Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi biaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Akuntansi

Konsep dasar

Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku

besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan

berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS

Bidang akuntansi

Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak

Laporan keuangan

Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan

Audit

Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley · Empat

Besar

Kotak ini: 

 lihat

 bicara

 sunting

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses


pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan
dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa.[1] Biaya
didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut
konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada
saat biaya sudah habis terpakai.
Daftar isi

 1Definisi
 2Objek biaya
 3Pendekatan akuntansi biaya
 4Revolusi dalam akuntansi biaya
 5Pengajaran dalam akuntansi biaya
 6Manfaat akuntansi biaya
 7Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya
 8Referensi

Definisi[sunting | sunting sumber]
Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar

 Menurut Schaum:
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil
pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari
Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan
penentuan pendapatan.

 Menurut Carter dan Usry:


Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas
perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta
pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. [2]

Objek biaya[sunting | sunting sumber]


Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective)[3] adalah sebagai
suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut
adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:

 Produk, Proses
 Batch dari unit-unit sejenis, Departemen
 Pesanan pelanggan, Divisi
 Kontrak, Proyek
 Lini produk, Tujuan strategis

Pendekatan akuntansi biaya[sunting | sunting sumber]


Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya
standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based
costing), dan biaya berdasarkan hasil (akuntansi throughput).

Revolusi dalam akuntansi biaya[sunting | sunting sumber]


Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, di mana
perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara
manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam
semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta
lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang
metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan
bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak
terhadap akuntansi biaya.[4]

Pengajaran dalam akuntansi biaya[sunting | sunting sumber]


Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, di mana
kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul
dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya
antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan
sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap,
biaya overhead pabrik, departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta
analisis biaya pemasaran.

Manfaat akuntansi biaya[sunting | sunting sumber]


Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan
oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan
dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi
pengambilan keputusan oleh manajemen.[5]

Keterbatasan dalam sistem akuntansi


biaya[sunting | sunting sumber]
Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang
menyertainya, terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan
zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya
ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak lebih
rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit
diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan
menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba
sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya
naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya
untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah
karena adanya perubahan peraturan pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai