Anda di halaman 1dari 42

AKUNTANSI BIAYA

AKA220
Visi
Menjadi salah satu lembaga pendidikan
tinggi ekonomi dan bisnis yang unggul dan
bermatabat di ASEAN pada tahun 2030
Misi
Menyelenggarakan pendidikan tinggi
dibidang ekonomi dan bisnis secara
profesional dan kompetitif untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas
dan berdaya saing internasional
dengan menjunjung tinggi integritas,
moral, imtaq dan berbudaya
TIM PENYUSUN

Nelli Novyarni, SE.,


M.Si,. Ak,CSRS, CSRA,
R Kananto, SE, M.Ak
CSP., C.NSP

Koordinator Mata Kuliah


Akuntansi Biaya
Diana Supriati, SE, MS. Ak
Dosen STEI Jakarta
DESKRIPSI AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya merupakan salah satu mata kuliah keahlian


akuntansi yang membahas konsep biaya untuk tujuan perhitungan
harga pokok produk, perencanaan, dan pengendalian biaya. Muatan
yang terkandung dalam mata kuliah ini membahas hal-hal penting
mengenai pengetahuan akuntansi biaya sebagai pengantar, harga
pokok pesanan, harga pokok proses, biaya Bersama, dan biaya
sampingan, unsur-unsur biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja,
overhead pabrik) dan harga pokok standar.
DAFTAR REFERENSI
William K Carter. (2009). Cost Accounting. 14th (Edisi
Terjemahan). Salemba Empat. Jakarta

(Horngren) Horngren, Foster, Datar. 2015. Cost Accounting. 15th Edition. Prentice Hall
Business Publishing
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
AKUNTANSI BIAYA
Pertemuan Bahan Kajian Referensi
1 dan 2 Konsep biaya, Klasifikasi biaya, Arus biaya perusahaan manufaktur , Perhitungan Bab 1,2, 3 dan 4
harga pokok produksi (Carter), Bab 2, 9 (Horngren)
3 dan 4 Penentuan Harga Pokok Pesanan, Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan, Bab 4 dan 5
Kartu Harga Pokok Pesanan dan Produk Rusak, Produk Cacat, Sisa Bahan (Carter), Bab 4 (Horgren)

5 dan 6 Pengertian Metode Harga Pokok Proses, Karakteristik Metode Harga Pokok Proses, Bab 6 (Carter)
Laporan Biaya Produksi per departemen dengan metode rata-rata dan metode FIFO Bab 17 (Horngren)
dan Unit Hilang dalam Proses Produksi
7 Sub pokok bahasan 1 s/d 6 Bab 1 s.d 6
8 UTS
9 Pengertian Produk Bersama dan Produk Sampingan, Akuntansi Produk Bersama, Bab 8 (Carter)
Akuntansi Produk Sampingan Bab 16 (Horngren)
10 Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya dan Perencanaan Bab 7 dan Bab 9 (Carter)
Akuntansi untuk Bahan Baku sisa (Scrap) Bab 20 (Horngren)
11 Klasifikasi Biaya Tenaga Kerja, Sistem Biaya Tenaga Kerja, Sistem Upah Insentif, BaB 11 (Carter)
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja, Masalah-masalah Khusus Akuntansi Biaya Tenaga
Kerja
12 Klasifikasi Biaya Overhead Pabrik, Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik, Bab 12 (Carter)
Pertemuan Bahan Kajian Referensi
14 dan 15 BiayaAktual, Biaya Normal, Biaya Standar, Manfaat dan Jenis-jenis Biaya Bab 11 dan 18 (Carter)
Standar, Penentuan Biaya Standar, Perhitungan dan Analisis Selisih, Selisih
Komposisi Bahan dan Selisih Hasil Pemakaian Bahan
16 UAS
TATAP MUKA 1
KONSEP BIAYA, KLASIFIKASI BIAYA, ARUS BIAYA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN PERHITUNGAN HARGA
POKOK PRODUKSI
Tujuan Pembelajaran :

1. Mengenal dan memahami lingkungan yang


membutuhkan akuntansi biaya
2. Mampu menjelaskan konsep biaya dan
tujuan akuntansi biaya
3. Mampu menjelaskan klasifikasi biaya
BEBERAPA PERUSAHAAN YANG BERINTERAKSI DENGAN
AKUNTANSI BIAYA
Tipe Akuntansi

Akuntansi secara garis besar dibagi


kedalam dua tipe, yaitu :

Akuntansi Keuangan

Akuntansi Manajemen

13
Tipe Akuntansi

Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe


akuntansi tersebut.
Product
Costs

FINANCIAL COST MANAGEMENT


ACCOUNTING ACCOUNTING ACCOUNTING

Sumber : Cost Accounting Foundations and Evolutions : Kinney, Prather, Raiborn.


14
Pengertian Akuntansi Biaya

Ditinjau dari aktivitasnya, akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan
cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian, serta penafsiran informasi biaya
adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan. Dalam hal ini proses akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya dapat merupakan
bagian dari akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam
perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen,
dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
Tujuan Akuntansi biaya
Dalam pengelolaan perusahaan, akuntansi biaya merupakan bagian penting dari
ilmu akuntansi dan telah berkembang menjadi tools of managements, yang
berfungsi menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen agar dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Informasi biaya diperlukan oleh manajemen
untuk mencapai tujuan.
Tujuan Akuntansi Biaya

Penentuan harga pokok produk


Perencanaan Biaya
Pengendalian biaya
Pengambilan keputusan khusus

17
Penentuan harga pokok produk
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan
meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah
biaya yang telah terjadi di masa lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok
produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga
pokok produk tunduk pada Standar Akuntansi Keuangan.
Perencanaan Biaya
Perencanaan merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan dan menyusun program operasional yang
lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut, termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk
jangka Panjang dan jangka pendek. Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang dapat membantu
manajemen dalam membuat keputusan operasi jangkan pendek dan keputusan alokasi sumber daya jangka
Panjang dan merumuskan stratego-strategi untuk masa yang akan datang, antara lain mengenai:
1. Harga jual dan volume penjualan,
2. Profitabilitas dari produk,
3. Pembelian
4. Pengeluaran barang modal,
5. Perluasan pabrik

Pengendalian biaya
Harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika
biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya kemudian melakukan analisis terhadap
penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya yang seharusnya dan menyajikan informasi mengenai penyebab
terjadinya selisih tersebut. Dari analisis penyimpangan dan penyebabnya tersebut manajemen akan dapat
mempertimbangkan tindakan koreksi, jika hal ini perlu dilakukan.
Pengambilan keputusan khusus
Menyangkut masa depan yang akan datang. Oleh karena itu, informasi yang relevan dengan pengambilan
keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang. Akuntansi biaya untuk
pengambilan keputusan khusus menyajikan biaya masa yang akan datang (future cost). Untuk memenuhi
kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya mengembangkan berbagai
konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti : biaya kesempatan (opportunity cost), biaya
hipotesis (hypothetical cost), biaya tambahan (incrementa cost), biaya terhindar (avoidable cost), dan
pendapatan yang hilang (forgone revenue).
Hubungan Akuntansi biaya dengan Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen
Hubungan Akuntansi Biaya Dengan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen
Hubungan akuntansi biaya dengan akuntansi keuangan tercermin pada tujuan akuntansi biaya
untuk harga pokok produk dan sekaligus menentukan nilai persediaan, dimana hal ini berhubungan
dengan penyusunan laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi yang
merupakan pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak luar. Ditinjau dari aspek akuntansi
manajemen, akuntansi biaya membantu manajemen untuk menentukan biaya yang seharusnya terjadi
untuk menghasilkan satu unit produk, sejumlah produk, dan suatu tingkat kegiatan tertentu.
Dengan demikian akuntansi biaya merupakan suatu hibrida dari akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen. Akuntansi biaya memberikan informasi mengenai biaya perusahaan dan dapat
digunakan baik untuk tujuan internal dan eskternal. Jika akuntansia biaya digunakan untuk akuntansi
keuangan, akuntansi biaya mengukur biaya produksi dan penjualan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
lazim. Jika digunakan untuk kebutuhan internal, akuntansi biaya memberikan dasar untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
KONSEP BIAYA
Dalam mempelajari akuntansi biaya seyogyanya kita harus mengetahui konsep biaya yang terdiri dari tiga istilah
berikut; biaya (cost), beban (expense), dan kerugian (loss).
Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan beban (expense) dan kerugian (loss). Seringkali istilah-istilah ini
digunakan dalam pengertian yang sama. Mengenai perbedaan dari ketiga istilah ini dapat dilihat dari definisi yang
dinyatakan atas istilah-istilah tersebut sebagai berikut :
Biaya (cost)
Dalam arti luas biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tertentu. Dalam arti sempit biaya (cost) adalah
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh asset. Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti
luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aset ini disebut dengan istilah biaya (cost). Seorang
manajer misalnya mengeluarkan uang Rp 20.000.000 untuk memperoleh kendaraan. Pengorbanan uang
tersebut merupakan biaya (cost) dan disajikan sebagai asset dalam laporan posisi keuangan.
Beban (expense)
Beban (expense) merupakan biaya (cost) yang telah memberikan suatu manfaat (expired cost), dan termasuk
pula penurunan dalam aset atau kenaikan dalam liabilitas sehubungan dengan penyerahan barang dan jasa dalam rangka
memperoleh pendapatan, serta pengeluaran-pengeluaran yang hanya memberi manfaat untuk tahun buku yang berjalan.
Jika kendaraan tadi digunakan untuk melayani kegiatan usaha perusahaan, maka tahun yang menikmati manfaat
kendaraan tersebut akan dibebani dengan depresiasinya (penyusutannya). Depresiasi kendaraan ini disebut beban
(expense). Jadi istilah beban juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan aset untuk tujuan tertentu. Istilah biaya juga
digunakan untuk menunjukkan pengorbana sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Jika
perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku seharga Rp. 25.000.000, dicatat sebagai aset. Jika persediaan
bahan baku tersebut seharga Rp. 5.000.000 dipakai untuk membentuk produk, maka harga pokok bahan baku tersebut
berubah menjadi beban bahan baku sebesar Rp. 5.000.000. Namun karena pembuatan produk tersebut bertujuan
mengubah aset (berupa persediaan bahan baku) menjadi aset lain (persediaan, produk jadi), maka pengorbanan bahan
baku tersebut, yang hanya berupa biaya bahan baku, akan membentuk harga pokok produksi. Harga pokok produksi ini
akan berubah menjadi biaya dan dipertemukan dengan pendapatan penjualan pada saat produk tersebut terjual.
Kerugian (loss)
Kerugian (loss) adalah biaya (cost) yang timbul Ketika barang atau jasa
diperoleh pada hakikatnya tidak mempunyai nilai sama sekali atau
tanpa manfaat apa-apa lagi karena kondisi-kondisi tertentu. Beban dan
kerugian kedua-duanya mengurangi pendapatan (revenue) tetapi
disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi. Jika pengorbanan
sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka
pengorbanan tersebut merupakan kerugian (loss). Jika seorang
pengusaha telah mengeluarkan biaya, tetapi pengorbanannya tidak
mendatangkan pendapatan (revenue), maka pengorbanan ini disebut
kerugian (loss).
Konsep Biaya

Sifatnya Tujuannya

Pengorbanan Disengaja/ Mendapatkan Cost


SDE Terencana barang / jasa dg
future benefit

Konsumsi dlm Expense


rangka menunjang
operasi

Tanpa sengaja Loss

26
Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan dan menyajikan data biaya agar
berguna bagi manajemen dalam mencapai berbagai tujuannya. Sebelum
memutuskan untuk bagaimana menghimpun dan mengalokasikan biaya dengan baik,
manajemen dapat melakukan pengklasifikasian biaya.
Klasifikasi Biaya

Carter dan Usry (2004 : 40)


mengklasifikasikan biaya didasarkan pada
hubungan antara biaya dengan berikut ini :
Produk
Volume produksi
Departemen, atau segmen lain
Periode akuntansi
Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi.

28
Biaya dalam Hubungannya
dengan Produk
1. Biaya Manufaktur / biaya produksi /
biaya pabrik
Bahan baku langsung (direct material)
Tenaga kerja langsung (direct labor)
Overhead pabrik (factory overhead)
2. Biaya Komersial
Biaya pemasaran (marketing cost)
Biaya administrasi dan umum
(general and administrative cost)

29
Elemen-elemen Produk dalam biaya produksi
Poduk terdiri dari tiga elemen, yaitu : bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Klasifikasi biaya ke dalam tiga golongan tersebut berguna untuk mengukur laba dan
menentukan harga jual. Bahan dan tenaga kerja diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam
biaya langsung dan tidak langsung. Bahan tidak langsung (penolong) dan tenaga kerja
tidak langsung merupakan bagian dari overhead pabrik.
a. Bahan
Yaitu unsur pokok yang digunakan dalam produksi, yang dibuah menjadi produk jadi dengan menggunakan
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik
1. Bahan langsung:
Bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat didentifikasikan dengan produk, mudah ditelusuri
kepada produk, dan merupakan biaya yang besar atas produk yang bersangkutan.
2. Bahan tidak langsung:
Bahan yang digunakan untuk produksi yang tidak diklasifikasikan sebagai bahan langsung.

b. Tenaga kerja
Yaitu usaha fisik dan mental yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk.
1. Tenaga kerja langsung:
Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi yang dapat diidentifikasi dengan produk, mudah
ditelusuri kepada produk, dan merupakan biaya yang besar atas produk yang bersangkutan.

2. Tenaga kerja tidak langsung:


Tenaga kerja yang terlibat dengan kegiatan produkasi yang tidak diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.
c. Overhead pabrik

Meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Terdiri dari biaya
bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tidak langsung lain nya (sewa
pabrik, utility pabrik dll). Melalui biaya overhead pabrik semua biaya produksi tidak langsung akan
dibebankan kepada produk. Jadi, biaya produksi adalah penjumlahan biaya bahan langsung, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Hubungannya dengan produksi
Pengelompokkan ini bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan pengendalian. Menurut
hubungannya dengan produksi, biaya digolongkan menjadi
a. Biaya utama (prime cost)
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan produksi, yaitu penjumlahan bahan langsung
dengan tenaga langsung. Artinya salah satu biaya tersebut tidak tersedia maka proses produksi tidak
berlangsung.
b. Biaya konversi (conversion cost)
Biaya yang dikeluarkan untuk mengubah produk yang masih dalam proses akhir bulan menjadi produk
jadi, yaitu penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dengan biaya overhead pabrik.
Biaya dalam Hubungannya
dengan Volume Produksi

➢ Biaya variable (variable cost)


➢ Biaya tetap (fixed cost)
➢ Biaya semivariabel (mixed cost)

33
Volume pabrik
Menurut volume produksi, biaya diklasifikasikan menjadi biaya variabel, biaya tetap dan biaya campuran
a. Biaya variabel (variable cost)
Biaya yang totalnya berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya
perunitnya konstan
b. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang totalnya selalu konstan, sedangkan biaya per unitnya berubah karena perubahan volume
produksi
c. Biaya campuran (semi variable cost)
Biaya yang mempunyai karakteristik tetap maupun variabel. Ada dua jenis biaya campuran
- Biaya semi variabel:
Biaya yang sebagian bersifat tetap dan sebagian bersifat variabel :
- Biaya bertahap (step cost) :
Biaya yang bersifat tetap dalam interval volume yang sedikit dan jumlahnya akan berubah karena
perubahan tingkat produksi
Biaya dalam Hubungannya
dengan Departemen atau Segmen Lain

➢ Departemen produksi
➢ Departemen jasa

35
Biaya dalam Hubungannya
dengan Periode Akuntansi

➢ Pengeluaran modal (capital expenditure)


➢ Pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure)

36
Biaya dalam Hubungannya
dengan Suatu Keputusan,
Tindakan, atau Evaluasi
➢ Biaya diferensial (differential cost)
➢ Biaya oportunitas (opportunity cost)
➢ Biaya terbenam (sunk cost)
➢ Biaya tidak relevan (irrelevant cost)
➢ Biaya relevan (relevant cost)

37
Latihan
Latihan 1.1.
Untuk setiap sepeda yang diproduksi, PT Matahari mengluarkan
biaya bahan baku langsung Rp6.000, tenaga kerja langsung
Rp3.000, dan biaya overhead variabel Rp1.000. Biaya overhead
tetap perusahaan adalah Rp1.000.000 per bulan.
Diminta :
1. Hitunglah biaya utama (prime cost) per unit
2. Hitunglah biaya konversi (convertion cost) variabel per unit
3. Hitnglah biaya produksi variabel per unit
4. Hitunglah total biaya produksi yang akan terjadi selama
sebulan dimana 500 sepeda diproduksi.

38
Latihan 1.2.
Estimasi biaya per unit untuk PT. Sukses, yang beroperasi pada
tingkat produksi dan penjualan sebesar 12.000 unit, adalah
sebagai berikut :
Unsur Biaya Biaya per Unit

Bahan baku langsung Rp.32.000


Tenaga kerja langsung 10.000
Overhead pabrik variable 15.000
Overhead pabrik tetap 6.000
Pemasaran variable 3.000
Pemasaran tetap 4.000

39
Diminta :

• Tentukan biaya konversi per unit


• Tentukan biaya utama (prime cost) per unit
• Tentukan total biaya variable per unit
• Hitunglah total biaya dalam satu bulan
apabila tingkat produksi adalah 12.000 unit
dan tingkat penjualan 8.000 unit.

40
Latihan 1.3.
PT Sumarekon memproduksi mesin solder.
Total biaya produksi dari satu mesin adalah
sebesar Rp3.000.000, dimana Rp2.000.000
merupakan biaya konversi. Biaya tenaga kerja
langsung dari satu mesin adalah 50% dari biaya
bahan baku langsung.
Diminta : Tentukan biaya overhead per mesin.

41
END OF SLIDE
nelli_novyarni@stei.ac.id
021 4750321

Anda mungkin juga menyukai