Anda di halaman 1dari 54

i

BUKU TEKS
PERKALIAN & PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR
Pendekatan Discovery Learning
SMP/MTs Kelas VII Semester Ganjil

Penyusun
Nuzila Yuli Alfi Ahmida

Layout
Nuzila Yuli Alfi Ahmida
Ilustrator
Nuzila Yuli Alfi Ahmida
Pembimbing
Dr. Mochamad Abdul Basir, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN AKADEMIK 2023-2024

Cetakan pertama: -
© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat-
Nya sehingga Buku Teks Matematika untuk siswa SMP/MTs/sederajat Kelas
VII Semester Gasal ini dapat diselesaikan penulis dengan sebaik-baiknya.
Dalam Buku Teks Matematika ini membahas mengenai Perkalian dan
Pembagian Bentuk Aljabar dengan pendekatan model Discovery Learning.
Buku teks Matematika Teorema Pythagoras dengan pendekatan model
Discovery Learning ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru dan siswa baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Buku teks Matematika Perkalian dan Pembagian
Bentuk Aljabar dengan pendekatan model Discovery Learning ini diharapkan
dapat membantu siswa-siswi dalam mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah
ditetapkan tujuan pembelajaran dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa serta teori singkat untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai
materi yang dibahas.
Penulis menyakini bahwa dalam pembuatan Buku Teks Matematika
Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar dengan pendekatan model
Discovery Learning ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul
ini di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Semarang, 18 Januari 2024

Nuzila Yuli Alfi Ahmida

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BUKU TEKS ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
CAPAIAN PEMBELAJARAN .............................................................................. iv
TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................................ iv
PENGALAMAN BELAJAR .................................................................................. iv
PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING ........................................................... v
PETA KONSEP ...................................................................................................... vii
TOKOH MATEMATIKA .................................................................................... viii
INSPIRASI KONSTEKTUAL .............................................................................. ix

1. MENGENAL BENTUK ALJABAR ............................................................... 1


Stimulus ............................................................................................................. 2
Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5
Pengumpulan Data ............................................................................................. 5
Pengolahan Data................................................................................................. 7
Verifikasi ............................................................................................................ 8
Generalisasi ........................................................................................................ 8
2. PERKALIAN BENTUK ALJABAR ............................................................ 11
Stimulus............................................................................................................ 11
Identifikasi Masalah. ........................................................................................ 13
Pngumpulan Data ............................................................................................. 14
Pengolahan Data............................................................................................... 15
Verifikasi .......................................................................................................... 16
Generalisasi. ..................................................................................................... 17
3. PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR ........................................................... 20
Stimulus............................................................................................................ 20
Identifikasi Masalah ......................................................................................... 23
Pngumpulan Data. ............................................................................................ 23
Pengolahan Data............................................................................................... 25
Verifikasi. ......................................................................................................... 26
Generalisasi. ..................................................................................................... 26
UJI KOMPETENSI ............................................................................................... 28
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK .................................................................. 37
RANGKUMAN ...................................................................................................... 38
PENILAIAN DIRI ................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 41
PROFIL PENULIS ................................................................................................ 42

iii
CAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Di akhir fase D peserta didik dapat menentukan suatu situasi ke dalam bentuk
aljabar. Mereka dapat menggunakan sisfat-sifat operasi (komutatif, asosiatif,
dan ditributif untuk menghasilkan bentu aljabar yang ekuivalen.)

TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik diharapkan mampu mengubah situasi atau masalah yang


diberikan ke dalam bentuk aljabar dengan cermat dan tepat.
2. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan sifat-sifat operasi
matematika seperti komutatif, asosiatif, dan distributif secara efektif dalam
penyelesaian masalah aljabar.
3. Peserta didik diharapkan dapat menghasilkan bentuk aljabar yang
ekuivalen dengan memanfaatkan sifat-sifat operasi perkalian secara akurat
dan dapat menjelaskan transformasi aljabar tersebut dengan baik.

PENGALAMAN BELAJARBELAJAR
PENGALAMAN
1. Memeriksa kebenaran Bentuk Aljabar.
2. Menentukan operasi perkalian aljabar
3. Menentukan bentuk aljabar yang ekuivalen dengan memanfaatkan sifat-
sifat operasi perkalian.
4. Menerapkan konsep bentuk aljabar untuk menyelesaikan permasalahan
nyata.
5. Menerapkan konsep perkalian dan pembagian bentuk aljabar untuk
menyelesaikan permasalahan nyata.

iv
PENDEKATAN DISCOVERY
PENDEKATAN LEARNING
DISCOVERY LEARNING
Menurut Sund, discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental tersebut antara lain
ialah: mengamati, mencerna, mengerti, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya”. Senada dengan pendapat
tersebut guiede discovery learning (penemuan terbimbing) adalah model
pembelajaran penemuan yang dalam pelaksanannya dilakukan oleh siswa
berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Petunjuk diberikan pada umumnya
berbentuk pernyataan membimbing. Model penemuan terbimbing ini sebagai
suatu metode pembelajaran dari sekian banyak metode pembelajaran yang
ada, menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa dimana
guru diperlukan. Dalam metode ini, siswa didorong untuk berfikir sendiri
sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang
telah disediakan oleh guru, dengan model penenemuan terbimbing ini,
diharapkan dapat mengubah gaya belajar siswa sehingga siswa menjadi aktif
dalam mengikuti pelajaran. Sampai seberapa jauh siswa dibimbing, tergantung
pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.
Menurut Dewey dan Piaget, discovery learning meliputi suatu strategi dan
model pembelajaran yang memusatkan pada peluang belajar aktif langsung
untuk para siswa. Menurut Bicnell menguraikan tiga atribut utama discovery
learning seperti:
1) menyelidiki dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
mengintegrasikan, dan menyamaratakan pengetahuan,
2) mendorong para siswa untuk belajar berdasarkan pada cara/langkah
mereka sendiri, dimana siswa menentukan frekuensi dan urutannya,
3) aktivitas untuk mendorong pengintegrasian dari prinsip penggunaan
pengetahuan yang telah ada sebagai dasar untuk membangun pengetahuan
yang baru. Dengan kata lain model penemuan terbimbing ini, siswa
dihadapkan pada situasi dimana ia bebas menyelidiki dan menarik
kesimpulan, terkaan, intuisi, dan mencoba-coba (trial and eror) hendaknya
dianjurkan.

v
Menurut Muhibbin, bahwa tahap-tahap penerapan dalam discovery lerning
adalah sebagai berikut:
1) Stimulus (pemberian perangsang); kegiatan belajar dimulai dengan
memberikan pertanyaan yang merangsang berpikir siswa, menganjurkan
dan mendorongnya untuk membaca buku dan aktivitas belajar lain yang
mengarah kepada persiapan pemecahan masalah.
2) Problem statement (mengidentifikasi masalah); memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang
relevan dengan bahan pelajaran, kemudian memilih dan merumuskannya
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara dari masalah tersebut).
3) Data collection (pengumpulan data); memberikan kesempatan kepada
siswa mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk
membuktikan benar tidaknya hipotesis tersebut.
4) Data processing (pengolahan data); mengolah data yang telah diperoleh
siswa melalui kegiatan wawancara, observasi, dan lain lain. Data tersebut
kemudian ditafsirkan.
5) Verifikasi; mengadakan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan hasil pengolahan data.
6) Generalisasi; mengadakan penarikan kesimpulan untuk dijadikan prinsip
umum yang berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
Pada proses penemuan terbimbing ini guru bertindak sebagai penunjuk jala, ia
membantu siswa agar menggunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah
mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru.
Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa
dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan yang baru tersebut.
Metode ini memerlukan waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaannya,
akan tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang
digunakan.

vi
PETA KONSEP PETA KONSEP

BENTUK ALJABAR

PERKALIAN & PEMBAGIAN


BENTUK ALJABAR

PERKALIAN PEMBAGIAN

SIFAT-SIFAT
PERKALIAN

KOMUTATIF

ASOSIATIF

DISTRIBUTIF

vii
TOKOH MATEMATIKA
TOKOH MATEMATIKA

Muḥammad bin Mūsā al-


Khwārizmī (bahasa Persia: ‫سى‬ ْ
َ ‫ُم َح َّمد بِن ُمو‬
‫َوار ْزمِ ي‬
ِ ‫خ‬ ْ
‫ل‬ َ ‫ا‬ ) adalah seorang ahli dalam
bidang matematika, astronomi, astrologi,
dan geografi yang berasal dari Kufah, Irak.
Lahir sekitar tahun 780
di Khwarezmia (sekarang Khiva, Uzbekistan)
dan wafat sekitar tahun 850 di Bagdad.
Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja
sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di
Bagdad yang didirikan oleh Khalifah Bani
Abbasiyah Ma'mun Ar-Rasyid, tempat ia belajar ilmu alam dan matematik,
termasuk mempelajari terjemahan naskah Sanskerta dan Yunani.
Buku pertamanya, Al Kitaab al Muhtasar fii Hisaab al jabr wa'l Muqabaala,
adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari persamaan
linear dan persamaan kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-
Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka
Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak
diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta
kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia
Barat pada abad ke-12. Ia merevisi dan menyesuaikan
Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan
astrologi.
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam
kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi
dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam
bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, latinisasi
dari namanya. Namanya juga diserap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan
dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna "digit".

viii
INSPIRASI KONSTEKTUAL
INSPIRASI KONSTEKTUAL

Perkalian:
1. Luas Lahan Pertanian:
Siswa dapat memodelkan luas suatu lahan pertanian dengan
menggunakan ekspresi aljabar. Misalnya, jika panjang lahan adalah x
meter dan lebarnya adalah y meter, maka luasnya dapat diwakili oleh
xy.
2. Jumlah Barang dalam Kemasan:
Menggunakan aljabar untuk menggambarkan jumlah barang dalam
beberapa kemasan yang identik. Jika setiap kemasan berisi a item dan
ada b kemasan, total jumlah item dapat diwakili oleh ab.
Pembagian:
1. Pembagian Sumber Daya:
Misalkan ada n sumber daya yang perlu dibagi di antara m kelompok.
𝑚
Dalam konteks ini, pembagian dapat diwakili oleh ekspresi 𝑛 .

2. Bagi Hasil Keuntungan:


Siswa dapat memodelkan pembagian keuntungan di antara beberapa
orang atau kelompok dengan menggunakan ekspresi aljabar. Misalnya,
jika keuntungan total adalah p dan dibagi di antara q orang, setiap
𝑞
orang akan mendapatkan .
𝑝

ix
1. MENGENAL BENTUK ALJABAR
1. MENGENAL BENTUK ALJABAR

Bu Siti mempunyai sekeranjang apel. Bu


Siti ingin membagikan apel yang ia
miliki tersebut kepada setiap orang yang
ia temui. Setengah keranjang ditambah
satu apel untuk orang pertama.
Kemudian setengah dari sisanya
ditambah satu, ia berikan kepada orang
kedua yang ia temui. Selanjutnya,
setengah dari sisanya ditambah satu,
diberikan kepada orang ketiga yang ia Sumber: Kemdikbud
temui. Sekarang, Bu Siti hanya memiliki Gambar 1.1 Ibu Siti sedang
membagikan sekeranjang apel
satu apel untuk ia makan sendiri.
Tentukan banyak apel semula.
Kalian mungkin bisa memecahkan permasalahan tersebut dengan cara
mencoba-coba dengan suatu bilangan. Namun berapa bilangan yang harus
kalian coba, tidak jelas. Cara tersebut terlalu lama, tidak efektif, dan terkesan
kebetulan.
Kalian bisa memecahkan persoalan tersebut dengan cara memisalkan banyak
apel mula-mula dalam keranjang dengan suatu simbol. Lalu kalian bisa
membuat bentuk matematisnya untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Bentuk tersebut selanjutnya disebut dengan bentuk aljabar, dan operasi yang
digunakan untuk memecahkan disebut operasi aljabar. Untuk lebih mengenal
tentang bentuk dan operasi aljabar, mari mengikuti pembahasan berikut.

1
STIMULUS

Masalah 1.1

Suatu ketika terjadi percakapan antara Pak Erik dan Pak Tohir. Mereka berdua
baru saja membeli buku di suatu toko grosir.

Pak Erik : “Pak Tohir, kelihatannya beli buku tulis banyak sekali.”
Pak Tohir : “Iya, Pak. Ini pesanan dari sekolah saya. Saya beli dua kardus dan
3 buku. Pak Erik beli apa saja?”
Pak Erik : “Saya hanya beli 5 buku Pak. Buku ini untuk anak saya yang kelas
VII SMP.”
Dalam percakapan tersebut terlihat dua orang yang menyatakan banyak buku
dengan satuan yang berbeda. Pak Tohir menyatakan jumlah buku dalam satuan
kardus, sedangkan Pak Erik langsung menyebutkan banyak buku yang ia beli
dalam satuan buku.

Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 1.1 Bentuk Aljabar dari masalah 1.1


Pembeli Pak Tohir Pak Erik
2 kardus dan 3 Buku 5 Buku

Membeli

Bentuk
2𝑥 + 3 5
Aljabar

2
Pada Tabel 1.1 di atas, simbol x menyatakan banyak buku yang ada dalam
kardus
Simbol x tersebut bisa mewakili sebarang bilangan, yakni seperti berikut.

𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 10, 𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑥 + 3 = 2 × 10 + 3 = 20 + 3 = 23


𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 15, 𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑥 + 3 = 2 × 15 + 3 = 30 + 3 = 33
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 20, 𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑥 + 3 = 2 × 20 + 3 = 40 + 3 = 43
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 40, 𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑥 + 3 = 2 × 40 + 3 = 80 + 3 = 83
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑥 = 50, 𝑚𝑎𝑘𝑎 2𝑥 + 3 = 2 × 50 + 3 = 100 + 3 = 103
Nilai pada bentuk aljabar di atas bergantung pada nilai x.
Di sekitar kita juga beberapa orang seringkali menyatakan banyaknya suatu
benda tertentu dengan tidak menyebutkan satuan benda tersebut. Akan tetapi,
mereka menggunakan satuan kumpulan dari jumlah benda tersebut. Misalkan
satu karung beras, satu keranjang apel, satu keranjang jeruk, dan lain-lain.
Untuk lebih memahami tentang bentuk-bentuk aljabar, mari kita amati dan
lengkapi bentuk-bentuk aljabar pada Tabel 1.2 berikut.
Dalam suatu kotak terdapat beberapa bola, sedangkan dalam suatu tabung
terdapat beberapa bola dalam jumlah yang lain.
Misalkan:
x menyatakan banyak bola dalam satu kotak
y menyatakan banyak bola dalam satu tabung
“Tiap kotak berisi bola dengan jumlah sama”
“Tiap tabung berisi bola dengan jumlah sama”

Tabel 1.2 Bentuk Aljabar


No Gambar Bentuk Aljabar Keterangan

1. 2 2 bola

2. x 1 kotak bola

3
𝑥+𝑥
3. 2 kotak bola
Atau 2𝑥

2𝑥 + 4 2 kotak bola
4.
daan 4 bola

2 kotak bola, 1
2𝑥 + 𝑦 + 4
5. tabung. Dan 4
bola

6. (…) (…)

7. (…) (…)

4
IDENTIFIKASI MASALAH

Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk aljabar yang disajikan pada
kegiatan mengamati.

Contoh pertanyaan:
1) Pada kasus Tabel 1.1, nilai x menyatakan banyak kardus, bukankah banyak
buku dalam kardus tersebut sudah pasti sama? Apakah masih dapat
dinyatakan bentuk aljabarnya dalam simbol (variabel) x?
2) Apakah suatu variabel yang boleh digunakan hanya x dan y saja?
3) Pada kasus Tabel 1.2, berapakah nilai x dan y yang bisa disubtitusikan
pada bentuk aljabar tersebut?

PENGUMPULAN DATA

Dalam kegiatan stimulus, kalian telah mengamati beberapa ilustrasi bentuk-


bentuk aljabar. Pada Tabel 1.1, banyak buku dalam suatu kardus dinyatakan
dengan simbol x. Pada Tabel 1.2, banyak bola dalam suatu kotak dinyatakan
dengan simbol x dan banyak bola dalam suatu tabung dinyatakan dengan
simbol y. Bentuk-bentuk tersebut dinamakan dengan bentuk aljabar. Kalian
boleh menggunakan simbol yang lain untuk menyatakan bentuk aljabar.

Pada kegiatan stimulus, kita mengenal beberapa bentuk aljabar, seperti :


2, 𝑥; 2𝑥; 2𝑥 + 4, 2𝑥 + 3𝑦 + 7. Bentuk-bentuk yang dipisahkan oleh tanda
penjumlahan disebut dengan suku. Berikut nama-nama bentuk aljabar
berdasarkan banyaknya suku.

» 2, 𝑥, dan 2𝑥 disebut suku satu atau monomial

» 2𝑥 + 4 disebut suku dua atau binomial

» 2𝑥 + 3𝑦 + 7 disebut suku tiga atau trinomial

» Untuk bentuk aljabar yang tersusun atas lebih dari tiga suku dinamakan
polinomial

5
Pada bentuk 2𝑥 + 4, bilangan 2 disebut koefisien, 𝑥 disebut variabel,
sedangkan 4 disebut dengan konstanta.

𝟐𝒙 + 𝟒 𝟐 𝒙 + 𝟒

suk suk koefisien variabel konstant


uuu uuu auu

Dari ilustrasi tersebut, ungkapkan dengan bahasamu (jangan takut salah).


Apakah yang dimaksud dengan:
a. Koefisien?
b. Variabel?
c. Konstanta?

Contoh 1.1
Sederhanakan bentuk aljabar 4𝑥 + 9 – 5𝑥 – 2.

Penyelesaian

Kelompokkan suku-suku sejenis

4𝑥 + 9 – 5𝑥 – 2

= 4𝑥 – 5𝑥 + 9 – 2

= (4 – 5)𝑥 + 7

= – 1𝑥 + 7

– 1𝑥 selanjutnya boleh hanya ditulis dengan – 𝑥, demikian juga 1𝑥 boleh


hanya ditulis dengan 𝑥.

Dengan demikian, bentuk sederhana dari 4𝑥 + 9 – 5𝑥 – 2 adalah – 𝑥 + 7.

6
Contoh 1.2
Sederhanakan bentuk aljabar 2𝑥 + 3𝑦 + 4𝑥 – 5𝑦.

Penyelesaian

Kelompokkan suku-suku sejenis

2𝑥 + 3𝑦 + 4𝑥 – 5𝑦

= 2𝑥 + 4𝑥 + 3𝑦 – 5𝑦

= (2 + 4)𝑥 + (3 – 5)𝑦

Jumlahkan atau kurangkan koefisien suku-suku yang sejenis tersebut,


menjadi:

2𝑥 + 3𝑦 + 4𝑥 – 5𝑦 = 6𝑥 – 2𝑦

Contoh 1.3
Sederhanakan bentuk aljabar 9𝑎2 + 3𝑎𝑏 – 7𝑏 2 – 12𝑎2 + 6𝑎𝑏 + 2𝑏 2 .

Penyelesaian

9𝑎2 + 3𝑎𝑏 – 7𝑏 2 – 12𝑎2 + 6𝑎𝑏 + 2𝑏 2

= (9 – 12)𝑎2 + (3 + 6)𝑎𝑏 + (– 7 + 2)𝑏2

= – 3𝑎2 + 9𝑎𝑏 – 5𝑏2

PENGOLAHAN DATA

Setelah kalian melakukan kegiatan pengumpulan data, sekarang coba


diskusikan permasalahan lain yang terdapat pada kasus berikut.
1. Pak Tohir memiliki dua jenis hewan ternak, yaitu sapi dan ayam. Banyaknya
sapi dan ayam yang dimiliki Pak Tohir secara berturut-turut adalah 27 sapi

7
dan 1.500 ayam. Seluruh sapi dan ayam tersebut akan dijual kepada seorang
pedagang ternak. Jika harga satu sapi dinyatakan dengan x rupiah dan harga
satu ayam dinyatakan dengan y rupiah, tuliskan bentuk aljabar harga hewan
ternak Pak Tohir.
2. Tiga orang siswa menyederhanakan bentuk aljabar 3p – 4p. Masing-masing
dari mereka memperoleh hasil –1, –p, dan –1p. Tulislah jawaban manakah
yang benar dan jelaskan alasan kalian.
3. Tulislah tiga bentuk aljabar yang merupakan binomial atau suku dua.
Jelaskan mengapa ketiga bentuk tersebut disebut binomial.

VERIFIKASI

Setelah kalian melakukan kegiatan stimulus dan mengumpulkan data,


sekarang coba diskusikan permasalahan yang terdapat pada kasus berikut.

1. Pada kasus Tabel 1.1, seandainya Pak Tohir membeli lagi 4 kardus buku.
Bagaimanakah bentuk aljabarnya?

2. Kemudian perhatikan kembali Tabel 1.2


a. Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari hasil pengamatan pada
tabel tersebut?
b. Pada tabel tersebut variabel x untuk menyatakan banyak bola dalam
suatu kotak, dan variabel y untuk menyatakan banyak bola dalam
suatu tabung. Mungkinkah kita membuat gambar yang menyatakan
2x − 3? Jelaskan. Jika mungkin, tunjukkan.

\
GENERALISASI

Setelah selesai menjawab, bandingkan jawaban tersebut dengan jawaban


teman sebangku. Periksa apakah permasalahan dan jawaban yang ditemukan
sudah benar dan ambil kesimpulannya.

8
LATIHAN
SOAL
Untuk soal nomor 1 sampai 3, sajikan permasalahan tersebut dalam bentuk
aljabar. Jelaskan makna variabel yang kalian gunakan.
1. Suatu ketika Pak Veri membeli dua karung beras untuk kebutuhan hajatan
di rumahnya. Setelah dibawa pulang, istri Pak Veri merasa beras yang
dibeli kurang. Kemudian Pak Veri membeli lagi sebanyak 5 kg. Nyatakan
bentuk aljabar dari beras yang dibeli Pak Veri.
2. Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju
seragam pesanan sekolah SMP Semangat 45. Setelah semua seragam
berhasil dijahit, ternyata kain masih tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk
aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.
3. Bu Niluh seorang pengusaha kue. Suatu ketika Bu Niluh mendapat
pesanan untuk membuat berbagai macam kue dalam jumlah yang banyak.
Bahan yang harus dibeli Bu Niluh adalah dua karung tepung, sekarung
kelapa, dan lima krat telur. Nyatakan bentuk aljabar harga semua bahan
yang dibeli oleh Bu Niluh.
4. Ibu Sunaida memberikan uang kepada Wafi sebesar Rp70.000,00. Setiap
hari Wafi mengeluarkan uangnya sebesar Rp9.000,00. Bagaimanakah
bentuk aljabar dari sisa uang Wafi setiap harinya?
5. Gunakan variabel x dan y untuk menuliskan bentuk aljabar dari setiap
kalimat berikut.
a. Aku adalah suatu bilangan. Jika aku dikalikan 2 kemudian dikurangi5
akan menghasilkan bilangan 9
b. Ukuran panjang dari persegi panjang 10 cm lebih dari ukuran
panjang persegi
c. Delapan merupakan lebihnya dari keliling suatu persegi
d. Umur Pak Tohir tiga kali umurnya Udin, sedangkan 10 tahun yang
akan datang jumlah umur mereka adalah 72 tahun

9
6. Tentukan banyak suku pada bentuk aljabar berikut ini.
a. 5a + 7
b. 4x2y + 3x2 – 6y + 2
c. 9x3 – 3x3y2 – 4x3 + 12y2 + 6x2y3 – y2 – 5

7. Tentukanlah suku, variabel, koefisien, dan konstanta dari bentuk-bentuk


aljabar berikut.
a. 9x
b. 3x2 + 6y + 2
c. 2s2 + 3a + 4a3 + 5t4 – 7

8. Tentukan suku-suku yang sejenis pada bentuk aljabar berikut ini.


a. 9k + 8m – 4km – 15k + 7km
b. 7p2 – 8p2q – 11p2 + p2q + 12 pq2

9. Sederhanakan bentuk-bentuk aljabar berikut.


a. 5x – 3x
b. 9 + 4x – 1
c. 4x – 8x + 12
d. 7 – 2x – x + 5
e. 3x2 + 3y2 – 5xy + 2x2 – 5y2 + 6xy

10
2. PERKALIAN BENTUK ALJABAR
2. PERKALIAN BENTUK ALJABAR

STIMULUS

Masalah 2.1

Pak Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak Tohir mempunyai
kebun jeruk berbentuk persegi panjang. Ukuran panjang kebun jeruk Pak
Tohir 20 m lebih dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Sedangkan lebarnya,
15 m kurang dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Jika diketahui kedua luas
kebun Pak Idris dan Pak Tohir adalah sama, maka tentukan luas kebun apel
Pak Idris?

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan persoalan tersebut bisa dengan memisalkan panjang sisi


kebun apel Pak Idris dengan suatu variabel, misal variabel x. Panjang kebun
jeruk Pak Tohir 20 meter lebih panjang dari panjang sisi kebun apel bisa ditulis
x + 20. Lebarnya 15 meter kurang dari panjang sisi kebun apel Pak Idris bisa
ditulis x − 15. Seperti yang kita ketahui bahwa luas persegi panjang adalah
panjang × lebar. Namun dalam permasalahan menentukan panjang sisi kebun
tersebut, kita sedikit mengalami kesulitan karena yang dikalikan adalah bentuk
aljabar. Dalam permasalah tersebut luas kebun Pak Tohir adalah hasil kali dari
x + 20 dengan x − 15.
Luas kebun Pak Tohir dapat ditulis dalam bentuk aljabar
Luas = panjang × lebar
= (x + 20) × (x − 15)
= x2 − 15x + 20x − 300
= x2 + 5x − 300 satuan luas

11
Selain dengan cara tersebut, kita bisa menentukan luas kebun Pak Tohir
dengan cara perkalian bersusun seperti berikut.
x + 20
x − 15 ×
−15x – 300
2
x + 20x +
2
x + 5x − 300
Jadi, luas kebun Pak Tohir adalah x2 + 5x − 300 satuan luas.
Dari kedua cara tersebut, silakan menggunakan cara yang menurut kalian
paling mudah.
Karena diketahui luas kebun apel Pak Idris sama dengan luas kebun jeruk Pak
Tohir, maka didapat:
Luas kebun apel Pak Idris = Luas kebun jeruk pak Tohir
(x)2 = x2 + 5x – 300
x2 = x2 + 5x – 300
x2 – x2 = 5x – 300 0 = 5x – 300
5x = 300
x = 60
Jadi, luas kebun apel Pak Idris adalah (x)2 = (60)2 = 3.600 satuan luas.

Untuk lebih memahami tentang perkalian bentuk aljabar, amati perkalian


bentuk-bentuk aljabar pada Tabel 3.5 berikut. Kemudian lengkapi isi tabel
yang masih kosong.
Tabel 2.1 Perkalian Bentuk Aljabar
No. A B 𝑨×𝑩 Keterangan

1. 5 𝑥 + 10 5𝑥 + 50 (5 × 𝑥) + (5 × 10) = 5𝑥 + 50
2. 7 𝑥– 3 7𝑥 – 21 (7 × 𝑥) + (7 × (−3) = 7𝑥 − 21
(𝑥 × 𝑥) + (𝑥 × 3) + (10 × 𝑥) + (10 × 3)
3. 𝑥 + 10 𝑥 + 3 𝑥 2 + 13𝑥 + 30 = 𝑥 2 + 3𝑥 + 10𝑥 + 30
= 𝑥 2 + 13𝑥 + 30

12
(𝑥 × 𝑥) + (𝑥 × 7) + (-2) × 𝑥 + (-2) × 7
4. 𝑥 − 2 𝑥 + 7 𝑥 2 + 5𝑥 − 14 = 𝑥 2 + 7𝑥 − 2. 𝑥 − 14
= 𝑥 2 + 5𝑥 − 14
𝑥 × (3 𝑥 ) + 𝑥 × (-8) + 1 × (3 𝑥 ) + 1 × (-8)
5. 𝑥 + 1 3𝑥 − 8 3𝑥 2 − 5𝑥 − 8 = 3𝑥 2 − 8𝑥 + 3𝑥 − 8
= 6𝑥 2 − 5𝑥 − 8
(3 𝑥)(2 𝑥) + (3 𝑥)(-4) + (-2)(2 𝑥) + (-2)(-4)
6. 3𝑥 − 2 2𝑥 − 4 6𝑥 2 − 16𝑥 + 8 = 6𝑥 2 − 12𝑥 − 4𝑥 + 8
= 6𝑥 2 − 16𝑥 + 8
(2 𝑥 ) × 1 + (2 𝑥 )(- 𝑥 ) + (-1) × 1 + (-1)(- 𝑥 )
7. 2𝑥 − 1 1 − 𝑥 −2𝑥 2 + 3𝑥 − 1 = 2𝑥 − 2𝑥 2 − 1 + 𝑥
= −2𝑥 2 + 3𝑥 − 1
(𝑥 2 )(3𝑥) + (𝑥 2 )(-7) + (4 𝑥)(3 𝑥) + (4 𝑥)(-7)
2 2
8. 𝑥 + 4𝑥 3𝑥 − 7 3𝑥 + 5𝑥 − 28𝑥 = 3𝑥 3 − 7𝑥 2 + 12𝑥 2 − 28𝑥
= 3𝑥 3 + 5𝑥 2 − 28𝑥
9. 𝑥 + 𝑎 𝑥 + 𝑏 ... ...

Secara umum hasil perkalian bentuk aljabar (x + a) × (x + b) mengikuti proses


berikut.

(𝒙 + 𝒂) × (𝒙 + 𝒃)

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hasil pengamatan kalian, buatlah pertanyaan yang berkaitan


dengan perkalian bentuk aljabar, mungkin kalian bertanya dua hal berikut.
1) Bagaimana cara mengalikan suku-suku bentuk aljabar?
2) Adakah cara singkat untuk mengalikan dua suku bentuk aljabar?
Sekarang cobalah buat pertanyaan yang serupa atau memuat kata “perkalian”
dan “dua suku”.

13
PENGUMPULAN DATA

Mengenal Sifat-sifat Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Contoh 2.1
Hasil kali dari 5 × (x + 10) adalah 5x + 50
atau bentuk 5x + 50 dapat juga ditulis 5 × (x + 10)

Contoh 2.2

Hasil kali dari (x + 10) × (x + 3) adalah x2 + 13x + 30


atau bentuk x2 + 13x + 30 dapat juga ditulis (x + 10) × (x + 3)

Contoh 2.3

Hasil kali dari (x + 1) × (x + 2) × (x + 3) adalah x3 + 6x2 + 11x + 6


atau bentuk x3 + 6x2 + 11x + 6 dapat juga ditulis (x + 1) × (x + 2) × (x + 3)
Operasi perkalian bentuk aljabar memiliki beberapa sifat, antara lain:
1. Sifat komutatif
Sifat komutatif dalam perkalian aljabar menyatakan bahwa urutan
perkalian tidak mempengaruhi hasil akhir. Dengan kata lain, untuk dua
elemen aljabar a dan b, sifat komutatif perkalian dapat dirumuskan seperti
disamping.
𝒂×𝒃=𝒃×𝒂

𝒂𝒃 = 𝒃𝒂

2. Sifat asosiatif
Ini berarti urutan perkalian tidak mempengaruhi hasil akhir. Kita dapat
mengelompokkan faktor-faktor apa pun dan mengalikannya bersama
tanpa mengubah hasilnya.

𝒂 × (𝒃 × 𝒄) = (𝒂 × 𝒃) × 𝒄

𝒂(𝒃𝒄) = (𝒂𝒃)𝒄

14
3. Sifat distributif
Sifat distributif memungkinkan kita untuk melebarkan perkalian dengan
jumlah atau memfaktorkan jumlah yang dikalikan.

𝒂 × (𝒃 ± 𝒄) = 𝒂 × 𝒃 ± 𝒂 × 𝒄

𝒂(𝒃 ± 𝒄) = 𝒂𝒃 ± 𝒂𝒄

a ab ac
a(b + c)

Kemudian, coba temukan pada buku tertentu, internet, atau membuat sendiri
tentang perpangkatan bentuk aljabar dengan menggunakan pola segitiga
Pascal, contoh (a + b)2 dan (a – b)5.

PENGOLAHAN DATA

Setelah melakukan kegiatan stimulus untuk menentukan hasil kali dari(x +


a)( x + b) dan menuliskan hasilnya pada Tabel 2.1 di atas, kemudian
perhatikan dan lengkapi Tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.2 Model Perkalian Bentuk Aljabar


A×B A×B
No. A B (Dengan Rumus yang (Dengan Cara
Ditemukan) Singkat)
1. x–1 x+1 x2 + (–1 + 1)x + (–1) x2 – 1
2. x–3 x+3 x2 + (–3 + 3)x + (–3)(3) x2 – 9
3. 2x – 1 2x + 1 4x2 + (2 – 2)x + (–1)(1) 4x2 – 1

15
4. 3x – 2 3x + 2 ... ...
5. 4x – 3 4x + 3 ... ...
6. 5x – 4 5x + 4 ... ...
7. 3x – 4y 3x + 4y ... ...
8. 3x – 5y 3x + 5y ... ...
9. 6x – 2y 6x + 2y ... ...
10. ax – b ax + b ... ...

VERIFIKASI

Setelah kalian melakukan kegiatan stimulus dan mengumpulkan data, coba


sekarang terapkan pada beberapa kasus berikut.

1. Sederhanakan hasil kali bentuk aljabar dari


a. 4(3a + 2)
b. (x + 3)(x – 2)
c. (2x – 1)(x + 2y – 3)
2. Tuliskan bilangan dan bentuk aljabar yang hilang di kotak kosong berikut
ini.

3. Tuliskan bentuk aljabar yang hilang di setiap lingkaran kosong berikut.

16
4. Jabarkan bentuk aljabar dari (2x + 3)3 dan (3x – 5y)4.

GENERALISASI

Presentasikan hasil dari Kegiatan Menalar dan Mencoba semenarik mungkin.


Diskusikan dalam kelompok kalian jika masih terdapat kesimpulan berbeda.

17
LATIHAN
SOAL
1. Tentukan hasil kali dari bentuk-bentuk aljabar berikut
a. 10 × (2y − 10) = ...
b. (x + 5) × (5x − 1) = ...
c. (7 − 2x) × (2x − 7) = ...

2. Tentukan nilai r pada persamaan bentuk aljabar


(2x + 3y)(px + qy) = rx2 + 23xy + 12y2
3. Nyatakan luas bangun datar berikut dalam bentuk aljabar.

4. Tentukan dua bentuk aljabar yang bila dikalikan hasilnya adalah


a. 102 × 98
b. 1. 003 × 97
c. 2052
d. 3892

18
5. Bagaimana cara menentukan perpangkatan bentuk aljabar berikut?
Jelaskan.
a. (a + b)5
b. (a + b + c)2,
c. (a + b – c)2,
d. (a – b + c)2,
e. (a – b – c)2

6. Si A dan si B masing-masing menyimpan sebuah bilangan. Jika kedua


bilangan yang mereka miliki dikalikan, hasilnya adalah 1.000. Setelah
dihitung-hitung, ternyata selisih bilangan si A dan si B adalah 15.
Berapakah jumlah dari bilangan-bilangan yang dimiliki keduanya?
a. Nyatakan bentuk aljabar untuk yang diketahui
b. Nyatakan bentuk aljabar untuk yang ditanya
c. Nyatakan bentuk alajabar yang ditanya dalam bentuk aljabar yang
diketahui

7. Pikirkan sebuah bilangan dan jangan beritahu saya. Saya akan


menebaknya. Tapi, lakukan dulu perintah saya berikut: (a) kalikan
bilangan dalam pikiran kalian, (b) tambahkan 3 pada hasilnya, (c)
kalikan 5 hasilnya, (d) tambahkan 85 pada hasilnya, (e) bagilah hasilnya
dengan 10, (f) kurangkan hasil terakhirnya dengan 9. Maka aku bisa
menebak bilangan kamu, yaitu 1 kurangnya dari bilangan terakhir yang
kamu simpan di otak kalian. Buktikan bahwa tebakan tersebut berlaku
untuk semua bilangan yang mungkin dipilih oleh teman-teman kalian.

19
3. PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR
3. PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR

Pada tiga kegiatan sebelumnya, kalian telah membahas operasi penjumlahan,


pengurangan, dan perkalian pada bentuk aljabar. Pada kegiatan ini akan kita
pelajari operasi pembagian bentuk aljabar. Operasi pembagian bentuk aljabar
adalah lawan dari operasi perkalian bentuk aljabar. Sebelum mengikuti
Kegiatan 3.1 lebih jauh, silakan kalian baca kembali masalah luas kebun Pak
Idris dan Pak Tohir yang disajikan di stimulus masalah 2.1

Masalah 3.1

Jika informasi pada permasalahan tersebut diubah, yang diketahui adalah luas
= x2 + 5x − 300 satuan luas, dan panjangnya = x + 20 satuan panjang, kalian
diminta untuk menentuk bentuk aljabar dari lebarnya. Bagaimana langkah
kalian untuk menentukan lebarnya?

Alternatif Pemecahan Masalah

STIMULUS

Seperti yang kita ketahui luas = panjang × lebar. Dapat kita tulis

𝑙𝑢𝑎𝑠
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Lebar tanah Pak Tohir dapat ditentukan dengan membagi bentuk aljabar dari
luas tanah dengan bentuk aljabar dari panjang.
𝑥 2 +5𝑥−300
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 = = 𝑥 − 15 dengan 𝑥 + 20 ≠ 0
𝑥+20

Pada kegiatan tersebut, kita telah menentukan hasil bagi x2 + 5x + 300 oleh x
+ 20 adalah x − 15. Bagaimana dengan bentuk yang lain.
Misal:
1. Hasil bagi 2x2 + 7x − 15 oleh x + 5

20
2. Hasil bagi 6x2 − 7x − 24 oleh 3x – 8

Berikut proses membagi bentuk aljabar disajikan dalam Tabel 3.1


Tabel 3.1 Pembagian Bentuk Aljabar
Pembagian Bentuk Aljabar (1)
Langkah-
Hasil bagi x2 + 5x + 300 oleh Keterangan
langkah
x + 20

Berikut alternatif penyelesaiannya disajikan dalam bentuk pembagian bersusun


yang disajikan langkah demi langkah

Langkah 1 x2 + 5x – 300 dibagi x+20.

Langkah 2 x2 dibagi x sama dengan x.

x dikali x sama dengan x2,


Langkah 3
x dikali 20 sama dengan 20x.

x2 dikurangi x2 samadengan
0,
5x dikurangi 20x sama
Langkah 4 dengan –15x,
–300 dikurangi 0 sama
dengan –300.

–15x dibagi x sama


Langkah 5
dengan –15.

21
–15 dikali x sama
Langkah 6 dengan –15x, –15 dikali 20
sama dengan –300.

–15x dikurangi –15x sama


Langkah 7 dengan 0, –300 dikurangi –
300 sama dengan 0

Jadi, hasil bagi dari x2 + 5x – 300 oleh x + 20 adalah x – 15

Tabel 3.2 Pembagian Bentuk Aljabar


Pembagian Bentuk Aljabar (2) Pembagian Bentuk Aljabar (3)

Tentukan hasil bagi dari Tentukan hasil bagi dari


2x2 + 7x – 15 oleh x + 5 6x2 – 7x – 24 oleh 3x – 8
Alternatif Penyelesaian Alternatif Penyelesaian

Jadi, hasil bagi dari 2x2 + 7x – 15 Jadi, hasil bagi 6x2 – 7x – 24 oleh
oleh x + 5 adalah 2x – 3 3x – 8 adalah 2x + 3

22
Tabel 3.3 Pembagian Bentuk Aljabar

Pembagian Bentuk Aljabar (4) Pembagian Bentuk Aljabar (5)

Tentukan hasil bagi dari – Tentukan hasil bagi dari 2x2 –


3x2 – 5x + 2 oleh x + 2 13xy + 15y2 oleh x – 5y

Alternatif Penyelesaian Alternatif Penyelesaian

Jadi, hasil bagi dari –3x2–5x- 2 Jadi, hasil bagi 2x2 – 13xy +
oleh x – 2 adalah –3x + 1 15y2oleh x – 5y adalah 2x – 3y

IDENTIFIKASI MASALAH

Dari hasil pengamatan kalian terhadap ketiga contoh pada kegiatan ayo kita
amati, adakah yang masih belum kalian pahami dari proses membagi bentuk
aljabar dengan bentuk aljabar? Apakah pertanyaan kalian seperti berikut?

1. Bagaimana jika pada pembagian bentuk aljabar sisanya tidak nol?


2. Apakah setiap bentuk aljabar bisa dibagi dengan bentuk aljabar yang lain

Sekarang cobalah buat pertanyaan yang serupa atau memuat kata “membagi”
dan “bentuk aljabar”.

PENGUMPULAN DATA

Untuk memperdalam pemahaman kalian tentang pembagian bentuk aljabar,


coba perhatikan dengan cermat uraian berikut.

23
Contoh 3.1
Tentukan hasil bagi dari (4x2 + 6x) oleh 2x

Penyelesaian

Dengan cara membagi bentuk (4x2 + 6x) dengan 2x kalian bisa menemukan
bentuk aljabar suku dua lainnya.

Jadi, hasil bagi (4x2 + 6x) oleh (x + 2) adalah (2x + 3)

Contoh 3.2
Tentukan hasil bagi dari (x2 + 7x + 10) oleh (x + 2).

Penyelesaian

Dengan cara membagi bentuk (x2 + 7x + 10) dengan (x + 2) kalian bisa


menemukan bentuk aljabar suku dua lainnya.

Jadi, hasil bagi (x2 + 7x + 10) oleh (x + 2) adalah (x + 5)

24
“Pada pembagian bentuk aljabar tidak selalu bersisa 0. Berikut contoh
pembagian bentuk aljabar yang sisanya bukan 0”

Contoh 3.2

Tentukan hasil bagi 2x2 + 3x − 4 oleh x + 3.

Penyelesaian

Jadi, hasil bagi 2x2 + 3x − 4 oleh x + 3. adalah 2x −


3 dengan sisa 5.

PENGOLAHAN DATA

1. Tentukan hasil bagi bentuk aljabar berikut.


a. 8x2 + 4x − 16 oleh 4
b. x3 + 2x2 − 5x − 6 oleh x – 2
c. x3 + 2x2 − 5x − 6 oleh x2 − x – 2
d. 3x3 − 5x2 − 12x + 20 oleh x2 − 4

2. Bentuk aljabar x2 − 7x − 44 jika dibagi suatu bentuk aljabar hasilnya


adalah x + 4. Tentukan bentuk aljabar pembagi tersebut.

3. Suatu bentuk aljabar memiliki tiga faktor, x + a, x + b, dan x + c .


Tentukan hasilnya jika dibagi x + a.

25
VERIFIKASI

Setelah kalian melakukan kegiatan stimulus dan memahami sedikit informasi,


sekarang coba diskusi jika diketahui hasil bagi bentuk aljabar A oleh B adalah
(x + 1). Tentukan kemungkinan bentuk aljabar A dan B yang dapat kalian
temukan.

GENERALISASI

Presentasikan hasil bernalarmu di depan kelas. Tanggapi jawaban dan


kesimpulan yang diperoleh kelompok lain jika berbeda dengan jawaban dan
kesimpulan kelompok kalian.

26
LATIHAN

1. Tentukan hasil bagi


a. 12x3 + 4x2 oleh 2x2
b. x2 + 5x + 6 oleh x + 2
c. 2x2 − x − 10 oleh x + 2
d. 2x3 + 7x2 − 14x − 40 oleh 2x – 5
e. 3x3 − 4x2 − 5x + 6 oleh x + 2

2. Tentukan hasil bagi 4x + 6 oleh 2x + 8

3. Tentukan suatu bentuk aljabar yang menurutmu bisa dibagi oleh 3x − 1.


Kemudian tentukan hasil baginya.

4. Tentukan suatu bentuk aljabar dengan pangkat tertingginya 3, yang


menurutmu bisa dibagi oleh 3x + 1. Kemudian tentukan hasil baginya.
5. Nilai rata-rata ujian 5 orang siswa adalah 80. Andi yang kemudian
menyusul ikut ujian mengatakan bahwa “Nilai rata-rata ujian kita
berenam sekarang menjad 85”. Apakah ucapan Andi itu masuk akal
kalau maksimal nilai ujian yang mungkin dicapai adalah 100? Mengapa?
6. Bentuk aljabar x2 − 4x − 60 jika dibagi suatu bentuk aljabar hasilnya
adalah x − 10. Tentukan bentuk aljabar pembagi tersebut.
7. Tentukan bentuk aljabar yang bila dibagi x + 2 hasilnya adalah 2x − 6.
8. Suatu bentuk aljabar memiliki tiga faktor, x + 3, x − 6, dan 2x + 7.
Tentukan bentuk aljabar tersebut jika dibagi 6 − x.
9. Diketahui hasil bagi bentuk aljabar A oleh B adalah (2x – 1). Tentukan
kemungkinan bentuk aljabar A dan B yang dapat kalian temukan

27
UJI KOMPETENSI
UJI KOMPETENSI

1. Pak Mansyur memberi 600 koin kepada ke tiga anaknya. Anak yang ke
dua diberi 25 koin lebih banyak dari yang anak yang ketiga. Anak yang
pertama mendapatkan tiga kali dari anak yang ke dua. Banyak koin yang
diterima anak ketiga adalah ….
a. 125 koin
b. 100 koin
c. 375 koin
d. 500 koin

2. Dalam suatu pertandingan futsal, setiap tim yang menang (m)diberi nilai
4, seri (s) diberi nilai 1, dan kalah (k) diberi nilai 0. Jika suatu tim
memperoleh nilai 10 dari 7 kalo pertandingan, maka pernyataan berikut
yang benar adalah….
a. m = 3, s = 2, dan k = 2
b. m = 1, s = 1, dan k = 5
c. m = 1, s = 4, dan k = 3
d. m = 2, s = 2, dan k = 3

3. Pada sebuah tes yang terdiri dari 20 soal dibuat aturan sebagai berikut:
Jika benar dapat skor 5, salah dapat skor (-1) dan tidak dijawab dapat
skor (-2). Sandi menjawab benar 17 soal dan 1 soal dijawab salah
sementara sisanya tidak dijawab. Skor maksimal yang diperoleh Sandi
adalah ….
a. 82
b. 85
c. 75
d. 80

4. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan panjang 5 m lebih dari


lebarnya. Jika lebarnya adalah x m, maka luas tanah tersebut adalah ….
a. (𝑥2 + 5𝑥) 𝑚2
b. 5𝑥2 𝑚2
c. (𝑥2 − 5𝑥) 𝑚2

28
d. 3𝑥 𝑚2

5. Sebidang papan berbentuk persegi panjang memiliki keliling 72 cm. Jika


panjang papan tersebut sama dengan q, maka luas papan (dinyatakan
dalam q) adalah ….
a. (𝑞 + 36𝑞) 𝑐𝑚2
b. (36𝑞 − 𝑞2) 𝑐𝑚2
c. (𝑞2 − 36𝑞) 𝑐𝑚2
d. (56𝑞 − 2𝑞2) 𝑐𝑚2

6. Sebuah daerah persegi L mempunyai luas p² cm². Bagian panjang L


tersebut diperpanjang 8 cm ke kanan dan bagian lebar L dikurang 3 cm.
Luas daerah L yang baru adalah ….
a. p2 + 5p – 24 cm2
b. p2 – 9p + 24 cm2
c. p2 – 5p – 24 cm2
d. p2 – 9p – 5 cm2

7. Suatu persegi panjang memiliki panjang berbanding lebar adalah


7 : 2. Jika lebarnya b cm, maka keliling persegi panjang itu adalah ….
a. 10b cm
b. 8b cm
c. 9b cm
d. 7b cm

8. Tinggi bola yang dilempar vertikal ke atas setiap detiknya memenuhi


rumus h(t) = (35t − 𝑡2) m. Tinggi bola pada detik ke 6 adalah ….
a. 150 m
b. 174 m
c. 165 m
d. 184 m

9. Diketahui usia Siska empat kali usia Susan. Jika lima tahun kemudian,
usia Siska tiga kali usia Susan, maka usia Siska dan usia Susan adalah
….
a. Siska 38 tahun, Susan 8 tahun

29
b. Siska 42 tahun, Susan 12 tahun
c. Siska 40 tahun, Susan 10 tahun
d. Siska 44 tahun, Susan 14 tahun

10. Harga 3 buku gambar dan 5 spidol adalah Rp 42.000,-, jika harga sebuah
buku gambar adalah 3 kali harga sebuah spidol, maka harga spidol dan
buku gambar adalah ….
a. Harga spidol Rp 3.000,- dan harga buku gambar Rp 9.000,-
b. Harga spidol Rp 9.000,- dan harga buku gambar Rp 3.000,-
c. Harga spidol Rp 2.000,- dan harga buku gambar Rp 3.000,-
d. Harga spidol Rp 3.000,- dan harga buku gambar Rp 2.000,-

11. Suku-suku yang sejenis dari bentuk aljabar 6x2 + 6xy – 4y2 – 7x2 + 2xy
+ 2y adalah ....
a. 6x2 dan 6xy
b. –4y2 dan 2xy
c. 6xy dan 2xy
d. 6x2 dan –4y2

12. Bentuk sederhana dari 9y2 – 4xy + 5y + 7y2 + 3xy adalah ...
a. 16y2 + xy + 5y
b. 16y2 – 7xy + 5y
c. 5y2 + 4xy + 8y
d. 9y2 – 7xy + 5y

13. Bentuk sederhana dari –2(2x2 + 3x – 4) adalah ...


a. –2x2 + 6x – 8
b. –4x2 + 6x – 8
c. – 4x2 – 6x + 8
d. – 4x2 – 6x – 8

14. Bentuk sederhana dari perkalian suku (2x – 3)(x + 5) adalah ...
a. 2x – 13x – 15
b. 2x2 + 13x + 15
c. 2x2 – 7x + 15
d. 2x2 + 7x – 15

30
15. Bentuk sederhana dari (3y3 × 4y4) : 6y5 adalah ...
a. 2y7
b. y2
c. 2y2
d. 2y12

16. Jumlah dua buah bilangan yang berbeda adalah 6 dan hasil kali kedua
bilangan tersebut adalah 4. Kuadrat jumlah kedua bilangan itu adalah
a. 24
b. 26
c. 25
d. 28

17. Bu Marhawi membeli 14 kg tepung, 17 kg wortel, dan 4 kg tomat.


Karena terlalu lama disimpan, 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 3 kg tomat
ternyata rusak/busuk. Jika harga tepung, wortel, dan tomat secara
berurutan adalah x rupiah, y rupiah, dan z rupiah, maka harga barang Bu
Marhami yang tersisa tersebut dalam bentuk aljabar adalah .....
a. 10x + 14y + z
b. 10x + 20y + z
c. 10x + 14y + 7z
d. 18x + 20y + 7z

18. Arman mempunyai 5 robot dan 8 mobil-mobilan. Jika Arman diberi2


robot oleh ibu, sedangkan 3 mobil-mobilannya ia berikan kepada Arif.
Bentuk aljabar dari robot dan mobil-mobilan yang dimiliki Arman
sekarang adalah ...
a. 5x + 8y
b. 7x + 2y
c. b. 5x + 2y
d. 7x + 8y

19. Pak Tohir memiliki sebidang tanah berbentuk persegi dengan sisi-
sisinya (10 – x) m. Di tanah tersebut ia akan membuat kolam ikan
berbentuk persegi dengan sisi-sisinya (8 – x) m. Jika ia menyisakan tanah
itu seluas 28 m2, maka luas tanah Pak Tohir sebenarnya adalah ....

31
a. 36 m2
b. 64 m2
c. 49 m2
d. 81 m2

20. Arif dan Beni akan mengadu ketangkasan pada lintasan berjarak 70 km.
Ternyata sepeda motor Arif 10 menit lebih cepat daripada sepeda motor
Beni. Jika selisih kecepatan mereka 21 km/jam, maka kecepatan rata rata
sepeda motor Arif adalah ….
a. 84 km/jam
b. 105 km/jam
c. 90 km/jam
d. 100 km/jam

32
1. Sepuluh siswa membentuk kelompok bermain yang terbagi menjadi
kelompok I dan kelompok II yang masing-masing terdiri dari empat siswa
dan enam siswa. Rata-rata umur kelompok I adalah 6 tahun dan kelompok
II adalah 6,5 tahun. Jika satu siswa dari masing-masing kelompok
dipertukarkan maka rata-rata umur kedua kelompok sama. Selisih umur
siswa yg dipertukarkan adalah ….

Jawab:

2. Samsudin membeli masing-masing satu lusin pensil, pulpen, spidol, buku


tulis, penghapus, buku gambar, lem, dan tinta. Harga rata-rata barang-
barang tersebut adalah Rp 22.500/lusin. Kemudian Samsudin membeli satu
lusin penggaris sehingga rata-ratanya menjadi Rp 22.700/lusin. Harga satu
lusin penggaris adalah ….

Jawab:

33
3. Usia Maryam dua kali usia Ismail, sedangkan usia Yusuf 10 tahun lebih
muda dari usia Maryam. Jika rata-rata usia ketiganya sama dengan usia
Yusuf, maka perbandingan usia Maryam, Ismail, dan Yusuf adalah

Jawab:

4. Pekerja pada suatu perusahaan dibedakan menjadi 3 golongan. Pekerja


golongan II akan memperoleh gaji per bulan sebesar setengah dari gaji
pekerja golongan I. Sedangkan pekerja golongan III dibayar per bulan
sebesar dua pertiga dari gaji pekerja golongan II. Penghasilan pekerja
golongan III dan pekerja golongan II selama 6 bulan akan sama dengan
penghasilan pekerja golongan I selama … bulan.

Jawab:

34
5. Rasya, Sheril, Tata, dan Ura membagi 144 buah strawbery. Rasya
menerima 10 buah lebih banyak daripada yang diterima Sheril, 26 lebih
banyak daripada yang di terima Tata, dan 32 lebih banyak daripada yang
diterima Ura. Jadi, banyaknya strawbery yang diterima oleh Ura
adalah ….

Jawab:

6. Suatu situs mendapat 600 kunjungan per hari selama periode 2


minggu. Jika pada periode ini rata-rata jumlah pengunjung untuk 8 hari
pertama adalah 750 orang, maka rata-rata jumlah pengunjung per hari
untuk 6 hari berikutnya adalah ….

Jawab:

35
7. Aqsal dapat mengecat dinding dalam waktu 4 jam, sedangkan Badrul
dapat mengecat dinding yang sama dalam waktu 3 jam. Jika dinding
tersebut dikerjakan oleh mereka berdua, maka waktu yang mereka
perlukan untuk menyelesaikan pengecatan adalah … jam.

Jawab:

8. Dietahui 30% dari suatu bilangan sama dengan 60% dari bilangan lainnya.
Jika jumlah kedua bilangan tersebut sama dengan 45, maka selisih kedua
bilangan tersebut adalah ….

Jawab:

36
LE,BAR KERJA PESERTA
LEMBAR DIDIK DIDIK
KERJA PESERTA

TUGAS
KELOMPOK
Bahan: Ubin aljabar

Kerjakanlah dengan teman kelompokmu bagaimana menentukan 𝑥(𝑥 + 2)


• Buatlah sebuah persegi Panjang dengan apanjang 𝑥 + 2 dan lebar 𝑥
• Gunakan ubin aljabar untuk menandai factor yang dikalikan

• Jumlahkan ubin mengisi ubin aljabar tersebut. Kamu akan


memperoleh: 𝑥(𝑥 + 2) = ⋯.

Diskusikan!
1. Tentukan hasil perkalian 2𝑥(𝑥 + 2) dengan menggunakan ubin aljabar
2. Misalkan Anto mempunyai sebuah laman yang ukuran Panjang setiap
sisinya x meter. Jika Anto bermaksud memperluas taman itu dengan
Panjang menjadi dua kali dari ukuran semula dan lebarnya 3 meter.
Bagaimana luas dari taman yang baru tersebut?

37
RANGKUMAN RANGKUMAN
1. Variabel (Peubah) adalah suatu simbol atau huruf yang digunakan untuk
menggantikan suatu nilai yang bersifat tidak tetap (berubah-ubah
tergantung persamaan yang memuatnya). Variabel dalam bahasa inggris
disebut dengan "variable" (dieja ˈve(ə)rēəbəl), dan juga disebut "peubah"
dalam bahasa Indonesia. Variabel dapat disimbolkan dengan huruf latin
(a, A, b, B, c, D, dst). Koefisien (coefficient) adalah nilai yang digunakan
untuk mengalikan suatu variabel. Nilai koefisien = 1 dapat tidak ditulis.

2. Konstanta (constant) adalah suatu nilai yang bersifat tetap (constant)


pada suatu bentuk aljabar. Ciri-ciri yang paling umum suatu konstanta
yaitu tidak berikatan dengan suatu variabel. Untuk rumus-rumus khusus,
konstanta dapat disimbolkan dengan huruf (misalnya: a, b, lainnya) atau
berupa simbol khusus.

3. Suku pada bentuk aljabar adalah total elemen yang dimuat oleh suatu
bentuk aljabar. Suku digunakan untuk mempermudah
mengkomunikasikan bentuk aljabar sehingga mudah untuk dibahasakan.
Suku-suku bentuk aljabar dibedakan menjadi suku sejenis (variabel
dengan pangkat yang sama) dan suku tak sejenis (tidak mempunyai
variabel yang sama). Berikut nama-nama bentuk aljabar berdasarkan
banyaknya suku:

• 2, 𝑥, dan 2𝑥 disebut suku satu atau monomial

• 2𝑥 + 4 disebut suku dua atau binomial

• 2𝑥 + 3𝑦 + 7 disebut suku tiga atau trinomial

4. Operasi perkalian bentuk aljabar memiliki beberapa sifat, antara lain:


a. Sifat komutatif
b. Sifat asosiatif
c. Sifat distributif
5. Pada pembagian bentuk aljabar tidak selalu bersisa 0. Berikut contoh
pembagian bentuk aljabar yang sisanya bukan 0

38
PENILAIAN DIRI PENILAIAN DIRI

Setelah melakukan pembelajaran, isilah kolom berikut dengan tanda ✔


pada kolom respon yang sesuai.
*Keterangan respon
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Respon
A. Indikator: Perasaan Senang SS S KS TS STS
Saya merasa senang ketika belajar
1
perkalian dan pembagian aljabar.
Saya menikmati ketika diberikan soal-
2 soal perkalian dan pembagian bentuk
aljabar.
Saya senang ketika berhasil
3 menyelesaikan masalah perkalian dan
pembagian aljabar.
Saya merasa bosan saat pelajaran
4
perkalian dan pembagian aljabar.
Saya tidak suka mengerjakan soal-soal
5
perkalian dan pembagian bentuk aljabar.
B. Indikator: Keterlibatan Siswa SS S KS TS STS
Saya aktif berpartisipasi dalam diskusi
6. perkalian dan pembagian aljabar di
kelas.
Saya rajin mengerjakan tugas
7.
matematika yang diberikan oleh guru.
Saya suka berkolaborasi dengan teman
8. dalam memecahkan masalah
matematika.
Saya merasa terlibat dalam setiap
9.
kegiatan pembelajaran matematika.

39
Saya selalu mencoba yang terbaik dalam
10.
menyelesaikan soal matematika.
C. Indikator: Ketertarikan
Saya tertarik untuk mengetahui konsep-
11. konsep baru dalam perkalian dan
pembagian aljabar
Saya merasa penasaran dengan berbagai
12. penerapan perkalian dan pembagian
aljabar dalam kehidupan sehari-hari.
Saya memiliki keinginan untuk lebih
13. memahami konsep-konsep matematika
yang berkaitan dengan aljabar.
Saya merasa sulit untuk menemukan
14. kegunaan konsep aljabar dalam
kehidupan sehari-hari.
Saya tidak merasa perlu untuk
15. mendalami materi perkalian dan
pembagian aljabar.
D. Indikator: Perhatian siswa SS S KS TS STS
Saya serius dan fokus saat guru
16.
mengajar matematika.
Saya mudah teralihkan perhatian selama
17.
pelajaran matematika.
Saya bersedia menghadapi tantangan
18.
dalam pembelajaran matematika.
Saya selalu hadir dan aktif dalam setiap
19.
pelajaran matematika.
Saya menerima matematika sebagai
20.
pelajaran yang perlu dikuasai.

40
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

As’ari, dkk. 2017. Buku Siswa Matematika Kelas 7 Smp/MTs Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kebudayaan, K. P. (2017). Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Susanto, dkk. 2022. Buku Siswa Matematika Kelas 7 Smp/MTs Kurikulum
Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Gakko Tosho, 2021. Buku Siswa Matematika Kelas 7 Smp/MTs
Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Qorri’ah, Penggunaan Metode Guided Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang
Sisi Lengkung, [online] repository.uinjkt.ac.id/.../100741-QORRI'AH-
FITK.P, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011, pp. 19-21, [12 oktober
2015].

41
PROFIL PENULIS
PROFIL PENULIS

Penulis bernama lengkap Nuzila Yuli Alfi Ahmida, lahir di Blora, 28 Juli 2004.
Alamat tempat tinggal penulis di RT. 05 RW. 01 Desa Wado, Kecamatan
Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penulis merupakan anak ke-
dua dari 3 bersaudara. Motto hidup penulis adalah “Berproses tanpa perlu
berprotes, bekerjalah secara ikhlas”. Saat ini penulis berstatus sebagai
mahasiswa semester 5 pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung. Selain
menjadi mahasiswa, penulis juga aktif mengikuti organisasi
kemawahasiswaan baik di dalam kampus maupun sosial kemasyarakatan di
lingkungan masyarakat.

42
43

Anda mungkin juga menyukai