal masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian
neonatal, antara lain penyakit dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.

B. SARAN

a. Pihak manajemen rumah sakit agar sering melakukan evaluasi & supervise Agar
tercipta peningkatan kualitas mutu layanan
b. Perlu di adakannya pelatihan ulang sebagai penyegaran bagi dokter umum/ IGD dan
perawat/bidan mengenai resusitasi bayi baru lahir, untuk lebih meminimalisir kasus
asfiksia intra partum.
c. Penambahan jumlah tenaga perawat dan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia, agar pelayanan berjalan optimal.
d. Mencukupi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
e. Kerjasama lintas sektoral perlu ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai