Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkan penulis
Sembiring Delitua.
3. Herri Novita, S.Kep, Ns. Selaku Ketua Program Pendidikan Profesi Ners
5. dr. Alpindo Sembiring selaku Direktur RSU Sembiring Delitua yang telah
penulis untuk berdinas dan bersedia menjadi bahan pengamatan penulis dalam
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
Penulis
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING
VISI
MISI
Dalam mencapai visi di atas, RSU Sembiring menjalankan misi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat primer dan sekunder bersifat
spesialistik dan subspesialistik dalam bentuk tindakan preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
b. Menyediakan fasilitas pelayanan rawat jalan, rawat inap, penunjang medis
bagi masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
c. Mengembangkan kemampuan professional kesehatan dengan didukung
manajemen perumah sakitan yang handal, berdasarkan atas etika profesi,
etika pelayanan, serta keselarasan lingkungan.
d. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang pelayanan kesehatan
dengan senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi
kedokteran dan kesehatan.
e. Menciptakan suasana kerja yang ditandai oleh rasa kekeluargaan dan terus
berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi setian karyawan RSU Sembiring.
KEBIJAKAN
Untuk mewujudkan visi dan misinya, RSU Sembiring Deli Tua merumuskan
kebijakan:
a. Semakin melengkapi dan menyempurnakan fasilitas perawatan dan
penunjang kesehatan di RSU Sembiring
b. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, baik tenaga medis,
paramedis, maupun tenaga kesehatan lainnya di RSU Sembiring.
c. Meningkatkan dan menyederhanakan proses administrasi dan ketata usahaan
di RSU Sembiring.
d. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan institusi-institusi lain yang
dapat mendukung kinerja RSU Sembiring.
MOTTO
SISTEM PEREKRUTAN
PENGEMBANGAN KARIER
ANALISA SITUASIONAL
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM
SEMBIRING
KEPALA RUANGAN
IRAWATI AMK
PERAWAT PELAKSANAN
Jumlah staf yang bertugas di IGD adalah 9 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dan 8 orang perawat pelaksana.
No. Jabatan Pendidikan Jumlah
1 Kepala Ruangan D3 keperawatan 1
S1 keperawatan 4
D3 Kebidanan 1
3. Mahasiswa Akper 3 2 2
4. Mahasiswa Akbid 6 4 4
Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata jumlah pasien/ hari sebanyak 20 orang,
dengan jam efektif perawatan 6 jam.€
6 jam
Kepala Ruangan
Yunita Sari AMKeb
Perawat Pelaksana
1. Basilia Amajihono
2. Sri Sumiarni Capah, AMKeb
3. Eka Winda Gurning, AMKeb
4. Prista Adrina, AMKeb
5. Putri Damayanti, AMKeb
6. Haida Agustina, AMKeb
7. Tanti Novita, AMKeb
8.PENGKAJIAN
Elfrida, AMKebRUANGAN VK
9. Reni, AMKeb
Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian kelompok manajemen pada tanggal 6 – 25
mei 2013 di ruangan VK dilakukan analisa situasi ruangan melalui metode :
1. Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, perawat pelaksana di
ruangan
2. Observasi dilakukan mahasiswa Program Profesi Ners kelompok
manajemen yang bertugas pada shift pagi dan sore, meliputi observasi
situasi dan kondisi ruangan, system kerja dan komunikasi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan.
1. Man
a. Staffing
1) Tenaga Perawat di Ruangan VK
Jumlah staf yang bertugas di ruangan VK adalah 10 orang yang terdiri
dari 1 orang kepala ruangan, dan 9 orang perawat pelaksana.
b. Directing
1) Kepemimpinan
c) Controlling
2. Metode
a. Planning
1) Metode Penugasan
Perawat Pelaksana
Berdasarkan hasil pengkajian melalui wawancara dengan Karu, sistem
pendelegasian tugas keperawatan di ruang VK dilaksanakan sesuai metode
penugasan tim, dimana pendelegasian dilakukan dari Karu kemudian
mendelegasikan kepada Perawat Pelaksana yang dianggap lebih
berpengalaman dan senior di dalam timnya, apabila Kepala ruangan
berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, pelimpahan tugas diberikan
kepada penanggung jawab pada tiap shift masing-masing. Jika terdapat
konflik dalam ruangan, Kepala Ruangan beserta staf-stafnya
mendiskusikan masalah tersebut melalui pertemuan saat pergantian shift
dan segera diselesaikan.
a) Staffing
Jam kerja perawat per bulan adalah 30 - (6 hari libur) : 24 hari, (9 hari dinas
sore) x 6 jam : 54 jam, ( 9 hari dinas pagi ) x 6 jam : 52 jam dan (6 hari
dinas malam) x 12 jam : 72 jam jadi jam kerja per bulan adalah 180 jam
dimana dalam satu hari untuk dinas sore dan dinas pagi 6 jam dan untuk
dinas malam yaitu 12 jam.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, Jika ada pasien Operan di
Ruangan VK dilakukan dengan cara bed to bed untuk melihat keadaan
pasien. Operan tersebut diikuti oleh Karu dan Perawat Pelaksana. Operan
tersebut terbagi menjadi tiga shift, yaitu operan dinas pagi ke dinas sore,
dinas sore ke dinas malam, dan dinas malam ke dinas pagi. Pada dinas pagi,
karu bertanggung jawab terhadap berlangsungnya operan dan tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana, sedangkan untuk dinas
sore dan dinas malam, ditunjuk salah satu penanggung jawab untuk
menggantikan tugas karu.
b) Directing
1) Gaya kepemimpinan
Konflik yang umum terjadi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih
anggota organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka
harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja.
Masalah yang sering timbul adalah masalah personal, keterbatasan
sumber daya, pola interaksi dengan pihak lain. Untuk menyelesaikan
konflik tersebut Karu biasanya memanggil orang yang bersangkutan
dalam konflik dan menyelesaikannya secara bermusyawarah.
c) Controling
1) Supervisi Kepala Ruangan
a. Planning
1) Keadaan Ruangan VK
c) Directing
d) Staffing
e) Controlling
Perawat Pelaksana :
Gelora Ginting,AMK
Friska Lamseria,AMK
Fadila,AMK
Jelita Siburian,AMK
Kaidir,S.Kep,Ns
Sabarina Tarigan,AMK
Sintia Takwana,S.Kep,Ns
Jumlah Tenaga di Ruang ICU RSU Sembiring Delitua
Tenaga Keperawatan
No Kualifikasi Pagi Sore Malam
Tingkat
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
0,36 x 8= 2,88 0,30 x 8 = 2,4 0,20 x 8 = 1,6
Total Care
Jumlah 2,88 2,4 1,6
(3) (2) (2)
SEMBIRING
KEPALA INSTALASI
KASIS RADIOLOGI
PENATA RONTGEN
Jumlah staf yang bertugas di radiologi adalah 5 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala instalasi, 1 orang kasis instalasi dan 3 orang penata rontgen.
3. Mahasiswa Akper 2 2 -
KEPALA RUANGAN
PENANGGUNG JAWAB
PERAWAT PELAKSANA :
Juli, AMK
Mei, AMK
Lina, AMK
Yuspita, AMK
Herlina, AMK
Weni, AmKeb
PENGKAJIAN
Jumlah staf yang bertugas di ruangan vip adalah 7 orang yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan dan 6 orang perawat pelaksana.
1. Pegawai/ Perawat 3 2 1
3. Mahasiswa Akper 2 2 2
4. Mahasiswa Akbid 4 4 4
3. DAFTAR PERSEDIAAN ALAT
1 Bak instrument 1
2 Bak injeksi 2
3 Gunting lurus 2
4 Gunting perban 1
5 Guntingt hacting 2
6 Arteri klem 1
7 Pinset anatomis 3
8 Pinset serugis 2
9 Kom tertutup 2
10 Nearbeken besar 1
11 Stetoskop spirit 2
12 Tensi air raksa 2
13 Nearbeken kecil 1
14 Tensi kompas 1
15 Thermometer 2
16 Korentang 1
17 Tempat korentang 1
18 Tromol care 1
19 Toper 1
20 Pen light 1
21 Popler 1
22 Ambubag dewasa 1
23 Breast pon 2
24 Gilingan obat 1
25 Sterilisator 1
26 Nebul 1
27 Irrigator -
28 Troli GV 1
29 Bes lin emergency 1
30 Timbangan dewasa 1
31 Rostul 1
32 Troli makan 1
33 Troli pakaian 1
34 Oksigen 1
35 Suction 1
36 Bak injeksi 1
37 Tromol kecil 1
38 Stetoskop 1
39 Temperature biasa 2
40 Temperature digital 1
41 Pen light 1
42 Hekter 1
44 Rostul 3
46 Bel ruangan 1
47 Temperature rectal 1
48 Tongue spatel 3
49 Timbangan baby 1
50 Timbangan antropometri 1
1 Spuit 1 cc 11 unit
2 Spuit 3 cc 19 unit
3 Nald 27 4 unit
5 RL 2 fls
6 Dekstro 5 % 2 fls
7 Dekstro 10 % 2 fls
9 Plester 1 unit
1 Meylon
Masker
Aspilet
RL
Dextrose 5 %
Dextrose 10 %
Nacl
4: 1
2:1
BAS
KN.3A
Fimahes
Aqubidest
MgSo4 20%
MgSo4 40%
Ethadryl
Metocloperamide
Dexamethasone
Furosemide
Stesolid
Dap
SA
Epinephrin
Lidocain
Nifedipin
Isonoldtine
Ventoline
Ondasetron
Aminophylin
Asam traneksamat
Dopamine
Selang o2
Penlight
Ambu bag
Troli emergency
Suction
ETT
ETT 4, 5
ETT 5
ETT 6
ETT 6, 5
ETT 7
ETT 7, 5
PENGAWAS INTERNAL
Estina Tarigan
PENATA GIZI
Anggota :
Sari Mutia, AMG
Masta Uli Sidabutar, AMG
Aderia, AMG
Anggota :
Ermawati
Nurlida
Hermawati
Surni
PENGKAJIAN
3. TYPE DIET
Tipe diet yang tersedia di instalasi gizi RSU. SEMBIRING ada 4 jenis :
1. MB : Makanan Biasa
2. M2 : Bubur
3. M3 : Bubur Saring
4. Sonde : Makanan via NGT
Diet Khusus :
1. Diet jantung
2. Diet ginjal
3. Diet hati
4. Diet rendah garam
Pengolahan sayur :
Buncis, kacang panjang, terong, dan jenis sayuran lain dari golongan
sayuran berbiji diolah dengan dicuci dahulu baru dipotong. Sedangkan sayuran
seperti sawi, kol dan sayuran berdaun lainnya, diolah dengan cara dipotong
terlebih dahulu, baru kemudian dicuci.
Pengolahan ikan :
Ikan dipesan 1 kali dalam 3 hari, lalu disimpan di kulkas. Sebelum
dimasak ikan disisik dan dibersihkan terlebih dahulu
Pengolahan beras/nasi:
Konsumsi perhari rata-rata 3 karung (90 Kg) / hari. Dan sebelum dimasak,
dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir.
Pengolahan Buah :
Rata-rata buah yang terdistribusi perhari mencapai 35 Kg. Terdiri dari
buah seperti semangka, pisang, papaya, jeruk.
ANALISA SITUASIONAL
DI RUANGAN OK RSU. SEMBIRING
Ka. Ruangan :
PENGKAJIAN
OK RSUS terdiri dari tiga kamar bedah, 1 ruang penerimaan pasien, dan 1
ruangan penjemputan pasien, ruang ganti pakaian petugas dan istirahat petugas
serta memiliki ners stational
ANALISA SITUASIONAL
DI INSTALASI KEAMANAN RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING
KEPALA SATPAM
Arianta Tarigan
KOMANDAN REGU
Anggota : 15 Orang
Pagi : 5 Orang
Sore : 5 Orang
Malam : 5
PENGKAJIAN
2. SISTEM PENGAMANAN
Kepala Ruangan
Perawat Pelaksana
1. Nila Wati, AMK
2. Tengku Syahrani Havira, AMK
3. Wiwit, AM.Keb
4. Helen, AM.Keb
5. Sariyanti Sipayung AM.Keb
ANALISA SITUASIONAL
Ruang Lantai II BL
1.1. Man
a. Staffing
1) Tenaga Perawat di Ruangan Lantai II BB
Jumlah staf yang bertugas di ruangan Lantai II BB adalah 6 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala ruangan, 5 orang perawat pelaksana.
Tingkat
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
Minimal Care 0,17 x 6 = 1,02 0,14 x 6 = 0,84 0,10 x 6 = 0,6
Partial Care 0,27 x 4 = 1,08 0,15 x 4 = 0,6 0,07 x 4 = 0,28
Total Care 0,36 x 0 = 0 0,30 x 0 = 0 0,20 x 0 = 0
Jumlah 2,1 1,44 0,88
(2) (1) (1)
Tabel 2. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien
Berdasarkan perhitungan di atas, maka:
Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang +
4 orang perawat
Faktor libur dan cuti = 25% x 4 = 1 1 perawat
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan ketergantungan pasien
adalah:
P + S + M + L + 1 Karu = 4 + 1+ 1 = 6 perawat
24 pasien\
Jumlah total jam keperawatan pasien per hari:
wkt tindakan keperawatan + jml pasien per hari + penkes
jml pasien per hari
= 24 + 10 + 0,25
10
= 3,42 jam/pasien/hari
A x B x 365
365 – C x jam kerja per hari
= 3,42 x 10 x 365
365 – (48 + 7) x 8
= 12483
2480
= 5,033
= 5
Untuk cadangan 20% = 20% x 5 = 1
Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan secara keseluruhan berdasarkan
perhitungan Gillies adalah 6 orang tenaga perawat.
Berdasarkan perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Douglas dapat
disimpulkan bahwa perawat yang dibutuhkan di ruangan Lantai II BB
sebanyak 5 orang, sedangkan jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
rumus Gillies dibutuhkan tenaga perawat sebanyak 6 orang. Jumlah tenaga
perawat di ruangan lantai II BB adalah 6 orang tenaga perawat. Maka, jika
dibandingkan kebutuhan perawat berdasarkan hasil perhitungan Douglas dan
Gillies didapati jumlah perawat yang ada di ruangan Lantai II BB telah
tercukupi.
Pasien penyakit
1 5 3,5 17,5
dalam
2 Pasien bedah 1 4 4
3 Pasien gawat 0 10 0
5 Pasien kebidanan 0 2, 5 0
Jumlah 8 30, 5
( 52+12+286
15=79 hari
) x 4=1,1 orang
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas nonkeperawatan (non-
nursing jobs), seperti: membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat- alat makan pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari jam
pelayanan keperawatan.
(jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
5, 1+ 1,3= 6, 4 = 6 orang.
3 Asuhan keperawatan 2 3, 5 7
agak berat
4 Asuhan keperawatan 0 4, 5 0
maksimal
Jumlah 8 21
( 52+12+286
15=79 hari
) x 3=1 orang
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas nonkeperawatan (non-
nursing jobs), seperti: membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat- alat makan pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari jam
pelayanan keperawatan.
(jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
( 3 + 1 ) x 25% = 1
4 + 1 = 5 orang.
Keterangan :
BOR (Bed Occupation Rate) : Jumlah rata-rata tempat tidur terisi
LOS : Lama tinggal rata-rata pasien
TOI (Turn Over Interval) : Selang waktu tempat tidur terisi kembali
BOR Minggu I
Periode Sepekan ( Minggu I ) Jumlah
Keterangan
Hari Tanggal Pasien
Senin 06 Mei 2013 9
Selasa 07 Mei 2013 12 BOR = 80%
Rabu 08 Mei 2013 10 LOS = 3,7
Kamis 09 Mei 2013 8 TOI = 0,9
Jumat 10 Mei 2013 9 BTO = 1,1
Jumlah 48
BOR Minggu II
Kapasitas Bed A 12
Pasien Masuk B 8
Pasien Keluar D 9
Hari Periode E 5
1. MAN
Strenght Weakness
Opportunity Threatened
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
Ruangan II BB memiliki Kurang optimalnya kualitas Selain pegawai, terdapat Adanya tuntutan yang
tenaga perawat yang terdiri pelayanan keperawatan di II mahasiswa AKPER, tinggi dari masyarakat
dari 1 orang S1 keperawatan, BB dilihat dari pasien merasa AKBID dan Profesi Ners tentang mutu pelayanan
2 orang D3 Keperawatan, 3 kurang puas terhadap di ruang II BB yang keperawatan yang
orang D3 kebidanan. pelayanan keperawatan di membantu pegawai professional
ruang II BB. dalam memberikan
Perbandingan kebutuhan asuhan keperawatan. 1. Persaingan yang ketat
jumlah perawat dan jumlah dengan rumah sakit lain
rata-rata pasien berdasarkan Sudah terakreditasi dalam pemberian asuhan
rumus douglas, gillies dan pelayanan tahun 2012 keperawatan
DepKes bernilai seimbang. (akreditasi B). 2. Era globalisasi yang
menuntut adanya
Dari 6 orang tenaga perawat di pelayanan keperawatan
II BB tidak terdapat yang yang berkualitas dan
berstatus PNS. bermutu
3. RSU SEMBIRING
Kepala ruangan merupakan merupakan rumah sakit
perawat professional dengan pendidikan sehingga
jenjang pendidikan S1 terdapat stigma
masyarakat bahwa
keperawatan. mereka hanya menjadi
sasaran percobaan bagi
Kepala ruangan selalu mahasiswa praktik di
mengikutsertakan perawat RSU SEMBIRING.
pelaksana dalam menyusun
rencana kegiatan asuhan
keperawatan di ruangan.
Weakness
Strenght Opportunity Threatened
(Kekuatan) (Kesempatan) (Ancaman)
(Kelemahan)
Rumah sakit memiliki visi, misi, Dokumentasi Askep belum Berdasarkan SK: Adanya tuntutan akan
motto, tujuan dan falsafah maksimal KARS-SERT/402/II pelayanan keperawatan
ruangan sesuai dengan kebijakan /2012. 16 februari yang lebih baik
RSU SEMBIRING. Pendidikan kesehatan yang 2012 tentang
diberikan kepada pasien tidak pemberian status
Ruang II BB memiliki struktur terdokumentasi, tidak terstruktur akreditasi B RSU
organisasi yang jelas. dan belum maksimal SEMBIRING.
. dilaksanakan
Metode asuhan keperawatan Adanya penetapan
yang diterapkan adalah metode Tidak terdapat penanggung jam berkunjung
kasus jawab dalam setiap shift di bagi keluarga pasien
ruang II BB yaitu pukul 12.00-
Memiliki uraian tugas yang jelas 13.00 WIB dan
untuk karu, dan perawat Belum ada sandart batas waktu pukul 17-19.00
pelaksana. pemakaian alat infasive (infuse, WIB. Tetapi belum
kateter, NGT) terlaksana.
Karu memiliki gaya
kepemimpinan yang demokratis Aplusan obat menggunakan 1
yang didapatkan dari hasil flesh aquades 1000 cc (bukan
wawancara aquabides), untuk seluruh
pasien.
Operan perawat di Ruang II BB
dilakukan secara bed to bed
dengan menanyakan keluhan dan Penggunaan spuit yang
keadaan pasien pada hari berulang, meningkatkan resiko
tersebut. infeksi.
KEPALA RUANGAN
Nila Octavia
PENANGGUNG JAWAB
Ratna Wulansari
PERAWAT PELAKSANA :
Evi Elvira
Hesti Andita
Sri Herdiana
Evi Wiranata
PENGKAJIAN
Jumlah staf yang bertugas di ruangan II obgyn adalah 6 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dan 5 orang perawat pelaksana.
1. Pegawai/ Perawat 2 2 1
3. Mahasiswa Akper 2 2 2
4. Mahasiswa Akbid 4 4 4
1 Bak instrument 1
2 Bak injeksi 2
3 Gunting lurus 2
4 Gunting perban 1
5 Guntingt hacting 2
6 Arteri klem 1
7 Pinset anatomis 3
8 Pinset serugis 2
9 Kom tertutup 2
10 Nearbeken besar 1
11 Stetoskop spirit 2
12 Tensi air raksa 2
13 Nearbeken kecil 1
14 Tensi kompas 1
15 Thermometer 2
16 Korentang 1
17 Tempat korentang 1
18 Tromol care 1
19 Toper 1
20 Pen light 1
21 Popler 1
22 Ambubag dewasa 1
23 Breast pon 2
24 Gilingan obat 1
25 Sterilisator 1
26 Nebul 1
27 Irrigator -
28 Troli GV 1
29 Bes lin emergency 1
30 Timbangan dewasa 1
31 Rostul 1
32 Troli makan 1
33 Troli pakaian 1
34 Oksigen 1
35 Suction 1
36 Bak injeksi 1
37 Tromol kecil 1
38 Stetoskop 1
39 Temperature biasa 2
40 Temperature digital 1
41 Pen light 1
42 Hekter 1
44 Rostul 3
46 Bel ruangan 1
47 Temperature rectal 1
48 Tongue spatel 3
49 Timbangan baby 1
50 Timbangan antropometri 1
52 Selimut tebal 1
1 Spuit 1 cc 11 unit
2 Spuit 3 cc 19 unit
3 Nald 27 4 unit
5 RL 2 fls
6 Dekstro 5 % 2 fls
7 Dekstro 10 % 2 fls
9 Plester 1 unit
1. MAN
a) Staff
1. Tenaga Perawat di Ruang Lantai II OBGYN RSU Sembiring Delitua
Jumlah staf yang bertugas di ruangan II obgyn adalah 6 orang yang terdiri dari
1 orang kepala ruangan dan 5 orang perawat pelaksana.
2. Sistem Perekrutan
Sistem perekrutan pegawai RSU Sembiring berdasarkan kebutuhan.
Pelamar harus membuat surat lamaran kemudian dilakukan tes keterampilan.
Setelah lulus tes maka dilakukan wawancara oleh pihak manajemen. Setelah
itu keputusan akhir terdapat pada direktur dan yayasan. Kepada alumni STIKes
Deli Husada Delitua yang melamar akan dilakukan konfirmasi kembali ke
pendidikan untuk melihat latar belakang pelamar selama menjalani pendidikan.
Sebagian besar calon pegawai juga merupakan rekomendasi dari pendidikan.
Pelamar yang telah dinyatakan lulus tes akan menjalani training selama 3
bulan, setelah itu ditetapkan menjadi pegawai tetap RSU Sembiring.
Tingkat
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
Minimal Care - - -
0,27 x 2 = 0,54 0,15 x 2 = 0,30 0,07 x 2 = 0,14
Partial Care
- - -
Total Care
Jumlah 0,54 0,30 0,14
(1) (1) (1)
1. Sumber Daya Manusia Kepala ruangan merupakan Perawat mempunyai Ada tuntutan tinggi dari
(M1-Man) perawat vokasional ( D-III kemauan untuk melanjutkan masyarakat untuk pelayanan
Memiliki visi, misi dan keperawatan) pendidikan ke jenjang yang yang lebih profesional.
motto Struktur organisasi yang lebih tinggi Makin tingginya kesadaran
Jumlah tenaga tertera tidak sesuai dengan Perawat diberi izin oleh masyarakat akan pentingnya
keperawatan yang ada dilapangan direktur rumah sakit untuk kesehatan
mencukupi berdasarkan Tugas asuhan keperawatan melanjutkan jenjang Rumah sakit lain yang
perhitungan douglas yang seharusnya dilakukan pendidikan dengan syarat mempunyai SDM yang
dan adanya bantuan oleh perawat dialihkan tidak menggangu jadwal lebih baik dan berkualitas
tenaga dari mahasiswa menjadi tugas dan tanggung berdinas dirumah sakit Era globalisasi yang
yang berdinas. jawab mahasiswa Perawat diberi kesempatan menuntut adanya pelayanan
Rekuitmen perawat Rumah sakit tidak ada cuti tahunan dan libur dalam keperawatan berkualitas dan
melalui ujian memberikan kebijakan seminggu bermutu
penerimaan pegawai. untuk memberi beasiswa Adanya pertanggung
Orientasi pegawai baru dan pelatihan bagi perawat jawaban legalitas bagi
selama 3 bulan. ruangan. Perawat di ruangan pasien
nicu seluruhnya belum Rendahnya kesejahteraan
mendapatkan pelatihan perawat
khususnya di ruangan nicu Anggapan masyarakat
Metode penugasan tidak bahwa rumah sakit umum
jelas sembiring merupakan
rumah sakit pendidikan
yang menjadikan pasien
sebagai lahan praktek.
Menerima pasien dengan segera diganti atau dapat menarik pasien yang masyarakat untuk pelayanan
semua jenis bentuk diperbaiki berekonomi menengah keatas yang lebih profesional.
pembayaran Peralatan seperti tensi Penyediaan ruangan dapat Makin tingginya kesadaran
Sarana dan prasarana (spigmomanometer ) dan dilakukan dengan sistem masyarakat akan pentingnya
klien sudah hampir tersedia lengkap. Memiliki mahasiswa untuk Rumah sakit blain yang
maksimal Tidak adanya memaksimalkan pelayanan mempunyai SDM yang lebih
Terdapat media penggolongan tempat Pelayanan yang baik baik dan berkualitas
b. Timbang terima
Operan dilakukan tiga kali Masalah keperawatan Adanya mahasiswa profesi Adanya tuntutan dari
sehari oleh perawat dari bed berfokus pada diagnose Ners yang praktik masyarakat untuk
ke bed pada pasien dan medis diruangan mendapatkan pelayanan
KARU menjalin Data hanya ditulis di Adanya kerja sama yang keperawatan yang
komunikasi yang baik secarik kertas sehingga baik antara mahasiswa profesional
dengan pasien. kadang hilang saat akan PSIK, profesi dan perawat Meningkatkan kesadaran
Diikuti oleh semua perawat dilaporkan ruangan masyarakat tentang
yang telah dan akan Waktunya terlalu singkat Sarana dann prasana tanggung jawab dan
berdinas. dan kata-kata yang penunjang cukup tersedia tanggung gugat perawat
disampaikan hanya kata- sebagai pemberi asuhan
kata yang paling penting keperawatan
saja.
Adanya pelatihan dan Adanya tuntutan yang
c. Ronde keperawatan Jumlah perawat yang diskusi tentang masalah lebih tinggi dari pasien
Adanya kasus yang tidak seimbang dengan yang terjadi di ruang dan keluarga untuk
memerlukan perhatian jumlah perawat lantai III BB mendapatkan pelayanan
khusus oleh perawat Adanya kesempatan dari yang lebih professional
ruangan dan kepala Ronde keperawatan kepala ruangan untuk
ruangan adalah kegiatan yang mengadakan ronde
belum dapat dilaksanakan keperawatan
secara optimal diruang
lantai II obgyin
Daftar Alat Non Kesehatan di Ruang Bayi Sehat Sakit RSU. Sembiring
Perhitungan BOR
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, didapatkan gambaran kapasitas tempat
tidur di ruang bayi sehat dan sakit RSU Sembiring adalah sebanyak 7 tempat tidur.
c
1. BOR¿ x 100%
( AXE)
c
2. LOS =
D
( AxE)
3. TOI =
D
Ket :
A. : Kapasitas Bed
B. : Pasien Masuk
C. : Hari Rawatan
D. : Pasien Keluar
E. : Hari Periode
F.
BAYI SAKIT
BOR Minggu I
Periode Sepekan ( Minggi I ) Ket
Hari Tanggal Jumlah Pasien 22
BOR = x 100 %=78,57 %
(7 x 4 )
BOR Minggu II
B :4 B :2 B :1
C : 90 C : 108 C : 110
D :2 D :4 D :3
E :4 E :5 E :5
BOR Minggu I
( 40 x 4) 160−90
TOI = −C=
2 2
=
35 hari
BOR Minggu II
Periode Sepekan ( Minggi II ) Ket
Hari Tanggal Jumlah Pasien 108
BOR = x 100 %=54 %
( 40 x 5 )
Menko :
Seni Anantaria Barus, AMK
Epi Katarina Barus, S.kep
Romiandi Harimunte, AMK
Tati Deriyanti, AMKeb
Perawat Pelaksana :
Erika
Rupama
Lia
Wanaisya
PENGKAJIAN
Jumlah staf yang bertugas di ruangan Nicu adalah 5 orang yang terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dan 4 orang perawat pelaksana.
1. 2 1 1
Pegawai/ Perawat
2. - - -
Mahasiswa profesi (Ners)
3. 2 2 2
Mahasiswa Akper
4. 4 4 4
Mahasiswa Akbid
MAN
b) Staff
4. Tenaga Perawat di Ruang NICU RSU Sembiring Delitua
Jumlah staf yang bertugas di ruangan NICU adalah 6 orang yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan dan 5 orang perawat pelaksana.
No. Jabatan Pendidikan Jumlah
1 Kepala Ruangan D3 keperawatan 1
5. Sistem Perekrutan
Sistem perekrutan pegawai RSU Sembiring berdasarkan kebutuhan.
Pelamar harus membuat surat lamaran kemudian dilakukan tes keterampilan.
Setelah lulus tes maka dilakukan wawancara oleh pihak manajemen. Setelah
itu keputusan akhir terdapat pada direktur dan yayasan. Kepada alumni STIKes
Deli Husada Delitua yang melamar akan dilakukan konfirmasi kembali ke
pendidikan untuk melihat latar belakang pelamar selama menjalani pendidikan.
Sebagian besar calon pegawai juga merupakan rekomendasi dari pendidikan.
Pelamar yang telah dinyatakan lulus tes akan menjalani training selama 3
bulan, setelah itu ditetapkan menjadi pegawai tetap RSU Sembiring.
Tingkat
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
Minimal Care
Partial Care
Total Care
0,36 x 2 = 0,72 0,30 x 2 = 0,6 0,20 x 2 = 0,4
Jumlah 0,72 0,6 0,4
(1) (1) (1)
5. Sumber Daya Manusia Kepala Ruangan Perawat mempunyai Ada tuntutan tinggi dari
(M1-Man) meruapakan perawat kemauan untuk melanjutkan masyarakat untuk pelayanan
Memiliki visi, misi dan vokasional ( D- III) pendidikan ke jenjang yang yang lebih profesional.
motto Tidak ada Struktur lebih tinggi Makin tingginya kesadaran
Adanya dokter organisasi yang tertera Perawat diberi izin oleh masyarakat akan pentingnya
penanggung jawab dilapangan direktur rumah sakit untuk kesehatan
ruangan Rumah sakit tidak melanjutkan jenjang Rumah sakit lain yang
Rekuitmen Analis memberikan kebijakan pendidikan dengan syarat mempunyai SDM yang
melalui ujian untuk memberi beasiswa tidak menggangu jadwal lebih baik dan berkualitas
penerimaan pegawai. dan pelatihan bagi perawat berdinas dirumah sakit Era globalisasi yang
Orientasi pegawai baru ruangan. Perawat diberi kesempatan menuntut adanya pelayanan
selama 3 bulan. Kurangnya proteksi diri tiap cuti tahunan dan libur dalam keperawatan berkualitas dan
Metode penugasan jelas pegawai seminggu bermutu
Adanya pertanggung
Analis di ruangan jawaban legalitas bagi
Laboratorium pasien
seluruhnya sudah Rendahnya kesejahteraan
mendapatkan pelatihan
khususnya di ruangan perawat
Laboratorium Anggapan masyarakat
bahwa rumah sakit umum
sembiring merupakan
rumah sakit pendidikan
yang menjadikan pasien
sebagai lahan praktek.
g. Timbang terima
Jumlah perawat yang Adanya kerja sama yang Adanya tuntutan dari
Operan dilakukan tiga kali
tidak seimbang dengan baik antara Analisisi dan masyarakat untuk
sehari oleh Analis dan Adm
jumlah perawat ADM mendapatkan pelayanan
serta KARU
Sarana dann prasana keperawatan yang
Diikuti oleh semua pegawai
penunjang cukup tersedia profesional
yang telah dan akan
Meningkatkan kesadaran
berdinas.
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan
i. Discharge Planning
Perawat Pelaksana :
Rosmini Barus, AMK
Yunita Tarigan, AMK
Lediana Simanjuntak, AMK
Fitriani, AMK
Murniati, AMK
Anggraini, AMKeb
Valentina, AMK
Valentina, AMK
b. MAN
c) Staff
Tenaga Perawat di Ruang Lantai II BL RSU Sembiring Delitua
Jumlah staf yang bertugas di ruangan II BL adalah 9 orang yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan dan 8 orang perawat pelaksana.
No. Jabatan Pendidikan Jumlah
1 Kepala Ruangan D3 keperawatan 1
7.
8. Sistem Perekrutan
Sistem perekrutan pegawai RSU Sembiring berdasarkan kebutuhan.
Pelamar harus membuat surat lamaran kemudian dilakukan tes keterampilan.
Setelah lulus tes maka dilakukan wawancara oleh pihak manajemen. Setelah
itu keputusan akhir terdapat pada direktur dan yayasan. Kepada alumni STIKes
Deli Husada Delitua yang melamar akan dilakukan konfirmasi kembali ke
pendidikan untuk melihat latar belakang pelamar selama menjalani pendidikan.
Sebagian besar calon pegawai juga merupakan rekomendasi dari pendidikan.
Pelamar yang telah dinyatakan lulus tes akan menjalani training selama 3
bulan, setelah itu ditetapkan menjadi pegawai tetap RSU Sembiring.
Tingkat
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
Minimal Care 0,17 x 19 = 3,23 0,14 x 19 = 2,66 0,10 x 19 = 1,9
Partial Care 0,27 x 3 = 0,81 0,15 x 3 = 0,45 0,07 x 3 = 0,21
Total Care 0,36 x 4 = 1,44 0,30 x 4 = 1,2 0,20 x 4 = 0,8
Jumlah 5,48 4,31 2,91
(5) (4) (3)
e) BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur di ruang lantai II BL RSU Sembiring adalah sebanyak 27
tempat tidur. Dengan rincian sebagai berikut :
BOR Minggu I
2. MAN
Strenght Weakness
Opportunity Threatened
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
Ruangan II BL memiliki Kurang optimalnya kualitas Selain pegawai, terdapat Adanya tuntutan yang
tenaga perawat yang terdiri pelayanan keperawatan di II mahasiswa AKPER, tinggi dari masyarakat
dari 7 orang D3 Keperawatan, BL dilihat dari pasien merasa AKBID dan Profesi Ners tentang mutu pelayanan
2 orang D3 kebidanan. Ada 29 kurang puas terhadap di ruang II BL yang keperawatan yang
orang perawat yang sedang pelayanan keperawatan di membantu pegawai professional
izin belajar untuk melanjutkan ruang II BL. dalam memberikan
pendidikannya, terdiri dari 21 asuhan keperawatan. 4. Persaingan yang ketat
orang D3 kebidanan dan 8 Berdasarkan perhitungan dengan rumah sakit lain
orang Profesi Ners. Douglas jumlah tenaga Sudah terakreditasi dalam pemberian asuhan
perawat pelaksana di ruang II pelayanan tahun 2012 keperawatan
Dari 9 orang tenaga perawat di BL masih kekurangan orang (akreditas B). 5. Era globalisasi yang
II BL tidak terdapat yang tenaga perawat. menuntut adanya
berstatus PNS. pelayanan keperawatan
yang berkualitas dan
Kepala ruangan merupakan bermutu
perawat professional dengan 6. RSU SEMBIRING
jenjang pendidikan D3 merupakan rumah sakit
keperawatan. pendidikan sehingga
terdapat stigma
Kepala ruangan selalu masyarakat bahwa
mengikutsertakan perawat mereka hanya menjadi
pelaksana dalam menyusun sasaran percobaan bagi
rencana kegiatan asuhan mahasiswa praktik di
keperawatan di ruangan. RSU SEMBIRING.
Kepala ruangan selalu
mengadakan pertemuan
dengan staf setiap pagi untuk
mengeksplorasi perasaan dan
keluhan-keluhan serta
memberi masukan dan saran
kepada perawat.
Weakness
Strenght Opportunity Threatened
(Kekuatan) (Kesempatan) (Ancaman)
(Kelemahan)
Rumah sakit memiliki visi, Dokumentasi ASKEP belum Berdasarkan SK: Adanya tuntutan akan
misi, motto, tujuan dan maksimal KARS-SERT/402/II pelayanan keperawatan
falsafah ruangan sesuai Belum dapat membuat metode /2012. 16 februari yang lebih baik
dengan kebijakan RSU tim karena jumlah perawat yang 2012 tentang
SEMBIRING. masih kurang pemberian status 7. Persaingan antar rumah
akreditasi B RSU sakit yang semakin ketat
Ruang II BL memiliki Ruangan belum menjalankan SEMBIRING.
struktur organisasi yang jelas NCP (Nurse Care Planning). 8. Prosedur pengurusan
. Adanya penetapan jaminan yang berbelit
Metode asuhan keperawatan Pendidikan kesehatan yang jam berkunjung
yang diterapkan adalah diberikan kepada pasien tidak bagi keluarga pasien
metode kasus terdokumentasi, tidak terstruktur yaitu pukul 12.00-
dan belum maksimal 13.00 WIB dan
Memiliki uraian tugas yang dilaksanakan pukul 17-19.00
jelas untuk karu, dan perawat WIB. Tetapi belum
pelaksana. terlaksana.
Berdasarkan hasil pengecekan
dokumentasi di Ruang II BL,
Karu memiliki gaya
item mengenai resiko jatuh
kepemimpinan yang
merupakan item yang paling
demokratis yang didapatkan
sering dikosongkan oleh
dari hasil wawancara
perawat.
KARU mendelegasikan
wewenang dan tanggung
jawabnya kepada
penanggung jawab
Apabila KARU berhalangan
hadir maka tanggung jawab
diberikan kepada
penanggung jawab.
Berdasarkan wawancara
yang dilakukan tanggal
16/4/2013 sampai 3/5/2013,
KARU mengatakan, KARU
memonitoring
pendokumentasian askep
Ruang II BL
Dalam ruangan II BL
terdapat kebijakan untuk
mencapai kedisiplinan kerja
yang telah disepakati
bersama, yaitu dengan
memberikan SP (surat
peringatan) jika tidak masuk
dinas.
3. MATERIAL
A. PENGKAJIAN
1 Bak injeksi 1
2 Tromol kecil 1
3 stetoskop 1
4 Temperature biasa 2
5 Temperature digital 1
6 Pen light 1
7 Hekter 1
9 Rostul 3
11 Bel ruangan 1
12 Temperature rektal 1
13 Tongue spatel 3
14 Timbangan baby 1
15 Timbangan antropometri 1
1 Spuit 1 cc 11 unit
2 Spuit 3 cc 19 unit
3 Nald 27 4 unit
5 RL 2 fls
6 Dekstro 5 % 2 fls
7 Dekstro 10 % 2 fls
9 Plester 1 unit
Menko
Amelia Sarma AMK
Perawat Pelaksana
Daftar Nama Barang di Poly Jantung dan Urologi
8 Tensimeter 1 Baik
9 Stetoskop 1 Baik
10 Lemari 1 Baik
11 Timbangan 1 Baik
13 Tv 1 Baik
14 Ac 2 Baik
15 Remote 2 Baik
20 Wastafel 1 Baik
21 Lampu 4 Baik
c. Pengkajian Ruangan Poly Jantung dan Poly Urologi RSU Sembiring
Delitua
24 Mei 2013 di ruangan poli jantung dan poly urologi dilakukan analisa situasi
ruangan
manajemen yang bertugas pada shift pagi dan sore, meliputi observasi
situasi dan kondisi ruangan, system kerja dan komunikasi perawat dalam
a. MAN
a) Staffing
1). Tenaga Perawat di Ruang Poli Jantung dan Urologi RSU Sembiring
Delitua
Jumlah staff yang bertugas di ruangan poli jantung dan urologi adalah 3
ruangan.
Ketergantungan
Pasien
Jumlah 3.44 0 0
ketergantungan pasien
Pagi : 3 orang
Sore : 0 orang
Malam : 0 orang
3 orang perawat
P + S + M + L + 1 Karu = 3 + 0 + 0 = 3 perawat
Urologi sebanyak 3 orang. Jumlah tenaga perawat di ruang Poly Jantung dan
b. Directing
3) Kepemimpinan
terhadap 3 orang perawat di ruangan Poly Jantung dan Poly Urologi tentang gaya
staf setiap pagi, kepala ruangan menerima masukan positif, saran dan ide dari
ruangan tidak memiliki kriteria khusus dalam memilih perawat pelaksana yang
pelaksana yang dapat mengikuti pelatihan berdasarkan jadwal kerja yang sesuai
sehingga diharapkan seluruh perawat pelaksana memiliki kesempatan untuk
mengikuti pelatihan.
d) Controlling
sebulan sekali, dimana hal yang dinilai meliputi keterampilan, pengetahuan, sikap,
dedikasi, loyalitas dan prestasi. Penilaian dilakukan oleh kepala ruangan secara
langsung maupun melalui pendelegasian kepada ketua tim yang akan dilaporkan
perawat yang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar. Selain itu kepala
ruangan juga akan memberikan sanksi bagi perawat yang tidak mematuhi aturan
yang telah ditetapkan berupa teguran secara lisan, dan apabila setelah
mendapatkan teguran staf tersebut tidak juga mengikuti peraturan maka kepala
ruangan akan memberikan surat pernyataan yang harus diisi oleh staf tersebut.
Punishment akan diteruskan ke pihak atasan jika staf tidak juga berubah setelah
b. Metode
a) Planning
3. Ruangan poly RSU Sembiring tidak memiliki visi, misi, motto dan
falsafah ruangan tersendiri, tetapi mengacu pada visi, misi, motto dan
Katim.
Perawat Pelaksana :
1) Metode Penugasan
Metode penugasan yang digunakan di ruangan Poly adalah metode tim karena
dalam kelompok dilakukan oleh kepala ruangan dan sekaligus bertanggung jawab
di ruangan Poly.
2) Syarat-syarat penentuan Karu dan Perawat Pelaksana
ditentukan langsung oleh kepala bidang keperawatan. Setelah Karu dipilih untuk
memimpin ruangan.
berikut:
d) Kepala Ruangan
Uraian tugas :
siap pakai.
dan profesional.
keperawatan.
tahapan.
Pengkajian keperawatan
Prognosa keperawatan
Perencanaan keperawatan
Pelaksanaan keperawatan
Evaluasi keperawatan
Pertemuan secara rutin dengan pelaksanaan keperawatan
e) Perawat pelaksana
Uraian tugas :
mengenai :
Logistik keperawatan.
sebelumnya.
pengobatan dokter.
mengenai tata tertib ruangan rumah sakit dan perawat yang bertugas.
Perawat Pelaksana
Berdasarkan hasil pengkajian melalui wawancara dengan Karu, sistem
pendelegasian tugas keperawatan di ruang poly dilaksanakan sesuai metode
penugasan tim, dimana pendelegasian dilakukan dari Karu kemudian
mendelegasikan kepada Perawat Pelaksana yang dianggap lebih berpengalaman
dan senior di dalam timnya, apabila Kepala ruangan berhalangan dalam
melaksanakan tugasnya, pelimpahan tugas diberikan kepada penanggung jawab
pada tiap shift masing-masing. Jika terdapat konflik dalam ruangan, Kepala
Ruangan beserta staf-stafnya mendiskusikan masalah tersebut melalui pertemuan
saat pergantian shift dan segera diselesaikan.
b) Staffing
Serah terima peralatan atau operan alat dilakukan oleh mahasiswa pada setiap
pergantian shift dalam pengawasan staf pegawai. Kelengkapan alat diperiksa
berdasarkan jumlah alat yang semestinya. Peralatan yang hilang wajib diganti oleh
pihak yang menghilangkan alat tersebut
c) Directing
Ruangan poly memiliki sistem budgeting yang diatur langsung oleh direktorat
RSU Sembiring Delitua baik untuk pelayanan maupun untuk pendanaan
kesehatan bagi petugas kesehatan. Seluruh perawat mendapat tunjangan berupa
gaji (sesuai golongan) di mana sistem penggajian diatur oleh bagian keuangan.
Perawat juga mempunyai jaminan pelayanan kesehatan seperti JAMSOSTEK.
Selain itu, perawat juga mendapatakan insentif yaitu jasa medik. Dalam hal
pembagian jumlah insentif, semua perhitungan diatur oleh instalasi, disesuaikan
dengan kinerja perawat dan diserahkan proses pembagian insentif kepada kepala
ruangan.
a. Perumusan Masalah
Dari hasil pengkajian analisis SWOT yang dilakukan oleh kelompok
masalah.
e. Ruang poly tidak memiliki motto, visi dan misi akan tetapi mengacu kepada
motto,visi dan misi RS
ANALISA SITUASIONAL
DI POLIKLINIK SARAF
A. PENGKAJIAN
3 Kursi 3 unit
4 Lemari 1 unit
5 Komputer 1 unit
7 Troli 1 unit
13 EEG 1 unit
14 Timbangan 1 unit
15 Spigmomanometer electrik 1 unit
19 Stetoskop 1 unit
22 Hekter 1 unit
A. PENGKAJIAN
1 Bak injeksi 1
2 Tromol kecil 1
3 Dental unit 1
4 Set diagnostik 1
9 Bel ruangan 1
1 Spuit 1 cc 10 unit
2 Spuit 3 cc 5 unit
3 Bethadine 1 botol
4 Plester 1 unit
ANALISA SITUASIONAL
DI POLIKLINIK PARU
A. PENGKAJIAN
1 Bak injeksi 1
2 Tromol kecil 1
3 Stetoskop 1
4 Temperature biasa 2
5 Spirometri 1
6 Pen light 1
7 Hekter 1
8 Tempat sampah plastik 2
10 Bel ruangan 1
11 Tongue spatel 3
13 Selimut tebal 1
1 Spuit 1 cc 11 unit
2 Spuit 3 cc 19 unit
3 Nald 27 4 unit
5 RL 2 fls
6 Dekstro 5 % 2 fls
7 Dekstro 10 % 2 fls
9 Plester 1 unit
Menko
Amelia Sarma AMK
Perawat Pelaksana
Tenaga Non-Keperawatan
Tabel 1.1 Daftar Fasilitas Untuk Pasien III Obgyn RSU Sembiring
Tabel 1.2 Daftar Fasilitas dan Alat Kesehatan III Obgyn RSU Sembiring
Table 1.3 daftar Alat-alat Tenun di Ruangan lantai III Obgyn RSU
Sembiring
No Nama Alat - alat Tenun Jumlah
1. Laken Putih 206
2. Stik Laken Putih 24
3. Stik Laken Pink 26
4. Selimut 70
5. Laken Pink 25
6. Sarung Bantal Putih 103
7. Sarung Bantal pink 25
8. Galon 3
9. Bantal 24
10. Tilam 20
11. Spring bed 6
12. Kelambu Bayi 61
13. Lemari 24
14. Dispenser 1
15. Waslap 3
16. Troli Tempat Nasi 1
17. Troli dispenser 1
18. Jam Dinding 11
19. Perlak 29
20. Laken Coklat 3
21. Stik Laken Coklat 3
22. Sarung Bantal Coklat 3
23. Selimut Merah 70
24. Serbet 2
Table 1.4 Daftar Persediaan Obat di Ruangan Lantai III Obgyn RSU
Sembiring
No Nama Obat Jumlah
1. Abokat 26 Hospira 5
2. Abokat 22 Trumo 10
3. Abokat 24 Trumo 14
4. Abokat 20 Trumo 21
5. Abokat 14 Trumo 4
6. Abokat 14 gea 9
7. Abokat 18 Gea 11
8. Abokat 20 Gea 7
9. Abokat 22 Gea 20
10. Abokat 24 Gea 7
11. Abokat 18 Diaflon 7
12. Tramadol 5
13. Etamidon/Etadryl -
14. Gentamicin 18
15. Vit – K 2
16. Dexametasone 6
17. Ondansetron 6
18. Ketorolak 5
19. Metoclopramide 14
20. Dufadilan 3
21. Rl 11
22. Nacl 0,9 % 27
23. Ring As 11
24. Dextro 5 % 8
25. Cairan 4:1 5
26. KCL 5
27. Dextro 40 % 6
28. MgSO4 20 % 20
29. Aquabidest 10
30. Infuset Makro 3
31. Kateter no 16 6
32. Kateter no 18 4
33. Spuit 10 cc 5
34. Spuit 5 cc 10
35. Spuit 100 cc 5
36. Spuit 50 cc 4
37. Spuit 3 cc 3
38. Nald 27 14
39. Nald 26 20
40. Nald 18 23
41. Nald 23 14
42. Handscone 7 3
43. Handscone 7 ½ 8
44. Handscun 8 12
45. Plaster 6
46. Transfuse set 6
47. Hipapix 2
48. Urine Bag 5
49. Threeway 2
50. Betadin Salep 2
51. Paperin 1
52. Baby Oil -
53. Infuset Mikro q 11
54. Alkohol 70% 1
Pengkajian Ruangan Lantai III OBGYN RSU Sembiring Delitua
Berdasarkan hasil pengkajian kelompok manajemen pada tanggal 6 – 25
mei 2013 di ruangan Lantai III OBGYN dilakukan analisa situasi ruangan melalui
metode :
Wawan cara yang dilakukan dengan kepala ruangan, perawat pelaksana di
ruangan
Observasi dilakukan mahasiswa Program Profesi Ners kelompok
manajemen yang bertugas pada shift pagi dan sore, meliputi observasi
situasi dan kondisi ruangan, system kerja dan komunikasi perawat dalam
membrikan asuhan keperawatan.
a. Man
Staffing
Tenaga Perawat di Ruangan Lantai III OBGYN
Jumlah staf yang bertugas di ruangan Lantai III OBGYN adalah 10 orang
yang terdiri dari 1 orang kepala ruangan dan 9 orang perawat pelaksana.
Table 1. Tenaga Perawat di Ruangan Lantai III OBGYN RSU Sembiring Delitua
Perhitungan BOR
Ket :
G. : Kapasitas Bed
H. : Pasien Masuk
I. : Hari Rawatan
J. : Pasien Keluar
K. : Hari Periode
Minggu I
BOR Minggu I
Minggu ke II
BOR Minggu Ke II
Minggu ke III
5) Kepemimpinan
e) Controlling
b. Metode
b. Planning
Ruangan Lantai III OBGYN RSU Sembiring tidak memiliki visi, misi,
motto dan falsafah ruangan tersendiri, tetapi mengacu pada visi, misi,
motto dan falsafah rumah sakit yang dijadikan sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan struktur organisasi diruangan tidak
ada, namun struktur organisasi yang lama masih tertera.
Pendokumentasian tindakan keperawatan masih belum lengkap dan
optimal, dimana masih banyak rekam medik yang tidak diisi dengan
lengkap. Selain itu pendukomentasian asuhan keperawatan juga belum
berjalan secara optimal, karena sebagian besar perawat
mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan dan implementasi
keperawatan di dalam buku komunikasi dari pada RM 14. Dalam RM 14
perawat lebih mendokumentasikan tindakan kolaborasi daripada tindakan
mandiri.
Prosedur timbang terima sudah di lakukan setiap shift namun
penyampaiannya belum terungkap secara jelas dimana masalah
keperawatan pasien lebih berfokus pada diagnosa medis.
Pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di Lantai III OBGYN kepada
pasien saat dirawat dan pasien yang akan pulang adalah melakukan
tindakan breast pump dan menyampaikan kata-kata inti dari dokter yang
visite terakhir misalnya pasien sudah sehat dan sudah bisa pulang kerumah
dan perhatikan pola makan.
Perawat Pelaksana
c. Staffing
Jam kerja perawat per bulan adalah 30 - (7 hari libur) : 23 hari, (9 hari dinas
sore) x 6 jam : 54 jam, ( 7 hari dinas pagi ) x 6 jam : 42 jam dan (7 hari dinas
malam) x 12 jam : 84 jam jadi jam kerja per bulan adalah 180 jam dimana dalam
satu hari 6 jam kecuali untuk dinas malam yaitu 12 jam.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, Operan di Ruangan lantai III
OBGYN dilakukan dengan cara bed to bed untuk melihat keadaan pasien. Operan
tersebut diikuti oleh Karu dan Perawat Pelaksana. Operan tersebut terbagi menjadi
tiga shift, yaitu operan dinas pagi ke dinas sore, dinas sore ke dinas malam, dan
dinas malam ke dinas pagi. Pada dinas pagi, karu bertanggung jawab terhadap
berlangsungnya operan dan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
pelaksana, sedangkan untuk dinas sore dan dinas malam, ditunjuk salah satu
penanggung jawab untuk menggantikan tugas karu.
d. Directing
Gaya kepemimpinan
b. Planning
c. Organizing
d. Directing
e. Staffing
f. Controlling
c. Money
e. PERUMUSAN MASALAH
3.1. Pengkajian
Ruang rawat inap yang penulis kaji adalah ruang lantai III BL (bangunan
lama) yang merupakan salah satu ruang rawat inap di RSU Sembiring yang
terletak di Jalan Besar Delitua No. 77 Kab. Deli Serdang.
Misi :
- Memberikan pelayanan kesehatan tingkat primer dan skunder bersifat
spesialis dan subspesialis dalam bentuk tindakan preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
- Menyediakan fasilitas pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
penunjang medis bagi masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
- Mengembangkan kemampuan profesional kesehatan dengan didukung
manajemen kerumahsakitan yang handal, berdasarkan atas etika
profesi, etika pelayanan, serta kesehatan lingkungan.
- Melakukan penelitian dan pengenbangan dalam bidang pelayanan
kesehatan dengan senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan
teknologi kedokteran dan kesehatan.
- Menciptakan Yayasan RSU. Sembiring akan suasana kerja yang
ditandai oleh rasa kekeluargaan dan terus berupaya meningkatkan
kesejahteraan bagi setiap karyawan RSU. Sembiring Delitua.
Motto :
Pelayanan yang terbaik adalah pengabdian kami.
Menko :
Seni Ertinata Barus, AMK
Epi Katarina Barus, S.Kep
Romiandi Harimunthe, AMK
Tati Deriyanti, AMKeb
Perawat Pelaksana :
Nopriana Sembiring, S.Kep, Ns
Kartini Marsaulina, AMK
Weny Safitri, AMK
Eka Sri Ulina, AMK
Siti Elisatria, AMK
Lidianta Heppina, AMK
Dewinta, AMKeb
Sri Wahyuni, AMKeb
Jumlah Tenaga di Ruang Lantai III BL RSU Sembiring Delitua
Tenaga Keperawatan
No. Kualifikasi Pagi Sore Malam
1. Pegawai/ Perawat 4 3 3
2. Mahasiswa profesi (Ners) 4 3 -
3. Mahasiswa PSIK - - -
4. Mahasiswa Akper - - -
5. Mahasiswa Akbid 8 8 8
Tenaga Non-Keperawatan
No. Kualifikasi Pagi Sore Malam
1. Cleaning service 3 3 2
2. Ahli gizi 2 2 2
3. Tukang Cuci 2 2 -
Tenaga Perawat :
Pagi : 4 Orang
Sore : 4 Orang
Malam : 3 Orang
+
11 Orang
1. BOR Pasien
c
2. BOR¿ x 100%
( AXE)
c
3. LOS =
D
( AxE )
4. TOI =
D
Ket :
L. : Kapasitas Bed
M. : Pasien Masuk
N. : Hari Rawatan
O. : Pasien Keluar
P. : Hari Periode
Minggu I
BOR Minggu I
= 1,26 =1 hari
Kamis 18/04 33
Jum’at 19/04 31
Minggu ke II
BOR Minggu Ke II
0,77= 1 hari
Rabu 24/04 36
Kamis 25/04 37
Jum’at 26/04 38
Minggu ke III
No Nama Jumlah
1 Kamar 18
2 Tempat Tidur 40
1 Timbangan -
2 Ambu Bag Set 2
3 Gudel 2
5 Irigator 1
6 Irigator Baru 1
7 Kanula Panjang 1
8 Kanula Pendek 1
9 Selang Penghubung 1
10 Selang Irigator 1
11 Gelas Ukur 1
12 Talang Karet -
13 Selang O2 Bayi -
14 Sungkup O2 2
15 Waskom Mandi 15
16 Troli Kain 1
17 Pinset Anatomis 2
18 Pinset Cirugis 3
20 Gunting Lurus 1
21 Gunting Perban 1
22 Gunting Hitam 1
23 Korentang 1
24 Arteri Klem Bengkok 1
25 Nierbeken 4
26 Tromol 1
27 Gilingan Obat 1
28 Torniket 1
29 Pembolong 2
30 Spidol 1
31 Penghapus 1
32 Hekter 2
33 Rostul 1
34 Troli Diet 1
35 Temperatur 3
36 Penlight 1
37 Spuit Gusaring _
38 Stetoscope 6
39 Jam Dinding 1
40 Nebul 1
41 Buli-Buli Panas 4
42 Bunga 1
43 Bunga Kuncup -
44 Bunga Kembang 1
45 Com tertutup -
46 Bak Instrumen B 1
47 Bak Instrumen K 1
48 Sampiran 1
49 Stipo 1
50 Remote AC _
51 Remote VIP 3 _
52 Standart Infus 26
53 Standart Dorong 5
54 Standart Kayu -
55 Urinal 20
56 Pispot 10
59 Cok Sambung 1
60 Kelambu 5
62 Gudel No. 2 2
63 Penggaris 1
64 Tong Spatel 1
65 Remote AC Baru -
66 Stetoscope Azon 2
67 Tensi Azon 2
68 Remote TV 8
1 Stik Laken 80
2 Sarung Bantal 53
3 Selimut 45
4 Perlak 56
5 Keset Kaki 1
6 Sapu Plastik 1
7 Duelen 1
9 Serok Sampah 1
10 Serbet _
11 Paket Mandi _
12 Waslap _
13 Kursi Lipat 1
14 Selimut VIP 01 _
15 Selimut VIP 03 _
16 Sarung Kasur _
17 Laken VIP _
22 Bantal Guling _
23 Lampu Teplok _
24 Laken Coklat 5
28 Laken 80
1 RL 61
2 Nacl 10
3 Dex 5% 25
4 Dex 10% 25
5 Dex 40% 49
6 KN-3A 10
7 As. Ring 18
8 R. Sol 18
9 Cairan 2:1 1
10 Cairan 4:1 _
11 Spuit 1cc 5
12 Spuit 3cc 30
13 Spuit 5cc 20
14 Spuit 10cc 10
15 Spuit 20cc 10
16 Spuit 30cc _
17 Spuit 60cc 5
18 Spuit 100cc 5
19 Betadine Salep 1
20 Aquadest 5
21 Supratul _
22 Etamidon _
23 Etadryl _
24 Etropin 5
25 Epineprine 1mg 8
26 Vit K 3
27 Alkohol 1
28 H2O2 1
29 Betadine Sole 1
30 Hypapic 1
31 Kasa Gulung 6
32 Urine Bag 5
35 Masker 35
36 Plaster 1
37 Transfusi Set 7
38 Abocat Trumo 18 18
39 Abocat Trumo 20 20
40 Abocat Trumo 22 _
41 Abocat Trumo 24 10
42 Abocat Gea 14 _
43 Abocat Gea 20 5
44 Abocat Gea 22 _
45 Abocat Haspira 26 _
46 Abocat Diaflon 22 _
47 Abocat Diaflon 20 _
48 Abocat Diaflon 24 _
49 Abocat Diaflon 26 _
50 Abocat Diaflon18
_
51 Handscoon 7 10
55 Handscoon 7 ½ 15
56 Handscoon 8 8
57 NGT 8 _
58 NGT 12 _
59 NGT 14 _
60 NGT 16 5
61 NGT 18 4
62 KCL 4
63 Selang O2 Dewasa 5
64 Kanula Suction 2
65 Threeway 2
66 Kateter 16 2
67 Kateter 18 _
68 Troli Emergency 1
Administrasi Penunjang
- Buku status pasien
- Buku rawatan
- Buku injeksi
- Buku inventaris
Sarana dan prasarana di ruang rawat inap lantai III BL RSU Sembiring
Delitua sudah cukup baik. Hanya saja sebagian alat yang sudah rusak hendaknya
segera diperbaiki atau diganti serta penambahan alat-alat medis lainnya. Dan
terutama alat-alat yang penting untuk tindakan dan pemeriksaan medis. Selain itu,
hendaknya ruang kepala ruangan tersendiri dan dekat dengan nurse station.
Ventilasi udara di ruang lantai III BL sudah cukup, kemudian setiap pagi, siang,
dan sore ruangan dibersihkan oleh petugas cleaning service dan kondisi ruangan
cukup tenang.
Tersedia 40 tempat tidur di lantai III BL yang semuanya layak pakai.
Jumlah pasien 39 orang, dengan demikian ruang lantai III BL memiliki tempat
tidur yang cukup. Papan identitas pasien belum dimanfaatkan secara maksimal,
kemudian peralatan yang dibutuhkan oleh pasien seperti ketersediaan bantal,
tempat tidur, kasur, lemari pasien, juga pemanfaatan papan pengumuman di
ruangan perawat yang sudah maksimal. Tempat sampah sudah mencukupi, namun
tidak ada penggolongan sampah dan tidak adanya bed plank disetiap bed pasien.
Dan tidak adanya hand scrub di setiap ruangan pasien untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial, kurangnya fasilitas penyedian air minum karena sumber air
minum perawat dan pasien berada di tempat yang sama yaitu nurse stasion
sehingga memperlambat kinerja perawat.
2. METODE ASUHAN KEPERAWATAN
1. Penerapan model MAKP
Ruangan Kelas III BL sampai saat ini masih menerapkan Asuhan
keperawatan yang sederhana. Model yang masih dipergunakan adalah
model kombinasi / gabungan antara fungsional dan tim. Tetapi di Lantai
III BL Kepala Ruangan masih berperan menjalankan sebagaimana tugas
perawat pelaksana, dimana seharusnya Kepala ruangan hanya membuat
intervensi dan mengatur ruangan. Maka peran dan tanggung jawab
masing- masing perawat belum optimal sesuai standart MAKP tim.
2. Timbang Terima
Prosedur timbang terima sudah dilakukan setiap shift namun
penyampaiannya belum terungkap secara komprehensif dimana masalah
keperawatan pasien lebih berfokus pada diagnosis medis.
3. Surpervise
Petunjuk pelaksanaan surpervise masih belum jelas sehingga
pekerjaan dilakukan dengan kombinasi / gabungan.
4. Dischange Planning
Dischange Planning yang digunakan hanya kata- kata intinya saja
dari dokter yang visit terakhir misalnya pasien sudah sehat dan sudah bisa
pulang kerumah dan memperhatikan pola makan.
5. Dokumentasi Keperawatan
Dari Observasi yang dilakukan, dokumentasi Keperawatan yang
dilakukan meliputi pengkajian menggunakan system Head to Toe, serta
diagnosa keperawatan sampai dengan evaluasi menggunakan SOAP.
