Anda di halaman 1dari 45

SALINAN

MENTERI NEGARA
KOPERASI DAN USAllA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

PERATU RAN MENTER1 NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KEC,L DAN


MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 19 /Per/M.KUKMfiI /2008

TENTANG

M
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH
KOPERASI

UK
MENTERI NEG/,RA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

Menimbang a
P-
bahwa dalam rangka memperluas kesempatan berusaha
bagi masyara:«:it untuk melakukan kegiatan produktif,
perlu mengembangkan pelaksanaan kegiatan usa:ia
KO
simpan pinjam 01eh Koperasi yang sesuai dengan
peraturan peruncang undangan yang berlaku, qgar
rnasyaral<at memperoleh manfaat dan kesejahteraa.i
yang sebesar-besarnya.
EN

b. bahwa pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh


koperasi• yang semakin berkembang, sesuai dengan
dinar,1ika dan perubahiln tatanan ekonomi da1 sosial
masycirakat, maka Keputu·san Menteri Koperasi dan UKM
M

Nomor 351/Kep/M/Xll/1998 tentang Petunjuk Pela�sanaan


Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi sc1dah
tidak sesuai, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan.
KE

C bahw;:i berdasarl:an pertimban9an sebagaimana


dimal;sud dal2m huruf a dan b perlu menetapkan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi.
Mcngin\J�t 1Jnda,1g-undanq Nomor 25 Tahun 1992 tentan9
Perkoperasian (Lembaran Negara .'-\epublik Indonesia
Tahun 1992 Nornor 11G T1mb;ihao lem'Jar1n \J0'.)�r1
l<epu!Jlik Indonesia Nomor 3502 ):
2. Peraiuran Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 ter,tzng
Persyaratar, dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 8.
Tamcahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor
3540);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tenlang
Pembubaran Koperasi 0Ieh Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 24.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3549);
4. Peraturan Pemerintah tJoinor 9 Ta!iun 1995 tentang

M
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjarn oleh
Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

UK
1995 Nomor 19. Tambahan Lembaran Negara Reoublik
Indonesia Norr.or 3591 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang
Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 47; Tambahan Lcmbara11
P-
Negara ><epubiik Indonesia Nomor 3744);
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 Te;itang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
KO
Tentang Kedudukan. Tu;ias. Fungsi, Susunan Org;;rnisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik lndane::ia;
7. lnstruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 Te,1tang
Peningkatan PemLinaan dan Pengembangan
EN

Perkoperasian.
8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomc,r: 98/Kep/M.KUKINX/2004
tent,rng Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi;
M

9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan L!saha


Kecil dan Menengah Nomor: 123/Kop/M.KUKM/X/2004
tentong Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dolam
KE

rangka Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran


Dasar dan Pembubaran Kc,perasi pada Provinsi cJan
Kab:.Jpaten atau Kota:
10 Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaria
Kecil dan Mer,engah Nomor 124/KEP/M.KUKM/X/2004
tcntc1ng Penugasan PeIabat yang I.Jerwenang untuk
r-,1ember1ka11 Pengesahan Akta Pendirian. Perub;ii1a,1
Anggaran Ua�ar dan Pe111bubaran Koperas1 dI Tingkat
Nasional,

2
11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Ked dan
Menengah nomor 1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubaha11 Anggaran Da:,ar Koperasi.
12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
19.5/Per/M.KUKMNlll/2006 tentang Pedoman Umum
Akur.tansi Koperasi Indonesia.
13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 33/Per/M KUKM/Vlll/2007 tentang
Or g.;nisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Kope;;;isi
dan Usaha Kec;I dan Menengah Republik lndone�ia;

M
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATUR/,N MENTERI NEGARA KO?ERASI DAN USAHft.

UK
KECIL DAN Ml::NENGAH TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLE�
KOPERASI.
SABI
P- KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan
KO
1. Koperasi adalah badan usc1ha yang beranggotakan orang-seornng atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasa'.kan
rrin�ip f<operasi sekaligus sebagc;i gerakan ekonomi rakyat yang berrJasar
atas asas kekeluargaan sebagaimana yang dimaksud dalam peratur;:rn
EN

perundang-undangan perko�erasian.
2. Koperasi Simpan Pinjam selanjutny1 dalam 'peraturan ini disebut "KSP"
adalah_ �operasi yang melaksa,1akan kegiatan usahanya hanyi< usa�a
simpan pinjam.
M

3. Unit Simpan Pinjam selanjutnya disebut "USP Koperasi" adalah u,1it usaha
koperasi yang bergerilk di bidang usaha oimpan pinjam sebagai ba£ian dari
kegiatan usaha koperasi yang bersangkut,rn.
KE

4. KSP primer adalah KSP yang didirikan oleh dan beranggotak;in orang
seorang.
5 KSP sekunder adalah KSP v;irg didirikan oleh dan beranggotakan KSP.
6 Pengurus Koperasi adalah anggota koperasi yang diangkat dan dipilih
dalam rapat anggota untuk mengurus organisasi dan usaha koperasi.
PengJwas adala!i ;in:Jgota ,o�· 0:rasi ya,19 d1angkat dan dipilih daiam rapat
:inggota untuk n1e11c:31•1as1 oe!aksanaan kelJiJaksanaan dan pEngelola2n

3
8. Pengelola adalah anggota koperasi atau pihak ketiga yang diangkat oleh
pengurus dan diberi wewenang untuk menrielola usaha koperasi atau Unit
Simpan Pinjam Koperasi.
9. Kekeluargaan semenda adalah satu · pertalian kekeluargaa!l k&rena
perkawinan, yaitu pertalian antara salah seorang dari suami isteri dan
keluarga seda1·ah dari pihak lain.
10. Pejabat pengawas KSP dan USP Kopervsi adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diangkat oleh Menteri untuk melakukan pengawasan terhadap KSP ·
dan USP Koperasi.
11. Pejabat Penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi yang selanjutnya d,sebut
Pej2bat Penilai adalah pejabat yang ditetapkan oleh Menteri NP.gara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenang

M
untuk memberikan periilaian kesehatan.
12. Akta Pendirian Koperasi adalah akt2 yang dibuat dalam rangka pe:idirian

UK
koperasi. berisi pernyataan pe11dirian koperasi dan memuat Anggaran
Dasar.
13. Anggaran Dasar adalah aturan tertulis · yang memuat tata k;;l1id!.ipan
koperasi yang disusun dan disepal<ati oleh para pendiri l<operasi pada saat
P-
rapat pembentukan koperasi.
14. Modal sendiri KSP adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan wajib dan
simpanan lain yang memiliki karal<teri;;tik sama dengan simpanan wajib,
KO
hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha dan dalam
kaitannya dengan pe:iilaian �esehatan dapat ditambah dengan makaimal
50% modal penyertaan.
15. Modal sendiri USP adalah modJI tetap USP, terdiri dari modal yang disetor
pada awal pendirian, modal tetap tambahan dari koperasi yang
EN

bersangkutan, cadangan yang disisihkan dari Hasil Usaha USP !<operasi


dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan
maksin1a_l 50 °/, modal tidak tetap yang berasal dari modal penyertaan.
16 Rencana keria adalah rincian �2giatan yang akan dilaksanakan pada 1
M

(satu) periode yang te:ah ditentL,kan


17. Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan kepada Kc-perasi pajc1 saat masuk nienjadi anggota, yang t1dak
KE

dapat diambil kembali selama y2ng bersangkutan masih menjadi anggota.


18. Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
yang wajib dibayar anggota ker-1 ada koperasi dalam waktu dan kesernpatan
tertEc.1tu. yc:,1g tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
mer-iadi anggota
19 Da:·J Cadangan adalah se1urnlah uang yang d1peroler, dari penyisihan has,I
usaha setelah papk yanJ d1m3sudka11 untuk memupuk modal sendi;1 dari
•�v?·�· Jf1.::' h-=i .- , ,r:;:r-, �-.,:- ,,.-,7<::;i �.... ;11 ,�';1,:r!uk;in

4
20. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon an9gota,
koperasi lain, dan atau anggotanya kepada koperasi dalafT' bentuk
tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.
21. Simpanan Berjangka adalah simpanan pnda koperasi yang penyetorannya
dilakukan sekali dan penarikannya h2nya dapat dilakukan pada waktu
tertentu menurut perjanjian antara peny;mpan dengan kope�asi yang
bersangkutan.
22. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya
dilakukan berangsur-angsur dari penar'kannya hanya dapat dilakul<an
menurut syarat tertentu yang disepakati ·antara penabung dengan kopera5i
yang be:sangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi.
23. Jaringan pelayanan adalah bentuk pelayanan koperasi melalui pembuk:rnn

M
cabang. cabang pembantu dan kantor kas dalam upaya meningf:atkan
pelayanan kepada anggota.

UK
24. Kantor Cabang KSP adalah kantor cabang yang mewakili kan\or pusat
dalam menjalankan kegiatan usaha menghimpun dana dan penyalurannya
5erta :ncmpunyai wewenarig memutuskan pemberian pinjaman.
25. Kantor Cabang Pembantu adalah kantor cabang pembantu KSP yang
P-
berfungsi mewakili kantor cabang dalam menjalankan kegiatan usaha untuk
menghimpun dana dan penyalurc1nnya serta mempunyai wev1enang
menerima permohonan pinjamari tetapi tidak mempunyai wewencrng un!uk
memutuskan pemberiar, pinjaman.
KO
26. Kantor Kas adalah kantor kas :<SP yang berfungsi mewakili kantur cabang
dalam menjalankan kegiatan usaha untuk mengh:mpun dana.
27. Pembinaan Koperasi, adalah upaya yang dilakuka;i oleh Pernerintah,
gerakan koperasi d3n masyarakat melalui pemberian bimbingan. bantu2n
EN

perkuatan untuk mer1umbuhkan d2n rneningkatkan kemampuan r<:operasi


agar menjadi usaha yang tangc;uh dan mandiri.
28. Pengaw1lsan Koperasi adalah upaya yang dilakukan oleh pe,'gawas
koperasi. pemerintah, gerakan koperasi, dan masyarakat, agar organisasi
M

dan usaha KSP dan USP KopE:rasi Koperasi diselenggarakan dengan baik
sesuai dengan perundang-undc.ngan yang berlaku.
29. Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah kondisi atau kcadaan Koperasi
KE

yang dinyatakan, sehat. cukup sehat. kurang sehat, tidak sehat dan sangat
tidak sehat.
30 Pemberdaya:rn "operas1 adalah upa;a yang dilakukan Pemerin:ah '.Jan
Gerakan Koperasi untuk memfasilitasi agar koperasi mampu tun�buh dan
berkembang dengan kemampuan sendiri menjadi koperasi yang tangguh
dan mandiri
31. Perlindungan koperasi adalah upaya yang dilakl!kan pemerintah untuk
menjaga agar kopcrasi mendapatkan kepastian hukum akan keberadaan
dan pengakuan sebagai bad3n usaha ekonomi rakyat, termasuk jamimrn
bagi kelancaran dan keberhasilan usaha koperasi.
32. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwen2n9
untuk dan alas rama Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kccil dan
Menengah memberikan Pengesahan Akta Pendirian dan Ferubahar
Anggaran Dasar Koperasi.
33. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayc:.an Kementerian Negara Koper�si
dar. Usaha Kecil dan Menengc1h.

M
34. Menteri adalah Menteri yang IT'enyelenggarakan urusa;i pemerintahan di
bidang koperasi.

UK
BAB II
ORGANISASI
P- Bagian Kesatu
Umum
Pasal2
(1) Kegiatan usaha simpan pinjam pad a �operasi dapat dilaksanakan oleh:
KO
a. Koperasi Sirnpan Pirjam:
b. Unit Simpan Pinjam Koperasi.
(2) Koperasi simpan pinjam dapat berbentuk koperasi primer atau i,;operaf:i
�ekunder.
EN

(3) Unit simpan pinjam koperasi dapat dibentuk oleh koperasi primer atau
koperasi sekunder.
(4) Koperasi Simpan Pi.1jam dan Unit Simpan Pinjam Koperas1 harus me�1iliki
Visi dan misi yang berorientasi dalar1 rangka memberdayakan usaha
M

anggotanya pada sektor riil.


KE

B,;gian Kedua
Bentuk KSP
Pasal3

(1) l<SP dapat berbentuk


:1 KSP Primer
b i<SP Se< under

6
(2) KSP Primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat berbcntuk:
a. KSP Primer yang anggotanya orang seorang yang berdomisili di wi/ayah
Kabupaten atau Kola ya;ig bersangkulan.
b. KSP Primer yang anggolanya orang seorang yang berdomisili di lebih
dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi/DI.
c. KSP Primer yang anggolanya orang seorang yang berdomisili d1 lebili
dari 1 (satu) Provinsi/01.
(3) KSP Sekunder sebagaimana dimaksud pada ayal (1) huruf b dapal
berbentuk:
a. KSP Sekunder yang anggotanya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bacan
hukum koperasi yang berdomisili di wilayah Kabupalen atau Kola yang

M
bersangkulan.
b KSP Sekunder yang ang0otanya sekurang-kurangnya 3 (tiga) badan

UK
hukum koperasi yang berdomisili lebih dari 1 (satu) Kabupalc,n/Kola
dalam wilayah Provinsi/0I yang bersarigkutan.
c. KSP Sekunder yang anggotanya sei<urang-kurangnya 3 (liga) badan
r ukum koperasi yang berd0m1sili di lebih dari 1 (satu) Provinsi/D1.
P- Ba9ian Keliga
Pendirian KSP Primer 02.n Sekunder
KO
Pasa/4
(1) Pendirian KSP primer dan sekLnder harus memperhatikan kelayakan usaha
serta manfaat pelayanan bagi anggotanya.
(2) Para pendi;i yang akan membentuk KSP primer wajib memai1ami
EN

pengertian nilai dan pnnsip kope,asi

PaJal 5
(1 ) Pendirian KSP primer dan KSP Sekunder dilaksanakan sesuai dengar.
M

persyaratan dan tata cara yang dratur dalam Peraturan Pemerinlah Ncmor
4 tahun 1994 tenla,1g Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akla
Pendirian dan perubal1an Anggaran Dasar /(operasi serta Petunjuk
KE

Pelaksanaan Pembentukan. Pengesahan Akta Pendirian dan Perubalran


Anggaran Dasar Kope'asi. dengan tahapan sebagai berikut:
a Permohonan pengesahan akta pendi'.ian KSP Prrrr,er dan Sekunder
yang anggotanya tierdomisili di Kabupaten atau Kola yang bersongkutan
diajukan oleh para penc!iri kepada pejabat yang berwenang pada
Kabupaten atau Kata setempat

7
b. Permohonan pengesahan akta pendirian KSP Primer dan Sekunder
yang anggotanya berdomisili di lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Ko!a dalarr,
satu Provinsi/DI diajukan olch para pendiri kepada pejabat yarIg
berwenang pada Provinsi/0I 3e!empat.
c. Permohonan pcngesahan akta pendirian KSP Primer dan Sekunder
yang anggotanya berdomisili di lebih dari 1 (salu) Provinsi/DI di<1jukan
oleh para pendiri kepada Menleri Negara Koperasi dan UKM.
(2) Dalam pengajuan permohonan pengesahan akla pendirian KSP Primer dan
Sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) para pendiri wajib
memenuhi tambanan persyaralan dengan menyampaikan beberapa
dokumen sebagai berikut :
a. surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian KSP ;:>rimer

M
berupa deposito pada Bank Pemerinlah alas nama Menleri Negara
Koperasi dan UKM.

UK
b. sural bukti penyeloran modal sendiri pada awal pendirian KSP sekunder
berupa deposito pada Bar.k Pemerinlah alas narna Menteri Negara
Koperasi dan UKM.
c rencana Kerja paling sedikil 3 (liga) lahun, dcngan menggunakan conloh
sebagaimana dimaksud pada lampiran 1 peraturan ini, yang
P-
nienjelaskan pa:in:J sedikil �al-hal sebagai berikut:
I) rencana permodalan yan:i melipuli:
KO
a) rencana penghirnpunan modal sendiri, berasal dari 3i,npanan
pokok, simpanan wajib, hibah dan cadangan;
b) rencana reroleh.1n, perunlukan dan pengembalian modal
pinjaman yang berasal dari ar.ggola, calon anggola, koperasi lair.
atau anggolanya, bank dan leml:Jaga keuangan lainnya,
EN

penerbitan obligasi dan sural utang lainnya serta sumbcr lain


yang sah;
.cJ rencana modal penyertaan.
2) rencana kegial:rn usaha yang melip11li informasi lentang:
M

a) rencana penghimpunan dana simpanan yang melipuli:


( 1) dana :,ang berasal dari anggota, caIon anggota, koperasi
KE

lain dan anggolanya dalam bentuk tabungan da:i alau


sirnpanan berjangk�;
(2) ketentuan yang mengatur tentang penyetoran, pE:narik,m,
imbalari serta sistem dan prosedur penghimpunan c'ana
simpana11:
(3) jumlah simpanan yan') diproyeksikan
h! rencana pemberian pinjaman, rr.eliputi:
�� ) j(;il;v �II 1Jcl/1liJ/),

8
(2) ketentuan yan:;i mengatur tentang jumlah pinjaman maksimal
untuk masing-masing jenis pinjaman, tingkat bunga atau
imbalan, jangka waktu pinjaman, serta sistem dan
prosedurnya;
(3) jumlah oemberian pinjaman yang diproyeksikan.
c) rencana pendapatan dan biaya.
3) rencana bidang organisasi dan sumber daya r.ianusia meliputi:
a) struktur organisasi;
b) uraian tugas, wewenarIg, dan tanggung jawab;
c) pembinaan calon arggota untuk menjadi anggota;

M
d) jumlah karyawan.
d. kelengkapan administrasi organisasi dan pembukuan yang pokok, yany

UK
meliputi paling sedikit:
1) buku daftar pengurus;
2) buku daftar pengawas;
3) buku daftar anggota;
P-
4) buku daftar simpanan anggota;
5) buku daftar pinjaman anggota;
KO
6) formulir permc;honan menjadi anggota;
7) formulir permohonan pengunduran diri sebagai anggota;
8) formulir tabunqan dan simpanan berjangka;
9) formulir adrT'inistrasi pinjaman yang diberi:,an,
EN

1 O)formulir adminis_trasi hutang yc:ng d'te1ir,1a;


11 )formulir administrasi modal sendiri;
1 ,:)formulir perjanjian pinjama:i.
M

e. nama dan riwayat hidup ::alon pengelo I a dengan melampirkan:


1) bukti telah mengikuti i:,e:atihan simpan pinjam koperasi dan sIJrac
keterangan telah mengikuti magang usaha simpan pinja:n pada
KE

koperasi atat.: surat keterangan berpengalaman bekerja di bidan;i


Simpan PinjarT' koperasi;
2) surat l<eterangan berkelakuan baik dari yang berwenanq yang
menyatakan bahwa yang bersanokutan tidak pernah m2lakukan
tindakan tercela atau dihukum karena terbukti melakukan tinL'ak
pidana di bidang keuang;;n atau tindak pidana lc:innya;
3) surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sed2r:;h dan
�;emerda sar1p�i der;-i;;-i t k1�satu denJ1n ;;-er.;;�;�us :J.;1 JtJL,
pengawas,

')
4) pernya:aan Pengelola KSP tentang kesediaannya untuk bekerja
secara purna waktu.
f. daftar sarana kerja dilengkapi dengan keterangan kondisi fisiknya, pa!ing
sedikit terdiri dari
1) kantor;
2) meja dan kursi kerja;
3) ala! hitung;
4\ tempat menyimpan uang atau brankas;
5• tempat menyimpan bukJ administrasi dan pembukuan;
6) buku pedoman cJan Perca.turan di bidang simpan pinjam koperasi;

M
7) papan nama.
g. permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pi;ijam.

UK
(3) penyetoran modal awal pendirian KSP primer dan KSP Sekunder
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b, dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai beri�ut :
a. dilengkapi dengan bukti penyetoran dari anggota kepada koperasinya;
P-
b. dibukukan dalarn neraca KSP sebagai hart;i kekayaan badan hukum
KSP primer atau KSP Sekunder;
c. tidak boleh diambi!, kecuali keluar dari kean(;gotaar. koperasi dan ada
KO
modal pengganti dari anggota baru dan atau cadangan koperasi;
d. Modal awal yang disetor oleh anggota terdiri dari simpanan pokok jan
sirnpanan wajib, harus disirnpan pada Bank Pemerintah dalarr. bentuk
deposito atas nama Menteri.
EN

(4) jawaban terhadap permohonan pengesahan akta pendirian KSP Primer dan
KSP Sekunder serta ijin usaha kegiatan simpan pinjarn dikeluarkan paling
lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal dite�imanya
permohon"an pengesah;in secara lengkap.
M

(5) KSP dapat melakukar kegiatan usaha simpan pinjam. setelal1 men,fapat
oengesahan c1kta pendirian koperasi dan n,emperoleh ijin
rnenyelenggarakan usaha sirnpan pinJam yang dikeluarkan oleh pejabat
KE

yang berwenang.
(G) pencairan modal awal koperasi dapat dilaktikan oleh pengurus KSP dP.ngan
menurjukkan Keputusan Pejabat yang ::ie cwenang tentang PengP.sahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Voperasi Simpan PinJam.

10
Bag,an Keempat
Pembentukan USP Koperasi
Pasal6
( 1) Koperasi yang tel ah berbadan hukum tetapi be I urn mencantumkan kegiatan
usaha simpan didalam anggaran dasarnya, apabila akan melakukan
kegiatan usaha simpan pinjam wajib mengajukan permohonan pengesahan
perubahan anggaran dasarnya dengan mencantumkan usaha simpan
pinjam didalam anggaran dasar tersebut l:epada pejabat yang berwenang.
(2) Perub2han anggaran dasar koperasi yang akan membentuk unit simpan
pinjam koperasi dilaksanakan sesuai deng3n rersyaratan dan tata cara
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Peruta!lan

M
Anggaran Dasar Koperasi. beserta Petunjuk Pelaksanaannya.
(3) Pengaiuan permohonan perubahan anggaran dasar koperasi sebagaimar,a

UK
dimaksud pada ayat (2) wajib m'"menuhi tambahan persyaratan dengan
meny,.mpaikan beberara dokumen sebagai berikut :
a. surat bukti penyetoran modal tetap dari Koperasi kepada USP berup;:i
deposito pada Bank Pen1erintah atas nama Menteri.
P-
b rencana kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun.
c. administrasi dan pembukuan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang dikelola
secara khusus dan terpisah dari pembukuan koperasinya.
KO
d. nama dan riwayat hiciup Pengurus, Pengawas dan calon Pengelola USP
Koperasi.
e daftar sarana kerJa heserta keterangan kondisi fisiknya, paling sed1kit
terdiri dari
EN

1) kantor:
2) meja dan kursi keria:
3) alat hitung:
4) tempat menyimpan uang atau brankas:
M

5) tempat menyimpan buku administrasi dan pembukuan;


6) buku pedoman da11 Peraturan di bidang simpan pinjam koperasi:
KE

7) papan nama.
f. surat perpnjian kerj,, antara Pengurus Kcperasi dengan Pengelola USP
Koperasi
CJ pernyataan Pengelola USP Koperasi tentang kesediaannya unru�
L8ki..:iJcJ s0ca1c1 purn�i ,;;Jr<:u
;1 permol10nan rJin rnc:·,_;c,cr'.�Jar,.�an kegialan usaha simpan pinjam.

11
(4) jawaban terhadap permohonan persetuj·Jan perubahan anggaran dasar
koperasi akan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang memberikan
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi paling
lambat 1 (satu) bula!l terhitung sejal< diterima permohonan perubahan
anggaran dasar secara lengkap.
(5) pengesahan perubahan angyaran dasar Koperasi primer yang ar.ggotanya
berdomisili pada satu Kabupaten atau Kota yang membentuk unit usaha
simpan pinjam diberikan sekaligus dengan Surat ijin usaha.
(6) pengesahan perubahan Anggaran Dasar Koperasi primer yang membentuk
unit usaha simpan pinjam dib°"rikan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap
pengesahan perubahan anggaran dasar, dan _tahap pemberian ijin usaha.

M
(7) surat ijin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (6), diberikan selelah
pejabat yang ber.venang m elak1A:in pPnilaian dan menyatakan bai1wa unit
usaha tersebut dinyatakan memeruhi persyaratan sebagaimana diatur

UK
pada ayat (3)
(8) pencairan modal tetap Unit Simpan Pinjam Koperasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huru; a, dapat dilakukan Pengurus Korierasi
dengan menunjukkan Keputusan Pejabat yang berwenang tentang
P-
Pengesahan Perubahan Anggarnn Dasar kuperasi.

Bagian Kelima
KO
Pembagian, Pe�1ggabunga11 dan Peleburan
Pasal7

Satu Koperasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) atau lebifi koperasi baru, dengan
cara melakukan perubahan anggaran dasar dan membentuk 2 (dua) a•.au lebih
EN

Koperasi baru.
Pasal8
Dua atau lebih Koperasi dapat melakukan ,:ienggabungan dengan cara salah
satu atau lebih koperasi membubarkan diri dan bergabung dengan salah satu
M

koperasi yang tidak membubarkan diri dan bersedia menerima koperasi ;ang
membubarkan diri tersebut.
KE

Pasal 9
Dua atau lebih Koperasi dariat melakukan pele::iuran dengan cara membubarkan
diri dan membentuk 1 (satu) Koperasi baru.

12
Bagian Keenam
Kepengurusan

Pa&al 10
(1) Pengurus KSP dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalarn R:;ipat
Anggota.
(2) . Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat rnenjadi Pengurus K�P
ditetapkan dalam anggaran dasar de-1gan ketentuan paling sedikit
mencakup:
a. anggota koperasi yang telah terc"tat dalam Buku Daftar Anggot'l pal:ng
cepat 1 (satu) tahun;

M
b. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat keterangan berkelakuan
baik dari yang berwenang;

UK
c. mempunyai kemampuan dan keterampilari untuk mengurus koperasi;
d. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan sernenda sampai
derajat kesatu dengan pengurus lain, pengawas dan p8ngelola;
e. pengurus koperasi sekunder berasal dari pengurus koperasi yang
P-
menjadi ar,ggotanya.
(3) Pengurus bertugas, antara lain ;
a. mengelola koperasi dan usahanya;
KO
b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapalan dan belanja koperasi:
c. menyelenggarakan Rapa I An'.]gota:
d. mengaJuKan laporan keuangan dan ;:iertanggungjawaban pelaksanaan
EN

IL· )as;
e. rr,enyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara iertib.
f. memelihara daftar buku anggol3 dan pengurus;
M

g. melaksanakan tugas lain sesliai yang terc:rntum dalam Anggaran Dasar


dan Anggaran Rumah Tanggc1.
( 4) Pengurus rnempunyai wewenang untui:
KE

a. mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;


b rnernutuskan penerimaan dJn p8nolakan anggota baru serta
pemterhentian anggota sesua, dengan ketentuan dillam .l'\nggar,m
Das<.1r:
c melakukan tindakan dan up,ya bagi kepentingan dan kemanfaat3n
koperasi scsuai cengan tangJungiaw;:ibnya dan keputusan Rapa!
Anggota
d rnengangkat pengelola yang dibori \'.'C\'/enang don kuasa untL•k
rnengelola usahJ:

13
e. memberikan penjelasan, saran/masukan kepada anggota pada Rapar
Anggota dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

(5) Pengurus bertanggungjawab mengenai segala kegiatan pengelolaan


koperasi dan usahanya kepada rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar
Biasa.
(6) Pengurus diberhentikan oleh ang gota dalam Rapat Anggota.

Bagian k'etujuh
Pengelola
?asal 11

M
(1) Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola KSP dan USP Koperasi
yan9 diberi wewenar.g dan kuasa untuk mengelola usaha.

UK
(2) Pengelola KSP dan USP Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus alas persetujuan Rapat Anggota.
(3) Pengelola KSP dan USP Koperasi bertanggL.:ngjawab kepada pengurus.
(4) Pengelolaan usaha simpan pinjam o Ieh pengelola tidak mengurangi
P-
tanggungjawab pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4).
(5) Pengelola KSP dan USP Koperasi diberi wewenang dan kuasa oleh
pengurus untuk mengelola usah3 simpa'l pinjam.
KO
(6) Pengelola KSP dan USP Koperasi harus memiliki standar kompetensi
pengelola usaha simpan pinJam yang ditetapkan oleh Menteri.
(7) Apabila pengurus mengangkat pengelola maka pengurus atau anggota
pengurus tidak boleh merangkap sebagai pengelola
EN

(8) Apabila pengelola adalah perorangan, maka pengelola tersebut harus


memenuhi persyaratan sebagaimana ter:::antum dalam Pasal 9 Pera!uran
Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpari Pinjam oleh Koperasi, yaitu :
M

a. tidak pernah melakukan tinrlakan tercela dibidang keuangan dan atau


dihukum karena terbukti melJkukan tindak pidana dibidang keuangan;
b. memiliki akhlak da!l moral yang baik:
KE

c. mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti


pelatihan sImpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.
101 Apab11a p1c11gelola leb111 dar, scltu orang, maka pengelola tersebut harus
memenuhi ketentuan Pasal 11 Pcraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun ·1995,
tentang Pelaksanaan KegiatJn Usaha Sim,,an Pinjam oleh Koperasi, yaitu
a p?li:c:; sedikit 50% (lima puluh perse:atus) dari jumlah pengelola wajib
mcnI�u11yaI keal1l1an d1 bidang keua1·.gan atau pernah r,1engikuti
'."' ,:": ! .-,• ;,:·� r'.;'.:, l r'."!q::; �--:;,:..,,;:J:.., ;'"'·}=:·: ''; 1.J',; :�-..,Jg�ng dJ\Jrn usat1a sin1pan
pinJaCll.

14
b. diartara pengelola tidak boleh mempunyai hubungan keluarga sampai
derajat kesatu menurut garis lurus ke bawah maupun ke samping.
(1 O) Pengelola wajib memenuhi persyarntan paling sedikil sebagai berikut:
a. memiliki kemampuan keuangan yan� dibuktikan dengan pela1ihan
simpan pinjam atau pernah magang dalam usaha simpan pinjam yang
berwawasan perkoperasian;
b. memiliki tenaga manajerial yang berkualitas baik, yaitu memiliki keahli=:m
dalam pengelolaan usaha simpan pinjam, yang dibt.:klikan aengan
kepemilikan sertifikat standor kompetensi pengelola usaha s;mp;;n
pinjam.

M
Bagian 1(£:delapan
Pengawas

UK
Pasal 12
Pengawas KSP atau Koperasi yang memiliki USP dipilih ciari dari oleh
anggota koperasi dalam Rapat Anggota.
(2) Persyaratan untuk dapat dipilih d,rn diangkat menjadi pengawas ditetapkan
P-
dalam Anggaran Dasar dengan ketentuan paling sedikit mencakup:
a. anggota koperasi yang telah tercatat d2lam Buku Daftar Anggota paling
cepat 1 (satu) tahun;
KO
b. berkelakuan baik yang dibuktikan -:Jenga'l Surat ketera;igan berkelakuan
baik dari yang berw2nang:
c. mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk mengawasi koperasi;
d. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai
EN

derajat ke?atu dengan pengawas lain, pengurus dan pengelola;


e. pengawas koperasi sekunder berasal dari anggota koperasi primer.
(3) Pengawas· KSP bertanggungjawab kepada an'.'.]gota dalam Rapat Anggota.
M

(4) Dalam menjalankan tugasnya. pengawas dapat meminta bantuan jasa


akuntan publik
(5) Peng;iwas bertugas untuk •
KE

a. melakukan pengawasan terhadap pelc1ksanaan kebijakan dan


pengelolaan KSP;
b membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
(6) Pengav1as berwenang untuk
J mer�!iti catatan yang ada pad3 koperasi;
b rrccnJapatkan ser;ala keterangan yang diperlukan dalam rangka
1 · -/-<s�nt1;ln t117:1sr.yc1
:� :i

15
(7) Pengawas harus merahasiakr1:i hasil pengawasannya terhadap p!hak
ketig.:i.

Bag;an Kesembilan
Hubungan Kerja
Pasal 13
Hubungan kerja antara pengelola usaha simpan pinjam dengan pengurus KSP
adalah hubungan kerja alas dasar perikatan yang memuat paling sedikit:
a. jangka waktu perjanjian !<erja;
b. wewenang. tanggungjav,ab, hak dan kewajiban masing-masing pihak;
c. penyelesr.ian perselisihan.

M
Pasal 14

UK
Hubungan kerja antara pengurus dengan pengawas KSP adalah hubungan kerja
yang sejajar.

Bagian Kesepuluh
P- Penge1olaan KSP
Pasal 15
KO
(1) Dalam ha[ pengelolaan KSP dilakukan oleh pengurus, maka pengurus
bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
(2) Pengurus KSP dapat mengangkat pengelola untuk mengelola kegiatan
usahzi simpan pinjam dc;1gan junilah pengelola yang terdiri dari saw orang
atau lebih yang ditetapkan oleh Rapat .A.nggota.
EN

(3) Dalam hal pengurus tidak mengangkat pengelola, maka seorang ata,J lebih
da:i ang9ota pengurus dapat ditetapkan oleh Rapat Anggota untuk menjadi
penge,o[a · yang harus bekerja secara purna waktu dengan memperhati;,;an
ketentuan perundang-undangan yang berlak'J.
M

(4) Apabila penguru s mengangkat pengelola maka pengurus atau ,rnggota


pengurus tidak boleh merangkap tugas me,1_iadi pengelola
KE

(5) Seorang pengurus KSP Primer dilarang rnenjadi pengurus pada 2 (dua)
atau lebih KSP Primer.

Bagian Kesebela5
Pengelolaan USP Koperasi
Pasal 16
(1) Pengelnlaan USP harus dilakukan secara terpisah dari unit lainnya dalam
kuperas1 yt.nio t;c:r-'5Jn8Ku:�n

16
(2) Pengurus koperasi yang memiliki USP ha rus mengangkat pengelola atau
menugaskar: salah satu dari pengurusriya sebagai pengelola.
(3) Apabila pengurus menugaskan sarah satu dari anggota pengurus untuk
bertindak sebagai pengelola maka pengurus dimaksud tidak dibolehkan
melakukan kegiatan pengelola8n pada unit usaha lainnya.
(4) Oalam hal pengelolaan USP Koperasi dilakukan oleh pengurus, maka
pengurus yang bersangkutan bertanggung jawab kepada Rapa! Anggcta.
(5) Pengelola USP Koperasi wajib memberikan laporan kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana USP Koperasi kepada pengurus
koi:,c,rasi paling sedil<it setiap minggu
(6) USP Koperasi harus memiliki pembukuan terseridiri untuk seluruh kegi81an
transaksi yang terjadi dan terpisah dari pembukuan kegiatan unit usaha

M
lainnya pada koperasi yang bersangkutan.
(7) Koperasi yang memiliki USP w;ijib memiliki neraca konsolidasi.

UK
(8) Pendapatan USP Koperasi setelah dikurangi biaya pengelolaan kegiatan
unit yang bersangkutan, diperguna;<an untuk keperluan sebagai berikut:
a. pemupukan moda; USP Koperasi
b. dib2gikan kepada anggota secara berimbang berdasarkan nilai
transaksi.
P-
c. membiayai kegiatan lain yang menunjang USP Koperasi.
d. pengembangan us;iha koperasi.
KO
(9) Dalam hal timbul permasalahan pada pelaksanaan pembag1an dan
penggunaan pendaoc1tan Unit Simpan Pinjam koperasi, maka wajib
diselesaikan oleh Rapa! Anggota.
EN

Pasal 17
(1) Pengelola KSP dan USP Koperasi dapat berupa perorangan ala•� badan
usaha, ·1e'rmasuk yang berbentuf, badan hukum.
M

(2) Dalam hal Pengelola adalah perorangan, wajib memenuhi persya,·atan


minimal sebagai beri�ut ·
a. tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan da;1 atau
KE

jihukum karena terbukti melakuk,rn tinc'ak pidana di bidang keuangan;


b. mer1iliki akhlak dan moral yang baik;
c mempunyai keahl1an dib1dang l<euan�an atc1u pernah rnengikuti
pelatihan simpan pinjam atau rr,agang dalam usaha simpan pinjam.
(3) Dalarn hal Pengelola adalah badan usaha wajib memenuhi persyaratan
minimal sebagai berikut
a merniliki kernampu2n keuJr".'1n •;ang rnemadai

17
b. memiliki tenaga managerial yang berk1Jalitas bail< yang dibuktikan
dengan sertifikat pelatihan sir,1pan pinjam koperasi dan pengalaman
kerja dalam bidang simpan pinjam koperasi paling sedikit 2 (dua) tahun.

Bagian Ki:duabelas
Jaringan Pelayanan
Pasal 18
(1) Untuk mendekatkan jarak pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan
kepa,la anggota, baik pelayanan jasa simpanan maupun pemberian
pinja.ian, KSP dan USP Kor:,erasi melalui koperasinya dapat mendirikan
jaringan pelayanan berup? Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan

M
Kantor Kas.
(2) Pendirian jaringan pelayanan baru dapat dilaksanakan setelah KSP dan

UK
USP melalui koperasi yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan
simpan pinjam paling sedikit 2 (dt.a) tahun dan mempunyai predikat
kesehatan paling rendah "cukup sehat" dan ketersedian Anggota yang
dilayani di daerah yan;i akan dibuka jaringan pelayanannya paling sedikit
20 (dua puluh) orang. P-
(3) Pembukaan kantor cabang KSP dan USP Koperasi pada satu wilc1yah
pemerintahan Kabupaten/Kota di tempat KSP atau USP Koperasi
berdomisili, wajib mendapat ij:n dari Pejabat yang berwenang y2ng
KO
mengesahkan akta pendirian KSP/USP Koperasi.
(4) Dalam hal KSP atau USP Koperasi akan membuka Kantor Cabang di luar
Kabupaten/Kota tempat domisilinya, maka pembukaan Kantor Cabang KSP
atau USP Koperasi tersebut wajib mendapatkan ijin dari Pejabat yang
EN

berwenang yang telah mengesahkan akta pendirian KSP atau USP


Koperasi, setelah mendapat persetujuan dari Pejabat yang berwenang di
Kabupaten/Kota, di tempat kedudukan Kantor Cabang koperasi tersebut
akan dibuka.
(5) Pembukaan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas dilapori<an oleh
M

pengurus koperasinya kepada Pejabat yang berwenang yang telah


'T'en(Jesahkan akta oendirian dan perubahan anggaran dasar Kope;asi
tersebut, setelah mendapat persetujuan dari peJabat :;ang berwenang di
KE

Kabupaten/Kota di tempat KantJr Cdbang Pembantu dan Kantor Kas


koperasi tersebut didirikan.
(6) Permc honan ijin pembukaan Kanter Cab,.mg sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) diajukan oleh pengurus Koperasi yang bersangkutan, aengan
melampirkan
a alamat kantor cabang yang akan dibuka;
b surat bukti setoran modal ker1a yang disediakan untuk Kantor Cabar.a
c. daftar sarana kerja beserta kondisi fisiknya;

18
d. nama dan riwayat hidup calon pimpinan dan daftar nama ca:on
karyawan Kantor Cabang;
e. daftar anggota minimal 20 (dua puluh) ora11g yang membutuhl<an
pelayanan simpan pinjam di wilayah cabang KSP atau USP Koperasi
yang akan dibuka;
f. neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi yang bersangkutan dalam
2 (dua) tahun terakhir;
g. rencana kerja Kantor Cabang paling sedikit setahun;
h. sertifikat pelatihan simpan pinjam koperasi yang dimiliki oleh Galon
Kepala Cabang.
(7) Pejabat yang berwenang mengesahkan akta pendirian dan per�bE.han

M
anggaran dasar mengeluarkan keputusan atas permohonan ijin
sebagaimana dimaksud pada ay;it (6) dala,n jangka waktu paling lama 3
(tiga) bulan setelah diterimanya persetujuan dari Pejabat di tempat

UK
kedudukan calon Kantor Cabang koperasi tersebut. Sebelum ijin
pemtukaan Kantor Cabang dikeluarkan dari Pejabat yang berwenang,
maka Kantor Cabang tersebut tidak boleh melaksanakan kegiatannya.
(8) Kantor Cabang yang telah memperoleh ijin sebagaimana dimaksud pada
P-
ayat (7), harus sudah melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam paling
lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal ijin dikeluarkan. Apabila dalam v,aktu
yang tel ah ditetapkan, koperasi belum melaksanakan kegiatan usaha
simpan pinjam, maka ij;n tersebut dinyatakan tidak berlaku.
KO
(9) Pejabat yang berwenang wajib menutup Kantor Cabang yang belum
memperoleh ijin usaha simpan pinjam
(10) Pembukaan Kantor Cabang. Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas
KSP dan USP Koperasi palir,g sedikit memenuhi persyaratan sebagai
EN

berikut:
a. menyediakan modal sendiri/modal tet:,p untuk investasi dan modal kerja
awal;
b. pernyataan dari Pengurus koperasi yang berisi bahwa dana yang
M

dihimpun di kantor cabang harus disalurkan dikantor cabang yang


bersangkutan paling sedikit 80 % (delapan puluh perseratus);
KE

c. layak berusaha secara e�onomi. dibuktikan dengan k8layakan


pembukaan Kantor Cabang, Kontor Cabang Pembantu dan Kantor K2s;
d. mempunyai anggotJ paling sedikit 20 (aua pul:Jh) orang dalam wilaya�.
Kabupaten/Kota yang bersangkutan;
e mem;cisang papan nama pada Kantor di mana Kantor Cabang ter,,E:but
didirikan yang paling sediKit memuat informasi mengenai; nama
koperasi. nomor dan tanggal t:,adan hukum. alamat, nomor dan ta:ig'.)al
keputusan nendaftaran. serta nornor cJan tanggal surat persetujuan
sehaga1mana dirnaksud pada ayat (4):

19
f. memasang papan nama pada Kantor di· mana Kantor Cabang Pembantu
dan Kantor Kas tersebut didirikan yang paling sedikit memuat informasi
mengenai; nama koperasi, nomor dan tanggal badan hukum, alamat,
dan nomor dan tanggal pelaporan, serta nomor dan tanggal surat
persetujuan sebagaimana dimaksud oada ayat (5).

BAB Ill
KEGIATAN USAHA
Bagian Kesatu
Umum

M
Pasal 19
(1) Koperasi sill'pan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi melayani anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota yang memenuhi syarat,

UK
koperasi lain dan atau anggotanya.
(2) Pelaksanaan pemberian pinjaman kop�rasi harus memperhatikan prinsip
kehati-hatian dan asas pembcrian pinjaman yang sehat s�hing;;ia
memberikan kemanfaatan bagi koperasi dan anggotanya.
P-
(3) Sebelum memberikan pinjaman, koperasi harus melakukan penilaian yang
seks;ima terhadap walak. kemam,Juan, modal, agunan dan prospek usaha
dari peminjam.
KO
(4) Penaelola wajib merohasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
tabi.;ngan, simpanan berjangka masing-masing penyir.ipan serta pinjaman
yang disalurkannya, kecuali dalam hal yang diperlukan untuk kepen;in9an
proses peradilan dan perpajakan.
EN

(5) Apabila ada permintaa,1 untuk mendapatkan informasi mengenai simpanan


berjangka dan tabungan. misalnya yang diojukan oleh Pimpinan lnstansi
yang menangani proses peradilan a tau perpajakan, maka permintaan
tersebur diajukan kep3da pejabat lnstansi yang membidangi Kcperasi
yang berwenang memberikan pengesaran akta pendirian dan peruba�an
M

anggaran dasar koperasi.


(6) Koperasi sekunder dilarang melayani anggota perorangan secara lar,gsurig.
KE

Bagian Kedua
Jenis Usaha
Pasal20
(1) KSP dan USP Koperasi dapat melaksanakan kegiatan usaha
penghirnpunan dana. dalarn 2 (dua) bentuk, ya1tu tabungan koperasi dan
simpanan berjangka
(2) Unluk melayani kebutuhan penyimpan. koperasi darcat menci,Jtakan
berbagai jenis tabungar, koperas1 dan sirnpanan berjangka.

20
(3) Pemberian nama dan ketentuan mengenai jenis-jenis tabungan koperasi
dan s1mpanan berjangka merupakan wewenang koperasi der.gan
memperhatikan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
(4) KSP dan USP Kopprasi atas persetujuan rapat anggota dapat
mengembangkan produk turunan dari kegiatan usaha simpan pinjam dari
simpan pinjam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(5) Dalam hal terdapat kelebihan dana <'etelah melaksanakan ,c;egiatan
pemberi2.n pinjaman, maka K3P dan USP Koperasi sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam anggaran dasarnya, dapat menem;:,atkan
kelebihan dana tersebut dalam bentuk:
a. giro. tabungan pada bank dan lembaga keuangan lainnya;

M
b. tabungan dan/ata:.i simpanan pada Koperasi lain;
c. pembelian saham melalu1 pasar modal yang terdapat pada pasa1· bursa
di Indonesia;

UK
d. pembelian Obligasi yang lerdc1pat pada bursa di Indonesia;
e. mengembangkan dana labungan melalui sarana investasi lainnyc1
(6) Penggunaan kelebihan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c,
d dan e harus terlebih dahulu mendapat perselujuan Rapat Anggota.
P-
Bagian Ketiga
KO
Jaminan
Pasal 21
(1) Untuk mengurangi risiko pemberian pinjaman, KSP dan USP Koperasi
dapat n·,enetapkan j2minan pemberian pinjaman yang dapat berupa barang
EN

atau �ak taoih yang dibjayai oleh dana pinjaman yang bersangkutan ala•J
pernyataan kesediaan langgunr; renteng di antara anggota alas segala
keWc.jlban_ pinjaman.
(2 1 Apa0ila berdasarkan unsur lain telah diperoleh keyakinan mengenai
M

kemampuan peminjam dalam mengembalikan pinjamannya, maka agunan


dapat berupa barang yang secara fisik tetap berada pada pemin_iarn, hak
tagih atau pernyataan kesediaan tanggung renteng diantara anggota alas
KE

segala kewajiban tersebut.


(3) Pelaksanaan penyelesaian agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan perundcJng-undangan yang berlaku.

21
Bagian Keempat
Larangan Usaha
Pasal22
KSP dan USP Koperasi dilarang mel;ikukan i<egiatan usaha pada sektor riil
secara langsung.

Bagian Kelima
Pelaporan
Pasal 2.3
Pengelola KSP dan USP Koperasi wajib memberikan laporan mengenai

M
(1)
perkembangan dan kcndisi usaha simpar. _pinjam kepada penguru� paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu.

UK
(2) Pengurus KSP atau Koperasi yang memiliki USP wajib memberikan laporan
kepada pengawas paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
(3) KSP dan USP Koperasi melalui kc;:>erasi yang bersangkutan wajib
menyampaikan lapor;in keuangan secara berkala kepada pejab3t yang
P-
berwenang setiap triwulan (akhir bulan Maret, Juni, Septem!:Jer dan
Desember) dan pada akhir tahun buku koperasi, serta laporan tahunar1.
(4) Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit berisi
KO
neraca, perhitungan hasil usaha dan lapuran arus kas.
(5) Laporan tahunan seb2.gaimana dimaksud pada ayat (3) berisi perhitungan
hasil usaha, neraca, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggot2
dan catatan atas laporan keuangan.
(6) Laporan triwulan disampaikan paling l2mbat , (satu) bulan berikutr.ya dan
EN

, laporan tahunan disampaikan paling !ambat bulan Juni tahun berikutnya.


(7) Bentuk dan Penyajian Laporan KeuanQar paling sedikit harus dapat
menyajikan:
a. gambaran yang jelas mengenai perkembangan KSP dan USP Koperasi
M

dari waktu ke waktu yang disajikan melalui perbandingan dengan tahun


sebelumnya;
KE

b. gambaran pos aktiva, kewajiban dan equitas atau modal koperasi dalam
r,eraca KSP dan USP Koperasi disusun menurut tingkat likuiditas dan
;atuh temponya dengan menggunakan contoh sebagaimana terdapat
pada lampiran 2 dan 3;
c. perhitungan hasil usaha KSP dan USP Koperasi Koperasi disusun
dengan menggambarkan partisipasi dan beban yang berascJI dari
kegiatan utama KSP dan USP Koperasi, dan kegiatan lainnya dengan
menugunakan contoh sebagaimana terdapat pada lampiran 4;
d. laporan ,lfUS kas cJengan menggunakan contoh sebaga1man'l terdapat
pada lampiran 5;

22
Lampiran 6 Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah
Nomor ,9 /Per/M.KUKM/;-:1 /2008
Tanggal ,, :) :.o:� cr.,'v er ;:cor
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi.

ILUSTRASI PROMOS! EKONOMI ANGGOTA

MANFAAT EKONOMI DARI SIM PAN PINJAM LEWAT KOPERASI I


Pa s p as a Pna a A o
1. a. rtPartisipasi b n n

�I _____ -�1------
·, i i Be Jasa n Pinjama
, j i
n "gg ta :

M
1
b Partisip;isi Jasa _ Provisi
---------'[['
_ _ _ __
- - - - - - _ _ _ _ _ _ __ _ _____
1

27<ele ihan Elalas Jasa Simpanan Anggola:


b
a. Partisipasi Simpanan

UK
I
.,_ b. Partisipasi Sim2anan Bedangka · · j
J•Jmlah Promosi E,onomi Dari Tra saksi Penyediaan
i
Jasa Untu� Anggota (Jumlah Promosi n Ekonomi Anggota
1
Se a a
r;, ,,.l:ccm a
? " ' El:e�ri�·, "'a
l 7==:-c-====----�'-------�----------!
P"OMOSI EWNOMI PADA AKHIR 'iAH'JN
1• \

n
P- )

- Pembagiac SHU Peiode Berjalan Untuk Anggota


cc:c;-:ccc:c:-

Rp
, Jumlah Promosi Ekonom, Anosc\a Rp
KO

Menteri Negara,
EN

ttd.

Suryadharma Ali
M
KE
e. laporan promosi ekonomi anggota dengan menggunakan conton
sebagaimana terdapat pada lampiran 6;
f. catatan alas laporan keuangan menyajikan informas; yang mcr,1uat
kebijakan akuntans1, yaitu kebijakan di bidang akuntansi dalam rangka
penyusunan laporan keuangan yang memuat antara lain:
1) penetapan kebijakan pemberian pinjaman;
2) penetapan klasifikasi alas pinjaman yang diberikan;
3) penetapan kebiJakan penyisihan, tal<siran pinjamar. yang diberikan
yang tidak dapat ditagih;
4) penetapan harga perolehan akciva tetap termasuk 1-:cbijakan

M
penyusutan;
5) keoijaksanaan penetapan biaya termasuk kapitalisasi;

UK
6) kebijaksanaan penetapan cadangan sesuai dengan p;;s3I 45
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan cadangan tujuan kh1J$US
yang ditetapkan oleh Rai:,at Anggota.
g. laporan Keuangan disampaikan �epada pejabat yang berwenan9;
P-
h. bentuk lai:;oran tahunan khusus bagi koperasi yang mempunyai unit
sImpan pinjam menyajikan 11eraca konsolidasi atau neraca
penggabungan.
KO

BAB IV
PERMODAL.AN
Ba,iian Kesatu
EN

Modal Disetor Pendirian KSP dan Modal Tetap


Pembentukan USP Koperasi
M

Pasal 24
(1 ) Setiap pendirian KSP wajib menyediakan modal disetor dan setiap
pembentukan USP wajib menyeJiakan modal tetap dalam bentuk deposito
KE

pada Bank Pemerintah atas r,ama menteri untuk membiayai investasi


maupun modal kerja.
(2) Modal yang disetor pc:da saat pendirian KSP terdiri dari s;mpanan po,<0k,
dan dapat ditambah dengan simpanan wajil?. serta hibah yang besarnya
ditetapkan pa:ing sedikit :
a. Rp 15 000.000.· (lima betas JUt2 rupiah) untuk KSP Primer.
b. Rp 50 000 COO.- (lirna pL•luh Juta rupiah) untuk pendirian KSP Se!,under

24
(2) Pembinaan teknis terhadap kegiatan •Jsaha simpan !Jinjam koperasi
dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
a. memantau perkembangan kegiatan simpan pinjam secara berkala
melalui laporan kinerja Koperasi yang bersangkutan;
b. melakukan pembinaan secara menyeluruh yang menyangkut organisasi,
usaha, administrasi keuangan serta pelaksanaan program pembinaan
kepada anggota.
(3) Pembinaan kepada KSP dan USP koperasi dapat berbentuk:
a. perbaikan manajemen KSP dan USP Koperasi, yang meliputi as;:iek
kelembagaan. usaha dan keuangan;
b. perkuatan permodalan;

M
c. penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi;
d. pendidikan dan pembinaan usaha anggota;

UK
e pemberian tindaka'l administratif

Pasal27
P-
(1) Dalam h2 Koperasi Simpan °injam dan Unit Sim pan Pinjam Koperasi
mengalami kesulitan yang mengganggu k-elangsungan usahanya, Menleri
dapat memberikan petunjuk kepada pengurus untuk melakukan tindaka'l
KO
sebagai berikut :
a. penambahan modal sendiri dan atau modal penyertaan.
b. penggantian pengelola.
EN

c. penggabungan dengan koperasi lain.


d. penjualan sebagian aktiva tetap
e. tindakan lainnya sesuai dengan oeraturan perundang-undangan yang
berlaku.
M

(2) KSP dan USP Koperasi mengalami ke3ulitari sebagaimana dimaksud pada
· ayat (1 ). apabila mengalami salah satu atau gabungan dari hal-hal sebagc1i
berikut
KE

a. terjadi penurunan modal dari morlal yang disetorkan pada awal pendirian.
b. penyediaan aktiva lancar tidak mencukup1 untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek.
c. jumlah pinjaman yang diberikan lebit-> besar dari jumlah s1m;:ianan
berjangka dan tabungan.

25
d. mengalami kerugian.
e. pengelola melakukan penyalahgunaan keuang,rn.
f. pengelola tidak menjalankan tugasnya.
(3) Dalam hal kesulitan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak ciapat
diatasi, KSP dan USP Koperasi dapat dibubarkan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.

Bagian Kedua
Pengembangan
Pasal 28
(1) KSP/Koperasi yang memiliki unit simpan pinjam dapat melakukan kemitraan

M
dengan Koperasi lain dan/atau lembaga keuangan lain selama kemitraan
tersebut bermanfaat bagi kemajuan koperasi dan anggotanya.

UK
(2) Kemitraan dengan koperasi lain ata1J lembaga keuangan lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayal (1) harus disetujui Rapa! Anggota.
(3) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukar. sesuai
dengan peraturan perunda11g-undangan yang berlaku dan ditua11gi<an
'ialam perjanjian kerjasama seca ra tertulis.
P-
Bagian Ketiga
KO
Penilaian Kesehatan
Pasal 29
(1) Penil2ian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh Pejab;it Penilai
Kesehatan KSP d an USP Koperasi yang diangkat oleh Menteri atau Pejabai
EN

yang ditunjuk.
(2) Penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi bertujua11 untuk
mengklasifikasikan tingkat keseh;:;tan pengelolaan usaha simpan pinjam
dalam 5 (lima) predikat yaitu: SF.HAT, Cl.iKUP SEHAT, KURANG SEHAT,
M

TIDAK SEHAT, DAN SANGAT TIDAK SEHAT.

Pasal 30
KE

(1) Tata cara penyelengg::iraan penilc1ian kesehatan KSP dan USP Koperasi
diatur sebagai berikut
a. KSP dan USP Kopcrasi yang di,1ilai kesehatannya adalah:
1) KSP yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan
telah melaksanakan Rapat Anggota Tahu nan.
2) USP Koperasi, yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun
buku dan telah ciikr:l0la senra te?rr's�h serta membuat r:,rc 0 :1
n

keuangan yang terpisah dari unit usaha l::iinnya.

26
b. pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi drlaksanakan
pada posisi setiap akhir tahun buku dengan berpedoman pada Surat
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
,entan� Pedoman Pelaksariaan Penilaian Kesehatan KSP ::Ian USP
Koperasi;
c. penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh Pejabat
Penilai Kesehatan KSP dan USP Koperasi yang diangkat oler. Menteri
atau Pejabat yang ditunjuk;
d. setiap KSP dan USP Koperasi yang telah dinilai diberikan sertifikat
predikal tingkat kesehatan dengan pe,1gc1turan sebagai berikut :
1) KSP dan USP Koperasi yan'.) anggotanya berdomisili pada sekurang­

M
kurangnya 3 (tiga) Provinsi/DI oleh Deputi alas nama Menteri;
2) KSP dan USP Koperasi yang anggotanya berdomisili pada sekurnng­
kurangnya 3 (tiga) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provrnsi/DI olel1

UK
Gubernur atau pejabat yang berwenang alas nama Menteri:
3) KSP dan USP Koperasi yang anggotanya berdcmisili pada 1 (satu)
Kabupaten/Kot2 oleh Bupati 2tau Walikota alau pejabat yang
berwenang alas nama Menteri.
P-
e. hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi oleh pejabat \'ang
berwenang pada tingkat Provinsi/DI dan Kabupaten afau Kota
dilaporkan kepada Deputi, dengan dilengkapi :
KO
1) kertas kerja penilaian KSr dan USP Koperasi yang bersangkulan;
2) laporan keuangan KS? dan USP Kop2rasiyang bersangkuta11
3) salinan atau fo'.ocopy sertifikat predikat kese�atan KSP dan USP
Koperasi.
EN

Pasal 31
. (1) Pejabat Penilai Kesehatan KSP dari USP f<operasi harus merr:eruhi
persyaratan sebagai berikut
a. berrendidikan serendah-rendahnya Sarjana M uda a tau yang
M

disetarakan dengan itu;


b. telah mengikuti pendidikan don pelatrhan tentang kegiatarr simpan
KE

pinjam oleh koperasi yang dibuktikan den;ian sertifikat yang dil<eluark�n


oleh Kementerian Koperasi dan UKM;
c. telah mengikuti pe11didikan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi,
yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarr.an oleh Kementerian
koperasi dan UKM baik di tingkat pusat maLipun daerah.
(2) Pejabat Penil:ii Kesehatan di tingkat Pusat, F'rovinsi/DI dan Kabupaten Jtau
Kota ditetapkan oleh Menteri atac1 Pejabat yang ditunJuk

27
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelciksanaan Penilaian Kesehatan KSP dan
USP Koperasi diatur tersendiri dalar.i Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Ke:il dan Menengah:

8ABVI
PENGAWASAN
Bagiari kesatu
Pengawasan Internal
Pasal33

M
Pengawasan internal terhadap KSP dan USP Koperasi dilaksanakan oleh
r,engawas dan atau internal auditor.

UK
Bagian kedua
Pengawasan Eksternal

P- Pc1sal 34
Pengawas eksternal KSP dan USP Koperasi adalah Menteri atau akuntan publik
yang ditetapkan oleh Rapa! Anggota.
KO
Pasal35
(1) Menteri dapat melakukan pemeriksaan terhadap KSP dan USP l<operasi,
baik secara berkala maupun setiap waktu arabila diperlukan.
(2) Dalam hal terjadi peme:iksaan sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1 ), KSP
EN

dan USP Koperasi wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku­


buku dan berkas-berkas yang ada padanya, serta wajib memberikan bantuan
yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala
keterangan·, dokumen dan penjelasan yang d;laporkan oleh koperasi simp2.n
pinjam dan unit simpan pinjam yang bersangkutan.
M

(3) Pemeriksaan terhadap KSP dan USP Koperasi sebagaimana dirnaksud ayat
(1 \ di!aksanakan oleh Menteri melalui Pejabat yang herwenang ya rig dia:igkat
KE

oleh Menter1.
(4) Pejabat yang berwenang sebaga;mana dimaksud ayat (3) dap3t
melaksanakan sendiri pemeriksaan tersebu' atau meminta bantuan kepada
akuntan publik
(5) Dalam hal pejabat yang berwE.nang meminta kepada akuntan publik untuk
melakukan pengawasan terhadap KSP ;;tau USP Koperasi, maka biaya
penga:,zisan menjadi tanggungjawab peJabat yang berwenang.

28
Bagian k'11tlga
Audit
Pasal36
(1) Neraca dan perhitungan hasil usalla tahunan KSP dan USP Koperasi yang
telah mencapai volume pinjama,1 dalam 1 (satu) tahun paling sedikit
Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) wajib diaudit oleh akuntan publik dan
diumumkan kepada anggotanya.
(2) Sarana pengurnuman neraca dan perhitungan hasil usa:1a dapat melalui
papan pengumu'llan pada lnstansi yang 'llembidangi Koperasi dimana KSP
dan USP Koperasi yang bersangkutan terdomisili atau melalui media massa.

M
Bagian Keempat
Tindakan Administratif

UK
Pasal 37
(1) Pejabat yang berwenang dap2t mencabut ijin usaha simpan pmJam
Kop,s:asi yang telah mencantumkan kegiatan usaha simpan pinjam dalam
a11ggaran dasarnya, tetapi belum melaksanakan usaha simpan pinjam
P-
dalam jangka waktu 6 1enam) bulan sejak tanggal pengesahan akta
pendirian.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d;tetapkan oleh pejabat
KO
yang berwe11ang setelah terhadap kopernsi tersebut diberikan peringatan
terlebih dahulu secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam
waktu 6 (enam) bulan.
(3) Koperasi yang telah melaksanakan keg;atan simpan pinjam tetapi belum
mencantumkan bidang usaha tersebut dioalam anggaran dasarnya v.ajib
EN

mengajukan perubahar, anggaran dasarnya paling lambat 6 (enam) bulan,


sejak berlakunya peraturan ini.
(4) Terhadap · Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan
peringatan untuk menutup kegiatan usaha simpan pmjam yang
M

dilaksanakannya dan wajib mengajukan perubahan anggaran dasar dan


perolehan ijin usahanya.
KE

(5) Apabila koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak mengajuka�
perubahan anggaran dasar dan ijin usaha simpan pinjam sampai batas
waktu yang ditentukan maka koperasi yang bersangkutan d;iarang
melakukan kegiatan usaha simpan pinjam.
(6) Terhadap KSP dan LISP Koperasi Koperasi yang tidak menyampaikar
laporan berkala dan laporan tahunan kepada PeJabat yang berwenang,
dikenakan tindakan adniinistratif sebagai berikut:
a laporan berkala
1) apabila tidak rnenyampa,kan laporan sebanyak 1 (satu) kali,
dikenakan teguran baik lisan maupur. tertulis;

29
2) apabila tidak menyampaikan laporan sebanyak 2 (dua) kali berturut­
turut, diberi peringatan tertulis;
3) apabila tidak m&nyampaikan laporan sebanyak 3 (tiga) kali berturut­
turut, tingkat kesehatanny11 diturunkan satu tingkat;
4 1 apabila tidak menyampaikan laporan sebanyak 4 (empat) kali
berturut-turut, di�erikan nilai tidak sehat.
b. laporan Tahunan
1) apabila penyampaian laporan tahuno1n mengalami keterlambatan
lebih dari 6 bu Ian sejak tu1.up buku, diberikan peringatan;
2) apabila tidak meriyampaikan laporan tahunan untuk tahun yang l3fu,
diberikan tindakan administra,if berupa penurunan tingkat keseh11tan.

M
(7) Terhadap KSP dan L.:SP Koperasi yarg tidak memberikan kesemp2tan
kepada pejabat pemeriksa untuk memeriksa buku dan berkas-berkas yang
ada padanya serta tidak memberikan bantuan yang diperlukan oleh

UK
pemeriksa dalam rangka memperoleh kebenaran dan segala keterangan,
dokumen dan penjelasan yang dilaporkan oleh KSP dan USP Koperasi,
diberikan tindakan administratif berupa penghentian sementara kegiatan
usahanya. P-
(8) Koperasi yang melak.sanakan kegiatan usaha simpan pinjam tanpa ijin
diberikan tindakan administratif berupa pembubaran dalam arti peng­
hentian kegiatan usaha simp11n pinjam dan kepada pengurus d,rn
KO
pengelolanya dicatat dalam buku oleh pejabat yang berwenang.
(9) Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pengasahan
ternyata KSP belum melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam
diberikan tindakan administratif berupa pencabu•an c,kla pendirian.
(10) Apabila dalam waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pengesahan ter'lyata
EN

USP Kope1as1 belum melakukar kegiatan usaha simpan pinjam, dibG,ikan


tindakan administratif berupa penr;abutan pengesahan perutai1a,1
Ang:iaran-Oasar I-<:operasi.
M

BAB VII
PEMBUBARAN KSP DAN PENUTUPAN USP KOPERASI
KE

Bag ian kesatu


Pembubaran dan Penutupan ol0h Rapa! Anggota
Pasal 38
(1) Pembubaran KSP oleh Ra pat Anggota dapat clilakukan setelah dip1JtL•sk2n
oleh Rapat Angs:;ota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar d;i:i
Peraturan Perundang-undangan tentang Perkoperasian.

30
(2) Apabila Koperasi mempunyai u11it usaha simpan pinjam maka penult;pan
USP dilakukan setelah diputuskan oleh Rapa! Anggola Koperasi yang
bersangkutan dengan tata cara sebagai berikut:
a. rapat pler,o penguru s membuat keputusan tentar.g penutupan USP
Koperasi dan membentuk tim penyelesai. Tim penyelesai diberi hak
wewenang dan kewajiban untuk meryelesaikan penutupar. USP
Koperasi.
b. keputusan penutupan disampaikan kepada pejabat yang berv-·enang.
c. tim penyelesai alas nama pengurus koperasi berkewajiban untuk
melaksanakan kewajiban yang harus dilakukan oleh USP Koperasi
berdasarkan urutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 Pe�aturan
�-emerintah nomor 9 tahun 1995.

M
d. hasil penyelesaiar. dilaporkan oleh tim penyelesai kepada pengurus
Koperasi yang bersangkutan.

UK
e. pejabat yang berwenang mencabut ijin usaha simpan pinjam USP
Koperasi yang telah ditutup tersebut.
f. hasil penyelesaian pembubaran koperasi dan atau penutupan USP
l<operasi yang d;lakukan oleh koperasi, wajib dilaporkan kepada
pejabat yang be,wenang untuk dihapuskan dari Daftar Umum
Koperasi
P-
(3) Urutan prioritas kewajiban KSP yang dibubarkan atau USP yang ditutup
mengikuti ketentuan dalam Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
KO
1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Sim;:ian Pinjam oleh k0perasi.

Bagian kedua
Pembubariln dan Penutupan oleh Pemerintah
EN

Pasal ·39
(1) Apa bi la pembubaran "operasi dilakukan oleh Pemeri,1tah maka tata c&ra
pembubaran KSP dililkukan sec;uai dengan Peraturan Pemerintail Nomor
17 tahun 1994 tentang Pemo:.Jbaran Koperasi oleh Pemerintah •:fan
M

Petunjuk pelaksanaannya.
(2) Apabila pembubara:i KSP atau koperasi yang mempu:1yai unit simpan
pinjam dilakukan oleh Pemerintah karena pailit. maka tata cara mengajukan
KE

p21timbangan pemb1.1taran KSP dan koperasi yang mempunyai USP


tersebut diatur sebagai berikut:
a. r<SP atau koperasi yang memiliki USP uinyatakan pailit oleh Pengadilan
Neg211 setempat:
b. pengurus KSP atau kope,asi yang rrempunyai USP mengajukan
pertimbangan kepailitan kepad2 pejabat yang berwenang:
c peJabat yang berwcnang menetapkan ke;:iutusan pembubaran koperasi
berdasc.Jr ,aI1 putusc.Jn pa,111 yar,[J rnteta1.;ra11 pengad1la11 neg err sr:-ternpat.

31
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal40
(1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 351/Kep/M/Xll/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh l<operasi, dinyatakan
tidak berlaku.
(2) Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan usaha simpan pinjam dan
sudah memenuhi persyaratan untuk m�ndirikan KSP atau membentuk USP
diarahkan agar mengorganisir kelornpoknyc1 dalam bentuk koperasi atau
bergabung dalam koperasi yang sudah ada atau koperasi yang merniliki

M
USP sesuai dengan peraturan dan tata cara yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
(3) Kelompok rnasyarakat yang telah melaksanakan kegiatan usaha simpan

UK
pinjam tetapi belum dapat memenuhi persyaratan pendirian Koperas1
Simr an Pinjam, diharuskan mendaftarkan atau mencatatkan keiornpoknya
kepada lnstansi yanQ membidangi Koperasi di Tingkat Provinsi/0I atau
lnst1nsi yang membidangi Koperasi Tingkat Kabupaten atau Kola tempat
kedudukan Koperasi
(4)
P-
KSP dan USP l<opercisi yang telah berdiri wajib menyesuaikan Anggaran
Oasarnya sesuai dengan Peraturan ini dala:n jangka waktu paling lambat
2 (dua) tahun sejak tanggal berlakunya Peraturan ini.
KO

BAB IX
PENUTUF
EN

Pasal41
. Pera tu ran ini mulai berlaku pad a tanggal ditetapkan.
M

Ditetapkan di Jakarta
::iada tanggal ,3 1:01'eni,�r :-cr:2
KE

Menteri Negara,

ttd.

Suryadharma Ali
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KEMENTERIAN KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum dan Kerjasama,

Henra Saragih, S.H., M.H., M.Kn


NIP. 19721204 200112 1 001
Lampiran 1 Pera tu ran Menteri Negara
ftopemsi dan Usaha K�cil Dan
Menengah
Nomor -,9 /Per/M.KUKM/ /2008
Tanggal 13 l[opemb er 2008
Tentang Pedoman Pelalcsanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi

CONTOH RENCANA KERJA


1. ILUSTRASI RENCANA PERMODALAN KSP

M
I!
Sumber Modal ', Tahun Tahun I Ta�un ...
I
(Ro\ (Rol I (Rp)
I. Modal sendiri
- Simpanan ookok
'I XXX XXX I XXX

UK
- Simoanan waiib i XXX XXX I XXX
- Hibah XXX i XXX i
, XY.X
- Cadanqan ' XXX XXX '
XXX

i
I
' I
Jumlah ' XXX :' XXX XXX
II. Modal Pinjaman
- Pinjaman dari Anggota
- Piniaman dari Koperasi lain
P- XXX
XXX
I
XXX
XXX
'

' XXX ·-
XXX
- Pinjar,1an anggota K0perasi lain -· XXX XXX XXX
I-
KO
Pinjaman dari Bank XXX . XXX I
·-
XXX
i - Pinjaman dari lembaga keuangzrn XXX XXX XXX
I
' lalonya . XXX XXX XXX
P�nerbitan obligas, XXX XXX XXX
-
I I - Penerbitan surat hutang XXX XXX XXX
EN

Piniaman lainnya XXX XXX :cxx


�- -�
XXX XXX XXX
Jumlah
I
111 Modal Penyertaan '
M

-
i Penyertaan dari anggola XXX XXX XXX

- Koperasi la:n dan anggotanya XXX XXX XXX


KE

' - Pil1ak ket,ga XXX XXX Y.XY


i--
Jumlah XXX XXX XXX

Jumlah I + 11 + 11 1 XXX XXY. XXX

Catalan
Agar diuraikan tentang Ren-::ana perolehan reruntukan dan pengernbalian
modal pinjaman yang berasc1I dari anqnot;i calon anJgota. kc:>2::is· :Ji, atau
dnggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasr dar, scrat
utang lainnya serta sumber lain yang sah

13
2. RENCANA KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM

a. Rencana Pemberian Pinjaman

Uraian Tahun Tahun ... Tahun ...


(Rn\ /Rn\ /Rn\
I.
. Piniaman kenada Annnota
- Piniaman konsumtif
- Piniaman nroduktif
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Juml;;,h XXX XXX xx:,
II. Piniaman keoada calon annnota
- Piniaman konsumtif XXX XXX ---
XXX
- Piniaman produktif XXX XXX XXX

M
Jurnlah XXX XXX XXX
Ill Pinjaman kepada koperasi 13in <Jan atau anggotanya

UK
- Pinjaman konsumtif
XXX XXX XXX
- Pinjarnan produktif P- XXX XXX Xxx
Jumlah I
J
XXX I XXX XXX
KO
Catalan
Agar dilampirkan uraian tentang jenis pinjaman, jumlah maksimal pinjaman,
tingkat bunga atau imbalan, jangka waktu pinj2mJn, :::istem dan prosedurnya,
beserta jumlah pemberian pinJaman yang diproyeksikan
EN
M
KE
b. Rencana Penghimpunan Simpanan

Uraian T�hun ... Tai1un ... Tahun . .


/Ro) / Ro ) (Rol
I. Simpanan Koperasi Berjangka yang berasal
dari:
- Annnota XXX XXX
-�
XXX
- Calon Anggota XXX XXX XXY
- Kooerasi lain dan atau anaaotanva XXX XXX XXX
Jumlah XXX XXX XXX
II. Tabungan Kooerasi yang bernsal dari
- Anggota XXX XXX XXX
�-
- Calon Anggota XXX XXX XXX
- Koperasi lain dan atau ana gotan ✓ a

M
0
XXX XXX XXX
Jumlah I + II XXX XXX XXX
Ill. Simpanan Lainnya yang berasal dar

UK
- Anggota XXX XXX XXX
- Calon Anggota XXX XXX XXX
- Koperasi lain dan at3u anggotanya
x:<x XXX XXX

Jumlah
P- I :<XX XXX XXX
-

I
KO
Catalan
Agar dilampirkan uraian tentang syarat dan tatacarc1 penyetoran, penarikan,
imbalan serta sistem dan prosedur penghimpunan dana simpanan, serta junilah
simpanan yang diproyeksikun
EN
M
KE

35
c. Rencana pendapatan dan biaya.

20X1 20X0
PARTISIPASI ANGGOTA

Partisipasi Bruto Anggota 'lp xxxxxx Rp xxxxxx


Beban Pokok (xxxxxx) (xxxxxx)
Partisipasi Netto Anggota R;:, xxxxxx Rp xxxxxx

PENDAPATAN DARI CALON ANGGOTA, KOPERASI


LAIN DAN ANGGOTANYA

M
Pendapatan jasa alas volume pinjaman yar,g
diberikan Rp...... sebesar Rp xxxxxx Rp xxxxxx
Biaya Bunga (xxxxxx) (xxxxxx)

UK
Laba (Rugi) Kotor der,gan calon anggota, koperasi
Rp xxxxxx Rp xxxxxx
lain dan anggotanya
Sisa Hasil Usaha Kotor Rp xxxxxx Rp xxxxxx

L•cBAN OPERASI
Beban Usaha
P- (xxxxxx) (xxxxxx)
Sisa Hasil Usaha Koperasi �p xxxxxx Rp xxxxxx
Beban Perkopc,rasian (xxxxxx)
KO
(xxxxxx)
Sisa Has,I Usaha setelah Beban Perkoperasian r:p xxxxxx Rp xxxxxx
Pendapatan dan Beban La,n-la;n (xxxxxx) _i.!sxxxx>,)
Sisa Hasil Usaha sebelum Pas-pas luar biasa Rp xxxxxx Rp xxxxxx
Pendapatan dan Beban Luar 8iasa (xxxxxx) _ _gxxxxx) I
Sisa Hasil Usaha sebelum paJ8k Rp XX)'.XXX Rp xxxxxx
I
EN

Pajak Penghasilan (xxxxxx) (xxxxxx)


Sisa Has1I Usaha Setelah PaJak Ro xxxxxx Ro xxxxxx
M
KE

36
d. Rencana Kerja di bidang Organisai dan SOM.
1) Rencana struktur organisasi KSP
RAPAT ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

MAN,,JER

KABAG PINJAMAN KABAG AKUNTING

M
CSITELLERIKASIR PETUGAS AKUNTIN':./80
PETUGAS
PENGAWASAN INTERN

UK
ANGGOTA r-----------_J

2) Rencana st:uktur organisasi USP Koperasi


P- RAPAT ANGGOTA

I I,
KO
A
___e_;_N_G_u_e_u_s__��---�L--_P_E_N_G_ _w_A_s
____;
LC---:,
�I
�---7��---
MANAJER 'NASERnA __ M_ A_N_JA _e"__u_s _e__
! LI
EN

KABAG AKUNT�

PETUGAS AKUNT1N.:;1so PETUGAS


PENGAWASAl"J INTERN
M

ANGGOTA
KE

3) Uraian tu gas dan wewe, ,ang


Berisi penjelasan tugas dan wewenang dari bagian-bagian yang ada
pada struktur organisasi

iJ) Contoh tugas dan wewenang pada KSP


(1) Tug as dan wewenang Ketua
(a) Melaksanakan kebijakan L'mum kopcrasi yang telah
ditetapkan oleh rapat anggo'a
ii), Hemimpin. men�oordinir dan mencc1::as, :-ielak"3naan
tugas anggota pengurus la1nnya.

37
(c) Memimpin rapat anggota dan rapat anggota tahunan, serta
atas nams pengurus memberikan laporan.
(d) Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan
koperasi dengan memperhatikanusul dan saran, dan
pertimbanganciari anggota pengurus lainnya.

(2) Tugas dan wewenang Wakil Ketua


{a) Membantu atau menggartikan ketua dalam melaksanakan
tugasnya apabila ketua tidak dapat atau berhalangan
dalam melaks.mkantugasnya.
{b) Mengawasi kekayaan koperasi dan harta koperasi berupa
harta tetap rnaupun barang-barang yang lainnya.
(c) Mengembangkan dukungan rlan anggota dan dalam
rangka me_ningkatkan keanggotaan.

M
(3) Tugas dan wewenang Sekretaris
{a) Menyelenggara'<an dan memelihara buku-buku organisasi,

UK
yaitu buku daftar anggota, buku daftar pengurus dan lain­
lain sesuai dengan keter,tuan yang berlaku.
(b) Menye,enggarakan dan memelihara semua ·arsip-arsip..
(c) Melakukan tuga:: kese,uet3rian dan menandatangani
surat-sur2t keluar.
P-
(d) Memilihara tata kerja, merancang peraturan-peraturan
khusus.
(-3) Menyusun laporan organisasi untuk kepentingan rapat
KO
anggcta maupun kepentingan pejabat sesuai dengan
peraturan yang berlilku.
(f ) Bertanggung jawab da\am bidang administrasi crganisasi
kepada ketua.
(g) Melaksanakan penyampaian informasi dan motivasi
EN

kepada anggota.
(h) Melaks;:;nakan se\eksi persyaratan penerimaan anggota
dan karyawan baru, serta menampung saran-saran dari
anggota maupun karyawan baik yang \ang,ung kepada
pengurus maupun melalui unit usahc1 untuk
M

diev3\uasi/dibicar.1kan dalam rapat anggota.

(4) Tugas dan wewenang Bendaiiara


KE

(a) Menyusun rencana kerja dan anggara belanja bersama


r-etua dan anggota pengurus lainnya.
(b) Membimbing dan mengc1wasi pemegang kas dan
administrasi keu,mgan serta barang-bara secara tertib dan
teratur sesuai dcngan sistem pengendalian intern yang
berlaku.
(c) Mengenda\ikan agar pengeluaran tidak melampaui
1nr1gilran belanjil

38
(d) Menandatangani surat-s:.i, al perjanjian bersama ketua.
(e) Sewaktu-wa�tu mengadakan pengecekan alas kas dan
bank serta persediaan barang, bertanggungjawab kepada
ketua mengE'nai bidang keuangan dan administrasi serta
ketentuan yang ditetapkan oleh koperasi.

(5) Tugas dan wewe:iang Pengawas


(a) Melakukan pengawasn terhadap pelaksanaan
�ebijksanaan dan pengelolaan koperasi setiap 3 (tiga)
bulan sekali dan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan'
sekali.
(b) Membuan laporan iertulis tetang hasil pengawasan da n
disampaikan kepada pengurus, anggo\a, dan pemerin\ah."
(c) D alam hal tertentu, pengaw as mendapat µersetujuan

M
pengurus.
(d) Biaya jasa a udit ditanggung oleti koperasi dan dianggarkan
dala m rencana anggaran pendapatan da n belanja

UK
koperasi.
(e) Meneliti catatan, berkas, pembukuaan ang .dan barang
serta bukti-bukti lainnya yang ada pada koperasi.
(f) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
P-
(g) Memberikan korel<si, saran, dan peringatan kepada
pengurus.

b) Contoh tugas dan wewenang Ke�ala/M,rn ajer Unit Simp an Pinjam


KO
(1) Beratanggung jawab atcis seluruh kegiatan usaha dan
pengelolaan unit simpan pinjam keµada manajer l<operasi Uika
ada) atau kepaca pengurus kc,perasi.
(2) Merencanc1kan kegiJtan penghimpunan dan penyaluran dana.
/3) Menyus,.m anggaran oper2sional us;ha simpan pinj,1m
EN

(4) Menyeleksi/menganalisa permohonan kredit serta mengamb1I


keputusan realisasi kredit.

4) Rencana pembinaan calon anggota untuk menja di anggota KSP/USP


M

Koperas1

5) Jumlah karyawan yang dibutuhkan berisi junilah karyawan yang akan


KE

mengisi/menduduki posisi yang ada pada struktur organisasi.

