Anda di halaman 1dari 19

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI PENGGUNA JASA


TRANSPORTASI ONLINE DARI TINDAKAN PENYALAHGUNAAN PIHAK
PENYEDIA JASA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8
TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Geistiar Yoga Pratama*, Suradi, Aminah


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : geistiaryoga@gmail.com

Abstrak
Memberikan penilaian terhadap kualitas suatu produk barang atau jasa merupakan hak
seorang konsumen. Begitu juga dengan kerahasiaan data pribadi dari konsumen yang harus
dilindungi. Dalam kasus penyalahgunaan data pribadi pengguna jasa transportasi online
(konsumen), pihak penyedia jasa (driver) secara mudah dapat memanfaatkan data pribadi
konsumen untuk hal-hal diluar proses layanan, salah satunya adalah mengirim pesan berupa
ancaman karena tidak terima atas penilaian yang diberikan konsumen kepadanya. Oleh karena itu
diperlukan perlindungan hukum terhadap kerahasiaan data pribadi tersebut serta perlu adanya
modifikasi sistem penggunaan data pribadi jasa transportasi online.

Kata kunci : Data pribadi, Privasi, GO-JEK, Transportasi Online, Perlindungan Konsumen

Abstract

Giving a review of the quality of a product or service is the right of a consumer . As well
as the confidentiality of personal data of consumers must be protected . In the case of misuse of
personal data online transport service users (consumers ) , service providers ( drivers ) are easily
to abuse the consumer personal data for activities outside of the service process , one of which is
to send a message in the form of threats because they do not accept the review that given by their
customers. So the legal protection of the confidentiality of personal data is needed, and the
system of the use of personal data online transport service is need to be modified.

Keywords : Personal data, Privacy, GO-JEK, Online Transportation, Consumer Protection

I. PENDAHULUAN sekaligus menjaid sarana efektif


Teknologi informasi dan perbuatan melawan hukum.1
komunikasi telah mengubah perilaku Salah satu contoh perkembangan
dan pola hidup masyarakat secara teknologi informasi dan komunikasi
global. Perkembangan teknologi pada saat ini adalah internet
informasi telah pula menyebabkan (interconnection network). Internet
dunia menjadi tanpa batas sebagai suatu media informasi dan
(borderless) dan menyebabkan komunikasi elektronik telah banyak
perubahan sosial, budaya, ekonomi dimanfaatkan untuk berbagai
dan pola penegakan hukum yang kegiatan, antara lain untuk
secara signifikan berlangsung
demikian cepat. Teknologi informasi 1
Prof.Dr.Ahmad M Ramli,S.H.,M.H., Pager
saat ini menjadi pedang bermata dua, Gunung, S.H., Indra Apriadi, S.Ip, Menuju
karena selain memberikan kontribusi Kepastian Hukum di Bidang : Informasi dan
bagi peningkatan kesejahteraan, Transaksi Elektronik, (Jakarta : Departemen
kemajuan dan peradaban manusia, Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia, 2007), hlm. 1.

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

menjelajah (browsing), mencari data menyeluruh dalam dunia bisnis.4


dan berita, saling mengirim pesan Tujuannya memperoleh keuntungan
melalui email, komunikasi melalui bagi yang mengusahakannya.
situs jejaring sosial, dan termasuk Sedangkan online itu sendiri adalah
untuk perdagangan. Kegiatan kegiatan terhubung pada koneksi
perdagangan dengan memanfaatkan internet untuk berbagai macam
media internet ini dikenal dengan keperluan. Sehingga yang disebut
istilah electronic commerce, atau bisnis online adalah bisnis yang
disingkat e-commerce.2 memanfaatkan koneksi internet
E-commerce merupakan suatu sebagai sarana penunjang dalam hal
proses jual beli barang dan jasa yang promosi dan transaksi untuk
dilakukan melalui jaringan komputer, memperoleh keuntungan.
yaitu internet. E-commerce memiliki Menurut Fidel Miro S.E., MStr.,
beberapa karakteristik, yaitu Transportasi diartikan sebagai usaha
terjadinya transaksi antara dua belah memindahkan, menggerakkan,
pihak; adanya pertukaran barang, mengangkut, atau mengalihkan suatu
jasa, atau informasi; dan objek dari suatu tempat ke tempat
menggunakan media internet. Semua lain, dimana tempat lain ini objek
jenis transaksi pada e-commerce tersebut lebih bermanfaat atau
dilakukan tanpa adanya tatap muka berguna untuk tujuan-tujuan
5
antara pihak penjual dan pembeli, tertentu. Jika dilihat dari pengertian
sehingga yang menjadi dasar dari tersebut yang dikatakan objek yang
transaksi e-commerce adalah dimaksud dapat berupa barang
kepercayaan satu sama lain.3 ataupun orang. Transportasi dibagi
Sedangkan jika diuraikan dalam menjadi transportasi darat,
istilah lain, E-commerce disebut juga transportasi udara dan transportasi
sebagai bisnis online. Istilah bisnis laut.
online lebih sering digunakan Jika dikaitkan dengan pengertian
masyarakat pada umumnya dalam online diatas, maka yang disebut
menyebut jenis perdagangan berbasis transportasi online adalah pelayanan
internet ini. jasa transportasi yang berbasis
Menurut Hooper, dalam Dudung,
bisnis merupakan keseluruhan yang
kompleks pada bidang-bidang
4
Dudung, “20 Pengertian dan Tujuan Bisnis
industri dan penjualan, industri dasar, Menurut Para Ahli”, Dosen Pendidikan,
proses, industri manufaktur dan diakses dari
jaringan, asuransi, perbankan,
http://www.dosenpendidikan.com/20-
distribusi, transportasi dan lainnya
yang kemudian masuk secara pengertian-dan-tujuan-bisnis-menurut-
para-ahli/ , pada tanggal 09 November
2 2015 pukul 16.56.
Ahmad M Ramli. 2004. Cyber Law dan
5
HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia, Fidel Miro S.E., MStr., Perencanaan
Jakarta: Refika Aditama, hlm. 1.
3 Transportasi untuk mahasiswa,
Haris Faulidi Asnawi. 2004. Transaksi
Bisnis E-commerce Persfektif Islam, perencana dan praktisi, (Jakarta :
Yogyakarta: Magistra Insania Press, hlm.
Erlangga, 2005), hlm. 4.
15-17.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

internet dalam setiap kegiatan Keunggulan jasa transportasi


transaksinya, mulai dari pemesanan, berbasis teknologi informasi ini
pemantauan jalur, pembayaran dan antara lain tarif yang transparan
penilaian terhadap pelayanan jasa itu dengan cara pembayaran yang
sendiri. mudah, identitas pengemudi yang
Fenomena transportasi online dapat diketahui, rute perjalanan yang
tersebut akhir-akhir ini seolah dapat termonitor melalui aplikasi
menjadi oasis ditengah belum GO-JEK pada smartphone dan
maksimalnya pelayanan angkutan fasilitas gratis berupa masker dan
umum. Kehadiran penyedia jasa penutup kepala yang wajib
transportasi online seperti Go-Jek, ditawarkan oleh driver kepada
Grab-Bike, dan Uber Taxi mendapat penumpangnya.
respon positif dari masyarakat luas Dalam hal persaingan usaha,
sekaligus sebagai solusi alternatif kehadiran GO-JEK menimbulkan
atas masalah akses transportasi kontroversi khususnya berkaitan
publik. dengan jasa ojek konvensional atau
Dari segi keamanan dan biasa disebut ojek pangkalan. Para
keselamatan, dalam UU Nomor 22 pengemudi ojek pangkalan menilai
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan GO-JEK menjadi pesaing berat dan
Angkutan Jalan (UU LLAJ) memang dapat mengancam eksistensi mereka,
tidak mencantumkan sepeda motor walaupun tidak sedikit pula dari
sebagai sarana transportasi publik mereka yang beralih menjadi
dengan pertimbangan utamanya pengemudi GO-JEK.
adalah tidak layak dari aspek Masyarakat sebagai konsumen
keselamatan. Namun jika dilihat dari pengguna jasa transportasi online
aspek kebutuhan masyarakat, baik GO-JEK (penumpang) dalam
ojek konvensional maupun ojek memanfaatkan layanan jasa GO-JEK
berbasis online sangat dibutuhkan tersebut pertama-tama akan diminta
masyarakat. untuk melakukan instalasi aplikasi ke
GO-JEK adalah perusahaan dalam telepon selular pintar
penyedia jasa yang bergerak dalam (smartphone), kemudian mengisi
bidang teknologi dan transportasi informasi pribadi berupa nama,
berbasis online. Selain melayani alamat email dan nomor telepon,
antar jemput penumpang (GO- serta diminta menyetujui agar
RIDE), GO-JEK juga melayani keberadaannya diketahui oleh pihak
pengiriman barang (GO-SEND), penyedia jasa transportasi online
pemesanan makanan (GO-FOOD) (pengendara/driver) tersebut. Dengan
dan beberapa layanan jasa lainnya. demikian, pihak penyedia jasa
Kehadiran GO-JEK ini transportasi online dapat secara
mempermudah mobilitas masyarakat mudah mengetahui nama, nomor
dan juga membantu mengurangi telepon serta alamat-alamat yang
angka pengangguran melalui menjadi tujuan para penumpangnya.
terbukanya lapangan pekerjaan baru Akibatnya belakangan ini muncul
yaitu menjadi pengemudi GO-JEK permasalahan GO-JEK di bidang
(Driver). Perlindungan Konsumen, yaitu
perlindungan terhadap data pribadi

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pengguna jasa GO-JEK. Contoh online GO-JEK harus dilindungi


kasus adalah ketika ada seorang secara hukum. Pemberian segala
penumpang yang mendapat pesan informasi mengenai data pribadi
singkat melalui telepon selular tersebut harus dengan persetujuan
(SMS) bernada kasar karena telah yang bersangkutan.
memberikan penilaian (review) yang Maka dari itu perlu adanya upaya
buruk kepada pengendara yang baru oleh GO-JEK untuk meningkatkan
saja ditumpanginya. perlindungan data pribadi
Dalam hal ini hak pengguna jasa konsumennya. Selain itu, dalam hal
transportasi online sebagai konsumen keamanan dan keselamatan perlu
terganggu karena pihak penyedia jasa adanya standarisasi mengenai
tidak mau menerima kritik dari kendaraan yang dipakai,
konsumennya. Berdasarkan Pasal 4 meningkatkan tingkat seleksi
huruf d UU Nomor 8 tahun 1999 pengemudi/driver, dan semacam
tentang Perlindungan Konsumen pengecekan berkala baik pengecekan
(UUPK), disebutkan salah satu hak kendaraan itu sendiri maupun
konsumen adalah hak untuk didengar pengecekan fisik ataupun kesehatan
pendapat dan keluhannya atas barang driver.
dan/atau jasa yang digunakan. Dari pemerintah, perlu adanya
Selain melanggar ketentuan Pasal regulasi yang jelas sebagai payung
4 huruf d UUPK, kasus hukum pelaksanaan jasa transportasi
penyalahgunaan data pribadi online, tidak hanya GO-JEK tetapi
pengguna jasa transportasi online ini juga jasa transportasi online sejenis.
juga melanggar ketentuan Pasal 26 Berdasarkan latar belakang yang
UU nomor 11 tahun 2008 tentang telah diuraikan di atas, maka ditarik
Informasi dan Transaksi Elektronik permasalahan yang dapat diteliti dan
(UU ITE). Dalam pasal ini dijelaskan dirumuskan sebagai berikut:
pada ayat satu bahwa kecuali 1. Bagaimana perlindungan hukum
ditentukan lain oleh Peraturan khususnya dalam menjamin
Perundang-undangan, penggunaan kerahasiaan data pribadi
setiap informasi melalui media pengguna jasa transportasi online
elektronik yang menyangkut data ditinjau dari Undang-Undang
pribadi seseorang harus dilakukan Nomor 8 Tahun 1999 tentang
atas persetujuan orang yang Perlindingan Konsumen (UUPK)
bersangkutan. dan Undang-Undang Nomor 11
Dikhawatirkan pelanggaran Tahun 2008 tentang Informasi
privasi semacam ini tidak hanya dan Transaksi Elektronik (ITE) ?
sebatas ancaman saja akan tetapi 2. Bagaimana tanggung jawab GO-
dapat berkelanjutan dan mengarah JEK dalam hal terjadi tindakan
terhadap tindak pidana lainnya, penyalahgunaan data pribadi
seperti pembunuhan, penganiayaan, pengguana jasanya yang
pencurian, perampokan dan dilakukan oleh pengendara GO-
sebagainya. Oleh karena itu, data JEK (Driver GO-JEK)?
pribadi pengguna media elektronik
termasuk dalam hal ini yaitu data
pribadi pengguna jasa transportasi

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

II. METODE konsumen yang menggunakan


Dalam tulisan ini metode transaksi online tanpa pengamanan
pendekatan yang digunakan adalah yang memadai. Laporan pers tentang
metode pendekatan yuridis empiris. perbuatan hacker dalam
Metode pendekatan yuridis empiris mendapatkan akses ke jaringan
adalah cara atau prosedur yang secara rahasia dan penyalahgunaan
digunakan untuk memecahkan nomor kartu kredit (rekening) yang
masalah penelitian dengan meneliti dicuri, penyebarluasan informasi
data sekunder terlebih dahulu konsumen yang dikumpulkan
kemudian dilanjutkan dengan melalui cara-cara yang diragukan,
meneliti data-data primer yang ada di dan potensi pencurian informasi
lapangan.6 penting yang disimpan perusahaan
Dalam penulisan hukum ini, oleh orang dalam telah menyebabkan
diperlukan data dari pihak penyedia kegelisahan bagi mereka yang
jasa transportasi online terkait yaitu bermaksud melakukan transaksi
GO-JEK. Oleh karena itu perlu secara online.7
dilakukan pencarian informasi Kasus penyalahgunaan data
melalui wawancara dengan pribadi pengguna jasa transportasi
narasumber yaitu 2 orang driver GO- online merupakan salah satu contoh
JEK Kota Semarang yang bernama permasalahan kerentanan
Slamet Djuniarto dan Fajar Endro perlindungan data pribadi konsumen
Maryoko serta 1 orang driver GO- dalam transaksi online. Hal ini dapat
JEK Kota Yogyakarta yang bernama dikaji berdasarkan UU Nomor 8
Gregorius Kushandriyanto. Alasan tahun 1999 tentang Perlindungan
menentukan narasumber berjumlah 3 Konsumen (UUPK) dan UU nomor
orang adalah karena narasumber 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
homogen. Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pasal 1 angka 2 UU ITE
III. HASIL DAN PEMBAHASAN menjelaskan bahwa Transaksi
A. Perlindungan Hukum Elektronik adalah perbuatan hukum
Terhadap Data Pribadi yang dilakukan dengan
Pengguna Jasa Transportasi menggunakan komputer, jaringan
Online Ditinjau dari UUPK komputer, dan/atau media elektronik
dan UU ITE lainnya. Melalui perbuatan hukum
tersebut timbul hak dan kewajiban
Kerentanan sistem online, bagi pihak-pihak yang bersangkutan,
khususnya kemungkinan adanya yaitu dalam hal ini konsumen berhak
gangguan informasi pribadi tentang memberikan penilaian terhadap
keadaan keuangan atau medis yang kinerja penyedia jasa transportasi
diberikan konsumen secara rutin online dan pihak penyedia jasa
kepada bank, pedagang eceran, agen tersebut wajib memberikan
asuransi dan perusahaan kartu kredit pelayanan yang baik, salah satunya
telah menambah kekhawatiran 7
Assafa Endershaw, Hukum E-Commerce
dan Internet dengan Fokus di Asia Pasifik,
6
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007). hlm.
Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), hlm. 10. 412.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