Namun sebagian pendokumentasian dikerjakan oleh mahasiswa yang
berdinas di ruang lantai III BL, misalnya : pendokumentasian tanda-tanda
vital dan penanganan.
Format pengkajian sudah ada dan dapat memudahkan perawat
dalam pengkajian dan pengisiannya. Sistem pendokumentasian masih
dilakukan secara manual (belum ada komputerisasi). Catatan keperawatan
berisikan jawaban terhadap nasihat dokter dan tindakan mandiri perawat,
tetapi belum semua tindakan didokumentasikan. Namun pelatihan-
pelatihan tentang cara pendokumentasian keperawatan yang benar masih
belum diadakan.
h. Keuangan (M4-Money)
Ruangan lantai III BL memiliki sistem keuangan yang diatur langsung oleh
Yayasan dan Manajemen Rumah Sakit baik untuk pelayanan maupun untuk
penggajian pegawai ruangan. Setiap pegawai lantai III BL mendapatkan gaji
bulanan sesuai golongan, lama kerja, jasa pelayanan medis, jasa pelayanan
umum, dan uang makan perbulan. Juga diberikan jasa pelayanan diluar gaji
yang dikeluarkan setiap bulan yang diberikan kepada perawat.
ANALISIS SITUASIONAL
RUANGAN III BB
3.5. Pengkajian
Ruang rawat inap yang penulis kaji adalah ruang lantai III BB (bangunan
baru) yang merupakan salah satu ruang rawat inap di RSU Sembiring yang
terletak di Jalan Besar Delitua No. 77 Kab. Deli Serdang.
Misi :
- Memberikan pelayanan kesehatan tingkat primer dan skunder bersifat
spesialis dan subspesialis dalam bentuk tindakan preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
- Menyediakan fasilitas pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
penunjang medis bagi masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
- Mengembangkan kemampuan profesional kesehatan dengan didukung
manajemen kerumahsakitan yang handal, berdasarkan atas etika
profesi, etika pelayanan, serta kesehatan lingkungan.
- Melakukan penelitian dan pengenbangan dalam bidang pelayanan
kesehatan dengan senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan
teknologi kedokteran dan kesehatan.
- Menciptakan Yayasan RSU. Sembiring akan suasana kerja yang
ditandai oleh rasa kekeluargaan dan terus berupaya meningkatkan
kesejahteraan bagi setiap karyawan RSU. Sembiring Delitua.
Motto :
Pelayanan yang terbaik adalah pengabdian kami.
Sarmana AmKeb,SKM
Menko :
Seni Anantaria Barus, AMK
Epi Katarina Barus, S.Kep
Romiandi Harimunte,AMK
Tati Deriyanti, AMKeb
Tenaga Non-Keperawatan
d. BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan, didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur di ruang lantai III BB RSU Sembiring adalah
sebanyak 47 tempat tidur, sedangkan jumlah pasien rawat inap pada saat
pengkajian adalah 46 orang. Dengan rincian sebagai berikut :
BOR Minggu I
BOR Minggu II
c. Administrasi Penunjang
- Buku status pasien
- Buku rawatan
- Buku injeksi
- Buku inventaris
Sarana dan prasarana di ruang rawat inap lantai III BB RSU Sembiring
Delitua sudah cukup baik. Tetapi tempat pembuangan sampah tidak ada
dibedakan antara tempat sampah infeksius, domestic dan benda tajam. Selain itu,
kurangnya alat perawatan luka seperti gunting aff hecting dan gunting jaringan.
Alat yang sudah rusak hendaknya segera diperbaiki atau diganti. Terutama alat-
alat yang penting untuk tindakan dan pemeriksaan medis seperti tensi air raksa
dan thermometer. Karena saat melakukan pengkajian, ditemukan 3 alat tensi air
raksa yang semuanya dalam keadaan rusak. Oksigen dorong juga sangat
dibutuhkan di ruangan untuk dipakai saat memindahkan pasien yang mengalami
sesak ke ruangan lain. Selain itu, hendaknya ruang kepala ruangan tersendiri dan
dekat dengan nurse station. Ventilasi udara di ruang lantai III BB sudah cukup
baik, kemudian setiap pagi, siang, dan sore ruangan dibersihkan oleh petugas
cleaning service dan kondisi ruangan cukup tenang.
Tersedia 47 tempat tidur di lantai III BB yang semuanya layak pakai.
Jumlah pasien 46 orang, dengan demikian ruang lantai III BB memiliki tempat
tidur yang cukup. Papan identitas pasien dimanfaatkan secara maksimal,
kemudian peralatan yang dibutuhkan oleh pasien seperti ketersediaan bantal, bed
plank, tempat tidur, kasur, lemari pasien, juga pemanfaatan papan pengumuman di
ruangan perawat yang sudah maksimal. Tempat sampah sudah mencukupi, namun
tidak ada penggolongan sampah.
c. Ronde keperawatan
Dari hasil pengkajian, pelaksanaan ronde keperawatan di ruang
lantai III BB belum optimal, hal ini dikarenakan jumlah pasien yang tidak
sebanding dengan jumlah perawat. Sehingga kepala ruangan sebelumnya
tidak melaksanakan ronde keperawatan.
d. Discharge planning
Dari hasil observasi yang dilakukan, discharge planning sudah
dilaksanakan. Akan tetapi, hanya menggunakan kata-kata intinya saja dari
dokter yang menangani pasien pada saat visit terakhir. Dan dilaksanakan
saat pasien akan pulang dengan isi penjelasan tentang penyakit yang
diderita pasien dan cara mengatasi penyakitnya jika kambuh kembali.
Dalam melakukan discharge planning, perawat tidak pernah memberikan
media seperti brosur atau lieflet pada pasien. Perawat hanya
menyampaikan secara lisan kepada pasien dan keluarga. sehingga pasien
terkadang lupa tentang penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat.
e. Supervisi
Dari observasi yang dilakukan saat melakukan praktek manajemen
keperawatan, didapatkan data bahwa kelengkapan supervisi di ruangan
lantai III BB belum memenuhi standar yang telah ditetapkan. Saat
supervisi injeksi IV tidak tersedia bak injeksi dan alas untuk injeksi IV
serta sebagian besar perawat mengabaikan persiapan yang harus dilakukan
kepada pasien. Sedangkan format untuk supervisi ruangan masih belum
baku serta di ruangan hanya terdapat format supervisi untuk injeksi IV. Di
Ruangan lantai III BB, supervisi tidak dilakukan oleh kepala ruangan.
Kepala ruangan secara langsung melakukan supervisi kepada kepada
perawat pelaksana. Kemudian ketua tim melaporkan hasil supervisi
perawat pelaksana kepada kepala ruangan (supervisi tidak langsung) dan
hasil ini dijadikan dokumentasi untuk ruangan.
f. Dokumentasi
Dari Observasi yang dilakukan, dokumentasi Keperawatan yang
dilakukan meliputi pengkajian menggunakan system Head to Toe, serta
diagnosa keperawatan sampai dengan evaluasi menggunakan SOAP.
Namun sebagian pendokumentasian dikerjakan oleh mahasiswa yang
berdinas di ruang lantai III BB, misalnya : pendokumentasian tanda-tanda
vital dan penanganan.
Format pengkajian sudah ada dan dapat memudahkan perawat dalam
pengkajian dan pengisiannya. Sistem pendokumentasian masih dilakukan
secara manual (belum ada komputerisasi). Catatan keperawatan berisikan
jawaban terhadap nasihat dokter dan tindakan mandiri perawat, tetapi
belum semua tindakan didokumentasikan. Namun pelatihan-pelatihan
tentang cara pendokumentasian keperawatan yang benar masih belum
diadakan.
4. Keuangan (M4-Money)
- Gaji yang diterima masih - Adanya tuntutan dari
- Pengaturan keuangan yang - Bekerja lebih baik dan
dirasa kurang memuaskan. masyarakat untuk
dipegang oleh rumah sakit. professional agar mendapat
mendapatkan pelayanan
gaji yang cukup
keperawatan yang
memuaskan.
profesional
3.7. Perumusan Masalah
a. Adanya alat yang rusak dan tidak segera diperbaiki atau diganti seperti
tensi (spigmomanometer) dan oksigen dorong yang tidak tersedia
lengkap dan tidak adanya penggolongan tempat sampah di ruang lantai
III BB sehingga semua sampah tercampur.
b. Belum ada model asuhan keperawatan atau struktur dan metode
penugasan yang jelas untuk digunakan.
PENGAWAS INTERNAL
Marta arizona AMs
Anggota :
C 1192
1. BOR = x 100 % = x 100 %=85 , 14 %
AxC 1400
C 1192
2. LOS = = =4 , 93 hari
D 242
D 242
4. BTO = = =1,21 hari
A 200
Keterangan:
A = jumlah tempat tidur = 200 bed
B = jumlah pasien masuk = 300 orang
C = jumlah hari perawatan = 1192 hari
D = jumlah pasien keluar = 242 orang
E = jumlah hari periode = 7 hari
[ A x E] = 1400
Turn Over Interval (TOI) Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari
saat terisi ke terisi terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran
tingkat efisiensi dari pada pengguna tempat tidur. Idealnya tempat tidur hanya
dalam waktu 1-3 hari
DAFTAR PUSTAKA
http://google.co.id