Meysya Leonita Agustina - E1D021095 Evapro
Meysya Leonita Agustina - E1D021095 Evapro
Soal 1 :
1. Beri contoh perhitungan harga suatu komponen input / barang:
A. Bagaimana perhitungan harga ekonomi?
Analisis harga ekonomi dilakukan berdasarkan harga bayangan dan harga
penyelesaian. Harga bayangan atau harga fiktif. Harga implisit adalah harga yang digunakan
dalam analisis ekonomi untuk mewakili biaya dan manfaat, terlepas dari apakah ada harga
pasar sebagai indikator nilai ekonomi atau tidak. Harga bayangan sering digunakan untuk
mengidentifikasi distorsi seperti subsidi harga dan pajak yang mempengaruhi harga pasar
dengan cara yang tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari sumber daya yang diamati.
Harga bayangan memperhitungkan semua efek eksternal.
Contoh perhitungan harga barang yaitu pada biaya pembuatan Semen untuk
Pembangunan jalan pertanian terdapat biaya bahan baku batu kapur diibaratkan
membutuhkan biaya Rp. 25.000/sak dengan biaya operasional Rp. 5.000 dan biaya overhead
Rp. 6.000 maka harga bayangan untuk semen tersebut adalah Rp. 36.000/sak
1. Biaya Investasi:
1. Pembelian material konstruksi seperti batu pecah, pasir, semen, aspal, dan
bahan pengeras lainnya.
2. Biaya peralatan dan mesin seperti truk pengangkut, alat berat (buldoser, alat
pemadat, ekskavator), peralatan pengukur, dan peralatan keselamatan.
3. Biaya pembelian lahan jika diperlukan untuk memperluas atau membangun
jalan baru.
4. Biaya konsultan atau insinyur sipil untuk perencanaan dan desain jalan.
2. Biaya Operasional:
1. Upah tenaga kerja untuk pekerjaan konstruksi, termasuk operator alat berat,
pekerja manual, dan supervisi teknis.
2. Biaya bahan bakar untuk alat berat dan kendaraan pengangkut.
3. Biaya perawatan rutin jalan seperti pemeliharaan drainase, perbaikan retak,
perawatan bahu jalan, dan pengecatan marka jalan.
4. Biaya pemeliharaan peralatan dan mesin seperti perawatan rutin, perbaikan,
dan penggantian komponen yang aus.
5. Biaya tenaga kerja untuk operasi pemeliharaan jalan, termasuk pengawas
lapangan dan pekerja teknis.
3. Biaya Sunk Cost:
1. Biaya studi kelayakan awal untuk mengevaluasi kelayakan proyek.
2. Biaya perencanaan dan desain awal, termasuk survei tanah, pemetaan, dan
perencanaan teknis.
3. Biaya akuisisi lahan atau perizinan sebelum dimulainya konstruksi.
4. Biaya Depresiasi:
1. Penurunan nilai peralatan dan mesin konstruksi seperti alat berat dan truk
seiring waktu penggunaannya dalam proyek.
2. Penurunan nilai infrastruktur jalan pertanian itu sendiri seiring waktu karena
pemakaian dan efek cuaca seperti erosi, retakan, dan penurunan tanah