ALAT INSTRUMEN
4
3.5
3
2.5
2 JUMLAH
1.5
1
0.5
0
JANUARI FEBRUARI MARET
120
100
80
RUJUKAN
60 NON RUJUKAN
TOTAL KUNJUNGAN
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET
120
100
80
Total kunjungan
60 dari HC
dari BPM
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Jumlah total pasien rujukan 272 orang dari bulan januari s/d Maret
2019, rujukan yang terbanyak berasal dari puskesmas sebanyak 214
orang (78,67 %)
Tabel daftar diagnosa pasien yang dirujuk dari puskesmas dan BPS
Grafik daftar diagnosa pasien yang dirujuk dari puskesmas dan BPS
di RSUD Dr. M. Zein Painan
TOTAL
Plasenta Previa
CPD
Fetal Distress
Inersia Uteri
Riwayat SC
HPP/Retensio
PEB
PRM/PPROM/KPD
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
60
50
40 Rujukan
Non Rujukan
30 Total kunjungan
20
10
0
Januari Februari maret
60
50
40
total kunjungan
rujukan
30
20
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET
4.6 DATA PASIEN RAWAT GABUNG BULAN Januari s/d Maret 2019
Tabel data pasien rawat gabung
NO BULAN JUMLAH BAYI JUMLAH YANG BISA
LAHIR RAWAT GABUNG
1 JANUARI 63 37
2 FEBRUARI 58 29
3 MARET 98 38
JUMLAH 219 104
90
80
70
60
30
20
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Dari tabel dan grafik diatas terlihat jumlah bayi yang lahir dan bayi
yang bisa dilakukan rawat gabung, Jenis rawat gabung yang dilakukan
adalah parsial dimana sewaktu waktu ibu dipisahkan dengan anak,
misalnya saat memandikan bayi. Total pelaksanaan rawat gabung pada
bulan januari s/d Maret 2019 adalah 104 orang dari total bayi yang lahir
219 orang (47,48%)
Hanya 47,48% yang bisa dilakukan rawat gabung (rooming in) di
karenakan keadaan bayi yang lahir yang bermasalah dan tidak bisa untuk
dilakukan rawat gabung
Rencana tindak lanjut :
Memastikan ANC yg berkualitas
120
100
80
kematian maternal
60
kunjungan maternal
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET
1 JANUARI 2 36
2 FEBRUARI 2 37
3 MARET 3 64
JUMLAH 7 137
70
60
50
40 kematian
30 jumlah kunjungan
20
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Dari grafik dan tabel diatas terlihat, bulan januari 2 orang neonatal
meninggal dari 36 kunjungan, bulan februari 2 neonatal meninggal dari 37
kunjungan, bulan maret 3 orang neonatal meninggal dari 64 kunjungan.
Dari uraian tersebut Total angka kematian neonatal yang meninggal dari
januari s/d Maret 2019 adalah 7 kematian dari 137 kunjungan atau sekitar
5,10 % angka kematian .
100
90
80
70
60 TOTAL PERSALINAN
50 SPONTAN
SC
40
VE
30
20
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET
3.5
2.5 Series 1
Series 2
2 Series 3
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3
40
35
30
25 TOTAL TRANSFUSI
< 2 JAM
20 > 2 JAM
15
10
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Dari 555 kelahiran hidup, yang dilakukan IMD 192 pasien ( 87,67
%), sedangkan 27 bayi ( 12,32 %) tidak dilakukan IMD dikarenakan bayi
yang lahir dengan kondisi bayi yang harus menjalani perawatan segera di
ruang perinatologi, atas indikasi asfiksia, ketuban hijau kental, Sindrom
Gawat Nafas dan BBLR. Serta ada kondisi ibu dengan perdarahan post
partum.
Rencana tindak lanjut:
Mengadakan pelatihan IMD untuk tenaga kesehatan di ruangan
terkait pelaksanakan IMD
Meningkatkan pendidikan kesehatan pada ibu pada tahan ANC
untuk mencegah komplikasi kehamilan
20
18
16
14
12
jumlah BBLR
10
PMK
8
0
JANUARI FEBRUARI MARET
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Pelayanan PONEK sebagai suatu kegiatan yang integratif di rumah
sakit perlu terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi. Resiko kematian ibu maternal dan bayinya
khususnya pada masa neonatal masih sangat tinggi sehingga
peningkatan kualitas dari pelayanan obstetric sangat penting. Perawatan
neonatal tidak dapat dipisahkan dengan masa kehamilan seorang ibu.
Angka kematian neonatal masih cukup tinggi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingginya angka kematian neonatal, antara lain penyakit
dan perkembangan kesehatan ibu dan janin serta semua hal yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan baik langsung maupun tidak
langsung.
6.2 SARAN
a. Pihak manajemen rumah sakit agar sering melakukan evaluasi &
supervise Agar tercipta peningkatan kualitas mutu layanan
b. Perlu di adakannya pelatihan ulang sebagai penyegaran bagi
dokter umum/ IGD dan perawat/bidan mengenai resusitasi bayi
baru lahir, untuk lebih meminimalisir kasus asfiksia intra partum.
c. Penambahan jumlah tenaga perawat dan peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia, agar pelayanan berjalan optimal.
d. Mencukupi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
e. Kerjasama lintas sektoral perlu ditingkatkan.