Anda di halaman 1dari 9

Lampiran : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit

Umum Daerah Sungai Lilin


Nomor :
Tentang : Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Inisiasi
Menyusu Dini Dan Asi Ekslusif

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditentukan.
Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goal’s, maka perlu disusun suatu
rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan terorganisir. Program
kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan maternal-perinatal yang
komprehensif dalam periode satu tahun.
Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin telah siap melayani kasus komplikasi
maternal dan neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetric dan neonatal secara komprehensif di
rumah sakit diharapkan dapat mempercepat penurunan AKI dan AKN serta meningkatkan kesehatan
ibu.
Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi
tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor keterampilan tenaga kesehatan khusus PONEK
serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di rumah sakit,

B. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Tata laksana ini siasi menyusu dini secara umum
2. Tata laksana ini siasi menyusu dini pada operasi sesar
3. Ketentuan asi ekslusif

C. Batasan Operasional
1. Asi ekslusif adalah memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja kepada bayi sampai dengan usia 6
bulan
2. Inisiasi menyusui dini adalah meletakan bayi baru lahir diatas dada ibu untuk Selanjutnya
membiarkan bayi mencari sendiri putting ibunya

D. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 no 144, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063)
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.450/Menkes/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Ekslusif pada bayi di Indonesia

1
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya manusia


1. Perawat yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi
2. Bidan yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi

B. Distribusi ketenagaan
1. Ruang bersalin
2. Ruang perinatal

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masing-masing kepala ruangan
berdasarkan SPO yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin

2
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Ruang nifas untukpelayanan rawat gabung terletak berdampingan dengan ruang perinatal
(denah ruangan terlampir)

B. Standar Fasilitas
1. Kriteria umum ruangan
a. Struktur fisik
Lantai porselen dan dinding dicat atau dilapisi keramik agar mudah dicuci
b. Kebersihan
Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan mudah. Ruangan bersih
bebas dari debu dan kotoran sampah atau limbah rumah sakit. Hal ini berlaku pula untuk
mebel, perlengkapan, instrumen, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit
c. Pencahayaan
Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua lampu berfungsi baik
dan kokoh. Pencahayaan terang dari cahaya alami atau listrik
d. Ventilasi
Suhu ruangan di jaga 24-26 °c dampen dingin ruangan berfungsi dengan baik
e. Pencucian tangan
Wastafel dilengkapi dengan dispenser sabun, serta tissue untuk mengeringkan tangan

3
BAB IV
TATA LAKSANA INISISASI MENYUSU DINI

A. Tata Laksana Inisisasi Menyusu Dini Secara Umum


1. Dianjurkan ibu atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan
2. Keringkan bayi secepatnya kecuali kedua tangannya. Pertahankan lemak putih alami yang
melindungi kulit bayi
3. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi
kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau sesudah menyusu awal
selesai. Keduanya diselimuti jika perlu gunakan topi.
4. Biarkan bayi mencari putting susu ibu
5. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum
menyusui
6. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit pada ibu yang melahirkan dengan
tindakan
7. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan di cap. Setelah menyusu selesai.
8. Rawat gabung ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar selama 24 jam bayi tetap tidak dipisahkan
dan bayi selalu dalam jangkauan ibu

B. Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Sesar


1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif
2. Jika mungkin diusahakan suhuruangan 20-25. Disediakan selimut untuk menutupi punggung bayi
3. Usahakan pembiusan secara epidural
4. Tata laksana selanjutnya sama dengan tatalaksana umum
5. Jika ini siasi belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi, atau bayi harus dipindah sebelum
satu jam maka bayi tetap diletakan di dada ibu ketika dipindahkan kekamar perawatan atau
pemulihan. Menyusu dini dapat dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih

4
BAB V
LOGISTIK

1. Pelayanan peralatan penunjang dipusatkan di penunjang umum Rumah Sakit Umum Daerah Sungai
Lilin
2. Pelayanan peralatan kesehatan dipusatkan di Jang diagnostik Rumah Sakit Umum Daerah Sungai
Lilin

5
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien (Patient Safety) rumah sakit adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD)

C. Tata Laksana Keselamatan


Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh

6
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melalui
komponen kewaspadaan standar meliputi :
1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman

7
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana di lapangan. Mengenai
rencana kegiatan, dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu bulan. Mutu dinilai dari jumlah bayi yang
melaksanakan IMD dan Asi Ekslusif.

8
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan pelayanan ini siasi menyusu dini dan asi ekslusif di
Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Lilin. Dengan demikian pedoman ini harus dilaksanakan dengan
disertai tekad dan kemauan yang kuat guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Daerah Sungai Lilin .

Anda mungkin juga menyukai