39
Lampiran 2 ?era tu ran Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah
Nomor 19 /Per/M.KUKM/ XI /2008
Tanggal 13 t;opemb er 2008
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi

ILUSTRASI NERACA
KOPERASI SIMPAN PINJAM

I I I
31 Desember 2007 DAN 31 Desember 2008
� ,--- � � �
_ _ _ _ _ R- _ _ _ ----r-- -
NAMA PERKIRMN 2��8 p� � -N- P
- AM A E IK R AA N �2 �7 2 � �8
2��7

M
AKTIVA KEWAJIBAN

UK
1.1 Kas/Bank 21 Tat.Jungan dan Simpanan Berjangka
1.2 Tabungan. Simpanac dan Deposito Anggota, Calon Anggota.. Koperas1
Surat Beroarga Lc;n dan Anggotanya
I 1.4
u Pinjaman yang diberikan pada anggota 2.2 Biaya yang masih harus'dltiayar
I1.s (Perovsihan Penghapusan Pinjaman Anggota) 2.3 Pi:"ljaman yang diterima
1.5 Pinjam,n yang diberikan pada calon anggot,
P- 24 Kewajiban \ain-lain
koi:,erasi lain dan anggotanya
1.7 (Pen)isihan Penghapusan Pinjaman Caon

I' I
Ar1%ola. Koperasi iain dan anggmanya) I
Jurnlah KewaJiban
1.8 Pe!1dai:,,atan yang rnasih harus diterima '
KO
I
1.9 Aktiva Te.tap i
1 10 (Aku:nulasi penyusutan aktiva :etap) E�UITASIMODAL
I
! '
'
1.11 Aktiv2 lain-lain I 3 1 Modal 1\nggo'.a
• Simpnan Po1<c";.;
! !
• Simpanan 'Nai1'o '
EN

3 2 �·/::xJal ?e;;yeicnc-
' I 33
34
Modal Penrertaan
CJdangan Umu:11 i
35 (;adangan Tuiua:, R:;s'•.J
36 h1b2hlDonasi
37 SHU yang belum c.'::a;1
M

I
I

i
Jumlah Ekuitas
i
KE

I I
!

Jumlah Akt,va i
T ot;il Kcwaiiban dan Modal 7

') Usaha Simpan Piniam adalzh ditunrJ�ar. Da:� :-e 1 ayc-a-, �-e a,,g,;:.:a, ca'.on anggo:a. k.operas1 1:�•.., �;n ang;:/anya. tidak a:3 pe 1 ayana.-:
pJda istilah kC!anggo'aan yang lain

40
Lampiran 3 Peraturan Menieri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah
Nomor 19 /Per/M.KUKMix1 /2008
Tanggal 13 Nofember 2008
Tentang Pedoman Pel<1ksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi

ILUSTRASI NERACA
USP KOPERASI
31 Desemb�r 2007 Dan 31 Desember 2008

���,I A
P l
I Th TH
2008
No
Per'<
NAMA PERKIRMN
Th
2007
TH
2008

M
== =ER=K=RM=N==��I =2'=' ==i==-=='=*="i'========a;,===:a
�===NM\
007

�K.TlV1\ �.El'IAJIBAN

UK
1.1 Kas/3ank 21 Tabung an dan S1mpanan Boqangka
1.2 Tahungan, Simpanan dan Oeposito Ang;o:a, Ca\on n A g
g o:2,
Koperas1
1.3 Sur2t Berharga Lain Can Anggc:anya
1.4 Pinjaman yang diberikan pada anggota I 2 2 Be':J2n yang r..as:h hart.:s -�i:iarar
15 (Pen�sihan Pen9hapusan injaman Anggota)
P
23 Kewa11ban lai:--.-ia:n
1.6
koperasi lain dan anggotanya
P-
Pinjaman yang dibenkan pada calon anggota.
I 2 4 Re�e:i,ng Kor3n Pusat
17 (Per�sihan Penghapusan Pinjaman Caon
Anggota. Koperasi ain don anggolanya)
l
KO
18 PerCapatan ya�; masih harus diterima
Jurnlah Kewajib2:1

1.9 Ak Tetap
ti.-,
1. 10 (AkumJlasi pec;yc1ut3n akt1va te:,o) 1 EKUITASIMODAL
: .11 A�'i;•a !ain-lain i! 3 1 1,i ::z:21 01sec:
!i 3 2 '.,b:.::: Tic:::·<.�:;::::
EN

I 3 3 C?:anjan U;;-\;,1
\ 3.4 Ca8a:1gan Tu:�:rn Res.(:
: 3 5 SfJ.:J yang b€\;-;: d::a?

IU!
1;
I I__
M

It.! Jumlah Ekui�as


KE

Jumlah Aktiva Total Kewajiban dan Modal


· --- ��----

!I
Lamp:ran 4 Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah
Nomor 19 /Per/M.KUKM/ XI/2008
Tanggal 13 t,oper::oer 2008
Tenta'lg Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi

ILUSTP.ASI PERHITUNGAN HASIL USAHA


KSP P.TAU USP KOPERASI

PARTISIPASI ANGGOTA
PARTISIPASI BRUTO ANGGOTA
Partis.ipasi Jasa Pinjaman Anggota *} 853.750

M
Partsipasi Jasa Provisi 30 000 (+)
Jum1ah Partisip;:;isi Brute An�rnota 883.750

BEB.A.N POKOK

UK
Biaya Sunga Simpanan Anggota 176 875 ( -)
Pa--tisipasi Neto 706.875

PENl)APATAN DARI CALON ANGGOTA.


KOPERASI LAIN DAN ANGGOTANYA
P-
Penac'.lpatan Sunga 273.000
Biaya Sunga 22 389 (- )
Laba Kotor dzri calon anggcta. koperasi lain 250611 (+)
dan anggotanya
Sisci Hasil Usaha Kotor 957,486
KO
llEBAN OPERASI
Bebar. Usaha
Biaya Sunga Pinjam;,rn 200.000
Gaji dan Honorarium Karyav.-an 100.000
Biaya Listrik, a:r dan teleron 120.000
EN

Penghapusan pinjaman yang dic-er1·-::.an 50.000


Pen1usutan aktiva tetap 80.000
beban usaha lain 50 000 ( +)
Jumlah Beban Usafia _§Q.Q 000 ( - )

Sisa Hasil Usaha Koperas1 357.48f


M

Beban perkoperasian
b1aya rapat anggota 157 48(j ( - )
1
.SisJ l1asil usaha setclah be ban P•�rko;,eras1an 200.0�0
KE

Pe11dapatan dan beban luar biasa


peridapatan penjualan aktiv;:, tetap 75.000
Geban luar biasa 2?_j2_Q_Q ( - I
Jumlah pendapatan luilr b1asa __5_9.Q_QO ( ' )

Si��a hasi! usaha sebe\um papk 250,000


Paj.1k penghasilan __ -�·--·�----· (-) 75 oog
l,et *) dari vol:.J:11e pinjaman yang diberikan selama sat,J tahun buku.

42
Lampira11 5: Peraturan Menteri Negara Koperasi
d,m Usaha Kecil Dan Menengah
Nomor 19 /Per/M.KUKMer /2098
Tanggal '13 ·r;opCn:bcl� 2008
Tentang Fedoman Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Koperasi

ILUSTRASI LAPORAN ARUS KAS


KSP dan USP KOPERASI
31 Desember 2007 Dan 31 Desember 2008

Kelcrangan Juml2h (Rp)


Arus Kas Masuk

M
1. Saldo awal XXXXXX,-
2. Penerimaan piutans:i xxxxxx
3. Penerimaan pendaeatan bunga xxxxxx

UK
4. Penerimaan pendapatan provisi xxxxxx
5. Penerimaan setoran Tabkop xxxxxx
6. P,merimaan setoran Sijakoe xxxxxx
7. Penerimaan simpanan pokok xxxxxx
xxxxxx:
8. Penerimaan simpana,1 wajib
P-
9. Penarimaan pendapatan deviden xxxxxx I
10. Pendapatan sewa diterima di muka XXXYXX !
11 lair.-lain ....... xxxxxx;
KO
.
Jumlah penerimaan kas bulan Aqustus 2001 i XXXXXX I
: Total arus kas masuk xxxxxx
P,rus Kos f(eluar
1. Penyaluran einiamon xxxxxx i
xxxxxx
EN

2. Pemhayaran buns:ia !
3. Pen-rerahan Tabkop xxxxxx i
xxxxxx:
!

4. Penyerahan Sij2koe '

5. Pe,11bayaran hutang xxxxxx ! I


6. Pembayaran honor karyawan xxxxxx I
M

'

7. Pembayaran biaya listrik, air dan telepon ----


----j

XXXXXX I
8. Pcmbayaran macam-macam biaya
II xxxxxx -----
xxxxxx
'
-•

9. Penyerahan sirrpanan pokok


KE

---------.
10. Penverahan simpanan wajib xxxxxx
xxxxxx'
'

11.
� Pembeli,m perlengkapan-------- ----
xxxxxx.
'----�---- __ )
12. Lain-lain .. -- , ___ ------1
Jumlah penQeluaran kas bulan Agustus 2001 !

-�- --�-�---- xxxxxx


�Saldo Akhir ---- i xxxxxx
•----------

43
SANDINGAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 19/PER/M.KUKM/Xl/2008
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI

No
SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN

M
1 Pasal5

UK
Pasal5
(7) Dalam hal permohonan pengesahan akta pendirian ditolak,
pencairan modal awal pendirian KSP Primer dan KSP
16 Sekunder dapat dilakukan oleh kuasa pendiri dengan

P-
melampirkan surat surat pejabat yang berwenang tentang
penolakan pengesahan akta pendirian.
2 Pasal6

KO
Pasal6
(9) Dalam hal permohonan pengesahan perubahan Anggaran
Dasar ditolak, pencairan modal tetap Unit Simpan Pinjam
Koperasi dapat dilakukan oleh pengurus dengan melampirkan
EN surat surat pejabat yang berwenang tentang penolakan
pengesahan perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3 Pasal40
Pasal40
(1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri
M
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor (1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri
351/Kep/M/Xll/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
Usaha Simpan Pinjam oleh Kd'perasi, dinyatakan tidak 351/Kep/M/Xll/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
KE

berlaku. Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, dinyatakan tidak berlaku.


(2) Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan usaha (2) Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan usaha simpan
simpan pinjam dan sudah memenuhi persyaratan untuk pinjam dan sudah memenuhi persyaratan untuk mendirikan KSP
mendirikan KSP atau membentuk USP diarahkan agar atau membentuk USP diarahkan agar mengorganisir
mengorganisir kelompoknya dalam bentuk koperasi atau kelome_oknva dalam bentuk koperasi atau bergabung dalam
bergabung dalam koperasi yang sudah ada atau koperasi koperasi yang sudah ada atau koperasi yang memiliki USP
yang memiliki USP sesuai dengan peraturan dan tata cara sesuai dengan peraturan dan tata cara yang telah ditetapkan
yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. dalam peraturan perundang-undangan.
(3) Kelompok masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan (3) Kelompok masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan usaha

M
usaha simpan pinjam tetapi belum dapat memenuhi simpan pinjam tetapi belum dapat memenuhi persyaratan
persyaratan pendirian Koperasi Simpan Pinjam, diharuskan pendirian Koperasi Simpan Pinjam, diharuskan mendaftarkan
mendaftarkan atau mencatatkan kelompoknya kepada lnstansi atau mencatatkan kelompoknya kepada lnstansi yang

UK
yang membidangi Koperasi di Tingkat Provinsi/DI atau lnstansi membidangi Koperasi di Tingkat Provinsi/DI atau lnstansi yang
yang membidangi Koperasi Tingkat Kabupaten atau Kola membidangi Koperasi Tingkat Kabupaten atau Kota tempat
tempat kedudukan Koperasi. kedudukan Koperasi.
(4) KSP dan USP Koperasi yang telah berdiri wajib (4) KSP dan USP Koperasi yang telah berdiri wajib menyesuaikan

P-
menyesuaikan Anggaran Dasarnya sesuai dengan Peraturan Anggaran Dasarnya sesuai dengan Peraturan ini dalam jangka
ini dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak waktu paling lambat 5 (lima) tahun sejak tanggal berlakunya
tanggal berlakunya Peraturan ini. Peraturan ini

K O
EN
Salinan sesuai dengan aslinya
M
SEKRETARIAT KEMENTERIAN KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
KE

REPUBLIK INDONESIA
Kepala Biro Hukum dan Kerjasama,

Henra Saragih, S.H., M.H., M.Kn


NIP. 19721204 200112 1 001

Anda mungkin juga menyukai