3 dan 4
Handout
MUATAN KAPAL DAN PENUMPANG
Untuk Taruna DIV. Transportasi Laut Semester II
KEMASAN MUATAN
Menguasai pengetahuan tentang jenis, sifat, dan penataan muatan kapal dan penupang
INDIKATOR
Taruna/i memahami:
1. Fungsi Kemasan
2. Kemasan dan sifat muatan
3. Jenis kemasan ditijau darI shipper dan carrier
4. Cara memilih kemasan muatan
FUNGSI KEMASAN
KEMASAN DAN
SIFAT MUATAN
KEMASAN
KEMASAN
DITINJAU DARI
SEGI SHIPPER
DAN CARRIER
CARA MEMILIH
KEMASAN
MUATAN
A. Kemasan
Sejarah pengemasan (packaging) dalam dunia perdagangan telah mulai ada sejak perdagangan
konvensional dilaksanakan. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa orang-orang Cina (sekitar
8.000 tahun yang lalu) membuat aneka ragam keramik untuk mengemas benda-benda padat
maupun cair. Orang Indonesia, secara tradisi menggunakan bahan-bahan alam, seperti: bambu,
daun kelapa dan sebagainya untuk membungkus barang dagangan yang akan dijual ke pasar.
Kemasan adalah bungkus pelindung barang dagangan. Kemasan melekat langsung pada barang
yang dibungkus , diberi warna tanda pengenal dan merk yang menarik.Perkembangan peradaban
manusia yang semakin maju telah melahirkan inovasi-inovasi baru dalam hal teknologi
pengemasan. Bahan-bahan pengemas semakin berkembang dan bervariasi. Para pelaku
perdagangan telah menciptakan berbagai bentuk dan bahan pengemas yang sesuai dengan
produk yang akan ditransaksikan.
B. Fungsi Kemasan
Istilah kemasan (package) memiliki pengertian sebagai wadah atau media untuk menyimpan
barang guna menjaga kualitasnya. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dalam hal
penggunaan kemasan dalam perdagangan, adalah :
a. Melindungi fisik barang dari kerusakan fisika, kimiawi dan mikrobiologi (contoh:
barang-barang yang bersifat perishable)
b. Sebagai media penyimpanan dan pengangkutan (contoh: drum, tanki, gallon, dan
sebagainya)
c. Sebagai alat penghemat ruangan atau space tempat (contoh: penempatan botol-botol pada
rak atau krat akan lebih menghemat ruangan).
d. Sebagai alat pemberi informasi dan sekaligus promosi (contoh: Barang elektronik yang
dikemas dalam karton-karton khusus dan diberi identitas menarik).
1, Jenis Kemasan
Adapun jenis-jenis kemasan baik bentuk maupun bahan pembuatannya yang umum dipakai
dalam perdagangan internasional, antara lain adalah :
a. Boks (box)
Pada umumnya terbuat dari bahan kertas karton baik yang polos maupun karton
bergelombang (corrugated)
b. Peti (crate) , tong kayu, pallet , dunnage yang terbuat dari kayu.
Pada umumnya bahan pembuat kemasan kayu tersebut berasal dari kayu mentah dan
bermutu rendah sehingga sangat berpotensi menjadi media pembawa organisme
Desain peti kemas pertama tersebut dapat dipindahkan dari kereta api, truk dan kapal dengan
mudah dan dirancang sedemikian rupa untuk maksud mempermudah mobilitasnya. Selama
proses transfer dari satu alat angkutan ke alat angkutan lainnya, kemasan tersebut tidak perlu
dibongkar atau dipindahkan isinya. Sejak saat itulah inovasi-inovasi baru peti kemas
bermunculan dan menjadi semakin bervariasi bentuk dan bahan pembuatnya.
Filosofi dibalik petikemas adalah membungkus atau membawa muatan dalam peti-peti yang
sama dan membuat semua kendaraan dapat mengangkutnya sebagai satu kesatuan, baik
kendaraan itu berupa kapal laut, kereta api, truk atau angkutan lainnya, dan dapat
membawanya secara cepat, aman, dan efisien atau bila mungkin, dari pintu kepintu (door to
door).
Saat ini istilah peti kemas dalam pengertian umum adalah suatu peti yang terbuat dari logam
dalam ukuran standar tertentu, yang digunakan sebagai media pemuatan barang dan sekaligus
media pengangkutan, dengan tujuan untuk memudahkan mobilitasnya. Pengertian kontainer
secara formal ditetapkan dalam Customs Convention on Container yang diselenggarakan pada
tanggal 2 Desember 1972 di Geneva, Swiss. Definisi yang disepakati dalam konvensi tersebut
bahwa peti kemas (container) adalah suatu alat pengangkutan barang yang karakteristiknya
sebagai berikut :
Lebih lanjut The International Standard Organization (ISO), menetapkan pengertian Container
sebagai bagian alat transportasi :
Penggunaan peti kemas sebagai media pelindung dan sekaligus media pengangkut barang-barang
telah memberikan manfaat yang besar bagi dunia perdagangan. Beberapa manfaat yang dapat
diambil dengan menggunakan peti kemas sebagai media pengemasan dan pengangkutan adalah
sebagai berikut (Amir MS, 2005):
1) Proses pembongkaran dan pemuatan barang dapat lebih cepat waktunya (efisiensi waktu)
2) Dapat menurunkan resiko kerusakan terhadap muatan, oleh karena barang-barang dapat
ditata dengan baik dan cermat dalam ruangan peti kemas.
3) Dapat menurunkan resiko kehilangan dan pencurian. Struktur peti kemas yang tertutup
rapat dan terkunci akan mengurangi tingkat kehilangan atau pencurian barang selama
dalam perjalanan pengiriman ke tempat eksportir.
4) Dapat memudahkan pengawasan baik pada saat stuffing (pemuatan) barang ke dalam peti
kemas maupun pada saat stripping (pembongkaran) barang dari peti kemas. Kondisi
dimungkinkan oleh karena sifat peti kemas yang relatif lebih mudah dipindahkan,
sehingga stuffing dapat dilakukan di gudang eksportir sendiri dan stripping dapat
dilakukan di gudang importir.
5) Menghindari resiko tercampurnya atau tertukarnya barang dengan barang-barang milik
eksportir lain.
a. Label
Setelah barang-barang dibungkus oleh shipper, maka pada masing-masing koli atau kemasan
diberi merk dan tanda pengenal yang sederhana tetapi jelas dengan mempergunakan cat
berwarna yang tidak akan luntur selama dalam pelayaran. Tanda pengenal ini biasa disebut label.
Label dapat ditemui pada barang (melekat pada barang), pada kemasan (apabila barang
dimaksud dikemas dalam suatu wadah (tanki, botol dan lain-lain), dan/atau pada
kontainer/sarana pengangkut. Sebuah label dapat terbuat dari sepotong kertas, polimer, kain,
logam atau bahan lain yang ditempelkan pada wadah atau barang. Sebuah label berisi informasi
mengenai produk, alamat pabrikan, merk, komposisi bahan (terutama makanan atau bahan
kimia), sifat bahaya (obat dan bahan kimia), instruksi bila terjadi keadaan darurat dan lain-lain.
Label memiliki kegunaan sebagai informasi bagi konsumen atau petugas penanganan barang
tersebut. Dengan mengetahui label suatu barang, minimal seorang petugas penanganan barang
tersebut mengetahui bagaimana harus menangani barang tersebut secara benar, guna
menghindari kerusakan barang tersebut atau resiko bahaya bagi petugas atau pemakai itu sendiri.
Khusus untuk bahan kimia, label pada barang/kemasan dan penandaan pada kontainer dapat
membantu mengidentifikasi bahan kimia tersebut. Terutama untuk bahan kimia berbahaya dan
beracun (B3), pada kontainer atau label biasanya terdapat simbol B3, nama dagang (terkadang
dilengkapi dengan nama kimia), sifat fisik/kimia (walaupun tidak detail), sifat bahaya dan lain-
lain. Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
Bahan Berbahaya dan Beracun, dinyatakan bahwa Label adalah setiap keterangan mengenai
Bahan Berbahaya (B2) yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain
yang memuat informasi tentang B2 dan keterangan perusahaan serta informasi lainnya sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan, yang disertakan pada produk, dimasukkan ke dalam,
ditempatkan pada atau merupakan bagian kemasan.
Untuk lebih detail mengetahui simbol bahaya, dapat Anda perdalam lagi pada literatur mengenai
bahan berbahaya atau pada diklat penenganan bahan berbahaya.
b. Pembungkusan (Packing)
Pengiriman barang lewat unit logistik adalah hal yang penting guna memenuhi beragam
kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Senada dengan barang-barang yang akan
dikirimkan itu, packaging adalah salah satu hal yang penting agar barang yang dikirimkan dapat
sampai dalam kondisi baik serta tidak rusak.
Berikutnya adalah syarat market appeal dalam proses packing di dalam warehouse
itu sendiri. Market appeal disini adalah pengepakan pada barang yang akan dikirim
harus terlihat menarik selain keamanan dari kemasan pada barang tersebut.
4. Keamanan terhadap isi kemasan
Standard lainnya yang paling penting dalam proses packing di warehouse adalah
keamanan terhadap isi kemasan itu sendiri. Keamanan adalah hal yang penting
dalam proses pengiriman barang kepada alamat sang penerima. Pengepakan dapat
dibuat dengan anti-pendodosan untuk mencegah terjadinya pendodosan, dan
sebaliknya dapat juga dibuat agar bila terjadi pendodosan akan tampak bekasnya
sehingga dapat dengan cepat diketahui.
Tujuan dari shipping marks adalah agarbarang bisa lebih mudah di kenal agar proses pengiriman
cepat sampai ke tujuan.
Ada beberapa jenis barang/muatan yang memerlukan perhatian khusus sebagai berikut:
a. Barang-barang harus mauk dan tertata baik dalam kemasan, mudah dibagikan ertutup
rapat
b. Bila kemsan terdiri dari beberapa kemasan/packing yang berukuran kecil sebaiknya
dimasukan dalam pallet dan di ikat rapat agar tidak mudah berceceran mengurangi resiko
pencurian dan memudahkan dalam penanganan.
c. Perlu memperhitungkan kemungkinan baran akan tertindih, jadi kemasan haruslah kuat
dalam menahan beban.
d. Perhatikan penambahan bahan kemasan yang kemungkinan bisa bermaslah di negara
tujuan. Hindari kemasan yang berbahaya bagi lingkungan.
e. Hindari menggunakan kemasan bekas yang memungkinkan terjadinya kesrusakan dan
resiko salah penanganan
f. Untuk barang besar, maka ukuran kemasan harus bisa menyesuaikan
g. Pembungkus sebaiknya kedap air
DAFTAR PUSTAKA
DR.D.A Lasse, SH, DRS, M.M.2012.Manajemen Muatan. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada