Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RUANG RAWAT INAP PENYAKIT


DALAM PRIA - TAHUN 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.

Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai

pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam

memberikan pelayanan yang mutakhir kepada pasien yang berdasarkan standar

profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai

konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam

melaksakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat

untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang

pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi.

Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada

individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh

anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara

berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan, pengobatan,

perawatan ke pasien, baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan-harapan singkat

ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk

menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan

parameter untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang

seharusnya. Dalam penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan

harapan yang akan terjadi dlam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap.

Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas.

Standar digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri,

inspeksi dan akreditasi.

B. Tujuan Pedoman

2
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar

asuhan keperawatan yang tepat.

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai

keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan dalam memberikan pelayanan.

3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang

optimal, sehingga dapat memuaskan pasien.

4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan dan hangat

sehingga memberikan kesan yang positif.

5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan

keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

B. Ruang Lingkup Pelayanan

Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa dan anak yang meliputi :

1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.

2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.

3. Pemeriksan dan pengobatan oleh dokter spesialis.

4. Pemeriksaan penunjang diagnostik.

5. Tindakan medis yang bersifat diagnosti dan terapeutik.

6. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien

dan instruksi dokter spesialis.

7. Pelayanan tranfusi darah.

8. Pemberian surat rujukan.

9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

D. Batasan Operasional

Standar Unit kerja Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Tengku Chik DiTiro

meliputi Ruang rawat pasien, ruang perawat, tempat loker, tempat linen kotor, tempat

linen bersih, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap di RSUD Tgk. Chik

Ditiro Sigli, terdiri dari:

a. Ruang Rawat Pasien.

3
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperawatan pengobatan

secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Di Ruang rawat inap penyakit

dalam pria RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli terdiri dari ruang rawat biasa dan

ruang rawat kelas II.

b. Ruang perawat

Ruangan ini dilengkapi meja kursi, tempat arsip, telepon, papan pengumuman.

Kegiatan di ruangan ini meliputi : Serah terima pasien baru dan pulang,

penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan

persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun persetujuan tindakan

bedah).

c. Tempat Loker.

Tempat loker di ruang rawat inap penyakit dalam pria RSUD Tgk. Chik Ditiro

Sigli digunakan untuk penyimpanan obat pasien.

d. Tempat Linen Kotor.

Tempat untuk penyimpanan bahan-bahan kotor yang telah digunakan di ruang

rawat inap sebelum di bawa ke ruang cuci (laundry). Tempat linen kotor di

ruang rawat inap berupa ember besar dan tutupnya.

e. Tempat Linen Bersih.

Tempat untuk menyimpan bahan-bahan bersih yang akan digunakan di ruang

rawat inap. Linen bersih tersebut ditempatkan di dalam lemari dekat nurse

station.

f. Kamar Mandi / Toilet.

Di ruang rawat inap penyakit dalam pria terdapat 11 Kamar mandi dan ruang

perawat terdapat 2 kamar mandi yang setiap hari dibersihkan oleh petugas

cleaning service.

E. Landasan Hukum.

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Nomoor 17 tahun2003 tentang Keuangan Negara.

4
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004

tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004 tentang

Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di

Propinsi, Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib

Dilaksakan Daerah.

8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005 tentang

Organisai dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

9. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal

BAB II

GAMBARAN UMUM RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PRIA

1. DATA KETENAGAAN

a. Ketenagaan berdasarkan pendidikan

5
No Pendidikan PNS Non PNS Jumlah
1 S1 Keperawatan/Ners 3 1 4
2 D-III Keperawatan 4 23 27
3 D-III Kebidanan - 6 6
4 SMU/SPK 1 2 2
Jumlah 7 33 40

b. Data Perawat yang memiliki STR

No Pendidikan Jumlah Aktif Tidak Aktif


2 S1 Keperawatan/Ners 4 4 0
4 D-III Keperawatan 27 26 1
5 D-III Kebidanan 6 6 -
6 SMU/SPK 3 1 2
Jumlah 40 31

c. Data Perawat Klinik

No Jenjang Jumlah Ket


1 Perawat Klinik I
2 Perawat Klinik II
3 Perawat Klinik III
Jumlah

Gambaran Fasilitas

KEADAAN
NO. JENIS BARANG JUMLAH KET
BAIK RUSAK
1 2 3 4 5 6
1 Air Phone 1 1 1
2 AC 10 10 0
3 Bak Instrumen 2 1 1
4 EKG 1 1 0
5 Emergency Set 1 1 0
6 Gunting Verban 1 0 1
7 Gunting Aff Heacting 1 0 1
8 Instrumen Trolley 3 3 0
9 Jam Dinding 3 2 1
10 Kulkas 1 1 0
11 Komputer 1 1 0
12 Kursi Futura 10 8 2
13 Kursi Roda 3 2 1
14 Kipas Angin 12 12 0
15 Lemari Pasien 32 32 0
16 Lemari Obat 1 0 1
17 Meja 5 3 2
18 Nierbekken 3 1 2
19 Nebulizer 2 2 0
20 Printer 1 1 0
21 Reflek Hammer 1 1 0
22 Suction Pump 1 1 0
23 Statescope 3 3 0
24 Seprei 50 50 0
25 Syiringe Pump 3 3 0

6
26 Tempat Tidur 32 30 2
27 Tilam Busa 32 32 0
28 Timbangan Dewasa 2 2 0
29 Tiang Infus 32 28 4
30 Tensi Meter 2 2 0
31 Tromol Khas Steril 2 2 0
32 Troley obat 1 0 1
33 Thermometer 1 1 0
34 Tempat Giling obat 1 1 0
35 Tabung Oxygen 10 10 0
36 Bad Transfer 1 1 0
37 Lemari Kayu 3 3 0
38 Lemari Besi 1 1 0
39 Loker Perawat 1 1 0
40 Lemari Komputer 1 1 0

BAB III

VISI & MISI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PRIA

Visi Ruang Rawat Inap Penyakit dalam pria Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik

Ditiro Sigli :

7
“Menjadi ruang perawatan yang berorientasi pada profesionalisme dalam pemberian

pengobatan dan asuhan keperawatan.”

Misi Ruang Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli :

“Memberikan pengobatan dan asuhan keperawatan yang berfokus pada kualitas hidup

pasien.”

BAB IV

8
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. Struktur Organisasi

1. Secara struktur organisasi, Ruang Rawat Inap Penyakit dalam pria Rumah

Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli berada di bawah Bidang

Keperawatan dan Instalasi Rawat Inap.

2. Ruang Rawat Inap Penyakit dalam pria Rumah Sakit Umum Daerah Tgk.

Chik Ditiro Sigli adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh

seorang kepala ruang yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medic,

Keperawatan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan dan

penelitian kesehatan di Rumah Sakit.

3. Struktur organisasi ruang rawat rawat inap penyakit dalam pria sebagai

berikut :

DIREKTUR

Wadir Pelayanan
DR Medik dan
Keperawatan

Kepala Bidang Keperawatan

Kepala InstalasiRawatInap

KepalaRuangan
Ns. Sanusi S.Kep
s

PPJA PPJA PPJA PPJA PPJA PPJA PPJA


Hera Wati Ns.Martun Eka Yanti Ramlan Nurnanda Safrina
Rubi Yani
S.Kep
is S.Kep Amd kep Amd Kep Rahmi, Amd Kep

Perawat Pelaksana PerawatPelaksana PerawatPelaksana PerawatPelaksana PerawatPelaksana

2. 1. Yuni Fajar 1. Asnawi 1. Syakban, 1. Irwansyah 1. Ulfa Afdal


3. 2. Hamzah 2. Yusnidar wati 2. Rias ulfa dianda 2. Ikhsan 2. M.Fazil
4. 3. Maskur 3. Safrina 3. M. Faldi S.kep 3. Sulaiman
3. Rahmatillah
5. 4. Ratna wati 4. Nizamul Hayati 4. Fitri Yani 4. Murhammah
BAB V 4. Juliadi
6. 5. M. Fadhil
7.

9
URAIAN JABATAN

A. Kepala Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Pria

a. Tugas Pokok

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan ruang rawat inap

Penyakit Dalam Pria berdasarkan standar yang berlaku agar dapat

memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

b. Fungsi

Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan

pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan

pelayanan penunjang medik di lingkup ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria.

c. UraianTugas

1) Melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan seluruh bagian terkait,

pasien dan dokter serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman pengorganisasian agar

pelayanan dapat berjalan secara maksimal.

2) Melakukan pengawasan pelayanan keperawatan sesuai dengan pedoman

pelayanan agar pelayanan dapat berjalan sesuai standar.

3) Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana, inventaris alat dan

bagian logistik di unit perawatan yang menjadi supervisinya sesuai

dengan kebijakan rumah sakit agar selalu dalam keadaan tersedia dan siap

pakai.

4) Membuat laporan setiap bulan sesuai dengan kebijakan agar

terinformasikan data pelayanan keperawatan.

5) Membuat jadwal dinas dan mengawasi pelaksanaannya serta membuat

rekapitulasinya sesuai dengan pedoman agar ketenagaan yang ada sesuai

dengan rasio pasien dan kompetensi yang dibutuhkan.

6) Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi personel yang

berada dibawah supervisinya sesuai dengan pedoman pengorganisasian

agar pelayanan terlaksana dengan baik.

10
7) Membuat usulan kebutuhan alat kesehatan yang diperlukan sesuai dengan

kebijakan rumah sakit agar terpenuhinya alat kesehatan sesuai kebutuhan.

8) Mengusulkan promosi, rotasi dan peningkatan pendidikan bagi perawat

sesuai dengan peraturan kepegawaian dan kebijakan pelayanan agar

komposisi ketenagaan seimbang.

9) Melakukan pembinaan staf perawat sesuai dengan peraturan kepegawaian

agar tercipta sumber daya yang berkualitas.

10) Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan melakukan

orientasi pelayanan kepada perawat lama maupun baru.

11) Memberikan bimbingan tehnis keperawatan kepada perawat.

12) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan secara komprehensif

13) Melakukan penilaian terhadap kinerja staf perawat sesuai dengan

peraturan kepegawaian agar terlaksana sistem penghargaan dengan baik.

14) Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang

menjalankan praktik klinik keperawatan.

d. Kewenangan

1) Mengatur sumber daya yang berada di bawah supervisinya.

2) Mengatur pelayanan keperawatan yang berada di bawah supervisinya

sesuai standar.

3) Mengelola sarana, prasarana dan alat kesehatan yang menjadi tanggung

jawabnya.

4) Mengatur pelaksanaan mutu asuhan keperawatan sesuai standar.

5) Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai.

6) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana dan operasional

dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

7) Mengusulkan standart pelayanan ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria

8) Mengatur penggunaan sarana prasarana secara efektif, efisien dan

produktif.

9) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

pelaksanaan dan kelancaran pelayanan ruang rawat inap Penyakit Dalam

Pria

11
10) Melaksakan ketentuan disiplin kerja di ruang rawat inap Penyakit Dalam

Pria

e. TanggungJawab

1) Keterwujudan koordinasi dengan seluruh bagian terkait, pasien, dokter,

tim kesehatan lain serta terciptanya lingkungan kerja yang kondusif.

2) Kelancaran pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan

standar serta mengevaluasinya.

3) Ketersediaan sarana dan prasarana, inventatris alat dan logistik di unit

yang menjadi supervisinya agar selalu dalam keadaan siap pakai dan

sesuai dengan kebutuhan.

4) Ketersediaan laporan bulanan

5) Ketersediaan jadwal dinas dan rekapitulasi jadwal dinas bagi personel

yang menjadi bawahannya

6) Terlaksananya distribusi dan delegasi kerja bagi personel yang berada

dibawah supervisinya

7) Ketersediaan usulan kebutuhan akan alat kesehatan yang diperlukan

8) Ketersediaan usulan promosi, rotasi, dan peningkatan pendidikan bagi

perawat.

9) Ketercapaian pembinaan staf di unitnya.

10) Keterlaksanaan penilaian terhadap kinerja staf di unitnya.

f. Syarat Jabatan

Minimal S1 Keperawatan

B. Penanggung Jawab Pelayanan Asuhan (PPJA)

a. TugasPokok

Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan

keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif, kolaboratif

dan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada kepala ruang.

b. UraianTugas

1) Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian

bersama kepala ruang.

2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruang.

12
3) Melakukan pegkajian, menyusun diagnosa dan perencanaan tindakan

bersama anggota timnya.

4) Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana tentang pelaksanaan

asuhan keperawatan.

5) Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan

anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

secara berkesinambungan.

6) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi

tanggungjawab timnya.

7) Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.

8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperawatan yang

menjadi tanggungjawab timnya.

9) Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan timnya

kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

c. Syarat Jabatan

1) Pendidikan minimal D-III keperawatan

2) Pengalaman kerja > 2 tahun

E. Perawat Pelaksana

a. UraianTugas

1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.

2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.

3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.

4) Memberikan pendidikan kesehatan.

5) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

6) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap

pakai.

7) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan

lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya,

serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.

8) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan

kelurganya.
13
9) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.

10) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.

11) Menyusun rencana asuhan keperawatan.

12) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.

13) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan

14) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.

15) Memantau dan menilai kondisi pasien.

16) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim

17) kesehatan yang lain.

18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan

19) upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan

20) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.

21) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.

22) Melaksakan sistem dan pelaporan.

23) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.

24) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai

kedaan

25) pasien dan kebutuhan pasien.

26) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun

tulisan.

27) Melaksaakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

b. Syarat Jabatan

Pendidikan minimal D-III keperawatan

BAB VI

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

14
Berikut ini adalah kualifikasi SDM di unit kerja Ruang Rawat Inap

Penyakit Dalam Pria Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli, adapun

daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

1. Penetapan jam kerja

Hari kerja ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria adalah 5 (lima) hari kerja

dalam seminggu dan jam kerja standar adalah 40 jam dalam satu minggu.

Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli merupakan rumah sakit

yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum

.Bagi pegawai yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur

secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada

jam kerja standar yaitu selama 40 jam dalam satu minggu dengan 6 hari

kerja.

Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :

1) Batas keterlambatan perawat dalam satu hari adalah 30 menit.

2) Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberkan maka

perawat tersebut akan mendapatkan evaluasi kedisiplinan dari atasan

langsung.

3) Apabila terjadi keterlambatan selama 3 hari dalam satu minggu akan

diberikan surat peringatan.

4) Izin meninggalkan dinas maksimal adalah 1 jam dalam satu hari kerja
dengan persyaratan mengisi fom izin meninggalkan dinas (IMD) yang
ditanda tangani oleh atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan
urgensinya.
5) Pengaturan tenaga kerja di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Pria
Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli berdasarkan shift
dan non shift dapat dilihat dibawah ini :
6)

1) Perawat shift

Senin- Minggu

Shift Pagi : 08.00 - 14.00

Shift Sore : 14.00 - 20.00

Shift Malam : 20.00 - 08.00

15
2) Perawat non shift

Senin – Jum’at : 08.00 – 14.00

2. Kuantitas SDM

Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Paru Rumah Sakit Umum

Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat

Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab sebagai :

1) Kepala Ruangan : 1 orang

2) PPJA : 7 orang

3) Pj Shift : 5 orang

4) Perawat pelaksana : 16 orang

5) Tenaga Penunjang : 7 orang

6) Penanggung Jawab Kebersihan : 2 Orang

Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :

1) Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.45

2) Perawat PPJA : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan

3) Perawat pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di

jadwalkan

BAB VII

STANDAR FASILITAS

Bangunan Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Pria Rumah Sakit Umum Daerah Tgk.

Chik Ditiro Sigli terletak di lantai 1 Rumah Sakit, yang terdiri dari ruang Nurse

station, Ruang Perawat, Ruang Rawat Inap Keperawatan yang terdiri dari Ruang

16
Rawat Umum kelas III terdapat 30 TT dan Ruang Kelas II 2 TT serta Ruang

Administrasi dan Gudang.

A. Standar Fasilitas

1. Standar pelayanan Minimal Unit Rawat Inap Penyakit Dalam Pria:

a. Pemberian pelayanan di rawat inap.

b. Dokter Penanggung Jawab pasien rawat inap.

c. Ketersediaan pelayanan rawat inap.

d. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh/jatuh yang berakibat

kecacatan /kematian.

e. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien > 48 jam setalah masuk rawat

inap.

f. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap.

2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap

No. Peralatan Medis Keterangan


1. Section Ada
2. GV Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Ada
6. Pen Light / Senter Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Ambu Bag ada
10 Tourniket Ada
11. Tongue Spatel ada
12. Tabung O2 ada
13. 02 sentral Tidak ada
14 Tromol Ada
15 Troli Ada
16 Gunting Ada
17 Bak Instrumen Ada
18 Bengkok/ Nerbeken Ada
19. Urinal Tidak ada
20. Laken Ada
21. Tempat Tidur Pasien Ada

17
22. Pispot Tidak ada
23. Baskom Mandi Tidak Ada
24. Kursi Roda Ada

BAB VIII

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Jenis pelayanan di rawat inap

a. Pemeriksaaan dan konsultasi oleh dokter spesialis.

b. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala.

c. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter.

d. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan.

18
e. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.

f. Pemeriksaan penunjang diagnostik.

g. Tindakan Medis yang bersifat diagnostik dan terapeutik.

h. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien

dan instruksi dokter spesialis.

i. Pelayanan Tranfusi Darah.

j. Pemberian Surat Rujukan.

k. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen, EKG, Monitor

BAB IX

LOGISTIK

A. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah

suatu prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan oleh

pasien di ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya dibebankan kepada pasien

melalui resep yang dibuat oleh dokter. Untuk alat habis pakai perawat

menulisnya di lembar alkes dan di tanda tangani oleh perawat.

B. Tujuan
19
1. Agar alat-alat dan obat-obatan emergency stok yang ada di ruang rawat inap.

2. Mencegah kesalahan dalam pemberian obat, dengan cara 10 benar.

3. Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas.

4. Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya.

C. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat-obatan

1. Jenis obat stok yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta,

ditulis pada resep oleh dokter yang bertanggung jawab di ruangan, dan jika

selain obat ditulis oleh perawat pada form alkes.

2. Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian

farmasi.

3. Bila alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan yang diminta sudah tersedia akan

diserah terimakan ke ruang rawat inap, 1 lembar putih untuk farmasi dan 2

lembar (kuning dan merah) di status pasien.

D. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah digunakan

1. Alat yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep .Obat-obatan yang

sudah digunakan ditulis pada resep dan dibuat resep oleh dokter, sedangkan

alkes ditulis oleh perawat pada form alkes.

2. Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian

farmasi.

3. Bila alat kesehatan dan obat yang sudah disiapkan oleh bagian farmasi,

diserahkan ke perawat rawat inap.

BAB X

KESELAMATAN PASIEN

A. Alur Pelaporan Keselamatan Pasien

1. Apabila terjadi suatu insiden di Rumah Sakit, wajib segera ditindak lanjut

(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.

2. Setelah ditindak lanjuti, segera buat laporan insden dengan mengisi formulir

laporan insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung, paling

lambat 2 x 24 jam, jangan menunda laporan.

3. Setelah selesai mengisi formulir, segera serahkan kepada atasan langsung

pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen :


20
Supervisor / Kepala bagian / instalasi / departemen / unit, ketua komite medis

/ ketua K.SMF)

4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko

terhadap insiden yang dilaporkan.

5. Hasil grading akan menentukan bentuk intervensi dan analisa yang akan

dilakukan sebagai berikut :

a. Grade Biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal

1 minggu.

b. Grade Hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal

2 minggu.

c. Grade Kuning : intervensi komprehensif / analisa akar masalah / RCA

oleh tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.

d. Grade Merah : investigasi komprehensif / analisa akar masalah / RCA

oleh tim KP di RS, watu maksimal 45 hari.

6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan


insiden dilaporkan ke tim KP di RS.
7. Tim KP di RS akan memganalisa kembali hasil investigasi dan insiden untuk
menentukan apakah perlu investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan
regrading.
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa masalah

/Root Cause Analysis (RCA).

9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan

recomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk / “safety

alert” untuk mencegah kejadian berulang.

10. Hasil RCA, recomendasi dan rencana kerja di laporkan kepada direksi.

11. Recomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik

kepada unit terkait.

12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-

masing.

13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS.

21
BAB XI

KESELAMATAN KERJA

A. Konsultasi medis

1. DPJP menginformasikan kepada penanggung jawab pasien terkait dengan

konsultasi ke dokter spesialis.

2. DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi.

3. Penanggung jawab pasien menandatangani inform consent.

4. Perawat ruang rawat inap menghubungangi dokter spesialis yang menjadi

konsultan.

5. Penanggung jawab pasien di informasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter

konsultan.

B. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi

22
1. DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi

kepada penanggung jawab pasien.

2. Penanggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent

pemeriksaan radiologi dan laboratorium.

3. Perawat ruang rawat inap keperawatan menginformasikan tentang

pemeriksaan radiologi dan laboratorium kepada unit terkait.

4. Perawat rawat inap keperawatan melengkapi form pemeriksaan dan

menyerahkan kepada petugas radiologi dan laboratorium.

5. Pasien ditindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan.

BAB XII

PENGENDALIAN MUTU

Untuk peningkatan mutu pelayanan di rawat inap, maka rawat inap

memfasilitasi pasien yang dirawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan.

A. Pelaporan Mutu

Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap Tidak ada RSUD Tgk.

Chik Ditiro Sigli seperti :

1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive.

2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan dengan 9 indikator.

3. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap dengan 20 indikator.

B. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan

1. Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien ditulis pada

catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya.

23
2. Monitoring tindakan invasive dilakukan setiap setelah melakukan tindakan

dan di dokumentasikan.

3. Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety dan dicatat 1 x 24 jam dan

dilaporkan kepada bagian Kasie Mutu Keperawatan di akhir bulan.

4. Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien.

5. Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien.

BAB XIII

24
TATA HUBUNGAN KERJA

Ruang rawat inap Tidak ada memberikan pelayanan yang berkomperhensif

terhadap kebutuhan pasien baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Ruang rawat inap Tidak ada berkolaborasi dengan unit atau bagian lain untuk

pemeriksaan penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak

langsung terkait dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan

SIMRS.

25
BAB XIV

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola ketenagaan dan kualifikasi personil ruang rawat inap paru sebagai berikut :

Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikat Pelatihan
Tenaga

1. Kepala Ruangan S.Kep + Ners 1

1. 1. S.Kep + Ners 2
2 PPJA
2. 2. D-III Keperawatan 5

1. S.Kep Ners 1
Perawat
3. 2. D-III Keperawatan 19
Pelaksana
3. SPK 1
D-III Keperawatan 1
4 Ad-Min
D-III Kebidanan 6

B. Pengembangan Diklat Tenaga Keperawatan

Pelatihan Yang
No Jenis Pelatihan Kebutuhan Yang diperlukan
Sudah ada 2019 2020

26
BAB XV

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Pria dilakukan oleh

perawat baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat / unit kerja baru

dalam rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan / jabatan dengan situasi baru yang

berbeda dan asing.

A. Tujuan Kegiatan Orientasi

1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.

2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah

sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.

3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.

4. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam keadaan

darurat.

5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf

6. keperawatan.

B. Materi Orientasi

1) Materi Umum

a. Falsafah dan tujuan ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria

b. Sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.

c. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di ruang rawat inap parut/pelayanan

keperawatan.

d. Metode pemberian asuhan keperawatan.

e. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan di ruang rawat

inap Penyakit Dalam Pria.

f. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di ruang rawat inap Penyakit

Dalam Pria.

g. Hak dan kewajiban perawat.

2) Materi Khusus

a. Struktur organisasi ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria.

b. Setting ruangan dan alat.

c. Tata tertib ruangan.


27
d. Prosedur administrasi ruangan.

e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.

b. Manajemen / model asuhan keperawatan pasien di ruangan.

a. Monitoring hemodinamik pasien di ruangan.

b. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di ruangan.

c. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di ruangan.

d. Manajemen logistik alat medis / non medis (linen) di ruangan.

e. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di ruangan.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi

1. Tenaga keperawatan diserahkan dari Bidang keperawatan ke ruang rawat inap

Penyakit Dalam Pria

2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima

penjelasan materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.

3. Perkenalan dengan kepala ruang dan staf perawat di ruang rawat inap Penyakit

Dalam Pria.

4. Pelaksanaan program orientasi di ruang rawat inap Penyakit Dalam Pria sesuai

dengan yang di jadwalkan.

5. Memberikan penilaian kepada tenaga keperawatan tersebut setelah selesai

melaksanakan orientasi dan menyerahkan kepada Bidang Keperawatan.

28
BAB XVII

PERTEMUAN / RAPAT

Ruang Rawat Inap Paru menyelenggarakan pertemuan / rapat, antara lain :

a. Rapat rutin dengan seluruh PPJA yang diadakan setiap bulan.

b. Rapat rutin dengan PPJA dan seluruh staf baik keperawatan maupun administrasi

yang diadakan setiap bulan.

c. Rapat Insidentil dengan PPJA dan seluruh staff ruang rawat inap Penyakit Dalam

Pria yang diadakan bila ada masalah-masalah penting.

d. Rapat koordinasi dengan Ruang Rawat Inap lain.

29
BAB XVIII

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan

pelayanan rawat inap paru RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli.

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data / informasi yang cepat, tepat

dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan,

sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebijakan yang relevan.

Di dalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.

Laporan berupa Laporan Harian, Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.

30
BAB XIX

PENUTUP

Peran Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli sangat penting

dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan

kemampuan pelayanan, pengelolaan rawat inap agar mampu memberikan pelayanan

kesehatan yang komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan eksternal Rumah

Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan rawat inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro Sigli

31

Anda mungkin juga menyukai