yaitu dengan menerima kritikan dari 26 UU ITE tentang data pribadi, juga
konsumennya. melanggar ketentuan tentang hak
Angka 1 pada pasal yang sama, konsumen pasal 4 huruf a dan d UU
dijelaskan bahwa Informasi Perlindungan Konsumen.
Elektronik adalah satu atau
sekumpulan data elektronik, 1. Perlindungan Konsumen
termasuk tetapi tidak terbatas pada 1.1 Perlindungan Konsumen
tulisan, suara, gambar, peta, Dalam Transaksi Online
rancangan, foto, electronic data Konsumen sebagai pihak yang
interchange (EDI), surat elektronik membutuhkan produk seringkali
(electronic mail), telegram, teleks, sebelum mulai melakukan transaksi
telecopy atau sejenisnya, huruf, diharuskan untuk memberikan
tanda, angka, kode akses, simbol, informasi yang lengkap mengenai
atau perforasi yang telah diolah yang identitas diri atau perusahaan
memiliki arti atau dapat dipahami (apabila konsumennya adalah
oleh orang yang mampu perusahaan). Hal yang wajar apabila
memahaminya. produsen dapat menilai kredibilitas
Data pribadi yang diberikan oleh konsumen, apakah konsumen adalah
konsumen saat melakukan registrasi pembeli yang sungguh-sungguh atau
pada aplikasi mobile GO-JEK tidak.8
merupakan salah satu bentuk Sebaliknya, apakah ada jaminan
informasi elektronik, yang kemudian bahwa data diri/ identitas konsumen
tersimpan dalam sistem informasi (perseorangan/ perusahaan) tidak
GO-JEK. Informasi inilah yang digunakan (dikomersialisasikan) oleh
digunakan oleh driver GO-JEK produsen seperti untuk pengiriman
untuk melaksanakan pekerjaannya brosur pemasaran perusahaan.
yaitu antara lain menghubungi Padahal konsumen sangat
konsumen, mengetahui alamat dan memperhatikan aspek keamanan dan
posisi keberadaan konsumen serta kerahasiaan dari informasi
memberikan pelayanan sesuai pribadinya dalam online transaction.
layanan jasa yang dipilih konsumen. Untuk melindungi konsumen dari
Permasalahannya, kerahasiaan penyalahgunaan informasi (berupa
data yang diberikan oleh pengguna data diri) maka perlu adanya jaminan
jasa pada saat melakukan dari produsen bahwa data/identitas
pendaftaran tidak sepenuhnya aman konsumen tidak akan dipergunakan
karena dalam kasus ini driver GO- secara menyimpang diluar
JEK secara mudah mengirimkan peruntukannya tanpa seijin
pesan singkat (SMS) kepada konsumen.9
pengguna jasanya karena setelah Tidak adanya jaminan akan
pengguna jasa tersebut memberikan kerahasiaan data pribadi yang
penilaian buruk terhadap diberikan konsumen GO-JEK untuk
pelayananan yang diberikan oleh
Driver GO-JEK yang baru saja 8
Didik M. Arief Mansyur dan Elisatris
ditumpangi. Sehingga kasus Gultom. Cyberlaw Aspek Hukum Teknologi
penyalahgunaan dasta pribadi Informasi, (Bandung: PT Refika Aditama,
konsumen ini selain melanggar pasal 2005), hlm. 160.
9
Ibid. hlm. 161.

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dapat menggunakan layanan jasa kepada driver. Akan tetapi yang


GO-JEK, menimbulkan berbagai banyak terjadi justru kasus berupa
tindak penyalahgunaan data tersebut ancaman dan pelecehan tersebut
oleh para driver GO-JEK, salah dilakukan oleh driver itu sendiri
satunya kasus terror melalui SMS kepada konsumennya. Perlakuan
berupa ancaman karena driver tidak driver seperti ini tidak lain karena
terima atas penilaian buruk yang tidak adanya jaminan kerahasiaan
diberikan penumpangnya. data pribadi yang diberikan oleh
Bagaimanapun efektifnya suatu pengguna jasa sebagai konsumen
teknologi, tidak ada sistem keamanan yang seharusnya tidak dimanfaatkan
yang tidak dapat ditembus.10 Dalam diluar kepentingan layanan jasa GO-
kebijakan privasi GO-JEK, pada poin JEK.
keamanan dijelaskan bahwa pihak 1.2 Pelanggaran Terhadap Hak
GO-JEK tidak menjamin keamanan Konsumen Berdasarkan UUPK
databasenya dan juga tidak menjamin Penyalahgunaan data pribadi
bahwa data yang diberikan oleh pengguna jasa transportasi online
konsumen tidak akan GO-JEK oleh driver GO-JEK yang
ditahan/terganggu ketika sedang dalam kasus ini yaitu dengan
dikirimkan kepada GO-JEK. Setiap mengirimkan ancaman melalui pesan
pengiriman informasi oleh konsumen singkat (SMS) karena tidak terima
kepada GO-JEK merupakan dengan penilaian yang diberikan
tanggung jawab konsumen itu terhadap pelayanannya, merupakan
sendiri, dan konsumen tidak salah satu pelanggaran terhadap hak-
diperbolehkan mengungkapkan sandi hak konsumen sebagaimana diatur
kepada siapapun. dalam UU Nomor 8 tahun 1999
Pada poin Ketentuan Penggunaan tentang Perlindungan Konsumen.
Aplikasi dalam Syarat dan Ketentuan Penilaian atau yang pada sistem
GO-JEK, konsumen diminta untuk aplikasi GO-JEK disebut review
menjaga kerahasiaan dan tidak akan terhadap kinerja driver merupakan
menyalahgunakan informasi yang hak dari konsumen, selama driver
diterima konsumen tersebut dari dalam memberikan pelayannya
penggunaan Aplikasi GO-JEK. kurang atau bahkan tidak baik,
Konsumen juga diminta untuk konsumen berhak untuk memberikan
memperlakukan Penyedia Layanan penilaian buruk, sedangkan jika
(driver) dengan hormat dan tidak konsumen puas maka konsumen
akan terlibat dalam perilaku atau dapat menilai baik dengan
tindakan yang tidak sah, mengancam memberikan 5 (lima) bintang pada
atau melecehkan ketika saat proses layanan GO-JEK
menggunakan layanan mereka. selesai.11
Ketentuan diatas merupakan Review dari konsumen tersebut
salah satu upaya GO-JEK dalam menjadi tolok ukur perusahaan GO-
melindungi driver-nya dari segala JEK untuk mengetahui sejauh mana
bentuk tindakan yang merugikan kualitas pelayanan jasa yang
termasuk ancaman dan pelecehan
11
Slamet Djuniarto, Driver GO-JEK Kota
Semarang, wawancara di Semarang, tanggal
10
Privacy policy GO-JEK 26 Maret 2016.

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

diberikan para driver kepada penculikan, pencurian,


konsumennya. Apabila seorang penganiayaan, dan sehak untuk
driver selalu mendapatkan review didengar pendapat dan
buruk dari konsumen maka akan keluhannya atas barang dan/atau
mendapatkan sanksi berupa jasa yang digunakan.
peringatan agar kinerjanya dapat Driver GO-JEK seharusnya
diperbaiki. memperhatikan kewajibannya
Terkait penjelasan diatas, sebagai pihak pelaku usaha. Salah
dijelaskan dalam Pasal 4 huruf a satu kewajiban pelaku usaha yang
UUPK bahwa salah satu hak terkait dengan kasus ini tertuang
konsumen adalah hak atas dalam pasal 7 huruf a UUPK yaitu
kenyamanan, keamanan, dan pelaku usaha berkewajiban beritikad
keselamatan dalam mengkonsumsi baik dalam melakukan kegiatan
barang dan/atau jasa. Artinya, hak usahanya dan pasal 7 huruf c UUPK
pengguna jasa transportasi online yaitu pelaku usaha berkewajiban
selaku konsumen yang menjadi memperlakukan atau melayani
korban penyalahgunaan data pribadi konsumen secara benar dan
tersebut untuk mendapatkan jujur serta tidak diskriminatif.
kenyamanan, keamanan dan Oleh karena itu, driver GO-JEK
keselamatan dalam menikmati harus menerima segala kritikan
layanan yang diberikan GO-JEK berupa penilaian buruk dari
telah dilanggar. konsumen terhadap pelayanannya.
Selain itu, pada Pasal 4 huruf d Konsumen yang dirugikan akibat
UUPK menjelaskan bahwa pelanggaran hak konsumen dapat
konsumen memiliki hak untuk menggugat pelaku usaha melalui
didengar pendapat dan lembaga yang bertugas
keluhannya atas barang dan/atau menyelesaikan sengketa antara
jasa yang digunakan. Tidak terima konsumen dan pelaku usaha atau
nya pihak driver atas penilaian yang melalui peradilan yang berada di
diberikan oleh penumpang juga lingkungan peradilan umum.,
merupakan bentuk pelanggaran berdasarkan sukarela para pihak yang
terhadap hak konsumen. bersengketa. Penyelesaian sengketa
Pelanggaran terhadap hak diluar pengadilan tidak
konsumen tersebut, dalam kasus ini menghilangkan tanggung jawab
tidak hanya berakibat pada hilangnya pidana sebagaimana diatur dalam
rasa nyaman yang dialami ketika undang-undang. Penjelasan ini diatur
menikmati layanan jasa GO-JEK dalam pasal 45 UUPK.
saja, tetapi juga kemanan dan Pasal 47 UUPK mengatur bahwa
keselamatannya sebagai konsumen penyelesaian sengketa konsumen
tidak sepenuhnya terjamin. diluar pengadilan diselenggarakan
Dikhawatirkan dari pengiriman SMS untuk mencapai kesepakatan
bernada ancaman tersebut dapat mengenai bentuk dan besarnya ganti
terjadi tindakan-tindakan lain dari rugi dan/.atau mengenai tindakan
pihak driver seperti misalnya tertentu untuk menjamin tidak akan
berujung pada tindak pidana terjadi lagi atau tidak akan terulang
pembunuhan, perampokan,

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kembali kerugian yang diderita oleh artikel tentang seorang ibu yang
konsumen. mentelantarkan anaknya;
2) Penggunaan yang tidak tepat
2. Informasi Dan Transaksi nama atau kesukaan seseorang
Elektronik untuk tujuan komersial;
2.1 Privasi 3) Pembukaan fakta-fakta pribadi
Privasi meliputi hak untuk yang memalukan kepada publik;
mengontrol informasi pribadi 4) Menggangggu kesunyian atau
seseorang dan kemampuan untuk kesendirian seseorang.14
memntukan dalam hal apa saja dan
bagaimana informasi tersebut harus b. Privacy of Data About a Person
diperoleh dan digunakan.12 Hak privasi dapat juga mengikat
Pada umumnya ada tiga aspek pada informasi mengenai seseorang
dari privasi, yaitu privasi mengai yang dikumpulkan dan digunakan
pribadi seseorang (privacy of a oleh orang lain.Termasuk di
person’s persona), privasi dari data dalamnya, sebagai contoh, informasi
tentang seseorang (privacy of data tentang kebiasaan seseorang, catatan
about a person), dan privasi atas medis, agama dan keanggotaan
komunikasi seseorang (privacy of a dalam partai politik, catatan pajak,
person’s communications).13 Yaitu data-data karyawan, catatan asuransi,
antara lain adalah : catatan tindak pidana, dan lain
a. Privacy of a Person’s Persona sebagainya. Penyalahgunaan
Hak atas privasi ini didasarkan informasi-informasi yang
pada prinsip umum bahwa setiap dikumpulkan atas anggota-anggota
orang mempunyai hak untuk suatu organisasi/lembaga atau atas
dibiarkan sendiri (the right to be let pelanggan-pelanggan dari suatu
alone). Pada umumnya ada empat perusahaan termasuk dalam
jenis pelanggaran terhadap privasi pelanggaran Hk privasi seseorang. 15
atas pribadi seseorang, yaitu :
1) Publikasi yang menempatkan c. Privacy of a Person’s
seseorang pada tempat yang Communications
salah. Misalnya dengan Dalam situasi tertentu, hak atas
menggunakan foto seseorang privasi dapat juga mencakup
perempuan sebagai ilustrasi suatu komunikasi secara online. Dalam
hal-hal tertentu, pengawasan dan
12
Ann Covoukian, Go Beyond Security-Build penyingkapan isi dari komunikasi
in Privacy: One Does Not Equal the Other, elektronik oleh orang lain bukan oleh
http://www\960514_cavoukian_priv- pengirim atau orang yang dikirim
sec_speech.htm. Dalam Edmon Makarim, dapat merupakan pelanggaran dari
Pengantar Hukum Telematika (Jakarta: PT
privasi seseorang.16
RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 163.
13
Thomas J.Imedinghaff, ed., Online Law – Dari penggolongan privasi diatas,
The SPA’s Legal guide to oing Business on kasus penyalahgunaan data pribadi
the Internet (Canada: Addison-Wesley pengguna jasa transportasi online,
Developers Press, 1996), hlm 269. Dalam
14
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Ibid. hlm 160.
15
Telematika (Jakarta :PT Raja Grafindo Ibid. hlm. 160.
16
Persada, 2005), hlm. 160. Ibid. hlm 161.

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dapat dikategorikan ke dalam misalnya situs-situs pada media-


pelanggaran terhadap Privacy of media massa. Namun ada juga yang
Data About a Person (pelanggaran mengharuskan pengunjung/
privasi dari data seseorang), karena penggunanya untuk melakukan
telah menggunakan data pribadi pendaftaran terlebih dahulu agar
tersebut untuk kepentingan lain yaitu dapat menikmati layanan situs
diluar transaksi penggunaan jasa GO- tersebut, misalnya situs surat
JEK. elektronik (E-mail), situs jual beli,
Pelanggaran privasi tersebut bisa situs jejaring sosial (social media),
bisa terjadi tidak hanya karena dll.
seorang driver yang tidak terima atas Saat ini pendaftaran pengguna
penilaian buruk yang diberikan tersebut tidak hanya dilakukan
konsumen, tetapi bisa juga karena melalui deskstop/computer saja
driver memiliki ketertarikan terhadap tetapi juga bisa melalui telepon
konsumen yang sedang selular/handphone/smartphone.
menggunakan jasa GO-JEK. Untuk menjadi anggota pada
Sehingga pada beberapa kasus pihak umumnya seseorang diharuskan
konsumen melaporkan adanya pesan mengisi semacam formulir
singkat berupa rayuan baik melalui pendaftaran pada situs tersebut
SMS, ataupun Whatsapp yang terkait informasi-informasi
dikirimkan oleh driver kepadannya. pribadinya seperti nama, e-mail (jika
Pelanggaran privasi ini dapat ada), tempat tinggal, usia, jenis
menimbulkan tindakan-tindakan lain kelamin, pekerjaan, dll.
yang dilakukan oleh Driver GO-JEK Dijelaskan dalam Kebijakan
maupun penumpang GO-JEK, Privasi GO-JEK, Informasi Pribadi
sebagai contoh dapat terjadi kasus dimaksud dalam hal ini adalah
pembunuhan, penganiayaan, informasi mengenai pengguna jasa
perampokan, dll dengan didasari (konsumen) yang secara pribadi
motif yang berbeda antara kedua dapat diidentifikasi yang
belah pihak. Pihak Driver GO-JEK dikumpulkan melalui Aplikasi,
merasa dirinya dirugikan karena seperti nama, alamat, tanggal lahir,
penilaian buruk diberikan oleh pekerjaan, nomor telepon, alamat
penumpang sehingga dapat surat elektronik (e-mail) pengguna
menurunkan kredibilitasnya sebagai jasa tersebut dan/atau sejenisnya, dan
Driver GO-JEK yang baik di mata informasi lain yang mungkin dapat
Perusahaan GO-JEK. Sedangkan, mengidentifikasi orang tertentu yang
pihak pengguna jasa/ penumpang sedang menggunakan Aplikasi.
merasa dirugikan karena data Informasi yang dikumpulkan
pribadinya dilanggar oleh Driver oleh situs kebanyakan memang
tersebut. berupa informasi yang berhubungan
erat dengan pengguna internet. Akan
2.2 Informasi Pribadi Dalam tetapi, meskipun pengguna internet
Transaksi Online sewaktu mengisi formulir
Pelayanan situs-situs internet pendaftaran tidak memberikan
dapat diakses tanpa harus menjadi informasi yang benar, situs tetap saja
anggota/member situs tersebut dapat mengetahui ketertarikannya

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dalam penggunaan fasilitas-fasilitas merupakan salah satu bagian dari hak


di situs tersebut. Hal inilah yang pribadi (privacy rights). Hak pribadi
menyebabkan para pengguna internet mengandung pengertian sebagai
khawatir bahwa informasi-informasi berikut:18
tersebut akan disalahgunakan untuk a. Hak pribadi merupakan hak
kepentingan pemasaran produk- untuk menikmati kehidupan
produk tertentu yang tidak pribadi dan bebas dari segala
dikehendakinya, ataupun untuk lain- macam gangguan.
lain kepentingan.17 b. Hak pribadi merupakan hak
GO-JEK mengharuskan untuk dapat berkomunikasi
penggunanya untuk melakukan dengan Orang lain tanpa
pendaftaran terlebih dahulu cukup tindakan memata-matai.
malalui smartphone agar dapat c. Hak pribadi merupakan hak
menikmati layanannya. Pertama- untuk mengawasi akses informasi
tama, calon pengguna tentang kehidupan pribadi dan
jasa/penumpang akan diminta untuk data seseorang.
melakukan instalasi aplikasi pada Hak pribadi dari pengguna jasa
smartphone-nya, kemudian mengisi transportasi online GO-JEK sebagai
informasi pribadi berupa nama, konsumen dalam kasus ini telah
alamat email dan nomor telepon, dilanggar oleh driver GO-JEK
serta diminta menyetujui agar sebagai pihak penyedia jasa.
keberadaannya diketahui oleh pihak Dikatakan hak telah dilanggar,
penyedia jasa transportasi online karena driver dapat dengan mudah
(pengendara/driver) tersebut. Dengan mengakses dan memanfaatkan data
demikian, pihak penyedia jasa pribadi konsumen diluar layanan
transportasi online dapat secara GO-JEK tanpa seizin pemiliknya
mudah mengetahui nama, nomor yang seharusnya dilindungi
telepon serta alamat-alamat yang kerahasiaannyaa. Akibatnya
menjadi tujuan para penumpangnya. ancaman yang dikirimkan oleh driver
Sehingga, dalam kasus ini dengan tersebut melalui SMS dikarenakan
mudahnya driver GO-JEK bisa tidak terima atas penilaian yang
langsung mengirimkan pesan diberikan terhadap pelayananan
singkat/SMS ke nomor yang telah jasanya.
didaftarkan penumpangnya ketika Dijelaskan dalam Pasal 26 UU
penumpang tersebut memberikan ITE bahwa kecuali ditentukan lain
penilaian buruk terhadap pelayanan oleh Peraturan Perundang-undangan,
yang diberikan oleh driver GO-JEK penggunaan setiap informasi melalui
tersebut. media elektronik yang menyangkut
data pribadi seseorang harus
2.3 Pelanggaran privasi dilakukan atas persetujuan orang
berdasarkan UU ITE yang bersangkutan. Walaupun
Dalam pemanfaatan Teknologi konsumen GO-JEK menyetujui
Informasi, perlindungan data pribadi untuk memberikan data pribadinya
17 18
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Penjelasan pasal 26 UU Nomor 11 tahun
Telematika,(Jakarta: PT Raja Grafindo 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Persada, 2005), hlm. 184. Elektronik

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pada saat pendaftaran pada aplikasi Sedangkan untuk penyedia jasa


mobile GO-JEK, bukan berarti data transportasi online yang
pribadi tersebut dapat diakses untuk menggunakan kendaraan bermotor
keperluan diluar pelayanan jasa GO- beroda empat misalnya Grab Taxi
JEK, terlebih dalam kasus ini untuk dan Uber Taxi, sudah diatur dengan
mengirimkan ancaman. Peraturan Menteri Perhubungan
Penyalahgunaan data pribadi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
yang berujung ancaman ini penyelenggaraan angkutan orang
merupakan salah satu perbuatan yang dengan kendaraan bermotor umum
dilarang jika ditinjau dengan pasal 29 tidak dalam trayek.
UU ITE. Dalam pasal ini disebutkan Bab IV Peraturan Menteri
bahwa setiap orang dengan sengaja Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016
dan tanpa hak mengirimkan tersebut mengatur penyelenggaraan
Informasi Elektronik dan/atau angkutan umum dengan aplikasi
Dokumen Elektronik yang berisi berbasi teknologi informasi. Dalam
ancaman kekerasan atau menakut- pasal 40, dijelaskan bahwa
nakuti yang ditujukan secara pribadi. perusahaan angkutan umum dapat
Ancaman pidana jika melanggar menggunakan aplikasi berbasis
ketentuan pasal 29 diatur dalam teknologi informasi yang
pasal 45 ayat 3 UU ITE dimana pembayarannya dapai dilakukan
ditegaskan bahwa setiap orang yang secara tunai ataupun menggunakan
memenuhi unsur sebagaimana aplikasi perusahaan tersebut.
dimaksud dalam Pasal 29 dipidana Perusahaan penyedia aplikasi
dengan pidana penjara paling lama berbasis teknologi informasi yang
12 (dua belas) tahun dan/atau dimaksud, dalam pemberian layanan
denda paling banyak Rp angkutan orang wajib bekerjasama
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). dengan perusahaan angkutan umum
B. Tanggung Jawab GO-JEK yang telah memiliki izin
Terhadap Tindakan penyelenggaraan angkutan, sehingga
Penyalahgunaan Data Pribadi perusahaan aplikasi berbasis
Konsumen oleh Driver teknologi informasi tersebut tidak
1. Legalitas Dan Eksistensi Go- boleh bertindak sebagai perusahaan
Jek angkutan umum yang antara lain
Seperti halnya GO-JEK, adalah menetapkan tarif dan
penyedia jasa transportasi online memungut bayaran, merekrut
yang menggunakan kendaraan pengemudi, dan menentukan besaran
bermotor roda dua yaitu Grab-bike, penghasilan pengemudi.
Blue-Jek, Lady-Jek, dan lain-lain Terkait hal itu, poin kelima
hingga saat ini belum ada peraturan tentang hal-hal umum yang
yang memayunginya, mengingat tercantum dalam Ketentuan
berdasarkan UU nomor 22 tahun Penggunaan GO-JEK, ditegaskan
2009 tentang Lalu lintas dan bahwa GO-JEK bukan perusahaan
Angkutan Jalan, sepeda motor tidak transportasi atau kurir melainkan
termasuk dalam kategori angkutan perusahaan teknologi yang
umum. memanfaatkan aplikasi mobile
sebagai sarana untuk mempermudah

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

layanan jasa yang ditawarkannya, objek dari suatu tempat ke tempat


yaitu sebagai berikut : lain, dimana tempat lain ini objek
Untuk menghindari keragu- tersebut lebih bermanfaat atau
raguan, kami adalah perusahaan berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
teknologi, bukan perusahaan Mengenai GOJEK dan penyedia
transportasi atau kurir dan kami layanan sejenis yang menggunakan
tidak memberikan layanan kendaraan bermotor beroda dua
transportasi atau kurir. Kami sebagai alat transportasi untuk
tidak mempekerjakan Penyedia mengantar penumpanng, menurut
Layanan dan kami tidak pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor
bertanggung jawab atas setiap 55 tahun 2012 tentang Kendaraan,
tindakan dan/atau kelalaian yang dimaksud dengan Kendaraan
Penyedia Layanan. Aplikasi ini itu sendiri dibagi menjadi 2
hanya merupakan sarana untuk kelompok yaitu kendaraan bermotor
memudahkan pencarian atas dan kendaraan tidak bermotor.
Layanan. Adalah tergantung Terkait dengan pembahasan ini,
pada Penyedia Layanan untuk dalam Pasal 3 ayat 1 disebutkan ada
menawarkan Layanan kepada 5 jenis kendaraan bermotor yaitu
anda dan tergantung pada anda sepeda motor, mobil penumpang,
apakah anda akan menerima mobil bus, mobil barang dan
tawaran Layanan dari Penyedia kendaraan khusus. Dari ke lima jenis
Layanan.19 tersebut, hanya tiga diantaranya yaitu
Meskipun begitu dalam praktik mobil penumpang, mobil bus dan
usahanya GO-JEK lebih dikenal mobil barang yang masuk dalam
masyarakat sebagai perusahaan kategori kendaraan bermotor umum
transportasi online karena melayani (Pasal 3 ayat 2).
antar jemput penumpang layaknya Dalam penjelasan Peraturan
ojek seperti pada umumnya (layanan Pemerintah tentang Kendaraan ini,
GO-RIDE), pengantaran barang yang dimaksud Kendaraan Bermotor
(GO-SEND) atau pengiriman Umum adalah setiap Kendaraan
makanan (GO-FOOD) dan beberapa Bermotor yang digunakan untuk
layanan lain yang ditawarkan. angkutan barang dan/atau orang
Dapat dikatakannya GO-JEK dengan dipungut bayaran. Oleh
sebagai perusahaan yang bergerak di karena itu, GO-JEK dan penyedia
bidang transportasi karena jika jasa transportasi online lainnya yang
ditinjau dari pengertian transportasi menggunakan sepeda motor sebagai
menurut Fidel Miro seperti yang armadanya secara hukum tidak
dijelaskan sebelumnya, transportasi memenuhi persyaratan. Tidak hanya
diartikan sebagai usaha jasa transportasi online saja, tetapi
memindahkan, menggerakkan, jasa ojek konvensional pun begitu
mengangkut, atau mengalihkan suatu karena juga menggunakan sepeda
motor sebagai angkutan umum
19 penumpang.
Gojek. (2015). Terms of Use.
Diakses pada tanggal 22 Februari Akan tetapi jika dilihat dari aspek
2016, Gojek: http://www.go- kebutuhan masyarakat sekarang ini,
kehadiran jasa transportasi online
jek.com/

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sangat membantu berbagai aktivitas kepada Penyedia Layanan (driver)


mulai dari hanya berpindah dari satu sebagai suatu bagian dari ketentuan
tempat ke tempat lainnya, memesan Layanan. Selain itu dijelaskan pula
makanan hingga pengiriman barang mengenai batasan usia pengguna
(tergantung pelayanan apa saja yang jasa/ konsumen aplikasi mobile GO-
bisa diberikan jasa transportasi JEK, yaitu sebagai berikut:
online tersebut). Kebutuhan Anda menyatakan dan
masyarakat akan transportasi yang menjamin bahwa anda adalah
mudah dan efisien semacam ini individu yang secara hukum
dilatarbelakangi masih belum berhak untuk mengadakan
maksimalnya pelayanan transportasi perjanjian yang mengikat
umum yang diberikan oleh berdasarkan hukum Negara
pemerintah. Republik Indonesia, khususnya
Pemerintah belum mampu secara Ketentuan Penggunaan, untuk
maksimal merealisasikan amanat menggunakan Aplikasi dan
Pasal 138 dan Pasal 139 UU Lalu bahwa anda telah berusia
Lintas dan Angkutan Jalan yang minimal 21 tahun atau sudah
mengatur tentang kewajiban menikah dan tidak berada di
pemerintah untuk menyediakan bawah perwalian. Jika tidak,
angkutan umum yang aman, nyaman, kami atau Penyedia Layanan
selamat dan terjangkau. Masih sering terkait, berhak berdasarkan
terjadi berbagai insiden kecelakaan hukum untuk membatalkan
baik angkutan umum darat, laut dan perjanjian yang dibuat dengan
udara. anda. Anda selanjutnya
Oleh karena itu, melihat antusias menyatakan dan menjamin
masyarakat terhadap kehadiran jasa bahwa anda memiliki hak,
transportasi online semacam GO- wewenang dan kapasitas untuk
JEK, sudah seharusnya pemerintah menggunakan Layanan dan
membuat peraturan yang mengatur mematuhi Ketentuan
khusus tentang jalannya bisnis jasa Penggunaan. Jika anda
transportasi yang menggunakan mendaftarkan atas nama suatu
kendaraan bermotor beroda dua baik badan hukum, anda juga
konvensional maupun yang menyatakan dan menjamin
menggunakan aplikasi berbasis bahwa anda berwnang untuk
teknologi informasi. mengadakan, dan mengikatkan
diri entitas tersebut pada
2. Sistem Pengumpulan Dan Ketentuan Penggunaan ini dan
Penggunaan Informasi Pribadi mendaftarkan untuk Layanan dan
Konsumen Aplikasi.20
Dalam Syarat dan Ketentuan GO-
JEK, pengumpulan informasi pribadi
dari konsumen harus mendapat 20
Gojek. (2015). Terms and
persetujuan dari konsumen terkait Condition. Diakses pada tanggal 22
sekaligus konsumen memberikan
Februari 2016, Gojek:
wewenang pada GO-JEK untuk
memberikan informasi tersebut http://www.go-jek.com/

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pengumpulan informasi tersebut Namun berdasarkan ketentuan


dilakukan melalui pendaftaran pada privasi, syarat dan ketentuan serta
aplikasi mobile GO-JEK sekaligus ketentuan penggunaan GO-JEK yang
sebagai syarat agar konsumen dapat telah dibaca dan disetujui oleh
menikmati dan memanfaatkan konsumen pada saat melakukan
berbagai jenis layanan jasa yang pendaftaran, pihak GO-JEK
ditawarkan. Pada pendaftaran berwenang mengungkapkan
tersebut, konsumen diminta untuk Informasi Pribadi konsumen
memberikan alamat e-mail, nama, sepanjang dimintakan secara hukum,
nomor telepon, dan sandi akun. atau diperlukan untuk tunduk pada
Selain itu konsumen diminta ketentuan perundang-undangan,
persetujuan agar lokasinya dapat peraturan-peraturan dan pemerintah,
dilacak dan dipantau menggunakan atau dalam hal terjadi sengketa, atau
Global Positioninng System (GPS) segala bentuk proses hukum antara
pada aplikasi mobile GO-JEK secara konsumen dan pihak GO-JEK, atau
realtime (pada saat itu juga) atau antara konsumen dan pengguna lain
yang selanjutnya disebut geo- sehubungan dengan atau terkait
location. Penggunaan geo-location dengan layanan, atau dalam keadaan
antara lain adalah untuk menemukan darurat yang berkaitan dengan
driver yang berada di sekitar kesehatan dan/atau keselamatan
konsumen, membantu driver dalam konsumen.
memperhitungkan biaya dan
menganalisa pola penggunaan 3. Sanksi Dan Penyelesaian
aplikasi untuk meningkatkan kinerja Permasalahan Gojek
aplikasi. Hubungan hukum antara
Pemberian informasi / data perusahaan GO-JEK dengan
pribadi pengguna jasa GO-JEK penyedia jasanya (driver) adalah
berupa e-mail, nama, nomor telepon, kemitraan. Dalam Ketentuan
dan sandi akun tersebut antara lain Penggunaan GO-JEK pada poin 5
digunakan untuk memverifikasi tentang Tanggung Jawab dijelaskan
kepemilikan suatu akun dalam bahwa penyedia layanan hanya
aplikasi mobile GO-JEK, sarana merupakan mitra kerja dan bukan
komunikasi antara pengguna jasa pegawai, agen atau perwakilan GO-
dengan penyedia jasa (driver) JEK.
sehubungan dengan pesanan layanan UU Nomor 13 Tahun 2003
yang dipilih dan untuk memberikan tentang Ketenagakerjaan hanya
informasi mengenai aplikasi itu mengatur tenaga kerja yang dalam
sendiri misalnya jika ada hubungan kerja berdasarkan
pembaharuan aplikasi ataupun perjanjian kerja, tidak mencakup
penawaran-penawaran promosi. mengenai hubungan hukum
Informasi Pribadi tersebut oleh melakukan pekerjaan diluar
pihak GO-JEK tidak akan dibagikan hubungan kerja. Sehingga dari sisi
kepada pihak manapun selain kepada tanggung jawab, pada hubungan
driver terkait dan perusahaan dan hukum berdasarkan kemitraan ini
individu pihak ketiga tanpa terletak pada diri pribadi pekerja,
persetujuan dari konsumennya. misalnya jika ada kerusakan pada

15
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sepeda motor menajdi tanggung konvensional, perusakan kantor GO-


jawab driver, bukan perusahaan GO- JEK baik yang dilakukan oleh
JEK. sesama driver GO-JEK, Order fiktif,
Oleh karena itu, secara terang dan lain-lain.
pihak GO-JEK tidak bertanggung Mengenai order fiktif, sering
jawab atas penyimpanan data pribadi terjadi pada layanan pengiriman
konsumen oleh driver dengan cara makanan. Dengan tarif jauh/dekat
apapun sehingga GO-JEK juga tidak sebesar lima belas ribu rupiah (Rp
akan bertanggung jawab atas segala 15.0000,-), driver GO-JEK
penyalahgunaan informasi pribadi menggunakan uang pribadinya
konsumen oleh driver setelah terlebih dahulu untuk membeli
berakhirnya layanan yang diberikan. makanan yang dipesan konsumen,
Penjelasan ini tercantum pada namun ternyata alamat yang dituju
Ketentuan Privasi GO-JEK. adalah fiktif.
Namun terhadap driver GO-JEK Menanggapi hal itu, kantor GO-
yang dilaporkan dan bisa dibuktikan JEK bersedia mengganti segala
telah melakukan penyalahgunaan kerugian driver apabila dapat
data pribadi konsumen, baik berupa menunjukkan nota pembelian,
ancaman maupun rayuan yang kwitansi, detail order, dan dokumen
ditujukan kepada konsumennya, lain terkait. Penggantian ganti rugi
maka sanksinya adalah tersebut dikirimkan melalui rekening
dikeluarkan/diberhentikan.21 GO-JEK driver yang bersangkutan.23
Pentingnya penilaian yang
diberikan konsumen GO-JEK IV. KESIMPULAN
terhadap kualitas pelayanan driver Berdasarkan hasil analisis dan
adalah sebagai bahan penilaian pihak pembahasan pada Bab IV, maka
GO-JEK terhadap para driver-nya. dapat ditarik kesimpulan sebagai
Apabila seorang driver selalu berikut :
mendapatkan penilaian buruk maka 1. Kerahasiaan data pribadi
akan diperingatkan oleh pihak GO- pengguna jasa transportasi online
JEK agar dapat meningkatkan selaku konsumen tidak
kualitas pelayanan jasanya. 22 sepenuhnya aman. Data pribadi
Sebaliknya, selain permasalahan yang diberikan konsumen saat
tentang penyalahgunaan data pribadi melakukan registrasi pada
konsumen yang jelas merugikan aplikasi GO-JEK ssering
konsumen, juga timbul berbagai disalahgunakan oleh pihak
permasalahan yang merugikan pihak penyedia jasa (driver).
driver GO-JEK itu sendiri. Antara Penyalahgunaangunaan data
lain adalah manipulasi tarif, pribadi tersebut dapat terjadi
perselisihan dengan ojek ketika driver tidak terima atas
penilaian (review) buruk yang
21
Gregorius K, Driver GO-JEK Kota
diberikan oleh konsumen
Yogyakarta, wawancara di Yogyakarta, terhadap kualitas pelayanan
tanggal 26 Maret 2016.
22 23
Fajar Endro M, Driver GO-JEK Kota Gregorius K, Driver GO-JEK Kota
Semarang, wawancara di Semarang,tanggal Yogyakarta, wawancara di Yogyakarta,
27 Maret 2016. tanggal 26 Maret 2016.

16
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

driver. Selain itu dapat terjadi Konsumen seharusnya diberikan


juga ketika driver memiliki semacam ID (identitas) ataupun PIN
ketertarikan terhadap konsumen (kode). Secara teknis panggilan
yang sedang menggunakan telepon ataupun pengiriman pesan
jasanya. Dikhawatirkan dari singkat dilakukan melalui
adanya penyalahgunaan data identitas/PIN tersebut. Sehingga
pribadi ini berujung pada komunikasi antara konsumen dan
tindakan-tindakan lainnya dari driver masih di dalam aplikasi GO-
driver misalnya pembunuhan, JEK, tidak diluar aplikasi seperti
perampokan, penculikan, dan lain halnya panggilan telepon ataupun
lain. pengiriman pesan singkat melalui
2. Dalam ketentuan privasi GO- nomor telepon.
JEK, dijelaskan bahwa GO-JEK
tidak bertanggung jawab atas V. DAFTAR PUSTAKA
penyimpanan data pribadi Buku dan Jurnal :
konsumen oleh driver dengan Ali, 2016. Pembahasan Mengenai
cara apapun, sehingga GO-JEK Pengertian Perbuatan Hukum.
juga tidak akan bertanggung Diakses pada tanggal 13 Februari
jawab atas segala 2016.
penyalahgunaan data pribadi http://www.pengertianpakar.com/
konsumen oleh driver setelah 2015/04/pengertian-perbuatan-
berakhirnya layanan yang hukum-menrut-pakar.html.
diberikan. Akan tetapi terhadap Asnawi, Haris Faulidi. (2004).
driver yang dilaporkan dan dapat Transaksi Bisnis E-Commerce
dibuktikan telah melakukan Persfektif Islam. Yogyakarta:
penyalahgunaan data pribadi Magistra Insania Press.
konsumen seperti pada kasus ini Brotosusilo, Agus. (1998). Aspek-
maka GO-JEK akan memberikan Aspek Perlindungan terhadap
sanksi berupa pemecatan. Konsumen dalam Sistem Hukum
Perlu adanya modifikasi di Indonesia. Makalah dalam
mengenai sistem komunikasi dalam Percakapan tentang Pendidikan
aplikasi GO-JEK. Panggilan telepon Konsumen dan Kurikulum
dan pengiriman pesan singkat bisa Fakultas Hukum, Editor Yusuf
memanfaatkan layanan berbasis Shofie, Jakarta.
internet seperti halnya pada aplikasi Damang, (2016). Urgensi Transaksi
Line ataupun Blackberry Messenger Elektronik dalam UU ITE. Diakses
(BBM). Sehingga konsumen tidak pada tanggal 29 Januari 2016.
perlu memasukkan nomor telepon http://www.negarahukum.com/huk
saat proses pendaftaran pada aplikasi um/urgensi-transaksi-eektronik-
GO-JEK, karena rentan terhadap dalam-uu-ite.html.
penyalahgunaan. Kalaupun Dewata, Mukti Fajar Nur dan
dibutuhkan, nomor telepon yang Yulianto Achmad. (2013).
diberikan konsumen hanya untuk Dualisme Penelitian Hukum
proses verifikasi akun saja, tidak Normatif dan Empiris.
untuk berkomunikasi dengan driver. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

17
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Dudung. 2015. Pengertian dan Miro,Fidel. (2005). Perencanaan


Tujuan Bisnis Menurut Para Transportasi untuk Mahasiswa,
Ahli. Diakses pada tanggal 09 Perencana dan Praktisi. Jakarta:
November, 2015, Dosen Erlangga.
Pendidikan: Nasution, Az. (1995). Konsumen dan
http://dosenpendidikan.com/20- Hukum. Jakarta: Pustaka Sinar
pengertian-dan-tujuan-bisnis- Harapan.
menurut-para-ahli/ Nazir,Moh. (2003) Metode
Endershaw,Assafa. (2007). Hukum Penelitian, (Bogor : Ghalia
E-Commerce dan Internet Indonesia)
dengan Fokus di Asia Pasifik. Sidabalok, Janus. (2014). Hukum
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Perlindungan Konsumen di
Gojek. (2015). Frequently Asked Indonesia. Bandung : Citra
Question. Diakses pada tanggal Aditya Bakti.
22 November 2015, Gojek: Sidharta,(1999). Hukum
http://www.go-jek.com/faq.php Perlindungan Konsumen.
Gojek. (2015). Terms and Condition. Jakarta: Grasindo.
Diakses pada tanggal 22 Februari Soekanto, Soerjono. (1986).
2016, Gojek: http://www.go- Pengantar Penelitian Hukum,
jek.com/ Jakarta: UI Press.
Gojek. (2015). Terms of Use. Soemitro, Ronny. (1983). Metode
Diakses pada tanggal 22 Februari Penelitian Hukum dan Jurimetri.
2016, Gojek: http://www.go- Jakarta: Ghalia Indonesia
jek.com/ Suparni, Niniek. (2009). Cyberspace
Kristiyanti, Celina Tri Siwi. (2009). Problematika Antisipasi
Hukum Perlindungan Konsumen. Pengaturannya. Jakarta : Sinar
Jakarta: Grafindo. Grafika.
Makarim, Edmon. 2005. Pengantar Zainal,H & Amiruddin. (2004).
Hukum Telematika. Jakarta : PT Pengantar Metode Penelitian
Raja Grafindo Persada. Hukum. (Jakarta: Raja Grafindo
M. Ramli, Ahmad; Pager Gunung Persada.
dan Indra Apriadi. (2007). Undang- undang :
Menuju Kepastian Hukum di Kitab Undang-Undang Hukum
Bidang : Informasi dan Transaksi Perdata.
Elektronik. Jakarta : Departemen Kitab Undang-Undang Hukum
Komunikasi dan Informatika Pidana.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 tahun
M. Ramli, Ahmad. (2004). Cyber 1999 tentang Perlindungan
Law dan HAKI dalam Sistem Konsumen
Hukum Indonesia, Jakarta: Undang-Undang Nomor 11 tahun
Refika Aditama. 2008 tentang Informasi dan
Mansyur, Didik M. Arief dan Transaksi Elektronik
Elisatris Gultom. (2005). Undang-Undang Nomor 22 Tahun
Cyberlaw Aspek Hukum 2009 tentang Lalu Lintas dan
Teknologi Informasi. Bandung: Angkutan Jalan
PT Refika Aditama.

18
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Undang-Undang Nomor 13 Tahun


2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2012 tentang Kendaraan
Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan
Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 32 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang
Dengan Kendaraan Bermotor Umum
Tidak Dalam Trayek

19

Anda mungkin juga menyukai